1
FINAL PROJECT TEKNOPRENEUR: BUSINESS PLAN
Disusun oleh:
Septia Nanda Firmansyah 04111940000052 Ignatius Bintang Daluadi 5022201114
Riza Dwi Febri Saputra 5022201198 Arrafi Syifa Mukhtafaq 5022201223 Kelompok K - Kelas Teknopreneur 16
Dosen:
Muhammad Ubaidillah Al Mustofa
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
2023
2
RINGKASAN EKSEKUTIF
Dalam hal penampilan, rambut menjadi faktor yang sangat penting. Penataan rambut tepat dapat memberikan kesan yang bersih dan juga menjadi daya tarik suatu orang. Selain salon, ada juga barbershop sebagai opsi kalangan pria untuk melakukan pemotongan rambut.
Namun, kebanyakan pria bingung untuk memilih jenis potongan yang cocok dengannya.
Terkadang, hasil potongan tidak sesuai dengan ekspektasi. Hal itu juga berdampak pada penyedia jasa, dikarenakan penyedia jasa tidak memahami maksud potongan yang diinginkan oleh pelanggan. Mengantri juga menjadi hambatan pelanggan dalam melakukan potong rambut dikarenakan tidak adanya sistem booking secara online. Hal itu tidak hanya menjadi hambatan bagi pelanggan, tetapi juga bagi penyedia jasa cukur. Oleh karena kami hadir dengan memberikan solusi dan jawaban atas permasalahan tersebut.
Kami memiliki ide dan inovasi untuk memecahkan masalah diatasyaitu dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yaitu pembuatan aplikasi barbershop untuk smartphone. Aplikasi yang akan kami buat ini akan bekerja sama dengan para mitra barbershop yang ada di Surabaya. Memberikan fitur seperti pemesanan tempat dan antrian secara online, pemilihan model rambut yang dapat dibantu AI, kustomisasi harga sesuai layanan dan masib banyak lagi. Segala sesuatu yang dapat memudahkan baik pihak konsumen maupun mitra.
Kami sebagai developer aplikasi mendapat keuntungan dan benefit dari biaya admin dan jasa dari setiap transaksi.
Hal ini mungkin masih sangat awam bagi masyarakat Indonesia, tetapi kami percaya perubahantersebut tentunya akan memberikan dampak positif bagi berbagai pihak. Harapan kami, dengan aplikasi yang kami buat dapat meningkatkan jumlah pelanggan dan juga peningkatan kepuasan pelanggan terhadap mitrayang bekerja sama dengan kami.
3
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas dan berkat rahmat- Nya yang masih bisa kami rasakan sampai saat ini, sehingga kami di mudahkan dalam setiap langkah terutama dalam penyusunan proposal perencanaan bisnis ini.
Dalam proposal perencanaan bisnis ini, kami sebagai pihak pengelola perusahaan berusaha untuk menguraikan segala aspek utama dan aspek pendukung dalam pendirian perusahaan kami “Barbering“ yakni aplikasi berbasis smartphone yang menjadi pereantara antara penyedia jasa barbershop dan customer. Segala hal mulai dari aspek pereencanaan keuangan, teknik/ strategi pemasaran dan antisipasi risiko bisnis sangatlah kami pikirkan, dan hal tersebut akan terlampir dalam proposal perencanaan bisnis ini. Semoga laporan ini juga nantinya akan berguna bagi pembacanya.
Terimakasih atas perhatiannya, semoga dapat bermanfaat dan dapat di jadikan inspirasi bagi pembaca.
Surabaya, 22 Juni 2023 Kelompok K Teknopreneur 16
4 DAFTAR ISI
RINGKASAN EKSEKUTIF ... 2
KATA PENGANTAR ... 3
DAFTAR ISI ... 4
DAFTAR TABEL ... 6
DAFTAR GAMBAR ... 7
DESKRIPSI USAHA... 8
Latar Belakang ... 8
Permasalahan yang diselesaikan ... 9
Peluang usaha ... 9
Manfaat usaha ... 9
GAMBARAN PRODUK/JASA ... 10
Branding ... 10
Ilustrasi Produk/Jasa ... 10
Informasi produk/jasa ... 13
Analisis SWOT ... 14
Model bisnis (BMC)... 15
Proses Pembuatan Produk ... 16
PEMASARAN ... 19
Segmentasi ... 19
Targeting ... 19
Positioning ... 19
Bauran pemasaran 7P ... 20
MANAJEMEN DAN ORGANISASI... 22
Struktur organisasi usaha ... 22
Job description ... 22
Job specification ... 23
Reward and punishment ... 25
PEMODALAN ... 27
ANALISIS KEUANGAN ... 28
Modal Investasi Awal ... 28
Proyeksi Laba-Rugi dan Arus Kas ... 29
Analisis Rasio Keuangan ... 30
LAMPIRAN ... 33
5
Dokumentasi... 33
6
DAFTAR TABEL
Table I Desain UI ... 10
Table II Analisis SWOT ... 14
Table III Jabatan dan Job Description ... 22
Table IV Jabatan dan Job Spesification ... 23
Table V Initial Cost ... 28
Table VI Operasional Cost ... 288
Table VII Kas Masuk ... 299
Table VIII Cash Flow ... 299
Table IX Perhitungan Net Present Value ... 30
Table X Perhitungan Nilai Internal Rate of Return ... 31
Table XI Perhitungan Nilai pay Back Peroid ... 322
7
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Hasil Survei ... 8
Gambar 2 Tampilan UI/UX Aplikasi Barbering ... 10
Gambar 3 Tampilan Fitur pada Aplikasi Barbering ... 13
Gambar 4 Business Model Canvas ... 15
Gambar 5 Flowchart proses pembuatan dan pengembangan aplikasi ... 16
Gambar 6 Hasil Survei ... 19
8
DESKRIPSI USAHA Latar Belakang
Usaha barber atau tukang cukur sangat dibutuhkan dan digemari konsumen terutama sekarang ini penampilan pria yang bagus menjadi tren khususnya di daerah kampus salah satunya ITS. Akan tetapi usaha ini seringkali dihadapkan berbagai masalah baik dari konsumen atau penyedia jasa. Dari sisi konsumen, seringkali ketika akan potong atau cukur rambut harus mengantri dan menunggu lama di tempat karena tidak adanya nomor antrian atau pemesanan tempat via jarak jauh. Konsumen juga seringkali bingung untuk memilih model rambut yang diinginkan ketika akan dipotong dan akhirnya memilih potongan standar rapi saja yang seringkali hasilnya tidak sesuai dengan ekspektasi. Hal tersebut karena konsumen tidak disajikan model-model potongan rambut terlebih dahulu sebelum pergi ke tempat cukur. Harga jasa yang dibayarkan konsumen biasanya disamaratakan padahal hanya mencukur sedikit saja misal. Dari sisi penyedia jasa cukur juga seringkali mengalami kesulitan saat pelanggan ramai dan tidak adanya nomor pesan atau antrian. Penyedia jasa juga seringkali kesulitan dalam mengerjakan cukur karena konsumen belum memilih model terlebih dahulu dan seringkali mendapat komplain dari konsumen.
Untuk mengumpulkan data yang digunakan sebagai acuan dalam pengembangan bisnis telah dilakukan survei yang diberikan terhadap mahasiswa ITS mengenai jasa barbershop menggunakan kuesioner online. Adapun hasil survei yang diberikan adalah sebagai berikut:
Gambar 1 Hasil Survei
9
Oleh karena itu, kami memiliki ide dan inisiatif untuk memecahkan masalah tersebut diatas yakni dengan memanfaatkan teknologi yang berkembang dan banyak digunakan oleh khalayak ramai saat ini yaitu aplikasi smartphone. Kami berinisiatif membuat aplikasi barbershop yang bekerja sama dengan para mitra barbershop dan memiliki fitur yang dapat menyelesaikan masalah-masalah diatas seperti pemesanan tempat dan pengambilan nomor antrian secara online, pemilihan model rambut, penentuan harga jasa sesuai dengan model dll.
yang dapat membantu para konsumen dan penyedia jasa barbershop.
Permasalahan yang diselesaikan
Dari bisnis kami dapat mengurangi beberapa permasalahan terhadap jasa potong rambut terlebih pada waktu mengantri serta miskomunikasi antara pelanggan dengan penyedia jasa. Permasalahan juga diperkuat oleh data survei dari kuisioner yang kami sebar yang menunjukkan hasil mayoritas responden (75 persen) harus menunggu antrian di jasa potong selama ½-1 jam. Dan bahkan ada responden yang harus menunggu antrian hingga 2 jam lamanya. Hal ini tentunya sangat merugikan bagi konsumen karena harus menyia-nyiakan waktu hanya untuk menunggu antrian di jasa potong. Selain itu, survei juga menunjukkan mayoritas responden hanya sekedar puas dengan hasil potongan, sedikit yang sangat sesuai ekspektasi. Hal ini dipengaruhi faktor beberapa responden yang menyampaikan model potongan dengan menyerahkan pilihan ke penyedia jasa potong atau hanya meminta potongan rapi saja.
Peluang usaha
Terdapat peluang untuk menyediakan sarana penghubung antara konsumen dengan penyedia jasa potong rambut yang akan mengoptimalisasi berjalannya transaksi. Baik dari sisi konsumen yang tidak perlu repot menunggu serta memilih model di tempat potong rambut serta penyedia jasa langsung mengetahui model rambut yang diinginkan konsumen yang akan meminimalisir terjadinya keluhan oleh konsumen. Selain itu juga dengan mengubah environment menjadi online maka target pasar akan semakin luas yang dapat memberikan free advertising bagi penyedia jasa. Penyediaan sarana ini juga dapat dilakukan dengan skala kecil terlebih dahulu sehingga tidak membutuhkan modal yang sangat besar.
Manfaat usaha
Manfaat dari usaha ini adalah mendukung pertumbuhan jasa potong rambut terlebih pada skala UMKM. Dengan menghubungkan jasa ke dalam environment digital, maka pasar akan semakin luas. Dengan jangkauan pelanggan yang lebih luas maka jasa potong rambut tentunya memiliki peluang yang lebih besar untuk mendapatkan pelanggan. Selain itu dengan tergabung pada bisnis kami tentunya penyedia jasa dapat membangun brand serta melakukan pemasaran pada bisnis digital atau internet marketing yang pada umumnya lebih optimal dibandingkan pemasaran tradisional. Selain itu manfaat usaha pada konsumen adalah mempermudah transaksi, mengurangi waktu antri, dan mengurangi miskomunikasi.
10
GAMBARAN PRODUK/JASA Branding
Gambar 2 Tampilan UI/UX Aplikasi Barbering
Merek kami bernama ”Barbering” yang berasal dari slang bahasa inggris kata barber yang artinya tempat cukur rambut dan imbuhan -ing yang mana adalah kata imbuhan yang artinya sedang melakukan. Jadi secara harfiah merek kami berarti ”sedang melakukan cukur rambut”. Merek ini dimaksudkan untuk menyampaikan pesan bahwa aplikasi kami adalah aplikasi yang paling diingat ketika seseorang hendak cukur rambut. Selain itu penyebutannya yang mudah, menarik dan mudah diingat oleh masyarakat dapat membantu kami dalam melaksanakan promosi.
Tagline atau slogan untuk produk aplikasi kami adalah ”Keren Untuk Semua”. Slogan tersebut dimaksudkan untuk menyampaikan pesan bahwa aplikasi penyedia jasa barber kami adalah aplikasi yang dapat digunakan untuk semua orang dan kalangan. Baik anak muda maupun tua atau dari kalangan menengah, bawah dan atas. Aplikasi kami juga bermitra dengan berbagai skala jasa barbershop dengan skala besar dengan target pasar menengah atas ataupun jasa barbershop skala kecil atau UMKM dengan dengan target pasar masyarakat bawah. Semua itu dapat menerima manfaat dari aplikasi kami.
Ilustrasi Produk/Jasa
Produk jasa kami berbentuk adalah aplikasi berbasis smartphone. Yang mana aplikasi kami berfungsi sebagai perantara dan penghubung antara penyedia jasa barbershop yang menjadi mitra kami dan pelanggan atau customer. Berikut adalah ilustrasi atau mockup User Interface (UI).
Table I Desain UI
11
Keterangan Desain UI
Halaman Depan (Homepage)
Halaman Pilih Model
12 Halaman AI Barbering
Halaman Checkout
13 Halaman Maps dan Nomor Antrian
Informasi produk/jasa
Produk atau jasa yang kami buat adalah berbentuk aplikasi yakni aplikasi BARBERING, Aplikasi jejaring penyedia jasa barbershop ini nantinya akan memiliki fitur seperti informasi dan promosi penyedia jasa barber, pemilihan penyedia jasa terdekat, pemilihan model rambut, penentuan harga sesuai model, pembayaran langsung non tunai, pengambilan nomor antrian hingga menggunakan AI untuk membantu pemilihan model rambut. Dalam bisnis ini kami bekerja sama dengan beberapa mitra barber dan mengambil pemasukan dari selisih atau charge harga jasa dan biaya promosi barber yang diprioritaskan berikut adalah deskripsi terkait fitur-fitur dan tampilan pada aplikasi.
Gambar 3 Tampilan Fitur pada Aplikasi Barbering
14
• AI Barbering : Membantu pelanggan memilih model rambut yang sesuai dengan tipe kepala dan wajah pelanggan dengan bantuan Artificial Intelligence (AI)
• Checkout Page: Halaman rangkuman pemesanan dan total biaya. Pembayaran dalam aplikasi ini dapat dilakukan melalui cashless dengan berbagai metode pembayaran
• Maps lokasi dan nomor antrian: Halaman fitur aplikasi yang berisi maps barbershop yang dituju dan serta informasi nomor antrian kepada pelanggan
• Pemilihan Model Rambut dengan harga yang disesuaikan: Halaman fitur aplikasi yang berisi model-model rambut yang disediakan oleh barbershop yang dipilih beserta harga sesuai model
• Homepage: Halaman utama yang memuat trend model rambut terkini, berita trend rambut, dan juga promosi barbershop disarankan.
Kami sebagai developer aplikasi mengambil keuntungan dan benefit dengan biaya promosi oleh barbershop yang disarankan dan biaya admin dari harga jasa setiap transaksi serta biaya kemitraan.
Analisis SWOT
Pada analisis business plan produk kami ini, juga diperlukan analisis menggunakan metode SWOT. Berikut adalah analisis SWOT untuk solusi permasalahan pada barbershop.
Table II Analisis SWOT
Indikator SWOT Poin
Strength - Memberikan informasi terkait gaya rambut yang diinginkan
- Tidak perlu menunggu waktu yang lama di barber shop
- Aplikasi yang mudah digunakan - Dapat diakses dimana saja
Weakness - Merupakan fitur baru, sehingga perlu dilakukan edukasi kepada pengguna - Calon pelanggan harus memiliki
gadget yang memumpuni
- Pengguna harus memiliki jaringan internet yang lancer untuk dapat melihat antrian secara real time Opportunity - Setiap pria pasti melakukan potong
rambut minimal 1 bulan sekali - Target pasar tidak terbatas usia - Kompetitor yang masih sedikit
Threat - Implementasi kurang diterima oleh masyarakat
- Tidak masuk ke seluruh lini masyarakat (hanya masyarakat yang
15
memiliki device dan jaringan internet yang memadai)
Model bisnis (BMC)
Model bisnis didefinisikan sebagai metode yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan uang di lingkungan bisnis dimana perusahaan beroperasi (Wheelen and Hunger, 2010). Ide untuk inovasi pada model bisnis bisa datang dari mana saja, dan masing-masing dari 9 building blocks + 1 social impact dalam model bisnis dapat menjadi titik awal pengembangan. 9 building blocks tersebut terdiri dari customer segments, value propositions, channels, customer relation, revenue streams, key resources, key activities, key partners, dan cost structure.
Gambar 4 Business Model Canvas
Terdapat beberapa jenis titik awal pengembangan bisnis (epicenters of business model innovation) yang terdiri dari: resource-driven, offer-driven, customer-driven, finance-driven, and multiple driven. Bisnis kami jalankan ini menggunakan jenis epicenters of business model innovation yakni multiple driven. Pada jenis ini, titik awal pengembangan bisnis dapat berasal dari banyak titik aspek pada model bisnis. Setiap aspek model bisnis memiliki pengaruh terhadap arah pengembangan bisnis. Hal ini ditunjukkan pada bussiness model canvas (BMC) kami diatas dengan deskripsi sebagai berikut:
• Customer Segments: Segmen pelanggan pada bisnis kami adalah dari semua kalangan yang membutuhkan jasa potong rambut
• Value Propositions: Nilai lebih yang kami tawarkan pada bisnis kami adalah pelanggan tidak perlu antri di tempat barbershop, dapat booking tempat melalui aplikasi dan dapat konsultasi model rambut yang diinginkan melalui bantuan AI.
16
• Channels: Media promosi produk pada bisnis kami adalah melalui mitra penyedia jasa potong rambut, memaksimalkan media sosial dan testimoni customer
• Customer Relation: Relasi customer yang dibangun oleh kami adalah melalui pemberian diskon dan promo, call center jika terdapat masalah pada aplikasi dan mitra dan juga penyampaian berita trend model rambut terbaru dan promo melalui email dan notifikasi pada smartphone
• Revenue Streams: Proporsi pembagian pendapatan usaha kami yakni pada pemeliharaan dan pengembangan (maintenance and RnD) sebesar 40%, lisensi sebesar 50% dan pembagian hasil dengan mitra sebesar 10%
• Key Resources: Aset utama pada usaha kami terdiri dari aplikasi barber kami itu sendiri, infrastruktur server, data dari customer, AI dan pengembangan software yang kami kembangkan, sumber daya manusia yang kami miliki dan dana dari investor.
• Key Activities: Pekerjaan utama yang dilakukan pada usaha kami terdiri dari pengemvbagan dan pemeliharaan platform aplikasi, pengembangan fitur baru dan memfasilitasi kebutuhan untuk menghubungkan antara penyedia jasa barbershop dan pelanggan
• Key Partners: Mitra kunci dari usaha kami ialah mitra penyedia jasa potong rambut (barbershop), developer aplikasi dan investor
• Cost Structure: Proporsi biaya pada usaha kami terdiri dari untuk riset dan pemgembangan sebesar 30%, hosting server sebesar 15 %, sewa domain sebesar 15%, biaya promosi 15%, penyedia internet untuk server dan RnD sebesar 10% dan pembagian hasil dengan mitra sebesar 15%
• Social Impact: Dampak sosial yang diperoleh dari produk usaha kami anatara lain yakni memberi kemudahan bagi mitra dan klien untuk melaksanakan transaksi barbershop, membantu memberdayakan dan mempromosikan UMKM barbershop serta membantu menggerakkan perekonomian khususnya pada bidang fashion dan kebutuhan barbershop.
Proses Pembuatan Produk
Produk dari usaha kami adalah berbentuk aplikasi smartphone dengan fungsi sebagai perantara antara penyedia jasa barbershop dan konsumen. Berikut adalah flowchart dan deskripsi dari proses pembuatan atau produksi dan pengembangan aplikasi kami.
Gambar 5 Flowchart proses pembuatan dan pengembangan aplikasi
Analisis Kebutuhan
Pengguna
Perencanaan Pembuatan Desain
Implementasi Desain
Dokumentasi Testing Deployment Maintenance
dan Update
Perekrutan Mitra dan
Promosi
17
• Analisis Kebutuhan Pengguna: Analisis kebutuhan pengguna juga disebut dengan requirement analysis. Di proses pertama ini, masalah didefinisikan. Langkah ini bertujuan untuk mengetahui segala kemungkinan masalah yang muncul pada sistem.
Tidak hanya sampai di situ, analisis kebutuhan juga bertujuan untuk mengetahui jenis program seperti apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh end user. Ada banyak langkah yang bisa ditempuh untuk mendapatkan data tersebut mulai dari observasi, pengumpulan sampel, hingga wawancara.
• Perencanaan: Tahap pembuatan software yang kedua adalah planning atau perencanaan. Tahap ini dilakukan supaya proses pembuatan software kedepannya akan lebih efisien. Ada banyak jenis perencanaan yang bisa dilakukan. Contoh jenis pembagian perencanaan yakni Penyusunan jadwal kerja, Pembagian tugas dan Pembuatan algoritma dari software yang akan dibuat. Nantinya, proses pembuatan software akan mengacu kepada perencanaan tersebut. Jika pembuatan software dilakukan sesuai dengan rencana kerja yang sudah dibuat di awal, hasilnya akan jadi dalam waktu yang tepat.
• Pembuatan Desain: Setelah rencana dibuat dengan matang, sekarang UI dan UX Designer akan menjalankan perannya. Kedua designer tersebut akan membuat desain software berdasarkan analisis kebutuhan yang datanya sudah didapatkan di awal tadi.
Desain yang dihasilkan oleh UI dan UX Designer ini bisa berupa prototype atau flowchart. Kemudian desain diserahkan kepada programmer yang tugasnya adalah menerjemahkan desain atau flowchart ke dalam baris-baris kode.
• Implementasi Desain: Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, desain yang dirancang oleh UI dan UX Designer akan diserahkan kepada programmer. Programmer atau developer memiliki tugas untuk mengimplementasikan desain UI dan UX ke dalam bentuk kode. Sebisa mungkin, software harus dibuat sesuai dengan desain yang sudah dirancang oleh UI/UX designer.
• Dokumentasi: Apabila proses implementasi atau coding sudah selesai, tahap yang berikutnya adalah pembuatan dokumentasi. Dokumentasi adalah bagian penting yang tidak boleh dilupakan pada proses pembuatan software. Fungsi atau manfaat dari dokumentasi yaitu sebagai panduan dalam proses pengembangan software. Selain itu, dokumentasi juga memudahkan saat menyampaikan penjelasan mengenai software tersebut kepada klien atau tim lain. Dokumentasi dibagi dua jenis yakni dokumentasi produk adalah dokumentasi yang dipakai untuk menjelaskan software yang tengah dikembangkan secara detail dan dokumentasi proses yaitu dokumentasi yang dipakai untuk menjelaskan proses pengembangan software. Tujuannya adalah untuk transparansi dan memudahkan pengelolaan terhadap software development.
• Testing: Merupakan tahap uji coba setelah software selesai digarap oleh developer.
Pada tahap ini, fungsi, fitur, dan kinerja software diuji coba serta dievaluasi. Pada tahap uji coba, ada banyak hal yang diuji dan diukur, yaitu pengukuran ketepatan, kegunaan, kelengkapan, kinerja, serta penilaian dari segi fungsional dan non fungsional. Proses testing ini memakan waktu yang cukup panjang karena ada banyak hal yang perlu diuji coba. Setidaknya terdapat 4 tahap yang perlu dilalui oleh software. Yakni pertama, Unit testing adalah tahap pengujian terhadap setiap unit serta modul yang terdapat di dalam sebuah software. Kedua, Integration testing dilakukan guna menguji integrasi antara satu unit dengan unit lain yang sudah dikombinasikan dalam satu software. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh komponen bisa saling berinteraksi dan
18
berjalan dengan baik sesuai dengan perencanaan di awal. Ketiga, validation testing yang bertujuan untuk memastikan bahwa software bisa memproses dan menyelesaikan input dengan baik. Proses pengujiannya tentu saja dengan mencoba melakukan input.
Terakhir, system testing yang hampir selalu dilakukan pada tahap akhir pembuatan software. Tujuan dari system testing sendiri adalah untuk memastikan seluruh sistem sudah memenuhi kebutuhan pengguna dan bekerja dengan baik.
• Deployment: Selanjutnya, tahap pembuatan aplikasi dapat lanjut ke deployment alias penerapan. Di sini, apabila hasil pengujian telah tampak bagus, Anda bisa langsung meluncurkan aplikasi. Jika perlu, Anda bisa mengunggah aplikasi ke Google Play Store atau App Store. Jika tidak, bisa langsung menginstalnya di perangkat pengguna terkait untuk kebutuhan pengguna.
• Maintenance and Update: Software yang sudah diluncurkan tidak bisa dibiarkan begitu saja. Pihak pengembang perlu melakukan perawatan atau maintenance terhadap software yang sudah dibuatnya. Bila diperlukan, software juga harus diupdate. Hal ini bertujuan supaya software tetap bisa memenuhi kebutuhan pengguna dengan baik.
• Perekrutan Mitra dan Promosi: Setelah dilakukan serangakaian pengembangan terhadap aplikasi, selanjutnya dilakukan perekrutan mitra penyedia jasa barbershop dan promosi tentang aplikasi kepada customer.
19 PEMASARAN Segmentasi
Terdapat 4 jenis segmentasi yaitu berdasarkan kategori bisnis (B2B, B2C), geografis (lokal, nasional, global, Demografis (umur, jenis kelamin, pekerjaan, penghasilan), serta perilaku (kelas sosial, kepribadian, gaya hidup).
Pada bisnis ini dilakukan segmentasi pasar sebagai berikut:
• Kategori Bisnis: B2B (mitra) dan B2C (konsumen)
• Geografis: Nasional
• Demografi: Semua umur, jenis kelamin, pekerjaan, dan kategori penghasilan yang memiliki perangkat smartphone dan internet yang memadai
• Perilaku: Semua kelas sosial, kepribadian, dan gaya hidup Targeting
Targeting pada bisnis ini adalah full market coverage, dimana target pasar pada produk ini dari sisi user ditunjukan kepada seluruh masyarakat umum tidak memandang umur dan kalangan tertentu, yang memiliki perangkat elektronik dan jaringan yang memadai. Dari sisi target segmen pasar mitra menjangkau semua jenis mitra pangkas rambut terutama yang memiliki akses perangkat elektronik serta jaringan internet. Hal ini dikarenakan jasa potong rambut digunakan oleh semua masyarakat umum serta terdapat harga yang variatif sehingga menjangkau semua kalangan baik pada user maupun mitra. Analisis segmen pasar ini diperkuat dengan hasil survei responden yang mayoritas berminat untuk menggunakan fitur dari aplikasi yang kami tawarkan. Selain itu, mayoritas responden juga menilai bahwa fitur dari aplikasi yang kami tawarkan dapat memudahkan mereka dalam menggunakan jasa potong rambut
Gambar 6 Hasil Survei Positioning
Pada sisi kompetitor terdapat aplikasi Dkapster Professional Platform for Home Visit Barbering yang merupakan aplikasi home service barber dimana kita dapat memesan barber
20
untuk menyediakan jasa pangkas rambut di rumah. Adapun kelebihan dari kompetitor Dkapster yaitu telah memiliki jangkauan yang luas karena telah berdiri dari 2018, aplikasi telah matang dan server mumpuni, publikasi oleh artis dan media dan banyak mendapat penghargaan, serta adanya layanan home service. Adapun kelemahannya yaitu tidak bisa memilih model potongan rambut langsung di aplikasi, harga disamaratakan berdasarkan kelas dan cenderung mahal sehingga hanya untuk kalangan tertentu saja, lalu mitra perlu menyediakan alat untuk melakukan cukur ke rumah konsumen.
Dari data diatas maka dilakukan positioning bisnis barber ini sebagai penyedia jasa potong rambut online dengan pilihan barbershop atau mitra yang luas sehingga harga bervariasi sesuai dengan budget yang konsumen miliki dan ramah di kantong. Perbedaan signifikan dari kompetitor dengan ide bisnis kita adalah adanya range harga yang bervariasi jasa pangkas rambut tetap dilakukan di lokasi mitra sehingga mitra tidak perlu repot menyiapkan peralatan untuk home service. Selain itu akan dilakukan inovasi yaitu menggunakan AI untuk merekomendasikan model potong rambut yang sesuai sertanya adanya nomor antrian pada aplikasi
Bauran pemasaran 7P 1. Product
Produk yang dihasilkan berupa aplikasi jasa potong rambut yang menghubungkan mitra dengan konsumen. Jasa potong rambut dipilih karena merupakan jasa yang diperlukan oleh semua orang dan memiliki cakupan segmentasi pasar yang sangat luas. Perbedaan signifikan yang dapat membantu memperlama daur hidup produk adalah pemanfaatan teknologi dalam pengembangan atau inovasi aplikasi seperti pemanfaatan AI untuk menentukan model potongan.
2. Place
Pada bisnis ini transaksi jasa potong rambut dilakukan pada aplikasi smartphone sehingga akan tersedia secara nasional. Lalu selanjutnya jasa akan disediakan oleh mitra pada lokasi masing-masing mitra.
3. Price
Dilakukan competition based pricing dimana digunakan nilai jual kompetitor sebagai patokan pada penentuan harga jasa. Harga yang didapatkan dari kompetitor tersebut dianalisis lalu digunakan untuk menghasilan harga yang termurah pada pasar. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan target pasar yang lebih luas. Dengan variasi mitra yang luas maka competition based pricing dapat dilakukan dengan mudah.
4. Promotion
Dilakukan beberapa metode promosi sebagai berikut:
• Promosi melalui media sosial, seperti TikTok, Instagram, website dengan teknik SEO (Search Engine Optimization), dan Facebook dengan bergabung di berbagai komunitas dan segmen
• Menjelaskan secara langsung ke mitra (barbershop) mengenai sistem dari jasa yang kami tawarkan beserta keuntungan yang didapatkan oleh mitra maupun klien
• Memasang poster dengan rincian konten, menjelaskan alur jasa yang kami berikan dan keuntungan menggunakan jasa, barcode untuk mengakses website yang kami miliki, mitra yang terhubung dengan jasa kami
5. People
21
SDM pada bisnis ini merupakan SDM yang memiliki daya inovasi serta profesionalitas tinggi yang mampu membantu pertumbuhan perusahaan. Pada bisnis ini dijalin kerja sama dengan mitra yang bervariasi mulai dari barbershop ternama hingga barbershop UMKM yang memiliki standar pelayanan konsumen yang baik. Standar pelayanan tersebut akan dikontrol melalui feedback kepuasan yang diberikan oleh pelanggan.
Baik karyawan serta mitra yang berhubungan dengan bisnis ini akan dievaluasi dan dikontrol agar dapat memberikan customer experience yang baik
6. Process
Dalam proses transaksi diberikan layanan pelanggan berupa kemudahan dalam melakukan transaksi jasa potong rambut melalui aplikasi sehingga memudahkan pemesanan serta pembayaran pada jasa potong rambut. Konsumen hanya perlu membuka aplikasi dan memesan jasa potong rambut sesuai yang diinginkan. Selain itu setelah penyediaan jasa selesai konsumen dapat memberikan feedback kepada pemberi jasa dan kepada developer aplikasi
7. Physical evidence
Dalam aplikasi UI/UX akan dibuat interaktif dan mudah dipahami oleh konsumen serta akan dilakukan branding pada mitra yaitu berupa plang yang menandakan bahwa mitra tersebut berpartner dengan bisnis kami.
22
MANAJEMEN DAN ORGANISASI Struktur organisasi usaha
Job description
Job description merupakan hal penting dalam melakukan suatu jabatan atau pekerjaan.
Job description yang baik akan membantu karyawan ketika mereka merasa bingung dengan tugasnya. Hal ini juga dapat menjadi acuan untuk setiap karyawan dalam menentukan sesuatu terkait pekerjaan.
Table III Jabatan dan Job Description
Jabatan Job Description
CEO • merancang dan mengomunikasikan
visi perusahaan
• memotivasi anggota tim
• merekrut anggota tim
• memprediksi tren pasar
• menguraikan strategi bisnis perusahaan
• membangun hubungan dengan investor mengatur biaya dan anggaran
Head of Promotion and Finance • Menyusun strategi untuk semua tim Pemasaran, termasuk Digital,
Periklanan, Komunikasi, dan Kreatif
• Mempersiapkan dan mengelola anggaran bulanan, triwulanan dan tahunan untuk departemen
Pemasaran
• Menetapkan, memantau, dan melaporkan tujuan tim
• membentuk strategi penggalangan dana
• membuat keputusan yang
berhubungan dengan sumber daya manusia, seperti merekrut, memecat, menggaji, keuntungan, dan akuisisi
• merumuskan dokumen keuangan
23
• membahas kesehatan keuangan perusahaan dengan CEO
Promotion and Finance Staff • Memasarkan produk perusahaan
• Melakukan direct selling
• Memperkenalkan dan menjelaskan produk kepada klien
• Meningkatkan penjualan agar target tercapai
• Melakukan follow up dan negosiasi terhadap klien
• Membuat laporan dan evaluasi penjualan
• Menjalin hubungan yang baik dengan customer atau klien dan mitra
Head of Research and Development • menyatukan pengembangan produk
• memahami dan mengadopsi perkembangan teknologi
• mengelola pengembangan produk
• mengatur pengembangan produk perusahaan
• sebagai penghubung antara karyawan dan CEO
• mengatur bisnis inti
RnD Staff • melakukan riset dan pengembangan
dalam penyusunan aplikasi
• melakukan maintanance aplikasi
• melakukan riset pengembangan fitur baru
• melakukan riset analisis masalah di pasar untuk pengembangan fitur
• mengontrol kualitas produk aplikasi Job specification
Job specification merupakan keterangan mengenai kualifikasi yang harus dimiliki SDM dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan deskripsi pekerjaan. Pada umumnya job specification berisi syarat mengenai kualifikasi akademik, kemampuan, serta kepribadian yang akan mendukung dalam menjalankan job description pekerjaan.
Table IV Jabatan dan Job Spesification
Jabatan Job Specification
CEO • Memiliki kualifikasi akademik
berupa Sarjana Manajemen atau Bisnis
• Memiliki kemampuan manajerial dan finansial yang baik
24
• Memiliki kemampuan komunikasi yang baik
• Memiliki kepribadian yang dapat memimpin perusahaan dalam berbagai bidang
Head of Promotion and Finance • Memiliki kualifikasi akademik berupa Sarjana Marketing atau Bisnis
• Memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun dalam bidang marketing
• Memiliki track record yang baik dalam bidang marketing
• Memiliki kemampuan berkomunikasi mencakup mendengarkan, berbicara,
mempresentasikan, dan kemampuan sosial yang baik
• Memiliki kemampuan manajerial yang baik
Promotion and Finance Staff • Memiliki kualifikasi akademik berupa Sarjana Marketing atau Bisnis
• Memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun dalam bidang marketing
• Memiliki track record yang baik dalam bidang marketing
• Memiliki kemampuan berkomunikasi mencakup mendengarkan, berbicara,
mempresentasikan, dan kemampuan sosial yang baik
Head of Research and Development • Memiliki kualifikasi akademik berupa Sarjana Informatika atau yang berhubungan dengan teknologi
• Memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun dalam bidang RnD
• Memiliki kemampuan analisis serta matematis yang baik
• Memiliki kemampuan manajerial yang baik
• Memiliki kemampuan dalam bidang programming terutama berkaitan dengan aplikasi berbasis smartphone
25
RnD Staff • Memiliki kualifikasi akademik
berupa Sarjana Informatika atau yang berhubungan dengan teknologi
• Memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun dalam bidang RnD
• Memiliki kreatifitas dan inovatif
• Memiliki kemampuan dalam bidang programming terutama berkaitan dengan aplikasi berbasis smartphone
Reward and punishment
Reward dan hukuman juga dapat diterapkan dalam konteks bisnis berbasis layanan untuk membentuk perilaku karyawan dan pengalaman pelanggan. Berikut adalah beberapa contoh bagaimana reward dan hukuman dapat dimanfaatkan:
Reward:
Pengakuan Karyawan: Mengakui dan memberi penghargaan kepada karyawan yang secara konsisten memberikan pelayanan yang luar biasa atau melebihi harapan pelanggan. Ini dapat berupa pujian lisan, sertifikat, atau acara apresiasi karyawan.
Program Insentif: Menerapkan program insentif di mana karyawan mendapatkan reward berdasarkan metrik kinerja seperti tingkat kepuasan pelanggan, penjualan tambahan, atau mencapai target tertentu.
Manfaat Karyawan: Memberikan manfaat tambahan atau keuntungan kepada karyawan yang secara konsisten memberikan pelayanan yang luar biasa, seperti bonus, komisi, atau hari libur ekstra.
Program Loyalitas: Menawarkan reward kepada pelanggan yang sering menggunakan layanan kami, seperti diskon, penawaran eksklusif, atau akses ke acara khusus.
Punishment:
Umpan Balik Korektif: Memberikan umpan balik konstruktif dan pembinaan kepada karyawan ketika mereka gagal memenuhi standar layanan atau harapan pelanggan. Fokus pada memberikan panduan untuk perbaikan daripada hanya menekankan hukuman.
Evaluasi Kinerja: Melakukan evaluasi kinerja secara teratur dan mengaitkan kompensasi atau promosi dengan kinerja. Ini mendorong karyawan untuk mempertahankan tingkat kualitas layanan yang tinggi.
Penanganan Keluhan Pelanggan: Menganggap serius keluhan pelanggan dan memastikan tindakan yang tepat diambil untuk menangani dan memperbaiki kegagalan layanan. Ini dapat meliputi pengembalian dana, diskon, atau tindakan baik lainnya.
Standar Layanan dan Kebijakan: Menyampaikan dengan jelas standar layanan dan kebijakan kepada karyawan dan menetapkan konsekuensi jika tidak mematuhinya. Tetap menjalankan standar ini secara konsisten untuk menjaga kualitas layanan.
26
Penting untuk dicatat bahwa strategi reward dan hukuman yang spesifik harus disesuaikan dengan karakteristik unik bisnis berbasis layanan dan hasil yang diinginkan.
Pendekatan ini harus bertujuan untuk memotivasi dan memberikan insentif kepada karyawan untuk memberikan pelayanan yang luar biasa sambil memastikan keadilan dan menghindari hukuman yang berlebihan atau demoralisasi.
27 PEMODALAN Modal yang Dimiliki Saat Ini
Untuk saat ini, kami masih belum memiliki modal untuk menjalankan bisnis ini Modal yang Dibutuhkan
Usaha barbershop online ini merupakan badan usaha kelompok dengan modal yang berasal dari masing-masing anggota. Berikut rincian modal yang dibutuhkan:
Tabel V Initial Cost
Rencana Permodalan
Permodalan direncakan berasal dari investor dan juga bank, dengan perincian 60% dari investor dan 40% dari bank.
28
ANALISIS KEUANGAN Modal Investasi Awal
Modal dalam usaha adalah mengacu pada jumlah uang atau harta benda yang diperlukan atau digunakan untuk memulai, mengoperasikan, atau mengembangkan suatu usaha dengan tujuan memperoleh keuntungan. Modal dapat berupa uang tunai, aset yang dapat diuangkan (seperti properti atau saham), peralatan, bahan mentah, dan sumber daya lainnya yang digunakan dalam kegiatan bisnis. Modal diperlukan untuk membiayai investasi dalam infrastruktur, inventaris, peralatan, pengembangan produk, pemasaran, sumber daya manusia, dan berbagai aspek lain dari operasional bisnis. Dengan menggunakan modal, bisnis dapat membeli atau memproduksi barang atau jasa yang kemudian dijual untuk mendapatkan pendapatan dan mencapai keuntungan. Modal bisa berasal dari berbagai sumber, antara lain:
1. Modal sendiri: Uang atau aset yang dimiliki oleh pemilik bisnis atau pengusaha yang digunakan untuk membiayai usaha mereka.
2. Modal pinjaman: Dana yang diperoleh dari pihak ketiga seperti bank, lembaga keuangan, atau investor melalui pinjaman dengan kesepakatan pembayaran kembali dan bunga.
3. Modal ventura: Dana yang diberikan oleh investor atau perusahaan modal ventura sebagai bentuk investasi dalam bisnis dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan.
4. Pendanaan ekuitas: Dalam beberapa kasus, bisnis dapat mengumpulkan modal dengan menjual saham kepada pemegang saham baru dalam bentuk kepemilikan perusahaan.
Modal merupakan elemen penting dalam menjalankan bisnis, dan penting bagi pengusaha atau pemilik bisnis untuk mengelola modal dengan bijaksana, menghitung kebutuhan modal yang tepat, dan memperhatikan keseimbangan antara risiko dan potensi keuntungan yang diharapkan dari investasi. Usaha barbershop online ini merupakan badan usaha kelompok dengan modal yang berasal dari masing-masing anggota. Ekuitas modal usaha ini sebesar Rp 50.000.000,00. Perincian modal investasi awal yang dibutuhkan untuk usaha aplikasi barbershop adalah sebagai berikut:
Biaya investasi merupakan biaya yang dikeluarkan satu kali untuk memperoleh beberapa kali manfaat sampai secara ekonomis tidak dapat menguntungkan lagi.
Table VI Operasional Cost
No. Jenis Biaya Kuantitas Nominal (Rp) Total Pengeluaran 1 Sewa gedung untuk kantor 1 20.000.000,00 20.000.000,00 2 Pembayaran listrik dan air 12 500.000,00 6.000.000,00 3 Branding Perusahaan 1 10.000.000,00 10.000.000,00 4 Gaji Karyawan 7 10.000.000,00 70.000.000,00 5 Maintenance Website dan 1 15.000.000,00 15.000.000,00 6 Asuransi Perusahaan 1 4.000.000,00 4.000.000,00
7 RnD 1 20.000.000,00 20.000.000,00
8 Administrasi 1 3.000.000,00 3.000.000,00 9 Promosi Khusus 1 50.000.000,00 50.000.000,00
10 Komisi 1 10.000.000,00 10.000.000,00
198.000.000,00
BAHAN HABIS PAKAI (VC)
TOTAL COST
OPERASIONAL COST E-Barber (KAS KELUAR)
PERLENGKAPAN YANG DIBUTUHKAN (FC)
29 Table VII Kas Masuk
Proyeksi Laba-Rugi dan Arus Kas
Rencana atau perkiraan pendapatan dan biaya oprasional disusun pada suatu proyeksi laba- rugi. Data yang disusun, pada menghasilkan laba bersih setelah dikurangi pajak 1% (860.000) pada adalah Rp 85.140.000,00. Perincian lengkap proyeksi laba-rugi dapat dilihat pada tabel berikut:
Table VIII Cash Flow
Proyeksi arus kas menginformasikan tentang rencana arus kas masuk dan arus kas keluar.
Beberapa asumsi yang dipergunakan untuk melakukan perkiraan arus kas, sebagai berikut:
a. Modal dari pemilik disetor seluruhnya dalam bentuk tunai. Pemilik hanya melakukan satu kali penyetoran modal pada tahun pertama.
b. Pendapatan penjualan dari konsumen seluruhnya berupa cash.
c. Pembayaran biaya-biaya yang diperhitungkan dibayarkan dalam bentuk cash.
d. Pembelian bahan baku langsung dibayar menggunakan cash kepada penjual.
e. Pembayaran kepada karyawan dibayarkan cash.
f. Seluruh saldo kas merupakan hak pemilik.
KAS MASUK
No. Jenis Biaya Kuantitas
(kali) Nominal (Rp) Total Pendapatan (Rp)
1 Fee platform 7000
2.000,00
14.000.000,00
2 Fee Promosi Mitra Khusus 20
3.600.000,00
72.000.000,00
3 Investasi investor 1
50.000.000,00
50.000.000,00
TOTAL
136.000.000,00
DIKETAHUI NOMINAL
125.000.000,00 83.000.000,00 198.000.000,00 7000 2.000,00
Keuntungan Fee Platform 14.000.000,00
20 3.600.000,00
Keuntungan Membership Merchant 72.000.000,00
Total keuntungan Produk 86.000.000,00
Total Keuntungan per transaksi 12.285,71
HPP 28.285,71
HJP 40.571,43
Biaya variabel per unit 11.857,14
BEP Unit 4.353,23
BEP Rupiah 176.616.915,42
Total keuntungan tahunan 86.000.000,00
Cash flow (62.000.000,00)
Biaya Membership Merchant per tahun Minimal transaksi per tahun
Fee Platform
HJP diasumsikan sebagai nilai HPP + total keuntungan produk per transaksi karena pada bisnis ini Minimal Membership khusus merchant per tahun
TFC TVC TC
30 Analisis Rasio Keuangan
1. NPV (Net Present Value)
Net Present Value adalah metode analisis keuangan yang digunakan untuk mengevaluasi proyek atau investasi dengan membandingkan nilai sekarang dari arus kas bersih yang diharapkan dengan nilai sekarang dari investasi awal yang dikeluarkan. Kriteria penilaian NPV yang Anda sebutkan adalah sebagai berikut:
• Jika NPV dari arus kas bersih di masa depan lebih besar dari nilai investasi awal yang dikeluarkan saat ini, maka proyek atau investasi dianggap layak atau menguntungkan.
Ini berarti bahwa nilai sekarang dari keuntungan yang diharapkan melebihi biaya awal yang dikeluarkan.
• Jika NPV lebih kecil dari nilai investasi saat ini, proyek atau investasi dianggap merugi.
Artinya, nilai sekarang dari arus kas bersih yang diharapkan kurang dari biaya awal yang dikeluarkan.
Dalam pengambilan keputusan investasi, umumnya digunakan kriteria bahwa proyek atau investasi dengan NPV positif (lebih besar dari nol) dianggap menguntungkan, sementara NPV negatif dianggap tidak menguntungkan. Namun, setiap perusahaan atau individu dapat memiliki kriteria penilaian yang berbeda sesuai dengan tujuan, risiko, dan faktor-faktor lain yang relevan. NPV hanya satu alat evaluasi yang digunakan dalam analisis keuangan, dan pengambilan keputusan investasi yang lebih komprehensif juga harus mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti tingkat pengembalian yang diharapkan, risiko, waktu pengembalian modal, dan pertimbangan strategis lainnya. Berikut merupakan NPV dari rancangan usaha yang akan kami buat:
𝑵𝑷𝑽 = ∑ ( 𝑪𝑭𝒕
(𝟏 + 𝑲)𝒕− 𝑰𝒐)
∞
𝒕=𝟏
Keterangan:
NPV = Net Present Value (Nilai Sekarang Bersih) CFt = Aliran kas pertahun pada periode t
Io = investasi awal pada tahun 0 K = suku bunga
Table IX Perhitungan Net Present Value
31
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa nilai dari NPV bernilai lebih besar daripada 0, sehingga dapat disimpulkan bahwa bisnis ini layak untuk dijalankan dan memiliki peluang untuk mendapatkan keuntungan.
2. IRR (Internal Rate of Return)
Internal Rate of Return (Sunyoto, 2014: 19) adalah besarnya tingkat pengembalian modal sendiri yang dipergunakan menjalankan usaha. Metode IRR digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa mendatang.
Kriteria Penilaian
• Jika IRR yang didapat ternyata lebih besar dari tingkat pengembalian bunga maka investasi dinyatakan layak untuk dilaksanakan dan mendapatkan pinjaman dari bank atau investor.
• Jika IRR di bawah tingkat pengembalian yang ditetapkan maka investasi sebaiknya tidak dilaksanakan karena tidak menguntungkan.
Rumus IRR
𝑰𝑹𝑹 = 𝑳𝒂𝒃𝒂 𝑼𝒔𝒂𝒉𝒂
𝑴𝒐𝒅𝒂𝒍 𝑴𝒂𝒏𝒅𝒊𝒓𝒊 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
Table VIII Perhitungan Nilai Internal Rate of Return
Karena nilai dari IRR terhitung lebih besar daripada 12%, maka usaha aplikasi barbershop ini layak untuk dijalankan.
3. Pay Back Peroid (PP)
Pay Back Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas. Nilai Kas bersih merupakan penjumlahan laba setelah pajak ditambah dengan penyusutan. Hal ini dilakukan jika investasi menggunakan modal sendiri 100% (Kasmir dan Jakfar. 2013). Rumus umum metode payback periode:
Required Return 12%
Formula NPV
0 (91.000.000,00) B5/(1+0,12)^0 (91.000.000,00) 1
1 (62.000.000,00) B6/(1+0,12)^1 (55.357.142,86) 1,12
2 17.000.000,00 B7/(1+0,12)^2 13.552.295,92 1,2544
3 116.000.000,00 B8/(1+0,12)^3 82.566.508,75 1,404928
4 195.000.000,00 B9/(1+0,12)^4 123.926.025,29 1,57351936
NPV>0 = Bisnis diterima 73.687.687,10 NPV
Year CF
(Rp) R
0 (91.000.000,00) 28% IRR > R (12%) = bisnis diterima 1 (62.000.000,00)
2 17.000.000,00
3 116.000.000,00 4 195.000.000,00
Year CF
(Rp) IRR Decision
32 𝑷𝑷 = 𝑰𝒏𝒗𝒆𝒔𝒕𝒂𝒔𝒊
𝑲𝒂𝒔 𝑩𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉 𝒑𝒆𝒓 𝑻𝒂𝒉𝒖𝒏× 𝟏 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏 Table IXI Perhitungan Nilai pay Back Peroid
Pengembalian investasi dengan nilai kas bersih per tahun dapat ditutupi dalam 37 bulan 6 hari.
PAYBACK PERIOD
Year CF (Rp)
(Rp) CUM. CFs
0 (91.000.000,00) (91.000.000,00)
1 (62.000.000,00) (153.000.000,00)
2 17.000.000,00 (136.000.000,00)
3 116.000.000,00 (20.000.000,00)
4 195.000.000,00 175.000.000,00
Payback Year 3 + (20000000/195000000) 3,102564103
33 LAMPIRAN Dokumentasi
Survei Lapangan UMKM Barbershop “The Magic Barbershop” dan “Pangkas Rambut
“PRAKTIS” Keputih – Surabaya
Proses Desain UI Aplikasi
34
Survei Analisa Pasar Aplikasi Barbershop