• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI "

Copied!
94
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Bahan ajar yang digunakan di sekolah masih menggunakan buku teks yang tebal sehingga membuat siswa mudah bosan dan bosan.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Modul

Evaluasi dapat diatur segera setelah menentukan KD yang akan dicapai sebelum menyusun bahan dan LKS atau tugas yang harus diselesaikan oleh siswa. Materi modul tidak harus ditulis secara lengkap, dimungkinkan modul tersebut memuat referensi yang dapat dirujuk siswa sebagai bahan bacaan.

Praktikum

Panduan praktikum adalah alat bantu yang diberikan oleh dosen agar mahasiswa dapat belajar dan bekerja secara terus menerus dan terarah. Pentingnya penyusunan panduan praktikum dimanfaatkan yaitu untuk mengaktifkan siswa dan membantu mengembangkan keterampilan proses siswa.

Guided Inquiry

Lembar Kerja Siswa (SW) Gunakan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan pemahaman siswa. Peran guru adalah memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa dalam melakukan kegiatan penyelidikan sampai dengan hasil pencatatan. Pembelajaran inkuiri terbimbing melibatkan siswa dalam proses pembelajaran ilmiah layaknya ilmuwan, memecahkan masalah dengan mengamati, mengumpulkan data secara cermat dan akurat.

Sintaks model pembelajaran inkuiri terbimbing menurut Trianto dalam Purwanto (2012) adalah sebagai berikut: 1) Orientasi; 2) Merumuskan masalah; 3) merumuskan hipotesis; 4) mengumpulkan data; . 5) pengujian hipotesis; dan 6) Merumuskan kesimpulan. Keunggulan model inkuiri terbimbing adalah guru tidak melepaskan begitu saja kegiatan siswa, sehingga siswa yang berpikir lambat atau siswa yang inteligensinya rendah tetap dapat mengikuti kegiatan yang dilakukan dan siswa yang berkemampuan berpikir tinggi tidak memonopoli kegiatan. 21 Siti Khoirul Umah, dkk, Pengembangan Praktikum Sains Terpadu Berbasis Inkuiri Terbimbing Tema Pangan dan Kesehatan (Jurnal Sains Terpadu h.

Kajian Teori Materi Asam dan Basa

Pada Bagian 2.7, kita mendefinisikan asam sebagai zat yang terionisasi dalam air menghasilkan ion H+, dan basa sebagai zat yang terionisasi dalam air menghasilkan ion H—definisi yang dibuat pada akhir abad ke-19 oleh ahli kimia Swedia Svante Arrhenius untuk zat-zat yang tergolong sifat-sifatnya - sifat-sifatnya dalam larutan sudah diketahui dengan baik. 25 Raymod Chang, Kimia Dasar: Konsep Dasar. d) Asam bereaksi dengan karbonat dan karbonat seperti Na2CO3+ CaCO 3+ dan NaHCO menghasilkan gas karbon dioksida. e) Larutan asam dalam air menghantarkan listrik 2) Basa. Definisi Arrhenius tentang asam dan basa terbatas penggunaannya dalam larutan berair.

Definisi yang lebih luas, dikemukakan oleh ahli kimia Denmark Johannes Bronsted pada tahun 1932, menyatakan asam sebagai donor proton dan basa sebagai akseptor proton. Zat yang berlaku menurut definisi ini disebut asam Bronsted dan basa Bronsted Perhatikan bahwa definisi Bronsted tidak memerlukan asam dan basa dalam air. Namun, karena asam dan basa adalah elektrolit kuat, keduanya terionisasi sempurna dalam larutan.

Jika kita melalui reaksi di atas dengan jumlah molar asam dan basa yang sama, pada akhir reaksi kita hanya akan menghasilkan garam dan tidak ada asam atau basa yang tersisa.

Penelitian yang Relevan

Berdasarkan penelitian yang berjudul “Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan Model Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dan Penguasaan Konsep Siswa”, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Lembar Kerja yang dikembangkan dengan menggunakan model inkuiri terbimbing dapat meningkatkan kemampuan siswa. ' keterampilan berpikir kritis dan pemahaman konseptual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan model inkuiri terbimbing efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa.

Kerangka Berfikir

Berdasarkan rumusan masalah, uraian teori dan hasil penelitian yang relevan di atas, maka kompetensi yang dipilih sebagai bahan ajar dalam pengembangan modul praktikum adalah memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam mengembangkan kompetensinya dan memahami lingkungan alam. Modul yang dikembangkan merupakan salah satu modul praktikum yang dikembangkan untuk mendorong proses belajar mandiri bagi mahasiswa. Diharapkan modul praktikum yang dikembangkan yang memuat materi asam basa akan memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran yang sulit dipahami dalam proses pembelajaran di kelas.

Modul praktikum yang dikembangkan dirancang sebelum melakukan uji coba lapangan, modul praktikum divalidasi oleh ahli materi, bahasa dan media. Penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi (Mengenai permasalahan yang ada di lapangan, analisis kebutuhan. Siswa dan guru vs. modul praktikum). Produk melakukan uji lapangan utama (uji skala kecil) dan audit produk siap pakai.

Tempat dan Waktu Penelitian

Populasi dan Sampel Penelitian

Jenis Penelitian

Penelitian dan pengembangan merupakan suatu jenis penelitian yang mempunyai tujuan untuk membuat suatu produk tertentu, dimana produk tersebut dapat berupa penemuan baru atau produk lama yang telah dikembangkan sehingga menjadi produk baru. Menurut mereka, produk pendidikan yang dihasilkan melalui penelitian dan pengembangan tidak terbatas pada bahan pembelajaran seperti buku, teks, film pendidikan dan sebagainya, tetapi juga dapat berupa prosedur atau proses seperti metode pengajaran atau metode penyelenggaraan pembelajaran. Tahapan proses dalam penelitian dan pengembangan biasanya membentuk suatu siklus yang konsisten untuk menghasilkan suatu produk tertentu sesuai dengan kebutuhan, melalui langkah-langkah desain produk awal, uji coba produk awal untuk menemukan berbagai kelemahan, memperbaiki kelemahan, mencoba lagi, meningkatkan hingga menjadi produk yang dianggap ideal..

Penelitian dan pengumpulan informasi, termasuk analisis kebutuhan, penilaian, literatur, penelitian skala kecil dan penyusunan laporan terkini. Rencana, termasuk menentukan keterampilan yang akan dipelajari, menetapkan tujuan, menentukan urutan pembelajaran, dan uji kelayakan (dalam skala kecil). Penelitian ini mencapai tahap kedelapan dari sepuluh tahap dalam penelitian R&D yaitu mencapai tahap produk akhir setelah melakukan uji coba terbatas yaitu untuk siswa dan guru melihat reaksi terhadap produk yang dikembangkan dan setelah melakukan review produk.

Hal ini sesuai dengan pandangan Borg & Gall yang menyatakan bahwa penelitian sarjana terbatas pada skala kecil, yaitu sampai suatu produk dihasilkan setelah uji coba terbatas dan mencakup kemungkinan membatasi langkah-langkah penelitian.

Prosedur Penelitian dan Pengembangan

D yaitu mencapai tahap produk jadi setelah melakukan uji coba terbatas yaitu bagi siswa dan guru untuk melihat reaksi terhadap produk yang dikembangkan dan setelah melakukan review produk. Gall yang mengemukakan bahwa untuk tingkat sarjana, penelitian dibatasi dalam skala kecil yaitu sampai suatu produk dihasilkan setelah uji coba terbatas dan menyertakan pilihan langkah-langkah penelitian terbatas. tujuan akhir dari penelitian Research and Development adalah menghasilkan suatu produk tertentu yang dianggap handal karena telah melalui kajian secara terus menerus 2) Kedua, produk yang dihasilkan sudah sesuai dengan kebutuhan di lapangan, jadi sebelum produk pertama diproduksi, dilakukan studi pendahuluan terlebih dahulu 3) Ketiga, proses pengembangan produk dari pengembangan produk awal hingga produk jadi divalidasi secara ilmiah dengan menganalisis data secara empiris. Tahap studi pendahuluan dilakukan untuk mengetahui ketersediaan modul praktikum bagi siswa kelas XI SMA Negeri 7 Bengkulu Selatan.

Studi pustaka digunakan untuk mengetahui cara mengembangkan modul praktikum berbasis inkuiri terbimbing melalui kajian pustaka dan temuan penelitian yang relevan. Uji produk dimaksudkan untuk mengumpulkan data yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan tingkat keberhasilan, keefektifan, dan/atau daya tarik produk yang diproduksi. Revisi produk untuk memperbaiki atau menyempurnakan hasil uji coba media pembelajaran modul praktikum.

Setelah dilakukan review produk, diperoleh modul praktikum asam basa dengan model inkuiri terbimbing yang layak dan praktis untuk digunakan.

Metode pengumpulan Data

Urutan penulisan pada alat validasi adalah judul, petunjuk yang didalamnya terdapat tujuan penilaian, pertanyaan peneliti, kolom penelitian, usulan, kesimpulan dan tanda tangan validator, angket validasi merupakan data kualitatif yang dapat diolah dalam penyajian persentase menggunakan Likert skala sebagai skala pengukuran. Validasi ahli media/desain ini dilakukan terhadap 1 orang dosen yang merupakan pakar jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) IAIN Bengkulu. Angket validasi ilmu bahan digunakan untuk memperoleh data yang berupa kelayakan produk ditinjau dari kebenaran konsep yang digunakan.

Kuesioner validasi kebahasaan digunakan untuk memperoleh data berupa kelayakan produk dari segi kebahasaan seperti aksara, tanda baca, kapitalisasi dan lain-lain yang digunakan dalam penulisan modul. Kumpulan angket yang akan disajikan oleh mahasiswa diisi pada saat melakukan uji coba lapangan yang akan mengevaluasi kelayakan bagian implementasi dan pengembangan. Pemilihan font, ukuran dan spasi yang digunakan sudah tepat, sehingga memudahkan mahasiswa dalam membaca modul.

Penulis melakukan studi pendahuluan untuk mendapatkan masalah yang layak diteliti, dan ketika peneliti ingin melihat sesuatu dari jawaban siswa yang lebih mahir, maka jumlah respondennya sedikit.

Teknik Analisis Data

Awalnya peneliti merancang kuesioner dengan jawaban dari guru dan siswa yang berisi beberapa pertanyaan, kemudian guru dan siswa melengkapi kuesioner tersebut dengan menandai kategori yang diberikan kepada peneliti berdasarkan ukuran skala Likert 5 poin sebagai berikut : 37. Kemudian hasil persentase tersebut dapat digabungkan menjadi kriteria hasil interpretasi skala Likert, sehingga dapat ditarik kesimpulan tentang tanggapan guru dan siswa, dan kriteria hasil interpretasi skala Likert adalah sebagai berikut :

Tabel 3.7  Kreteria Kelayakan
Tabel 3.7 Kreteria Kelayakan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pembahasan hasil penelitian

Model Guided Inquiry pada modul praktikum asam basa membuat siswa bersemangat untuk belajar, dengan materi yang lengkap dan lembar kerja praktek yang berhubungan dengan materi pelajaran. Berdasarkan hasil penilaian 3 orang guru ahli, dapat diketahui bahwa modul yang dikembangkan memiliki kategori sangat baik. aspek komponen bahasa yang diperhatikan sehingga modul yang dikembangkan memiliki kategori sangat baik yaitu:

Berdasarkan angket respon siswa terhadap modul yang dikembangkan, dapat disimpulkan bahwa modul praktikum telah berkembang. Hasil tahap produk akhir berupa Modul Praktikum Asam Basa dengan Model Inkuiri Terbimbing yang valid dan praktis. Modul Praktikum dikembangkan dengan pengaturan tata letak yang baik untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi mahasiswa.

Modul Praktikum yang dikembangkan berisi tugas kelompok yang menuntut siswa untuk menemukan konsep dari materi dan melatih mereka berpikir kritis.

Keterbatasan Penelitian

Modul Praktikum Asam Basa dengan Model Inkuiri Terbimbing dikembangkan dengan mengacu pada 10 fase metode Research And Development Borg. Modul Praktikum Materi Asam-Basa dengan Model Inkuiri Terbimbing yang telah dikembangkan ditinjau oleh ahli bahasa, ahli materi, dan ahli desain dengan persentase yang layak untuk kategori sangat dapat dicapai, dan sangat dapat dicapai). Modul Praktikum materi asam basa dengan model Inkuiri Terbimbing terbatas setelah diujicobakan dan dinyatakan praktis dengan respon 17 siswa dan 1 guru di SMA Negeri 7 Bengkulu Selatan dengan persentase 88,75% dalam kategori sangat praktis.

Berdasarkan hasil uji kelayakan dan kepraktisan, modul Praktikum Bahan Asam Basa dengan model inkuiri terbimbing dinyatakan layak dan praktis untuk diterapkan pada siswa kelas XI MIPA 1 1 SMA Negeri 7 Bengkulu Selatan. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber belajar berupa modul dengan menggunakan model Guided Inquiry. Bagi guru, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan referensi tambahan untuk lebih menekankan pada pembelajaran berbasis Inkuiri Terbimbing.

Student Worksheet (SWC) Menggunakan model inkuiri terbimbing untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan penguasaan konsep siswa.

PENUTUP

Saran

Gambar

Tabel 3.7  Kreteria Kelayakan
Tabel 3.8  Penskoran Angket
Gambar 4.1 (a) layout halaman 21,  (b) layout halaman 22
Gambar 4.4 (a) Tampilan Cover modul, (b) Tujuan pembelajaran,   (c) Tampilan materi asam basa dalam kehidupan sehari-hari

Referensi

Dokumen terkait

KESIMPULAN Berangkat dari keseluruhan pengujian hipotesis atas hasil dari penelitian serta juga pembahasan yang sudah diuraikan sebelumnya, sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwa