Dasar Hukum Angkutan Multimoda di Indonesia
Dasar Hukum Angkutan Multimoda di Indonesia Ketentuan mengenai angkutan multimoda ini
diatur dalam :
• Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722);
• Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4849);
• Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4956);
• Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5025);
• Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2011 tentang Angkutan
Multimoda (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 20);
• Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, sebagaimana telah diubah dengan
• Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011;
• Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011;
• Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 49 Tahun 2005 tentang Sistem Transportasi Nasional (SISTRANAS);
• Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 60 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan;
LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG
Pada setiap perdagangan baik skup kecil maupun besar, membutuhkan alat transportasi untuk pendistribusian barang dari satu tempat ke tempat lain. Kegiatan mengangkut barang tidak hanya dilakukan lewat jalur darat, tapi juga melewati jalur laut dan udara. Alat angkut moda transportasi yang digunakan tentunya bervariasi. Mulai dari kendaraan bermotor, perkereta apian, kapal dan masih banyak lainnya. Alat pengangkut barang tersebut dinamakan angkutan multimoda
Sistranas bertujuan untuk menghasilkan perencanaan transportasi yang terpadu antar daerah
Keterpaduan, memudahkan pergantian antar moda transportasi, baik inter atau intra moda
Contoh :
• Inter moda: Bus dengan Bus, KA dengan KA, Pesawat dengan Pesawat
• Antar moda : Bus dengan KA, KA dengan Pesawat
Mengapa transportasi dianggap sangat penting bagi perkembangan ekonomi?
Transportasi menjadikan supply barang lebih mudah dan terjamin sehingga harga barang akan tetap stabil.
Transportasi dapat
mempercepat perkembangan suatu wilayah keterbatasan
transportasi menghambat perkembangan wilayah.
• Jaringan trayek yang saling mendukung
• Perpindahan moda dengan jadwal sudah terpadu
• Satu tiket untuk pelbagai moda/jenis angkutan
Keterpaduan Sistem; Tidak harus dalam satu bangunan, tetapi ada kesatuan dalam pengelolaannya, misalnya dalam jadwal perjalanan, pembelian tiket, jaringan pelayanan.
Keterpaduan Fisik; Bangunan-bangunan prasarana transportasi
di satu tempat,
misalnya stasiun KA, terminal bus dan bandara di satu tempat
Simpul
Transportasi adalah suatu tempat yang berfungsi untuk kegiatan menaikkan dan menurunkan penumpang, membongkar dan memuat barang, mengatur perjalanan serta tempat perpindahan intramoda dan antarmoda
Faktor apa saja yang mempengaruhi mode pemilihan transportasi angkutan barang?
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa faktor-
faktor yang dipertimbangkan dalam
penetuan moda transportasi impor
barang ialah urgensitas/schedule project,
berat barang, kubikasi, dimensi barang,
volume barang, biaya total serta peraturan
pemerintah
Jika sesuai dengan pilihan perjalanan/rute yang ada, pengangkutan harus melalui beberapa pelabuhan,
misalnya dari satu pelabuhan menuju ke pelabuhan ke-tiga, melalui pelabuhan transshipment (pelabuhan ke-dua) dan dilakukan oleh lebih dari satu pengangkut, maka salah satu pengangkut dapat menerbitkan through bill of lading yang mencakup keseluruhan perjalanan angkutan.
Pengangkutan orang/barang dengan satu moda transportasi, oleh satu atau lebih pengangkut.
Pada angkutan penumpang, berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain dengan satu moda tertentu (misal: mobil), atau berpindah dari satu bus ke bus yang lain (transfer) merupakan salah satu contoh dari transportasi unimoda
Pada angkutan barang, jika dilakukan oleh satu pengangkut (carrier), maka pengangkut tsb menerbitkan dokumen transport, seperti : bill of lading, air way bill, consignment note, dsb.
ANGKUTAN UNIMODA
ANGKUTAN UNIMODA
Jika sesuai dengan pilihan perjalanan/rute yang ada, pengangkutan harus melalui beberapa pelabuhan, misalnya dari satu pelabuhan menuju ke pelabuhan ke-tiga, melalui pelabuhan transshipment (pelabuhan ke-dua) dan dilakukan oleh lebih dari satu pengangkut, maka salah satu pengangkut dapat menerbitkan through bill of lading yang mencakup keseluruhan perjalanan angkutan.
Pengangkutan orang/barang dengan satu moda transportasi, oleh satu atau lebih pengangkut. Pada angkutan penumpang, berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain dengan satu moda tertentu (misal:
mobil), atau berpindah dari satu bus ke bus yang lain (transfer) merupakan salah satu contoh dari transportasi unimoda
Pada angkutan barang, jika dilakukan oleh satu pengangkut (carrier), maka pengangkut tsb menerbitkan dokumen transport, seperti : bill of lading, air way bill, consignment note, dsb.
Mengenai batas tanggung jawab, pengangkut tersebut
bertanggung jawab terhadap keseluruhan perjalanan
angkutan atau hanya pada segmen rute di mana ia
melaksanakan angkutan, yang diatur dalam klausul yang
tercantum pada through bill of lading
ANGKUTAN INTERMODA ANGKUTAN INTERMODA
Transportasi Intermoda adalah sistem pengangkutan barang dalam satu unit kendaraan angkut, bisa berupa truk kontainer atau kargo, yang menggunakan dua atau lebih moda transportasi secara kontinyu tanpa mengubah cara penanganan terhadap barang itu sendiri
Konsep intermoda didefinisikan secara bervariasi, namun dasarnya terdapat keterhubungan dan manajemen yang baik antar berbagai moda
(multimoda). dalam The Book
of Intermodal Transportation mendefinisikan transportasi intermoda sebagai “pengiriman suatu barang dalam kontainer menggunakan lebih dari satu moda”.
Sistem transportasi intermodal merupakan teknik
penggabungan transportasi secara berkelanjutan
dengan beberapa konfigurasi pilihan jalur moda
transportasi yaitu melalui jalan raya dan rel kereta, rel
kereta dan laut, rel kereta dan angkutan perairan, serta
jalur rel kereta dan udara
Sebagai contoh transportasi barang menggunakan intermoda, yaitu metoda pengangkutan menggunakan kontainer, baik diangkut secara langsung termasuk sasis kontainernya atau hanya sebatas kontainernya saja.
Kemudian kontainer diantar dan diturunkan di stasiun kereta api terdekat dengan domisili pelanggan, dilanjutkan mengangkut kontainer tersebut ke lokasi tujuan akhir sesuai data pemesanan barang tersebut menggunakan truk container.
Secara umum, transportasi intermoda menggunakan gabungan truk dan kereta api seperti ini sudah menjadi bagian penting dari bisnis logistik di benua Eropa, sebagian lagi andalkan jalur laut dan moda transportasi tahap akhirnya selalu menggunakan armada truk.
Oleh sebab itu, keterpaduan antar moda (intermodality) dapat dilihat sebagai multimoda yang memiliki manajemen yang baik untuk melayani kebutuhan transportasi secara efisien.
Keuntungan dari konsep intermoda baik dalam
angkutan penumpang atau barang dapat dikuatkan
dengan memfokuskan pada perbaikan keterhubungan
fisik
Transfer Point Terminal atau Transfer Point
ialah suatu tempat yang mampu menerima
beberapa moda transport yang berbeda dengan
tujuan untuk mengatur perpindahan moda angkutan
(dari suatu moda ke moda yang lain) dan sebagai
tempat penyimpanan muatan sementara
RANTAI TRANSPORTASI INTERMODA RANTAI TRANSPORTASI INTERMODA Terdapat Fungsi Utama dalam transportasi intermoda
• Penggabungan (Composition) Mengumpulkan dan mengkonsolidasikanpenumpang atau barang di terminal atau simpul tertentu yang mana memungkinkan terjadinya interaksi intermoda antara sistem distribusi lokal atau regional dan sistem distribusi nasional atau internasional.
Fungsi komposisi/dekomposisi ideal diperankan oleh moda jalan
• Keterhubungan (Connection) Pergerakan penumpang atau barang diantara minimal dua terminal atau simpul. Tingkat efisiensi dari keterhubungan ini biasanya dinyatakan dalam skala ekonomi; Fungsi koneksi nasional/internasional sebaiknya diperankan secara merata oleh moda darat / jalan (in-land), moda sungai, dan moda laut (inter- island)
• Pemindahan atau Pertukaran (Transfer or Interchange) Proses perpindahan antar moda transportasi di terminal. Fungsi utama dari sistem intermodal terletak di terminal atau simpul dimana menyediakan kontinuitas pergerakan dalam rantai transportasi.
Transshipment point terbaik sebagai perantara antar skala distribusi nasional/internasional dengan
regional/lokal diperankan oleh kendaraan, terminal /multi-modal dry port, pelabuhan, dan sedikit
peran dari bandara
• Penguraian (Decomposition), Proses fragmentasi penumpang dan barang di terminal terdekat dari tempat tujuan dan memindahkannya menuju jaringan distribusi lokal atau regional
• Selain itu, titik artikulasi yakni terminal intermoda memegang peran sentral bagi koneksi antara pergerakan internasional/nasional ke level regional/lokal
FUNGSI UTAMA TRANSPORTASI ANTARMODA
Secara garis besar, keempat proses tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut :
• Angkutan Multimoda adalah angkutan barang dengan menggunakan paling sedikit 2 (dua) moda angkutan yang berbeda atas dasar 1 (satu) kontrak yang menggunakan dokumen angkutan multimoda dari satu tempat diterimanya barang oleh operator angkutan multimoda ke suatu tempat yang ditentukan untuk penyerahan barang kepada penerima barang angkutan multimoda.
• Angkutan Multimoda adalah angkutan barang dengan menggunakan paling sedikit dua moda angkutan yang berbeda atas dasar satu kontrak sebagai dokumen angkutan multimoda dari satu tempat diterimanya barang oleh badan usaha angkutan multimoda ke suatu tempat tujuan diterimanya barang tsb
• Angkutan Multimoda adalah angkutan barang dengan menggunakan paling sedikit 2 (dua) moda angkutan yang berbeda atas dasar 1 (satu) kontrak yang menggunakan dokumen angkutan multimoda dari satu tempat diterimanya barang oleh operator angkutan multimoda ke suatu tempat yang ditentukan untuk penyerahan barang kepada penerima barang angkutan multimoda.
• Angkutan Multimoda adalah angkutan barang dengan menggunakan paling sedikit dua moda angkutan yang berbeda atas dasar satu kontrak sebagai dokumen angkutan multimoda dari satu tempat diterimanya barang oleh badan usaha angkutan multimoda ke suatu tempat tujuan diterimanya barang tsb
ANGKUTAN MULTIMODA ANGKUTAN MULTIMODA
• Transportasi antar/multimoda adalah suatu sistem transportasi yang secara berkesinambungan (single seamless services) dapat memindahkan penumpang maupun barang dari titik asal ke titik tujuan ( dari pintu ke pintu ) diarahkan pada keterpaduan jaringan pelayanan dan jaringan prasarana transportasi antarmoda yang efektif
• Transportasi antar/multimoda adalah suatu
sistem transportasi yang secara berkesinambungan
(single seamless services) dapat memindahkan
penumpang maupun barang dari titik asal ke titik
tujuan ( dari pintu ke pintu ) diarahkan pada
keterpaduan jaringan pelayanan dan jaringan prasarana
transportasi antarmoda yang efektif
Pasal 2 butir (g) : Pelayaran diselenggarakan berdasarkan asas keterpaduan
Pasal 9 ayat 4 butir (d) : Jaringan Trayek dan teratur angkutan laut dalam negeri disusun dengan memperhatikan keterpaduan Intra dan Antarmoda transportasi
Pasal 22 ayat 2 butir (f) : Penetapa lintas Angkutan Penyeberangan dilakukan dengan mempertimbangkan, jaringan trayek angkutan laut sehingga dapat mencapai optimalisasi keterpaduan angkutan antar dan intramoda.
Pasal 50-55 : Angkutan Perairan dapat merupakan bagian dari angkutan multimoda dan dilaksanakan berdasarkan perjanjian yang dilaksanakan antara penyedia jasa angkutan perairan dan badan usaha angkutan multimoda dan penyedia jasa moda lainnya
Pasal 68 butir (c) : Pelabuhan memiliki peran sebagai tempat kegiatan alih moda transportasi
Pasal 96 ayat 2 : Pembangunan Pelabuhan Laut harus memenuhi persyaratan teknis kepelabuhanan, kelestarian lingkungan dan memperhatikan keterpaduan intra dan antarmoda transportasi
Undang Undang Pelayaran No. 17 Tahun 2008 Yang mengatur Multimoda
Undang Undang Pelayaran No. 17 Tahun 2008
Yang mengatur Multimoda
Multimoda Multimoda
KM.15 Tahun 2010 tentang Transportasi Antar/ Multimoda Tahun 2010-2030 KM.15 Tahun 2010 tentang Transportasi Antar/ Multimoda Tahun 2010-2030
VISI
MISI
TUJUA N
Mendukung kelancaran arus barang dan mobilitas orang, sehingga tercapai EFISIENSI dan EFEKTIFITAS dalam kegiatan ekonomi dan masyarakat
Mendukung kelancaran arus barang dan mobilitas orang, sehingga tercapai EFISIENSI dan EFEKTIFITAS dalam kegiatan ekonomi dan masyarakat
• Mewujudkan kelancaran arus barang
• Mewujudkan kelancaran mobilitas orang
• Mewujudkan kelancaran arus barang
• Mewujudkan kelancaran mobilitas orang
Menekan waktu pelayanan pada simpul moda transport
Menurunkan biaya pelayanan transportasi pada simpul moda transport
Meningkatkan kelancaran arus barang dan mobilitas orang pada kota metropolitan
Meningkatkan aksesibilitas masyarakat dari dan ke daerah tertinggal
Menekan waktu pelayanan pada simpul moda transport
Menurunkan biaya pelayanan transportasi pada simpul moda transport
Meningkatkan kelancaran arus barang dan mobilitas orang pada kota metropolitan
Meningkatkan aksesibilitas masyarakat dari dan ke daerah tertinggal
Posisi ASDP di Multimoda Posisi ASDP di Multimoda
Sesuai UU No.17 Tahun 2008 dan PP 20 Tahun 2010 Sesuai UU No.17 Tahun 2008 dan PP 20 Tahun 2010
PERAN
MULTIMODA
• Mengurangi waktu yang hilang pada waktu trashipment point;
• Mengangkut lebih cepat, menekan kerugian terhadap jarak
o Menghemat pemodalan,
o Mengurangi beban dokumentasi, formalitas dan birokrasi
Menghemat biaya krn tarif rata-rata &
biaya asuransi turun, Menurunkan harga barang eksport
• Meningkatkan daya saing barang eksport di pasar global
• Memerlukan satu agen saja sebagai penanggung jawab
1
2
3
4
Tujuan Penyelenggaraan
Angkutan Multimodal adalah Mewujudkan pelayanan one stop service, dengan indikator
S3 , yaitu : single operator, single tariff dan single
document untuk angkutan yaitu barang.
Multimodal Transport Operation, itu bertujuan memfasilitasi pergerakan lalu lintas internasional secara pintu ke pintu, saling bekerjasama pihak satu dan pihak yg lain dalam ruang lingkup yang sama yaitu pengangkutan barang/ bisa di bilang pengiriman barang. tidak hanya 2 cara tersebut, ada juga yang namanya, MULTIMODAL CONVENTION.
Then, the United Nations conference on a convention on
International Multimodal Transport, it was convened under
the Auspices Of UNCTAD. Dalam agreement tersebut fokus
atas International Side, dimana pengangkutan barang paling
sedikit menggunakan 2 mode transportasi yang berbeda
berdasarkan kontrak, dari suatu tempat di satu negara
dimana barang tersebut akan di ambil alih oleh operator
transportasi multimodal ke tempat yang di tunjuk untuk
pengiriman yang berbeda di negara yang berbeda Konferensi atau kesepakatan antar negara yang
bekerjasama dalam aspek perdagangan, perekonomian
dan yang lainnya, saling membuka kan jalan untuk
mempermudah akses pengangkutan serta jalur yang akan
di lalui oleh mode transportasi tersebut, karena pada
dasarnya kehidupan itu saling membutuhkan dan
melengkapi kekurangan satu sama lain, begitu juga dengan
jalur transportasi.
Kegiatan Angkutan Multimoda;
Pendaftaran Badan Usaha Angkutan Multimoda Asing;
Pendaftaran Badan Usaha Angkutan Multimoda Nasional;
Pelaksanaan Kegiatan Angkutan Multimoda Asing;
Dokumen Angkutan Multimoda;
Standar Trading Conditions (STC);
Tata Cara Pemberian Rekomendasi Standar Trading Conditions (STC);
Mengurangi waktu yang hilang pada transhipment point.
Mengangkut dengan lebih cepat, menekan kerugian terhadap jarak, mengurangi permodalan.
Mengurangi beban dokumentasi, formalitas dan birokrasi
Manfaat Angkutan Multimoda dapat dirangkum sebagai berikut :
Ruang Lingkup Penyelenggaraan dan Pengusahaan Angkutan Multimoda
meliputi:
Standard Trading Conditions (STC)
• Berbagai ketentuan mengenai jasa angkutan barang yang dijadikan pedoman dalam penyusunan dokumen angkutan multimoda, yang disusun oleh asosiasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
• Dipergunakan oleh Badan Usaha Angkutan Multimoda sebagai sarana perjanjian angkutan multimoda dengan pengguna jasa angkutan multimoda
Badan usaha angkutan multimoda wajib memiliki izin usaha angkutan multimoda dari Menteri Perhubungan.
Izin usaha angkutan multimoda sebagaimana diberikan kepada badan usaha angkutan multimoda yang memenuhi persyaratan: Administrasi
o akta pendirian perusahaan
o nomor pokok wajib pajak (NPWP);
o keterangan domisili usaha yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat.
o memiliki modal dasar
Persyaratan Teknis
o memiliki dan/atau menguasai alat angkut minimal 1 (satu) unit kendaraan angkutan barang yang dapat berupa mobil truk dan/atau 1 (satu) rangkaian kereta api (Iokomotif dan gerbong atau kereta), kapal laut atau pesawat udara yang dibuktikan dengan dokumen yang sah
o memiliki dan/atau menguasai peralatan bongkar muat minimal 1 (satu) unit yang dibuktikan dengan dokumen yang sah.
o memiliki sumber daya manusia yang berkompetensi di bidang angkutan multimoda.
Sumber daya manusia angkutan
multimoda terdiri atas tenaga ahli yang menangani kegiatan : • Sortasi
• Pengepakan
• Penanganan barang berbahaya dan beracun (83)
• Penerbitan dokumen angkutan multimoda
• Perhitungan biaya angkutan
• Klaim & asuransi
• Penyediaan sistem informasi dan komunikasi
Fungsi Utama Transportasi Antarmoda:
• Komposisi: pengumpulan dan konsolidasi barang/penumpang di simpul
• Koneksi: pengaliran barang dan/atau penumpang diantara minimal dua simpul
• Perpindahaan: proses perpindahan moda di suatu terminal/simpul yang berperan menyediakan kontinuitas pergerakan dalam rantai transportasi.
• Dekomposisi: proses pemisahan/fragmentasi barang/penumpang di terminal terdekat dari tujuan dan dtransfer ke dalam jaringan distribusi lokal/regional
Keterpaduan pelayanan penumpang belum didukung pelayanan manajemen terpadu.
Keterbatasan penerapan dokumen tunggal dan jumlah operator multimoda.
Jaringan pelayanan belum terwujud pada antarmoda perkotaan angkutan penumpang.
Pelayanan antarmoda/multimoda dalam negeri terbatas pada angkutan barang kemasan kecil & skala pengiriman terbatas.
Keterpaduan moda KA dan pelabuhan laut terbatas di Pulau Jawa
Keterbatasan kualitas SDM, pembinaan yang belum terintegras
Kondisi Transportasi Antarmoda / Multimoda
Jenis Angkutan Multimoda
Moda yang digunakan untuk angkutan multi moda yang paling banyak digunakan adalah kapal laut disusul dengan jalan raya dan kereta api.
KELEBIHAN MULTI MODA TRANSPORTASI
1. Satu Kontrak
Pengirim hanya mengurus dokumen pengiriman pada satu operator.
Memerlukan satu agen saja sebagai penanggung jawab 2. Pengurangan Biaya
Penggunaan satu dokumen mampu menghemat biaya dokumentasi serta menciptakan keseragaman dokumen, mengurangi formalitas dan birokrasi.
3. Konsumsi waktu yang lebih rendah
Multimodal Transport Operator (MTO) dapat melakukan satu koordinasi dalam hal berkomunikasi
langsung dengan setiap pihak yang yang terlibat dalam sistem
multimoda. Shipper/ pengirim hanya melakukan komunikasi dengan MTO
4. Dapat Menentukan jenis moda yang terlibat
MTO dapat menentukan jenis moda yang terlibat tergantung kondisi sehingga efektifitas dan efisiensi dapat dicapai.
5. Mengurangi Waktu Transhipment
Sistem proses perpindahan muatan yang terpadu dapat mempersingkat waktu perpindahan barang.
6. Menurunkan harga barang ekspor
7. Mempermudah proses pengurusan Klaim angkutan
PERMASALAHAN MULTIMODA
Masalah Utama Permasalahan Transportasi Antarmoda/Multimoda :
• Penanganan keterpaduan jaringan pelayanan (rute) angkutan antarmoda / multimoda kurang optimal.
• Dokumen angkutan barang yang digunakan masih bersifat masing-masing moda
KETERPADUAN JARINGAN PRASARANA
• Kurangnya Koordinasi antar pihak terkait
Pembangunan jaringan prasarana transportasi di tingkat wilayah ditangani oleh beberapa kementerian dan
pemerintah daerah sehingga diperlukan unit organisasi untuk mengkoordinasikan perencanaan dan pembangunan jaringan prasarana agar tidak terjadi kapasitas berlebih pada masing masing moda
• Pembangunan simpul terminal masih sering kurang memperhatikan penyediaan prasarana trans-shipment.
• Keterpaduan antarsimpul saat ini belum terhubung secara optimal
• Belum berkembangnya fasilitas logistics center sehingga pengguna jasa dan operator sulit mendapatkan informasi muatan dan angkutan
KETERPADUAN JARINGAN PELAYANAN ANGKUTAN BARANG
• Penanganan keterpaduan pelayanan angkutan multimoda kurang optimal
• Dokumen angkutan barang yang digunakan masih bersifat masing-masing moda
• Kompatibilitas (kesepadanan) antarsarana dan fasilitas penunjang masih belum optimal
• Kurangnya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam sistem multimoda
PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN
PENGUSAHAAN • Kompetensi SDM di bidang angkutan multimoda masih perlu ditingkatkan
• Lembaga sertifikasi profesi di bidang angkutan multimoda belum terbentuk.
• Lembaga atau unit kerja yang terkait dengan
penyelenggaraan angkutan multimoda terdiri dari
beberapa lembaga sehingga diperlukan koordinasi
Dokumen Angkutan Multimoda paling sedikit memuat:
identifikasi barang (merek dan nomor);
sifat barang (barang berbahaya atau barang yang mudah rusak);
rincian barang Oumlah dan bentuk kemasan berupa paket atau unit barang);
berat kotor atau jumlah barang;
ukuran barang;
keterangan lain yang dinyatakan oleh consignorlpengirim;
nama dan tempat usaha badan usaha angkutan multimoda;
nama pengirim atau pengguna jasa;
penerima barang (consignee) jika disebut oleh pengirim;
tempat dan tanggal barang diterima oleh badan usaha angkutan multimoda;
tanggal atau periode waktu penyerahan barang di
tempat penyerahan barang sesuai
tempat penyerahan barang
kondisi nyata barang
dengan persetujuan para pihak;
pernyataan bahwa dokumen angkutan multimoda
"dapat dinegosiasi”
(negotiable) atau "tidak dapat dinegosiasi" (non negotiable);
tempat dan tanggal penerbitan dokumen angkutan multimoda;
tanda tangan dari penanggung jawab badan usaha angkutan multimoda atau orang yang diberi kuasa;
ongkos untuk setiap moda transportasi dan/atau total ongkos, mata uang yang digunakan, serta tempat pembayaran sesuai dengan persetujuan para pihak;
rute perjalanan dan moda transportasi yang digunakan, serta tempat transshipment apabila diketahui pada saat dokumen diterbitkan;
nama agen atau perwakilan yang akan melaksanakan penyerahan barang; dan
asuransi muatan
Kegiatan Angkutan Multimoda , pasal.3
1. Angkutan multimoda hanya dapat dilakukan oleh badan usaha angkutan multimoda)
2. Angkutan multimoda sebagaimana dimaksud diselenggarakan oleh :
• Badan Usaha Angkutan Multimoda Nasional (Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, atau Badan Hukum Indonesia yang khusus didirikan untuk angkutan multimoda.
• Badan Usaha Angkutan Multimoda Asing.
3. Kegiatan angkutan multimoda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi kegiatan yang dimulai sejak diterimanya barang oleh Badan Usaha Angkutan Multimoda dari Pengguna Jasa Angkutan Multimoda sampai dengan diserahkannya barang kepada Penerima Barang Angkutan Multimoda dari Badan Usaha Angkutan Multimoda sesuai dengan yang diperjanjikan dalam dokumen angkutan multimoda
4. Dalam menyelenggarakan kegiatan angkutan multimoda
sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) badan usaha angkutan multimoda bertanggung
jawab terhadap
kegiatan penunjang angkutan multimoda yang meliputi pengurusan
a. transportasi;
b. pergudangan;
c. konsolidasi muatan;
d. penyediaan ruang muatan; dan/atau
e. kepabeanan untuk angkutan multimoda ke luar negeri dan ke dalam negeri.
5. Dalam melaksanakan kegiatan angkutan multimoda nasional, badan usaha angkutan multimoda nasional dapat mendirikan kantor perwakilan dan/atau menunjuk agen.
6. Badan usaha angkutan multimoda nasional dapat melayani angkutan multimoda di dalam negeri dan/atau ke luar negeri.
7. Badan usaha angkutan multimoda dapat bertindak atas namanya sendiri atau diwakili oleh kantor perwakilan atau agennya untuk menandatangani dan melaksanakan kontrak angkutan multimoda.
8. Badan usaha angkutan multimoda dalam melaksanakan kegiatan angkutan multimoda dapat bekerjasama dengan badan usaha angkutan jalan, penyeberangan, perkeretaapian, pelayaran, atau penerbangan
9. Standard Trading Conditions (STC) paling sedikit mengatur mengenai kondisi umum perusahaan, kondisi khusus perusahaan yang berkaitan dengan barang-barang khusus, hak dan tanggung jawab masing-masing pihak, batasan tanggung jawab, wilayah hukum, serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan barang yang berisiko/berbahaya, asuransi, dan klaim.
10. Standard Trading Conditions (STC) sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dapat
pula mengacu pada ketentuan international dan regional
sepanjang tidak
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang- undangan nasional
Kriteria Pemilik Barang memilih Jenis Moda Transportasi
• Kecepatan waktu penghantaran
• Frekuensi pengiriman terjadwal
• Keandalan dalam memenuhi jadwal pada waktunya
• Kemampuan menangani angkutan dari berbagai barang
• Banyaknya tempat singgah atau bongkar muat
• Biaya per ton-kilometer
• Jaminan atas kerusakan atau kehilangan
barang
Indikator Kinerja
Transportasi Multimoda
• Biaya
• Finansial (termasuk profitability),
• Waktu perjalanan (termasuk waktu transit, frekuensi pelayanan, dan
reliabilitas/ketepatan waktu pelayanan),
• Kualitas pelayanan (kontrol kehilangan dan kerusakan/ control of loss and
damage = L & D), dan
• Kemudahan penggunaan (termasuk
administrasi, management aset, dan
sumber daya manusia).
ELEMEN ANGKUTAN ANTARMODA ATAU MULTIMODA
Badan Usaha Angkutan Multimoda
(Service Provider) Penyelenggara transportasi antarmoda/multimoda disebut sebagai badan usaha angkutan multimoda. Badan Usaha ini dapat bertindak sebagai :
Prinsipal
Menjalankan fungsi penyedia jasa angkutan multimoda, dan dapat mengontrakkan sebagian dari kegiatan angkutan yang menjadi tanggung jawabnya kepada pengangkut pelaksana (performing carrier)
Bukan Prinsipal (Mewakili Kepentingan Pemilik Barang ) berfungsi sebagai :
Penyedia jasa pengurusan transportasi (freight forwarder) Penyedia jasa pergudangan
Penyedia jasa konsolidasi muatan
agen muatan
penyedia jasa logistik lainnya terkait dengan angkutan
barang
Jaringan Prasarana
Jaringan prasarana terdiri dari simpul dan ruang lalu lintas.
Simpul
Berfungsi sebagai ruang yang dipergunakan untuk keperluan menaikkan dan menurunkan penumpang, membongkar dan memuat barang, serta
perpindahan intra dan antar moda.
Ruang Lalu Lintas
Berfungsi sebagai ruang gerak untuk sarana transportasi
Jaringan Pelayanan
Jaringan pelayanan adalah susunan rute-rute pelayanan dari berbagai moda transportasi yang membentuk satu kesatuan hubungan
• Shippers (pemilik barang), yaitu pihak yang memiliki barang yang akan diangkut. Biasanya adalah perusahaan produsen barang.
• Buyers (pembeli), yaitu pihak yang membeli barang yang diangkut. Untuk perdagangan ke luar negeri, dapat disebut sebagai importir.
• EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), yaitu jasa angkutan yang berwenang mengangkut barang hingga barang tersebut naik ke kapal, sekaligus mengurus dokumen-dokumen perjalanan barang tersebut.
• Freight forwarder, yaitu pihak yang mengurus masalah angkutan barang yang akan digunakan dan mengurus dokumen-dokumen perjalanan barang tersebut hingga sampai ke Negara tujuan buyers. Forwarder juga dapat berperan sebagai EMKL.
• Trucking, yaitu pihak yang melayani jasa pengangkutan barang angkutan darat (truk)
Siapa Saja Pihak Yang Terlibat....???
Pihak dalam Manajemen Trasportasi yaitu:
(1)pengirim (shipper), seringkali disebut sebagai consignor;
(2)Penerima (receiver), dikenal sebagai consignee;
(3)Perusahaan penyedia
jasa transportasi (carrier dan agent);
(4)Pemerintah (government);
(5)Teknologi informasi
Macam-macam Alat Transportasi :
Transportasi merupakan sebuah sarana yang diciptakan untuk memudahkan seseorang dalam melakukan aktivitas, baik itu di darat, laut, dan juga udara.Seperti yang kita ketahui bahwa sekarang ini sudah ada
macam-macam alat
transportasi yang dapat memudahkan kita untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain
Macam-macam Alat Transportasi Darat
1. Sepeda 2. Delman
3. Sepeda Motor 4. Becak
5. Bajaj 6. Mobil 7. Bus 8. Truk
9. Kereta Api
Macam-macam Alat Transportasi Darat
1. Sepeda 2. Delman
3. Sepeda Motor 4. Becak
5. Bajaj 6. Mobil 7. Bus 8. Truk
9. Kereta Api
Macam Alat Transportasi Udara
1. Pesawat Penumpang Sipil
2. Pesawat Eksperimental 3. Pesawat Militer
4. Pesawat Angkut 5. Pesawat Piston 6. Pesawat Turbofan 7. Pesawat Turboprop 8. Roket
Macam Alat Transportasi Udara
1. Pesawat Penumpang Sipil
2. Pesawat Eksperimental 3. Pesawat Militer
4. Pesawat Angkut 5. Pesawat Piston 6. Pesawat Turbofan 7. Pesawat Turboprop 8. Roket
Macam-macam Alat Transportasi Laut
1. Kapal Barang
2. Kapal Penumpang 3. Kapal Feri
4. Kapal Penangkap Ikan 5. Kapal Tunda
6. Kapal Penyelamat 7. Kapal Tanker
8. Kapal Perang Macam-macam Alat Transportasi Laut
1. Kapal Barang
2. Kapal Penumpang 3. Kapal Feri
4. Kapal Penangkap Ikan 5. Kapal Tunda
6. Kapal Penyelamat 7. Kapal Tanker
8. Kapal Perang
ISTILAH DALAM TRANSPORTASI MULTIMODA
Shipper
Pengirim barang Carrier
Jasa pengirim barang Consignee
Penerima barang
Bill of Lading (B/L)
Tanda terima barang-barang yang diberikan oleh si pengangkut (carrier) kepada pengirim barang (Shipper).
Air Way Bill / AWB
fungsi dan kegunaannya adalah sama dengan Bill Of Lading.
Namun AWB ini khusus untuk pengiriman barang via Udara, Air Freight ( A/F )
Biaya pengiriman barang dengan menggunakan pesawat Cost Insurance & Freight (C.I.F)
Sistem pembelian barang dimana Biaya Pengiriman, Asuransi dan Harga barang dibayarkan sebelum kapal berangkat / di pelabuhan muat
Estimated Time of Arrival (ETA) Waktu Perkiraan Kedatangan
Estimated Time of Departure (ETD)
Waktu Perkiraan Keberangkatan F.O.B adalah Free On Board
Sistem pembelian barang dimana semua biaya Pengiriman,
Asuransi dan harga barang dibayarkan setelah kapal sampai atau di pelabuan bongkar.
Freight Collect adalah
Sistem pembayaran biaya pengiriman barang di pelabuhan bongkar.
Freight Prepaid adalah
Sistem pembayaran biaya pengiriman barang di pelabuhan muat.
Gudang Konsolidasi adalah
penerimaan produk atau material dari beberapa supplier, yang kemudian dalam proses pengiriman akan dikonsolidasikan atau dikombinasikan menjadi satu kendaraan angkut, guna
mendapatkan kapasitas muat yang maksimal.
Fungsi dari B/L adalah
• Tanda bukti penerimaan barang-barang (receipt of goods)
• Perjanjian pengangkutan (a contract of affreightment)
• Tanda bukti hak milik ( a document of tittle)