Tesis yang berjudul “Analisis Perilaku Konsumen Kacang Tempe dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Kacang Tempe di Kabupaten Malang” diuji dan disahkan pada tahun 2016. Analisis Perilaku Konsumen dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Kacang Tempe di Kabupaten Malang, Fitriyah, Dinas Pertanian Sosial Ekonomi/Agribisnis, Fakultas Pertanian Universitas Jember. Tempe kacang adalah tempe yang terbuat dari tepung kacang tanah (minyak kacang tanah yang sudah diekstraksi).
Ciri khas produk tempe kacang di Kabupaten Malang adalah harga tempe kacang yang masih lebih mahal dibandingkan tempe kedelai dan lebih cepat terurai dibandingkan tempe kedelai. Namun disisi lain tempe kacang tanah mempunyai energi yang lebih tinggi dibandingkan tempe kacang kedelai, dan tempe kacang tanah merupakan salah satu produk unggulan Kabupaten Malang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik konsumen, proses pembelian dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian tempe kacang di Kabupaten Malang.
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Malang dengan pertimbangan bahwa tempe kacang merupakan makanan khas Kabupaten Malang. Hasil penelitian menunjukkan: (1) karakteristik konsumen tempe kacang adalah perempuan, kelompok umur menengah (30-50 tahun), tingkat pendidikan sebagian besar tamat SMA, pekerjaan sebagian besar ibu rumah tangga, keluarga. tingkat pendapatan berada pada kategori sedang, jumlah anggota keluarga sedikit (≤ 4 orang) (2) Proses pengambilan keputusan pembelian tempe kacang di Kabupaten Malang melalui lima tahap yaitu identifikasi masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian keputusan dan perilaku pasca pembelian.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Salah satu diversifikasi produk tempe non kedelai dengan menggunakan tepung kacang tanah adalah produksi tempe dengan bahan baku tepung kacang tanah yaitu tempe bugkil atau tempe kacang tanah. Salah satu upaya pemanfaatan pangan lokal khususnya kacang-kacangan adalah tempe kacang tanah sebagai upaya diversifikasi tempe non kedelai. Ciri-ciri produk tempe kacang yang terdapat di Kabupaten Malang antara lain produk tempe kacang mempunyai kelemahan yaitu harga tempe kacang lebih mahal dibandingkan dengan harga tempe kedelai (Dokumentasi: Gambar 2) karena harga bungkil kacang saat ini lebih mahal. daripada kedelai.
Namun di sisi lain, kandungan nutrisi pada tempe kacang tanah mempunyai kandungan energi yang lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan nutrisi pada tempe kacang kedelai, yaitu sebesar 606 Kal. Salah satu upaya untuk mendukung keberhasilan pengembangan produk tempe kacang, sehingga diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat dalam mengkonsumsi tempe kacang, diperlukan adanya analisis terhadap preferensi atau perilaku konsumen. Dengan melakukan analisis terhadap konsumen maka akan diperoleh informasi mengenai pendapat dan ciri-ciri pasar tempe kacang.
Penelitian ini juga akan mengkaji proses keputusan pembelian konsumen terhadap produk tempe kacang. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dan pertimbangan bagi produsen dalam upaya meningkatkan minat konsumen terhadap tempe kacang.
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian Terdahulu
- Teori Pemasaran
Dalam penelitian karakteristik konsumen tempe kacang, dilakukan penelitian terhadap karakteristik konsumen yang mengkonsumsi tempe kacang dan dianalisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Berdasarkan penelitian terdahulu, proses keputusan pembelian tempe kacang yang diteliti meliputi penyajian kebutuhan yang mencakup alasan pembelian, manfaat yang diharapkan, tingkat keterlibatan, dan opini konsumen mengenai tempe kacang sebagai alternatif pengganti tempe kedelai. Selanjutnya proses evaluasi alternatif yang meliputi pertimbangan awal pemilihan produk dan atribut produk yang menjadi pertimbangan pembelian tempe kacang.
Dalam penelitian ini dilakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen tempe kacang yang dianalisis menggunakan analisis faktor. Berdasarkan penelitian terdahulu dijadikan sebagai indikator dalam penelitian ini mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian tempe kacang. Variabel rasa menunjukkan ciri khas produk tempe kacang dimana rasa khas dari tempe kacang diduga mempengaruhi konsumen untuk membeli tempe kacang.
Semakin baik cita rasa produk tempe kacang maka keputusan konsumen untuk membeli tempe kacang akan semakin meningkat. Untuk faktor harga barang substitusi yaitu harga tempe kedelai, dimana semakin rendah harga tempe kedelai maka konsumsi tempe kacang semakin menurun dan sebaliknya.
Hipotesis
METODE PENELITIAN
Metode Penentuan Daerah Penelitian
- Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Tempe Kacang di Kabupaten Malang Kacang di Kabupaten Malang
Sampel dipilih secara purposif dari konsumen individu yang mempunyai peranan dalam keputusan pembelian tempe kacang. Untuk memperoleh gambaran umum mengenai karakteristik konsumen tempe kacang seperti identitas dan latar belakang responden yang meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan keluarga. Permasalahan kedua terkait proses pengambilan keputusan konsumen tempe kacang dianalisis menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
Permasalahan ketiga mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian tempe kacang dianalisis dengan menggunakan analisis faktor. Analisis faktor pada penelitian ini digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang menjadi pertimbangan utama konsumen dalam pembelian tempe kacang. Penelitian analisis perilaku konsumen tempe kacang di Kabupaten Malang merupakan penelitian untuk menilai persepsi konsumen terhadap variabel-variabel yang telah ditentukan, persepsi konsumen akan dinilai dengan menggunakan skala penilaian yang terperinci berupa skala likert (sangat berbeda = 1; tidak setuju = 2; agak setuju = 3; setuju = 4; dan sangat setuju = 5).
Pindatempe merupakan tempe yang terbuat dari tepung kacang tanah, sedangkan bungkil kacang merupakan minyak kacang tanah yang telah diekstraksi. Perilaku konsumen merupakan suatu tindakan yang terlibat langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi dan mengonsumsi produk tempe kacang tanah di Kabupaten Malang, termasuk proses pengambilan keputusan yang mengikuti tindakan tersebut. Konsumen adalah masyarakat yang membeli, mengkonsumsi dan memanfaatkan tempe kacang tanah di Pasar Lawang dan Pasar Kepanjen Kabupaten Malang.
Ciri-ciri konsumen merupakan ciri-ciri tertentu yang dimiliki konsumen pada saat proses pembelian tempe kacang di Kabupaten Malang. Proses pengambilan keputusan konsumen terdiri dari tahapan-tahapan yang dilalui konsumen pada saat melakukan pembelian produk tempe kacang di Kabupaten Malang antara lain pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Variabel merupakan sesuatu yang mempunyai nilai bervariasi yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi responden dalam mengkonsumsi dan membeli tempe kacang di Kabupaten Malang.
Variabel umur simpan adalah lama atau lamanya tempe kacang dapat bertahan untuk dikonsumsi. H). Variabel kandungan gizi merupakan variabel ekstrinsik yang dimiliki oleh produk tempe kacang tanah yang menggambarkan komposisi gizi yang terkandung dalam produk tempe kacang tanah. Saya). Analisis faktor digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian tempe kacang di Kabupaten Malang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Konsumen Tempe Kacang di Kabupaten Malang
- Karakteristik Responden Berdasarkan Profesi
- Tahap Pengenalan Kebutuhan
- Tahap Evaluasi Alternatif
- Tahap Keputusan Pembelian
- Uji KMO and Barlett”s Test
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh responden yang membeli tempe kacang adalah berjenis kelamin perempuan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
Sidomoro RT 2 RW 2 55 IRT Tamat SD Nizka Majhna 34 Riani Kepanjen P Taman Ayu, Kec. Ahmad Yani RT 10/ RW 4, Sumber Pucung 53 IRT Lengkap SD Rendah Sedang 36 Sukses Kepanjen P Jln.
Tahap Pencarian Informasi
Tahap Perilaku Pasca-Pembelian