• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSIDING SEMINAR NASIONAL POKJANAS TOI KE-52 “Penggalian, Pelestarian dan Pemanfaatan Berkelanjutan Tumbuhan Obat Indonesia : Kajian Tumbuhan Pulai Basung (

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROSIDING SEMINAR NASIONAL POKJANAS TOI KE-52 “Penggalian, Pelestarian dan Pemanfaatan Berkelanjutan Tumbuhan Obat Indonesia : Kajian Tumbuhan Pulai Basung ("

Copied!
414
0
0

Teks penuh

(1)

PROSIDING SEMINAR NASIONAL POKJANAS TOI KE-52

“Penggalian, Pelestarian dan Pemanfaatan Berkelanjutan Tumbuhan Obat Indonesia : Kajian Tumbuhan Pulai Basung (Alstonia spatulata Bl.) dan

Gandarusa (Justicia gandarussa)”

Aula Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau Pekanbaru, 12-13 April 2017

Editor :

Dr. Emrizal, M.Si, Apt Haiyul Fadhli, M.Si, Apt

Diterbitkan oleh :

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau

Pekanbaru 2017

(2)

Tumbuhan Obat Indonesia : Kajian Tumbuhan Pulai Basung (Alstonia spatulata Bl.) dan Gandarusa (Justicia gandarussa)”

ISBN : 978-602-50854-0-6

Penanggung jawab :

Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau (Prof. Dr. Bustari Hasan, M.Sc)

Reviewer :

Dr. Meiriza Djohari, M.Kes, Apt Seftika Sari, M.Ph, Apt

Rahayu Utami, M.Sc, Apt Musyirna Rahmah Nst, M.Si Yuli Haryani, M.Sc, Apt Dr. Yuana Nurlita, M.Si Septi Muharni, M.Farm, Apt Editor :

Dr. Emrizal, M.Si, Apt Haiyul Fadhli, M.Si, Apt Penyunting :

Seksi Penerbitan, Naskah dan Dokumentasi Desain Sampul dan Tata Letak : Haiyul Fadhli, M.Si, Apt

Novia Sinata, M.Si, Apt

Cetakan Pertama, November 2017 Hak Cipta ©2017

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk apapun dengan cara apapun tanpa izin tertulis dari Penulis.

Penerbit :

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau Jl. Kamboja Simpang Baru Pekanbaru Telp. (0761) 588007

Fax. (0761) 588006

(3)

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL POKJANAS

TUMBUHAN OBAT INDONESIA KE-52

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU, 12-13 APRIL 2017

“Penggalian, Pelestarian dan Pemanfaatan Berkelanjutan Tumbuhan Obat Indonesia : Kajian Tumbuhan Pulai Basung (Alstonia spatulata Bl.) dan Gandarusa (Justicia gandarussa)”

Topik :

Etnomedisin dan Etnofarmakologi

Budidaya dan Pelestarian Tanaman Obat

Teknologi Panen, Kontrol Kualitas dan Pemasaran Produk Herbal Biologi Molekuler dan Bioteknologi Tanaman Obat

Fitokimia Tanaman Obat

Kajian Farmakologi dan Klinik Tanaman Obat dan Obat Tradisonal Kajian Farmasi Klinis dan Komunitas

Teknologi Farmasi Bahan Alam

supported by :

(4)

i

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur kita sampaikan setinggi-tingginya kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya Seminar Nasional Kelompok Kerja Nasional Tumbuhan Obat Indonesia (POKJANAS TOI) ke 52 tahun 2017 telah dilaksanakan di Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau. Seminar yang bertema “Penggalian, Pelestarian, dan Pemanfaatan Berkelanjutan Tumbuhan Obat Indonesia: Kajian Tumbuhan Pulai Basung (Alstonia Spatula) dan Gandarusa (Justicia Gendarussa)” ini, menghasilkan buku kumpulan abstrak dan Proceeding dari seluruh makalah yang dipresentasikan.

Seminar POKJANAS TOI dilaksanakan secara periodik untuk mengkomunikasikan hasil- hasil penelitian terkait penggalian, pengembangan, pembudidayaan dan pemanfaatan tanaman obatInd onesia sehingga kekayaan alam di Indonesia khususnya Riau dapat dimanfaatkan dengan benar. Seminar nasional dengan sub tema “Pemanfaatan Potensi Tumbuhan Indonesia Sebagai Kandidat Obat Antidiabetes” ini diikuti oleh peneliti, mahasiswa S1, mahasiswa S2, mahasiswa S3, dan praktisi. Seminar pemanfaatan tumbuhan obat tersebut memerlukan kajian guna melahirkan paradigma yang berorientasi pada berfikir kritis, kreatif, kemanusiaan, kemajuan, kemandirian, efektif dan efisien yang akan mendukung lahirnya sesuatu yang dapat dimanfaatkan dalam dunia kesehatan.

Seminar Nasional POKJANAS Tumbuhan Obat Indonesia ke 52 tahun 2017 yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau telah mewadahi ide, temuan, maupun solusi dari berbagai hasil penelitian dalam bentuk buku kumpulan abstrak dan proceeding. Panitia berharap,

proceeding ini dapat menjadi instrument komunikasi ilmiah (science communication instrument) bagi

penulis, peneliti, dan pembaca.

Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kami sampaikan kepada Bapak Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau, Sekjen Pokjanas TOI, para pemateri, penyaji dan pemakalah, penyunting serta redaksi pelaksana yang telah bekerja keras hingga proceeding ini dapat diterbitkan, serta kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu semoga semua semua kebaikan yang telah diberikan menjadi amal sholeh yang akan mendapat balasan kebaikan yang berlimpah dari-Nya. Akhirnya, semoga proceeding ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan apabila ada ketidak sempurnaannya, maka panitia berharap diberikannya saran dan masukan untukperbaikan di masa mendatang.

Wassalamualaikum, Wr.Wb

Pekanbaru, November 2017

Panitia

(5)

ii

SEKAPUR SIRIH

Bismillahirrahmanirrahiim Assalamualaikum Wr. Wb

Selamat pagi para pemakalah, peserta, dan undangan Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada hari ini Rabu, 12 April 2017 Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau dapat menyelenggarakan Seminar Nasional Pokjanas Tanaman Obat Indonesia dengan tema “Penggalian, Pelestarian, dan Pemanfaatan Berkelanjutan Tumbuhan Obat Indonesia: Kajian Tumbuhan Pulai Basung (Alstonia

spatulata) dan Gandarusa (Justicia gendarussa)”. Seminar ini merupakan seminar Pokjanas TOI yang

ke-52, namun seminar nasional periode pertama yang diadakan Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau dan insyaallah akan berlanjut pada periode dan tahun berikutnya. Tujuan penyelenggaraan seminar ini memberikan kesempatan kepada para pendidik, peneliti, pengamat kesehatan untuk menyampaikan hasil penelitian dan atau studi literatur.

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau menyampaikan terima kasih kepada keynote speaker yaitu dr. Siswanto, MHP.DTM; Prof. Dr. Nor Hadiani Ismail; Dr. Hilwan Yuda Teruna, M.Si, Apt; Prof.

Dr. Bambang Prajogo, M.S, Apt; Prof. Dr. Adek Zamrud Adnan, Apt; Puji Iswari, S.Hut M.Si; dr.

Jazil Karimi, Sp.PD, KEMD dan para pemakalah yang berasal dari seluruh penjuru tanah air yang telah berkenan memberikan sharing pengetahuan dan memberikan wawasan pengetahuan.

Penyelenggaraan seminar ini diharapkan memberikaan manfaat pada pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan dunia farmasi sehingga dapat berperan aktif dalam pengembangan ilmu tersebut. Perkembangan ilmu farmasi yang berkualitas dengan di ikuti perkembangan pendidikan farmasi sangat diharapkan oleh masyarakat baik secara keilmuwan maupun dalam kehidupan praktis.

Semoga seminar ini bermanfaat bagi semua pihak dan dapat mengembangkan pendidikan di Indonesia.

Wassalamualaikum, Wr.Wb

Pekanbaru, April 2017 Ketua STIFAR

Dr. Bustari Hasan, M.Sc

NIP. 19591024 198603 1004

(6)

iii

SAMBUTAN

KETUA KELOMPOK KERJA NASIONAL TUMBUHAN OBAT INDONESIA

DI SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU

Yth. Bapak Kepala Badan Litbang Kesehatan Yang kami hormati :

Ketua Yayasan Sekolah Tinggi Riau Ketua Sekolah Tinggi Farmasi Riau

Para Guru Besar dan Dewan Pembina POKJANAS TOI Segenap civitas akademika Sekolah Tinggi Farmasi Riau

Para undangan dan semua peserta Seminar Nasional Tumbuhan Obat Indonesia ke-52

Assalamua’laikum Wr.Wb.

Salam sejahtera bagi kita semua

Pertama-tama marilah kita memanjatkan puji syukur Alhamdulillah, atas segala rahmat dan kuasaNya kita masih dapat bertemu untuk menghadiri Seminar Nasional Tumbuhan Obat yang ke-52 di Kampus Sekolah Tinggi Farmasi, di kota Pakanbaru. .

Bapak /Ibu Hadirin yang berbahagia

Seminar kali ini mengangkat tema “Penggalian, Pelestarian, Pengembangan dan Pemanfaatan Tumbuhan Obat Indonesia”, sedangkan sub temanya adalah Kajian tumbuhan obat Pulai Basung (Alstonia spatulata Blume) dan Gandarusa (Justicia gandarusa Burn), fokus Penyakit Diabetes Mellitus. Bahasan sisi hulu hingga hilir, dari Etnomedisin dan Etnofarmakologi, Budidaya tanaman obat , fitokimia, formulasi hingga ke sisi hilir, pada uji klinis pada manusia.

Sebagaimana biasanya dalam setiap seminar, pilihan tumbuhan obat adalah berupa tumbuhan obat pohon dan tumbuhan obat perdu.

Pulai Basung merupakan pohon dari keluarga Apocynaceae, Di Indonesia pemanfaatan tumbuhan hanya sebatas pemanfaatan langsung seperti bahan mebel, bahan bakar, dan akhir1akhir ini merupakan salah satu bahan industri kayu lapis yang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi . Tanaman ini secara tradisional digunakan sebagai antidiabetes (ekstrak air kulit batang), antipiretik dan laksatif. Getah sebagai obat untuk borok dan sakit kulit, juga untuk mengurangi sakit gigi berlubang.

Gendarusa merupakan tumbuhan semak tropis keluarga Acanthaceae, berkhasiat untuk obat asma, diuretik,pegal linu, laksan dan kolik pada anak. Pada masyarakat Papua, tanaman ini digunakan sebagai obat KB pria, dan penelitian untuk itu sudah sejak tahun 1900 dilakukan oleh Fakultas Farmasi UNAIR, dan hingga kini telah selesai pada uji klinik, dan membuktikan bahwa tumbuhan ini berpotensi sebagai alat kontrasepsi pria. Pembuktian ilmiah inilah sebagai salah satu contoh pemanfaatan empris masyarakat, dan memerlukan perjalanan yang panjang.

Bapak dan Ibu yang saya hormati,

(7)

iv

Saya percaya dari tanaman pule basung dan gendarusa, masih banyak potensi yang perlu digali dan dikaji, seminar POKJANAS TOI tidak menutup juga atas eksplorasi tanaman obat lain, selain yang telah ditetapkan.

Pada kesempatan ini, ijin menyampaikan terima kasih yang sebesar besarnya kepada panitia penyelenggara yang telah mewujudkan Seminar Nasional ini. Terima kasih kepada peserta seminar atas partisipasi aktifnya untuk menymbangkan hasil penelitian yang dipresentasikan. Mengingat bahwa bahasan penelitian dalam setiap seminar POKJANAS TOI adalah dari sisi hulu hingga hilir, maka di ajang inilah kita dapat bertemu dengan peneliti dari berbagai bidang ilmu yaitu farmasi, biologi, kimia pertanian, kedokteran peminat tanaman obat.

Akhirnya kepada para peserta kami ucapkan selamat mengikuti seminar, semoga acara ini dapat memberikan sumbangan pemanfaatan tumbuhan obat di Indonesia. Wahana Seminar POKJANAS TOI yang telah kita lakukan selama 25 tahun ini hendaknya dapat memberikan masukkan kepada kebijakan pemerintah atau menambah perolehan paten bagi negara kita.

Billahi taufik wal hidayah, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Pakanbaru, 12 April 2017

Kelompok Kerja Nasional Tumbuhan Obat Indonesia

Dra. Lucie Widowati MSi. Apt.

Ketua

(8)

v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i SEKAPUR SIRIH ... ii SAMBUTAN KETUA KELOMPOK KERJA NASIONAL TUMBUHAN OBAT INDONESIA .. iii DAFTAR ISI ………v PANITIA SEMINAR ... x Metabolit Sekunder dari Alstonia spatulata Blume (Apocynaceae) dan Kajian Potensi Aktivitasnya

Hilwan Yuda Teruna, Rudi Hendra, Kamal Rullah dan Haiyul Fadhli ... 1 Hilirisasi Justicia gendarussa Burm.f. Sebagai Obat KB Pria

Bambang Prajogo EW ... 2 Solving the Mystery of Ficus deltoidea, a Malaysian Antidiabetic Plant

Nor Hadiani Ismail ... 12 Brotowali (Tinospora crispa) : Studi Kandungan Kimia dan Aktivitas Biologi

Adek Zamrud Adnan ... 13 Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Bukit Suligi – Fasilitas dan Potensi Tanaman Obat

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan ... 14 Kajian Kimia dan Bioaktifitas Tumbuhan Obat Sumatera

Dayar Arbain, et al ... 15 Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Lumut Daun (Pogonatum cirratum, Polytrichum commune, dan Sphagnum squarrosum) dengan Metode Difusi

Emma Susanti, Sucitra Kurniawanti ... 16 Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid Fase N-Butanol dari Ekstrak Etanol 70% Daun Pepaya (Carica papaya L.)

Yunahara Farida, Erryza Amadea ... 24 Skrining Fitokimia dan Aktivitas Antimikroba Ekstrak Akar Tanaman Bayam Berduri (Amaranthus

spinosus)

M. Almurdani, Hilwan Yuda Teruna, Adel Zamri, Christine Jose ... 33 Penentuan Profil Kromatografi Ekstrak dan Fraksi Tumbuhan Pegagan (Centella Asiatica(L.)Urban) Secara Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT)

Armon Fernanado,Arum Rahmawati ... 42 Isolasi, Identifikasi, dan Aktivitas Antibakteri Jamur Endofit MFR-01 dari Tumbuhan Inang Nagasari (Mesua ferrea L.)

Dwi Hartanti, Dwi Ishmi Novanti, Retno Wahyuningrum ... 50 Potensi Ekstrak Etanol 70% Daun Sukun (Artocarpus altilis) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Pada Tikus Hiperglikemia Dan Hiperlipidemia

Vera Ladeska, Lusi Putri Dwita, Shela Febrina... 56

(9)

vi

Uji Antibakteri Metabolit Sekunder Ekstrak Metanol Sarang Ratu Anai-Anai Macrotermes gilvus Hagen

Yohannes Alen,Fitri Afnilia, Evi Guslianti, Vivi Ramadani, Mutia Oktami, Molinda Damris, Rezki Amelia, Delisa Putri & Rustini ... 62 The Effect of Combination Infusion of Pimpinella pruatjan Molken, Centella asiatica and Curcuma

xanthorrhiza Against Male Rats Libido

1

Nuning Rahmawati, Galuh Ratnawati and Yuli Widiyastuti ... 68 Profil KLT Fraksi Etil Asetat Metabolit Sekunder Isolat Jamur Aspergillus flavus dengan Penambahan Tanah Sarang Ratu Termite Macrotermes gilvus Hagen., Pada Media SDA

Yohannes Alen, Rezki Amelia, Oktafiana Ambarrahmi, Evi Guslianti, Novi Bakri, Delisa Putri, Molinda Damris, Vivi Ramadani, Mutia Oktami dan Akmal Djamaan ... 74 Profil Fitokimia Dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Katemas (Euphorbia heterophylla L.)

Rahmiwati Hilma, Devid Rahmat Arafat, Haiyul Fadhli, M.Almurdani ... 81 Penetapan Dan Identifikasi Fraksi Aktif Penghambat Enzim 92 ɑ-Glukosidase Dari Ekstrak Etanol 96% Daun Yakon(Smallanthus sonchifolius (Poepp.) H. Robinson)

Ratna Djamil, Zuhelmi Aziz, Jennifer Virginia ... 92 Parameter Fisikokimia Dan Penetapan Kadar Scopoletin Pada Ekstrak Etanol 70 % Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) dengan Perbandingan Daerah Tempat Tumbuh

Rini Prastiwi, Siska, Nurul Oktavia ... 97 Uji Penghambatan α-Glukosidase Secara In-Vitro dari Campuran Ekstrak Etanol 70% Daun Iler (Plectranthus scutellarioides L.) dan Biji Adas (Foeniculum vulgare Mill.)

Risma Marisi Tambunan, Greesty Finotory Swandiny, Eviyanti ... 107 Kandungan Flavonoid Total Kulit Batang Beberapa Famili Sterculiaceae; Faloak (Sterculia

quadrifida R.Br.) Pterigota (Pterygota alata (Roxb.) R. Br.) dan Nitas (Sterculia foetida L.)

Siswadi, dan Grace S. Saragih ... 112 Skrining Antibakteri Ekstrak Metanol dari Kulit Batang Tristaniopsis merguensis Griff

Yohannes Alen, Vivi Ramadani, Mutia Oktami, Molinda Damris, Rezki Amelia, Delisa Putri, Evi Guslianti, Deddi Prima Putra ... 119 Uji Aktivitas Fraksi Etilasetate Ektrak Metanol Aspergilus niger, Simbiotik Sarang Ratu Termite

Macrotermes gilvus Hagen., Dengan Pengayaan Media SDA

Yohannes Alen, Evi Guslianti, Mutia Oktami, Vivi Ramadani, Rezki Amelia, Delisa Putri, Molinda Damris & Netty Suharti ... 129 Pembuatan Filem Plastik Campuran Polistiren dengan Poli Caprolakton serta Uji Penguraiannya dalam Tanah dan Lumpur

Melzi Octaviani, Akmal Djamaan, Erizal Zaini ... 139 Riset Profil Kromatogram/Fingerprint Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) Secara High Performance Thin Layer Chromatography (HPTLC)

Sri Astuti , Tina Wikara, Sri Murhandini, Arustiyono ... 147

(10)

vii

Analisis Komparasi Pengetahuan Tumbuhan Obat Pada Tiga Etnis Dominan Di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau

Fitmawati, Wulandari dan Nery Sofiyanti... 153 Etnofarmakologi dan Potensi Tegakan Strychnos Lucida R.Br Di Pulau Timor, NTT

Grace S. Saragih dan Siswadi ... 161 Uji Antibakteri Fraksi Etil Asetat Kulit Batang Tumbuhan Endemik Bangka

Tristaniopsis merguensis Griff., (Pelawan Merah) Terhadap Vibrio cholera Inaba

Yohannes Alen Mutia Oktami, Vivi Ramadani,Evi guslianti, Molinda Damris, Delisa Putri, Rezki Amelia dan Netty Suharti ... 168 Pertumbuhan Dan Produksi 3 Aksesi Artemisia annua Pada 3 Ketinggian Tempat Tumbuh

Yuli Widiyastuti, Dyah Subositi dan Sari Haryanti ... 176 Efek Seduhan Formula Jamu Penurun Asam Urat Darah Terhadap Fungsi Hati

Agus Triyono, PR Widhi Astana ... 185 Model Analisis Terapi Jamu sebagai Komplementer terhadap Perbaikan Keluhan pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II

Danang Ardiyanto, Saryanto, Tofan Aries Mana, Tyas Friska Dewi ... 191 Gambaran Pemberian Jamu untuk Keluhan Insomnia di Rumah Riset Jamu “Hortus Medicus”

Enggar Wijayanti, Tofan Aries Mana, Ulfatun Nisa, Ulfa Fitriani ... 197 Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Insulin Dan Kombinasi Insulin-Metformin Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 RSI Ibnu Sina Pekanbaru

Fina Aryani, Wahyuni Satrianis, Nyimas Farastika Harsyah, Tiara Sri Sudarsih ... 202 Efek Kombinasi Ramuan Jamu Antihipertensi dan Antikolesterolemia Terhadap Kualitas Hidup Pasien Rumah Riset Jamu Hortus Medicus

Widhi Astana, Agus Triyono ... 209 Efek Pemberian Ekstrak Bawang Merah (Allium ascalonicum) Terhadap Otot Polos Ileum-Terpisah Marmut (Cavia porcellus) Yang Di Induksi Histamin

Arief Adi Saputro, Muhammad Fadhol Romdhoni ... 214 Pengaruh Pemberian Ramuan Jamu Alergi Terhadap Fungsi Hati

Fajar Novianto, Ulfatun Nisa, Zuraida Zulkarnaen ... 224 Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Gendola Merah (Basella alba L.) Terhadap Kadar Kreatinin dan Ureum Tikus Putih Jantan Diabetes

Agustina Marcedes, Yusriadi, Ayu Wulandari ... 229 Uji Efek Antidiabetes Ekstrak Etanol Daun Sukun (Artocarpus altilis (Parkinson Ex F.A.Zorn) Fosberg) pada Tikus Putih Jantan Hiperkolesterolemia-Diabetes

Ayu Martina, Dermiati T, Moh Rizky... 238 Uji Antibakteri Freeze Drying Ratu Rayap Macrotermes gilvus Hagen

Yohannes Alen

*

, Delisa Putri, Molinda Damris, Stefany Faula R.P, Marhani Dwithania, Vivi

Ramadani, Evi Guslianti, Mutia Oktami, Rezki Ameliadan Netty Suharti. ... 246

(11)

viii

Pengaruh Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura l) Terhadap Lama Penyembuhan Luka Pada Mencit (Mus muscullus) Diabetes

Hasan Bukhori, Dimas Pramita Nugraha ... 253 Uji Efek Nefroterapi Ekstrak Etanol Daun Kersen Terhadap Kadar Kreatinin dan Ureum Tikus Jantan yang Diinduksi Etilen Glikol

Joni Tandi, Inggrit Anggli S L, Niluh Puspita D ... 262 Uji Prebiotik Dari Tiga Varietas Jamur (Jamur Merang (Volvariella volvacea), Jamur Grigit (Schizophyllum commune), dan Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus)) yang Ada di Provinsi Riau Terhadap Bakteri “Lactobacillus casei”

Hasmalina Nasution, Elvika Ramayanti, Musyirna Rahmah ... 270 Aktivitas Diuretik Dan Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Akar Kuning (Fibraurea chloroleuca Miers) Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar

Mauritz P.M, Yandi Mardiansah, Witri Wulandari ... 277 Studi In Silico Senyawa Analog Kalkon Turunan 2’-Metoksi Asetofenon dan 3’-Metoksi Asetofenon Sebagai Antidiabetes

Neni Frimayanti, Adel Zamri, Besse Wahdatillah ... 286 Riset Sitotoksik Ekstrak Daun Sirsak(Annona muricata L) Pada Sel Vero dan AML 12

Tuty Erlina Mardja, Fitria Rahmi, Eka Rusmawati, Rina Adriany, Murtiningsih,Arustiyono ... 292 Regulasi Efek Hipoglikemik Ekstrak Daun Gaharu (Aquilaria malaccensis) Pada Tikus Wistar Jantan model Hiperglikemik

Muhammad Totong Kamaluddin, Yeni Agustin, Fauziah ... 298 Kajian Farmakologi Tanaman Obat Sebagai Antidiabetes

Maratu Soleha ... 310 Kajian Praklinik Serta Potensi Freeze Drying Ratu Rayap Macrotermes gilvus Hagen., Sebagai Kandidat Obat Herbal Dalam Sediaan Kapsul

Yohannes Alen

,

Molinda Damris, Delisa Putri, Evi Guslianti, Mutia Oktami, Rezki Amelia, Vivi Ramadani dan Almahdy A. ... 319 Efektivitas Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Andrographis Paniculata Dan Vernonia Amygdalina Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Postprandial Tikus Diabetes

Nyayu Fitriani, Kamalia Layal, Kamila ... 329 Ekstrak Daun Annona muricata L. Menurunkan Ekspresi Protein NRas pada Tikus Terinduksi Dimetilbenzen (a)Antracena (DMBA)

Rosa Adelina, Putri Reno Intan dan Intan Sari Oktoberia ... 335 Toksisitas Subkronik Ekstrak Etanol Herba Putri Malu (Mimosa pudica Linn.) pada Fungsi Hati dan Ginjal Tikus Putih Galur Wistar

Sri Adi Sumiwi, Ellin Febrina, Linesh Kumar Segar, ... 345 Mikroenkapsulasi Minyak Kayu Manis (Cinnamomum burmanii) Dengan Penyalut Kitosan

Dolih Gozali, Petrus Topaga, Nasrul Wathoni ... 353

(12)

ix

Uji Larvasida Ekstrak n-heksan Daun Zodia (Evodia suaveolens Scheff.) Terhadap Dua Vektor Larva Nyamuk Aedes albopictus dan Culex spp

Ema Dewanti, Rini Prastiwi, Ummu Syarifah, Dede Lusianah ... 362 Pengaruh Konsentrasi Lesitin terhadap Ukuran dan Stabilitas Etosom Ekstrak Daun Jeruk Purut

(Citrus hystrix D.C)

Thariq Kawirian, Dahlia Permatasari, Siti Jazimah Iswarin ... 368 Formulasi Sediaan Gel Antioksidan Dari Ekstrak Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.)

Fahleni , Pipih Sopiah ... 377 Preparasi Dan Karakterisasi Nanopartikel Ekstrak Rumput Laut Coklat (Sargassum polycystum) Berbasis Kitosan – Natrium Tripolifosfat Sebagai Antioksidan

Kartiningsih, Rike Yulianingtyas Nauri Putri ... 383 Penetapan Kadar Antosianin Ekstrak Etanol Dari Berbagai Varietas Ubi Jalar (Ipomoea batatas L) Secara Spektrofotometri Visibel

Armon Fernando dan Kristina Tambunan ... 390 Penghambatan Progresivitas Chronic Renal Failure Menggunakan Jamu Di Rumah Riset Jamu Tawangmangu : A Case Report

Ulfatun Nisa, Zuraida Zulkarnain, dan Fajar Novianto ... 395

(13)

x

PANITIA SEMINAR NASIONAL TANAMAN OBAT INDONESIA SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU

TAHUN 2017

Pelindung : Prof. Dr. Bustari Hasan, M.Sc

Steering Committee

:

1. Prof. Dr. Amri Bachtiar, Apt

2. Prof. Dr. Jasril, MS 3. Dr. Hilwan Yuda Teruna,

M.Si, Apt

4. Puji Iswari, S.Hut, M.Si

Ketua : Dr. Emrizal, M.Si, Apt

Wakil Ketua I : Enda Mora, M.Farm, Apt Wakil Ketua II :

Armon Fernando, M.Si, Apt

Sekretaris :

Rahayu Utami, M.Sc, Apt

Wakil Sekretaris :

Septi Muharni, M.Farm, Apt

Bendahara :

Dra. Syilfia Hasti, M.Farm, Apt

Wakil Bendahara :

Dewi Apriyani, ST

Seksi Kesekretariatan, Publikasi

dan Sertifikat

:

Ihsan Ikhtiaruddin, M.Si

Erniza Pratiwi, M.Farm, Apt Nofriyanti, M.Farm, Apt Nessa Agistia, M.Farm, Apt T. Harpirabi, S.Kom

Vivi Erdona, A.Md.F

Seksi Humas dan Sponshorship

:

Mustika Furi, M.Si, Apt

Melzi Octaviani, M.Farm, Apt Yanto, SE

Rahmatina Aulia, S.Farm Fenny Handayani

Syafrianto

Seksi Acara :

Fina Aryani, M.Sc, Apt Mira Febrina, M.Sc, Apt Rahma Dona, M.Si, Apt

Tiara Tri Agustini, M.Farm, Apt Tria Harlianti, S.Si

(14)

xi Seksi Ilmiah :

Seftika Sari, M.Ph, Apt

Anita Lukman, M.Farm, Apt Musyirna Rahmah Nst, M.Si Noveri Rahmawati, M.Farm, Apt Yuli Haryani, M.Sc, Apt

Dr. Yuana Nurlita, M.Si Verawati, A.Ma

Seksi Penerbitan, Naskah dan Dokumentasi

:

Haiyul Fadhli, M.Si, Apt

Dr. Meiriza Djohari, M.Kes, Apt Novia Sinata, M.Si, Apt

Ratna Sari Dewi, M.Farm, Apt Izrawaty, A.Md

Evi Indriastuti, S.Ab Sukma Murni, A.Md

Seksi Perlengkapan :

Husnawati, M.Si, Apt

Wira Noviana Suhery, M.Farm, Apt

Gustina Marni, S.Farm Jasma Hidayati, AMAF Sahrul

Saipul Kamal

Seksi Konsumsi :

Emma Susanti, M.Farm, Apt Deni Anggraini, M.Farm, Apt Yeni Eriza, AMAF

Fazat Azizah, A.Md Kasma Muria Delvi, A.Md Fatimah

Rika Susanti Saleh Hamid

Seksi Transportasi :

Nofri Hendri Sandi, M.Farm, Apt

Destriani Astina, M.Si

Arief Persesa

Debby

M. Damri

(15)

Kajian Potensi Aktivitasnya

Hilwan Yuda Teruna1*, Rudi Hendra1, Kamal Rullah2 dan Haiyul Fadhli2

1Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Riau, Pekanbaru 28293, Indonesia

2Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau, Pekanbaru 28293, Indonesia

*Email korespondensi: hyteruna@lecturer.unri.ac.id

ABSTRAK

Alstonia spatulata merupakan salah satu spesies dari genus Alstonia yang umum terdapat di pesisir timur Sumatera. Di Riau tumbuhan ini disebut pulai basung dan di semanjung Malaysia dinamakan pulai paya. Dari tumbuhan ini telah dilaporkan metabolit sekunder yang pada umumnya ditemukan berbagai jenis alkaloid indol dan juga beberapa tirterpen. Isolasi alkaloid tumbuhan ini adalah dengan metode ekstraksi asam-basa dari ekstrak metanol atau etanol. Sedangkan triterpen diisolasi dari ekstrak atau fraksi n-heksana. Pemurnian senyawa ini umumnya dengan teknik kromatografi. Elusidasi struktur dari metabolit sekunder dengan metode spektroskopi UV-vis, IR, MS/HR-MS dan NMR. Dari berbagai laporan telah diketahui 28 jenis alkaloid indol dan 3 triterpen. Pemanfaatan tumbuhan ini secara traditional lebih ditentukan kedua golongan metabolit tersebut. Metabolit sekunder dan aktivitas biologisnya akan didiskusikan lebih lanjut

Kata Kunci: alkaloid indol, Alstonia spatulata, pulai basung, triterpen

ABSTRACT

Alstonia spatulata is a species of genus Alstonia in which commonly found in east coast of Sumatra. In Riau province this plant is called pulai basung, while in Malayan Peninsular it is call pulai paya. Some secondary metabolites have been reported from this plants, including indole alkaloids and triterpenes. Isolation of the alkaloids from the methanolic or ethanolic extracts was by acid-base extraction method. Meanwhile the triterpenes were isolated from n-hexane extracts. Purification of the metabolites were done by chromatographic methods. Structure of isolated compounds were elucidated by spectroscopy methods, including UV-vis, IR, MS/HR-MS and NMR. There were 28 indole alkaloids and 3 triterpenes reported from this plant. The traditional usage of this plant depend of these groups of compounds. The secondary metabolites and their biological activities will be discussed further.

Keywords: Alstonia spatulata, indole alkaloids, pulai basung, triterpenes

(16)

2

Hilirisasi Justicia gendarussa Burm.f. Sebagai Obat KB Pria

Bambang Prajogo EW Fakultas Farmasi Universitas Airlangga

Email: Prajogo_EW@yahoo.com

ABSTRAK

Dari informasi etnomedisin (1985) diketahui Justicia gendarussa Burm.f (Acanthaceae) sebagai antifertilitas pria di pedalaman Papua. Dalam upaya untuk membuktikan penggunaan empiris sejak saat itu dengan tanpa data informasi ilmiah mulai dilakukan berbagai studi atau penelitian ekperimental.

Penelitian dilakukan secara paralel meliputi aspek : farmakognosi, fitokimia, farmakologi, toksisitas, budidaya, bioaktivitas preklinik dan klinik, formulasi dan proto type sediaan (skala pilot).

Autentika J.gendarussa sangat diperlukan diawal sebelum melangkah penelitian lebih lanjut. Isolat gendarusin A (6,8-di-C-α-L-arabinopiranosil-4’,5,7- trihidroksi-flavon) ditetapkan sebagai senyawa marker pada kajian kualitas, keamanan dan manfaat dari calon produk fitofarmaka. Ekstrak etanol terfraksinasi daun J.gendarussa menunjukkan hambatan aktivitas enzim hyaluronidase spermatozoa yang menyebabkan hambatan fertilisasi pada mekanisme kontrasepsi pria. Hasil uji klinik fase I, tidak menunjukan efek yang merugikan sedang pada fase II memberikan keberhasilan 100% (tidak ada kehamilan). Data keberhasilan 99,7% terjadi pada fase III dengan disain single blind dan multicenter.

Dukungan fasilitas sangat dibutuhkan, sehingga banyak melibatkan kolaberasi riset nasional dan internasional serta bersifat multidisiplin. Data yang diperoleh belum tentu sekaligus bisa digunakan untuk pengajuan ijin edar kecuali bila sepenuhnya telah mengikuti aturan cara uji klinik yang baik.

Peran industri tidak nampak pada permulaan penelitian meskipun ada potensi kuat nilai komersial dan baru terlibat setelah ada hasil yang menjanjikan.

Efisensi dan efektifitas penelitian yang berprospek untuk kemanfaatan bagi masyarakat perlu ada skema keterlibatan industri sejak awal, sehingga dapat mensinergikan rencana-rencana implementasi ke depan. Untuk menuju produk yang ideal tetap dijalankan sehingga penelitian tidak pernah berhenti disamping ada sebagaian yang sudah dihilirisasi dan dilengkapi adanya perlindungan hak kekayaan intelektual.

Kata Kunci : Justicia gendarussa Burm.f, gendarusin A, obat KB pria

PENDAHULUAN

Dewasa ini, di Indonesia sedang digalakkan program Keluarga Berencana (KB) untuk mencapai keluarga yang sejahtera dan sehat. Berdasarkan dari data yang diperoleh pada tahun 2011, sebanyak 642.342 wanita telah mengikuti program KB tersebut. Hanya 40.096 pria yang telah mengikuti program KB, atau sebesar 8,79% bila dibandingkan dengan wanita yang mengikuti program KB. Data ini menunjukkan rendahnya partisipasi pria dalam program KB ini.

Terbatasnya pilihan metode kontrasepsi pada pria, serta ketakutan akan efek samping yang ditimbulkan merupakan salah satu alasan rendahnya partisipasi pria dalam programKB (BKKBN, 2011).

Secara etnomedisin, tanaman Justicia gendarussa Burm.f. telah digunakan oleh sebagian masyarakat di Papua sebagai antifertilitas pria dan merupakan salah satu tanaman yang banyak ditemukan di beberapa wilayah Indonesia (Moeso & Agoes,1985). Mekanisme utamanya adalah hambatan enzim hialuronidase spermatozoa yangbersifat inhibitor kompetitif dan reversibel. Aktivitas hambatan enzim hialuronidase tersebut terutama disebabkan oleh kandungan senyawa glikosida flavonoid.

Pebagai upaya untuk membuktikan khasiat tersebut, telah dilakukan penelitian dasar sampai dengan rencana penerapan pada masyarakat. produk fitofarmaka sebagai target capaian, sehingga dukungan penelitian yang komprehensif dengan mengikuti aturan yang ditetapkan oleh bpom sebagai konsekuensi bila ditujukan untuk perolehan ijin edar.

Potensi tanaman obat indonesia sebenarnya sangat menjanjikan untuk penemuan obat baru, hal ini didukung dengan keanekaragaman hayati Indonesia, antara lain :

- 15,3% diantaranya terdapat di Indonesia

- Dalam hal tanaman, Indonesia menempati urutan ke-3 setelah Afrika Selatan - 30.000 jenis termasuk tanaman berbunga

- 7.000 jenis termasuk tanaman obat

- 940 jenis telah diidentifikasi mempunyai khasiat pengobatan

(17)

3

Masih banyak potensi kekayaan yang perlu dieksplorasi dan dieksploitasi untuk kepentingan kesehatan, kesejahteraan disamping untuk kemandirian bahan baku obat. Adapun koleksi tanaman obat dapat dilakukan dalam beberapa cara, antara lain melalui pendekatan : etnomedisin, kemotaksonomi dan skrining acak.

Justicia gendarussa Burm. f

Tempat tumbuh asal Justicia gendarussa Burm.f tidak diketahui, daerah penyebaran terutama di daerah tropis termasuk Indonesia. Di Jawa terdapat di datarn rendah sampai pada ketinggian 500 m dari permukaan laut. Pada umumnya ditanam sebagai pagar hidup dan juga tumbuh liar secara lokal di batas kawasan hutan dan di tanggul sungai (Siti, 1996).

Kandungan kimia yang terdapat pada tanaman ini antara lain alkaloid (Hegnauer, 1963; Prajogo dkk, 2001), amina arimatik, β-sitosterol, lupeol, friedelin (Chakravarty, 1982; Wahi et. al, 1974), glikosida flavonoid (Prajogo dkk, 1989), triterpana, irinoid, kumarin dan kalium (Hegnauer, 1963).

J. gendarussa atau yang sering disebut gandarusa (nama daerah) sering digunakan sebagai bahan ramuan obat tradisional, bagian tanaman yang digunakan pada umumnya adalah akar dan daun. Daun, digunakan sebagai obat encok, obat sakit kepala, obat sakit pinggang, bisul, memar keseleo dan rematik. Akar, sebagai upas dan malaria (Siti, 1996).

Akar dan daun, sebagai obat kontraseopsi pria dan ramuan dibuat dengan merebus akar dan daun gandarusa (Moeso dan Agus, 1985). Disamping itu di India digunakan untuk cephalalgia, hemiplegia, facial paralysis, chronic rheumatism, oedema, earache, internal hemorrhage dan emetic (Wahi et al, 1974).

Dari studi aktifitas gandarusa diketahui infus daun mempengaruhi spermatogenesis tikus (Prajogo dkk, 1994; Yugo dan Lukman, 1998), Ekstrak diklorometana dan metanol menurunkan motilitas, viabilitas spermatozoa kelinci, mencit (Ani dkk, 1997) dan manusia in vitro (Reny dkk, 1997) serta menurunkan daya dispersi cumulus oofurus manusia in vitro (Sri dkk 1997). Selain itu dilaporkan pula ekstrak metanol menghambat penetrasi spermatozoa mencit, menurunkan aktivitas akrosin dan α-glukosidase kelinci (prajogo dkk, 1998) dan LD50 adalah 180mg / kb.BB mencit po. dan termasuk kategori praktis dan toksik (Prajogo dkk, 1999).

Isolasi flavonoid gandarusa mengandung flavanol-3-glukosida (Prajogo dan Sujiwo, 1998) dan pada ekstrak metanol diketahui mengandung 8 komponen flavonoid (Prajogo dkk, 1997). Hasil ekstraksi dihasilkan fraksi n-butanol (1,2%) yang termasuk golongan polifenol dengan kadar flavonoid total 0,9% (Prajogo dkk, 1998).Bagian iniberisi tentang bahan dan alat yang digunakan serta prosedur penelitian yang dilakukan.

PENGGUNAAN TRADISIONAL

Daun tanaman J.gendarussa pada umumnya digunakan sebagai obat penawar racun. Dalam bentuk ramuan tradisional, daun-daun ditumbuk bersama cuka dan merica digunakan untuk sakit kepala akibat pilek dan dengan kapur sirih dan merica untuk encok (rheumatik). Daun gandarusa, adas pulasari dan kapur yang digiling hingga menjadi bubur, digunakan sebagai obat gosok jika merasa sakit atau pegal pada tulang-tulang dan pinggang (Heyne, 1987).

Bagi orang Melayu, daun gandarusa terkenal sebagai obat encok dan sakit pinggang, daun yang ditumbuk bersama merica putih digunakan sebagai obat yang memperlancar datang bulan. Air rebusan daun gandarusa dapat mengeluarkan keringat dan mencegah demam. Di Sulawesi daunnya digunakan sebagai obat cuci perut. (Heyne, 1987).

(18)

4

KLASIFIKASI TANAMAN

Suku : Acanthaceae

Marga : Justicia

Jenis : Justicia gendarussa Burm.f Sinonim : Justicia dahona (Buch) Ham

J. vulgaris Lour J. salicina Vahl

J. nigricans (Wiart, 2002)

Gendarusa vulgaris Nees (Banson, 1968; Backer and Van Dan Brink,1965).

Jenis lain : J. petrocalis Jacq J. ghiebreghtiana J. secunda J. neesii J. glauca

J. extensa J. insularis J. procumbens J. hayati

AUTENTIKA TANAMAN

Tanaman perdu, tegak, tinggi lebih kurang 1,8 meter Batang berkayu, segi empat, bercabang, beruas, berwarna cokelat keunguan. Daun tunggal oposita, bentuk lanset ujung dan pangkal runcing (acutus), panjang 3-6,2 cm, lebar 1,5- 3,5 cm, bertulang menyirip, warna ungu. Bunga majemuk, bentuk malai, panjang 3-12 cm, mahkota bentuk tabung, berbibir dua, berwarna ungu. Buah bentuk gada, berbiji empat, licin, masih muda berwarna hijau setelah tua hitam. Daun tunggal oposita, tangkai (0.5 – 2 cm), helai daun bentuk lanset panjang, warna hijau tua. Beringgit tapi tidak dalam, ujung dan pangkal daun runcing (acutus), tulang daun warna ungu.

EFEK FARMAKOLOGIS

Berdasarkan studi aktifitas gandarusa diketahui infusa daun dapat menurunkan kadar testosteron dan mempengaruhi spermatogenesis tikus (Prajogo dkk., 1994; Yugo dan Lukman, 1998), Ekstrak diklorometana dan metanol menurunkan motilitas, viabilitas spermatozoa kelinci, mencit (Ani dkk., 1997) dan manusia in vitro (Reny dkk., 1997) serta menurunkan daya dispersi cumulus oofurus manusia in vitro (Sri dkk., 1997). Selain itu, dilaporkan pula ekstrak metanol menghambat penetrasi spermatozoa mencit, menurunkan aktivitas akrosin dan α-glukosidase kelinci (Prajogo dkk., 1998) dan LD50 adalah 180mg / kb.BB mencit po. dan termasuk kategori praktis tidak toksik (Prajogo dkk., 1999).

Uji aktivitas enzim hialuronidase menunjukkan bahwa ekstrak etanol 60 % dan fraksi air daun J. gendarussa dapat menghambat aktivitas enzim hialuronidase dari testis sapi secara in vitro. Penurunan aktivitas enzim hialuronidase setelah pemberian fraksi air daun J. gendarussa melebihi ekstrak etanol. Tipe hambatan ekstrak etanol dan fraksi air daun J.

gendarussa sama dengan karakteristik kompetitif reversible (Prajogo, 2014).

Ekstrak etanol-60% daun J. gendarussa dengan konsentrasi 15294,34 µg/ml dapat menghambat 50 % aktivitas enzim hialuronidase testis manusia in vitro. Tipe hambatan ekstrak etanol dan fraksi air daun J. gendarussa sama dengan karakteristik kompetitif reversibel (Nisa, 2005).

(19)

5

Deteksi reseptor radikal bebas Diphenil Pikril Hidrozil (DPPH) daun J. gendarussa dengan metode spektrofotometri menunjukkan bahwa anti radikal bebas dari ekstrak methanol (EC50= 2284,76 ppm) > fraksi butanol (EC50= 18.086,86 ppm) > fraksi kloroform (EC50= 31.672,55 ppm) > fraksi air (EC50= 845,11 ppm) (Prajogo, 2014).Pengamatan pada menit ke-60 ekstrak metanol, fraksi butanol, fraksi kloroform, dan fraksi air menunjukkan bahwa terdapat peningkatan aktivitas reseptor radikal bebas DPPH sebesar 165,15-180,99% (Prajogo, 2014).

Pemberian ekstrak diklormetan dan ekstrak methanol daun J. gendarussa dengan dosis 1,5 %, 3 % dan 6 % dapat menghambat fungsi epididimis kelinci jantan dengan parameter penurunan aktivitas enzim α-glukuronidase (Suckristiana, 1998).

Pada pemberian fraksi air daun J. gendarussa per oral selama 6 hari dengan dosis 15,69 mg/20g BB dan 27,85 mg/20g BB pada mencit jantan menunjukkan peningkatan jumlah megakariosit dengan penghambatan hialuronidase (Sunarko, 2005).Ekstrak diklorometan, ekstrak metanol, dan infus daun J. gendarussa mempunyai efek analgesik pada mencit dan efek antipiretik pada tikus. Efek analgesik ekstrak methanol dan infuse tidak terdapat perbedaan yang signifikan tetapi lebih tinggi daripada ekstrak diklormetan pada dosis yang setara (Indah, 1997). Efek antipiretik ekstrak diklormetan dan metanol lebih lemah daripada infuse dengan dosis yang setara (Yuda, 1997). Ekstrak metanol daun J.

gendarussa yang diberikan per oral dengan dosis 112,5 mg/kg BB, 90 mg/kg BB, dan 67,5 mg/kg BB mempunyai efek antiinflamasi pada tikus pada jam ke-1 dan ke-2 (Prajogo, 2014).

UJI ANTIFERTILITAS

Ekstrak etil asetat dan n-butanol daun J. gendarussa dengan konsentrasi masing-masing 0,25g/ml dan 0,50g/ml dapat menghambat motilitas dan viabilitas spermatozoa manusia secara in vitro. Efek inhibisi ekstrak etil asetat dan n- butanol pada motilitas spermatozoa manusia lebih tinggi daripada efek pada viabilitasnya secara in vitro (Prajogo, 2014).Fraksi etanol daun J. gendarussa dengan dosis 8,44 mg/20g BB dan 4,22 mg/20g BB tidak mempengaruhi proses spermatogenesis. Fraksi air daun J. gendarussa dengan dosis 20,06 mg/20g BB; 10,03 mg/20gBB; 5,02 mg/20g BB dan 2,51 mg/20g BB tidak menmpengaruhi proses spermatogenesis (Agustin, 2005).Ekstrak diklorometan dan methanol daun J. gendarussa masing-masing dengan dosis setara dengan 2, 4, and 8 mg serbuk kering/g BB dapat menurunkan persentase motilitas, viabilitas, bentuk normal, dan konsentrasi spermatozoa epididimis. Efek penurunan motilitas, viabilitas, bentuk normal, dan konsentrasi spermatozoa dari ekstrak diklorometan adalah sama dengan ekstrak methanol (Hartati, 1997).

Ekstrak diklorometan dan ekstrak methanol daun J. gendarussa dengan dosis 0,2%; 0,3% dan 0,4% dapat menghambat motilitas viabilitas spermatozoa manusia in vitro. Efek inhibisi ekstrak diklorometane dan ekstrak methanol terhadap motilitilitas spermatozoa manusia lebih tinggi daripada efeh inhibisi pada viabilitasnya secara in vitro. Efek inhibisi motilitas dan viabilitas meningkat sesuai dengan peningkatan dosis ekstrak diklorometan dan ekstrak methanol daun J.

gendarussa (Wahyudiyah, 1997).

Ekstrak diklorometan daun J. gendarussa pada konsentrasi 433 ppm dan 216,5 ppm dapat menghambat aktivitas enzim hialuronidase dalam mendispersi cumulus oophorus manusia secara in vitro. Ekstrak methanol pada konsentrasi 1000 ppm dan 500 ppm tidak dapat menghambat aktivitas emzim hialuronidase dalam mendispersi cumulus oophorus manusia secara in vitro (Lestari, 1997).Ekstrak diklorometane dan ekstrak methanol daun J. gendarussa pada dosis 6 % dapat menurunkan aktivitas enzim akrosin spermatozoa kelinci. Hasil skrining TLC menunjukkan bahwa ekstrak diklorometan daun J. gendarussa mengandung senyawa terpenoid dan alkaloid, sedangkan ekstrak methanol daun J.

gendarussa mengandung senyawa flavonoid dan alkaloid (Siregar, 1998). Pada uji fertilisasi in vivo diketahui bahwa

(20)

6

fraksi air daun J. gendarussa dengan dosis 20,06 mg/20g BB; 10,03 mg/20g BB; 5,02 mg/20g BB dan 2,51 mg/20g BB dapat menghambat fertilisasi mencit secara in vitro. Pada penelitian ini, fraksi etanol daun J. gendarussa juga digunakan dengan dosis 33,75 mg/20g BB; 16,88 mg/20g BB; 8,44 mg/20g BB dan 4,22 mg/20g BB. Hasil menunjukkan bahwa fraksi etanol tersebut tidak dapat menghambat fertilisasi mencit secara in vitro (Alfi, 2003).

Fraksi air daun J. gendarussa dosis 26,06 mg/20 g BB; 18,39 mg/20g BB; 3,47 mg/20g BB dan 3,13 mg/20g BB tidak mempengaruhi motilitas, viabilitas, dan konsentrasi spermatozoa mencit (Ratnaningrum, 2005) begitu pula pada kelinci dengan dosis 579,48 mg/kg BB; 482,90 mg/kg BB; dan 340,87 mg/kg BB (Djisoko, 2006).

Pada uji fertilisasi in vitro diketahui bahwa fraksi air daun J. gendarussa dapat menghambat penetrasi spermatozoa mencit. Pada penelitian ini, fraksi air daun J. gendarussa diberikan per oral dengan dosis 26,06 mg/20 g BB; 18,39 mg/20 g BB; 3,47 mg/20 g BB dan 3,13 mg/20 g BB satu kali sehari selama 1,5 kali siklus spermatogenesis (Prajogo, 2014).

Pemberian fraksi air daun J. gendarussa menyebabkan perubahan morfologi spermatozoa epididimis mencit (Iriana, 2005).

Osmotic Swelling Test membuktikan bahwa fraksi air daun J. gendarussa dapat mempertahankan integritas membran spermatozoa. Pada penelitian ini, fraksi air diberikan per oral dengan dosis 15,6335 mg/20 g BB; 7,8168 mg/20 g BB; 3,9084 mg/20 g BB dan 1,9542 mg/20 g BB (Sugiyanto, 2005).Uji reversibilitas pada mencit jantan membuktikan bahwa fertilitas mencit jantan dapat kembali normal 100 % setelah pemberian fraksi air daun J. gendarussa dihentikan selama 1 kali siklus spermatozoa. Pada penelitian ini digunakan fraksi air daun J. gendarussa dengan dosis 26,06 mg/20 g BB dan 18,39 mg/20 g BB (Prajogo, 2014). Profil DNA spermatozoa epididimis mencit menunjukkan profil jarak migrasi DNA yang lebih pendek daripada kontrol positif dan kontrol negatif (Wardani, 2005).

TOKSISITAS

Uji toksisitas akut menunjukkan bahwa LD50 pada pemberian oral fraksi etanol 60% dan fraksi air daun J.

gendarussa pada mencit adalah 17,82630 g/kg BB dan 15,63389 g/kg BB (Supriatin, 2003).Uji teratogenik menunjukkan bahwa fraksi etanol 60 % dan fraksi air daun J. gendarussa tidak mempunyai efek teratogenik. Pada penelitian ini digunakan mencit strain Balb/C. Fraksi etanol diberikan dengan dosis 0,59; 1,18; 3,54 dan 5,90 g/kg BB. Fraksi air diberikan dengan dosis 0,35; 0,70; 2,10; dan 3,50 g/kg BB.

Daun J. gendarussa menyebabkan degenerasi pada sel hepatosit dan erupsi usus pada pemberian fraksi air per oral dengan dosis 7,8168 dan 15,6335 mg/20 g BB, tetapi tidak menyebabkan perubahan histopatologi ginjal.Pemberian fraksi air daun J. gendarussa per oral dengan dosis 579,48; 482,90; and 340,87 mg/kg BB pada kelinci jantan tidak mempengaruhi kadar Na+, K+, Cl-, kalsium, glukosa (Prajogo, 2014), SGPT, SGOT, phosphate alkali, BUN, dan kreatinin dalam darah (Prajogo, 2014).Uji karsinogenik menunjukkan bahwa fraksi air daun J. gendarussa tidak menyebabkan efek karsinogenik pada testis, hati, ginjal, usus, dan paru-paru.

Tes PCR menunjukkan bahwa terdapat perbedaan profil 802 pasang basa dalam hialuronidase pada testis mencit setelah pemberian fraksi air daun J. gendarussa menggunakan Primer Forward 5’-GCT TAG CTA TCA TTG ACT GG- 3’ and Primer Reverse 5’-GCA CAT TTT GGC TGC TAG GG-3’ dengan produk PCR (Marsusianti, 2006) namun perlu konfirmasi.Analisis total RNA testis mencit setelah pemberian per oral fraksi air daun J. gendarussa dengan metode Northern-Blot menunjukkan bahwa tidak ada perubahan susunan RNA. Pada penelitian ini digunakan fraksi air dengan dosis 1/12 LD50; 1/17 LD50; 1/90 LD50 and 1/100 LD50 (Nidom R, 2005).

(21)

7

EFEK SAMPING

Ekstrak etanol-60% daun J. gendarussa dosis 3,38 g/kg BB dan 6,75 g/kg BB dan fraksi air daun J. gendarussa dosis 2,84 g/kg BB memperpanjang waktu tidur barbiturat dan menurunkan aktivitas motorik spontan, sehingga diasumsikan bahwa daun J. gendarussa mempunyai efek CNS depressant. Ekstrak etanol-60% daun J. gendarussa dosis 6,25 g/kg BB mempunyai efek diuretik, tetapi pada dosis 12,46 g/kg BB dan 3,12 g/kg BB tidak mempunyai efek diuretik.

Fraksi air daun J. gendarussa tidak mempunyai efek diuretik.Pada uji secara in vitro, fraksi air daun J. gendarussa menyebabkan perubahan motilitas usus, yaitu peningkatan kontraksi usus halus (Verianto, 2003).

Uji emesis menunjukkan bahwa ekstrak etanol 60 % daun J. gendarussa dosis 0,23887 g/kg BB dan 0,47773 g/kg BB tidak mempunyai efek emesis, sedangkan dosis 1,91094 g/kg BB mempunyai efek emesis dengan waktu muntah awal rata-rata 10 mienit pada burung merpati (Columba livia). Fraksi air daun J. gendarussa dosis 0,9196 g/kg BB dan 1,3028 g/kg BB memberikan efek emesis dengan waktu muntah awal rata-rata 75 menit dan 122 menit pada burung merpati (Prajogo, 2014).

KANDUNGAN SENYAWA

Kandungan kimia tanaman suku Acanthaceae adalah alkaloid, saponin, heterosida, tannin, glikosida, polifenol, minyak astiri, dan mineral (Dwi et al, 2015, Indah et al, 2015. Putu et al, 2016). Kandungan kimia yang terdapat pada tanaman ini antara lain alkaloid (Hegnauer, 1963; Prajogo dkk., 2001), amina arimatik, β-sitosterol, lupeol, friedelin (Chakravarty, 1982; Wahi et al, 1974), triterpana, irinoid, kumarin dan kalium (Hegnauer, 1963), serta glikosida flavonoid (Prajogo dkk., 1989). Selain itu juga terdapat kalium, tannin 0,4 %, minyak atsiri, kalsium oksalat, dan alkaloid (MMI, 1995 dan Dalimartha, 1999).

Isolasi flavonoid gandarusa mengandung flavanol-3-glukosida (Prajogo dan Suwijiwo, 1998) dan pada ekstrak metanol diketahui mengandung 8 komponen flavonoid (Prajogo dkk., 1997). Hasil ekstraksi dihasilkan fraksi n-butanol (1,2%) yang termasuk golongan polifenol dengan kadar flavonoid total 0,9% (Prajogo dkk., 1998).

ISOLASI, PURIFIKASI SENYAWA FLAVONOID

Identifikasi awal senyawa flavonoid dari fraksi digunakan LC-MS, TSQ 700 Finigan MAT, sistem gradien, kolom Simetry, eluen MeOH:Air, posisi 5 – 50 % dalam 50 menit, 50 – 100% dalam 10 menit. Dari 12 komponen flavonoid yang terdeteksi masing-masing menunjukkan retensi 38; 39,2; 39,8; 41,8; 43,5; 44,1; 45,1 45,8; 46,3; 46,9; 48,2; 50 menit sesuai dengan rentang waktu retensi setiap puncak menghasilkan fragmentasi awal dengan berat molekul 534 – 535.

Selanjutnya secara bertahap menggunanakan kolom terbuka, MPLC, HPLC analitik dan preparative. Dari hasil penelitian diketahui bahwa dalam fraksi n-butanol gandarusa terdapat 12 komponen flavonoid dengan berat molekul sama. Komponen mayor flavonoid adalah 6,8-di-α-l-arabinopiranosil-4’,5,7-trihidroksiflavon atau 6,8- diarabinosilapigenin yang kemudian dikenal dengan gendarusin A, dengan aktivitas pencegahan penetrasi spermatozoa invitro (Prajogo,2002).

Kandungan alkaloid yang telah diisolasi dari daun Justicia gendarussa Burm. f. antara lain 2-amino benzil alkohol, 2-amino-O-metil benzil alkohol, 2-(2’-amino-benzilamino) benzil alkohol, serta 2-(2’-amino-benzil)-O-metil-benzil alkohol dan beberapa alkaloid baru (Chakravarty and Dastidar, 1982, Kiren et al, 2014).

(22)

8

2-amino benzil alkohol 2-(2’-amino-benzylamino)-O-

metil-benzil alkohol

2-(2’-amino-benzilamino) 2-amino-O-metil-benzil alkohol benzil alkohol

Gambar 1. Struktur Alkaloid Justicia gendarussa Burm. f. (Chakravarty, et al.,1981).

JGA 1

Komponen 3

NH CH2 OCH3

H2C H2N

NH CH2 OH

H2C H2N

NH2 H2

C OCH3

Komponen 1a: R=H, 9r,10S, 12R

Komponen 1b: R=H, 10S, 12S or 10R, 12R Komponen 2a: R-Me, 9r, 10S, 12R Komponen 2b : Me, 10S, 12S or 10R, 12R

(23)

9

Gambar 2. Struktur Alkaloid Justicia gendarussa Burm. f. (Prajogo dkk, 2011, Kiren et al., 2014)Gambar 3. Beberapa senyawa gendarusin . (Prajogo, 2002 ;Prajogo dkk, 2011)

UJI KLINIK

Untuk rencana penerapan produk fitofarmaka, maka telah dilakukan uji klinik fase I, II dan III terhadap ekstrak etanol 70 % terfraksinasi dari daun J. gendarusa. Uji klinik fase I dilakukan pada 36 pria sehat normospermatozoa, dosis 284,5mg, 213,4mg se kali sehari selama 108 hari.Hasil, tidakditemukan efek negatif padahati,ginjaldanjantung maupun kualitas spermatozoa namun ada penurunankonsentrasidanaktifitasenzimhyaluronidase spermatozoa. Uji klinik fase II pada 120 subyek pria pasangan usia subur (PUS) dosis 450 mg, 300mg dan placebo selama 72 hari. Hasil, 100 % istri subyek tidak ada kehamilan. Uji klinik fase III pada 350 subyek pria PUS, dosis 450mg dan placebo selama 30 hari, keberhasilan 99,7%. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa fraksi etanol J.gendarussa efektif, aman dan refersibel sebagai obat kontrasepsi oral pada pria (Prajogo, dkk., 2008; Prajogo, dkk, 2009; Prajogo, dkk, 2011).

PENUTUP

Penelitian gendarusa tidak akan pernah selesai, karena tidak mudah menjadi yang ideal atau diharapkan dapat memberi inspirasi penelitian lain. Studi formulasi sediaan fitofarmaka, budi daya, isolasi komponen lain yang dilanjut

(24)

10

studi insiliko masih berlangsung. Publikasi hasil penelitian terpilih bisa dilakukan disamping paten untuk menunjukkan karya anak bangsa. Penelitian gendarusa banyak menyerap dana pemerintah yang bersifat kompetitif sangat kecil yang berasal dari kontribusi swasta, dan diusulkan ada pendanaan sinergis keduanya dalam skema kontribusi penelitian.

Penelitian ini berlangsung lama justru terkendala dana serta dukungan pihak-pihak terkait. Penelitian yang mempunyai dampak menyelesaikan permasalahan bangsa seharusnya mendapat fasilitas utama untuk percepatan capaian hasil penelitian atau produk (hilirisasi). Upaya yang dapat dilakukan bahwa penelitian ini dapat diselesaikan dengan kolaberasi yang melibatkan banyak institusi nasional dan internasional untuk meminimalisir kendala fasilitas. Selain itu pendangan komprehensif dan multi disiplin serta dukungan dana sangat dibutuhkan. Mitra industry seyogyanya hadir sejak awal penelitian, bila penelitian tersebut memiliki prospek tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Ani hartati, Sutarjadi, Bambang Prajogo e.W. dan Onny P., 1997. efek Pemberian ekstrak Diklorometan dan metanol daun Gendarussa vulgaris Nees pada sprmatozoa epididimis mencit. Simposium PERHIPBA IX, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Backer A and Bakhuizen Van Den Brink, 1965. Flora of Java, Vol. ii, nVP. noordhoff gronongen, netherland, p. 589–590.

Chakravarty, A.k., Dastidar, P.P.g., 1982. Simple Aromatic Amines from Justicia gendarussa 13 C nmR Spectra of the Bases and their Analogues.

Tetrahedron, Vol. 38 no. 12, p. 1792–1797.

Chen C-C., hsin W-C., ko F-k., huang Y-L., Ou J-C., dan teng C-m, 1996.Anti Platelet Arylnaphthalide Lignans from Justricia procumbens, Journal of Natural Product, 59, pp. 1149–1150.

Dalimartha S, 1999. Atlas Tumbuhan obat Indonesia, Jilid 1. Jakarta: trubusAgriwidya, hlm. 61–64.

Dwi Kusuma Wahyuni, Febri Vidianti, Hery Purnobasuki, Tri Muji Ermawanti, Bambang Prajogo and Edi Setiti Wida Utami.2015. Agrobacterium Rhizogenees Mediated Hairy Root Induction in Justicia gendarussa Burm.f..J. Appl. Environ.Sci. 5(4)87-93

Heyne k, 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, jilid III. Diterjemahkan olehBadan Litbang kehutanan, Jakarta.

Ibrahim, B., M’Batchi, B., mounzeo, H., Bourobou Bourobou, H.P., dan Posso, P. 2000. effect of tephrosia vogelii and Justicia extensa on tilapia nilotica in vivo. Journal of Ethnopharmacology. 69, pp. 99–104.

Indah Yulia Ningsih, Diah Intan Purwati, Suwiji Wongso, Bambang EW Prajogo, Gunawan Indrayanto. 2015.Metabolite Profilingof Justicia gendarussa Burm.f using HPLC-UHR-QTOF-MS. Sci.Pharm. 83.489-500.

Ismail, LD., Lorenz, P., dan Stermitz, F.R. 1998. isolation amd Synthesis of an α-malanic acid derivative from Justicia ghiesbreghtiana. Journal of Natural Product, 61, pp. 1174–1176.

Lestari, S, Sutarjadi, Aucky H, dan Prajogo BEW. 1997. efek ekstrak Diklorometan dan ekstrak metanol Daun Gendarussa vulgaris nees. Pada Aktivitas hyaluronidase Spermatozoa pada Cumulus Oophorus Ovum manusia In vitro. Simposium PERHIPBA IX, universitas gadjah mada, Yogyakarta.

Lorenz, P., Stermitz, F.R, dan ismail, LD. 1999. An Amide of L-threo-γ- hydroxyglutamic acid from Justicia ghiesbreghtiana. Phytochemistry, 52, pp.

63–66.

Martinez dan Chanfrau. 2000. Justicia pectoralis Jacq. Algunos aspectos sobre la composicion quimica, farmacologia y toxicologia. Revista Medicama de Clinicas Farmaceuticas, Vol. 31, No. 2, April-Junie.

MM Mnatsakanyan, EF Queiroz, L Marcourt, B Prajogo, JL Wolfender, 2016 Chemical profile of Justicia gendarussa a medicinal plant used for male contraception. Planta Med ; 82(S 01):S1-S381

Moeso, S. dan P, Agus. 1985. Laporan Perjalanan ke Jayapura Sentani (IrianJaya). Yogyakarta: Fakultas Biologi UGM, p. 9.

Okigawa, m., Maeda T., dan Kawano N. 1970. the isolation and Structure of three new Lignans from Justicia procumbens Linn. Var. leucantha honda.

Tetrahedron, vol. 26. pp. 4301–4305.

Prajogo, B & Sujiwo, P., 1988, isolasi Flavonoid Daun Justicia gandarussaBurm.f, Simposium PERHIPBA VI universitas indonesia Jakarta.

Prajogo, B, emmy, k, Suhartono, imam, R, noor, i, dan igP Santa, 1994,Studi Bioaktivitas Dekok dan ekstrak Daun Justicia gendarussa Burm.

f.ASOMPS VIII. uneSCO, melaka, malaysia.

Prajogo, B., k hoiril A. igP Santa dan Soeharno, 1997, efek ekstrak Diklorometan dan ekstrak metanol Daun Gendarussa Vulgaris nees Pada Spermatogenesis tikus, Simposium PERHIPBA IX, universitas gajah mada, Jogjakarta.

Prajogo, B., hery A, h., & Aucky, h. 1998. efek inhibitor Fraksi Diklorometan dan metanol dari Justicia gandarussa Burm. f. terhadap enzim hialuronidase mencit. LaporanLembaga Penelitian unair .

Prajogo, B., Matty N, S., Onny, P S., dan IGP Santa. 1998. efek ekstrak Diklorometan dan metanol dari Gandarussa vulgaris nees pada enzim Spermatozoa Kelinci. Simposium POKJANAS TOI 8 VIII. universitas Brawijaya, Malang.

(25)

11

Prajogo, B., Widjiati, dan Epy M,L., 1999, uji toksisitas Daun Gendarussa vulgaris ness terhadap gamabaran Darah dan histopatologi hati, ginjal, dan usus mencit Jantan, LaporanLembaga Penelitian unair.

Prajogo, B., Wiwied, Widjiati., hamdi, Aucky, mulja, dan noor, C., 2001, Potensi Gendarussa vulgaris nees Sebagai Bahan kontrasepsi Pria.LaporanPenelitian Kerjasama Antara BKKBN Pusat dan Lab. Botani Farmasi– Farmakognosi Fakultas Farmasi Unair.

Prajogo, B.2002. Aktifitas antifertilitas flavonoid daun Gendarussa vulgaris Nees. Penelitian eksperimental pencegahan penetrasi spermatozoa mencit dalam proses fertilisasi in vitro. Desertasi. Program Pasca Sarjana Universitas Airlangga, Surabaya.

Prajogo, B, Supritin, Widjiati, ifadotunnikmah F, 2008. uji toksisitas Akut dan uji teratogenik Fraksi etanol 60 % dan Fraksi Air Daun Justicia gendarussa Burm. f. sebagai Bahan Baku kontrasepsi Pria, Jurnal Ilmiah Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, Tahun II, no. 2, hal. 1–6.

Prajogo, B.E.W, Noor C.Z, Hudi W, Aucky, Dian, mustaina, Flouresia, Anggraeni, Radjaram. 2009. Pengaruh ekstrak etanol 70% pada Pria Pasangan usia Subur (PuS) (Uji Klinik Fase II). Fakultas Farmasi Unair-BKKBN Pusat.

Prajogo, B, Flourisa Juliaan, Aucky hinting, Budyandin D, maria Anggraeni, Ahcmad Radjaram, Sri musta’ina. 2011. Studi khasiat kontraseptik ekstrak etanol terfraksinasi Daun Justicia gendarussa Burm. f. Pada Pria Pasangan usia Subur. Laporan Pelaksanaan Uji Klinik Fase III. Departemen Farmakognosi dan Fitokimia Falkutas Farmasi unair Bersama BKKBN.

Prajogo, B. 2014. Autentika Tanaman Justicia gendarussa Burm.f sebagai bahan baku obat kontrasepsi pria. Airlangga University Press.

Prasmawari, S, 2001, Uji Aktivitas Anti inf lamasi ekstrak metanol Daun Gandarusa vulgaris nees pada tikus Putih, Skripsi, universitas Airlangga, Surabaya.

Rajasekhar and Subbaraju, 1998. Justicia lignans V. three new β-Apolignan fro, Justicia neesii Ramamoorthy. Tetrahedron, 54, pp. 13227–13236.

Putu Indrayoni, Diah Intan Purwat, Suwiji Wongs, Bambang EW Prajogo, Gunawan Indrayanto. 2016 Metabolitr Profiles in various plant organs of Justicia gendarussa Burm.f. and its invitro cultures. Sci.Pharm. 84.855-866.

Rajasekhar and Subbaraju. 2000. Jusmicranthin, a new arylnaphtha-lide lignan from Justicia neesii. Fitotherapia 71, pp. 598–599.

Reny Wahyudi, Sutarjadi, Bambang Prajogo e.W. dan Aucky h. 1997. efek ekstrak Diklormetan dan ekstrak metanol Daun Gendarussa vulgaris nees.

Pada motilitas dan Viabilitas Spermatozoa manusia in Vitro. Simposium PERHIPBA IX, universitas gadjah mada, Yogyakarta.

Yuko Kiren, Jun Deguchi, Yusuke Hirasawa, Hiroshi Morita, Bambang Prajogo. 2014. Justidrusamides A -D, New 2-aminobenzyl Alcohol Derivatives from Justicia gendarussa. J. Nat. Med. :68(4):754-8.

(26)

12

Solving the Mystery of Ficus deltoidea, a Malaysian Antidiabetic Plant

Nor Hadiani Ismail

Atta-ur-Rahman Institute for Natural Products Discovery , Universiti Teknologi MARA, Malaysia

ABSTRACT

In Malaysia, Ficus deltoidea (mas cotek), is a popular herb possessing various medicinal attributes. Ethnobotanically, Ficus deltoidea has been claimed to possess antidiabetic properties, the leaves decoction is commonly used for diabetes management. However, not much is known about the chemical constituents of this plant, especially the ones responsible for its pharmacological properties. There are seven varieties of F. deltoidea in Peninsula Malaysia, and confusion in the morphological identification among the varieties is quite common. In this project, metabolite analysis was employed as alternative approach for the differentiation and discrimination among varieties of Ficus deltoidea.

Metabolite profiles and fingerprints of the seven varieties were established using NMR and LC-MS methodologies. Dereplication of the mass data identified 23 compounds comprised of flavanols, proanthocyanidins, hydrocinnamic acids, furanocoumarins and flavone glycosides. However, unambiguous identification necessitates isolation of the compounds for acquisition of NMR data. The complexity of the chromatographic profile however, posts substantial challenge in the phytochemical isolation leading to the use of advanced and powerful separation techniques such as recycling- HPLC which enabled separation of compounds with very close retention time.

Assessment of these varieties for in vitro α-glucosidase inhibition revealed different level of activity. Multivariate data analysis including discriminant techniques were employed and correlation of the metabolite profiles to their in vitro a- glucosidase inhibitory activity through a regression model provided insights towards the role of the whole metabolome present in the plant.

In vivo toxicity and antidiabetic effect of five of the varieties, var. trengganuensis, intermedia, kunstleri, deltoidea and angustifolia, on normal and type 2 diabetic animal models were also studied. Acute toxicity studies revealed non-toxic nature of the leaves extracts. While the extracts do not seem to produce severe hypoglycemia, which should be avoided in diabetic patient, they improved glucose tolerance activity in normal rats and able to reduce fasting and postprandial blood glucose level in diabetic type 2 rats. Pushing the limits a little further, metabolomics studies on urine of diabetic rats treated with the varieties are being conducted. Preliminary results showed that var. trengganuensis and kunstleri are able to partially fix the altered metabolism of diabetic rats by shifting of some metabolites profile such as glucose, succinate, citrate, lactate, creatine, creatinine, urea and phenylacetylglycine back to its normal level.

In the effort to unravel the mystery of this interesting and potential antidiabetic plant, integrating the complex chemistry and systems biology is vital and necessary in order to obtain the mechanistic evidences.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini memperoleh hasil bahwa good corporate governanase yang diukur menggunakan komite audit, kepemilikan instirusional, ukuran dewan komisaris secara

Hal utama yang mencirikan dari model ARIMA dalam rangkaian analisis data deret waktu dibandingkan metode pemulusan adalah perlunya pemeriksaan keacakan data dengan melihat koefisien

Dari hasil yang didapat dapat disimpulkan bahwa bola golf yang berputar dapat Dari hasil yang didapat dapat disimpulkan bahwa bola golf yang berputar dapat meningkatkan koefisien

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa LKS dengan pendekatan saintifik dinyatakan layak ditinjau dari hasil validasi LKS, dan

Hal tersebut menunjukkan bahwa subtitusi tepung kedelai dengan fermentasi tepung daun lamtoro pada pakan untuk udang vaname tidak dapat meningkatkan nilai retensi

+erikan pen!elasan kepada klien bah"a pemahaman tentang klien tidak boleh minum air terlalu banyak karena akan membuat luka tetap basah, pemahaman tersebut !ustru

$ada tahun :76, seorang kimiaan "merika, Fr Fred ederi eri)+ )+ Ga Gard rdne ner r 1 1ttr ttrel el,, berhasil menemukan suatu alat yang berfungsi untuk

Penelitian pengembangan dapat diartikan sebagai rangkaian proses atau langkah- langkah untuk mengembangkan suatu produk yang efektif dan berupa bahan- bahan pembelajaran,