KEKUATAN WANITA DALAM MELENNYA DARI NOVEL AKU ISTRI TERORIS KARYA ABIDAH EL KHALIEQY (WACANA. ANALISIS TEUN A VAN DIJK) Lailatul Khoiroh. Novel “Akulah Istri Teroris” merupakan karya ke-14 karya Abidah El Khalieqy sebagai surat laki-laki yang mengangkat tema kehidupan perempuan teroris yang selalu distereotipkan oleh masyarakat, termasuk mereka yang bercadar. KEKUATAN PERAWAT WANITA DALAM NOVEL AKU ISTRI TERORIS KARYA ABIDAH EL KHALIEQY (ANALISIS WACANA TEUN.
Novel “Aku Istri Teroris” merupakan karya ke-14 penulis Abida El Khalieqy yang mengangkat tema kehidupan istri teroris yang selalu menjadi stereotip di masyarakat, termasuk mereka yang bercadar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap informasi dalam kalimat dalam novel “Akulah Istri Teroris” saling berhubungan dan mempunyai unsur koherensi, sehingga terbentuklah suatu struktur wacana baik bentuk maupun makna. Analisis wacana yang dikembangkan oleh Van Dijk menemukan informasi bahwa novel “Aku Istri Teroris” merupakan salah satu media yang mewakili posisi istri-istri teroris yang selalu mendapat stigma akibat berbagai permasalahan kompleks yang muncul, namun memiliki ketahanan perempuan. dan kekuatan untuk bangkit dari keterpurukan.
Jadi dapat dikatakan bahwa perempuan pemakai niqab mempunyai keterbatasan berupa diskriminasi baru6, baik secara tersurat maupun tidak dapat dihindari. Karya Abidah tidak lepas dari persoalan feminisme, namun dalam novel Akulah Istri Teroris (selanjutnya disingkat AIT), Abidah tampil dengan pemutakhiran novelnya yang menghadirkan resistensi atau destigmatisasi (menghilangkan stigma atau pelabelan). Pada karyanya yang ke-14 ini, Abidah hadir mewakili perempuan bercadar yang kerap dituduh sebagai istri pelaku teroris, menghadirkan respon atas penolakan terhadap justifikasi terhadap perempuan bercadar yang selalu mengalami stereotip dari lingkungan sekitar. sehingga menghambat interaksi sosial di dalamnya.
Van Dijk membaginya menjadi tiga (3) tingkatan, yaitu makrostruktur (makna global sebuah teks), superstruktur (kerangka sebuah teks), dan mikrostruktur (makna wacana yang dapat diamati).
Kajian Pustaka
Hal ini mungkin menjadi kajian yang patut dikembangkan dalam kaitannya dengan perempuan yang pada hakikatnya mempunyai hak yang sama dengan laki-laki. Menghadapi ketidaksiapan terhadap lingkungan barunya, subjek 1 memilih sikap menghindar dan mengisi kesehariannya dengan fokus pada impiannya dan pengembangan kreativitas anaknya. Subjek 3 mempunyai pergaulan yang normal dengan teman laki-laki dan perempuannya, selalu menggunakan pakaian yang berwarna-warni, membaur dan aktif dengan lingkungan tempat tinggalnya, sehingga melakukan self talk sebagai sarana untuk bangkit dari keterpurukan.
Kedua, disertasi Zakiyah Jamal yang berjudul ‘Fenomena Perempuan Bercadar (Studi Fenomenologis Terhadap Konstruksi Realitas Sosial dan Interaksi Sosial Perempuan Bercadar)’.24 Melalui pendekatan fenomenologis, Zakiyah mencoba untuk mendapatkan wawasan tentang seperti apa perempuan bercadar. dianggap negatif oleh sebagian orang dalam mengkonstruksi realitas sosial dalam konsep-konsep penting dalam dirinya seperti interaksi sosial dan stereotipe. Hasil penelitian ini adalah konstruksi sosial perempuan bercadar mempunyai pendapat yang berbeda-beda, setiap individu mengkonstruksi dirinya sebagai perempuan muslim, terhormat dan memotivasi dirinya untuk menjadi lebih baik. 24 Zakiyah Jamal, Fenomena Perempuan Bercadar (kajian fenomenologi tentang konstruksi realitas sosial dan interaksi sosial perempuan bercadar), (2013).
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Suster Faricha Hasinta Sari, beliau menggunakan pendekatan fenomenologi dengan menggunakan metode sampling dengan mewawancarai 3 orang wanita bercadar, yang bertujuan untuk memberikan gambaran bahwa setiap subjek mempunyai alasan dan adaptasi yang berbeda-beda dalam masyarakat. Sementara itu, penelitian Suster Zakiyah Jamal dengan pendekatan dan metode yang sama berupaya menemukan pemahaman tentang konstruksi sosial perempuan bercadar melalui interaksinya dengan masyarakat. Bertentangan dengan penelitian tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap wacana tentang kekuasaan perempuan bercadar yang posisinya selalu didiskriminasi baik di ranah publik maupun domestik.
Penelitian ini akan menggunakan pendekatan wacana Van Dijk yang dianggap mampu mengungkapkan makna kekuasaan dalam sebuah teks komunikasi, yang dalam hal ini adalah karya sastra berupa novel Akulah Istri Teroris karya Abidah El Khalieqy. Pendekatan analisis wacana Van Dijk telah banyak digunakan oleh para peneliti antara lain; Tesis Suster Umi Halwati yang berjudul Wacana Islam Liberal di Media Massa (Analisis Wacana Kompas dan Republika Tahun 2005).”25 Tesis Suster Siti Uswatun Khasanah yang berjudul “Analisis Wacana Dakwah Mujjadi Forum Arimathea dalam VCD Mu’alaf vs Murtadin.”26 Inilah berbeda dengan subjek yang digunakan, dalam penelitian ini peneliti akan memfokuskan penelitiannya.
25 Umi Halwati, Wacana Islam Liberal di Media Massa; Analisis wacana Kompas dan Republika vol. 26 Siti Uswatun Khasanah, Analisis Wacana Dakwah Mujadalah Forum Arimathea dalam VCD Mu'alaf vs Murtadin, (2006).
Sistematika Penulisan
Dari keseluruhan isi cerita terlihat bahwa penyajian wacana dalam novel AIT cukup jelas, terbukti dari data yang ditemukan dari struktur makro yang melingkupi tema yang diangkat; suprastruktur memuat alur cerita yang digunakan cukup jelas; Kronologinya terstruktur dan menarik, begitu pula unsur mikrostruktur yang mencakup semantik, sintaksis, stilistika, dan retorika, memperkuat wacana kekuatan perempuan bercadar dalam novel AIT. Berbagai indikator kekuatan perempuan bercadar dapat diperoleh dari berbagai indikator kekuatan yang diwujudkan melalui kekuatan feminisme, ketahanan, kesabaran, keberanian, kebijaksanaan dan kekuatan emosional mereka. Dari segi kognisi sosial, Abidah (penulis) berpendapat bahwa perempuan bercadar dan diduga istri teroris merupakan permasalahan yang kompleks dan masih banyak masyarakat yang memberikan stigma dan label negatif yang patut mendapat perhatian khusus.
Saran
Penutup
Novelis Abidah bisa kita contoh, karena ia tidak hanya mengandalkan unsur imajinatif dalam menciptakan karyanya. Namun karyanya ia tulis setelah ia berhasil menemukan data-data valid yang mendukung karya sastranya melalui metode penelitian lapangan langsung yang dipilihnya serta wawancara dengan beberapa tokoh yang membuat novelnya menjadi bestseller karena kritik yang ia berikan didasarkan pada data akurat yang ia miliki. asalkan. Pengawas antiteror mengkritik novel "Saya Istri Teroris", http://www.kiblat.net diakses pada Minggu 28 Juni 2015 pukul 09.20.
Perjuangan Perempuan Melawan Hegemoni Patriarki: Kajian Novel Perempuan Berkalung Turban Karya Abidah El Khalieqy,” http://ejournal.undip.ac.id diakses pada Minggu, 22 Mei 2016. Suyitno, “Feminisme dan Nilai Pendidikan Empat Novel Karya Perempuan Tahun 2000-an - a (pendekatan sosiologi sastra),” http://uns.ac.id/id/uns- dosen/suyitno.html diakses pada Minggu, 28 Juni 2015 pukul 12.00. Selain itu, melalui novel ini saya ingin melakukan destigmatisasi terhadap teroris di Indonesia, khususnya terorisme yang dilabeli oleh komunitas Muslim.
Oleh karena itu, saya berharap paradigma kita yang selama ini selalu membenarkan diri sendiri dan berpikir negatif terhadap mereka, dapat diubah. Semoga novel ini menyadarkan kita bagaimana kita membesarkan dan membela saudara kita sendiri. Namun belum ada satupun penulis yang mengangkat permasalahan ini dari sisi perempuan, padahal sebagai seorang istri yang suaminya dituduh sebagai istri teroris, dialah yang membawa stigma sebagai teroris seumur hidup hingga ke anak dan cucunya. .
Konflik batin yang terdalam belum terungkap di media massa, maka melalui cerita-cerita kecil ini saya mencoba mengungkapnya. Selama ini media hanya menampilkan sosok teroris itu sendiri dan menyajikan data statistik aksi teroris. Penelitian lapangan ini sangat diperlukan untuk memahami lanskap atau struktur cerita sehingga ketika menulis novel tidak hanya sekedar menebak-nebak.
Hasilnya mengejutkan, maka saya bagi menjadi tiga tipe, yaitu mereka yang tidak memahami aktivitas suaminya dan tidak ingin mengetahui aktivitasnya, mereka yang mengetahui bahwa suaminya adalah aktivis dakwah (bukan teroris) dan mereka yang mengetahui bahwa aktivitas suaminya mengarah pada aktivitas teroris dan kemudian memberontak. Sebagai seorang penulis, saya penasaran dengan hal-hal yang selama ini disembunyikan oleh otoritas kita sendiri. Dan memang Poso masih sepi, masih banyak hutan, banyak hotel jadi cocok banget buat anda.
Menimbulkan pro dan kontra berarti visi dan misi yang ingin saya sampaikan ternyata mendapat respon dari masyarakat. Selain penelitian lapangan, saya melakukan penelitian di buku, media cetak, dan internet untuk menunjang intisari berita, dan dari hasil penelitian saya saya berbicara dalam bahasa penulis, bukan bahasa jurnalis.