• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelajari dan analisis Agama

N/A
N/A
Aldy Nf

Academic year: 2023

Membagikan "Pelajari dan analisis Agama"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

Berdasarkan uraian masalah diatas maka penulis tertarik dengan penelitian ini dan mengambil judul: “Gaya Kepemimpinan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya”. Memberikan jawaban terhadap permasalahan yang diteliti yaitu berkaitan dengan Gaya Kepemimpinan Kepala Kantor Urusan Agama (Kua) Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya.

Gaya-Gaya Kepemimpinan

Berdasarkan beberapa pengertian gaya kepemimpinan menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan adalah suatu cara atau strategi yang digunakan oleh seorang pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya guna mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Kepemimpinan mempunyai pengaruh yang besar terhadap pengelolaan pegawai dan organisasi, oleh karena itu seorang pemimpin harus pandai dalam menggunakan gaya kepemimpinan yang digunakan untuk menciptakan organisasi yang efektif sehingga pemimpin tersebut mampu memberikan inspirasi, motivasi dan meningkatkan kinerja pegawainya.

Fungsi Kepemimpinan

Serta pengetahuan tentang berbagai kegiatan yang berlangsung dalam organisasi serta pelaksanaan berbagai keputusan yang telah diambil. Dalam kehidupan organisasi selalu terdapat situasi konflik yang perlu diselesaikan, baik dalam hubungan di luar maupun dalam hubungan di dalam organisasi. Fungsi pemimpin sebagai mediator dalam hal ini difokuskan pada penyelesaian situasi konflik yang mungkin timbul dalam organisasi.

Untuk mengatasi hal tersebut secara rasional, obyektif, efektif dan menyeluruh diperlukan kemampuan bertindak sebagai mediator yang handal. Hanya pemimpin yang “berada di atas semua orang dan seluruh unit kerja” yang memungkinkannya menjalankan peran integratif berdasarkan pendekatan holistik. Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa efektivitas kepemimpinan dapat ditekankan dari segi melaksanakan fungsi esensial kepemimpinan, yaitu sebagai penentu arah yang akan diambil dalam proses pengambilan keputusan, sebagai wakil dan juru bicara organisasi dalam upaya menjaga hubungan dengan pemangku kepentingan di luar organisasi, sebagai komunikator yang efektif, sebagai rasional , obyektif dan netral dan integratif.

Dimensi Gaya Kepemimpinan

Pmudji (Kusnandar, 2017, p. 92) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan teknik kepemimpinan di sini adalah suatu metode yang merupakan suatu pola tertentu untuk mempengaruhi orang-orang agar bergerak ke arah yang diinginkan oleh pemimpin. Dengan memberi contoh, masyarakat yang perlu digerakkan mengikuti apa yang dilihatnya. Pamudji (Kusnandar, 2017, p. 93) Menyarankan teknik persuasi atau ajakan mengacu pada suasana yang terdapat batasan jelas antara posisi pemimpin dan pengikut, sehingga misalnya.

Seringkali maksud diterima dan ditafsirkan secara berbeda sehingga mengakibatkan kesalahan besar dalam penjelasan, perintah dan sebagainya (Pamudji, 1995, p. 120). Pamudji, 1999, hal.121) menyatakan bahwa jika sekelompok orang bersedia mengikuti ajakan pemimpinnya, maka orang tersebut harus mempunyai fasilitas atau kenyamanan. Demikianlah uraian beberapa teknik kepemimpinan yang dapat mendorong bawahan atau orang yang dipimpinnya untuk bergerak mewujudkan tujuan yang diinginkan pemimpin.

Konsep Organisasi dan Tata Kerja KUA

Bagian Tata Usaha, Bagian Urais, Bagian Haji dan Umrah, Bagian Mapenda, Bagian Penamas, Bagian Pekapontren dan Pelaksanaan Pembinaan Zakat dan Wakaf. Setiap unit pada subbagian tata usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tasikmalaya mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut. Merencanakan dan melaksanakan pengelolaan keuangan di lingkungan Kementerian Agama serta mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijakan kepala Kementerian Agama dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bertanggung jawab melaksanakan kegiatan perencanaan yang dilakukan secara berkala, sistematis berdasarkan pengetahuan, metode dan teknik tertentu untuk menyusun rencana kebijakan, rencana program dan rencana proyek pada unit perencanaan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tasikmalaya. Bertanggung jawab memantau dan menilai perkembangan hasil pelaksanaan perencanaan program kegiatan di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tasikmalaya. Merencanakan dan menangani manajemen kepegawaian di lingkungan kantor Kementerian Agama, serta mengawasi, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijakan pengelola kantor Kementerian Agama dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kerangka Pemikiran

Peran gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh seorang pemimpin dengan menggunakan gaya kepemimpinan dalam suatu organisasi dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Oleh karena itu, seorang manajer atau pejabat yang diberi tugas melaksanakan kepemimpinan tidak akan dapat mencapai tujuan kepemimpinannya secara maksimal jika hanya menggunakan salah satu dari gaya kepemimpinan tersebut. Manajer memberikan pedoman yang jelas agar karyawan dapat memahaminya ketika melakukan pekerjaan, hal ini mencakup pemahaman karyawan terhadap perintah atau instruksi manajer untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan perintah atau instruksi yang telah diberikan.

Hal ini mencakup kemampuan menciptakan komunikasi yang baik antara pegawai dan manajer sehingga terjalin kerjasama antara manajer dan pegawai dengan baik untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman dalam proses kerja. Hal ini mencakup pemahaman perilaku dan karakteristik karyawan serta berbagai tingkat kebutuhan karyawan. Mengenai gaya kepemimpinan tersebut hendaknya diterapkan secara proporsional, kelemahan suatu gaya kepemimpinan yang satu dapat ditutupi oleh gaya kepemimpinan yang lain sehingga dapat menunjang tercapainya kinerja pegawai sesuai dengan pencapaian tujuan yang telah ditentukan.

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran
Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

Objek Penelitian

Metode Penelitian

Penelitian kualitatif dilakukan untuk mencari gambaran menyeluruh dan mendalam terhadap objek yang diteliti, dimulai dari fenomena yang ada. Penelitian ini tidak berangkat dari teori yang perlu diuji kebenarannya, melainkan berdasarkan pengalaman. Lebih lanjut menurut (Sugiyono, 2016, p. 347), metode penelitian kualitatif mengatakan: “Pengumpulan data tidak berpedoman pada teori, tetapi berpedoman pada fakta-fakta yang ditemukan selama penelitian lapangan.” Penelitian kualitatif sendiri dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan atau proses pengumpulan informasi dari keadaan alam dalam kehidupan suatu benda seperti yang dikemukakan (Sugiyono, 2016, hal. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk penelitian pada keadaan alam suatu objek, dimana peneliti sebagai kunci instrumennya.

34; Penelitian kualitatif pada hakikatnya adalah mengamati orang-orang di lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, mencoba memahami bahasa mereka dan penafsirannya terhadap dunia disekitarnya”. Oleh karena itu, menurut (Nasution, 2005, p. 224), penelitian kualitatif didasarkan pada pendapat-pendapat yang ada. Dari para ahli tersebut di atas, penulis menyimpulkan bahwa metode penelitian kualitatif adalah suatu proses menyelidiki dan memahami makna perilaku individu dan kelompok, mendeskripsikan permasalahan sosial atau permasalahan kemanusiaan dalam konstruksi dan pengumpulan data secara parsial dan induktif, kemudian memberikan interpretasi terhadapnya. makna data dan pada akhirnya membuat laporan dalam struktur yang fleksibel.

Penentuan Informan Penelitian

Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang memusatkan perhatian pada permasalahan yang ada sekarang dan nyata berupa data yang kemudian dikumpulkan, diolah, dianalisis, diinterpretasikan dan kemudian disimpulkan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan unsur proporsional sampling menurut (Sugiyono, 2016, p. 97) yang mengatakan: Dalam menentukan sampel, terlebih dahulu dipilih satu atau dua orang, namun karena kedua orang tersebut tidak memberikan data maka tidak diambil sampelnya. tidak terasa lengkap. , peneliti mencari orang lain yang dianggap lebih berpengetahuan dan jumlah sampel akan bertambah. Dari para informan di atas, menurut Faisal (Sugiyono, 2016, p. 347), ada empat alternatif untuk menentukan fokus informan, antara lain:

Dalam pengumpulan data dan informasi, peneliti akan melakukan beberapa tahapan menurut Miles dan Huberman dalam (Sugiyono, 2016, p. 253), sebagai berikut. Pertama-tama menghubungi informan yang telah diperoleh dan memberikan informed consent, kemudian peneliti menjelaskan maksud dan tujuan dilakukannya penelitian. Wawancarai para informan tersebut dengan pertanyaan-pertanyaan luas yang telah dipersiapkan sebelumnya, kemudian pertanyaan-pertanyaan tersebut dikembangkan secara mendalam pada saat wawancara.

Jenis Data dan Unsur Pengumpulan Data 1. Jenis Data

Unsur Pengumpulan Data

Suatu unsur pengumpulan data dengan cara mencari data-data teoritis yang diperoleh dari buku-buku atau bahan-bahan lain khususnya yang berkaitan dengan penelitian. Komponen pengumpulan data melalui pengamatan langsung di tempat penelitian untuk memperoleh data primer mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dalam hal ini peneliti datang ke tempat kegiatan orang yang diamati, namun tidak terlibat dalam kegiatan tersebut.

Unsur pengumpulan data yang digunakan penulis adalah memperoleh informasi verbal melalui tanya jawab langsung dengan orang-orang yang dapat memberikan informasi di lokasi penelitian. Teknik ini digunakan untuk lebih mempertajam hasil data yang dikumpulkan melalui wawancara terstruktur, yaitu peneliti mengajukan pertanyaan dengan lebih leluasa dan leluasa, tanpa terikat dengan urutan pertanyaan yang telah diajukan sebelumnya. Suatu unsur pengumpulan data yang berupa tulisan atau karya monumental seseorang, seperti biografi, peraturan, gambar kehidupan, foto, sketsa, film, dan lain-lain.

Unsur Analisis Data

Reduksi Data

Analisis reduksi data menurut (Soedibjo, 2005, p. 40) adalah: Satuan-satuan yang akan digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan ciri-ciri kumpulan objek yang lebih besar. Reduksi data merupakan proses menyeleksi dari yang kompleks sehingga tampak sederhana dan menyeluruh.

Display Data Penelitian

Verifikasi Data

Untuk mengukur sejauh mana “Gaya kepemimpinan dalam pelaksanaan organisasi dan tata kerja pada Kantor Urusan Agama (KUA) Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya”. Mengingat pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, angket dan dokumentasi, maka keseriusan responden dalam menjawab pernyataan yang diberikan sangat penting dalam penelitian ini. Konsistensi jawaban informan terhadap pertanyaan yang sama dijadikan acuan untuk mengukur reliabilitas data, selain itu penulis juga melakukan cross check untuk menjaga reliabilitas dan validitas data satu sama lain. Hasil analisis disajikan dalam bentuk tabel untuk data sekunder dan dalam bentuk kutipan wawancara lengkap untuk data primer hasil wawancara dengan informan.

Teknik Keabsahan Data (Triangulasi)

Unsur berdiskusi dengan teman dilakukan dengan cara memanggil teman untuk berkumpul dan mendiskusikan hasil awal atau hasil akhir yang diperoleh dari temuan penelitian secara analitis. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan memeriksa silang tingkat kredibilitas informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Triangulasi sumber dilakukan dalam penelitian ini, yaitu membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen terkait.

Tempat Dan Jadwal Penelitian 1. Tempat Penelitian

Jadwal Penelitian

Peraturan Menteri Agama Nomor 34 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Urusan Agama (KUA) Kabupaten. Fenomena permasalahan organisasi dan alur kerja KUA Fenomena permasalahan gaya manajemen dalam penerapan organisasi dan alur kerja KUA. Pengoperasian unit KUA Cigalontang dibandingkan dengan pedoman yang ada di Kementerian Agama Kabupaten Tasikmalaya.

Menjaga hubungan kerja dengan pegawai dalam menjalankan organisasi dan tata kerja di Departemen Agama (KUA). Menjatuhkan sanksi kepada pegawai yang melakukan penyimpangan dan melanggar kode etik di Kantor Urusan Agama (KUA). Pemberian penghargaan kepada pegawai yang berprestasi dalam pengabdiannya sebagai pegawai Departemen Agama (KUA).

Gambar

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

Lampuran 3 Instrument Penelitian (Pedoman Observasi Peserta Didik, Peneliti) Siklus II. Lampiran 5 Surat

Studi pendahuluan yang dilakukan di Kantor BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan Kota Tasikmalaya masih belum dirasakannya faktor gaya

Hasil wawancara arti penting Surat Keterangan Nikah yang diterbitkan oleh Desa Gerisak Semanggeleng ini menurut Kantor Urusan Agama (KUA) Sakra Barat, pihak dari

Kendala atau hambatan yang dihadapi oleh Kantor Urusan Agama (KUA) Pasar Kliwon Surakarta dalam mengatasi perkawinan dibawah tangan yaitu , Pertama Adanya

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan fungsi actuating Kantor Urusan Agama (KUA) Gunrur Demak dalam pembinaan agama di Desa Tlogoweru (perspektif manajemen

KUA kecamatan sebagai unit kerja Kantor Departemen Agama kabupaten / kota yang melaksanakan sebagian tugas Urusan Agama Islam.. Maka Pada tahun 2001

Kepada lembaga yang direview dan semua komponen Kantor Urusan Agama Kecamatan Jangkar Kepala KUA, penyuluh, penghulu, yang telah berprastisipasi mengantisipasi bahwa penelitian ini akan

SISTEM INFORMASI LAYANAN KANTOR URUSAN AGAMA KUA BERBASIS WEB Studi Kasus : KUA Kecamatan Natar Lampung Selatan Ayu Ningtiara1, Donaya Pasha2, Damayanti3 1Teknologi Informasi,