• Tidak ada hasil yang ditemukan

Financial data in this study are financial statements, especially balance sheets and income statements of Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Makassar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Financial data in this study are financial statements, especially balance sheets and income statements of Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Makassar"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN SOLVABILITAS PADA PERUSAHAAN UMUM DAERAH AIR MINUM

(PERUMDA) KOTA MAKASSAR

Igawati Sang Putri1, Nurfaidah2, M. Ihsan Malik3

1,2,3Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

1Igawatisangputri@gmail.com, 2nurfaidahypup67@gmail.com, 3ihsan.ypup25@gmail.com

ABSTRACT

The research aims to determine the level of the ratio of profitability and solvency in financial performance at Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) in Makassar.The research uses quantitative descriptive method and data collection method uses documentation method. It is known that there are several types of financial ratios, namely profitability ratios, liquidity ratios, activity ratios, solvency ratios and valuation ratios. However, this study only focuses on profitability and solvency ratios.

The research conducted at Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Makassar, using financial data for the years of 2017-2019, to measure the extent to which the company gains and the company's ability to pay its debts. Financial data in this study are financial statements, especially balance sheets and income statements of Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Makassar.

The research used two methods to measure profitability ratios, namely, Return On Equity (ROE) and Return On Investment (ROI) and to measure solvency, namely Debt to Equity Ratio (DER) and Debt to Asset Ratio (DAR). From the ratio of profitability and solvency using four methods (ROE, ROI, DER and DAR), the results are not good / healthy.So that the authors conclude that the profitability ratio of the local public water company (PERUMDA) has decreased every year. And solvency fluctuates or increases / decreases every year.

Keywords: Profitability and Solvency Ratios.

PENDAHULUAN

Perusahaan merupakan suatu organisasi yang bertujuan untuk memperoleh laba.Suatu kegiatan usaha (bisnis) yang dijalankan oleh suatu perusahaan tentulah berkaitan dengan keuangan, karena keuangan merupakan hal

yang paling penting untuk

menjalankan operasional perusahaan.Keputusa n yang diambil dalam kegiatan keuangan mengandung pertimbangan antara untung atau rugi.

Data yang diperoleh dari Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Kota Makassar, profitabilitas dan solvabilitas mengalami penurunan yang signifikan setiap tahunnya dimana dilihat dari hasil perhitungan Retun On Equity (ROE),Return On Invesment (ROI),Debt to Equty Ratio (DER) dan Debt to Asset Ratio (DAR) yang hasilnya dibawah Standar Industri.

Berdasarkan latar belakang sebelumnya maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah Rasio Profitabilitas dan

Solvabilitas pada Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Kota Makassar mengalami penurunan dari tahun ke tahun?”

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Rasio Profitabilitas dan Solvabilitas dalam laporan keuangan pada Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Kota Makassar mengalami perununan dari tahun ke tahun.

TINJAUAN LITERATUR

Untuk mencapai tujuan perusahaan yang dikehendaki, perusahaan harus menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Fungsi-fungsi perusahaan tersebut meliputi fungsi keuangan, fungsi pemasaran, fungsi-fungsi sumber daya manusia dan fungsi operasional. Keempat fungsi tersebut memiliki peran sendiri-sendiri dalam perusahaan dan pelaksanaannya saling

berkaitan. Ada

beberapa definisi yang telah dikemukakan oleh para ahli tentang manajemen keuangan.

(2)

Ilmu manajemen keuangan terus berkembang hingga menjadi suatu ilmu yang tidak dapat dilepaskan dari bagian suatu proses pengambilan keputusan oleh hampir semua perusahaan. Ilmu manajemen keuangan telah berkembang dengan pesat.Secara keseluruhan ilmu manajemen keuangan telah muncul dari suatu studi yang bersifat deskriptif tentang pendekatan pengelolaan operasional perusahaan kearah konsepsi teoritis perusahaan dalam lingkungan yang dinamis dan dalam kondisi yang penuh ketidakpastian.

Fahmi (2017) mengungkapkan bahwa

“Manajemen keuangan merupakan penggabungan dari ilmu dan seni yang membahas, mengkaji dan menganalisis tentang bagaimana seseorang manajer keuangan dengan mempergunakan seluruh sumber daya perusahaan untuk mencari dana, mengelola dana, dan membagi dana dengan tujuan mampu memberikan profit atau kemakmuran bagi para pemegang saham dan suistainability (berkelanjutan) usaha bagi perusahaan”.

Fahmi (2017), Kinerja keuangan merupakan suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana aturan pelaksanaan keuangan yang tepat dan benar telah

dilaksanakan oleh suatu

perusahaan. Kinerja keuangan merupakan kualitas produk yang telah dicapai perusahaan untuk jangka waktu tertentu yang dicantumkan dalam laporan keuangan. Kinerja keuangan merupakan hasil operasi yang disajikan dalam bentuk angka keuangan oleh perusahaan.

Dalam proses perencanaan dan pengendalian, penilaian kinerja keuangan merupakan hal yang penting, melalui reviuw kinerja perusahaan dapat merencanakan dan memilih strategi yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Penilaian kinerja suatu perusahaan adalah berbeda-beda karena itu tergantung kepada ruang lingkup bisnis yang dijalankannya, jika perusahaan tersebut bergerak pada sektor bisnis pertambangan maka itu berbeda dengan perusahaan yang bergerak pada bisnis pertanian serta perikanan.

Maka begitu juga pada perusahaan dengan sektor keuangan serta perbankan yang jelas memiliki ruang lingkup bisnis berbeda dengan ruang lingkup bisnis lainnya.

Sujarweni (2017) pengukuran kinerja memiliki manfaat bagi manajemen untuk ewujudkan organisasi yang efektif dan efisien.

Adapun manfaat penilaian kinerja keuangan

pada persahaan adalah : 1) Dapat mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi secara keseluruhan dalam satu periode tertentu. 2) Menilai prestasi departemen dalam memberikan konstribusi bagi perusahaan secara keseluruhan. 3) Sebagai dasra untu menentukan strategi perusahaan untuk masa depan. 4) Memberikan arahan dalam pengambilan keputusan dan kegiatan organisasi secara umum dan khususnya, devisi atau bagian dari organisasi. 5) Bagian dari dasar penetapan kebijakan investasi dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.

Kinerja keuangan merupakan hasil dari suatu kegiatan manajemen perusahaan, yang sering digunakan untuk menilai kinerja suatu perusahaan dengan menggunakan suatu pendekatan. Kasmir (2017), rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka- angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Perbandingkan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan.Kemudian angka diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode maupun beberapa periode.

Fahmi (2015), rasio keuangan atau financial ratio ini sangat gunanya untuk melakukan analisa terhadap kondisi keuangan perusahaan.Bagi investor jangka pendek dan menengah pada umumnya lebih banyak tertarik pada kondisi keuangan jangka pendek dan kemampuan perusahaan untuk membayar deviden yang memadai. Informasi tersebut dapat diketahui dengan cara yang lebih sederhana yaitu dengan dengan menghitung rasio-rasio keuangan yang sesuai dengan keinginan.

Analisis rasio keuangan sendiri dimulai dengan laporan keuangan dasar yaitu dari neraca (balance sheet), perhitungan rugi laba (income statement), dan laporan arus kas (cash flow statement). Perhitungan keuangan akan terlihat lebih jelas jika dihubungkan antara yang lain dengan menggunakan pola historis perusahaan tersebut, yang dilihat perhitungan pada sejumlah tahun guna menentukan apakah perusahaan membaik atau memburuk, atau melakukan perbandingan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama.

Fahmi (2015), adapun manfaat yang bisa diambil dengan dipergunakannya rasio keuangan, yaitu : 1) Analisis keuangan sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai alat

(3)

menilai kinerja dan prestasi peusahaan. 2) Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat bagi pihak manajemen sebagai rujukan untuk membuat perencanaan. 3) Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk mengevaluasi kondisi suatu perusahaan dari perspektif keuangan. Kasmir (2018), rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan.Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan.Hal ini juga ditunjukan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi.Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukkan efesiensi perusahaan.

Tujuan akhir yang ingin dicapai perusahaan yang terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal, di samping hal-hal lainnya.Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat dibuat banyak bagi kesejahteraan karyawan, serta meningkatkan mutu produk dan melakukan investasi baru.Oleh karena itu, manajemen perusahaan dalam praktiknya dituntut harus mampu untuk memenuhi target yang telah ditetapkan.Artinya besar keuntungan harusah dicapai sesuai dengan yang diharapkan danbukan berarti asal untung. Untuk mengukur tingkat keuntungan suatu perusahaan, digunakan rasio keuntungan atau rasio profitabilitas yang dikenal juga dengan nama rasio rentabilitas.

Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan perbandingan antara berbagai komponen yang ada dilaporan keuangan, terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi.Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode operasi.Tujuannya adalah untuk melihat perkembangan perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan dan kenaikan., Hasil pengukuran tersebut dapat dijadikan alat evaluasi kinerja manajemen selama ini, apakah mereka telah bekerja secara efektif atau tidak.

Jika berhasil mencapai target yang telah ditentukan, mereka dikatakan telah berhasil mencapai target atau beberapa periode.

Namun, sebaliknya jika gagal atau tidak berhasil mencapai target yang telah ditentukan, ini akan menjadi pelajaran bagi manajemen untuk periode kedepan. Kegagalan ini harus diselidiki dimana letak kesalahan dan kelemahannya sehingga kejadian tersebut tidak terulang.Kemudian, kegagalan atau

keberhasilan dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk perencanaan laba kedepan, sekaligus kemungkinan untuk mengganti manajemen yang baru terutama setelah manajemen lama mengalami kegagalan. Oleh karena itu, rasio ini sering disebut sebagai salah satu alat ukur untuk kinerja manajemen.

Hanafi (2016), rasio profitabilitas adalah mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu.

Kasmir (2017), rasio profitabilitas bagi perusahaan, maupun pihak luar perusahaan, yaitu: 1) Untuk menghitung dan mengukur laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu. 2) Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang. 3) Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu 4) Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri

Kasmir (2017), sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, terdapat beberapa jenis rasio profitabilitas yang dapat digunakan.Masing-masing jenis rasio profitabilitas digunakan untuk menilai serta mengukur posisi keuangan perusahaan dalam suatu periode tertentu atau untuk beberapa periode. Jadi, rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return On investment (ROI) dan Return On Equity (ROE).

Kasmir (2017), Return On Investment (ROI) atau Return On Total Asset merupakan rasio yang menunujukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mngelola investasinya.

Return On Equity (ROE) merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik.Rumus untuk mencari Return On Equity (ROE)

Kasmir (2017), rasio solvabilitas atau leverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang.

Kasmir (2017), beberapa tujuan rasio solvabilitas yang digunakan pada perusahaan yaitu : 1) Untuk mengetahui posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lainnya (kreditor). 2) Untuk menilai kemampuan

(4)

perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang bersifat tetap (seperti angsuran pinjaman termasuk bunga). 3) Untuk menilai keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap dengan modal. 4) Untuk menilai seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang.

Sementara itu manfaat rasio solvabilitas atau leverage ratio adalah: 1) Untuk menganalisis kemampuan posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lainnya. 2) Untuk menganalisis kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban yang bersifat tetap (seperti angsuran pinjaman termasuk bungaUntuk menganalisiskeseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap dengan modal

Kasmir (2017), Debt to Asset Ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.

Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas.

Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan pinjaman (kreditor) dengan pemilik perusahaan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil perhitungan Profitabilitas dengan menggunakan metode Return On Equity (ROE) dan Return On Invesment (ROI)

ROE = x 100 %

Tahun 2017 = x 100 % = 20,65%

Tahun 2018 = x 100 % = 11,44 % Tahun 2019 = x 100 % = 10,68 %

Sumber: data diolah (2020) Investment (ROI)

ROI = x 100 %

Tahun 2017 = x 100 % = 17,53%

Tahun 2018 = x 100 % = 9,69 % Tahun 2019 = x 100 % = 8,82 %

Sumber: data diolah (2020)

Dari perhitungan diatas didapatkan hasil ROE sejak tahun 2017 sampai 2019 mengalami penurunan. Berdasarkan hasil perhitungan ROE pada tahun 2017 sebesar 20,65% dimana tahun 2018 nilai ROE menurun sebesar 11,44% dan untuk tahun

2019 nilai ROE juga menurun sebesar 10,68%. Hal ini disebabkan kondisi ROE tiap tahunnya mengalami perubahan nilai dimana total ekuitas lebih besar dari laba bersih.

Menurunnya ROE tahun 2018 disebabkan oleh menurunnya pendapatan ditahun 2017 sebesar 9% dari tahun sebelumnya dan juga pada tahun 2019 ROE juga menurun sebesar 1%. Dengan melihat tingkat perubahan analisis rasio nilai ROE turun dari tahun ketahun menunjukkan bahwa tingkat efisiensi penggunaan modal sendiri oleh Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Kota Makassar kurang baik/sehat.Artinya perusahaan ini tidak dapat meningkat laba.

Sedangkan hasil ROI sejak tahun 2017 sampai 2019 mengalami penurunan.

Berdasarkan hasil perhitungan ROI pada tahun 2017 sebesar 17,53% dimana tahun 2018 nilai ROE mulai menurun sebesar 9,67% dan untuk tahun 2019 nilai ROI juga menurun sebesar 8,82. Menurunnya nilai ROI tahun 2018 disebabkan oleh menurunnya pendapatan ditahun 2018 sebesar 8% dari tahun sebelumnya dan pada tahun 2019 ROI juga menurun sebesar 1%, dimana total aktiva tiap tahunnya mengalami peningkatan. Itulah yang menyebabkan nilai ROI menurun ditahun 2018. Dengan melihat tingkat perubahan analisis rasio yang terjadi setiap tahunnya, dimana nilai rasio turun dari tahun ke tahun, menunjukkan bahwa Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Kota Makassar kurang baik/sehat.Artinya perusahaan ini tidak dapat meningkatkan laba.

Debt to Equity Ratio (DER)

DER= x 100 %

Tahun 2017 = x 100 % = 17,80%

Tahun 2018 = x 100 % = 18,04%

Tahun 2019 = x 100 % = 14,09 % Sumber: data diolah (2020)

Debt to Asset Ratio (DAR) DAR= x 100 %

Tahun 2017 = x 100 % = 15,11%

(5)

Tahun 2018 = x 100 % = 15,28%

Tahun 2019 = x 100 % = 12,35 % Sumber: data diolah (2020)

Dari hitungan diatas didapatkan hasil DER sejak tahun 2017 sampai 2019

mengalami fluktuasi. Hasil perhitungan DER diperoleh pada tahun 2017 menujukkan proporsi hutang dengan modal sendiri sebesar 17,80%, tahun 2018 mengalami peningkatan dari tahun sebelummnya sebesar 18,04% dan pada tahun 2019 kembali mengalami penurunan sebesar 14,09%. Dengan melihat perubahan analisis yang terjadi setiap tahunnya, dimana nilai rasionya naik turun dari tahun ke tahun. Nilai DER pada tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 1% dari tahun 2017 hal ini menujukkan bahwa tingkat pendanaan Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Kota Makassar menggunakan modal sendiri ialah lebih besar dibanding hutang. Namun pada tahun 2019 kembali mengalami penurunan sebesar 4%

dari tahun sebelumnya dikarenakan total hutang lebih besar dibandingkan modal sendiri.

Sedangkan hasil DAR sejak tahun 2017 sampai 2019 mengalami fluktuasi. Hasil perhitungan DAR diperoleh pada tahun 2017 menujukkan proporsi hutangdengan total aktiva sebesar 15,11%, tahun 2018 mengalami peningkatan dari tahun sebelummnya sebesar 15,28% dan pada tahun 2019 kembali mengalami penurunan sebesar 12,35%.

Dengan melihat perubahan analisis yang terjadi setiap tahunnya, dimana nilai rasionya naik turun dari tahun ke tahun. Nilai DAR pada tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 0,17% dari tahun 2017 hal ini menujukkan bahwa laporan keuangannnya dalam kategori baik. Namun pada tahun 2019 kembali mengalami penurunan sebesar 3% hal ini dikarenakan total aktiva lebih kecil dari tahun sebelummnya.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut

Kesimpulan: Berdasarkan hasil perhitungan peneliti dalam hal rasio Profitabilitas pada Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PERUMDA) Kota Makassar, maka penelitian dapat menyimpulkan hasil penelitian bahwa laporan keuangan yang diukur melalui Return On Equity (ROE) kurang baik/sehat karena perusahaan belum mampu memaksimalkan modalnya untuk menghasilkan laba bersih yang optimal. Sedangkan Return on Invesment(ROI) kurang baik/sehat hal ini dikarenakan perusahaan belum mampu dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan untuk menghasilkan laba. Berdasarkan hasil perhitungan peneliti dalam hal Solvabilitas maka peneliti dapat menyimpulkan hasil penelitian bahwa kinerja keuangan yang diukur melalui Debt to Equity Ratio (DER) adalah mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun, disebabkan peningkatan total hutang dan tidak diikuti modal sendiri. Sedangkan Debt to Asset Ratio (DAR) adalah mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun, disebabkan peningkatan jumlah hutang dan total aktiva yang menurunDisarankan perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja keuangan terhadap tingkat profitabilitas yang kurang baik/sehat, agar perusahaan tetap menghasilkan suatu laba atau keuntungan. Serta selalu melakukan.

pengontrolan terhadap kegiatan operasional sehingga dapat meningkatkan efisensi operasi perusahaan yang pada gilirannya akan meningkatkan laba perusahaan dan meningkatkan kinerja perusahaan. Disarankan perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja keuangan terhadap tingkat solvabilitas yang kurang baik/sehat, agar perusahaan akan mampu membayar atau melunasi hutang jangka panjangnya dengan seluruh asset yang dimiliki oleh perusahaan.

Pihak perusahaan dapat meningkatkan kinerja perusahaan dengan cara meningkatkan laba perusahaan yang dapat meningkatkan nilai Return On Equity (ROE),Return On Invesment (ROI), Debt to Equity Ratio (DER) dan Debt to Asset Ratio (DAR).

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, I. (2017). Pengantar Manajemen Keuangan. Bandung : Alvabeta.

Fahmi, I. (2017). Analisis Kinerja Keuangan.

Bandung : Alvabeta.

Hanafi, M.M. (2016). Manajemen Keuangan.

Yogyakarta: BPFE.

Haraphap, S.S. (2018). Analisis Laporan kritis laporan keuangan. Depok: PT Rajawali Perseda

Kasmir. (2017). Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana

Kasmir. (2018). Analisis Laporan Keuangan.

Depok: PT. Rajawali Persada.

Lasmi, MV, & Imam, S. (2017). Analisis Laporan Keuangan dan Aplikasinya.

Bandung: CV. Mundur Maju.

Lubis. A.J. (2018). Analisis Rasio Solvabilitas dan Profitabilitas Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Pada PT. Pelabuhan Indonesia I.

Skripsi Manajemen. Sumatera.

Mustakim. (2016). Analisis Profitabilitas, Likuiditas, Aktivitas, dan Solvabilitas Untu k Mengukur Kinerja Keuangan Pada Pt.

Pegadaian (Persero) Cabang TalasalapangDi Kota Makassar. Jurnal Ekonomi.

Prastowo, D. (2015). Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi.

Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Prastiwi, D. (2020). Analisis Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas dan Rasio Profitabilitas Dalam Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Bukit Asam (Persero), Tbk Di Bursa Efek Indonesia.

Skripsi Ekonomi. Palembang.

Rodoni, A., & Herni, A. (2014). Manajemen Keuangan Modern. Jakarta: Mitra Wacana Media

Sujarweni, V.W. (2017). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Sulindawati, N.L.G.E., Yuniarta, G.A., &

Purnamawati , I.G.A. (2017). Manajemen Keuangan. Depok: PT. Rajasagrafindo Persada.

Surya, R.A.S. (2017). Akutansi Keuangan.

Yogyakarta: Graha Il

Referensi

Dokumen terkait

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk's total debt ratio for 5 years 2017-2021 is always less than 1, which means that the company has not been able to pay all of its obligations using cash