• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sampel penelitian ini merupakan konsumen yang pernah membeli produk Parfaire

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Sampel penelitian ini merupakan konsumen yang pernah membeli produk Parfaire"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

22 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Peneliti akan memanfaatkan penelitian kuantitatif, dengan metode pengumpulan data dengan cara menyebarkan kuesioner. Menurut Sugiyono (2015:13) metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, dikarenakan metode ini sudah tradisional dan merupakan tradisi sebagai metode untuk penelitian.

Metode ini sebagai metode yang ilmiah/scientific dikarenakan sudah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Disebut sebagai metode kuantitatif dikarenakan data dari penelitian menggunakan angka dan analisis menggunakan statistik.

3.2 Populasi dan Sampel Penlitian

Upaya memperoleh data dalam penelitian ini , dibutuhkan penetapan populasi, sampel, dan metode penentuan sampel yang dijelaskan sebagai berikut

3.2.1 Populasi

Sugiyono (2015:117) menyebutkan bahwa populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari sebuah objek/subjek yang memiliki kualitas dan keunikan yang ditetapkan dari peneliti untuk ditarik kesimpulanya.

(2)

23 Dari kesimpulan tentang populasi diatas, maka penelitian ini akan berfokus kepada populasi masyrakat yang sudah mengenal informasi tentang produk Parfaire di Pulau Bali.

3.2.2 Sampel

Sampel merupakan sebuah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dikuasai oleh populasi (Sugiyono, 2015;118). Sampel penelitian ini merupakan konsumen yang pernah membeli produk Parfaire. Tujuan menggunakan purposive sampling adalah untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang diinginkan peneliti.

Untuk menghitung sampel dalam penelitian ini, dimana penelitian memanfaatkan regresi linear berganda, maka jumlah sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel (Hair et al., 2014;176). Pada penelitian ini menggunakan rumus indikator dikali 10 dimana jumlah indikator pada penelitian ini adalah 15 maka dikalikan dengan 10 (15x10 =150).

Pemilihan sampel dengan berdasarkan akan pertimbangan tertentu yang telah di tentukan menggunakan metode nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling (Sugiyono, 2015;124). Adapun kriteria yang digunakan dalam menentukan sampel penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Konsumen yang sudah pernah membeli produk Parfaire

2. Konsumen yang repeat order produk Parfaire

3. Konsumen yang pernah melihat strategi promosi dari Parfaire

(3)

24 3.3 Jenis Data, Sumber Data dan Skala Pengukuran

Sumber data yang dimanfaatkan dalam penelitian ini yaitu data primer.

Kuesioner diungkapkan oleh Sugiyono (2015;199) adalah sebuah teknik pengumpulan data dengan memberikan sebuah pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden. Dengan memakai kuesioner sebagai teknik pengumpulan data, peneliti dapat dengan mudah mengumpulkan data jika memahami variabel apa yang akan diukur. Kuesioner tersebut dapat disebarkan kepada responden secara langsung (oleh peneliti), maupun menggunakan kuesioner online. Dalam penelitian ini penyebaran kuesioner dilakukan secara online.

Penelitian ini memanfaatkan skala Likert sebagai tolak ukur pada penyebaran kuesioner. Sugiyono (2015:134) menyatakan skala Likert digunakan dalam mengukur sikap, pendapat, dan persepsi responden atau sebagian orang tertentu terhadap sebuah fenomena. Dengan skala likert, responden memilih jawaban dari beberapa indicator variabel dengan skala ukur yang disediakan yaitu skala pengukuran 1 sampai 5 yang menunjukkan pendapat sangat tidak setuju hingga sangat setuju berdasarkan skala ordinal, sebagai berikut :

Tabel 3.1 Tabel Skor Pengukuran Skala Likert

Pernyataam Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Cukup Setuju (CS) 3

Tidak Setuju (ST) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : Data diolah, 2021

3.4 Variabel dan Definisi Operasional

(4)

25 Tabel 3.2 Definisi Operasional

Variabel Definisi Konseptual Indikator Definisi Operasional Kualitas Produk

(X1) Budi Istiyanto dan Nugroho (2016) mengungkapkan kualitas produk merupakan kemampuan dari produk untuk menunjukkan fungsinya dalam daya tahan suatu produk, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk.

Diungkapkan oleh Alim et al. (2018) terdapat 8 indikator pada kualitas produk, namun peneliti hanya berfokus pada 5 indikator, yaitu : 1. Kinerja 2. Kesesuaian 3. Estetika 4. Fitur

5. Kualitas yang dirasakan pelanggan

1. Kinerja produsen Parfaire

menjadikan produknya higenis 2. Produk Parfaire

sesuai dengan keinginan rasa 3. Penampilan dari

produk Parfaire menarik.

4. Fitur logo pada kemasan

menginformasikan bahwa produk tersebut dari Parfaire

5. Rasa dari produk Parfaire

menggambarkan kualitas bahan baku yang digunakan Citra Merek (X2) Rosa Lesmana (2019)

megungkapkan citra merek adalah sebuah cara dari masyrakat menilai merek secara nyata.

Maliyah (2015) menjelaskan ada 4 indikator pada citra merek, yaitu : 1. Nama baik 2. Citra dibanding

pesaing 3. Dikenal luas 4. Kemudahan dikenal

1. Nama Parfaire dibenak pelanggan terkenal baik.

2. Pelanggan

memiliki gambaran baik terhadap Parfaire dibandingkan pesaing 3. Brand Parfaire

terkenal luas di daerah Denpasar 4. Brand Parfaire

mudah dikenal dikarenakan memiliki citra yang baik dibenak konsumen Promosi (X3) Suherman dan

Hongdiyanto (2020) menjelaskan promosi sebagai aktivitas dari perusahaa untuk mendapatkan perhatian pelanggan, agar pelanggan tertarik untuk mencoba produk yang ditawarkan perusahaan.

Aristo (2016)

menyatakan terdapat 3 indikator pada promosi, yaitu :

1. Media promosi 2. Kreatifitas promosi 3. Diferensiasi promosi

1. Media promosi yang digunakan Parfaire memudahkan pelanggan mengenal produk Parfaire

2. Kreatifitas dari promosi Parfaire mencuri perhatian pelanggan

(5)

26 Pada variabel citra merek menggunakan 4 (empat) indikator dikarenakan indikator tersebut yang sesuai dengan kondisi perusahaan peneliti.

3.5 Prosedur Pengumpulan Data

Data dari penelitian diperoleh dengan menyebarkan kuesioner yang berisikan rangkaian pertanyaan dalam penelitian kepada responden yang dipilih untuk memperoleh informasi. Penelitian ini menggunakan kuesioner (angket) sebagai teknik pengumpulan data primer. Kuisioner adalah cara mengumpulkan data yang dilakukan dengan memberi pertanyaan atau pernyataan terhadap responden untuk di jawab (Sugiyono, 2015:199) pada penelitian ini penyebaran kuesioner

3. Promosi yang dilakukan Parfaire berbeda dengan bisnis lain dan mengikuti jaman \.

Keputusan

Pembelian (Y) Amilia (2017) berpendapat bahwa keputusan pembelian adalah perilaku dari konsumen untuk mencari, membagi, mengevaluasi, dan menyelesaikan produk atau jasa yang diperlukan konsumen untuk mencapai kepuasannya.

Terdapat lima indikator keputusan pembelian, diungkapkan oleh Sanjaya (2015), namun peneliti berfokus pada 3 indikator saja, yaitu : 1. Pembelian produk 2. Pembelian merek 3. Jumlah

1. Pelanggan membeli produk Parfaire sesuai dengan promosi yang ditawarkan 2. Pelanggan membeli

produk Parfaire berdasarkan pengetahuan pelanggan tentang citra merek Parfaire 3. Jumlah produk

yang di produksi Parfaire setiap Pre – order sesuai dengan keinginan konsumen.

(6)

27 menggunakan google form dimana pertanyaan terkait dengan pengaruh kualitas produk, citra merek, dan promosi terhadap keputusan pembelian.

3.6 Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis

3.6.1 Uji Validitas

Uji Validitas disebut sebagai alat pengukuran yang digunakan untuk mendapat data. Valid diartikan bahwa instrumen yang dimanfaatkan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur (Sugiyono, 2015:173). Dalam pengukuran valid atau tidaknya suatu item yang akan digunakan, dimana dengan melakukan uji signifikansi koefisien kolerasi yang disebut valid, jika nilai dari signifikan lebih kecil dari 0,05. Uji validitas dapat diperoleh menggunakan program SPSS.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Priyatno (2014 : 64) uji reabilitas digunakan dalam mengukur konsitensi dalam alat ukur yang biasanya dalam menggunakan kuesioner. Dibantu program SPSS, metode yang dimanfaatkan dalam menguji reliabilitas yaitu Cronbach Alpha dengan memanfaatkan batasan 0.6. Item pernyataan pada kuesioner dapat dinyatakan reliabel ketika koefisien Cronbach Alpha > 0.6.

3.7 Uji Asumsi Klasik

3.7.1. Uji Normalitas Residual

Uji normalitas residual dimanfaatkan dalam menguji apabila nilai residual yang dihasilkan dalam regresi tersebar secara normal atau tidak (Priyatno,

(7)

28 2014:163). Model regresi yang baik memiliki distribusi residual yang normal atau mendekati normal. Pengujian normalitas ini dilakukan dengan Uji Kolmogrov- Smirnov (K-S) dengan melihat sig (2-tailed). Jika sig (2-tailed) lebih besar dari level of significant (α = 0,05) maka data tersebar normal, sedangkan apabila sig (2-tailed) lebih kecil dari level of significant (α= 0,05) maka data berdistribusi tidak normal.

3.7.2 Uji Multikolinieritas

Priyatno (2014 : 99) menjelaskan bahwa uji multikolinieritas bermanfaat untuk mengetahui adanya korelasi atau hubungan antara variabel bebas.

Multikoliniearitas artinya pada variabel independen dalam model regresi berhubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna dimana koefisien kolerasinya tinggi atau bahkan 1. Model regresi dinilai bagus jika tidak terjadinya kolerasi sempurna atau mendekati sempurna di antara variabel bebasnya.

3.7.3 Uji Heterokedastisitas

Menurut Priyatno (2014:166) merupakan residual yang tidak sama dalam pengamatan di model regresi. Regresi yang tidak menimbulkan heteroskedastisitas merupakan regresi yang baik. Dasar kriteria dalam mengambil keputusan dimana jika :

1. Jika memiliki pola seperti titik-titik yang membentuk suatu pola yang teratur maka terjadi heteroskedastisitas

2. Jika pola tidak jelas, dimana titik titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak heteroskedastisitas.

(8)

29 3.7.4. Uji Linearitas

Priyatno (2014:79) menyatakan uji linearitas dimanfaatkan untuk mengetahui linearitas data antara variabel dependen terhadap setiap variabel independen pada penelitian. Pengujian program SPSS mengunakan Test for Linearity pada taraf signifikan 0,05. Hubungan dari dua variabel dapat dikatakan linier (Linearity) bila signifikasi kurang dari 0,05. Teori lain mengatakan variabel mempunyai hubungan yang linier bila signifikasi (Deviaton for Linearty) lebih dari 0,05.

3.8 Analisi Regresi Linear Berganda

Regresi berganda digunakan untuk mengetahui hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independent dengan satu variabel dependent (Priyatno 2014:148). Model ini menyimpulkan adanya hubungan satu garis lurus atau linier di antara variabel dependen pada masing-masing prediktornya. Hal tersebut disampaikan dalam rumus.

Model analisis linear berganda pada penelitian ini digunakan untuk mengukur berapa besar kualitas produk, citra merek dan promosi terhadap keputusan pembelian produk Parfaire :

Dimana:

Y = Variabel keputusan pembelian

α = Konstanta

Y = α + β1X1+β2X2+e

(9)

30 β1 = Koefisien regresi variabel kualitas produk

X1 = Variabel kualitas produk

β2 = Koefisien regresi citra merek

X2 = Variabel citra merek

β3 = Koefisien regresi promosi

X3 = Variabel promosi

e = Error Disturbance atau residual

3.9 Uji F& Uji Parsial (Uji t)

3.9.1 Uji F

Uji statistik F bertujuan untuk mengarahkan apa dari variabel independen atau variabel bebas yang digunakan peneliti memiliki pengaruh secara bersamaan terhadap variabel terikat/dependen.

Menurut Priyatno (2014;157) dalam menguji signifikasi pengaruh beberapa variabel independent terhadap variabel dependent dengan memanfaatkan tingkat signifikan 0,05. Didukung oleh Gozhali (2018:98) menyatakan bahwa uji F pada dasarnya menunjukkan semua variabel independent atau bebas yang dimasukkan model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependent atau terikat.

3.9.2 Uji Parsial (Uji t)

(10)

31 Uji t pada dasarnya dilakukan dalam menguji pengaruh dari masing- masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya dan merupakan salah satu dari metode uji statistik parametrik. Menurut (Magdalena &

Krisanti, 2019) uji t merupakan uji yang menujukan sejauh mana pengaruh dari variabel independen secara individual dalam menerapkan variabel dependent. Pada uji t memnafaatkan signifikansi sebesar 0,05 (α=5%).

Penolakan uji hipotesis ini dimanfaatkan dengan kriteria, jika nilai dari siginifikan > 0,05, maka hipotesis nol (H0) disetujui dan hipotesis alternatif (H1) ditolak. Dalam artian secara parsial variabel independen tersebut tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variable dependen. Jika nilai signifikan < 0,05 maka hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (H1) diterima. Hal ini dapat disimpulkan secara parsial variabel independen tersebut berpengaruh signifikan terhadap variable dependen.

3.10 Koefisien Korelasi (R) dan Koefisien Determinasi (R2)

Penggunaan uji koefisien korelasi bertujuan dalam mencari tahu hubungan dari dua atau lebih variabel independen dengan melihat nilai R, hubungan erat antar variabel dapat dinyatakan apabila mendekati angka satu (Priyatno, 2014:155). Uji koefisien determinasi (R2) menunjukkan koefisien determinasi, dilakukan untuk melihat seberapa jauh kemampuan variansi variabel independen pada menerangkan

(11)

32 penerangan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1 (Priyatno 2014 : 155).

Referensi

Dokumen terkait

c. penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang sesuai dengan ketentuan antara lain disampaikan oleh penawar yang berhak,pada waktu yang telah

Pengodean diagnosis pada kasus sistem sirkulasi di klinik jantung RSUD Wates tidak dilakukan oleh petugas rekam medis, namun untuk kode diagnosa yang telah

Selanjutnya dihitung proporsi target sasaran, cakupan vaksinasi tahap 1, serta prioritas kelompok umur dan profesi serta Buffer stock pusat. Prioritas pemberian vaksin adalah

Sebanyak 13,3 gram sampel mengandung campuran NaCl dan KCl dilarutkan dalam air dan larutan itu kemudian ditambahkan dengan larutan AgNO3 berlebihan menghasilkan endapan AgCl

Menurut Sugiyono (2019, p.199), Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

Untuk mustahiq yang mempunyai keahlian namun masih belum mempunyai aat dan modal yang cukup akan diberikan bantuan alat, dan yang berdagang diberikan modal uang untuk

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya

Menurut Sugiyono (2008:199) “Angket atau kuesioner merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis