• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT KONSUMEN UNTUK MEMBELI PRODUK MEWAH TIRUAN DI YOGYAKARTA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NIAT KONSUMEN UNTUK MEMBELI PRODUK MEWAH TIRUAN DI YOGYAKARTA"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

Pendahuluan

Latar Belakang

Selain itu, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa konsumen akan membeli produk palsu dibandingkan produk asli karena produk palsu memiliki keunggulan harga (Hana 2012). Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa harga merupakan faktor dalam niat membeli produk palsu. Dengan menggunakan interpretasi tersebut, dapat dikatakan bahwa konsumen yang memiliki dan membeli barang palsu akan memiliki nilai integritas yang lebih rendah dibandingkan dengan seseorang yang tidak memiliki dan tidak membeli barang palsu tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh Moon, 2017 menunjukkan bahwa hedonisme merupakan salah satu faktor dalam proses niat untuk membeli produk palsu.

Rumusan Masalah

Tujuan penelitian

Manfaat Penelitian

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada kalangan akademisi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi niat beli produk fashion palsu dan dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya. Pembaca diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi niat beli produk fashion palsu.

  • Penelitian Terdahulu
  • Produk Palsu (Counterfeits)
  • Brand Image
  • Harga
  • Integritas
  • Utilitarian
  • Hedonisme
  • Niat Beli (Purcahse Intention)
  • Brand Image terhadap Purchase Intention
  • Harga terhadap Purchase Intention
  • Integritas terhadap Purchase Intention
  • Utilitarian terhadap Purchase Intention
  • Hedonisme terhadap Purchase Intention
  • Kerangka peneitian

Sebagian besar konsumen dalam membeli suatu produk mempertimbangkan brand atau merek tertentu, hal ini didukung oleh penelitian Pratama (2016) yang menyatakan bahwa brand image berpengaruh signifikan terhadap keinginan untuk membeli produk fashion palsu. Dalam penelitian ini konsumen yang memiliki sikap utilitarian terhadap produk palsu akan mengevaluasi produk palsu secara fungsional. Dalam penelitian ini konsumen yang memiliki sikap utilitarian terhadap produk palsu akan mengevaluasi produk palsu secara fungsional (Wang, 2017).

Selain itu, penelitian Phau menyatakan bahwa jika konsumen memiliki integritas yang tinggi, kemungkinan untuk membeli produk palsu mewah palsu akan menjadi negatif.

  • Desain Penelitian
  • Metode pengumpulan data
  • Populasi dan Sample
  • Lokasi penelitian
  • Objek Penelitian
  • Instrumen Penelitian
  • Skala Pengukuran
  • Definisi Operasional Variable Penelitian
  • Analisis Deskriptif
  • Pengujian Instrumen
  • Analisis Data

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang mengetahui dan membeli produk palsu. Sampel adalah bagian dari populasi atau subgrup yang dapat mewakili populasi (Sekaran dan Bougie, 2010) Dalam penelitian ini peneliti menggunakan unit sampling individual. Jenis non-probability sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu sampel yang diperoleh dari orang-orang yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti penulis memiliki tiga kriteria yang digunakan sebagai sampel.

Karena penelitian ini mengukur niat untuk membeli produk fashion palsu, responden yang dipilih adalah responden yang setidaknya pernah membeli merek fashion, baik asli maupun palsu, baik secara online maupun secara langsung. Jadi ukuran sampel minimum untuk dianggap mewakili populasi dalam studi yang diperlukan adalah: n = 96,04, n = 96 (bulat). Penelitian ini menggunakan skala likert dengan skala likert 4 point, dimana setiap instrumen memiliki gradasi dari sangat tidak setuju (STS) sampai dengan sangat setuju (SS).

Jenis dan tipe produk yang ditawarkan oleh brand produk fashion imitasi ini memiliki kualitas yang tinggi dan dapat dipercaya. Mengenakan produk fesyen palsu ini membuat diri saya lebih diterima oleh teman-teman saya. Uji hipotesis klasik harus dilakukan untuk menguji kelayakan model analisis regresi yang digunakan dalam penelitian.

Uji multikolinearitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi yang digunakan dalam penelitian ini terdapat korelasi antar variabel independen. Jika terdapat korelasi, maka teridentifikasi masalah multikolinearitas. Karena model regresi yang baik seharusnya tidak ada korelasi antar variabel independen. dilakukan dengan melihat nilai variance inflator factor (VIF) dan toleransinya yang dapat mengidentifikasi adanya masalah multikolinearitas. Model regresi baik terlepas dari gejala heteroskedastisitas Untuk mendeteksi adanya gejala heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan uji koefisien korelasi Rank Spearman yaitu korelasi antara hasil regresi absolute residual dengan semua variabel bebas.

Analisis Deskriptif Responden

Dari data diatas terlihat bahwa umur responden mayoritas adalah 20-25 tahun sebanyak 153 atau dalam persentase 85% dari jumlah sampel. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden berusia muda karena remaja saat ini menyukai dan peduli dengan barang-barang bermerk mewah dan sangat memperhatikan penampilan. Berdasarkan data responden menunjukkan bahwa responden yang memiliki minat dan mengetahui tentang produk mewah artifisial memiliki pendidikan terakhir sebesar 2%.

Data responden menunjukkan bahwa responden yang memiliki minat dan pengetahuan tentang produk mewah buatan bekerja sebagai pelajar 64%, PNS 6%, perorangan swasta 12%, pegawai BUMN/BUMD 4%, wiraswasta 8% dan petani 1%, lainnya sebanyak sebagai 9%.

Uji Validitas dan Reliabilitas

Suatu instrumen atau angket dikatakan valid jika mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur. Pengukuran validitas dapat dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor butir soal dengan skor total konstruk atau variabel. Hasilnya kemudian dibandingkan antara nilai r hitung dengan r tabel untuk derajat kebebasan (df) = n-k, dimana (n) adalah jumlah sampel yang diteliti. Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa semua variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian lebih besar dari nilai kritisnya yaitu 0,6 (Ghazali, 2005).

Uji Deskriptif

Nilai item tertinggi untuk variabel ini terjadi pada indikator “Merek fashion imitasi ini menawarkan jenis dan jenis produk yang menarik” dengan rata-rata 2,82 dan berada pada kategori agak tinggi dan untuk nilai item terendah terjadi pada indikator “Jenis dan Tipe”. kualitas produk bekas dan merek produk fesyen palsu yang kredibel ditawarkan” dengan rata-rata 2,26. Hal ini menunjukkan bahwa responden menilai barang palsu karena merek produk fesyen palsu tersebut sangat menarik dan menawarkan jenis produk yang berbeda. Waktu, tenaga dan energi yang saya perlukan untuk mendapatkan tiruan ini dengan harga lebih rendah sepadan dengan nilai yang saya dapatkan.

Nilai item tertinggi pada variabel ini muncul pada indikator “Copy fashion harga lebih murah dari brand aslinya” dengan rata-rata 3,37 dan masuk dalam kategori tinggi dan untuk nilai item terendah muncul pada indikator “Time, effort and energy Saya perlu mendapatkan harga yang lebih murah dari produk fashion palsu ini sebanding dengan nilai yang saya dapatkan” dengan rata-rata 2,79 dan termasuk dalam kategori cukup tinggi Membeli produk fashion palsu secara tidak langsung merugikan kepentingan dan hak produksi produk asli. Berdasarkan hasil tersebut Dari hasil analisis pada tabel terlihat bahwa rata-rata penilaian integritas responden saat membeli barang palsu adalah 3,14 yang termasuk dalam kategori cukup tinggi Untuk nilai barang tertinggi pada variabel ini, indikator “Saya selalu ingin menikmati yang lebih baik things in life” dengan rata-rata 3,39 termasuk dalam kategori tinggi, karena nilai item terendah terjadi pada indikator “Membeli fashion palsu menurut saya adalah.

Nilai item tertinggi untuk variabel ini terjadi pada indikator “Produk fashion imitasi ini memberikan model yang berbeda-beda sehingga dapat memberikan kesenangan bagi saya”. Hal ini menunjukkan responden percaya bahwa produk fesyen palsu memberikan model yang berbeda dan mampu memberikan kesenangan. Nilai barang tertinggi untuk variabel ini terjadi pada indikator “Menurut saya fungsi dan kegunaan produk fashion palsu mirip dengan produk aslinya” dengan rata-rata 2,82 dan termasuk dalam kategori cukup tinggi, untuk nilai barang terendah terjadi pada indikator “Menurut saya daya tahan produk fashion palsu akan bertahan selama produk aslinya” dengan rata-rata 2,11 dan termasuk dalam kategori rendah.

Hal ini menunjukkan bahwa responden menganggap bahwa yang terpenting dari sebuah produk fashion imitasi adalah fungsi dan kegunaannya sama dengan aslinya. Berdasarkan hasil analisis pada tabel ternyata rata-rata penilaian responden terhadap minat membeli barang palsu adalah sebesar 2,32 yang termasuk dalam kategori rendah. Nilai item tertinggi untuk variabel ini muncul pada indikator “Saya akan mencari tahu informasi lebih lanjut tentang produk fashion palsu” dengan rerata 2,56 dan termasuk dalam kategori rendah, karena nilai item terendah muncul pada indikator “ Saya lebih cenderung memilih menggunakan produk tirun fashion dibandingkan dengan produk versi aslinya” dengan rerata 2,09 dan termasuk dalam kategori rendah.

Table 4.8 hasil Uji Deskriptif Brand Image
Table 4.8 hasil Uji Deskriptif Brand Image

Pengujian Asumsi Klasik

Variabel niat beli memiliki nilai rata-rata 2,3222, nilai standar deviasi 0,65686 yang berarti besarnya sebaran data minat beli sebesar 0,65686, nilai utilitas minimum sebesar 1,00 yang berarti ada responden yang memberikan penilaian minat beli terendah adalah 1,00, dan nilai tertinggi (maksimum) adalah 3,80 yang artinya ada responden yang memberikan penilaian tertinggi untuk minat beli yaitu 3,80. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel independen (independen) dalam model regresi. Kriteria pengujiannya adalah jika nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,10, maka model regresi yang diusulkan tidak memiliki multikolinearitas.

Nilai VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,10, sehingga model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak memiliki masalah multikolinearitas antar variabel bebas. Nilai signifikansi uji rho Spearman menunjukkan bahwa semua variabel memiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah heteroskedastisitas dalam model regresi.

Uji Hipotesis

Berdasarkan analisis karakteristik mayoritas responden yang memiliki pengetahuan dan minat membeli produk fashion mewah imitasi mayoritas berjenis kelamin perempuan sebanyak 66%, rata-rata pendidikan terakhir mayoritas responden adalah S1 dengan jumlah sebesar 54% dengan pendapatan mayoritas dengan total 42%. Jawaban yang diberikan oleh Bapak/Ibu/Saudara hanya untuk keperluan akademik/ilmiah dan akan dirahasiakan. Terima kasih banyak atas kesediaan, sumbangan waktu, tenaga dan pikirannya.

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda centang (√) atau tanda silang (X) di samping jawaban yang menurut Anda paling baik. 5 Jenis dan tipe produk yang ditawarkan oleh brand produk fashion imitasi ini berkualitas tinggi dan dapat dipercaya. 2 Harga produk fesyen palsu ini lebih masuk akal bagi saya 3 Harga produk fesyen palsu ini lebih rendah dari nilainya.

5 Saya merasa salah secara moral ketika membeli barang palsu 6 Saya selalu ingin menikmati hal-hal terbaik dalam hidup 7 Membeli produk fesyen palsu berbahaya bagi industri barang. 8 Pembelian produk fesyen palsu secara tidak langsung merugikan kepentingan dan hak produksi produk asli. 2 Mengenakan fashion item palsu ini membuat saya lebih diterima oleh teman-teman saya.

3 Produk fashion palsu ini meningkatkan status sosial saya 4 Produk fashion palsu ini memberikan rasa bangga tersendiri 5 Produk fashion palsu ini menyediakan model yang beragam sehingga. Tidak ada pertanyaan terkait utilitarian STS TS S SS 1 Menurut saya, tampilan produk fesyen palsu terlihat bagus.

62

  • Kesimpulan
  • Saran

Gambar

Gambar 1. 1 Persentase Pembajakan Di Indonesia tahun 2014 .............................
Table 4.8 hasil Uji Deskriptif Brand Image
Table 4.9 hasil Uji Deskriptif Harga
Table 4.10 hasil Uji Deskriptif Integritas
+4

Referensi

Dokumen terkait

Kuisioner adalah cara mengumpulkan data yang dilakukan dengan memberi pertanyaan atau pernyataan terhadap responden untuk di jawab (Sugiyono, 2015:199) pada penelitian ini

Penelitian yang dilakukan oleh Kaushal dan Kumar (2016) dijelaskan bahwa harga merupakan salah satu faktor yang menentukan konsumen untuk membeli suatu produk dan