• Tidak ada hasil yang ditemukan

FORMULASI GEL EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) DAN UJI

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "FORMULASI GEL EKSTRAK ETANOL DAUN BINAHONG (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) DAN UJI "

Copied!
99
0
0

Teks penuh

Judul Topik: Formulasi Gel Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) dan Uji Aktivitas Antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis. MS. Tisa Mandala Sari, S.Pd, M.Sc selaku Dosen Pembimbing Akademik, yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam kegiatan akademik penulis di Fakultas Farmasi Universitas Perintis Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasi ekstrak etanol daun binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) menjadi sediaan gel dan menguji aktivitas antibakteri gel ekstrak etanol daun binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) dengan perbedaan konsentrasi 25% (F1). , 30% (F2) dan 35% (F3) terhadap Staphylococcus epidermidis.

Latar Belakang

Beberapa penelitian yang telah dilakukan melaporkan bahwa daun binahong dapat digunakan sebagai obat infeksi bakteri pada kulit. Berdasarkan hasil penelitian Sutrisno et al (2014), ekstrak etanol daun binahong terbukti memiliki aktivitas bakteriostatik terhadap Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa yang diisolasi dari luka diabetik. Penelitian Yani et al (2016) menunjukkan bahwa sediaan emulgel sediaan farmasi yang mengandung ekstrak etanol daun binahong memiliki daya hambat yang lebih baik terhadap Propionibacterium acnes dibandingkan sediaan gel yang mengandung klindamisin 1,2%.

Rumusan Masalah

4 Berdasarkan hasil uraian di atas, peneliti akan meneliti formulasi gel ekstrak etanol daun binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) dan menguji aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis sebagai bakteri penyebab jerawat dengan variasi konsentrasi ekstrak etanol daun binahong yang digunakan 25%, 30% dan 35%. Sediaan gel yang diformulasikan diharapkan dapat diterima secara organoleptik dengan evaluasi sifat fisik dan aktivitas antibakteri yang baik.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Tinjauan Botani

  • Klasifikasi Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis)
  • Morfologi
  • Habitat dan Penyebaran
  • Kandungan Kimia
  • Khasiat dan Penggunaan

Binahong berpotensi untuk mengobati diabetes melitus dan menurunkan kolesterol darah, dan diduga kandungan triterpenoid dan saponin pada binahong berperan dalam menurunkan kadar gula darah dan kolesterol (Utami dan Puspaningtyas, 2013). Diketahui persentase penurunan gula darah setelah mengkonsumsi air rebusan daun binahong sama dengan persentase penurunan gula darah setelah mengkonsumsi obat penurun gula darah. Daun binahong berperan dalam mengurangi peradangan sel dan mempercepat penyembuhan luka, flavonoid berperan dalam mengurangi peradangan (Utami dan Puspaningtyas, 2013).

Tinjauan Kimia

Isolasi Flavonoid

Senyawa aktif yang bertanggung jawab atas aksi antibakteri Staphylococcus epidermidis adalah saponin, fenol, dan flavonoid.

Identifikasi Flavonoid

Analisis Flavonoid

Tinjauan Farmakologi

Tinjauan Mikrobiologi .1 Staphylococcus epidermidis .1 Staphylococcus epidermidis

  • Klasifikasi
  • Patogenesis
  • Uji Aktivitas Antibakteri
  • Media Mueller Hinton Agar (MHA)

Staphylococcus epidermidis dapat menjadi flora normal pada kulit manusia dan umumnya tidak menjadi masalah bagi orang sehat normal. Lendir ini juga yang membuat bakteri Staphylococcus epidermidis lebih tahan terhadap fagositosis (mekanisme pembunuhan bakteri oleh sistem kekebalan tubuh) dan antibiotik tertentu (Sinaga, 2004). Staphylococcus epidermidis umumnya dapat menyebabkan pembengkakan (abses) seperti jerawat, infeksi kulit, infeksi saluran kemih dan infeksi ginjal (Radji, 2011).

Tabel  I.  Klasifikasi  Respon  Hambatan  Pertumbuhan  Mikroba  Berdasarkan  Clinical and Laboratory Standard Institute (CLSI)
Tabel I. Klasifikasi Respon Hambatan Pertumbuhan Mikroba Berdasarkan Clinical and Laboratory Standard Institute (CLSI)

Tinjauan Farmasetik .1 Definisi Gel .1 Definisi Gel

Sifat Gel

Gel dapat dibentuk dengan menurunkan suhu, tetapi dapat juga terbentuk setelah dipanaskan pada suhu tertentu. Sifat ini merupakan karakteristik agar-gelatin dan nitroselulosa, selama transformasi menjadi gel terjadi peningkatan elastisitas dengan peningkatan konsentrasi bahan pembentuk gel. Zat pembentuk gel dalam larutan dan dispersi padat terflokulasi menunjukkan sifat aliran pseudoplastik yang khas dan menunjukkan jalur aliran non-Newtonian yang ditandai dengan penurunan viskositas dan peningkatan kecepatan aliran.

Keuntungan

18 Konsentrasi elektrolit yang sangat tinggi akan mempengaruhi gel hidrofilik, dimana ion efektif bersaing dengan koloid terhadap pelarut yang ada, dan koloid menjadi asin (larut).Gel yang tidak terlalu hidrofilik dengan konsentrasi elektrolit yang rendah akan meningkatkan kekakuan gel gel dan mempersingkat waktu untuk perakitan sendiri setelah digunakan. tegangan geser. Gel natrium alginat segera mengeras dengan adanya konsentrasi ion kalsium tertentu karena presipitasi parsial alginat sebagai kalsium alginat yang tidak larut. 19 Saat dioleskan, sediaan gel memberikan efek pendinginan pada kulit, tampilan sediaan bersih dan elegan, saat dioleskan ke kulit setelah dikeringkan meninggalkan lapisan transparan, elastis, mudah dicuci dengan air, melepaskan bahan aktif kemampuan melumasi kulit yang baik, tidak lengket, tidak menodai pakaian, dapat dioleskan, mudah dicuci, tidak meninggalkan lapisan berminyak pada kulit, kekentalan gel tidak berubah secara signifikan selama penyimpanan (Lieberman et al, 1998).

Syarat-syarat Gel

HPMC akan larut dalam air pada suhu di bawah 40°C atau etanol 70%, tidak larut dalam air panas, tetapi mengembang menjadi gel (Huichao et al, 2014). HPMC banyak digunakan sebagai aditif dalam formulasi farmasi oral, mata, hidung dan topikal.

Propilen Glikol

Metil Paraben

Aquadest

Tinjauan Umum .1 Definisi Jerawat .1 Definisi Jerawat

  • Klasifikasi Jerawat
  • Etiologi Jerawat
  • Patogenesis Jerawat

Jerawat papulosa adalah jerawat yang berbentuk papula, yaitu peradangan di sekitar komedo berupa benjolan kecil. 23 Jerawat pustulosa adalah jerawat yang berbentuk pustula, yaitu jerawat papular dengan puncak berupa pus atau nanah. Jerawat batu (cystic acne) adalah jerawat dengan ukuran yang besar dan bila muncul jumlahnya hampir dapat memenuhi wajah.

Produksi sebum tetap sepanjang siklus menstruasi, tetapi terkadang progesteron dapat menyebabkan jerawat pramenstruasi. 25 Stres emosional pada beberapa pasien dapat menyebabkan kekambuhan jerawat, hal ini terjadi melalui mekanisme peningkatan produksi hormon androgen dalam tubuh. Penggunaan alas bedak, perona pipi, dan bedak padat dapat memicu timbulnya jerawat, hal ini karena partikel kosmetik tersebut dapat menyumbat pori-pori atau bersifat komedogenik.

Bakteri yang terlibat dalam proses pembentukan jerawat adalah Propionibacterium acnes, Corynebacterium acnes, Staphylococcus epidermidis, dan Staphylococcus aureus. Stimulasi hormon androgen mengakibatkan pembesaran kelenjar sebaceous dan peningkatan produksi sebum pada penderita akne, hal ini disebabkan oleh peningkatan hormon androgen atau respon kelenjar sebaceous yang berlebihan terhadap androgen dalam keadaan normal. Dalam hal ini mikroorganisme yang dapat berperan adalah Propionibacterium acnes, Staphylococcus epidermidis dan Corynebacterium acnes.

Lipase berperan dalam menghidrolisis sebum trigliserida menjadi asam lemak bebas, yang berperan dalam menyebabkan hiperkeratosis, retensi dan pembentukan mikrokomedo.

Tempat dan Waktu Penelitian

Alat dan Bahan .1 Alat .1 Alat

  • Bahan
  • Pengambilan Sampel
  • Identifikasi Sampel
  • Pembuatan Simplisia Daun Binahong
  • Pembuatan Ekstrak
  • Karakteristik Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) Steenis)
  • Pemeriksaan Bahan Tambahan
  • Evaluasi Sediaan Gel
  • Analisis Data

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) yang diperoleh dari daerah Curup, Bengkulu. Daun binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) yang sudah kering kemudian dihaluskan dengan blender hingga menjadi bubuk simplisia. Pengukuran pH ekstrak etanol daun binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) dilakukan dengan melarutkan 1 g ekstrak etanol daun binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) dalam air suling hingga 10 ml dalam wadah yang sesuai.

Elektroda dicelupkan ke dalam wadah, angka yang tertera pada pH meter merupakan nilai pH ekstrak etanol daun binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995). Ekstrak etanol daun binahong ditimbang sebanyak 1 gram, kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan 5 ml akuades dan 5 ml kloroform, dikocok dan dibiarkan hingga terbentuk 2 lapis air dan kloroform, kemudian dipisahkan (Harborne, 1987). Kemudian ekstrak etanol daun binahong ditambahkan ke dalam campuran tersebut sedikit demi sedikit dan diaduk hingga homogen.

40 3.3.12 Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Binahong dan Gel Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) Terhadap Staphylococcus epidermidis. Uji aktivitas antibakteri Gel Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) terhadap Staphylococcus epidermidis. Uji aktivitas antibakteri gel ekstrak etanol daun binahong dilakukan dengan cara dan metode yang sama.

Data hasil uji aktivitas antibakteri gel ekstrak etanol daun binahong dan ekstrak etanol daun binahong terhadap Staphylococcus epidermidis secara statistik diolah dengan one way ANOVA menggunakan SPSS 22 dan dilanjutkan dengan uji Duncan.

Tabel III. Formula Gel Ekstrak Etanol Daun Binahong
Tabel III. Formula Gel Ekstrak Etanol Daun Binahong

Hasil

  • Hasil Identifikasi Tanaman
  • Hasil Pemeriksaan Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) (Ten) Steenis)
  • Hasil Uji Metabolit Sekunder Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) (Anredera cordifolia (Ten) Steenis)
  • Hasil Evaluasi Gel Ekstrak Etanol Daun Binahong
  • Hasil Pengujian Aktivitas Antibakteri

Pemeriksaan bahan tambahan dalam pembuatan gel ekstrak etanol daun binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) yang meliputi pemeriksaan kenampakan (bentuk, warna, bau) dan kelarutan telah memenuhi persyaratan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (1979) dan British Pharmacopoeia volume II (2016). Dari hasil pemeriksaan organoleptik basis gel dan gel ekstrak etanol daun binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) yang telah dilakukan meliputi warna, bau dan bentuk, sebelum minggu keenam tidak menunjukkan perubahan. Tabel IX) . Hasil uji homogenitas menunjukkan bahwa basis gel dan gel ekstrak etanol daun binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) homogen hingga minggu keenam (Tabel X).

Pemeriksaan uji daya lekat gel basa dan gel ekstrak etanol daun binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) berturut-turut yaitu: F0=. Hasil uji iritasi gel ekstrak etanol daun binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) yang dilakukan pada 20 orang relawan tidak menimbulkan reaksi eritema dan edema (Tabel XIV). Penentuan rendemen ekstrak etanol daun binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) dihitung berdasarkan perbandingan antara berat produk akhir yaitu berat ekstrak sebagai bahan dasar pembuatan sediaan dengan berat serbuk simplisia, kemudian dihitung dan dinyatakan dalam persen (%) dan diperoleh rendemen ekstrak sebesar 39,78%.

Pemeriksaan organoleptik basis gel dan gel ekstrak etanol daun binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) meliputi bentuk, warna dan bau (Tabel IX). Pengecekan homogenitas basis gel dan gel ekstrak etanol daun binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) (Tabel X) dilakukan dengan cara dioleskan secara merata dan tipis pada kaca transparan (Kemenkes RI, 1980). Investigasi uji daya sebar basis gel dan sediaan gel ekstrak etanol daun binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) dilakukan dengan menggunakan metode ekstensometri.

Hasil investigasi reaksi eritema dan edema dari ekstrak etanol daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis).

Tabel VIII. Hasil Pemeriksaan Uji Fitokimia Ekstrak Etanol Daun Binahong  (Anredera cordifolia (Ten) Steenis)
Tabel VIII. Hasil Pemeriksaan Uji Fitokimia Ekstrak Etanol Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis)

Kesimpulan

Saran

Pengaruh Variasi Kadar Gelling Agent HPMC terhadap Sifat Fisik dan Aktivitas Antibakteri Sediaan Gel Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum Basilicum L. Forma Citratum Back.). Uji aktivitas salep ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) sebagai penyembuh luka bakar kulit punggung kelinci. Uji aktivitas antibakteri ekstrak daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) terhadap Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa.

Uji khasiat ekstrak etanolik 70% daun binahong (Anredera cordifolia (Ten) steenis) dalam menurunkan kadar asam urat pada tikus putih. Aktivitas antibakteri ekstrak etanol lima tumbuhan terhadap Staphylococcus epidermidis dengan metode mikrodilusi M7-A6CLSI. Formulasi emulgel yang mengandung ekstrak etanolik daun binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis) dan uji aktivitasnya terhadap Propionibacterium acnes secara in vitro.

Skema kerja pengujian aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun binahong dan gel ekstrak etanol daun binahong terhadap Staphylococcus epidermidis. Hasil uji statistik one way ANOVA aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun binahong dan gel ekstrak etanol daun binahong terhadap Staphylococcus epidermidis. Hasil analisis varian deskriptif aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun binahong dan gel ekstrak etanol daun binahong terhadap Staphylococcus epidermidis.

Hasil analisis homogenitas varian aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun binahong dan gel ekstrak etanol daun binahong terhadap Staphylococcus epidermidis. Hasil analisis ANOVA variansi aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun binahong dan gel ekstrak etanol daun binahong terhadap Staphylococcus epidermidis. Hasil analisis uji lanjutan Duncan aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun binahong dan gel ekstrak etanol daun binahong terhadap Staphylococcus epidermidis.

Gambar  3.  Foto  Tumbuhan  Daun  Binahong  (Anredera  cordifolia  (Ten)  Steenis)
Gambar 3. Foto Tumbuhan Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis)

Gambar

Gambar 1. Tanaman Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis)  Tanaman binahong ini merupakan famili Basellaceae
Tabel  I.  Klasifikasi  Respon  Hambatan  Pertumbuhan  Mikroba  Berdasarkan  Clinical and Laboratory Standard Institute (CLSI)
Tabel III. Formula Gel Ekstrak Etanol Daun Binahong
Tabel IV. United state testing company (USTC) dan Skala Evaluasi Eritema
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini dilakukan uji aktivitas antibakteri dengan menggunakan ekstrak kental etanol lumut daun Pogonatum cirratum, Polytrichum commune dan Sphagnum