• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) "

Copied!
87
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak terlalu luas maka penulis membatasi permasalahan dalam penelitian ini pada melihat dampak pembelajaran tematik terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan kelas III di Sekolah Dasar Negeri 41 Kabupaten Kaur. .

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Dian Anggaini dengan judul penelitian Upaya meningkatkan hasil belajar tematik dengan penerapan Model Pembelajaran Kontekstual di Kelas III Sekolah Dasar Negeri 142 Kabupaten Kaur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas III Sekolah Dasar 142 Kabupaten Kaur melalui penerapan pembelajaran tematik dengan penerapan model pembelajaran kontekstual. 10 Tesis Dian Anggaini dengan judul Penelitian Upaya meningkatkan hasil belajar tematik dengan penerapan Model Pembelajaran Kontekstual di Kelas III SD Negeri 142 Kabupaten Kaur.

KAJIAN PUSTAKA

Pengertian pembelajaran tematik

Harapannya, topik tersebut dapat memberikan banyak manfaat, antara lain: (1) siswa akan mudah memusatkan perhatiannya pada suatu topik tertentu; (2) Siswa mampu memperoleh pengetahuan dan mengembangkan kompetensi dasar yang berbeda antar mata pelajaran dengan topik yang sama; (3) Pemahaman isi lebih mendalam dan mudah diingat; (4) Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan menghubungkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa; (5) Siswa dapat lebih merasakan manfaat dan makna pembelajaran karena materi disajikan dalam konteks topik yang jelas; (6) siswa lebih bersemangat belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, mengembangkan keterampilan pada satu mata pelajaran sambil mempelajari mata pelajaran lain; 7) Guru dapat menghemat waktu karena dapat mempersiapkan beberapa mata pelajaran yang disajikan secara tematis sekaligus dan memberikannya dalam dua atau tiga sesi, dan sisa waktu dapat digunakan untuk kegiatan remedial, konsolidasi atau pengayaan. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada pelibatan siswa dalam proses pembelajaran secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan melatih dirinya untuk menemukan berbagai ilmu yang dipelajarinya. Melalui pengalaman langsung, siswa akan memahami konsep yang dipelajarinya dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya.

Karakteristik Pembelajaran Tematik

Penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar mempunyai beberapa implikasi, antara lain: (1) implikasi terhadap guru; (2) implikasinya bagi siswa; (3) Implikasinya terhadap sarana pembelajaran, prasarana pembelajaran, sumber belajar dan media pembelajaran; Implikasi pembelajaran tematik bagi siswa adalah: (1) Siswa hendaknya bersedia berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran yang dalam pelaksanaannya memungkinkan dilakukannya kerja individu, berpasangan, kelompok kecil, atau seluruh kelas; (2) Siswa hendaknya bersedia berpartisipasi aktif dalam berbagai kegiatan pembelajaran, misalnya melakukan diskusi kelompok, melakukan penelitian sederhana, dan memecahkan masalah. Di bawah ini setidaknya terdapat empat implikasi pembelajaran tematik terhadap sarana pembelajaran, prasarana pembelajaran, sumber daya ajar, dan media pembelajaran, yaitu: (1) Pembelajaran tematik pada hakikatnya menekankan pada anak, baik secara individu maupun kelompok, untuk aktif mencari, mengeksplorasi, dan menemukan. prinsip holistik dan otentik.

Pembelajaran Tematik Model Jaring Laba-laba

Hubungan tersebut juga berlaku dalam proses belajar mengajar, yaitu hasil belajar siswa berkaitan dengan prestasi belajarnya. Pada tingkat pendidikan, hasil belajar dapat dilihat dari penguasaan siswa terhadap mata pelajaran yang diambilnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran, hal ini berguna untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dan keterlibatan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.

Hubungan tersebut juga berlaku dalam proses belajar mengajar, yaitu hasil belajar siswa berkaitan dengan prestasi belajarnya. Untuk mengetahui keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, perlu dilakukan pengukuran tes hasil belajar. Hasil belajar yang dicapai siswa melalui proses belajar mengajar yang optimal cenderung menunjukkan hasil yang dicirikan sebagai berikut30: a.

Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat dikelompokkan berdasarkan kategori penilaian hasil belajar siswa, yaitu sebagai berikut :. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diketahui terdapat pengaruh positif antara penerapan model jaring laba-laba terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn yaitu sebesar 0,48. Nilai tersebut merupakan besarnya pengaruh penggunaan model jaring laba-laba terhadap hasil belajar siswa, sedangkan besaran lainnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak disebutkan dalam penelitian ini.

Dalam hal ini dapat dikatakan Ho ditolak dan berarti menerima Ha yang berarti penggunaan model jaring laba-laba mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar siswa SD Negeri 41 Kaur. Besarnya pengaruh penerapan model jaring laba-laba terhadap hasil belajar siswa adalah sebesar 4,97%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang belum dijelaskan dalam penelitian ini. Dari hasil tes yang dilakukan sebelumnya diperoleh hasil penelitian yang dilakukan untuk melihat pengaruh model pembelajaran tematik sarang laba-laba terhadap hasil belajar siswa kelas III SD Negeri 41 Kabupaten Kaur dengan hasil penelitian pengelolaan data yang dilakukan ditemukan adanya pengaruh positif antara penggunaan model pembelajaran (X) terhadap hasil belajar (Y).

Gambar 2.1  Kerangka Berpikir  L. Hipotesis
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir L. Hipotesis

Pengertian Prestasi Belajar Siswa

Penelitian Terdahulu

Kerangka Berpikir

Hipotesis

METODE PENELITIAN

  • Tempat dan Waktu Penelitian
  • Populasi dan Sampel
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Instrumen Pengumpulan Data
  • Teknik Validitas dan Reabilitas Data
  • Teknik Analisa Data

Variabel bebas (variabel bebas/output variabel) dalam penelitian ini yaitu variabel yang diteliti pengaruhnya terhadap gejala adalah model pembelajaran sarang laba-laba. Untuk menguji apakah kinerja pembelajaran melalui pembelajaran spider web lebih baik dibandingkan siswa yang menerima pembelajaran reguler. Bagian ini menjelaskan dan menganalisis hasil penghitungan sebelum dan sesudah. Pre test dan post test ini diberikan kepada siswa kelas III dengan menggunakan model pembelajaran tematik sarang laba-laba.

Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran tematik model jaring laba-laba terhadap prestasi belajar siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri 41 Kabupaten Kaur. Uji dampak yang dilakukan terhadap hasil penelitian ini dilakukan untuk melihat dampak pembelajaran tematik dengan model jaring laba-laba terhadap prestasi belajar siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri 41 Kabupaten Kaur dengan hasil pengelolaan data. dari penelitian yang dilakukan. Dampak pembelajaran tematik model jaring laba-laba terhadap hasil belajar siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri 41 Kabupaten Kaur.

3 Dengan menerapkan model jaring laba-laba yang melibatkan siswa secara langsung, siswa belajar memahami dengan lebih mudah. 4 Pembelajaran menurut model jaring laba-laba sesuai dengan minat siswa, terlihat dari ciri-cirinya. 7 Pembelajaran tematik berbasis model jaring laba-laba dapat memotivasi siswa untuk berperan aktif dalam pelaksanaan pembelajaran.

10 Siswa mudah melihat aktivitas dengan pembelajaran tematik pada model jaring laba-laba karena siswa terlibat langsung dalam pelaksanaan pembelajaran.

Tabel 3.1  Populasi penelitian
Tabel 3.1 Populasi penelitian

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Dari tabel frekuensi di atas hasil belajar siswa pada hasil pelaksanaan pra siklus diperoleh nilai rata-rata siswa sebesar 67,38, nilai terendah sebesar 54, dan nilai tertinggi sebesar 83, serta diperoleh nilai dibawah 70 sebanyak 20 siswa. Diagram tersebut diketahui hasil pelaksanaan pada siklus pendahuluan sebanyak 2 orang atau 5,8% dari 31 siswa berada pada kategori sangat cukup, 12 siswa atau 35,3% berada pada kategori cukup, 17 siswa atau 50% berada pada kategori sedang. , dan 3 siswa atau 8,9% berada pada kategori sangat rendah, sedangkan tidak ada siswa yang memperoleh nilai pada kategori sangat rendah. Aksi ini berlangsung pada Senin, 22 Agustus 2020 dan dihadiri 34 mahasiswa.

Dari tabel frekuensi diatas terlihat hasil belajar siswa pada pelaksanaan prasiklus rata-rata nilai siswa 78,61, nilai terendah 61 dan nilai tertinggi 85, siswa yang mendapat nilai ada 3 orang. dibawah 70. Terdapat sedikit perbedaan pelaksanaan kegiatan penelitian pada prasiklus, dimana hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kewarganegaraan menunjukkan bahwa dari 34 siswa, 19 siswa memperoleh nilai. dalam kategori sangat memuaskan sebanyak 12. Dari hasil analisis nilai akhir siswa dari 34 siswa terdapat jumlah siswa yang mencapai ≥ 70, sebanyak 31 siswa dengan jumlah nilai siswa sebesar 2589, sehingga menghasilkan nilai rata-rata kelas sebesar 76,15 dan persentase 91,18%.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan metode jaring laba-laba telah mencapai ketuntasan belajar klasikal yaitu dengan rata-rata kelas sebesar 76,15 dan persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 91,18%. Hal ini menandakan bahwa proses pembelajaran yang telah dilaksanakan telah selesai, karena menurut Kementerian Pendidikan Nasional dan pihak sekolah dikatakan proses pembelajaran di kelas dikatakan selesai secara klasikal apabila 85% siswa mendapat nilai skor ≥ 70.

Pembahasan

Secara umum tujuan model pembelajaran adalah memberikan fasilitas bagi beragamnya aktivitas belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual kelas. Penerapan model pembelajaran adalah agar setiap anak dapat bekerja dengan tertib sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai secara efisien dan efektif.44. Dengan model pembelajaran yang efektif maka akan menghasilkan tujuan pembelajaran yang baik, yaitu tercapainya hasil belajar siswa sesuai dengan aturan KKM yang diberlakukan guru. Hal ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi sekolah yang ditunjukkan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengetahui sejumlah materi tertentu.

Dari hasil tersebut terlihat bahwa model pembelajaran dapat mempengaruhi hasil belajar sebesar 0,48 jika model pembelajaran meningkat sebesar 1% dari sebelumnya, sedangkan faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar ditentukan oleh faktor lain yang tidak di bawanya. keluar. riset. Kami menyarankan para guru untuk selalu menggunakan model pembelajaran yang inovatif agar siswa tidak jenuh atau jenuh. Guru dan peneliti yang akan meneliti model pembelajaran sebagai strategi hendaknya memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam penelitian ini, misalnya posisi duduk apakah melingkar atau saling berhadapan.

Disarankan kepada orang tua siswa untuk selalu memantau kegiatan belajar siswa di rumah, baik secara kelompok maupun individu berupa penyelesaian tugas-tugas yang diberikan guru berupa pekerjaan rumah (PR). Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa dari 14 item kuesioner, 10 item kuesioner dinyatakan valid, sedangkan 4 item kuesioner dinyatakan tidak valid, oleh karena itu kuesioner yang dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah 10 item kuesioner. kuesioner. objek. Melalui perhitungan di atas diketahui tingkat reliabilitas sebesar 2,1 Dengan melihat tabel 3.10 mengenai interpretasi koefisien korelasi maka dapat disimpulkan bahwa reliabilitas kuesioner model jaring laba-laba berada pada kategori sangat kuat.

11 Kemudahan siswa dalam melihat aktivitas memudahkan siswa dalam memahami materi.

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

17 Guru menghukum siswa yang tidak menyelesaikan tugasnya, agar siswa selalu mengerjakan tugasnya. 20 Saat saya melihat teman saya mengerjakan tugas tepat waktu, saya mencoba mengganggunya. 21 Guru memberikan hukuman kepada siswa yang tidak mengerjakan tugasnya agar siswa selalu menyelesaikan tugasnya.

Gambar

Gambar 2.1  Kerangka Berpikir  L. Hipotesis
Tabel 3.1  Populasi penelitian
Tabel 4.5Hasil Tes Sebelum Dilakukan Pembelajaran Tematik   Model jaring Laba-laba Siswa Kelas III

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh nilai dan Hipotesis diterima karena ehingga hipotesis yang diajukan diterima pada taraf nyata Dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep