• Tidak ada hasil yang ditemukan

faktor faktor yang mempengaruhi - IAIN Repository

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "faktor faktor yang mempengaruhi - IAIN Repository"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitian

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat diajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut: Faktor apa saja yang mempengaruhi rendahnya minat masyarakat membayar zakat pertanian di desa Bumi Jawa Kecamatan Batanghari Nuban Lampung Timur. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam mengembangkan ilmu dan menambah wawasan khususnya di bidang zakat pertanian. Hasil penelitian ini bermanfaat sebagai acuan masyarakat dalam mengeluarkan zakat pertanian sesuai syariat agama.

Penelitian Relevan

Skripsi berjudul “Pelaksanaan Zakat Hasil Pertanian (Studi Kasus di Desa Mangli Kecamatan Kaliangkrik Kota Magelang)” yang ditulis oleh Muhammad Syaifudin. Persamaan dalam penelitian ini adalah masyarakat meyakini bahwa membayar zakat pertanian akan berdampak sosial terhadap lingkungan sekitar, sedangkan perbedaannya terletak pada praktiknya, ada yang melalui Lembaga Amil Zakat dan ada yang langsung memberikan kepada masyarakat. Skripsi berjudul “Analisis Pelaksanaan Zakat Pertanian di Desa Pangkalan Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan” yang ditulis oleh Annik Pujiatun.

Dalam penelitian yang telah dilakukan dibahas tentang Analisis Pelaksanaan Zakat Pertanian, dan hasil penelitian pelaksanaan Zakat Pertanian dengan menggunakan adat15. Kesamaan dalam penelitian ini adalah masih ada masyarakat yang belum berzakat dari hasil pertanian, sedangkan perbedaannya bukan pada peningkatan kesadaran sosial tetapi hanya dalam menunaikan kewajiban zakat. 14 Tesis Muhamed Syaifudin, Studi Kasus Pelaksanaan Zakat Hasil Pertanian (Studi Kasus di Desa Mangli, Kecamatan Kaliangkrik, Kota Magelang.

15 Tesis Annik Pujiatun, Studi Kasus Analisis Pelaksanaan Zakat Pertanian di Desa Pangkalan Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan.

LANDASAN TEORI

Dasar Hukum ZakatPertanian

  • Al Qur’an
  • As Sunnah
  • Ijma’

Islam memerintahkan pengikutnya untuk bekerja keras mencari makanan yang halal untuk memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya, baik kebutuhan jasmani maupun rohani. Artinya: “Dialah yang memudahkan bumi untuk kamu jelajahi, maka jelajahilah ke segala penjuru dan makanlah dari rizki-Nya. Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan menyediakan untukmu di bumi (sumber) rezeki.

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik dan dari apa yang Kami keluarkan untukmu dari muka bumi. Ayat di atas berisi perintah untuk menafkahkan sebagian harta untuk hasil usaha dan yang diperoleh dari tanaman. Artinya: “Tanaman yang diairi dengan air hujan atau dengan mata air atau dengan air hujan dikenai zakat 1/10 (10%).

Jadi, Islam memberikan kebebasan kepada umat Islam untuk mencari pekerjaan yang sah untuk menghidupi diri dan keluarganya.

SyaratDanRukun Zakat

Maka semua orang Islam yang bekerja sebagai petani wajib mengeluarkan zakat apabila telah memenuhi nisabnya. ii 1) Pemilikan penuh. Harta yang dimiliki sepenuhnya bermakna pemilik harta tersebut dapat menggunakan dan menikmatinya sepenuhnya. Harta yang tumbuh bermaksud harta tersebut boleh bertambah atau berkembang apabila ia diusahakan atau berpotensi untuk berkembang.

Syarat sahnya zakat adalah niat yang menyertai pelaksanaan zakat, dan tamlik artinya berpindahnya kepemilikan harta kepada penerima berikutnya, yang menjadi rukun zakat adalah menghilangkan sebagian nishab (harta) dengan cara melepaskan kepemilikan. darinya, yang menjadikannya milik mustahik dan menyerahkannya kepadanya atau. Sedangkan syarat wajib zakat adalah muslim yang mandiri, telah mencapai usia dewasa, berakal, mengetahui wajib zakat dan memiliki nisab dengan harta yang sempurna. Yang dimaksud dengan nisab dalam hal ini adalah sesuatu yang lebih dari kebutuhan sehari-hari, antara lain kebutuhan sehari-hari, pangan, sandang, papan, kendaraan dan alat-alat kerja.

METODE PENELITIAN

Sumber Data

Kesalahan dalam penggunaan atau pemahaman sumber data akan menyebabkan data yang diperoleh tidak sesuai dengan harapan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan berbagai sumber data yaitu: sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang secara langsung memberikan data kepada peneliti untuk tujuan tertentu 35 Dalam penelitian ini data primer diperoleh dari lapangan yaitu berupa wawancara dengan informan.

Informan dalam penelitian ini adalah kepala desa, tokoh masyarakat, petani dan tokoh agama di desa Bumi Jawa. Sumber data sekunder adalah data yang sebelumnya dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang lain selain peneliti itu sendiri dan diperoleh dari bahan pustaka36. Bahan pustaka tidak hanya tersedia dalam bentuk teori-teori yang sudah matang dan siap pakai, tetapi juga berupa hasil-hasil penelitian yang belum teruji.

Melalui penelusuran data kepustakaan, peneliti dapat mengumpulkan data sekunder yaitu bahan-bahan berupa buku-buku perpustakaan dan yang berkaitan dengan penelitian, yang peneliti peroleh dari lapangan38. Dalam penelitian ini, sumber data sekunder berupa undang-undang dan buku-buku tentang zakat.

Teknik Pengumpulan Data

Peningkatan pengetahuan dan keterampilan di Kampung Bumi Jawa dilakukan dengan fasilitas pendidikan yang meliputi gedung sekolah dan tenaga pengajar. Islam adalah agama yang paling dominan, sehingga di Desa Bumi Jawa hampir semua orang memeluk agama Islam. Dalam menunaikan zakat hasil pertanian di Desa Bumi Jawa, para petani berbeda satu dengan lainnya.

Dalam mengeluarkan zakat hasil pertanian, masyarakat Desa Bumi Jawa sebenarnya mengetahui pentingnya zakat, namun pada prakteknya tidak semua masyarakat memberikan zakat kepada lembaga amil zakat yang ada. Dalam cerita Pak Ngadiyo, seorang petani yang mengolah 1 ha lahan bisa menghasilkan 19 ton singkong dalam setahun. Ia terkadang memberikan zakat hasil pertanian yang sudah mencapai nisab sebagai kewajibannya kepada lembaga Amil Zakat di Bumi Jawa. Desa saat harga singkong masih tinggi52. Berdasarkan pendapatan bersih luas lahan, peneliti melakukan wawancara dengan beberapa petani tentang pengeluaran zakat hasil pertanian singkong di Desa Bumi Jawa.

Menurut keterangan Pak Waris dalam riwayatnya, beliau kadang-kadang membayar zakat hasil bumi kepada Amil di desa Bumi Jawa, tetapi karena hasil bumi digunakan untuk membeli barang, beliau tidak membayar zakat pertanian58. Menurut keterangan Bapak Ngadiya dalam riwayatnya pernah mengeluarkan zakat hasil pertanian yang mencapai nisab sebagai kewajibannya kepada lembaga Amil Zakat di desa Bumi Jawa saat harga singkong masih tinggi61. Menurut penuturan Pak Bingun dalam riwayatnya, beliau terkadang membayar zakat pertanian yang telah mencapai nisabnya, beliau mendirikan Amil Zakat di desa Bumi Jawa, namun beliau tidak membayarnya saat ini karena kebutuhan keluarga yang semakin meningkat62.

Menurut keterangan Bapak Sumarlam dalam riwayatnya, sebagai umat Islam kita wajib menunaikan zakat pertanian karena telah mencapai nisab Amil Zakat di desa Bumi Jawa63. Menurut keterangan Bapak Maskur dalam penuturannya, petani desa Bumi Jawa tidak menunaikan zakat karena tidak mengetahui keberadaan zakat pertanian, hal ini disebabkan ketidaktahuan akan keberadaan zakat pertanian dan ketidakpercayaan terhadap Amil Zakat yang ada. Institusi65. Masyarakat di desa Bumi Jawa dalam menunaikan zakat hasil pertanian dapat dikatakan cukup baik, namun hanya sebagian kecil yang mengeluarkan zakat pertanian.

Petani di Desa Bumi Jawa belum memahami kewajiban membayar zakat hasil pertanian. Penyuluhan zakat pertanian secara berkesinambungan oleh lembaga Amil Zakat di Desa Bumi Jawa agar masyarakat mengerti dan memahami kadar zakat pertanian yang akan dikeluarkan.

Tabel II
Tabel II

Teknik Analisa Data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Masyarakat

Bertani merupakan pekerjaan umum penduduk desa Bumi Jawa karena wilayah desa Bumi Jawa merupakan daerah dataran atau benua. Meskipun fokus utama perekonomian mereka adalah pertanian, penduduk desa Bumi Jawa tidak mengutamakan sektor pertanian saja, melainkan sektor lain seperti peternak, pedagang dan lain-lain. Berikut hasil wawancara mengenai pendapatan petani ubi kayu dari luas lahan pertanian petani ubi kayu dalam satu tahun, dapat diketahui bahwa rata-rata luas lahan ubi kayu yang dimiliki petani di desa Bumi Jawa adalah 1Ha ke. 2 Ha.

Menurut Bpk. Pernyataan Bingun bahwa petani yang mengolah 1ha lahan dapat menghasilkan singkong sebanyak 21 ton dalam satu tahun, dan terkadang mengeluarkan zakat pertanian yang telah mencapai hal tersebut. Menurut Bpk. Pernyataan Suwoto dalam riwayatnya adalah hal yang selalu menyebabkan beliau selalu mengeluarkan zakat pertanian karena beliau mengetahui kewajibannya untuk mengeluarkan zakat hasil pertanian karena beliau telah mencapainya. Menurut Bpk. Soleh dalam riwayatnya terkadang mengeluarkan zakat hasil pertanian yang sudah mencapai nisab kepada amil zakat yang ada, namun saat ini tidak mengeluarkan zakat pertanian karena kebutuhan keluarga yang semakin meningkat56, tidak jauh berbeda dengan bapak. Narasi Tijan yang mengatakan tidak. zakat hasil pertanian yang telah mencapai nisabnya bagi orang yang membutuhkan, karena kebutuhan rumah tangga meningkat, yang menjadikan hasil pertanian hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sendiri57.

Menurut keterangan Bapak Laman dalam riwayatnya, hal yang membuatnya selalu menunaikan zakat pertanian adalah karena ia mengetahui kewajibannya menunaikan zakat pertanian dengan hujan es karena telah mencapai nisabnya dalam Amil Zakat59 yang ada, sesuai dengan keterangan Bpk. Budiman. pernyataan, hal yang membuatnya melepaskannya. Pernyataan senada disampaikan oleh Pdt. Jilan, meskipun menyadari kewajiban untuk membayar zakat pertanian, namun Mr. Jilan ragu untuk memberikan zakat pertanian. Menurut keterangan Bapak Ares dalam narasinya, ketidaktahuan tentang zakat pertanian mengakibatkan tidak diberikannya zakat pertanian.

Menurut keterangan Bapak Sadar dalam riwayatnya, minimnya pendidikan agama membuatnya tidak mengetahui keberadaan zakat pertanian, yang membuatnya tidak membayar zakat dari hasil pertanian yang dimilikinya70. Sedangkan menurut Bapak Buhori, alasan tidak menunaikan zakat pertanian adalah karena dia tidak begitu paham tentang zakat pertanian71. Menurut keterangan Bapak Sudiro dalam penuturannya, ketidaktahuan tentang zakat pertanian menyebabkan dia tidak membayar zakat hasil panen.

Sesuai dengan Bpk. Pernyataan Ogin dalam narasinya, kurangnya pemahaman tentang zakat pertanian menyebabkan dia tidak membayar zakat atas hasil pertanian yang dimilikinya73. Sementara itu, berdasarkan Bapak. Pernyataan Latif dalam riwayatnya adalah keengganan membayar zakat hasil pertanian karena kebutuhan keluarga yang semakin meningkat74. Hal ini didasarkan pada narasi mr. Maskur dan Mr. Jilan tentang informasi yang dimiliki petani tentang lembaga Amil Zakat di Desa Bumi Jawa menyebabkan petani tidak mengetahui fungsi dan tujuan Amil Zakat.

Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar petani yang tidak membayar zakat hasil pertanian disebabkan. Faktor yang mempengaruhi adalah: rendahnya tingkat pendidikan agama, kurangnya pemahaman tentang zakat hasil pertanian, kebutuhan pokok yang meningkat dan kurangnya kepercayaan terhadap lembaga Amil Zakat.

Tabel VI
Tabel VI

Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Minat

Saran

Gambar

Tabel III
Tabel II
Tabel IV
Tabel dapat dilihat di bawah ini 48 .
+4

Referensi

Dokumen terkait

24198 dated 3 July 2017, which indicate that High Pathogenic Avian Influenza HPAI outbreaks have occurred in West- Vlaanderen, Belgium, South Africa and Togo, it is deemed necessary for