• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh penerapan model pembelajaran inovatif tipe

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh penerapan model pembelajaran inovatif tipe"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP HASIL BELAJAR

BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TEMBILAHAN HULU RIAU

Dwy Puspita Putri¹, Mulyati², RRP. Megahati³ Program Pendidikan Biologi, STKIP PGRI Sumatera Barat

Email : [email protected] ABSTRAK

This research is motivated by low yields studying biology class XI student of SMA Negeri 1 Tembilahan Hulu in Riau on Human Reproductive System materials in the school year 2012/2013. One way that teachers can be applied to solve the problem is to implement innovative learning model examples non examples are not expected to improve student learning outcomes. This study aims to determine the effect of the type of innovative learning model examples non examples of learning outcomes biology class XI SMA 1 Tembilahan Hulu in Riau. This study is an experimental research and the study design was a Randomized Control Group Posttest Only Design, sampling technique was purposive sampling. The results of the study can be seen that the experimental class had an average higher than the control class where t_hitung > t_tabel which H₁ research hypothesis is accepted, it can be concluded that the application of innovative learning model of type examples non examples to improve learning outcomes biology class XI SMA 1 Hulu Tembilahan Riau.

Kata kunci : innovative learning model; Examples Non Examples

PENDAHULUAN

Biologi merupakan ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang kehidupan di dunia dari segala aspek, baik itu tentang makhluk hidup, lingkungan maupun interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungan.

Oleh karena itu pelajaran biologi sudah seharusnya dikuasai dengan baik oleh siswa.

Pemahaman biologi dapat terwujud apabila siswa memahami dan menguasai konsep- konsep biologi dengan baik.

Guru harus berusaha melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan antusias siswa dalam belajar. Semakin banyak keterlibatan siswa dalam belajar maka akan semakin besar bagi siswa untuk dapat memahami pembelajaran yang diberikan. Berdasarkan hasil observasi dan pengalaman kuliah lapangan di SMA Negeri 1 Tembilahan Hulu Riau dan diperkuat dengan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan guru biologi di SMA N 1 Tembilahan Hulu Riau masih ada beberapa siswa yang nilainya di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Hal ini disebabkan oleh proses pembelajaran yang cenderung menonton, cara guru mengajar hanya menggunakan metode

ceramah dan tanya jawab serta kerja sama antar siswa masih kurang maksimal. Salah satu materi yang sulit dipahami oleh siswa adalah materi sistem reproduksi, karena siswa sulit memahami proses pembentukan spermatogenesis, oogenesis, siklus menstruasi, fertilisasi dan perkembangan embrio dalam rahim. Hal ini terjadi karena guru tidak pernah menampilkan media pada pelajaran tersebut dan guru hanya meminta siswa untuk memahami gambar yang terdapat pada buku panduan siswa. Akibatnya hasil belajar siswa menjadi rendah tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum KKM yaitu 71. Terlihat dari rata-rata hasil belajar siswa di SMA N 1 Tembilahan Hulu Riau untuk kelas XI.1 55,39, XI.2 34,28, XI.3 83,19, dan XI.4 49,71.

Maka dalam hal ini guru harus kreatif dan berwawasan luas tentang model pembelajaran. Salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran biologi dapat ditempuh dengan model pembelajaran inovatif tipe examples non examples. Model examples non examples merupakan model pembelajaran yang menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh dapat dari kasus/gambar yang relevan, sehingga mempermudah siswa dalam

(2)

memahami materi dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Istarani (2011:9) mengatakan bahwa “model Examples Non Examples suatu rangkaian penyampaian materi ajar kepada siswa dengan menunjukkan gambar-gambar yang relevan yang telah dipersiapkan dan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menganalisisnya bersama teman dalam kelompok yang kemudian dimintai hasil diskusi yang dilakukannya”. Jadi, model examples non examples ini berangkat dari data dokumentasi yang kemudian dikembangkan menjadi sesuatu kajian materi ajar yang menarik untuk dikaji dan diteliti sehingga diperoleh suatu pengetahuan sangat berguna yang sebelumnya tidak tau menjadi tau.

Perumusan masalah pada penelitian ini yaitu “Bagaimanakah pengaruh penerapan model pembelajaran inovatif tipe examples non examples terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tembilahan Hulu Riau?”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inovatif tipe examples non examples terhadap hasil belajar biologi kelas XI SMA Negeri 1 Tembilahan Hulu Riau.

Belajar adalah komponen ilmu yang berkenaan dengan tujuan dan bahan acuan interaksi, baik yang bersifat eksplisit maupun implisit. Untuk menangkap isi dan pesan belajar tersebut individu menggunakan kemampuan pada ranah-ranah kognitif, afektif dan psikimotor. Menurut Slameto (2003:2), “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagian hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungnya”.

Sagala (2010:61) mengatakan bahwa

“pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid”.

Hasil dari komunikasi dua arah tersebut akan membentuk suatu keberhasilan pendidikan.

Model dalam arti umum adalah sebagai suatu objek atau konsep yang digunakan untuk mempresentasikan sesuatu hal, sesuatu yang nyata dan dikonversi untuk sebuah bentuk yang lebih komprehensif. Menurut Trianto (2009:22) “model pembelajaran

adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku- buku, film, komputer, kurikulum dan lain- lain”. Dengan memanfaatkan model pembelajaran secara akurat, guru akan mampu mencapai tujuan pembelajaran.

Hasil belajar merupakan tolak ukur yang dapat digunakan untuk menentukan keberhasilan siswa dalam mengenai materi pelajaran. Menurut Sudjana (2011:43) bahwa

“hasil belajar yang dicapai siswa banyak dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan lingkungan belajar terutama kualitas pengajaran”.

Metode Penelitian

Jenis penelitian yaitu penelitian eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2014 di SMA Negeri 1 Tembilahan Hulu Riau Tahun Pelajaran 2013/2014. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Randomized Control Group posttest Only Design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI yang terdaftar pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 di SMA Negeri 1 Tembilahan Hulu Riau yang terdiri dari 2 kelas sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Porpusive Sampling yang terdiri dari 2 kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol, dimana kelas eksperimen XI IPA 2 dan kelas kontrol XI IPA 4. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer, data diperoleh langsung dari sampel. Sumber data adalah siswa kelas XI semester II SMA Negeri 1 Tembilahan Hulu Riau yang terdaftar pada tahun pelajaran 2013/2014 yang dijadikan sampel.

Intrumen penelitian dalam penilaian pengetahuan berupa soal yang telah diuji cobakan kepada siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Tembilahan Hulu Riau Tahun Pelajaran 2013/2014. Soal yang telah diuji cobakan tersebut dapat dilakukan validitas tes, indeks kesukaran, daya pembeda dan reliabilitas tes untuk mendapatkan soal yang baik. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas. Setelah dilakukan uji

(3)

normalitas dan uji homogenitas yang hasilnya berdistribusi normal dan sampel memiliki varians yang homogen, maka dapat dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t. Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah hipotesis penelitian diterima atau ditolak.

Hasil dan Pembahasan

Hasil penelitian tentang pengaruh penerapan model pembelajaran inovatif tipe examples non examples terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA N 1 Tembilahan Hulu Riau ditampilkan pada Tabel 4 sebagai berikut:

Tabel 4. Hasil uji statistik pengaruh penerapan model pembelajaran inovatif tipe Examples Non Examples terhadap hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA N 1 Tembilahan Hulu Riau

No Para meter

Kelas Keterang an Ekspe

rimen

Kontrol 1 Rata-

rata

X₁ = 73,27

X₂ = 61,36

Eks >

Kont 2 Uji

Norma litas

Lₒ = 0,0543

= 0,154

Lₒ = 0,109

= 0,141

Lₒ<

Berdistrib usi normal 3 Uji

Homo genitas

= 0,76 = 1,84

= 0,76 = 1,84

<

Varians homogeny 4 Uji

Hipote sis

= 2,76 = 1,67

= 2,76 = 1,67

>

Hipotesis diterima

Berdasarkan Tabel 4, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran inovatif tipe examples non examples lebih baik daripada kelas kontrol dengan menerapkan metode ceramah dan tanya jawab. Hasil uji normalitas dan uji homogenitas menunjukkan bahwa populasi berdistribusi normal dan varians homogen, sehingga uji hipotesis menggunakan uji t.

hasil uji hipotesis diketahui besar dari

maka hipotesis diterima ( = 2,76 >

= 1,67).

Berdasarkan analisis data dan pengujian hipotesis data tes akhir pada α (taraf nyata) 0,05 dimana > terlihat bahwa terdapat perbedaan hasil belajar dari kedua kelas sampel. Dari nilai rata-rata terlihat bahwa kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran inovatif tipe examples non examples lebih baik dari pada kelas kontrol yang menerapkan metode ceramah dan tanya jawab.

Peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen yang menerapkan model pembelajaran inovatif tipe examples non examples dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari kerjasama siswa dalam kelompok yang menyatukan pendapat dan pengetahuan yang dimilikinya, serta kesiapan dan tanggung jawab siswa dalam menganalisis gambar dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Proses pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran inovatif tipe examples non examples melibatkan siswa menjadi lebih aktif, karena setiap siswa mempunyai peluang yang sama untuk melibatkan diri dalam aktivitas pembelajaran. Menurut Silberman (2009:11) “belajar aktif merupakan langkah cepat, menyenangkan, mendukung dan secara pribadi menarik hati.

Belajar aktif diperlukan setidaknya untuk menambah gairah belajar, tetapi juga untuk menunjukkan rasa hormat terhadap perbedaan-perbedaan individu dan berbagai macam intelegensia”.

Penerapan model pembelajaran inovatif tipe examples non examples dapat meningkatkan hasil belajar siswa, karena cara penyampaian materi ajar kepada siswa yang menunjukkan contoh/gambar dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menganalisis gambar tersebut bersama teman dalam kelompoknya masing-masing kemudian guru memanggil secara acak untuk mempersentasikan hasil diskusi kelompoknya, sehingga setiap kelompok memiliki tanggung jawab untuk menganalisis gambar dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Menurut Istarani (2011:9) “model examples non examples suatu rangkaian penyampaian materi ajar kepada siswa dengan menunjukkan gambar-

(4)

gambar yang relevan yang telah dipersiapkan dan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menganalisisnya bersama teman dalam kelompok yang kemudian dimintai hasil diskusi yang dilakukannya”.

Model pembelajaran examples non examples merupakan model pembelajaran inovatif yang memiliki kelebihan, yaitu pembelajaran lebih menarik bisa membangkitkan niat belajar siswa sehingga setiap siswa menjadi lebih siap untuk menghadapi pembelajaran karena proses pembelajaran menggunakan gambar-gambar yang membuat siswa tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran dan siswa dapat mengamati langsung gambar yang ada.

Suyono dan Hariyanto (2011:149) mengatakan seorang anak akan lebih cepat belajar dengan cara melihat, karena anak lebih mudah mengingat apa yang dilihat daripada yang didengarnya.

Kelebihan model pembelajaran inovatif tipe examples non examples yang lainnya, siswa dapat meningkatkan daya nalar dan pikir sebab guru meminta siswa untuk menganalisa gambar yang ditampilkan kemudian siswa menganalisis gambar berdasarkan kelompoknya masing-masing serta bertanggung jawab dalam mempresentasikan jawaban yang telah ditemukan dan disepakati dalam kelompok dengan demikian siswa saling bekerjasama dan aktif dalam pembelajaran.

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol terdapat perbedaan hasil belajar, di mana pada kelas eksperimen dengan jumlah siswa 33 orang didapatkan 18 orang yang mencapai KKM yaitu 71 dengan persentase 55% dan 15 orang yang tidak mencapai KKM dengan persentase 45%, sedangkan pada kelas kontrol dengan jumlah siswa 39 orang didapatkan 16 orang yang mencapai KKM dengan persentase 41% dan 23 orang yang tidak mencapai KKM dengan persentase 59%. Hasil penelitian pada kelas eksperimen didapatkan nilai rata-rata 73,27 dan kelas kontrol didapatkan nilai rata-rata 61,36.

Pada pelaksanaan kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran inovatif tipe examples non examples tentu memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri- sendiri dimana ditemukan kelemahan model

pembelajaran inovatif tipe examples non examples, yaitu waktu yang tersedia kurang efektif karena dalam berdiskusi untuk menganalisis gambar menggunakan waktu yang relatif cukup lama, apalagi siswa yang mengikuti pembelajaran belum membaca atau memiliki latar belakang pengetahuan yang cukup. .

Berdasarkan dari skripsi dan jurnal yang mendukung pembahasan saya, dimana skripsi pertama yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Examples Non Examples Yang Didahului Dengan Tugas Rumah Terhadap Kompetensi Belajar Biologi Siswa Kelas X SMAN 3 Bukit Tinggi Tahun Pelajaran 2012/2013” bernama Lydia Trinanda mendapatkan peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran examples non examples. Hasil belajar siswa pada kelas eksperimen adalah 82,07 dan hasil belajar pada kelas kontrol 77,23. Pada skripsi kedua yang berjudul

“Pengaruh Tugas Meringkas Sebelum Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples Non Examples Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMAN 1 Kubung Kabupaten Solok” bernama Silvia Febriani juga mendapatkan peningkatan hasil belajar siswa, hasil belajar pada kelas eksperimen adalah 74,02 dan hasil belajar pada kelas kontrol adalah 67,6. Pada jurnal yang berjudul

“Pengaruh Model Examples Non Examples Terhadap Hasil Belajar IPS Kelas V Sekolah Dasar” bernama Hendra Wijaya juga mendapatkan peningkatan pada hasil belajar, rata-rata skor pre-test sebelum diberi perlakukan model examples non examples adalah 60,27 dan rata-rata hasil post-test setelah diberi perlakukan model examples non examples adalah 80,22. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran examples non examples dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Berbeda dengan kelas kontrol yang hasil belajarnya masih di bawah nilai rata-rata kelas eksperimen, hal ini karena siswa kurang aktif dalam pembelajaran dan masih berfokus pada penjelasan yang diberikan oleh guru, kurangnya usaha dan minat siswa untuk mencari dan mempelajari sendiri serta masih kurangnya pemahaman konsep dasar yang dimiliki siswa. Pelaksanaan pembelajaran di kelas kontrol dilakukan sesuai dengan

(5)

kurikulum yang berlaku. Disini siswa tidak menggunakan model pembelajaran inovatif tipe examples non examples, melainkan guru memberi penjelasan materi ajar dan siswa hanya mendengar, mencatat dan bertanya tentang materi yang belum dipahami siswa, tetapi kenyataannya tidak semua siswa yang mencatat dan bertanya kepada guru tentang materi yang belum dipahami. Hanya siswa yang berkemampuan tinggi saja yang berkeinginan untuk belajar serius dan bertanya. Pada akhirnya pembelajaran kurangnya partisipasi siswa dalam menyimpulkan serta menutup pembelajaran, sehingga pembelajaran pada kelas kontrol interaksi siswa dengan guru kurang hidup atau hanya satu arah saja. Sudjana (2008:32) mengemukakan bahwa komunikasi satu arah kurang menghidupkan kegiatan siswa belajar.

Hal ini berarti siswa kurang memahami konsep-konsep pembelajaran sepenuhnya.

Hal yang menjadi kendala pada saat pelaksanaan pembelajaran di kelas eksperimen adalah masih ada siswa yang tidak serius mengikuti diskusi dalam kelompoknya dan masih ada siswa yang merasa malu serta kaku saat mempresentasikan hasil analisis gambar. Hal ini disebabkan karena mereka masih belum terbiasa untuk memberikan pendapat atau ide yang mereka miliki. Untuk mengatasi penulis memberi nilai tambahan kepada siswa yang berani mengajukan pendapatnya sehingga siswa menjadi termotivasi.

Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran inovatif tipe examples non examples dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tembilahan Hulu Riau.

Dari hasil penelitian yang diperoleh, penulis mengemukakan beberapa saran yang sekiranya memberikan masukkan guna peningkatan hasil belajar biologi yaitu : Diharapkan guru dapat menerapkan model pembelajaran inovatif tipe examples non examples ini sebagai salah satu alternatif

pembelajaran. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian lanjutan pada sekolah dan pokok bahasan yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Febriani, Silvia. 2011. “Pengaruh Tugas Meringkas Sebelum Pembelajaran Kooperatif Tipe Examples Non Examples Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMAN 1 Kubung Kabupaten Solok”. Laporan Penelitian. UNP

Istarani. 2011. 58 Model pembelajaran inovatif.Medan : Media Persada Sagala, syaiful . 2010. Konsep dan Makna

Pembelajaran. Bandung : Alfabeta Silberman, Mel. 2009. Active Learning (101

Strategi Pembelajaran Aktif).

Yogyakarta : Pustaka Insan Madani Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor

yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta

Sudjana. 2005. Metode Statistika : Bandung.

Tarsito

Sudjana, Nana. 2011. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo

Suyono dan haryanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif.

Jakarta : Prenada Media Group.

Trinanda, Lydia. 2013. “Pengaruh Model Pembelajaran Examples Non Examples Yang Didahului Dengan Tugas Rumah Terhadap Kompetensi Belajar Biologi Siswa kelas X SMAN 3 Bukit Tinggi Tahun Pelajaran 2012/2013”. Laporan Penelitian.

UNP

Wijaya, Hendra. 2013. Pengaruh Model Examples Non Examples Terhadap Hasil Belajar IPS Kelas V Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian. Hlm 1-12

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Kebijakan Utang, Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di

Salah satu kelebihan dari model pembelajaran examples non examples ini yaitu pembelajaran lebih menarik, sebab gambar yang ditampilkan dapat meningkatkan perhatian siswa untuk