ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO)
MEDAN
ZOEDA ADITYA ARMAYA 102407081
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO)
MEDAN
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya
ZOEDA ADITYA ARMAYA 102407081
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSETUJUAN
Judul : ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN
Kategori : TUGAS AKHIR
Nama : ZOEDA ADITYA ARMAYA
Nomor Induk Mahasiswa : 102407081 Program Studi : D3 STATISTIKA
Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di
Medan, Juli 2013
Diketahui oleh:
Departemen Matematika FMIPA USU
Ketua, Pembimbing,
Prof. Dr. Tulus, M.Si Drs. Pengarapen Bangun, M.Si
PERNYATAAN
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO)
MEDAN
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing- masing disebutkan sumbernya
Medan, Juli 2013
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpah karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Tugas Akhir ini dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju
Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kabupaten Karo”.
Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Pengarapen Bangun, M.Si selaku pembimbing yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan Tugas Akhir ini. Terima kasih kepada Bapak Drs. Faigiziduhu Bu’ulolo, M.Si dan Bapak Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si, Ph.D dan Ibu Dra. Mardiningsih, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU, Bapak Dr. Sutarman, M.Sc selaku Dekan FMIPA USU, pegawai FMIPA USU dan rekan- rekan kuliah.
Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Zulkifli, Ibu Meilinda, Adik Zetira Amanda, Adik Zara Nur Safhira dan keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalasnya.
Medan, Juli 2013
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PERNYATAAN PENGHARGAAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian
1.6 Lokasi Penelitian 1.7 Metode Penelitian
1.8 Tinjauan Pustaka
1.9 Sistematika Penelitian
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Regresi
2.2 Analisis Regresi Linier
2.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda 2.3 Uji Keberartian Regresi
2.4 Pengujian Hipotesis 2.5 Koefisien Determinasi 2.6 Uji Korelasi
2.6.1 Koefisien Korelasi
2.7 Uji Koefisien Regresi Linier Berganda
BAB 3 SEJARAH SINGKAT PT.PERKEBUNAN NUSANTARA IV
3.1 Sejarah Singkat PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero) 3.1.1 Masa Pemerintahan Hindi Belanda
3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang 3.1.3 Masa Kemerdekaan Republik 3.1.4 Masa Orde Baru Sampe Sekarang
3.2 Visi, Misi, Strategi, Budaya dan Tujuan Perusahaan 3.2.1 Visi Perusahaan
3.2.2 Misi Perusahaan 3.2.3 Strategi Perusahaan 3.2.4 Budaya Perusahaan 3.2.5 Tujuan Perusahaan
3.3 Kegiatan dan Usaha Pokok Perusahaan 3.4 Pemegang Saham Perusahaan
3.6 Group Unit Usaha (GUU) 3.6.1 Non Group Unit Usaha 3.6.2 Anak Perusahaan 3.7 Lokasi Unit Usaha
3.8 Kebijakan Penting dan Strategis
BAB 4 PENGOALAHAN DATA
4.1 Menentukan Model Persamaan Regresi Linier Berganda 4.2 Uji Keberartian Regresi
4.2.1 Uji F (Simultan) 4.3 Koefisien Determinasi 4.4 Koefisien Korelasi
4.4.1 Korelasi antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat
BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Pengertian Implementasi Sistem 5.2 SPSS dalam Statistika
5.3 Mengaktifkan SPSS 5.4 Mengoperasikan SPSS
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data Hasil Produksi, Curah Hujan, Tenaga Kerja dan Dosis Pupuk pada Tahun 2012
Tabel 4.2 Data Hasil Produksi, Curah Hujan, Tenaga Kerja dan Dosis Pupuk Dengan Variabel Dilambangkan
Tabel 4.3 Nilai-Nilai koefisien
Tabel 4.4 Penyimpangan Nilai Koefisien
DAFTAR GAMBAR
Gambar 5.1 Tampilan SPSS saat dibuka pada windows
Gambar 5.2 Tampilan Worksheet SPSS 17.0 For Windows
Gambar 5.3 Tampilan Pengisian Data Variabel pada Variable View
Gambar 5.4 Tampilan Pengisian Data Variabel pada Data View
Gambar 5.5 Tampilan pada Kotak Dialog Regression
Gambar 5.6 Tampilan Linier Regression
Gambar 5.7 Tampilan Dependent dan Independent
Gambar 5.8 Tampilan Linier Regression Statistic
Gambar 5.9 Tampilan Plots
Gambar 5.10 Tampilan Linier Regression Plots
Gambar 5.11 Tampilan Correlations Statistic
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia mempunyai struktur tanah dan curah hujan yang cocok bagi tanaman kelapa sawit, oleh sebab itu pemerintah membudidayakan tanaman kelapa sawit. Selain struktur tanah dan curah hujan yang baik, Indonesia juga memiliki luas lahan yang banyak sehingga Indonesia dijadikan oleh dunia sebagai produsen kelapa sawit dunia. Kelapa sawit memberikan nilai tambah divisa sektor nonmigas dimana era tinggal landas ini pemerintah menggalakkan ekspor nonmigas.
dan KPO), antara lain biodiesel perlu dipersiapkan pengembangan baru yang tidak mengganggu kebutuhan dalam negeri dan ekspor.
Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan dan peranan kelapa sawit, maka dilakukan usaha untuk peningkatan produktifitas kelapa sawit. Dalam hal ini penulis tertarik untuk menganalisis dan mencoba menganalisis hasil produksi kelapa sawit dengan faktor- faktor yang mempengaruhi hasil produksi kelapa sawit adalah jumlah hari hujan, tenaga kerja, dan pemakaian pupuk.
Dari faktor- faktor yang ada, penulis akan menganalisis bagaimana pengaruh dan hubungan antara produksi dengan faktor yang mempengaruhinya dengan menggunakan metode Analisi Regresi Linier Berganda.
Dari uraian diatas, penulis ingin memilih judul“ ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT DI PT.
PERKEBUNAN NUSANTARA IV (Persero) MEDAN PADA TAHUN 2011“.
1.2 Perumusan Masalah
produksi kelapa sawit di PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan pada tahun 2011.
1.3 Batasan Masalah
Untuk mengarahkan pembahasan dalam Tugas Akhir ini agar tidak menyimpang dari sasaran yang dituju, maka perlu membuat batasan ruang lingkup permasalahan. Sebagai pembatasan masalah ini adalah hanya terbatas pada analisa untuk mengetahui hubungan antara hasil produksi dengan tiga faktor lain yaitu curah hujan, tenaga kerja dan dosis pupuk pada tahun. Metode analisa data yang dipergunakan adalah Metode Regresi Linier Berganda.
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah untuk tambahan literatur dan pengetahuan pembaca yang sedang mempelajari analisis regresi linear sederhana. Dan secara umum dapat memberikan pengetahuan atau informasi tentang hasil produksi kelapa sawit di PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan.
1.6 Lokasi Penelitian
Penelitian ataupun pengumpulan data dilaksanakan di PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan, Jl. Suprapto No.02 Medan.
1.7 Metode Penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam melaksanakan penelitian diantaranya adalah :
Dalam hal ini penelitian dilakukan dengan membaca dan mempelajari buku-buku ataupun literatur pelajaran yang didapat di perkuliahan ataupun umum, serta sumber informasi lainnya yang berhubungan dengan objek yang diteliti.
2. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data untuk keperluan penelitian dilakukan penulis dengan menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data primer yamg diperoleh oleh pihak lain yang umumnya disajikan dalam bentuk tabel-tabel atau diagram. Data sekunder yang digunakan diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara. Data yang telah dikumpulkan kemudian diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk angka-angka untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut.
3. Metode Pengolahan Data
Data penelitian dianalisa dengan menggunakan metode regresi linier berganda untuk melihat persamaan regresi linier nya dan untuk mengetahui hubungan setiap variabel digunakan analisis korelasi.
1.8 Tinjauan Pustaka
Regresi ganda berguna untuk mendapatkan pengaruh dua variabel kriterium atau untuk mencari hubungan fungsional dua prediktor atau lebih dengan variabel kriteriumnya atau untuk meramalkan dua variabel prediktor atau lebih terhadap variabel kriteriumnya. (Sudjana, 2001)
Analisis korelasi adalah alat statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui derajat hubungan linier antara satu variabel dengan variabel lain. Untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel dengan menggunakan koefisien korelasi adalah dengan menggunakan nilai absolut dari koefisien korelasi tersebut.
Besarnya koefisien korelasi (r) antara dua macam variabel adalah 0 sampai dengan 1. Apabila dua buah variabel mempunyai nilai r = 0, berarti antara dua
variabel tersebut tidak ada hubungan. Sedangkan apabila dua buah variabel mempunyai r = 1, maka dua buah variabel tersebut mempunyai hubungan yang
sempurna.
1.9 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan yang diuraikan oleh penulis antara lain :
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang, identifikasi masalah, tujuan penelitan, manfaat penelitian, metode penelitian, tinjauan pustaka, lokasi penelitian dan sistematika penelitian.
BAB 2 : LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan tentang pengertian regresi linier berganda, uji regresi linier, uji korelasi, dan uji koefisien untuk regresi linier berganda.
BAB 3 : SEJARAH SINGKAT PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (Persero)
Bab ini menguraikan tentang PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan.
BAB 4 : PENGOLAHAN DATA
BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini menguraikan proses pengolahan data dengan program yang akan digunakan yaitu SPSS yang membantu dalam menyelesaikan permasalahan dalan penulisan.
BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini terdiri atas kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan serta saran berdasarkan kesimpulan yang diperoleh yang tentunya bermanfaat bagi pembaca dan pihak yang membutuhkannya.
BAB 2
BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini menguraikan proses pengolahan data dengan program yang akan digunakan yaitu SPSS yang membantu dalam menyelesaikan permasalahan dalan penulisan.
BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini terdiri atas kesimpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan serta saran berdasarkan kesimpulan yang diperoleh yang tentunya bermanfaat bagi pembaca dan pihak yang membutuhkannya.
BAB 2
2.1 Pengertian Regresi
Regresi pertama kali digunakan sebagai konsep statistika oleh Sir Francis Galton (1822 – 1911). Beliau memperkenalkan model peramalan, penaksiran, atau pendugaan, yang selanjutnya dinamakan regresi, sehubungan dengan penelitiannya terhadap tinggi badan manusia.
Galton melakukan suatu penelitian di mana penelitian tersebut membandingkan antara tinggi anak laki-laki dan tinggi badan ayahnya. Galton menunjukkan bahwa tinggi badan anak laki-laki dari ayah yang tinggi setelah beberapa generasi cenderung mundur (regressed) mendekati nilai tengah populasi. Dengan kata lain, anak laki-laki dari ayah yang badannya sangat tinggi cenderung lebih pendek dari pada ayahnya, sedangkan anak laki-laki dari ayah yang badannya sangat pendek cenderung lebih tinggi dari ayahnya, jadi seolah-seolah semua anak laki-laki yang tinggi dan anak laki-laki yang pendek bergerak menuju kerata-rata tinggi dari seluruh anak laki-laki yang menurut istilah Galton disebut
dengan “regression to mediocrity”. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa
pada umumnya tinggi anak mengikuti tinggi orangtuanya.
Istilah “ regresi” pada mulanya bertujuan untuk membuat perkiraan nilai
untuk membuat perkiraan nilai suatu variabel dengan menggunakan beberapa variabel lain yang berhubungan dengan variabel tersebut.
Jadi prinsip dasar yang harus dipenuhi dalam membangun suatu persamaan regresi adalah bahwa antara suatu variabel tidak bebas (dependent variable) dengan variabel-variabel bebas (independent variable) lainnya memiliki
sifat hubungan sebab akibat (hubungan kausalitas), baik didasarkan pada teori, hasil penelitian sebelumnya, maupun yang didasarkan pada penjelasan logis tertentu.
2.2 Analisis Regresi Linier
Analisi regresi merupakan teknik yang digunakan dalam persamaan matematik yang menyatakan hubungan fungsional antara variabel-variabel. Analisis regresi linier atau regresi garis lurus digunakan untuk :
1. Menentukan hubungan fungsional antar variabel dependen dengan independen. Hubungan fungsional ini dapat disebut sebagai persamaan garis regresi yang berbentuk linier.
2. Meramalkan atau menduga nilai dari satu variabel dalam hubungannya dengan variabel yang lain yang diketahui melalui persamaan garis regresinya.
1. Analisis Regresi Linier Sederhana 2. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi sederhana adalah bentuk regresi dengan model yang bertujuan untuk mempelajari hubungan antara dua variabel, yakni variabel dependen (terikat) dan variabel independen (bebas). Sedangkan analisis regresi berganda adalah bentuk regresi dengan model yang memiliki hubungan antara satu variabel dependen dengan dua atau lebih variabel independen.
Variabel independen adalah variabel yang nilainya tergantung dengan variabel lainnya, sedangkan variabel dependen adalah variabel yang nilainya tergantung dari variabel yang lainnya.
Analisis regresi dipergunakan untuk menelaah hubungan antara dua variabel atau lebih, terutama untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya belum diketahui dengan baik, atau untuk mengetahui bagaimana variasi dari beberapa variabel independen mempengaruhi variabel dependen dalam suatu
fenomena yang komplek. Jika, X1, X2, . . . , Xkadalah variabel-variabel
Keterangan : Y = f (X1, X2, . . . , Xk)
Y adalah variabel dependen (tak bebas)
X adalah variabel independen (bebas)
2.2.1 Analisis Regresi Linier Sederhana
Regresi linier sederhana digunakan untuk memperkirakan hubungan antara dua variabel di mana hanya terdapat satu variabel/peubah bebas X dan satu peubah tak bebas Y.
Dalam bentuk persamaan, model regresi sederhana adalah :
Y = a + bX ...(2.1)
Keterangan : Y adalah variabel terikat/tak bebas (dependent)
X adalah variabel bebas (independent)
a adalah penduga bagi intercept (α)
b adalah penduga bagi koefisien regresi (β)
Untuk memperkirakan nilai variabel tak bebas Y, akan lebih baik apabila kita ikut memperhitungkan variabel-variabel bebas lain yang ikut mempengaruhi nilai Y. dengan demikian dimiliki hubungan antara satu variabel tidak bebas Y dengan
beberapa variabel lain yang bebas X1, X2, dan X3, . . . , Xk.
Untuk itulah digunakan regresi linear berganda. Dalam pembahasan mengenai regresi sederhana, simbol yang digunakan untuk variabel bebasnya adalah X. Dalam regresi berganda, persamaan regresinya memiliki lebih dari satu variabel bebas maka
perlu menambah tanda bilangan pada setiap variabel tersebut, dalam hal ini X1,
X2, . . . , Xk.
Dalam penelitian ini, digunakan empat variabel yang terdiri dari satu
variabel bebas Y dan tiga variabel X yaitu X1, X2, dan X3. Maka persamaan
regresi bergandanya adalah :
Yi = b0+ b1X1i+b2X2i+ b3X3i …(2.2)
2
Sistem persamaan tersebut dapat disederhanakan sedikit, apabila:
x1=X1– X 1
x2=X1–X2
x3=X3–X3
y = Y–Y .
Maka persamaan sekarang menjadi :
y = b1x1+b
2x2+b3x3 …(2.4)
Koefisien-koefisien b1, b
2, dan b3 untuk persamaan tersebut dapat dihitung dari :
2
disubtitusikan ke persamaan awal sehingga diperoleh model regresi linier
2.3 Uji Keberartian Regresi
Sebelum persamaan regresi yang diperoleh digunakan untuk membuat kesimpulan terlebih dahulu diperiksa setidak-tidaknya mengenai keliniearan dan keberartiannya. Pemeriksaan ini ditempuh melalui pengujian hipotesis. Uji keberartian dilakukan untuk meyakinkan diri apakah regresi yang didapat berdasarkan penelitian ada artinya bila dipakai untuk membuat kesimpulan mengenai hubungan sejumlah peubah yang sedang dipelajari.
Untuk itu diperlukan dua macam jumlah kuadrat (JK) yaitu Jumlah Kuadrat untuk regresi yang ditulis JKreg dan Jumlah Kuadrat untuk sisa (residu) yang
ditulis dengan JKres.
Jika x1i= X1i– X 1, x2i= X2i– X2, . . . , xk= Xki– Xk dan yi= Yi– Y .
maka secara umum jumlah kuadrat-kuadrat tersebut dapat dihitung dari :
JKreg= b1 x1iyi+b2 x2iyi ... bk xkiyi …(2.6)
dengan derajat kebebasan dk = k
JKres= (Yi – 2 ^
)
i
dengan derajat kebebasan dk = (n – k – 1) untuk sampel berukuran n.
Dengan demikian uji keberartian regresi berganda dapat dihitung dengan :
Fhitung=
Untuk statistik F yang menyebar mengikuti distribusi F dengan derajat kebebasan
pembilang V1= k dan penyebut V2= n – k – 1.
2.4 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis merupakan salah satu tujuan yang akan dibuktikan dalam penelitian. Jika terdapat deviasi antara sampel yang ditentukan dengan jumlah populasi maka tidak menutup kemungkinan untuk terjadinya kesalahan dalam mengambil keputusan antara menolak atau menerima suatu hipotesis.
Pengujian hipotesis dapat didasarkan dengan menggunakan dua hal, yaitu: tingkat signifikansi atau probabilitas (α) dan tingkat kepercayaan atau confidence interval. Didasarkan tingkat signifikansi pada umumnya orang menggunakan
kepercayaan pada umumnya ialah sebesar 95%, yang dimaksud dengan tingkat kepercayaan ialah tingkat dimana sebesar 95% nilai sampel akan mewakili nilai populasi dimana sampel berasal.
Dalam melakukan uji hipotesis terdapat dua hipotesis, yaitu: Ho (hipotesis nol) dan H1 (hipotesis alternatif). Ho bertujuan untuk memberikan usulan dugaan kemungkinan tidak adanya perbedaan antara perkiraan penelitian dengan keadaan yang sesungguhnya dari yang diteliti. H1 bertujuan memberikan usulan dugaan adanya perbedaan perkiraan dengan keadaan sesungguhnya yang diteliti. Pembentukan suatu hipotesis memerlukan teori-teori maupun hasil penelitian terlebih dahulu sebaagai pendukung pernyataan hipotesis yang diusulkan.
Dalam uji keberartian regresi, langkah-langkah yang dibutuhkan untuk pengujian hipotesis ini antara lain :
1)Ho : β0= β1= . . . = βk= 0
Tidak terdapat hubungan fungsional yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel tak bebas.
H1 : Minimal satu parameter koefisien regresi βk yang ≠ 0
Terdapat hubungan fungsional yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel tak bebas
3)Hitung statistik Fhitung dengan menggunakan persamaan
4)Nilai Ftabel menggunakan daftar tabel F dengan taraf signifikansi α yaitu
Ftabel
= F(1 )(k),(n k 1)
5)Kriteria pengujian : jika Fhitung ≥ Ftabel, maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Sebaliknya Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima dan H1 ditolak.
2.5 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi yang disimbolkan dengan R2 bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen.
Nilai R2dikatakan baik jika berada di atas 0,5 karena nilai R2 berkisar antara 0 dan 1. Pada umumnya model regresi linier berganda dapat dikatakan layak dipakai untuk penelitian, karena sebagian besar variabel dependen dijelaskan oleh variabel independen yang digunakan dalam model.
Koefisien determinasi dapat dihitung dari :
R2=
Sehingga rumus umum koefisien determinasi yaitu :
Harga R2 diperoleh sesuai dengan variansi yang dijelaskan oleh masing-masing variabel yang tinggal dalam regresi. Hal ini mengakibatkan variasi yang dijelaskan penduga hanya disebabkan oleh variabel yang berpengaruh saja.
2.6 Uji Korelasi
Uji korelasi bertujuan untuk menguji hubungan antara dua variabel yang tidak menunjukkan hubungan fungsional (berhubungan bukan berarti disebabkan). Uji korelasi tidak membedakan jenis variabel (tidak ada variabel dependen maupun independen). Keeratan hubungan ini dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Uji korelasi terdiri dari Pearson, Spearman dan Kendall. Jika sampel data lebih dari 30 (sampel besar) dan kondisi data normal, sebaiknya menggunakan korelasi Pearson (karena memenuhi asumsi parametrik). Jika jumlah sampel kurang dari 30 (sampel kecil) dan kondisi data tidak normal maka sebaiknnya menggunakan korelasi Spearman atau Kendall (karena memenuhi asumsi non-parametrik).
2.6.1 Koefisien Korelasi
ry.1, 2, …, k =
…(2.11)
Sedangkan untuk mengalami korelasi antar variabel bebas dengan tiga buah variabel bebas adalah :
1) Koefisien korelasi antara X1 dan X2
r 12 = ….(2.12)
2) Koefisien korelasi X1 dan X3
r 13 = ….(2.13)
3) Koefisien korelasi X2 dan X3
r 23 = ….(2.14)
Koefisien korelasi memiliki nilai antara -1 hingga +1. Sifat nilai koefisien korelasi adalah plus (+) atau minus (-) yang menunjukan arah korelasi. Makna sifat korelasi:
dengan peningkatan pada variabel yang lain dan kadang diikuti dengan penurunan pada variabel yang lain.
Korelasi positif
Terjadinya korelasi positif apabila perubahan pada variabel yang satu diikuti dengan perubahan variabel yang lain dengan arah yang sama (berbanding lurus). Artinya, apabila variabel yang satu meningkat, maka akan diikuti dengan peningkatan variabel lain.
Korelasi Negatif
BAB 3
SEJARAH SINGKAT PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (Persero)
3.1 Sejarah Singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara bidang perkebunan yang berkependudukan di Medan, Provinsi Sumatera Utara. Pada umumnya perusahaan- perusahaan perkebunan di Sumatera Utara mempunyai sejarah panjang sejak zaman Belanda. Seperti diketahui pada awalnya keberadaan perkebunan ini adalah Maskapai Belanda yang dinasionalisasikan sekitar tahun 1959 yang selanjutnya mengalami perubahan organisasi beberapa kali sebelum menjadi PT. Perkebunan Nusantara IV (persero).
Tahun 1958, Tahap Nasionalisasi
Perusahaan – perusahaan swasta asing (Belanda) seperti HVA dan RCMA dinasionalisasikan oleh pemerintah RI dan kemudian dilebur menjadi perusahaan Milik pemerintah atas dasar peraturan pemerintah No. 19 tahun 1959.
Tahun 1967, Tahap Regrouping I
Pada tahun 1967 – 1968 selanjutnya pemerintah melakukan regrouping menjadi Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) Aneka Tanaman, PPN Karet dan PPN Serat.
Tahun 1968, Tahap Perubahan Menjadi Perusahaan perseroan
Dengan dasar Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1971, Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) dialihkan menjadi Perusahaan Terbatas Persero dengan nama resmi PT. Perkebunan I s.d IX (Persero).
Tahun 1996, Tahap Peleburan Menjadi PTPN
PTP VI, PTP VII dan PTP VIII yang ada diluar SUMUT diserahkan kepada PTPN yang dibentuk di masing – masing Propinsi.
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) didirikan di Bah Jambi, Simalungun, Sumatera Utara berdasarkan Akta Pendirian No. 37 tanggal 11 Maret 1996 dari Harun Kamil, SH, Notaris Jakarta dan telah mendapat pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-8332.HT.01.01. Thn. 96 tanggal 8 Agustus 1996, Tambahan No. 8675/1996, serta telah didaftarkan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Tingkat I Sumatera Utara c.q. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Simalungun No. 001/BH/02.15/Ix/1996 tanggal 6 September 1996 dan telah diperbaharui dengan No. 07/BH/0215/VIII/01 tanggal 23 Agustus 2001. Anggaran Dasar Perusahaan telah diubah berdasarkan Akta No. 18 dari Notaris Sri Rahayu H. Prasetio, SH. Tanggal 26 September 2002, tentang tempat kedudukanKantor Pusat (dari Bah Jambi Kabupaten Simalungun ke Medan) dan Modal Dasar Perusahaan (dari 425.000 lebar saham Prioritas dan 550.000 lebar Saham Biasa yang ditempatkan dan di sektor penuh menjadi 975.000 lebar saham). Akta perubahan anggaran dasar ini telah disetujui oelh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 20652.HT.01.04.TH.2002 tanggal 23 Oktober 2002.
3.2. Visi, Misi, Strategi, Budaya Dan Tujuan Perusahaan
Membangun PT. Perkebunan Nusantara IV (persero) menjadi perusahaan agrobisnis perkebunan yang tangguh dan mampu bersaing , baik di sektor hulu dan hilir ditingkat nasional dan regional.
3.2.2. Misi Perusahaan
a. Menjalankan usaha agribisnis perkebunan si bidang kelapa sawit, kakao dan teh, serta menghasilkan produk minyak sawit, inti sawit, biji kakao kering, teh jadi, serta produk turunanya yang berkualitas untuk memberi kepuasan bagi konsumen.
b. Meningkatkan daya saing produk secara terus menerus yang didukung oleh sistem, cara kerja, dan lingkungan kerja yang mendorong munculnya kreativitas dan invasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
c. Menghasilkan laba yang berkesinambungan untuk menjamin pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan perusahaan serta memberikan manfaat dan nilai tambah yang optimal bagi pemegang saham, karyawan dan stakeholder lainnya.
e. Memberikan perhatian dan peran yang sungguh– sungguh dalam membangun kemitraan dan mengembangkan masyarakat lingkungan, koperasi, usaha kecil dan menengah, serta kelestarian lingkungan hidup.
3.2.3 Strategi Perusahaan
a. Peningkatan produktivitas dan efisiensi melalui penerapan praktek- praktek bisnis terbaik mencakup baku teknis, manajemen dan sistem kerja.
b. Mengadakan peremajaan/replanting tanaman secara teratur tiap tahun. c. Optimalisasi kapasitas pabrik dengan melaksanakan pembelian
Tandan Buah Segar (TBS) piak III unutk menutupi kekurangan bahan baku olah dari produksi sendiri.
d. Penerapan Standard Operations Procedure (SPO), pemeliharaan, panen, pengolahan dan perawatan pabrik secara konsisten.
e. Menerapkan preventive mainatance dan replacement atau penggantian mesin.
f. Membangun dan membina pengamanan terpadu yang melibatkan seluruh Sumber Daya Manusia (SDM) unit aparat keamanan.
a. Berpikiran positif untuk dapat menangkap setiap peluang. b. Produktif untuk membangun kekuatan.
c. Kerjasama tim untuk membangun kekuatan.
d. Menempatkan kepentingan perusahaan sebagai pertimbangan utma bagi setiap keputusan yang diambil oleh setiap jajaran perusahaan.
3.2.5 Maksud Dan Tujuan Perusahaan
Maksud dan tujuan Perusahaan menurut Akta Pendirian, antara lain:
a. Turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di sub sektor pertanian dalam arti seluas– luasnya dengan tujuan memupuk keuntungan berdasarkan prinsip– prinsip perusahaan yang sehat.
b. Melaksanakan kegiatan usaha, antara lain :
Mengusahakan budidaya tanaman meliputi pembuatan dan pengolahan pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta melakukan kegiatan- kegiatan lain yang sehubungan dengan budidaya tanaman tersebut.
Perdagangan meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai macam hasil produksi serta melalukan kegiatan perdagangan barang lainnya yang sehubungan dengan kegiatan usaha perusahaan.
Pengembangan usaha di bidang perkebunan, agro usaha dan agro bisnis.
Mendirikan/menjalankan perusahaan dan usaha lainnya yang mempunyai hubungan dengan usaha bidang pertanian baik secara sendiri– sendiri maupun bersama dengan badan – badan lainnya sepanjang hal itu tidak bertentangan dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
3.3 Kegiatan dan Usaha Pokok Perusahaan
PT. Perkebunan Nusantara IV (persero) sejak tahun 2005 mengelola 3 (tiga) budidaya perkebunan yang berupa tanaman kelapa sawit, Kakao dan The dengan 31 unit kebun yang dilengkapi dengan sarana pengolahannya berupa 15 unit Pabrik Kelapa Sawit (PKS), 1 unit Pabrik Pengolahan Inti Sawit, 1 unit Pabrik Pengeringan Biji Kakao, 4 unit Pabrik Pengolahan Teh, 1 unit perbengkelan dan 3 unit Rumah Sakit.
yaitu Kabupaten Simalungun, Kabupaten Deli Serdang, Asahan, Labuhan Batu, Langkat, Toba Samosir, Tapanuli Selatan dan Kota Madya Medan.
3.4 Pemegang Saham Perusahaan
Pemegang Saham PT. Perkebunan Nusantara IV (persero) adalah Negara Republik Indonesia.
3.5 Pengurus Dan Pengawasan Perusahaan
Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, perseroan diurus oleh Direksi di bawah pengawasan Komisaris. Anggota Direksi dan Komisaris diangkat oelh Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu 5 (lima) tahun. Tugas dan wewenang Direksi dan Komisaris diatur dalam pasal 1 dan 16 dari anggaran dasar perseroan.
3.6 Group Unit Usaha (GU)
GUU – 1 : 1. Bah Jambi, 2. Balimbing, 3. Tonduhan, 4. Pasir
Mandoge, 5. Sei kopas, 6. Dolok Sinumbah dan 7. Marihat.
GUU – II : 1. Gunung Bayu, 2. Mayang, 3. Bukit Lama, 4. Dolok
Ilir, 5. Laras, 6. Tanah Itam Ulu.
GUU – III : 1. Pabatu, 2. Adolina, 3. Air Batu, 4. Tinjowan Sawit I,
5. Tinjowan Sawit II, 6. Tinjowan Kakao, 6. Sawit Langkat.
GUU – IV : 1. Pulau Raja, 2. Berangin, 3. Ajamu I, 4. Ajamu II, 5.
Sosa, 6. Sosa dan PKS Sosa.
GUU – V : 1. Marjandi, 2. Bah Butong, 3. Sidamanik, 4. Tobasari,
5. Sibosur, 6. Bah Birung Ulu.
GUU – VI : 1. Rumah Sakit Laras, 2. Rumah Sakit Pabatu, 3. Rumah
Sakit Balimbing.
3.6.1 Non Group Unit Usaha
Pabrik Mesin Tenera (PMT) Dolok Ilir, tidak termasuk dalam kelompok salah satu Group Unit Usaha dan diterapkan sebagai Unit Usaha Perbengkelan tersendiri yang merupakan Unit jasa pelayanan keteknikan/perbengkelan bagi unit
– unit usaha dilingkungan PT. Perkebunan Nusantara iv yang pengelolanya berada
2004. Rencana Spin – off ini sampai dengan akhir tahun buku 2004 masih dalam tahap penyusunan studi kelayakan oleh konsultan.
3.6.2 Anak Perusahaan
Anak Perusahaan dengan kepemilikan 100% adalah PT. Pamina Adolina yang berkendudukan di kota Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera Utara. Jumlah saham yang telah disektor sampai dengan 31 Desember 2004 adalah sebesar Rp. 14.318.000.000 sudah masuk eks spin – off unit PMN Belawan.
Pabrik Minyak Nabati (PMN) belawan sebagai Unit Usaha Rafinasi dan Faksionasi Minyak Kelapa Sawit, berdasarkan persetujuan pemegang saham dalam RUPS pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahan (RKAP) Tahun 2003 PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero), dan pelepasan Unit PMN Belawan telah dilaksanakan administrasian tanggsl 1 Oktober 2004 berdasarkan persetujuan Menteri BUMN dengan surat No. S-543/MBU/2004 tanggal 11 Oktober 2004 dan dituangkandalam Akta Notaris Syahril Sofyan, SH No. 26 tertanggal 23 Desember 2004, Nilai Asset PMN Belawan yang dikapitalisasi menjadi tambahan modal disektor pada PT. Pamina per 30 September 2004 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Erwin Abubakar dengan Laporan Auditor Indenpenden No. 1503/KAES/2004 tanggal 12 November 2004.
Kabupaten Simalungun
Unit Bah Jambi Kebun/Pabrik Kelapa Sawit
Unit Balimbing Kebun Kelapa Sawit
Unit Tonduhan Kebun Kelapa Sawit
Unit Dolok Sinumbah Kebun/Pabrik Kelapa Sawit
Unit Marihat Kebun Kelapa Sawit
Unit Gunung Bayu Kebun/Pabrik Kelapa Sawit
Unit Mayang Kebun/Pabrik Kelapa Sawit
Unit Bukit Lima Kebun Kelapa Sawit
Unit Dolok Ilir Kebun/Pabrik Kelapa Sawit
Unit Laras Kebun Kelapa Sawit
Unit Tinjowan I Kebun/Pabrik Kelapa Sawit
Unit Tinjowan II Kebun Kelapa Sawit
Unit Tinjowan Kakao Kebun/Pabrik Kakao
Unit Marjandi Kebun/Pabrik Teh Konv. Kelapa
Unit Bah Butong Kebun/Pabrik Teh
Unit Sidamanik Kebun/Pabrik Teh
Unit Tobasari Kebun/Pabrik Teh
Unit Bah Birung Ulu Kebun/Pabrik Teh Konv. Kelapa
Unit RS Laras Usaha Rumah Sakit
Unit RS RS Balimbing Usaha rumah Sakit
Kabupaten Langkat
Unit Sawit Langkat Kebun/Pabrik Kelapa Sawit
Kabupaten Tapanuli Selatan
Unit Sosa Kebun Inti PIR Kelapa Sawit
Unit PKS Sosa Pabrik Kelapa Sawit
Kabupaten Asahan
Unit Pasir Mandoge Kebun/Pabrik Kelapa Sawit
Unit Sei Kopas Kebun Kelapa Sawit
Unit Air Batu Kebun/Pabrik Kelapa Sawit
Unit Pulu Raja Kebun/Pabrik Kelapa Sawit
Unit Tanah Itam Ulu Kebun/Pabrik Kelapa Sawit,PKS
Kabupaten Toba Samosir
Unit Sibosur Kebun/Pabrik Teh
Kabupaten Labuhan Batu
Unit Ajamu I Kebun/Pabrik Kelapa Sawit
Unit Ajamu II Kebun Kelapa Sawit
Kabupaten Serdang Bedagai
Unit Pabatu Kebun/Pabrik Kelapa Sawit,PPIS
Unit RS Pabatu Usaha Rumah Sakit
Unit Adolina Keb un/Pabrik Kelapa Sawit
Kota Madya Medan
Unit PMN Belawan Pabrik Fraksionasi dan Rafinasi
CPO, spin – off & gabung ke PT. Pamina TMT 01/10/2004
3.8 Kebijakan Penting dan Strategis
Kebijakan strategis yang telah dan akan menempuh manajemen tahun 2004/2005 dalam rangka peningkatan kinerja perusahaan adalah :
Upaya Mengurangi Kerugian Budidaya Teh dan Kakao dengan cara
melakukan konversi tanaman ke budidaya kelapa sawit, untuk budidaya teh yang dikonvesi ke kelapa sawit seluas seluas 2.907 ha dan kakao seluas 406 ha.
Dalam Upaya Meningkatkan Kinerja Perusahaan Manajemen telah
merencanakan tahun 2005 sebagai tahun peningkatan kinerja dan sadar biaya yang diikuti dengan tindakan dan pengawasan yang lebih nyaman dan terarah.
Pengembangan Areal. Sesuai persetujuan RUPS pada pengesahan
RKAP tahun 2005, rencana pengembangan areal baru difokuskan didaerah Kabupaten Labuhan Batu yang berdekatan dengan areal perusahaan di unit Ajamu I dan Ajamu II. Lahanyang tersedia sekitar 9.000 ha. Sampai akhir tahun 2004 dalam tahap survey dengan melibatkan Dinas Perkebunan dan Dinas Kehutanan setempat serta pengujian kelayakan teknis dari tim ahli pusat penelitian Kelapa Sawit (PPKS).
Dalam Rangka Optimalisasi Lahan. Saat ini sedang dilaksanakan upaya
pengusaan kembali lahan pada areal HGU yang diusahai dan digarap oleh masyarakat sekitar melalui ganti rugi tanaman tumbuhan diunit pasir Mandoge, Kopas dan Bukit Lima yang luasnya sekitar 1.571 Ha.
Penguasaan Kembali Lahan Sengketa. Sesuai keputusan Mahkamah
Agung tahun 1998 yang telah memenangkan PT. Perkebunan Nusantara IV atas lahan sengketa di unit Bukit Lima seluas 446 Ha, PT. Perkebunan Nusantara IV telah melaksanakan eksekusi pada tanggal 17 Mei 2000. Untuk pengamanan areal tersebut, akan segera di tanam dengan tanaman kelapa sawit.
Untuk Mendapatkan Nilai Tambah Yang Lebih Tinggi. Sesuai arahan
BAB 4
PENGOLAHAN DATA
4.1 Menentukan Model Persamaan Regresi Linier Berganda
Tabel 4.1 Data Hasil Produksi Kelapa Sawit, Curah Hujan, Tenaga Kerja dan Dosis Pupuk Pada Tahun 2012
Kebun Hasil Produksi (Kg/pokok)
MAY 146,68 1.465 114 7,29
MEP 144,37 1.859 174 6,2
OSA 300,35 2.220 93 9,54
PAB 182,21 2.066 155 9,53
PAJ 90,99 1.977 29 6,37
PAM 153,79 3.071 211 9,56
PUR 189,67 1.880 35 9,22
SAL 119,36 1.982 240 8,36
SKO 144,77 2.007 127 8,74
TIN 184,35 1.505 79 9,5
TIU 186,56 1.462 36 9,76
TON 216,94 2.490 57 10,12
MAR 189,47 2.684 18 9,18
PAJ 90,99 1.977 29 6,37
Untuk memudahkan proses analisis, maka untuk seluruh variabel dilambangkan dengan :
Y : Hasil Produksi (Kg/Pokok) X1 : Curah Hujan (mm)
X2 : Tenaga Kerja (Orang) X3 : Dosis Pupuk (Kg/Pokok)
Kebun Y
Variabel Bebas
X1 X2 X3
ABA 181,06 2.041 231 8,82
ADO 206,7 1.988 152 9,3
AN 184,99 1.620 66 9,3
AJA 146,4 1.683 120 8,07
BAJ 215,88 2.088 196 9,3
BER 163,58 2.140 63 9,21
BUL 196,47 1.964 154 11,38
DOI 244,01 1.973 191 9,39
DOS 209,96 1.919 86 9,54
GUB 192,9 2.028 133 9,11
LAR 239,43 1.917 85 9,3
MAR 189,47 2.684 18 9,18
MAT 215,73 3.399 44 9,36
MAY 146,68 1.465 114 7,29
MEP 144,37 1.859 174 6,2
OSA 300,35 2.220 93 9,54
PAB 182,21 2.066 155 9,53
PAJ 90,99 1.977 29 6,37
PAM 153,79 3.071 211 9,56
PUR 189,67 1.880 35 9,22
SKO 144,77 2.007 127 8,74
TIN 184,35 1.505 79 9,5
TIU 186,56 1.462 36 9,76
TON 216,94 2.490 57 10,12
MAR 189,47 2.684 18 9,18
PAJ 90,99 1.977 29 6,37
Hubungan antara variabel-variabel bebas X terhadap variabel tak bebas Y dapat terlihat melalui persamaan penduga untuk regresi linier berganda. Persamaan penduga tersebut, yaitu :
^
Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3
Untuk menentukan koefisien-koefisien regresi tersebut (b0, b1, b2, b3), maka dibutuhkan beberapa tabel untuk nilai- nilai n, ∑Y, ∑X1, ∑X2, ∑X3, ∑X1Y, ∑X2Y,
∑X3Y, ∑X12, ∑X22, ∑X32, ∑X1X2, ∑X1X3, dan ∑X2X3.
Nilai-nilai tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 4.3 : Nilai- Nilai Koefisien
Y X1 X2 X3 YX1 YX2
181,06 2041 231 8,82 369543,46 41824,86
206,7 1988 152 9,3 410919,6 31418,4
184,99 1620 66 9,3 299683,8 12209,34
146,4 1683 120 8,07 246391,2 17568
163,58 2140 63 9,21 350061,2 10305,54
196,47 1964 154 11,38 385867,08 30256,38
244,01 1973 191 9,39 481431,73 46605,91
209,96 1919 86 9,54 402913,24 18056,56
192,9 2028 133 9,11 391201,2 25655,7
239,43 1917 85 9,3 458987,31 20351,55
189,47 2684 18 9,18 508537,48 3410,46
215,73 3399 44 9,36 733266,27 9492,12
146,68 1465 114 7,29 214886,2 16721,52
144,37 1859 174 6,2 268383,83 25120,38
300,35 2220 93 9,54 666777 27932,55
182,21 2066 155 9,53 376445,86 28242,55
90,99 1977 29 6,37 179887,23 2638,71
153,79 3071 211 9,56 472289,09 32449,69
189,67 1880 35 9,22 356579,6 6638,45
119,36 1982 240 8,36 236571,52 28646,4
144,77 2007 127 8,74 290553,39 18385,79
184,35 1505 79 9,5 277446,75 14563,65
186,56 1462 36 9,76 272750,72 6716,16
216,94 2490 57 10,12 540180,6 12365,58
189,47 2684 18 9,15 508537,48 3410,46
90,99 1977 29 6,37 179887,23 2638,71
4927,08 56089 2936 240,97 10330737,5 535937,9
1596,949 4165681 53361 77,7924 32782,72
1922,31 3952144 23104 86,49 42724,89
1720,407 2624400 4356 86,49 34221,3
1181,448 2832489 14400 65,1249 21432,96
2007,684 4359744 38416 86,49 46604,17
1506,572 4579600 3969 84,8241 26758,42
2235,829 3857296 23716 129,5044 38600,46
2291,254 3892729 36481 88,1721 59540,88
2003,018 3682561 7396 91,0116 44083,2
1757,319 4112784 17689 82,9921 37210,41
2226,699 3674889 7225 86,49 57326,72
1739,335 7203856 324 84,2724 35898,88
2019,233 11553201 1936 87,6096 46539,43
1069,297 2146225 12996 53,1441 21515,02
895,094 3455881 30276 38,44 20842,7
2865,339 4928400 8649 91,0116 90210,12
1736,461 4268356 24025 90,8209 33200,48
579,6063 3908529 841 40,5769 8279,18
1470,232 9431041 44521 91,3936 23651,36
1748,757 3534400 1225 85,0084 35974,71
997,8496 3928324 57600 69,8896 14246,81
1265,29 4028049 16129 76,3876 20958,35
1751,325 2265025 6241 90,25 33984,92
1820,826 2137444 1296 95,2576 34804,63
1733,651 7203856 324 83,7225 35898,88
579,6063 3908529 841 40,5769 8279,18
44916,82 121835533 440586 2186,158 952633,8
X1X2 X1X3 X2X3 471471 18001,62 2037,42 302176 18488,4 1413,6
106920 15066 613,8
201960 13581,81 968,4 409248 19418,4 1822,8 134820 19709,4 580,23 302456 22350,32 1752,52 376843 18526,47 1793,49 165034 18307,26 820,44 269724 18475,08 1211,63 162945 17828,1 790,5 48312 24639,12 165,24 149556 31814,64 411,84 167010 10679,85 831,06 323466 11525,8 1078,8 206460 21178,8 887,22 320230 19688,98 1477,15 57333 12593,49 184,73 647981 29358,76 2017,16
2
475680 16569,52 2006,4 254889 17541,18 1109,98 118895 14297,5 750,5 52632 14269,12 351,36 141930 25198,8 576,84
48312 24558,6 164,7
57333 12593,49 184,73 6039416 503594,11 26325,24 Dari Tabel 4.3 diperoleh :
n = 27 ∑Y = 4.927,08
Dengan persamaan diatas kita subtitusikan nilai-nilai yang bersesuaian sehingga diperoleh persamaan:
4927,1 = 27b0 + 56089b1 + 2936b2 + 240,79b3
10330738 = 56089b0 + 121835533b1 + 6039416b2 + 503594,11b3
535938 = 2936b0 + 6039416b1 + 440586b2 + 26325,24b3
44917 = 240,79b0 + 503594,11b1 + 26325,24b2 + 2186,2b3
Sehingga di dapat nilai koefisien- koefisiennya dengan cara menyubstitusikan antara lain :
b0 = -56,16226089
b1 = 0,002723878
b2 = -0,023850416
Setelah mendapat harga-harga koefisien regresi, maka dapat ditentukan persamaannya yaitu:
^
Y = -56,16226089 + 0,002723878X1 - 0,023850416X2 + 26,39625793X3
Tabel 4.4 Penyimpangan Nilai Koefisien
Y X1 X2 X3 x2y x3y y2
181,06 2041 231 8,82 -174,151522 0,149302881 2,029041975 206,7 1988 152 9,3 1047,546999 9,085317708 586,393133 184,99 1620 66 9,3 -107,089302 0,940047341 6,277808865
146,4 1683 120 8,07 -406,284116 30,84551766 1302,087128 215,88 2088 196 9,3 2914,071446 12,52951771 1115,263134 163,58 2140 63 9,21 864,7032894 -5,39126747 357,3780181 196,47 1964 154 11,38 632,9758874 34,33712891 195,5957654 244,01 1973 191 9,39 5061,046632 28,62077696 3785,393992 209,96 1919 86 9,54 -624,814485 16,90255475 754,9061555 192,9 2028 133 9,11 252,6736641 1,928806591 108,4837985 239,43 1917 85 9,3 -1351,92967 21,36512881 3242,796303 189,47 2684 18 9,18 -633,874489 1,782610298 48,79798704 215,73 3399 44 9,36 -2152,34189 14,46797326 1105,266967 146,68 1465 114 7,29 -188,304857 58,53363615 1281,958239 144,37 1859 174 6,2 -2487,32041 103,8548028 1452,710872 300,35 2220 93 9,54 -1855,29114 72,50914363 13892,2892 182,21 2066 155 9,53 -12,6955946 -0,16608968 0,075319729
189,67 1880 35 9,22 -529,868192 2,121069559 51,63220928 119,36 1982 240 8,36 -8285,66781 35,65362139 3984,695481 144,77 2007 127 8,74 -688,637819 6,970188065 1422,379316 184,35 1505 79 9,5 -55,4830053 1,073039943 3,480297697 186,56 1462 36 9,76 -296,458933 3,403843658 16,61015345 216,94 2490 57 10,12 -1782,75596 41,18076959 1187,185312 189,47 2684 18 9,15 -633,874489 1,57304363 48,79798704 90,99 1977 29 6,37 7295,834766 233,751362 8371,233356 4927,08 56089 2936 240,97 163,5711057 943,5469222 53518,32147
Ý Y-Ý (Y-Ý)2 x1y
137,5379932 9,142006763 83,57628766 21925,58086 108,408255 35,96174495 1293,2471 8323,065326 199,4869602 100,8630398 10173,3528 16811,12058 197,3247946 -15,11479461 228,4570161 3,120534372 116,6753468 -25,68534682 659,7370415 9183,331237 199,5185564 -45,72855641 2091,100871 -28511,65017 191,4973633 -1,827363274 3,339256535 -1418,215767 164,1850817 -44,82508171 2009,287951 6020,201618 176,9788537 -32,20885369 1037,410256 2653,979407 196,8174429 -12,46744295 155,4371337 -1067,788749 204,5889112 -18,02891115 325,0416373 -2507,976158 216,3908518 0,549148178 0,301563721 14217,38316 192,2450802 -2,77508018 7,701070003 4237,645009 116,6753468 -25,68534682 659,7370415 9183,331237 4927,08 -3,69482E-13 28356,34533 95367,50556
y x1 x2 x3
-1,42444444 -36,37037037 122,2592593 -0,104814815 24,2155556 -89,37037 43,2592593 0,375185185
2,5055556 -457,37037 -42,7407407 0,375185185 -36,0844444 -394,37037 11,2592593 -0,854814815
61,5255556 -104,37037 82,2592593 0,465185185 27,4755556 -158,37037 -22,7407407 0,615185185 10,4155556 -49,37037 24,2592593 0,185185185 56,9455556 -160,37037 -23,7407407 0,375185185 6,9855556 606,62963 -90,7407407 0,255185185 33,2455556 1321,62963 -64,7407407 0,435185185 -35,8044444 -612,37037 5,2592593 -1,634814815 -38,1144444 -218,37037 65,2592593 -2,724814815 117,8655556 142,62963 -15,7407407 0,615185185
-0,2744444 -11,37037 46,2592593 0,605185185 -91,4944444 -100,37037 -79,7407407 -2,554814815 -28,6944444 993,62963 102,2592593 0,635185185
7,1855556 -197,37037 -73,7407407 0,295185185 -63,1244444 -95,37037 131,2592593 -0,564814815 -37,7144444 -70,37037 18,2592593 -0,184814815 1,8655556 -572,37037 -29,7407407 0,575185185 4,0755556 -615,37037 -72,7407407 0,835185185 34,4555556 412,62963 -51,7407407 1,195185185 6,9855556 606,62963 -90,7407407 0,225185185 -91,4944444 -100,37037 -79,7407407 -2,554814815 1,15556E-06 9,62963E-06 1,05926E-06 -4,8148E-09
=
=
=
=
= 35,11245619
Hasil yang diperoleh menunjukkan hasil produksi menyimpang dari nilai rata – rata hasil produksi sebenarnya sebesar 35,11245619.
4.2 Uji Keberartian Regresi
4.2.1 Uji F (Simultan)
Langkah - langkahnya sebagai berikut : 1) Menentukan formulasi hipotesanya
H0 : b1 = b2 = b3= 0Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas yaitu Curah Hujan, Tenaga Kerja, dan Dosis Pupuk dengan variabel tak bebas yaitu Hasil Produksi.
2) Menentukan taraf nyata
Dengan taraf nyata α = 0,05 dan nilai Ftabel dengan dk pembilang
(v1) = k = 3 dan dk penyebut (v2) =27 – 3 – 1 = 23 maka diperoleh F(3;23;0,05) = 3,03
3) Kriteria pengujian
H0 diterima apabila Fhitung Ftabel H0 ditolak apabila Fhitung Ftabel
4) F-hitung
F =
Untuk menguji model regresi linier berganda yang telah terbentuk, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji F yang memerlukan nilai-nilai yj, x1j, dan x2j, nilai-nilai tersebut dapat diperoleh melalui rumus berikut: yj = Y - x1j = X1 -
x2j = X2– x3j = X3–
Dapat dihitung nilai jumlah kuadrat regresi (JKreg) dan nilai jumlah kuadrat residu (JKres) dari tabel 4.4:
JKreg = b1 x1iyi+ b2∑x2iyi+ b3∑x3iyi
JKreg = (0,002723878)(95367,50556)+(-0,023850416)(163,5711057)+
JKreg = 259,7694503 – 3,901238917 + 24909,10792
JKreg = 25161,97613
JKres = ∑(Yi-
Jadi Fhitung dapat dicari dengan:
Fhitung= Maka Ho ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti persamaan linier berganda Y atas
variabel bebas yaitu Curah Hujan, Tenaga Kerja, dan Dosis Pupuk dengan variabel tak bebas yaitu Hasil Produksi.
4.3 Koefisien Determinasi
Dari Tabel 4.4 dapat dilihat harga ∑y2= 53518,32147 dan nilai
JKreg= 25161,97613 telah dihitung sebelumnya, maka diperoleh nilai koefisien
determinasi :
Adapun nilai koefisien determinasi R2diperoleh sebesar 0,470156302 yang berarti sekitar 47,02% tingkat Hasil Produksi dipengaruhi oleh Curah Hujan, Tenaga Kerja dan Dosis Pupuk. Sedangkan, sisa sebesar 100% - 47,02% = 52,98% dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain.
R = 2 R
R = 0,470156302
R = 0,685679445
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai korelasi (R) yaitu sebesar 0,685679445 yang menunjukkan bahwa korelasi antara variabel bebas X dengan variabel tak bebas Y berhubungan secara positif dengan tingkat yang tinggi.
4.4 Koefisien Korelasi
4.4.1 Korelasi antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat
1. Koefisien korelasi antara Hasil Produksi (Y) dengan Curah Hujan (X1) 0,17869836 yang berarti nilai tersebut menunjukkan korelasi rendah dengan arah yang sama (korelasi positif).
ry2= 0,002004325 yang berarti nilai tersebut menunjukkan korelasi sangat rendah dengan arah yang sama (korelasi positif).
3. Koefisien korelasi antara Hasil Produksi (Y) dengan Dosis Pupuk (X3)
ry3 =
1444803,59
1047,5759
9
1186396,40
-1212759
ry3 =
,11748
1513541421
26362,591
ry3 = 0,677762743
BAB 5
IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Pengertian Implementasi Sistem
Implementasi sistem merupakan prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain sistem yang ada dalam desain yang disetujui, menginstal dan memulai sistem baru atau sistem yang diperbaiki.
Tahapan implementasi sistem merupakan tahapan-tahapan penerapan hasil desain tertulis kedalam programming. Dalam pengolahan data dalam hal ini menggunakan software SPSS 17,0 for windows sebagai implementasi sistem dalam memperoleh hasil perhitungan.
5.2 SPSS dalam Statistika
dalam berbagai riset. SPSS pertama kali diperkenalkan oleh tiga mahasiswa Standford University pada tahun 1968. SPSS sebelumnya dirancang untuk pengolahan data statistik pada ilmu-ilmu sosial, sehingga SPSS merupakan singkatan dari Statistical Package for the Social Sciences. Namun, dalam perkembangan selanjutnya penggunaan SPSS diperluas untuk berbagai jenis pengguna, sehingga SPSS yang sebelumnya disingkat dari Statistical Package for the Social Sciences berubah menjadi Statistical Product and Service Solutions. Penggunaan SPSS dimaksudkan untuk melakukan analisis dengan praktis, cepat dan akurat.
5.3 Mengaktifkan SPSS
Harus dipastikan terlebih dahulu bahwa SPSS telah terinstal pada komputer. Jika pada desktop sudah ada ikon SPSS, maka SPSS dapat dibuka dengan cara:
Gambar 5.1 Tampilan Saat Membuka SPSS pada Windows
Gambar 5.2 Tampilan Worksheet SPSS 17.0 For Windows
Dari tampilan SPSS yang muncul, pilih type in data untuk membuat data baru dari menu utama file, pilih new, lalu klik, maka akan tampil, muncul jendela editor kemudian klik data. Cara menamai variabel dilakukan dengan, Klik variabel View yang terletak sebelah kiri bawah jendela editor, lalu lakukan langkah berikut:
a. Name : digunakan untuk memberikan nama variable.
b. Type : digunakan untuk menentukan tipe data.
c. Width : digunakan untuk menetukan lebar kolom.
d. Decimals : digunakan untuk memberikan nilai desimal.
e. Label : digunakan untuk memberi nama variable.
f. Value : digunakan untuk menjelaskan nilai data pada kolom.
g. Missing : digunakan untuk menentukan data yang hilang.
h. Columns : digunakan untuk menetukan lebar kolom.
i. Align : digunakan untuk menetukan rata kanan, kiri, atau tengah.
j. Measure : digunakan untuk menentukan tipe atau ukuran data, yaitu
nominal, ordinal atau skala.
1. Klik lembar Variabel View dari SPSS Data Editor, kita definisikan variabel Y dengan nama variabel Y, variabel X1 dengan nama X1, X2 dengan nama X2.dan X3 dengan nama X3. Untuk variabel Hasil Produksi, Curah Hujan, Tenaga Kerja dan Dosis Pupuk diberi variable label: Hasil_Produksi, Curah_Hujan, Tenaga_Kerja, dan Dosis_Pupuk sebagai berikut:
Gambar 5.3 Tampilan Pengisian Data Variabel pada Variable View
Gambar 5.4 Tampilan Pengisian Data Variabel pada Data View
Gambar 5.5 Tampilan pada jendela editor Regression
Gambar 5.6 Tampilan Linier Regression
5. Pindahkan variabel Hasil_Produksi ke dalam kotak berjudul Dependent dan variabel Curah_Hujan, Tenga_Kerja dan Dosis_Pupuk ke dalam kotak berjudul Independent(s). Seperti terlihat pada tampilan berikut:
6. Pastikan memilih Method: Enter. Kemudian klik tombol Statistics dan pastikan memberi tanda check (ν) pada Estimates, Model fit dan Durbin-Watson sebagai berikut:
Gambar 5.8 Tampilan Linier Regression Statistic
7. Kemudian klik Continue.
Gambar 5.9 Tampilan Plots
9. Pilih Normal probability plot. Kemudian standardized residual *ZRESID ke dalam kotak Y: dan standardized predicted value *ZPRED ke dalam kotak X: sebagai berikut:
Gambar 5.10 Tampilan Linier Regression Plots
10. Kemudian klik Continue dan klik OK.
5.6 Pengolahan Data dengan Persamaan Korelasi
Gambar 5.11 Tampilan Correlations Statistik
Gambar 5.11 Tampilan Bivariates Correlations Statistik
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisa yang telah dilakukan penulis maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari persamaan perhitungan diperoleh bahwa persamaan penduga :
^
Y = -56,16226089 + 0,002723878X1 - 0,023850416X2 + 26,39625793X3
Ini berarti bahwa Curah Hujan mempengaruhi Hasil Produksi Kelapa Sawit sebesar 0,002723878 %, Tenaga Kerja mempengaruhi Hasil Produksi Kelapa Sawit sebesar -0,023850416 % dan Dosis Pupuk mempengaruhi Hasil Produksi Kelapa Sawit sebesar 26,39625793 %. Serta nilai konstan -56,16226089
2. Kesalahan baku sebesar 35,11245619. Ini berarti nilai hasil produksi akan menyimpang dari nilai rata- rata hasil produksi yang sebenarnya sebesar 35,11245619.
3. Melalui uji keberartian regresi linier diperoleh Fhitung(6,803009) >
Ftabel(3.03) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti bahwa
Hujan, Tenaga Kerja, Dosis Pupuk dengan variabel tak bebas yaitu Hasil Produksi Kelapa Sawit.
4. Melalui perhitungan R2 didapat nilai koefisien determinasi sebesar 0,470156303 yang berarti sekitar 47,02% tingkat Hasil Produksi Kelapa Sawit dipengaruhi oleh Curah Hujan, Tenaga Kerja dan Dosis Pupuk. Sedangkan, sisa sebesar 100% - 47,02% = 52,98% dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain.
5. Melalui perhitungan didapat korelasi (R) sebesar 0,685679446 yang menunjukkan bahwa korelasi antara variabel bebas X dengan variabel tak bebas Y berhubungan secara positif dengan tingkat yang tinggi.
6. Koefisien korelasi antara Curah Hujan (X1) dengan Hasil Produksi Kelapa Sawit (Y) adalah 0,1788 yang berarti nilai tersebut menunjukkan korelasi rendah dengan arah yang sama (korelasi positif).
7. Koefisien korelasi antara Tenaga Kerja (X2) dengan Hasil Produksi Kelapa Sawit (Y) adalah 0,002 yang berarti nilai tersebut menunjukkan korelasi rendah dengan arah yang sama (korelasi positif).
8. Koefisien korelasi antara Dosis Pupuk (X3) dengan Hasil Produksi Kelapa Sawit (Y) adalah 0,6841 yang berarti nilai tersebut menunjukkan korelasi tinggi dengan arah yang sama (korelasi positif).
6.2 Saran
1. Dalam meningkatkan hasil produksi sawit bukan hanya di pengaruhi curah hujan, tenaga kerja dan dosis pupuk saja melainkan ada beberapa faktor lain yang dapat mendukung peningkatan hasil produksi kelapa sawit seperti penanaman bibit sawit yang bagus, perawatan yang intensif termasuk juga dalam pembasmian hama yang menyerang tanaman sawit. Oleh karena itu diharapkan kepada pengurus perkebunan lebih memperhatikan faktor – faktor tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Algifari. 2000. Analisa Regresi Teori, Kasus dan Solusi, Edisi 2. Yogyakarta : BPFE
M.A, Sudjana. 2001. Metode Statistika. Bandung : Tarsito
Usman, Husaini, R.Purnomo Setiady Akbar. 1995. Pengantar Statistik. Jakarta : Bumi Aksara
Lampiran 1
Hasil tampilan output SPSS Linear Regression
Variables Entered/Removed
a. All requested variables entered.
Model Summaryb
a. Predictors: (Constant), Dosis_Pupuk, Tenaga_Kerja, Curah_Hujan
b. Dependent Variable: Hasil_Produksi
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 25161.976 3 8387.325 6.803 .002a
Residual 28356.345 23 1232.885
Total 53518.321 26
a. Predictors: (Constant), Dosis_Pupuk, Tenaga_Kerja, Curah_Hujan
Lampiran 2
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) -56.162 57.700 -.973 .341
Curah_Hujan .003 .016 .027 .174 .864
Tenaga_Kerja -.024 .101 -.036 -.235 .816
Dosis_Pupuk 26.396 6.054 .680 4.360 .000
a. Dependent Variable: Hasil_Produksi
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 108.4083 245.9039 182.4844 31.10897 27
Residual -49.43389 100.86304 .00000 33.02467 27
Std. Predicted Value -2.381 2.039 .000 1.000 27
Std. Residual -1.408 2.873 .000 .941 27
Lampiran 3
Hasil tampilan output SPSS Bivariate Correlation
Correlations
Hasil_Produksi Curah_Hujan Tenaga_Kerja Dosis_Pupuk
Hasil_Produksi Pearson Correlation 1 .179 .002 .684**
Sig. (2-tailed) .372 .992 .000
N 27 27 27 27
Curah_Hujan Pearson Correlation .179 1 -.074 .219
Sig. (2-tailed) .372 .712 .273
N 27 27 27 27
Tenaga_Kerja Pearson Correlation .002 -.074 1 .059
Sig. (2-tailed) .992 .712 .771
N 27 27 27 27
Dosis_Pupuk Pearson Correlation .684** .219 .059 1
Sig. (2-tailed) .000 .273 .771
N 27 27 27 27
KARTU BIMBINGAN TUGAS AKHIR MAHASISWA
Nama Mahasiswa : Zoeda Aditya Armaya Nomor Induk Mahasiswa : 102407081
Judul Tugas Akhir : ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PRODUKSI KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN
Dosen Pembimbing : Drs. Pengarapen Bangun, M.Si Tanggal Mulai Bimbingan :
Tanggal Selesai Bimbingan :
No. Tanggal Asistensi Bimbingan
*kartu ini harap dikembalikan ke Deparment Matematika bila bimbingan mahasiswa telah selesai.
Diketahui/Disetujui oleh
Departemen Matematika FMIPA USU
Ketua, Pembimbing,
SURAT KETERANGAN Hasil Uji Program Tugas Akhir
Yang Bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa Mahasiswa Tugas Akhir Progam Diploma 3 Statistika :
Nama : Zoeda Aditya Armaya NIM : 102407081
Program Studi : D3 Statistika Judul Tugas Akhir : Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Hasil
Produksi Kelapa Sawit Di PT. Perkebunan Nusantara IV(Persero) Medan
Telah melakukan test program Tugas Akhir mahasiswa tersebut di atas pada tanggal : .
Dengan Hasil: Sukses / Gagal
Demikian diterangkan untuk digunakan melengkapi syarat pendaftaran Ujian Meja Hijau Tugas Akhir Mahasiswa bersangkutan di Jurusan D3 Statistika FMIPA USU Medan.
Medan, Juli 2013
Dosen Pembimbing
Drs. Pengarapen Bangun, M.Si