• Tidak ada hasil yang ditemukan

“ zakat merupakan modal untuk makmur”

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "“ zakat merupakan modal untuk makmur”"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

Kajian ini membahas tentang analisis pemahaman masyarakat terhadap pelaksanaan zakat pertanian (studi kasus di Desa Lere Kecamatan Parado Kabupaten Bima). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) praktik pelaksanaan zakat pertanian oleh masyarakat desa Lere kecamatan Parado kabupaten Bima dalam mengeluarkan zakat pertanian masih menggunakan adat atau kebiasaan yaitu memberikan zakat kepada orang yang dikehendaki.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam satu tahun, Desa Lere memproduksi beras sebanyak tiga kali, efektif mewajibkan masyarakat membayar zakat hasil pertanian yang mencapai nisab setiap panen. Ada petani yang terbiasa membayar zakat hasil pertanian dengan cara perkiraan yaitu dengan membayar zakat hasil pertanian sesuai dengan jumlah hasil yang dicapai, jika hasil kandang 10 kantong maka dikeluarkan zakatnya 2 kantong6.

Rumusan Masalah

Dari penjelasan latar belakang yang disampaikan peneliti diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengkaji bagaimana cara masyarakat memahami pembayaran zakat hasil pertanian dengan judul “Analisis Pemahaman Masyarakat Terhadap Pelaksanaan Zakat Pertanian” (Studi kasus). di Desa Lere, Kecamatan Parado, Kabupaten Bima).

Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

  • Manfaat Penelitian

Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber ilmu, referensi dan referensi bagi semua pihak yang ingin mendalami praktik Fiqh Muamalah, khususnya yang berkaitan dengan zakat hasil pertanian. Memberikan sumbangsih pemikiran dan dapat menambah khazanah ilmu serta dapat dijadikan sebagai sumber informasi tentang kewajiban zakat hasil bumi (pertanian).

Ruang Lingkup Dan Setting Penelitian 1. Ruang Lingkup Penelitian 1.Ruang Lingkup Penelitian

Pada penelitian ini lokasi yang dipilih peneliti adalah Desa Lere Kecamatan Parado Kabupaten Bima. Desa Lere merupakan salah satu desa di Kecamatan Parado, Kabupaten Bima, dari lima desa yang ada di kabupaten tersebut.

Kajian Pustaka

Kemiripan kajian ini dengan kajian di atas adalah sama-sama mengkaji zakat pertanian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) respon masyarakat terhadap zakat pertanian di Desa Bontomaccina sebagian cukup baik.

Kerangka Teori

  • Pemahaman Masyarakat
  • Zakat Pertanian
  • Zakat dalam Ekonomi Islam
  • Jenis Penelitian
  • Pendekatan Penelitian
  • Lokasi Penelitan
  • Sumber Data
  • Metode Pengumpulan Data
  • Analisis Pengelolaan Data
  • Pengujian Keabsahan Data

Zakat secara terminologi adalah sejumlah harta tertentu yang harus dikeluarkan oleh umat Islam untuk diberikan kepada orang-orang yang berhak menerima zakat (mustahiq) yang disebutkan dalam Al-Qur'an. Selain itu, dapat juga sejumlah dana tertentu dari harta tertentu, yang dihibahkan dengan syarat tertentu kepada orang yang berhak atasnya. Syarat orang yang menerima zakat sudah jelas, baik itu orang, badan, lembaga atau kegiatan.

Maksudnya "...Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka (bahawa mereka akan mendapat) siksa yang pedih."23. Kewajipan zakat hasil pertanian secara umumnya terdapat dalam firman Allah dalam Surah al-Baqarah ayat 267. Menurut mazhab Asyafii, orang miskin ialah mereka yang tidak berharta, tidak dapat memenuhi keperluannya dan tidak sanggup bekerja dan bukankah mereka mempunyai kerja.

31 Amir Syarifuddin, Garis Besar Fiqh,...hal. produk pertanian) kecuali empat jenis, yaitu gandum, jewawut, anggur dan kurma. Metode wawancara adalah proses memperoleh informasi untuk kepentingan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai.

Sistematika Penulisan

  • Bagian Awal
  • Bagian Isi

Gambaran Umum Desa Lere Kecamatan Parado Kabupaten Bima 1. Keadaan Geografis 1.Keadaan Geografis

  • Demografi
  • Keadaaan Sosial Ekonomi
  • STRUKTUR PEMERINTAH DESA LERE KECAMATAN PARADO TAHUN 2018
  • STRUKTUR BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD) DESA SUKADANA KECAMATAN PARADO TAHUN 2018

Jumlah penduduk Desa Lere Kecamatan Parado selalu berubah dari tahun ke tahun karena kematian, kelahiran dan perpindahan. Perkembangan pendidikan di Desa Lere Kecamatan Parado cukup menggembirakan karena meskipun desa ini masih terbilang baru namun sumber daya manusianya sudah handal. Dari Tabel 12 diatas dapat dilihat bahwa prasarana kesehatan yang ada di Desa Lere Kecamatan Parado dengan 1 orang petugas di Puskesdes, 1 orang petugas Puskesmas, 1 orang petugas Polindes dan 20 orang kader Posyandu.

Desa Lere Kecamatan Parado yang berstatus desa mandiri dalam pelaksanaan UU 32 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Desa dipimpin oleh Kepala Desa dan dibantu oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) serta lembaga lainnya di desa . Kepala Desa Lere dalam menjalankan roda pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di wilayahnya dibantu oleh Dorpsoverleg (BPD) dan lembaga lainnya di desa. Budaya masyarakat Desa Lere kental dengan norma dan nilai agama Islam.

Tabel  di  atas  tersebut  menunjukkan  bahwa  masyarakat  Desa  Lere  disamping  bekerja  sebagai  petani  seperti  pada  tabel  4,  sebagian  kecil  dari  mereka juga mempunyai pekerjaan lainnya seperti pada tabel 5 di atas untuk  menambah  penghasilanny
Tabel di atas tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Desa Lere disamping bekerja sebagai petani seperti pada tabel 4, sebagian kecil dari mereka juga mempunyai pekerjaan lainnya seperti pada tabel 5 di atas untuk menambah penghasilanny

Bagaimana Pemahaman Masyarakat Terhadap Pelaksanaan Zakat Pertanian di Desa Lere Kecamatan Parado Kabupaten Bima

Dari keterangan informan, masyarakat masih belum memahami nisab zakat hasil pertanian, sehingga zakat hasil pertanian dilakukan setahun sekali. Bagi yang mengeluarkan zakat, hanya mereka yang benar-benar paham zakat pertanian yang menghasilkan sendiri. Dari penjelasan narasumber di atas, terlihat jelas bahwa masyarakat masih belum memahami nisab dan hukum zakat hasil pertanian itu sendiri.

Saya sendiri masih belum paham nisabnya, jadi saya tidak berani membayar zakat karena takut salah, lebih baik saya sedekah saja.” Jujur saja saya sendiri masih kurang paham tentang nisab zakat hasil pertanian, karena biasanya warga disini hanya membayar buruh tani setiap panen, jadi saya ikut warga saja."). Yang saya lihat, warga di sini khususnya tidak mengeluarkan zakat hasil pertanian sendiri.

Tabel 14  Rangkuman
Tabel 14 Rangkuman

Apakah Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kesadaran Masyarakat di Desa Lere Kecamatan Parado Kabupaten Bima Dalam Pelaksanaan Zakat

Faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat kesadaran masyarakat Desa Lere Kecamatan Parado Kabupaten Bima dalam pelaksanaan Zakat. Masyarakat Desa Lere rata-rata adalah petani yang semuanya memiliki sawah dan kebun. Namun masyarakat menilai bahwa zakat pertanian masih jauh untuk dikeluarkan, disebabkan oleh kurangnya pemahaman tentang zakat pertanian secara keseluruhan.

Dari permasalahan diatas, masyarakat Desa Lere memiliki tingkat pendidikan yang relatif rendah, seperti terlihat pada tabel jumlah penduduk menurut tingkat pendidikannya yaitu sebagai berikut. Sama halnya dengan masyarakat di Desa Lere yang rata-rata tingkat pendidikannya masih cukup rendah, hal tersebut sangat mempengaruhi tingkat kesadaran masyarakat dalam praktik zakat pertanian itu sendiri karena kurangnya pengetahuan tentang zakat pertanian. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat tidak mempedulikan hal-hal yang akan dilakukan, maka disini diperlukan peran pemerintah atau peran tokoh masyarakat dan tokoh agama di Desa Lere untuk membimbing dan memberikan arahan tentang suatu ilmu yang akan dijalankan menjadi, seperti sakat pertanian wajib. , namun pada kenyataannya masyarakat dan tokoh agama di Desa Lere sulit untuk berkomunikasi dengan masyarakat, karena kurangnya sarana untuk berdiskusi dan menyampaikan informasi.

PEMBAHASAN PEMBAHASAN

Analisis Terhadap Pemahaman Masyarakat Dalam Mengeluarkan Zakat Pertanian di Desa Lere Kecamatan Parado Kabupaten Bima

Dalam pelaksanaan zakat hasil pertanian di Desa Lere, petani dalam prakteknya tidak mengerti dan tidak mengerti tentang syarat nishab dan barta. Dalam kehidupan masyarakat Desa Lere, zakat disamakan dengan infak/sadaka, karena mereka mengeluarkannya setelah panen tanpa ada aturan berapa jumlahnya, dan mereka beranggapan bahwa dengan apa yang mereka kerjakan, mereka telah menghentikan kewajibannya. untuk memberikan zakat. Produk pertanian. Ada sebagian yang menunaikan zakat hasil pertanian dengan niat yang benar, namun masih belum begitu paham dengan rukun dan syaratnya.

Tn. Sukardi selaku Kepala Dusun Rine memberikan penjelasan bagaimana masyarakat Desa Lere membayar zakat hasil pertanian sudah cukup, termasuk kelompok penerima zakat. Mereka memahami bahwa zakat hasil pertanian pada masa lalu, masyarakat Desa Lere ketika mengeluarkan zakat hasil pertanian masih menggunakan adat atau kebiasaan memberikan hasil pertaniannya ke masjid dalam bentuk sumbangan untuk pembangunan masjid atau kegiatan keagamaan lainnya, atau . Jika diairi dengan air hujan, atau sungai/mata air, maka zakatnya 10%, sedangkan jika diairi dengan irigasi atau dengan irigasi yang membutuhkan tambahan biaya, maka zakatnya 5% 100, sehingga masyarakat Desa Lere wajib membayar zakat atas hasil pertaniannya tanpa harus mencampurkannya dengan sedekah dan infak.

Analisis Terhadap Faktor Yang Mempengaruhi Kasadaran Masyarakat Desa Lere Kecamatan Parado Kabupaten Bima Dalam Pelaksanaan Zakat

Terlihat bahwa masyarakat yang membayar zakat pada setiap panen sangat sedikit, sehingga tidak dapat menjamin kesinambungan peningkatan kelancaran pembayaran zakat hasil pertanian. Dalam prakteknya, pelaksanaan zakat hasil pertanian yang diekspor oleh masyarakat Desa Lere masih cukup jauh dari syariat yang berlaku sehingga menimbulkan masalah distribusi yang tidak optimal. Sebagian besar masyarakat petani di Desa Lere Kecamatan Parado Kabupaten Bima berpendidikan rendah (lihat tabel 9) Hal ini juga berdampak pada rendahnya kesadaran masyarakat dalam mengeluarkan zakat hasil pertanian.

Minimnya peran tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam melakukan penyuluhan atau sosialisasi terkait zakat hasil pertanian. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti, masyarakat Desa Lere Kecamatan Parado Kabupaten Bima banyak yang tidak membayar zakat hasil pertanian, hal ini dikarenakan masyarakat tidak menetapkan zakat, infaq dan alm. Namun dari studi lapangan peneliti, pendistribusian zakat hasil pertanian kepada Masyarakat Desa Lere Kecamatan Parado Kabupaten Bima tergantung dari keinginan masyarakat itu sendiri.

PENUTUP

Kesimpulan

Minimnya peran tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam penyuluhan atau sosialisasi terkait zakat pertanian. Dengan demikian rendahnya pendidikan dan kurangnya peran tokoh masyarakat dan tokoh agama menjadi faktor utama rendahnya kesadaran masyarakat Desa Lere Kecamatan Parado Kabupaten Bima tentang pelaksanaan zakat hasil pertanian. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti dengan 20 informan, peneliti tidak menemukan petani khususnya yang mempraktekkan zakat hasil pertanian sesuai syariat Islam, untuk tokoh masyarakat dan tokoh agama sekitar 3-5 orang dari 10 orang yang diwawancarai peneliti. .

Saran

Dan juga pengembangan kesadaran masyarakat tentang zakat hasil pertanian dapat dilakukan melalui pengajian, khutbah jumat dan majelis taklim pada setiap kesempatan, mengenai apa yang harus dilakukan dalam mengeluarkan zakat hasil pertanian agar sesuai dengan syariat Islam . Serta meningkatkan pelaksanaan zakat dari harta yang diberikan oleh Allah SWT, karena sebenarnya dalam harta yang kita miliki sebagian, ada hak orang lain di dalamnya, maka zakat harus dikeluarkan kepada orang yang berhak menerimanya sesuai dengan ketentuan. hukum Islam. Abdollah Ainah, “Model Perhitungan Zakat Pertanian (Studi di Kecamatan Kuta Makmur Aceh Utara), At-Tawassuth, Vol.

Selim Mohamad, »Islamic Law Review of the Practice of Spending Agricultural Zakat Estimated in Sukadana Village, Pujut District, Central Lombok, (Thesis, FS UIN Mataram), Mataram, 2013. Bandung: Alfabeta, 2014 Suryadi in Hedrayadi, Kvantitativne raziskovalne metode ( Theory and Application in Islamic Economics and Management Research). Prihatini Farida, et al, Islamsko pravo teorije in prakse ZAKAT & WAKAF v Indoneziji, Džakarta: FHUI, 2005.

Gambar

Tabel  di  atas  tersebut  menunjukkan  bahwa  masyarakat  Desa  Lere  disamping  bekerja  sebagai  petani  seperti  pada  tabel  4,  sebagian  kecil  dari  mereka juga mempunyai pekerjaan lainnya seperti pada tabel 5 di atas untuk  menambah  penghasilanny
Tabel 14  Rangkuman

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel literasi zakat yaitu variabel pengetahuan zakat secara umum X1, pengetahuan tentang kewajiban membayar zakat X2, pengetahuan tentang