• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ANAK PUTUS SEKOLAH DI DESA KARANGREJO KECAMATAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ANAK PUTUS SEKOLAH DI DESA KARANGREJO KECAMATAN "

Copied!
109
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Putus sekolah merupakan masalah yang pelik dan dapat terjadi pada siapa saja, tanpa memandang sosial, budaya dan budaya orang tersebut, baik kaya maupun miskin. Di Desa Karangrejo, Kabupaten Metro Utara, banyak anak yang putus sekolah dan punya alasan masing-masing.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

Faktor ekonomi di Desa Ngestikarya adalah sebagian besar masyarakatnya memiliki tingkat ekonomi yang lemah sehingga banyak anak yang membantu orang tuanya bekerja di ladang sehingga jarang bersekolah dan akhirnya putus sekolah. Perceraian dan kelanjutan pendidikan anak (studi kasus di Desa Simpang Agung, Kecamatan Seputih Agung, Kabupaten Lampung Tengah). Dari kedua tesis tersebut nampaknya terdapat kesamaan dengan penelitian yang penulis lakukan, dimana dalam penelitian ini masing-masing ingin menyelidiki permasalahan yang muncul pada anak, dalam hal ini masalah yang ditonjolkan adalah tentang pendidikan anak.

Penelitian sebelumnya, seperti penelitian Syamsuri, memposisikan penelitiannya untuk membahas kelanjutan pendidikan bagi anak korban perceraian. Sedangkan penelitian yang penulis bahas adalah penelitian yang akan membahas tentang faktor-faktor penyebab anak putus sekolah, selain itu penulis mengutip dua penelitian sebelumnya dengan tujuan melakukan tinjauan untuk mengetahui posisi mana dari penelitian sebelumnya dan penelitian memiliki. akan dipelajari saat ini sebagai bahan referensi. .

LANDASAN TEORI

  • Pengertian putus sekolah
  • Karakteristik Siswa Putus Sekolah
  • Faktor penyebab anak putus sekolah
    • Faktor internal
    • Faktor eksternal
  • Usaha Mengatasi Anak Putus Sekolah

Siswa yang putus sekolah tentunya memiliki karakteristik yang berbeda dengan siswa yang masih bersekolah. Siswa yang putus sekolah saat di kelas, siswa tersebut tidak diatur untuk mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas. Di antara mereka yang putus sekolah, mayoritas adalah siswa dari keluarga ekonomi lemah dan dari keluarga tidak terorganisir.

Pernyataan lain yang menyatakan bahwa hal-hal yang menyebabkan siswa putus sekolah adalah sebagai berikut. Banyak siswa putus sekolah karena siswa di lingkungan tempat tinggalnya memilih untuk bekerja daripada sekolah.

METODOLOGI PENELITIAN

Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Anak-anak yang putus sekolah, anak-anak yang putus sekolah, diwawancarai untuk mengetahui alasan pasti mengapa para siswa tersebut putus sekolah. Observasi ini merupakan data yang diperoleh peneliti untuk mengetahui ketidaksesuaian yang terjadi antara fakta di lapangan dengan harapan. Teknik pengumpulan data dengan observasi ini adalah perolehan data yang diperoleh dari observasi objek yang ditentukan 25 Observasi yang dilakukan peneliti ini akan dilakukan di Desa Karangrejo Kecamatan Metro Utara.

Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengamati aktivitas anak secara langsung setelah ia putus sekolah yaitu berupa aktivitas yang sekarang dilakukan, aktivitas orang tua serta pendokumentasian nilai anak selama di sekolah. Dalam studi dokumen ini, peneliti mengumpulkan data dari tempat tinggal siswa dan dari orang tua siswa. Sesuai dengan Sugiyono menjelaskan bahwa teknik pengumpulan data dengan dokumentasi adalah pencatatan peristiwa atau berbagai kegiatan yang dilakukan sambil melakukan pengamatan di lapangan yang hasilnya berupa gambar, tulisan atau karya monumental.

Dokumentasi yang diperoleh berupa foto-foto kegiatan yang dilakukan anak putus sekolah dalam kehidupan sehari-hari, serta foto orang tua dan masyarakat pada saat proses wawancara. Dalam hal ini, dokumen yang dilihat adalah dokumentasi wawancara dengan orang tua yang anaknya putus sekolah. Menurut Sugiyon, studi dokumen adalah cara menggunakan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.

Studi dokumen memungkinkan peneliti untuk melengkapi data yang ada dan juga akan membuat data lebih kredibel/tersedia. Studi dokumen bertujuan untuk melengkapi teknik wawancara dan observasi agar data lebih kredibel.

Teknik Penjamin Keabsahan Data

Dari beberapa uraian di atas dapat dijelaskan bahwa teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memperluas partisipasi artinya dengan memperluas partisipasi peneliti akan memungkinkan meningkatnya kepercayaan dari data yang dikumpulkan oleh peneliti akan memungkinkan meningkatnya kepercayaan dari data yang dikumpulkan oleh peneliti. dengan partisipasi luas akan belajar banyak tentang budaya dan dapat menguji kepalsuan informasi yang disajikan dari mana asalnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperluas partisipasi peneliti untuk memastikan bahwa konteksnya dipahami dan dihayati. Pengamat yang gigih di sini berarti menentukan ciri-ciri unsur-unsur dalam suatu situasi yang sangat penting bagi masalah atau isu yang sedang dihadapi atau di masa depan untuk memusatkan perhatian pada hal-hal secara mendetail.

Triangulasi berarti menggunakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang menggunakan sesuatu selain data itu untuk keperluan pemeriksaan atau sebagai pembanding data.

Teknik Analisis Data

Dari observasi yang dilakukan, diketahui jumlah anak putus sekolah sebanyak 90 orang. Putus sekolah juga dapat berdampak pada hilangnya kesempatan bagi anak untuk mencari pekerjaan yang membutuhkan kualifikasi pendidikan. Dari hasil wawancara dengan responden sebelumnya dapat diketahui bahwa faktor penyebab putus sekolah di Desa Karangrejo adalah faktor dari dalam diri anak, kondisi ekonomi orang tua dan kondisi lingkungan.

Yang menyebabkan anak putus sekolah bukan hanya karena latar belakang pendidikan orang tuanya, juga ekonomi keluarga yang lemah, tetapi juga berasal dari diri sendiri yaitu kurangnya minat anak untuk bersekolah atau melanjutkan sekolah. Rendahnya latar belakang pendidikan orang tua merupakan hal yang mempengaruhi anak sehingga menyebabkan anak putus sekolah pada usia sekolah. Kurangnya perhatian orang tua dapat menyebabkan kenakalan anak, yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran di sekolah bahkan dapat menyebabkan anak putus sekolah. f) Faktor kesehatan.

Analisis faktor kurangnya minat anak bersekolah menyebabkan anak putus sekolah di Kelurahan Karangrejo Metro Utara. Orang tua dari anak-anak yang putus sekolah karena faktor ekonomi di Desa Karangrejo kurang antusias terhadap sekolah gratis bagi siswa kurang mampu. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan salah satu responden di Desa Karangrejo Metro Utara, seorang anak putus sekolah karena sering bergaul dengan anak-anak yang menurut ibunya tidak bersekolah.

Dari wawancara sebelumnya diketahui bahwa faktor sosial menjadi salah satu penyebab putus sekolah. Namun juga bisa menjadi faktor yang membuat anak putus sekolah jika komunikasi antar anggota keluarga tidak baik, apalagi. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden sebelumnya diketahui bahwa faktor komunikasi internal keluarga menjadi salah satu penyebab anak putus sekolah.

Komunikasi yang kurang baik antar anggota keluarga dapat menyebabkan kurangnya pengawasan terhadap anak atau jika anak berada dalam keluarga yang tidak harmonis, orang tua yang sering bertengkar akan membuat interaksi sosial anak kurang terkontrol dan menyebabkan anak meninggalkan sekolah lebih awal. Berdasarkan wawancara sebelumnya, diketahui bahwa kesehatan menjadi salah satu penyebab anak putus sekolah. Secara umum penyebab anak putus sekolah di Kecamatan Karangrejo, Kecamatan Metro Utara dan Kota Metro disebabkan oleh faktor-faktor seperti kurangnya minat anak bersekolah, faktor ekonomi orang tua, faktor komunikasi internal keluarga, masyarakat faktor lingkungan dan faktor kesehatan.

Faktor yang paling banyak menyebabkan putus sekolah di Desa Karangrejo Kecamatan Metro Utara Kota Metro adalah kurangnya kesadaran anak-anak tentang pentingnya pendidikan bagi masa depan mereka dan kurangnya motivasi di antara anak-anak tersebut.

Tabel 1. Sarana pendidikan  No  Jenis
Tabel 1. Sarana pendidikan No Jenis

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sejarah desa karangrejo kecamatan metro utara

Sarana Prasarana Desa Karangrejo Kecamatan Metro Utara

Salah satu faktor penyebab rendahnya tingkat pendidikan di desa Karangrejo adalah kurangnya fasilitas pendidikan yang ada. Bikers paling dominan, dengan total 751, paling sedikit hanya 1 mobil dinas. Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat jumlah tempat ibadah yang ada di Desa Karangrejo yang sebagian besar berupa musala.

Hal ini tentunya dapat memudahkan dalam menjalankan ibadah bagi sebagian besar penduduk di Desa Karangrejo yang beragama Islam.

Tabel 2. Sarana Transportasi
Tabel 2. Sarana Transportasi

Kondisi Ekonomi Orangtua di Desa Karangrejo Kecamatan

Tabel 5 menunjukkan bahwa 102 siswa putus sekolah pada awal tahun 2015 dan 90 siswa pada tahun 2016. Artinya ada penurunan 12 murid, hal ini sebagai akibat dari upaya pemerintah untuk menekan jumlah murid prematur dengan berbagai program seperti adanya Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan bantuan pendidikan.

Table 4. kondisi ekonomi di Desa Karangrejo Kecamatan Matro Utara
Table 4. kondisi ekonomi di Desa Karangrejo Kecamatan Matro Utara

Pembahasan dan Analisis

  • Pembahasan Hasil Penelitian
  • Analisis Hasil Penelitian

Anak usia wajib belajar seharusnya semangat menuntut ilmu, namun karena telah terpengaruh oleh lingkungan yang kurang baik bagi perkembangan pendidikan anak, sehingga minat anak untuk bersekolah tidak menarik perhatian tidak mendapatkan apa-apa. selayaknya, sedangkan yang menyebabkan anak kurang berminat untuk bersekolah adalah: anak kurang mendapat perhatian yang cukup dari orang tua terutama dalam hal pendidikan, juga karena kurangnya orang yang berpendidikan sehingga yang mempengaruhi anak kebanyakan adalah orang yang tidak bersekolah sehingga minat anak untuk bersekolah sangat kurang. Sangat sulit bagi orang tua yang memiliki tingkat ekonomi yang rendah, dan karena itu mereka terpaksa mengeluarkan anaknya dari sekolah karena tidak mampu membiayai kebutuhan sekolah anaknya. Masyarakat adalah lingkungan tempat anak-anak mereka tinggal, termasuk teman-teman anak di luar sekolah. masyarakat di kota atau desa tempat mereka tinggal juga memperingati pembangunan tersebut.

Kurangnya pandangan keluarga juga menyebabkan ibu bapa kurang perhatian terhadap anak-anak, kerana setiap hari mereka hanya memikirkan bagaimana untuk memenuhi keperluan keluarga, lebih-lebih lagi jika mereka terpaksa meninggalkan keluarga untuk cuba melancong selama berbulan-bulan atau pun. tahun, ini pasti akan mengabaikan pendidikan anak. . e) Faktor komunikasi dalaman keluarga. Semakin dewasa anak, semakin banyak perhatian ibu bapa diperlukan, dengan sering berkomunikasi dengan anak tentang proses pembelajaran di sekolah atau tentang sesuatu perkara. Kurangnya pandangan keluarga juga menyebabkan ibu bapa kurang perhatian terhadap anak-anak, kerana setiap hari mereka hanya memikirkan bagaimana untuk memenuhi keperluan keluarga, lebih-lebih lagi jika mereka terpaksa meninggalkan keluarga untuk cuba melancong selama berbulan-bulan atau pun. tahun, ini pasti akan mengabaikan pendidikan anak. .

Berdasarkan wawancara sebelumnya diketahui bahwa sebagian responden memilih untuk bekerja membantu orang tua, atau paling tidak untuk tidak merepotkan orang tua untuk kebutuhan sendiri. Orang tua yang hanya tamat SD atau tidak tamat cenderung tradisional dan tidak menghargai pentingnya pendidikan. Putus sekolah adalah proses berhentinya seorang anak dari lembaga pendidikan tempatnya menuntut ilmu sebelum anak tersebut menyelesaikan pendidikannya.

Keadaan ekonomi orang tua menjadi faktor putus sekolah karena kurangnya sumber daya untuk kebutuhan sekolah anak dan timbul rasa kasihan pada anak untuk memutuskan tidak melanjutkan sekolah. Kurangnya motivasi anak di sekolah menjadi faktor anak putus sekolah, karena kurangnya dorongan dan dorongan untuk belajar membuat anak menjadi malas dan tidak mau melanjutkan sekolah, serta faktor lingkungan di masyarakat. Kelurahan Karangrejo Kecamatan Metro Utara Kota Metro untuk terus mendorong semangat belajar pada warganya dan meringankan berbagai hambatan yang dihadapi anak-anak dalam belajar agar tidak ada lagi anak yang putus sekolah, baik karena faktor ekonomi faktor dan faktor dalam diri anak itu sendiri.

PENUTUP

Saran

  • Sarana pendidikan
  • Sarana transportasi
  • Sarana tempat ibadah
  • Kondisi ekonomi didesa karangrejo kecamatan metro utara
  • Anak yang mengalami putus sekolah

Harus ada kerjasama antara orang tua, masyarakat dan pihak sekolah untuk merangsang minat anak kembali ke sekolah dengan memberikan motivasi seperti reward dan punishment di lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah. Kepada para orang tua di kelurahan Karangrejo, kelurahan Metro Utara, kota Metro agar lebih memperhatikan kelangsungan pendidikan anaknya, dalam upaya menyiapkan generasi muda yang berkompeten baik secara intelektual maupun moral.

Gambar

Tabel 1. Sarana pendidikan  No  Jenis
Tabel 2. Sarana Transportasi
Tabel 3. Sarana tempat ibadah
Table 4. kondisi ekonomi di Desa Karangrejo Kecamatan Matro Utara
+2

Referensi

Dokumen terkait

“Pengaruh Lingkungan Keluarga, Persepsi Siswa Dalam Kelengkapan Fasilitas Belajar dan Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa