Program Studi Manajemen Dakwah mempunyai visi “Maju dalam pengkajian dan pengembangan Manajemen Dakwah yang beradab pada tahun 2020.” Untuk melaksanakan rumusan visi dan misi, Program Studi Manajemen Dakwah menetapkan tujuan yang ingin dicapai yaitu; Sejauh ini, mahasiswa Manajemen Dakwah yang berjumlah 32 (tiga puluh dua) orang hanya mengambil mahasiswa semester 4 (empat), sedangkan pada semester 2 (dua), terdapat 47 (empat puluh tujuh) mahasiswa dari berbagai latar belakang pendidikan.
Mengingat prodi Manajemen Dakwah merupakan prodi baru dan image masyarakat belum begitu memahami prodi ini termasuk kompetensi keilmuannya, maka wajar saja. Hal ini mengakibatkan perlakuan terhadap mahasiswa program studi ini semakin berbeda dan istimewa.Sebagai institusi yang mempunyai komitmen terhadap pendidikan, Fakultas Undangan melakukan upaya kepada mahasiswa khususnya Program Studi Manajemen Undangan dalam pembentukan Perilaku agar menjadi santri yang mempunyai kekuatan dalam ilmu pengelolaan dakwah, berlandaskan akhlak. Bagaimana upaya yang dilakukan Fakultas Dakwah IAIN Purwokerto dalam membentuk perubahan perilaku mahasiswa Program Studi Mahasiswa Manajemen Dakwah.
Untuk mengetahuinya, menganalisis secara kritis tentang upaya yang dilakukan Fakultas Dakwah IAIN Purwokerto dalam membentuk perubahan perilaku mahasiswa pada Program Studi Mahasiswa Manajemen Dakwah. Untuk mengevaluasi hasil yang telah dicapai Fakultas Davet dalam pembentukan perubahan perilaku mahasiswa Program Studi Manajemen Davet. Penelitian mengenai upaya Fakultas Dakwah IAIN Purwokerto dalam membentuk perubahan perilaku mahasiswa Manajemen Dakwah merupakan penelitian baru, namun sudah ada beberapa hasil penelitian serupa yang pernah dilakukan.
Perbedaannya nampaknya tempat penelitian penulis dengan penelitian terdahulu adalah mengungkap upaya Fakultas Dakwah IAIN Purwokerto dalam menciptakan perubahan perilaku mahasiswa program gelar Manajemen Dakwah. perbedaannya terlihat baik dari segi mata pelajaran formal maupun mata pelajaran materi dari pembelajaran.
Perilaku Sosial
Teori perubahan perilaku juga dibahas dalam pandangannya oleh B.F Skinner berjudul Stimulus Response Theory yang digunakan dalam menganalisis perilaku. Ciri khusus dalam pandangan Skinner adalah penekanan pada penelitian respons yang tidak perlu dihasilkan oleh stimulus (operan), namun sangat dipengaruhi oleh konsekuensi dari respons itu sendiri (penguatan). Yang sama uniknya adalah konsentrasi Skinner pada studi subjek individual, bukan kecenderungan umum atau kelompok. Skinner menekankan penelitian pada organisme individu dan reaksi sederhana, dengan asumsi bahwa temuan dari penelitian ini dapat digeneralisasikan secara luas. Skinner mengungkapkan bahwa sifat dinamis dari perilaku operan dapat dieksplorasi dengan satu refleks (atau setidaknya dengan refleks sebanyak yang diperlukan untuk membuktikan penerapan hasil secara umum).
Ia berupaya mengukir kehidupan dengan penuh perhatian 18. Ketiga, masyarakat mempunyai kesiapan dan kemampuan membangun peradaban dan kebudayaan demi kemajuan kehidupannya. Paradigma perilaku sosial memusatkan perhatiannya pada hubungan antara individu dengan lingkungannya. Lingkungan terdiri dari berbagai objek sosial dan objek non-sosial. Perbedaan pandangan antara paradigma perilaku sosial dan paradigma fakta sosial terletak pada sumber kendali perilaku individu. Salah satu teori dalam paradigma sosial adalah teori perilaku sosial.19.
Upaya Pembentukan Akhlakul Karimah
Latihan dan pembiasaan, yaitu mendidik dengan memberikan latihan-latihan terhadap suatu norma kemudian membiasakan seseorang untuk melakukannya. Padahal akhlak dikuatkan dengan seringnya melakukan perbuatan-perbuatan yang sesuai dengannya, diiringi dengan ketaatan dan keyakinan bahwa apa yang dilakukan itu baik dan menyenangkan. Akhlak yang baik akan dengan mudah ditanamkan pada diri anak setelah ia melakukannya, namun jika ia melakukannya setiap hari maka akan menjadi sebuah kebiasaan.
Maka karakter baik akan ditanamkan pada dirinya, sehingga karakter baik mencerminkan kepribadian anak. Hamzah Ya'qub dalam bukunya Etika Islam, menyatakan bahwa untuk mengubah kebiasaan seseorang harus mempunyai kesadaran yang mendalam akan perlunya meninggalkan kebiasaan buruk, orang yang lebih dominan dalam proses perubahan kebiasaannya, meskipun terlebih dahulu membutuhkan nasehat. dan dorongan dari orang lain. Menurut Suparman Syukur dalam bukunya Etika Religius disebutkan bahwa dalam kemuliaan seseorang terdapat sisi negatifnya, yaitu adanya dorongan psikologis untuk mengikuti didikan hawa nafsu (hawa) dan hawa nafsu yang selalu mengancam kebutuhan kepribadian tersebut.
Ibrah (mengambil hikmah) merenung, memikirkan, dan dalam pengertian umum biasa disebut mengambil hikmah dari setiap peristiwa. Dalam menggunakan metode ini penyampaian materi disampaikan dengan mengambil hikmah dari apa yang terjadi pada anak asuhnya, untuk dijadikan pelajaran agar hal – hal yang baik dapat dijadikan pelajaran dan hal yang tidak dapat ditinggalkan dan tidak dapat terulang kembali. tidak menjadi Misalnya ada anak angkat yang akhlaknya buruk, lalu terjadi sesuatu pada dirinya. Mau'idzah (nasehat), yaitu peringatan tentang kebaikan dan kebenaran, dengan cara apapun yang dapat menyentuh hati dan menggugahnya untuk berolahraga. Nasehat adalah nasehat, nasehat, kebaikan dan ajaran yang baik. 23 Artinya, nasehat dapat dijadikan salah satu cara untuk mengatasi munculnya keruntuhan moral pada anak.
Dengan adanya pengajaran atau nasehat yang baik dari seorang pengasuh kepada anak asuhnya maka pembentukan akhlak dapat tersampaikan secara halus dan dipahami dengan baik oleh mereka sehingga dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Cara yang menuntut ketegasan dalam mendidik ini, bukan berarti mendidik harus dengan kekerasan. Hukuman yang diberikan harus bersifat deduktif, yaitu memberikan rasa duka kepada anak asuhnya setelah melakukan kesalahan atau perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang ditanamkan di lingkungannya.
Metode ini hampir sama dengan metode disiplin yang didalamnya terdapat reward dan punishment, hanya saja penekanannya saja yang berbeda. Jika metode pendisiplinan lebih ditekankan pada hal-hal duniawi, namun metode ini lebih ditekankan pada hal-hal ukhrowi, artinya janji dan ancaman itu berdasarkan apa yang Allah sampaikan dalam Al-Quran, misalnya ancaman neraka bagi orang yang durhaka. dan janji kebahagiaan di surga bagi orang yang mengamalkan amal shaleh.
Metode Penelitian 1. Pendekatan
- Lokasi Penelitian
- Jenis penelitian
- Data dan Sumber Data
- Teknik Pengumpulan Data a. Dokumentasi
- Analisis Data
- Upaya Yang dilakukan dalam Pembentukan dan Perubahan Perilaku Mahasiswa Program Studi Manajemen Dakwah
- Hasil yang diperoleh setelah adanya Upaya Pembentukan dan Perubahan Perilaku
- Faktor-faktor yang Mendukung Pembentukan dan Perubahan Perilaku Pembentukan dan perubahan perilaku tidak terjadi dengan sendirinya
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan fakultas dakwah IAIN Purwokerto dalam membentuk perubahan perilaku pada mahasiswa Program Studi Manajemen Dakwah dan hasil yang diperoleh dari upaya tersebut kepada mahasiswa. Data primer penelitian ini berasal dari data yang diperoleh langsung dari lapangan sebagai hasil pemahaman, pengamatan dan tanya jawab (hasil wawancara mendalam), tulisan, dokumen berupa manual, keputusan, petunjuk teknis, profil dan lain sebagainya. pada. pada. dll, yang disusun oleh fakultas sebagai dokumen resmi yang membahas hal-hal yang berkaitan dengan upaya fakultas dalam membentuk perubahan perilaku mahasiswa. Dokumentasi yang diperoleh berupa catatan, buku, terbitan berkala, majalah, buletin dan karya tulis lainnya, surat keputusan, buku pedoman, peraturan dan lain-lain serta foto dan video yang berkaitan dengan kegiatan fakultas Dakwah IAIN dalam melakukan perubahan di bidang dakwah. perilaku mahasiswa Program Studi Manajemen Dakwah.
Upaya yang Dilakukan dalam Membentuk dan Mengubah Perilaku Mahasiswa Prodi Manajemen Undangan Mahasiswa Prodi Manajemen Undangan. Respon Operatif (Instrumental Response) adalah respon yang timbul dan berkembang yang diikuti dengan rangsangan tertentu, rangsangan yang demikian disebut dengan rangsangan penguat atau penguat, karena rangsangan tersebut merupakan respon yang telah dilakukan oleh organisme.31 Jika dikaitkan dengan teori Skinner . dengan teori hubungan antara stimulus/insentif (S) dengan respon (R) atau disebut dengan Operant Conditioning Theory, dalam hal ini pembentukan dan perubahan perilaku mahasiswa Program Studi Manajemen Daveh menggunakan Responden tipe Refleksif. Hasil yang diperoleh siswa setelah dilakukan Pelatihan dan Upaya Perubahan Perilaku divalidasi dengan respon siswa (R).
Faktor-faktor yang mendukung pembentukan dan perubahan perilaku Pembentukan dan perubahan perilaku tidak terjadi dengan sendirinya Pembentukan dan perubahan perilaku tidak terjadi dengan sendirinya atau dengan cara apapun. Begitu pula mahasiswa yang terpilih diasumsikan memenuhi syarat untuk diterima menjadi mahasiswa dan memenuhi syarat untuk mengikuti aturan yang berlaku khususnya pada Program Studi Manajemen Dakwah IAIN Purwokerto. 34 Hasil wawancara dengan Enung Asmaya, Dosen Psikologi Dakwah Program Studi Manajemen Dakwah IAIN Purwokerto, 20 Juni 2016.
35 Hasil wawancara dengan Muridan, dosen Materi Dakwah Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah IAIN Purwokerto pada tanggal 2 Juli 2016. Kemudahan dalam proses pembentukan dan perubahan perilaku menjadi unsur yang penting, karena itu akan mempercepat prosesnya. 38 Hasil wawancara Enung Asmaya, Dosen Psikologi Dakwah Program Studi Manajemen Dakwah IAIN Purwokerto, 20 Juni 2016.
Pembentukan dan perubahan tingkah laku terjadi dalam interaksi kelompok, dalam pergeseran kelompok acuan dimana terjadi interaksi sosial antar kelompok, dalam hal ini interaksi antara mahasiswa Program Studi Manajemen Dakwah dengan Jurusan Dakwah dan pihak akademik. masyarakat, berlangsung tidak hanya sekedar kunjungan atau bersifat temporer dan fana, tetapi berlangsung lebih dari satu semester karena berlangsung dalam lingkungan hidup suatu kelompok yang mempunyai norma dan nilai sosial, sikap dan kebiasaan perilaku yang paling sesuai untuk suatu masyarakat. orang dan dimana dia memiliki persetujuan penuh. Usai membahas tentang upaya Program Studi Manajemen Dakwah dalam bidang pembentukan dan perubahan perilaku. 39Hasil wawancara dengan Enung Asmaya, Dosen Psikologi Dakwah Program Studi Manajemen Dakwah IAIN Purwokerto, 20 Juni 2016.
40 Hasil wawancara dengan Muridan, dosen materi Dakwah program studi Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah IAIN Purwokerto pada tanggal 2 Juli 2016. Upaya membentuk dan mengubah perilaku terbentuk dari hubungan antar stimulus (S) dan respon (R) yang dikenal dengan teorinya Skinner Operant Conditioning Theory Insentif yang diterapkan berupa peraturan/aturan dan sosialisasinya, contoh, pedoman/. Hasil wawancara dengan Enung Asmaya, Dosen Psikologi Dakwah Program Studi Manajemen Dakwah IAIN Purwokerto, 20 Juni 2016.
Hasil wawancara dengan Muridan, dosen Materi Dakwah Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah IAIN Purwokerto pada tanggal 2 Juli 2016.
