• Tidak ada hasil yang ditemukan

FENOMENA KOMUNITAS HIJABERS DI KOTA PADANG ( Studi Kasus: Hijabers Community Padang (HCP) )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "FENOMENA KOMUNITAS HIJABERS DI KOTA PADANG ( Studi Kasus: Hijabers Community Padang (HCP) ) "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

FENOMENA KOMUNITAS HIJABERS DI KOTA PADANG ( Studi Kasus: Hijabers Community Padang (HCP) )

ARTIKEL

Weni Anggraini NPM: 12070141

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2016

(2)
(3)

1 Weni Anggraini (12070141), Phenomena Community Hijabers in Padang ( Case Study:

Community Hijabers Padang (HCP) ). STKIP PGRI West Sumatera. 2016

Weni Anggraini1, Adiyalmon S.Ag., M.Pd2, Mira Yanti, M.Pd3 Sociology Of Education Studies Program

STKIP PGRI West Sumatera Padang

ABSTRACT

This research is motivated by the emergence of a trend Hijabers for Muslim women. Hijabers growing with the advent of Hijabers communities in large cities one of which is in the city of Padang, and the community is much in demand by female Muslim city of Padang. This study aimed to describe the motive members join the community Hijabers Padang. The theory used in this research is the theory of phenomenology Alfred Schutz, and using a qualitative approach and descriptive. Informants in this study amounted to 13 people with the selection of informants using purposive sampling technique. Methods of data collection in the form of observational (non- participant observation), in-depth interviews and documentation. As for the analysis of data use interactive data analysis model (Miles and Huberman). The results of this study revealed that the motive for joining community members Hijabers Padang is: 1. Because motive: a). use of hijab by various trends; b). follow the fashion trend; 2. In order motive: a). add social relationships; b). to increase knowledge of religion; c). can follow a variety of events; d). get a goodie bag from the committee.

Keyword: Hijabers, Hijabers Community

1Student Of Sociology Education STKIP PGRI Wester Sumatera In 2012

2Suvervisor I Lecturer STKIP PGRI Western Sumatera

3Suvervisor II Lecturer STKIP PGRI Western Sumatera

(4)

2 Weni Anggraini (12070141), Fenomena Komunitas Hijabers di Kota Padang ( Studi Kasus:

Hijabers Community Padang (HCP) ). STKIP PGRI Sumatera Barat. 2016

Weni Anggraini1, Adiyalmon S.Ag., M.Pd2, Mira Yanti, M.Pd3 Program Studi Pendidikan Sosiologi

STKIP PGRI Sumatera Barat Padang

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh munculnya trend Hijabers bagi wanita muslimah.

Hijabers semakin berkembang dengan munculnya komunitas Hijabers di kota-kota besar salah satunya adalah di kota Padang, dan komunitas ini banyak diminati oleh wanita muslim kota Padang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan motif anggota bergabung dalam komunitas Hijabers Padang. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori fenomenologi Alfred Schutz, dan mengunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan tipe deskriptif. Informan pada penelitian ini berjumlah 13 orang dengan pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data berupa observasi (non-participant observation), wawancara mendalam dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisis data digunakan model analisis data interaktif (Miles dan Huberman). Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa motif anggota bergabung dalam komunitas Hijabers Padang adalah: 1. Because motive: a). menggunakan hijab dengan berbagai trend; b). mengikuti trend fashion; 2. In order motive: a). menambah relasi sosial;

b). dapat menambah pengetahuan agama; c). dapat mengikuti berbagai macam event; d).

mendapatkan goodie bag dari komite.

Kata Kunci: Hijabers, Komunitas Hijabers

1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2012

2Pembimbing 1 Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

3Pembimbing 2 Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

(5)

3 PENDAHULUAN

Jilbab adalah suatu kain kerudung yang ditutupkan ke dada dan tidak menampakkan perhiasan (aurat). Dalam agama Islam, wajib hukumnya untuk menutup aurat dan bagi orang muslim diharuskan untuk mentaati hukum agama tersebut. Karena agama berfungsi untuk edukasi, penyelamat, pengawas sosial, memupuk persaudaraan dan transformatif (Hendropuspito, 1998: 38).

Seperti halnya menutup aurat bagi wanita.

Salah satu cara untuk menjaga aurat adalah dengan penggunaan jilbab tersebut bagi wanita muslim.

Seiring dengan berkembangnya zaman, pengaruh modernisasi pun tidak dapat ditolak dan mampu mempengaruhi penggunaan jilbab bagi wanita muslimah.

Jika dulu jilbab hanyalah sebuah kain polos dan dinilai tidak dapat mengikuti perkembangan zaman, sekarang penggunaan jilbab menjadi semakin bertambah dan bervariasi. Penggunaan jilbab juga mulai dikreasikan sesuai perkembangan fashion yang ada. Jilbab menjadi lebih menarik lagi untuk dipakai oleh seorang wanita tanpa mengesampingkan sisi sebuah fashion.

Artinya jilbab sekarang ini bisa mengikuti perkembangan gaya busana terkini (Riduwan, 2013: 71).

Hal itu menciptakan berbagai mode trend jilbab yang menghampiri para wanita muslimah. Salah satu trend jilbab yang cukup dikenal oleh wanita muslimah adalah trend jilbab modern atau yang dikenal dengan istilah Hijabers. Hijabers adalah sebutan untuk wanita muslimah yang menggunakan hijab dengan berbagai modifikasi dan dianggap lebih fashionable, modern dan tampil up to date (Febrina, 2014: 37). Hijabers membuat suatu trend jilbab terbaru dan cukup berkembang dikalangan wanita muslimah. Dengan berkembangnya trend Hijabers ini mempengaruhi gaya hidup perempuan muslimah untuk tampil modis dan stylish.

Sejak perkembangan hijab tersebut, jilbab tidak hanya menjadi simbol keimanan tetapi sudah menjadi bagian dari aksesoris berpakaian. Dengan pakaian muslimah

(jilbab) dianggap mampu

mengkomunikasikan hasrat menjadi orang modern yang saleh dan sekaligus menjadi muslim yang modern karena mengikuti

trend (Budiati, 2011: 63). Trend jilbab modern atau Hijabers ini semakin berkembang dengan kemunculan komunitas- komunitas Hijabers di Indonesia (Riduwan, 2013: 71).

Komunitas Hijabers ini adalah komunitas jilbab terkini yang terdiri atas sekumpulan perempuan yang ingin terlihat cantik dalam bergaya dan berbusana Islami namun tetap ingin mempertahankan sisi fashion. Selain itu, Hijabers Community ini mengkampanyekan bahwa wanita berjilbab juga bisa tampil keren (Miranda, 2014: 12).

Terbentuknya Hijabers Community tidak lain adalah untuk menjadikan wanita sebagai wadah wanita muslim yang ingin tetap mempertahankan untuk memakai jilbab, dan dengan adanya komunitas itu seseorang merasa mempunyai teman untuk terus memakai jilbab. Mereka berusaha menumbuhkan kecintaan terhadap Islam melalui fashion (Riduwan, 2013: 66).

Perkembangan komunitas Hijabers ini begitu cepat dan menjamur di berbagai kota besar di Indonesia, dan salah satunya adalah Kota Padang. Komunitas Hijabers Padang ini biasa disebut dengan Hijabers Community Padang (HCP). Komunitas Hijabers Padang ini merupakan satu-satunya komunitas Hijabers yang ada di kota Padang walaupun dulunya sempat ada komunitas- komunitas Hijabers lainnya. Sampai saat ini sudah banyak kegiatan yang diadakan oleh komunitas Hijabers Padang. Salah satu kegiatan rutin yang mereka adakan adalah pengajian bulanan yang diadakan setiap bulannya. Selain pengajian bulanan, kegiatan yang juga diadakan oleh komunitas Hijabers Padang adalah hijab tutorial, yang mana dalam kegiatan hijab tutorial ini, para pengurus komunitas memberikan tutorial pembuatan jilbab yang sedang trend dan modern pada saat sekarang ini.

Perkembangan komunitas Hijabers di Kota Padang ini membuat banyaknya orang yang tertarik untuk bergabung dalam komunitas Hijabers itu. Hal tersebut dapat dilihat dari anggota yang semakin bertambah setiap bulannya disetiap kegiatan yang diadakan oleh Hijabers Community Padang (HCP). Selain itu, sekarang para anggota dan perempuan muslim yang akan bergabung tersedia Id Card atau kartu tanda keanggotaan Hijabers dengan cara sebagai member anggota komunitas Hijabers

(6)

4 Padang. Anggota yang mendaftar bergabung

dalam HCP bukan hanya dari wanita muslim muda, akan tetapi yang bergabung di dalamnya adalah wamita muslim yang berumur di antara 20-35 tahun.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka judul dalam penelitian ini adalah: Fenomena Komunitas Hijabers di Kota Padang (Studi Kasus: Hijabers Community Padang (HCP) ).

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: apa motif anggota untuk bergabung dalam komunitas Hijabers Padang?

Dan tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan motif anggota bergabung dalam komunitas Hijabers Padang.

Manfaat penelitian:

1. Manfaat akademis, untuk melahirkan atau pengembangan ilmu Sosiologi khususnya Sosiologi Agama yaitu mengenai perkembangan hijab yang sedang terjadi pada saat sekarang ini sehingga memunculkan komunitas Hijabers.

2. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan menambah khazanah keilmuan bagi penulis dan pembaca mengenai perkembangan tentang kehidupan masyarakat beragama di tengah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).

TINJAUAN PUSTAKA

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori fenomenologi (phenomenology) menurut Alfred Schutz.

Menurut Alfred Schutz tindakan manusia ditentukan oleh makna yang dipahami tentang sesuatu yang disebut dengan motif, dimana mereka dalam melakukan tindakan mempunyai alasan tertentu. Alfred Schutz membagi motif yang mempengaruhi tindakan manusia itu ke dalam dua bagian:

1. Because motive, yang berarti motivasi yang tumbuh melalui pengalaman dan masa lalu individu sebagai anggota masyarakat.

2. In order motive, berarti motivasi yang tumbuh dan timbul karena melihat adanya nilai-nilai terhadap tindakan sekarang untuk jangkauan masa depan.

Berdasarkan teori fenomenologi di atas, maka kaitannya dengan penelitian ini adalah untuk melihat apa motif angggota bergabung dalam komunitas Hijabers Padang.

Komunitas Hijabers adalah sekumpulan wanita yang berdandan sangat modis dan Islami, mereka terdiri dari para remaja dan ibu-ibu. Penampilan berbusana mereka sangat berbeda dengan kebanyakan wanita yang mengenakan busana muslim, karena model pakaian yang mereka pakai sangat stylish dan modis, dari mulai kerudung, baju, sampai sepatu, tas yang enak dipandang mata. Di kota Padang, komunitas Hijabers ini dikenal dengan nama Hijabers Community Padang (HCP), yang didirikan oleh Kartika Andam Sari dan Siti Hutari Mulyani pada tanggal 23 Januari 2012 dan diresmikan oleh Hijabers pusat pada tanggal 23 September 2012. Pada saat ini komunitas Hijabers Padang memiliki pengurus inti sebanyak 22 orang. Pengurus HCP ini berasal dari berbagai kalangan yaitu remaja, mahasiswa, pelajar, ibu rumah tangga, dan wanita karir.

METODOLOGI PENELITIAN

Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dan tipe penelitian adalah deskriptif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 13 orang, penarikan informan dilakukan dengan cara purposive sampling.

Adapun kriteria informan adalah pengurus HCP yang aktif dalam kegiatan HCP, anggota HCP yang sudah bergabung selam 2 tahun atau lebih, dan anggota HCP yang aktif dalam kegiatan HCP. Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang didapatkan dari lapangan melalui wawancara dan observasi, sedangkan data sekunder dalam penelitian ini adalah laporan atau dokumen yang didapati dari berbagai sumber media, buku-buku, artikel, makalah, data tentang komunitas Hijabers, data tentang lokasi penelitian dan data pendukung lainnya.

Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan studi dokumen. Analisis data dilakukan menggunakan analisis kualitatif Milles Huberman, yaitu tahap pengumpulan data, reduksi dat, display data dan verifikasi data.

Lokasi penelitian dilakukan di Jl. Dr.

(7)

5 Sutomo No. 9 Simpang Haru, Padang,

Sumatera Barat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Motif Anggota Bergabung dalam Komunitas Hijabers Padang

Motif adalah dorongan, keinginan, dan suatu alasan yang menggerakkan seseorang bertingkah laku dikarenakan adanya kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh manusia.

Motif anggota bergabung dalam komunitas Hijabers Padang (HCP) antara lain:

a). Menggunakan Hijab dengan Berbagai Trend

Perkembangan hijab yang sedang trend pada saat ini memang terlihat sangat mempengaruhi wanita muslim. Dimana- mana sekarang dapat dilihat wanita muslim yang memakai jilbab dengan mengikuti trend hijab yang sedang berkembang. Di dalam komunitas Hijabers Padang (HCP), komite mengadakan kegiatan demo tutorial hijab yang mana kegiatan ini berupa demo hijab trend yang dibawakan oleh para komite. Melalui kegiatan ini, anggota dapat meniru gaya dan style hijab yang sedang berkembang pada saat ini. Selain itu, anggota juga mempelajari cara memakai hijab style dengan melihat dan meniru langsung style hijab yang digunakan oleh komite.

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan, peneliti melihat pada saat acara tutorial hijab, anggota sibuk untuk merekam kegiatan tu. Tujuan mereka merekam itu adalah agar dapat mempraktekan cara pembuatan hijab yang didemokan tersebut.

Selain merekam, anggota juga meminta hasil rekaman secara langsung kepada panitia yang bertugas pada kegiatan itu. Melalui hasil rekaman itu, anggota dapat mempelajari cara memakai hijab dan dapat mempraktekkannya di rumah. Melalui itu, anggota dapat merubah penampilan mereka dan mengikuti trend hijab yang sedang berkembang saat ini. Karena menurut mereka apabila ditemukan wanita muslim yang tidak mengikuti trend tersebut, akan dianggap ketinggalan mode dan trend.

b). Mengikuti Trend Fashion

Fashion cenderung memperhatikan gaya atau dandanan yang up to date atau

sesuai dengan ide-ide masa kini. Dengan adanya fashion, membuat seseorang lebih merasa memiliki gaya dalam penampilannya karena mengikuti style dari perkembangan fashion tersebut. Di dalam komunitas Hijabers Padang, anggota bukan hanya diajarkan bagaimana cara menggunakan hijab, akan tetapi juga diajarkan bagaimana cara menggunakan fashion yang cocok dengan jilbabnya. Anggota juga diajarkan bagaimana memilih dan memadukan antara jilbab yang ingin dipakai dengan pakaian, make up ataupun aksesoris yang lainnya.

Agar penampilan yang digunakan terlihat bagus, cantik dan nyaman bagi pemakainya.

Komunitas Hijabers Padang mempunyai kegiatan yang bernama lomba mix and match fashion style. Dalam lomba ini, anggota menampilkan fashion mereka masing-masing. Melalui lomba yang diadakan oleh HCP membuat anggota dapat merubah penampilannya dengan meniru gaya fashion yang dibawa oleh peserta lomba mix and match fashion style. Lewat style yang dibawakan oleh para peserta lomba membuat anggota dapat mengetahui bagaimana trend fashion yang sedang berkembang pada saat ini. Dan anggota pun dapat mengikuti trend fashion itu dengan meniru style fashion tersebut. Dengan meniru style fashion itu, anggota terlihat berpenampilan lebih berbeda dan fashionable sehingga membuatnya merasa lebih PD dalam berpenampilan.

c). Menambah Relasi Sosial

Manusia adalah makhluk sosial yang artinya makhluk yang tidak bisa hidup sendiri. Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan orang lain atau seorang teman dalam hidupnya. Dalam komunitas HCP, anggota dapat menemukan teman baru melalui kenalan dengan anggota-angggota lainnya dalam kegiatan- kegiatan yang diadakan oleh HCP. Dengan ikut mengikuti acara yang diadakan HCP membuat mereka mengenal orang-orang yang ada di dalam komunitas tersebut. Sehingga terjalin interaksi dan komunikasi yang baik dan terbentuk suatu pertemanan dan hubungan sosial yang baru. Hal itu sesuai dengan tujuan HCP yang dikatakan oleh Herty Sonia, bahwa tujuan dibentuknya HCP adalah untuk menambah teman, khususnya teman-teman yang suka memakai jilbab. jadi dengan bergabung dalam HCP, membuat

(8)

6 anggota dapat mendapatkan teman baru dan

hubungan sosial juga dapat terjalin dengan baik.

Melalui hubungan pertemanan yang sudah terjalin dengan baik, anggota juga dapat menambah relasi sosial dalam hubungan bisnis Yang mana dengan bergabung dalam HCP membuat anggota dapat mempromosikan dan menjual barang dagangannya kepada anggota yang lain.

Melalui hubungan sosial yang sudah tercipta dengan baik membuat anggota mudah untuk mencapai jangakauan ke depan yaitu bisnis jualannya dapat berjalan dengan lancar.

d). Dapat Menambah Pengetahuan Agama

Dalam komunitas Hijabers Padang ada sebuah kegiatan yang rutin diadakan setiap bulannya yang dinamakan pengajian bulanan. Pengajian bulanan itu biasanya diadakan setiap satu bulan sekali pada hari Minggu jam 10.00 WIB di Mesjid Muhsinin. Pengajian bulanan tersebut selalu mendatangkan ustad ataupun ustadzah sebagai penceramah yang memberikan ceramah sesuai dengan tema yang telah ditetapkan dalam pengajian itu. Melalui ceramah yang disampaikan oleh ustad atau ustadzah dalam pengajian bulanan tersebut membuat anggota lebih banyak tahu tentang pengetahuan agama. Seperti pada pengajian sebelumnya anggota mendapatkan pengetahuan tentang shalat jenazah, jihad wanita, tentang shalat dan anggota juga dapat melakukan tanya jawab seputar agama ataupun hal lainnya dalam pengajian itu.

e). Dapat Mengikuti Berbagai Macam Event

Komunitas Hijabers Padang merupakan salah satu cabang dari komunitas Hijabers Jakarta. Sampai sekarang sudah banyak event yang mereka adakan. Event- event yang diadakan oleh komunitas Hijabers Padang dianggap oleh anggota sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan dan seru untuk diikuti dan juga sebagai ajang pergaulan. Dengan mengikuti event- event tersebut anggota dapat lebih banyak mengenal anggota yang lainnya atau anggota yang baru bergabung. Hal itu membuat anggota dapat menambah pergaulan mereka, dan hubungan relasi sosial anggota makin

bertambah dan dapat terjaga dan terjalin dengan baik

f). Mendapatkan Goodie Bag dari Komite Komite adalah pengurus inti dalam komunitas Hijabers Padang. Di dalam komunitas ini, komite sering memberikan goodie bag kepada anggotanya. Goodie bag itu diberikan pada setiap kegiatan yang diadakan oleh komunitas Hijabers Padang.

Pemberian goodie bag yang dilakukan oleh para komite terhadap anggota adalah sebagai bentuk penghargaan yang diberikan oleh komite terhadap anggota tersebut dan juga untuk menyemangati anggota agar tetap bergabung dalam komunitas Hijabers Padang. Goodie bag yang diberikan dapat berisi buku, jilbab, dan bahkan baju. Goodie bag ini ada yang disediakan langsung oleh komite bahkan ada yang diberikan oleh sponsor yang mendukung event yang diadakan oleh komunitas Hijabers Padang.

Mendapatkan goodie bag membuat anggota semakin semangat untuk mengikuti kegiatan selanjutnya dan merasa rugi apabila tidak ikut dalam kegiatan yang diadakan oleh komunitas Hijabers Padang. Goodie bag yang didapatkan oleh anggota dalam HCP tersebut dapat digunakan oleh anggota dalam penampilan mereka. Apabila goodie bag itu dari sponsor yang cukup terkenal, biasanya isi goodie bag juga baju dan jilbab yang bagus. Baju dan jilbab itu bisa digunakan oleh anggota dalam penampilanya.

Berdasarkan hasil penelitian mengenai fenomena komunitas Hijabers di Kota Padang, maka motif anggota bergabung dalam komunitas Hijabers Padang apabila dikaitkan dengan teori fenemenologi Alfred Schutz, maka motif karena menggunakan hijab dengan berbagai trend dan dapat mengikuti trend fashion merupakan motif berdasarkan because motive. Karena dengan bergabung dalam komunitas Hijabers Padang (HCP), anggota dapat menggunakan hijab dengan berbagai trend dan mengikuti trend fashion yang dapat mengubah penampilan mereka. Sehingga anggota beranggapan bahwa mereka tidak ketinggalan mode dan trend lagi dan dapat berpenampilan yang lebih fashionable.

Sedangkan motif anggota dapat menambah relasi sosial, dapat menambah pengetahuan agama, dapat mengikuti berbagai macam

(9)

7 event, dan mendapatkan goodie bag dari

komite apabila dikaitkan dengan teori fenomenologi Alfred Schutz, merupakan motif anggota yang berdasarkan in order motive, karena anggota bergabung melihat adanya jangkauan untuk masa depan.

KESIMPULAN

Berdasarkan dari hasil penelitian yang peneliti lakukan, maka dapat disimpulkan motif anggota bergabung dalam komunitas Hijabers Padang adalah: (1). Because motive, yaitu: a. Menggunakan hijab dengan berbagai trend; b. mengikuti trend fashion.

(2). In order motive, yaitu: a. Menambah relasi sosial; b. dapat menambah pengetahuan agama; c. Dapat mengikuti berbagai macam event; d. Mendapatkan goodie bag dari komite.

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti menyarankan:

1. Kepada komunitas Hijabers Padang diharapkan dapat mempertahankan cara pemakaian jilbab yang sesuai dengan syariat Islam dan dapat meningkatkan kegiatan–kegiatan keagamaan dalam rangka mengantisipasi dampak dari globalisasi.

2. Kepada peneliti berikutnya, setelah mengetahui apa motif anggota bergabung dalam komunitas Hijabers Padang maka bagi peneliti yang berminat, perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai pandangan masyarakat terhadap gaya hidup komunitas Hijabers Padang.

DAFTAR PUSTAKA

Budiati, Atik Catur. 2011. Jilbab: Gaya Hidup Baru Kaum Hawa. Jurnal Sosiologi Islam. 1 (I). Hlm. 63

Febrina, Yesa. 2014. Fenomena Gaya Busana Muslimah Kekinian (Studi Kasus Pada Komunitas Hijabers di Kota Bengkulu). Bengkulu: Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bengkulu

Hendropuspito. 1998. Sosiologi Agama.

Yogyakarta: Kanisius

Miranda, Ria dan Jenahara. 2014. Fashion Friendship. Jakarta: Qultum Media Riduwan, Faizol. 2013. Makna Jilbab Bagi

Komunitas Hijabers Surabaya. Jurnal Sosiologi Islam. 1 (III). Hlm. 66 dan 7

Referensi

Dokumen terkait

The Balanced Scorecard was developed at Harvard Business School by Kaplan and Norton (1992). The Balanced Scorecard framework uses four perspectives with the