• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BHAYANGKARA SURABAYA "

Copied!
131
0
0

Teks penuh

Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Assets dan Total Asset Turnover terhadap Return Saham Perusahaan yang Terdaftar di Indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Current Ratio, Return On Assets, Debt to Equity Ratio dan Total Asset Turnover terhadap Return Saham Perusahaan yang Terdaftar di Indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia dan untuk mengujinya. Apakah Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Asset dan Total Asset Turnover secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Return Saham pada perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia?

Apakah Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Asset, dan Total Asset Turnover secara parsial berpengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan LQ45 di pasar saham Indonesia?

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
  • Sistematika

Untuk menguji dan menganalisis apakah return on assets mempunyai pengaruh paling dominan terhadap return saham perusahaan LQ45 di pasar saham Indonesia. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu investor dalam menentukan investasinya dan menambah pengetahuan mengenai rasio keuangan yang mempengaruhi return saham pada perusahaan LQ45.

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian Terdahulu

Landasan Teori

  • Pasar Modal
  • Manajemen Keuangan
  • Laporan Keuangan
  • Rasio Keuangan
  • Rasio Likuiditas
  • Rasio Profitabilitas
  • Rasio Solvabilitas (leverage)
  • Rasio Aktivitas (Activity Ratio)
  • Return Saham

Kerangka Konseptual

Hipotesis Penelitian

METODE PENELITIAN

Kerangka Konsep Berfikir

Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Teknik Penentuan Populasi, Besar Sampel, dan Teknik

Lokasi dan Waktu Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

  • Jenis Data
  • Sumber Data
  • Pengumpulan Data

Teknis Analisis Data dan Uji Hipotesis

  • Analisis Regresi Linier Berganda
  • Analisis Koefisien Determinasi
  • Uji t (Parsial)
  • Uji F (Simultan)
  • Pembuktian Dominan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Objek Penelitian

  • Profil Perusahaan Sampel

Pada tanggal 21 November 1997, AALI menerima dari Bapepam-LK surat pernyataan sah mengenai pelaksanaan penawaran umum perdana (IPO) AALI kepada masyarakat sejumlah saham dengan nilai nominal Rp500 per saham dan harga perdana Rp1.550. per saham. Pada bulan Mei 2008, BSDE mendapat pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK atas pelaksanaan penawaran umum perdana (IPO) saham BSDE kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp550 per saham. Pada tanggal 3 Juni 1996, LPKR menerima pernyataan sah dari Bapepam-LK mengenai pelaksanaan penawaran umum perdana (IPO) saham LPKR kepada masyarakat sejumlah 30.800.000 dengan nilai nominal Rp500 per saham pada saat penawaran. harga Rp. 3.250/- per saham.

Pada tahun 1989, LPPF mendapat pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO) saham LPPF kepada masyarakat sejumlah 2.140.000 dengan nilai nominal Rp1.000 per saham. saham dengan harga penawaran Rp 7.900 per . Pada tanggal 13 Juni 2007, MNCN mendapat pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO) Saham MNCN kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp100 per saham. saham dengan harga penawaran Rp 900 per membagikan. Pada tanggal 5 Desember 2003, PGAS mendapat pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO) saham PGAS kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp500 per saham. saham dengan harga penawaran Rp 1.500 per membagikan.

Pada tanggal 3 Desember 2002, PTBA menerima dari Bapepam-LK pernyataan sah atas pelaksanaan penawaran umum perdana (IPO) PTBA kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp500 per saham dengan harga penawaran Rp575 per saham, beserta Waran Seri I. Pada tanggal 29 Januari 2010, PTPP menerima pernyataan sah dari Bapepam-LK mengenai pelaksanaan penawaran umum perdana (IPO) saham seri B PTPP kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan harga penawaran Rp. 560/- per saham. Pada tanggal 22 Agustus 1989, PWON menerima dari Bapepam-LK pernyataan sah pelaksanaan penawaran umum perdana (IPO) PWON kepada masyarakat sejumlah 3.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000 per saham dengan harga penawaran Rp 7.200 per saham. membagikan..

Pada tanggal 28 Juni 2002, SCMA menerima dari Bapepam-LK pernyataan sah pelaksanaan penawaran umum perdana (IPO) saham SCMA kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp250 per saham dengan harga penawaran Rp1.100 per saham. Pada tanggal 4 Juli 1991, SMGR mendapat pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO) saham SMGR kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp1.000 per saham dengan harga penawaran Rp7.000 per saham.

Data dan Deskripsi Hasil Penelitian

  • Variabel Bebas (Independen)
  • Variabel Terikat (Dependen)

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan tingkat likuiditas pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam Indeks LQ45 tahun 2015-2017. Dengan rata-rata PT Astra Agro Lestari sebesar 122%, PT Adaro Energy sebesar 248%, PT Astra International sebesar 128%, PT Bumi Serpong Damai sebesar 268%, PT. Gudang Garam 188%, PT Lippo Karawaci 583%, PT Matahari Store 107%, PT Media Nusantara Citra 454%, PT Perusahaan Gas Negara 302%, PT Tambang Batubara Bukit Asam 189%, 14 PP dalam %, PT Pakuwon Jati 172%, PT Surya Citra Media 331%, PT Semen Indonesia 148%, PT Summarecon Agung 173%, PT Sawit Sumbermas Sarana 232%, PT Telekomunikasi Indonesia 124%, PT Unilever Indonesia 63% , PT Wijaya Karya sebesar 129%.

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan tingkat solvabilitas perusahaan yang termasuk dalam Indeks LQ45 tahun 2015-2017. Dengan rata-rata 0,52 untuk PT Astra Agro Lestari, 0,72 untuk PT Adaro Energy, 0,90 untuk PT Astra International, 0,59 untuk PT Bumi Serpong Damai, 0,61 untuk PT Gudang Garam, 0,61 untuk PT Lippo Karawaci, 1,05 dan PT Matahari Department Store sebesar 1,82 , PT Media Nusantara Citra sebesar 0,52, PT Perusahaan Gas Negara sebesar 1,09, PT Tambang Batubara Bukit Asam sebesar 0,72, PT PP sebesar 2, 18, PT Pakuwon Jati sebesar 0,90, PT Surya Citra Media sebesar 0,29, PT Semen Indonesia sebesar 0,48, PT Summarecon Agung sebesar 1,54, PT Sawit Sumbermas Sarana sebesar 1,28, PT Telekomunikasi Indonesia sebesar 0,72, PT Unilever Indonesia sebesar 2,49, PT Wijaya Karya sebesar 2,02. Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan tingkat profitabilitas perusahaan yang termasuk dalam Indeks LQ45 tahun 2015-2017.

Dengan rata-rata PT Astra Agro Lestari sebesar 0,07, PT Adaro Energy sebesar 0,05, PT Astra International sebesar 0,07, PT Bumi Serpong Damai sebesar 0,08, PT Gudang Garam sebesar 0,11, PT Lippo Karawaci sebesar 1,02, PT Matahari Department Store sebesar 1,41, PT Media Nusantara Citra 0,10, PT Perusahaan Gas Negara 1,04, PT Tambang Batubara Bukit Asam 0,15, PT PP 0,04, PT Pakuwon Jati 0,08, PT Surya Citra Media 0,30, PT Semen Indonesia 0,09, PT Summarecon Agung 0,04 , PT Sawit Sumbermas Sarana sebesar 0,11, PT Telekomunikasi Indonesia sebesar 0,14, PT Unilever Indonesia sebesar 0,37, PT Wijaya Karya sebesar 0,03. Perusahaan dengan ROA tertinggi selama tiga periode adalah PT Matahari Department Store sebesar 0,46 pada tahun 2015 dan 0,42 pada tahun 2016, disusul oleh PT Unilever Indonesia sebesar 0,37 pada tahun 2017. Berdasarkan tabel di atas, tingkat aktivitas perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam Indeks dapat dinyatakan LQ45 2015-2017.

Dengan rata-rata PT Astra Agro Lestari 0,63, PT Adaro Energy 0,44, PT Astra International 0,71, PT Bumi Serpong Damai 0,19, PT Gudang Garam 1,19, PT Lippo Karawaci 0,22, PT Matahari Department Store 2,07, PT Media Nusantara Citra sebesar 0,46, Pt Perusahaan Gas Negara sebesar 0,43, Pt Tambang Batubara Bukit Asam sebesar 0,82, Pt PP sebesar 0,59, Pt Pakuwon Jati sebesar 0,24, Pt Surya Citra Media sebesar 0,90, Pt Indonesia sebesar 0,62, Pt SUMPUNG AN 0,62, Pt SUMPUNG AN 0,62, Pt SUMPUNG AGEN AN 0,62, PT Sawit Sumbermas Sarana sebesar 0,27, PT Telekomunikasi Indonesia sebesar 0,64, PT Unilever Indonesia sebesar 0,30, PT Wijaya Karya sebesar 0,58. Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan tingkat profitabilitas saham perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45 periode 2015-2017.

Analisis Hasil Peneitian dan Pengujian Hipotesis

  • Analisis Regresi Linier Berganda
  • Analisis Koefisien Determinasi
  • Uji t (parsial)
  • Uji F (simultan)
  • Pembuktian Dominan

Hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu satuan likuiditas maka return saham akan mengalami penurunan sebesar 14,786. Dan sebaliknya, setiap penurunan likuiditas satu satuan maka return saham akan meningkat sebesar 14,786 dengan asumsi variabel independen lain dalam model regresi ini adalah konstan. Hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan solvabilitas satu satuan maka return saham akan mengalami penurunan sebesar 787,650.

Dan sebaliknya, setiap penurunan solvabilitas satu satuan maka return saham akan meningkat sebesar 787.650 dengan asumsi variabel independen lain dalam model regresi ini konstan. Dan sebaliknya, setiap penurunan satu satuan profitabilitas maka return saham akan meningkat sebesar 8.981.390 dengan asumsi variabel independen lain dalam model regresi ini adalah tetap. Hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu satuan profitabilitas maka return on equity akan meningkat sebesar 2.562.733.

Dan sebaliknya, setiap penurunan satu satuan profitabilitas maka return saham akan menurun sebesar 2.562.733 dengan asumsi variabel independen lain dalam model regresi ini adalah tetap. Hal ini menunjukkan bahwa variabel return saham dapat dijelaskan oleh variabel independen yang terdiri dari current ratio dan hutang. Dengan demikian H1 diterima dan H0 ditolak yang berarti terdapat pengaruh signifikan negatif atau berlawanan arah solvabilitas parsial terhadap return saham.

Dengan demikian H1 diterima dan H0 ditolak yang berarti terdapat pengaruh negatif atau berlawanan arah signifikan antara profitabilitas fraksional terhadap return saham. Dengan demikian H1 diterima dan H0 ditolak yang berarti terdapat pengaruh signifikan positif atau searah antara aktivitas fraksional terhadap return saham.

Tabel 4.8  Hasil Uji t (pasrial)  Coefficients a
Tabel 4.8 Hasil Uji t (pasrial) Coefficients a

Pembahasan

  • Pengaruh Current Ratio terhadap Return Saham
  • Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Return saham
  • Pengaruh Return on asset terhadap Return saham
  • Pengaruh Total asset turn over terhadap Return saham
  • Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Rasio, Return on
  • Variabel Aktivitas Berpengaruh Dominan Terhadap Return

Dengan demikian hipotesis yang dirumuskan sebelumnya bahwa rasio profitabilitas mempunyai pengaruh dominan terhadap return saham LQ45 pada penelitian ini terbukti salah. Hal ini menunjukkan bahwa variabel likuiditas yang diukur dengan current ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Nilai koefisien DER sebesar 787,650 yang berarti DER berpengaruh negatif atau berlawanan terhadap return saham.

Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa DER berpengaruh negatif terhadap return saham, artinya jika DER meningkat maka return saham akan menurun dan sebaliknya. Dengan demikian hipotesis yang dirumuskan sebelumnya bahwa DER berpengaruh semi signifikan terhadap return saham LQ45 pada penelitian ini terbukti kebenarannya. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ROA berpengaruh negatif terhadap return saham, artinya jika ROA meningkat maka return saham akan menurun dan sebaliknya.

Dengan demikian hipotesis yang dirumuskan sebelumnya bahwa ROA berpengaruh semi signifikan terhadap return saham perusahaan LQ45 pada penelitian ini ternyata tidak benar. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa TATO berpengaruh positif terhadap return saham yang artinya jika TATO meningkat maka return saham akan meningkat dan sebaliknya. Dengan demikian hipotesis yang dirumuskan sebelumnya bahwa TATO berpengaruh signifikan secara parsial terhadap return saham LQ45 pada penelitian ini terbukti benar.

Hipotesis yang dirumuskan sebelumnya yang menyatakan dalam penelitian ini bahwa Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return On Asset dan Total Asset Turnover secara simultan (bersama-sama) berpengaruh signifikan terhadap Return Saham perusahaan LQ45, ternyata benar. Hipotesis yang dirumuskan sebelumnya yang menyatakan bahwa rasio profitabilitas mempunyai pengaruh dominan terhadap return saham perusahaan LQ45 dalam penelitian ini dengan demikian tidak terbukti kebenarannya.

Simpulan

Saran

Bagi investor, penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam mengamati return saham perusahaan. Dalam penelitian ini total aset turnover mendominasi pergerakan return saham sehingga dapat dijadikan acuan dalam jual beli saham perusahaan. Namun investor tidak boleh mengabaikan DER dan ROA meskipun dalam penelitian ini berpengaruh negatif secara parsial, karena berbeda sektor dan tahun bisa saja menghasilkan penelitian yang berbeda.

Dan investor juga dapat memperhatikan faktor-faktor lain di luar rasio-rasio tersebut yang dapat mempengaruhi pergerakan dan perubahan return saham. Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas dan Solvabilitas terhadap Return Saham Perusahaan Makanan dan Minuman di IDX.Universitas Bhayangkara Surabaya. Menganalisis pengaruh likuiditas, leverage, profitabilitas, aktivitas dan rasio pasar terhadap return saham pada perusahaan kebutuhan pokok konsumen di BEI.

Pengaruh Earnings Per Share, Price to Earnings Ratio, dan Quick Ratio terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur di BEI.

Gambar

Tabel 3.1  Operasional Variabel
Tabel 3.2  Sampel Penelitian
Tabel 4.8  Hasil Uji t (pasrial)  Coefficients a
Tabel 4.9  Hasil Uji F (simultan)  ANOVA a

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Current Ratio, Total Asset Turnover dan Debt to Equity Ratio Terhadap Price to Book Value dengan Return on Asset Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Perusahaan