• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKULTAS AGAMA ISLAM

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "FAKULTAS AGAMA ISLAM "

Copied!
108
0
0

Teks penuh

Judul Skripsi: Upaya Pimpinan FAI dalam Pembentukan Karakter Religius dan Toleransi pada Mahasiswa FAI UMJ. Skripsi dengan judul “Upaya Kepemimpinan FAI dalam Pembentukan Karakter dan Toleransi Religius pada Mahasiswa FAI UMJ”, yang disusun oleh Familia Dwi Prayudati, Nomor Induk Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam disetujui untuk diajukan pada Sidang Skripsi Fakultas Agama Islam Agama, Universitas Muhammadiyah Jakarta. Skripsi berjudul: Upaya Pimpinan FAI dalam Pembentukan Karakter Religius dan Toleransi di Kalangan Mahasiswa FAI UMJ.

UPAYA PIMPINAN FAI UNTUK MENDIDIKKAN KARAKTER DAN TOLERANSI KEAGAMAAN PADA MAHASISWA FAI UMJ xiii + 79 halaman + 1 tabel + 6 gambar + 5 lampiran. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah kondisi lingkungan di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta mengenai kedisiplinan, shalat berjamaah, dan kepedulian terhadap lingkungan untuk pembentukan karakter religius dan toleransi mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan upaya pembentukan karakter religius dan toleransi pada mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa upaya pembentukan karakter religius dan toleransi di kalangan mahasiswa dilakukan melalui kegiatan di lingkungan Fakultas Agama Islam.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang Masalah
  • Identifikasi Masalah
  • Fokus dan Subfokus Penelitian
  • Perumusan Masalah
  • Kegunaan Penelitian
  • Sistematika Penulisan

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan untuk pengembangan teori pembentukan karakter religius pada siswa. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan bagi penerapan luas pendidikan tinggi tentang pembentukan karakter religius di kalangan mahasiswa di era modern ini. Dapat digunakan sebagai bahan bacaan referensi bagi siapa saja yang tertarik dengan penelitian serupa.

TINJAUAN PUSTAKA

Desripsi Konseptual Fokus dan Subfokus Penelitian

  • Pengertian Upaya
  • Pengertian Pembentukan
  • Karakter Religius
  • Strategi Pembentukan Karakter
  • Urgensi Karakter Religius dan Karakter Toleransi

Karakter berasal dari kata Yunani karasso yang berarti denah, bentuk dasar atau cetakan, seperti sidik jari. Jadi, karakter adalah sifat yang dimiliki oleh seseorang yang mengandung nilai, keterampilan, kemampuan moral dalam berpikir dan bertindak yang terbentuk dari kebiasaan yang dilakukannya saat berinteraksi dengan orang lain dalam lingkungan keluarga dan masyarakat sehari-hari. Ini menunjukkan bahwa pikiran, perkataan dan tindakan manusia selalu didasarkan pada nilai-nilai ketuhanan.

Yang dimaksud dengan nilai adalah sesuatu yang dianggap berharga dalam kehidupan manusia, yang mempengaruhi sikapnya terhadap kehidupan. Definisi Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, tindakan orang lain yang berbeda dengan dirinya. Toleransi harus didukung oleh wawasan pengetahuan yang luas, sikap terbuka, dialog, kebebasan berpikir dan penghargaan terhadap orang lain agar dapat menggunakan kebebasan dasar sebagai manusia.

16 Dosen Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung, “Membangun Sikap Toleransi Beragama Dalam Masyarakat Plural”, dalam Casram: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya, Vol. Pelaksanaan sikap toleransi ini harus dilandasi oleh sikap kedermawanan terhadap sesama dengan menunjukkan prinsip mandiri, yaitu tanpa mengorbankan prinsip tersebut (Daud Ali. Jelas bahwa toleransi muncul dan berlaku karena adanya perbedaan prinsip, dan menghargai perbedaan atau prinsip orang lain) orang lain tanpa mengorbankan prinsipnya sendiri g.

Tentunya sikap atau perilaku yang dilakukan tidak melanggar hak orang lain karena jika demikian maka kehidupan masyarakat akan kacau balau. Sebagai pribadi yang toleran, kita harus menghormati keputusan orang lain yang berbeda dengan kelompok organisasi mahasiswa kita. 17 Dian Arif Noor Pratama, “Tantangan Karakter di Era Revolusi Industri 4.0 dalam Pembentukan Kepribadian Muslim”, dalam Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol.

19 Agus Zaenal Fitri, Pendidikan karakter berbasis nilai dan etika di sekolah, (Yogyakarta: . Ar-ruzz Media, 2012), hlm. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu maupun lingkungan sosial, budaya, makanan dan tempat tujuan.

Penelitian yang Relevan

METODOLOGI PENELITIAN

  • Tujuan Penelitian
  • Tempat dan Waktu Penelitian
  • Latar Penelitian
  • Metode dan Prosedur Penelitian
  • Data dan Sumber Data
  • Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data
    • Observasi
    • Wawancara Mendalam (In-depth interview)
    • Dokumentasi
  • Teknik Analisis Data
  • Validitas Data
    • Kredibilitas
    • Transferabilitas
    • Dependabilitas
    • Konfirmabilitas

Bab ini menjelaskan tentang tujuan penelitian, tempat dan waktu penelitian, latar belakang penelitian, metode dan prosedur penelitian, data dan sumber data, teknik dan prosedur pengumpulan data, teknik analisis data dan terakhir keabsahan data.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum tentang Latar Penelitian

  • Sejarah Fakultas Agama Islam
  • Tujuan Pendidikan Fakultas Agama Islam
  • Program Studi dan Akreditasi

Pada awal berdirinya, Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta (FAI-UMJ) terdiri dari penggabungan tiga fakultas yaitu Tarbiyah, Ushuluddin dan Syari'ah. Fakultas Tarbiyah berdiri pada tahun 1962 dan memiliki satu jurusan yaitu Pendidikan Agama Islam (PAI) yang terletak di Jalan Kramat Raya No. 49 Jakarta Pusat. Program Pendidikan Agama Islam sebagai salah satu program di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta sangat menyadari dan peduli terhadap kualitas akademiknya.

Upaya peningkatan mutu akademik di Program Studi Pendidikan Agama Islam terus dilakukan sesuai dengan perubahan dan inovasi, begitu pula dengan tekad Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) untuk menjadi lembaga pendidikan tinggi yang lebih dinamis dalam berbagai respon terhadap masalah sosial. Fakultas Tarbiyah, Syari’ah dan Ushuluddin menjadi Fakultas Agama Islam (FAI) dan dipindah statusnya menjadi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah) yang disamakan dengan nama Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (Dakwah), terdaftar pada Jurusan Ilmu Agama Islam. Hukum Keluarga (Syariah). Prodi Pendidikan Agama Islam sebagai salah satu prodi yang berada di bawah naungan Fakultas Agama Islam UMJ dalam pelaksanaan kegiatan akademiknya berpedoman pada Renstra dan Statuta, selain standar akademik yang ditetapkan oleh Universitas dan Fakultas untuk penyusunan visi. misi, tujuan dan sasaran.

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) saat ini memiliki tujuh prodi, yakni Prodi Pendidikan. Agama Islam, Prodi Hukum Keluarga Islam (HKI), Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Prodi Manajemen Perbankan Syariah (MPS), Prodi Manajemen Wakaf Zakat (MZW), Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Program Studi Magister Studi Islam (MSI), semua program telah memperoleh status terakreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Menjadi Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta pada tahun 2025 sebagai pusat kajian yang bercitra Islami, ilmiah, modern dan berorientasi pada pengembangan masyarakat madani.7 b.Misi.

Ahmad Dahlan Cirendeu Ciputat Kota Tangerang Selatan dengan gedung 4 lantai, Fakultas Agama Islam merupakan pintu gerbang menuju fakultas lain di lingkungan Universitas Muhammadiyah Jakarta dan memiliki fasilitas perkuliahan akademik yang lengkap. Fakultas Islam telah terkoneksi dengan jaringan internet baik lokal maupun regional, baik kabel maupun nirkabel (wireless/access point). Fakultas Agama Islam memiliki beberapa unit pendukung untuk memperkuat komitmen pengabdian kepada seluruh civitas akademika.

Temuan Penelitian

Dari hasil wawancara, peneliti menemukan bahwa upaya membangun karakter religius dan toleransi dilakukan melalui kegiatan-kegiatan di lingkungan fakultas. Dengan adanya kegiatan-kegiatan yang ada dan penyertaan nilai-nilai religius dan toleransi maka dilakukan upaya untuk meningkatkan pembentukan karakter siswa. Membangun karakter religius dan toleransi melalui kegiatan intrakurikuler, ko-kurikuler, dan ko-kurikuler.

Kegiatan ko-kurikuler dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan yang menunjang intrakurikuler, ekstra kurikuler dan melalui kegiatan pengembangan bakat dan minat siswa dalam berbagai bidang. Berdasarkan hasil wawancara dengan pimpinan dan ketua program studi di atas, peneliti berpendapat bahwa kegiatan di lingkungan dan sosialisasi Keputusan Kebijakan Kampus Islami merupakan upaya untuk meningkatkan tujuan dalam pembentukan karakter mahasiswa. Karakter religius dan toleransi ditanamkan pada mahasiswa selama kegiatan pembelajaran langsung di kelas yang dibentuk oleh seluruh komponen di lingkungan Fakultas.

Dosen sebagai panutan memiliki karakter tersendiri dan dapat menyampaikan hal tersebut kepada mahasiswa, untuk kemudian dapat tercipta ikatan emosional yang kuat dengan mahasiswa dari situ, dapat menjadi strategi untuk membentuk karakter mahasiswa”28. Civitas akademika juga dikatakan sebagai proses mengarahkan dan mempengaruhi kegiatan yang berkaitan dengan anggota kelompok. Kendala dan tantangannya adalah koordinasi dalam penerapan berbagai model, metode dan strategi dalam membangun karakter siswa.

Faktor yang mendorong atau mendukung karakter religius adalah tersedianya sarana ibadah yang memadai seperti masjid dan mushola; Faktor penghambat karakter religius seperti kemalasan, keterlambatan dalam beribadah (diremehkan atau dianggap enteng), kurangnya sarana dan prasarana. Faktor-faktor yang menghambat karakter toleran, seperti egois (ananiyah), tertutup (introvert), merasa lebih unggul dari orang lain (superiority).” 29.

Pembahasan Temuan Penelitian

Strategi Penanaman Karakter melalui Pembelajaran di Kelas Karakter religius dan toleransi ditanamkan kepada siswa melalui kegiatan belajar mengajar yang tidak hanya menitikberatkan pada aspek kognitif (pengetahuan), tetapi lebih pada aspek afektif dan psikomotorik. Menurut Pimpinan Fakultas Agama Islam, upaya pembentukan karakter religius dan toleransi mahasiswa dapat memadukan nilai-nilai agama dengan kegiatan yang ada, dan toleransi merupakan upaya untuk meningkatkan pembentukan karakter mahasiswa. Pembangunan karakter sejatinya merupakan upaya multipihak, baik itu orang tua, lembaga, lingkungan dan masyarakat luas.

Ketua Fakultas Agama Islam tersebut menyampaikan bahwa pembentukan karakter religius dan toleransi dapat ditanamkan kepada mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran langsung di kelas yang dibentuk oleh seluruh komponen di lingkungan Fakultas Agama Islam. Sebagai lembaga pendidikan, pimpinan Fakultas Agama Islam juga harus menanamkan nilai-nilai keteladanan yang baik bagi mahasiswanya. Pengajarannya juga dilakukan oleh para Ketua Fakultas Agama Islam, selain dengan metode ceramah juga dilakukan dengan metode keteladanan, metode pembiasaan, metode diskusi atau demonstrasi, mahasiswa belajar melatih toleransi terhadap perbedaan pendapat atau pandangan .

Menurut Pimpinan Fakultas Agama Islam faktor pendorong dan penghambat juga berasal dari dalam diri sendiri karena kepribadian berkembang dan mengalami perubahan. Kemudian ada faktor pendorong dan penghambat lainnya yang disampaikan oleh pimpinan Fakultas Agama Islam yaitu sarana prasarana, serta beberapa faktor pendorong dan penghambat dalam pembentukan karakter. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti melihat bahwa suatu proses pembentukan karakter harus dilakukan.

Pembentukan karakter religius dan toleransi merupakan upaya yang harus menyelaraskan strategi dan cara dengan lingkungan di mana proses pembentukan karakter berlangsung. Sarana dan prasarana juga sangat penting dalam membentuk karakter mahasiswa Fakultas Agama Islam yang lebih terbuka dan menjamin kondisi dan perlakuan yang sama untuk semua. Pembentukan Karakter Religius pada Siswa melalui Kegiatan Asrama di SMA Ma'arif 1 Aji Barang" Teza Fakultas Tarbiyah dan Program Keguruan IAIN Purwokerto.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Kegiatan antar sekolah seperti kursus untuk mendukung karakter religius dan toleransi siswa dalam pembelajaran di kelas seperti:. Namun dalam perkembangannya, semakin terbentuk pola-pola yang permanen dan berbeda, sehingga menjadi ciri khas setiap individu. Kelengkapan sarana dan prasarana akan membantu dalam pelaksanaan proses pembelajaran, sehingga sarana dan prasarana merupakan komponen penting yang dapat mempengaruhi proses pembelajaran.

Saran

Menanamkan nilai-nilai sambil belajar, pentingnya mensosialisasikan kebijakan Rektor mengenai kampus Islam ketika ada mahasiswa baru agar dapat mematuhi peraturan yang ada. Dan keteladanan guru adalah teladan bagi siswa, maka guru harus memiliki karakter yang baik agar siswanya meniru gaya yang baik. Skripsi pada Program Studi Kajian Islam Interdisipliner Konsentrasi Psikologi Pendidikan Islam, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Negri.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam pembentukan karakter yang islami pada peserta didik itu diperlukan kebijakan kurikulum Pendidikan Agama Islam, karena kurikulum Pendidikan Agama Islam ini merupakan