• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU "

Copied!
79
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Batasan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Hasil Penelitian terdahulu

Sistematika Penulisan

LANDASAN TEORI

Pelecahan Seksual

Bimbingan dan Konseling Konsep tentang Remaja

METODE PENELITIAN

  • Penjelasan Judul
  • Waktu dan Lokasi Penelitian
  • Informan Penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Teknik Keabsahan Data

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji upaya trainer dalam memberikan penyuluhan Islami dalam mengatasi trauma remaja korban pelecehan seksual di Women's Light WCC Kota Bengkulu. Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber langsung yaitu konselor di World Center for Bright Women di Bengkulu. Observasi dalam penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data implementasi juklak bimbingan konseling Islami dalam mengatasi trauma remaja korban pelecehan seksual di WCC Wanita Kota Cahaya Bengkulu.

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data mengenai konseling Islami bagi remaja korban pelecehan seksual di Women's Center WCC Kota Bengkulu. Women's Light WCC Kota Bengkulu dalam memberikan pelayanan kepada anak korban pelecehan seksual yaitu dengan memberikan pelayanan advokasi, pelayanan konsultasi, pelayanan konseling individu dan pelayanan konseling kelompok. Peneliti memperoleh data baik melalui observasi, wawancara maupun dokumentasi tentang bentuk advokasi yang diberikan Women's Light WCC Kota Bengkulu kepada anak korban pelecehan seksual.

Kami dari Light for Women WCC Kota Bengkulu juga menangani kasus ini berdasarkan aturan yang ditetapkan oleh badan hukum. Dalam pemulihan dari kondisi traumatis anak korban pelecehan seksual, untuk kembali ke kondisi yang baik atau normal, ada berbagai macam kegiatan dan usaha yang dilakukan oleh pembina atau konselor perempuan Cahaya Wanita WCC Kota Bengkulu. Berdasarkan hasil wawancara di atas, terlihat cahaya perempuan WCC Kota Bengkulu sebagai pemandu.

Kegiatan dan upaya yang dilakukan pendamping atau konselor dari Cahaya Wanita WCC Kota Bengkulu melakukan home visit.

HASIL PENELITIAN

Profil Cahaya Perempuan WCC Kota Bengkulu

Citra Remaja Raflesia Youth Center beranjak dari keresahan sekelompok masyarakat yang tergabung dalam Relawan Daerah Bengkulu beserta gugus tugasnya, sepakat membuat komitmen yang lebih spesifik untuk menangani perempuan dan anak korban kekerasan dengan mendirikan Yayasan Cahaya Wanita Perempuan Crisis Center ( WCC ) 25 Nov 1999. Kegiatan WCC Ringan Wanita. Kota Bengkulu fokus membantu perempuan dan anak korban kekerasan berbasis gender dengan memberikan pelayanan yang mendukung hak-hak korban, khususnya hak atas kebenaran dan keadilan. dan pemulihan.

Visi dan Misi Cahaya Perempuan WCC Kota Bengkulu

Misi berfungsi untuk menjelaskan mengapa suatu organisasi harus ada, apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya untuk mewujudkan visi. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat, tokoh kunci tentang KTP dan hak kesehatan seksual dan reproduksi.

Tujuan Cahaya Perempuan WCC Kota Bengkulu

Mendorong partisipasi masyarakat untuk menantang tanggung jawab pemerintah dalam menegakkan hak-hak perempuan dan anak korban kekerasan. Kejaksaan, kepolisian, rumah sakit, pengadilan agama, dinas pendidikan dan organisasi lain yang menangani kasus perempuan dan anak di Kota Bengkulu.

Nilai Dasar Cahaya Perempuan WCC Kota Bengkulu

Antidiskriminasi: Lembaga ini menolak segala bentuk diskriminasi berdasarkan jenis kelamin, agama, suku, ras, orientasi seksual dan alasan lainnya. Keadilan gender: Lembaga ini mendukung terwujudnya perlakuan yang sama bagi perempuan dan laki-laki dalam pembagian peran, fungsi, kedudukan, tugas, tanggung jawab dan kesempatan. Non-Partisan: Sebuah lembaga yang non-partisan dan baik saham (afiliasi) atau merupakan perpanjangan dari kepentingan partai politik.

Transparansi dan akuntabilitas: Lembaga ini terbuka untuk setiap pendapat dan ide baru serta pengelolaan keuangan yang bertanggung jawab dalam membangun kesepakatan dan proses pengambilan keputusan yang mengutamakan dan mencapai tujuan bersama. Demokratis: Dalam lembaga ini pengambilan keputusan mengutamakan keterlibatan semua pihak dalam organisasi dan bekerja untuk menghapuskan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Relawan: Organisasi ini bersemangat memberikan waktu, pikiran, dan sumbangan berdasarkan nilai-nilai tulus untuk mencapai tujuan organisasi yang disepakati.

Program Strategis

Partai Cahaya Wanita Kota WCC juga mengingatkan korban untuk segera melaporkan kejadian yang tidak diinginkan agar pihak berwajib dapat segera memberikan perlindungan. Cahaya Perempuan WCC Kota Bengkulu memberikan layanan konseling dalam proses penanganan kondisi psikologisnya kepada konselor dengan tujuan mengembalikan anak yang mengalami trauma pasca pelecehan seksual agar kondisi psikologis anak kembali normal. Kegiatan konseling individu ini dilakukan oleh konselor dan psikolog WCC Cahaya Wanita Kota Bengkulu selama lebih dari satu kali sesi konseling untuk mengembalikan kondisi korban menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya.

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa WCC Cahaya Wanita Kota Bengkulu memberikan konseling secara one on one dengan memberikan bantuan secara one on one untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh korban sehingga klien menyadari bahwa dirinya mampu. pulih dari kondisi yang mereka alami. Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa dalam pemulihan dari kondisi traumatik anak korban pelecehan seksual, untuk kembali pada keadaan yang baik atau normal, banyak kegiatan dan usaha yang dilakukan oleh perempuan. mentor atau konselor Cahaya Wanita WCC Kota Bengkulu yang melakukan home visit. Hasil survei tentang upaya konselor memberikan bimbingan dan konseling Islami kepada remaja korban pelecehan seksual di Cahaya Wanita WCC Kota Bengkulu menunjukkan bahwa dalam layanan advokasi, layanan konseling, layanan konseling individu dan layanan konseling kelompok serta kegiatan tindak lanjut lainnya. yaitu kunjungan rumah.

Dalam melakukan pelayanan advokasi di WCC Cahaya Wanita Kota Bengkulu, korban terlebih dahulu harus didampingi oleh pengacara melalui jalur hukum. Bimbingan dan konseling yang diberikan oleh para konselor di Cahaya Perempuan WCC Kota Bengkulu adalah agar anak korban pelecehan seksual dapat mengembangkan potensinya dan mampu memecahkan masalahnya serta mampu mengambil keputusan sesuai dengan keadaannya. Bimbingan dan konseling individu merupakan kegiatan pemberian bantuan secara individu untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh korban, kegiatan bimbingan dan konseling ini dilakukan oleh konselor dan psikolog di Cahaya Wanita WCC Kota Bengkulu lebih dari satu kali sesi orientasi dan konseling untuk memulihkan kondisi korban. korban. asalkan lebih baik dari sebelumnya.

Banyak jenis kegiatan dan upaya yang dilakukan oleh konselor atau konselor Cahaya Wanita WCC Kota Bengkulu dalam memulihkan kondisi traumatis anak korban pelecehan seksual untuk kembali ke keadaan yang baik atau normal, dan itu menunjukkan hasil yang baik. Bimbingan dan konseling individu adalah kegiatan pemberian bantuan secara individu dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh korban. Kegiatan bimbingan dan konseling ini dilakukan oleh konselor dan psikolog Cahaya Wanita WCC Kota Bengkulu, lebih dari satu bimbingan dan konseling untuk memulihkan korban agar lebih baik dari sebelumnya. Banyak jenis kegiatan dan upaya yang dilakukan oleh konselor atau konselor Cahaya Wanita WCC Kota Bengkulu dalam pemulihan kondisi traumatis remaja korban pelecehan seksual untuk kembali ke keadaan yang baik atau normal, dan itu menunjukkan hasil yang baik.

Sarana dan Prasarana

Hasil Penelitian

Cahaya Perempuan WCC Kota Bengkulu dalam proses memberikan pelayanan kepada anak korban pelecehan seksual yaitu mengawasi proses hukum dengan berkoordinasi langsung dengan kepolisian dan kejaksaan, penanganan pengaduan atau korban pelecehan seksual anak, pelayanan kesehatan anak korban pelecehan seksual, rehabilitasi sosial bagi anak korban pelecehan, pelecehan seksual, penegakan hukum dan pendampingan terhadap perempuan dan anak korban pelecehan seksual, pemberian bantuan pelayanan sosial, pemulangan ke rumah korban. Ketika korban meminta bantuan WCC Women's Light Kota Bengkulu untuk membantu penyelesaian kasusnya, kami hanya turun tangan memberikan pendampingan, baik itu diproses melalui pendampingan hukum, rehabilitasi psikologis maupun sosial. Langkah awal yang dilakukan Cahaya Wanita dalam menangani kasus tersebut adalah mengamankan para korban di Safe House Cahaya Wanita WCC agar tidak mengalami kekerasan lebih lanjut.” 21.

Dari uraian hasil wawancara di atas dapat dipahami bahwa layanan advokasi adalah upaya membangun komunikasi atau proses lobby dengan mitra/klien dan orang-orang terkait yang tujuannya untuk melindungi anak korban pelecehan seksual guna mencapai keadilan bagi anak. korban agar hak-haknya terpelihara dan dapat mengubah situasi atau kondisi yang terbatas. Kegiatan pendampingan rehabilitasi sosial ini sangat perlu diberikan kepada anak korban pelecehan seksual karena melihat dampak yang ditimbulkan oleh seorang anak. Rehabilitasi sosial merupakan kegiatan terencana yang dilakukan oleh Cahaya Perempuan WCC Kota Bengkulu untuk mengembalikan kondisi psikologis korban tindak pelecehan seksual yang dialami anak, agar anak dapat hidup dengan baik di masyarakat.

Berdasarkan uraian hasil wawancara di atas, dapat dipahami bahwa layanan konseling bagi anak korban pelecehan seksual adalah pemulihan mental atau sosial korban agar dapat kembali menjalankan fungsi sosialnya secara layak dan bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari. kehidupan masyarakat. Layanan konseling kelompok difokuskan untuk membantu anak-anak korban pelecehan seksual mengatasi kesulitan mereka dengan penyesuaian diri dan pengembangan pengembangan keterampilan hubungan pribadi, masalah dengan seksualitas manusia, nilai-nilai sikap atau pengambilan keputusan karir. Dalam pelaksanaan musyawarah keluarga dilakukan dua cara yaitu kunjungan pertama ke rumah korban (home visit) bersamaan dengan mediasi setelah ditetapkan sebagai kasus pelecehan seksual.

Pembahasan

Pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling merupakan titik fokus utama dari kegiatan pendampingan, karena setelah selesai kegiatan konseling korban menjadi lebih tenang dan komunikatif saat ditemani orang lain dibandingkan sebelum mereka menerima bimbingan dan konseling. Dengan demikian dapat dipahami bahwa konseling individu dan kelompok dilakukan untuk memberikan pendampingan kepada korban pelecehan seksual, agar korban merasa tenang, kembali percaya diri. Melalui kegiatan ini diharapkan korban menjadi lebih tenang dan komunikatif dalam berinteraksi dengan orang lain dibandingkan sebelum ia mendapatkan bimbingan dan konseling.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat empat layanan konseling dan satu kegiatan pendampingan bagi remaja korban pelecehan seksual di Cahaya Perempuan Women Crisis Center (WCC) Kota Bengkulu. Pertama, layanan advokasi yang bertujuan untuk melindungi remaja korban pelecehan seksual untuk memperoleh keadilan di hadapan hukum sehingga hak-haknya dapat ditegakkan. Ketiga, layanan konseling individual, yaitu pemulihan dari kondisi traumatis anak korban pelecehan seksual agar kembali pada kondisi yang baik atau normal.

Keempat, layanan konseling kelompok, yaitu konseling yang difasilitasi kelompok bagi korban pelecehan seksual untuk membantu korban pelecehan seksual mengatasi masalah penyesuaian diri mereka. Kemudian layanan dukungan yang dilaksanakan melakukan kunjungan rumah ke keluarga korban pelecehan seksual muda. Bagi konselor agar lebih meningkatkan pengelolaan kelompok agar korban pelecehan seksual dapat segera bersosialisasi di masyarakat.

Peneliti selanjutnya sebaiknya melakukan analisis yang lebih mendalam tentang peran Women's Crisis Center (WCC) Kota Bengkulu dalam mengatasi pelecehan seksual remaja.

PENUTUP

Saran

Bagi remaja yang mengalami pelecehan seksual, hendaknya lebih terbuka dan lebih percaya diri saat menceritakan permasalahannya, sehingga permasalahan tersebut lebih mudah untuk diselesaikan. Pendidikan Seksualitas Anak dalam Islam: Panduan Bagi Orang Tua, Ulama, Guru dan Lainnya (Irwan Kurniawan. Trans.).

Referensi

Dokumen terkait

Preface XI Section 1 Sintering of Ceramic Materials 1 Chapter 1 Pulsed Electric Current Sintering of Transparent Alumina Ceramics 3 Makoto Nanko and Khanh Quoc Dang Chapter 2 Spark

Mitra sangat antuasias dalam menyimak hal-hal yang diberikan oleh narasumber PENUTUP Kesimpulan dan Saran Pemahaman anak-anak terutama siswa SD mengenai perilaku hidup bersih dan