• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fungsi Komunikasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Fungsi Komunikasi"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

Etika Komunikasi

Ilma Saakinah Tamsil M.Comm

(2)

Etika Komunikasi

• Etika sering digunakan untuk melihat baik atau buruknya cara berkomunikasi dalam kehidupan masyarakat.

• Etika mencakup bidang komunikasi verbal dan nonverbal. Dalam komunikasi verbal, etika yang

dimaksud adalah penggunaan bahasa, baik secara lisan maupun tulisan. Sedangkan etika komunikasi nonverbal mencakup cara berpakaian, cara berperilaku, dan

sebagainya.

(3)

Etika Komunikasi

• Etika komunikasi (communication ethics) adalah

tanggung jawab etis dalam berkomunikasi, baik yang dilakukan secara langsung atau melalui teknologi

komunikasi, seperti media sosial.

• Etika komunikasi berakar dari etika jurnalisme karena banyaknya media komunikasi selama paruh terakhir abad ke-20.

(4)

Etika Komunikasi

• Istilah etika media = etika komunikasi

• Penggunaan etika dalam komunikasi bertujuan untuk menyampaikan informasi dengan tepat, membangun relasi yang baik, sebagai bentuk sopan santun, bagian dari rasa saling menghormati/menghargai orang lain.

(5)

Fungsi Etika

Komunikasi

(6)

Fungsi Etika Komunikasi

Berfungsi sebagai landasan moral ;

Etika

komunikasi membangun landasan moral antarmanusia.

Misalnya berkomunikasi dengan bahasa yang baik, berperilaku sopan saat berbicara, dan sebagainya.

Mempermudah proses penyampaian pesan ;

Dengan menjalankan etika komunikasi,

manusia akan lebih mudah dalam menyampaikan dan

menerima pesan. Karena bahasa yang digunakan mudah dimengerti kedua belah pihak.

(7)

Fungsi Etika Komunikasi

Sebagai panduan manusia dalam

berkomunikasi ;

Panduan ini meliputi penggunaan bahasa, baik komunikasi lisan maupun tertulis, hingga cara berperilaku.

(8)

Etika Komunikasi Interpersonal

(9)

Etika Komunikasi Interpersonal

• Etika berbicara mengenai nilai dan norma, moral manusia, ukuran tingkah laku yang dipandang baik dalam masyarakat. Etika memiliki tujuan yaitu untuk

membantu manusia mengambil sikap dan tindakan yang tepat untuk dilakukan, bebas namun bertanggung

jawab, sehingga menciptakan kebahagiaan. Etika mengajarkan cara hidup yang baik sebagai seorang manusia.

(10)

Etika Komunikasi Interpersonal

• Manusia adalah mahluk sosial, tidak ada seorangpun yang bisa hidup sendiri. Seorang yang sangat introvert sekalipun memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi

dengan orang lain. Dalam berkomunikasi juga terdapat etika yang perlu kita cermati, agar tujuan komunikasi dapat tercapai. Memang tidak semua orang

memperhatikan etika berkomunikasi, dan etika yang

dipahami seseorang pun bisa saja berbeda dengan yang orang lain pahami. Namun kita harus berupaya agar

lawan bicara bisa menerima kita dengan baik, sehingga tidak terjadi kerenggangan yang dapat menghambat

keberhasilan komunikasi.

(11)

Etika Komunikasi Interpersonal

• Cara paling mudah untuk menerapkan etika komunikasi adalah dengan memperhatikan adat istiadat, nilai dan norma budaya setempat, aturan yang telah disepakati, kebiasaan, serta tatakrama yang berlaku.

(12)

Etika Komunikasi Interpersonal

1. Etika Komunikasi Tatap Muka ;

Orang-orang yang terlibat dalam proses komunikasi saling bertemu.

Dengan begitu setiap orang dapat melihat langsung lawan bicaranya, termasuk melihat ekspresi wajah, pancaran

mata, serta body language-nya. Pembicaraan dengan komunikasi tatap muka merupakan cara yang paling efektif untuk menyelesaikan sesuatu.

Agar pembicaraan berlangsung nyaman dan

menyenangkan, kedua belah pihak perlu diperhatikan etika komunikasi interpersonal yakni :

(13)

Etika Komunikasi Interpersonal

Bersikap tenang ketika berbicara. Diperbolehkan

menggerakkan tangan secara halus untuk menegaskan pembicaraan, namun hindari menggunakan telunjuk

untuk menunjuk lawan bicara.

Pilih tema pembicaraan yang berguna dan menarik bagi kedua belah pihak. Hindari pembicaraan mengenai hal yang tidak ingin dibicarakan, atau hal yang ingin

dilupakan lawan bicara.

(14)

Etika Komunikasi Interpersonal

Hindari menggunjingkan orang lain. Bergosip mungkin menyenangkan, namun hal tersebut merupakan sifat buruk. Membicarakan kekurangan dan kesalahan orang lain, tanpa memperhatikan fakta bahwa diri sendiri ujuga memiliki banyak kekurangan

Hindari memborong semua pembicaraan, beri waktu orang lain berbicara. Ketika orang lain berbicara, maka diamlah. Hargai dan dengarkan apa yang lawan bicara katakan dan jangan memotong ketika mereka berbicara.

(15)

Etika Komunikasi Interpersonal

Atur jarak yang sesuai dengan lawan bicara, sehingga lawan bicara merasa nyaman dan bisa mendengar apa yang anda katakan; begitu juga sebaliknya.

Sesuaikan volume suara ketika berbicara. Hindari berteriak keras atau berbisik-bisik, tidak akan

menyenangkan untuk pembicaraan yang panjang.

(16)

Etika Komunikasi Interpersonal

2. Etika Komunikasi Melalui Panggilan Telepon

Pertimbangkan waktu menelepon, pilih waktu yang tepat

Saat berbicara di telepon, usahakan berbicara dengan tenang dan langsung ke inti masalah.

Beri perhatian penuh pada lawan bicara di telepon, jangan berbicara dengan orang lain di dekat anda.

Cukup beri isyarat jika ada orang yang mengajak bicara, agar menunggu hingga anda selesai menelepon.

(17)

Etika Komunikasi Interpersonal

3. Etika Komunikasi Melalui SMS ;

Layanan

pesan pendek cukup populer, sebab selain praktis dan harganya lebih murah, juga menghindari pembicaraan panjang yang tidak perlu.

Baca kembali sms yang telah ditulis, untuk menghindari kesalahan.

Hindari penggunaan singkatan yang tidak populer, untuk menghindari kesalahan penafsiran.

Hindari menggunakan huruf kapital pada seluruh teks, sebab huruf kapital dianggap menandakan kemarahan.

(18)

Etika Komunikasi Interpersonal

4. Etika Komunikasi Melalui Sosial Media ;

Perkembangan dunia internet membawa dampak yang signifikan terhadap cara berkomunikasi. Melalui sosial media dapat berkomunikasi tanpa terkendala waktu dan

jarak. Jangkauan komunikasi menggunakan internet sangat luas, sekali memposting suatu pesan, maka seluruh dunia dapat mengetahuinya.

(19)

Etika Komunikasi Interpersonal

4. Etika Komunikasi Melalui Sosial Media ;

Memilah antara kepentingan pribadi dan organisasi.

Menggunakan teknologi untuk meningkatkan kualitas komunikasi.

Jangan mengganggu privasi orang lain dengan

membobol password dan mengakses informasi milik orang lain

Batasi penggunaan media sosial

Selalu ingat bahwa teknologi hanya alat bantu.

(20)

Etika Komunikasi Interpersonal

5.Etika Komunikasi Ketika Menyambut Tamu ;

Menyambut tamu yang datang merupakan

sebuah tindakan menghormati tamu. Kemampuan dalam menyambut dan menerima tamu, akan berhubungan

dengan penilaian tamu terhadap diri dan keluarga penerima tamu.

(21)

Etika Komunikasi Interpersonal

5.Etika Komunikasi Ketika Menyambut Tamu ;

Menjemput tamu yang datang, misalnya dari bandara atau stasiun

Berjabat tangan, atau memeluk jika cukup dekat.

Mengalungkan bunga.

Mengadakan jamuan penghormatan.

Mengkomunikasikan jadwal acara.

(22)

Etika Komunikasi Interpersonal

6.Etika Komunikasi Ketika Berkenalan ;

Menyebut nama dengan jelas.

Percaya diri

Berikan personal contact.

Orang yang lebih muda yang memperkenalkan diri kepada yang lebih tua, dan pria terhadap wanita.

Hindari perkenalan di tempat ramai seperti di pinggir jalan.

(23)

Etika Komunikasi Interpersonal

7.Etika Komunikasi dalam Percakapan ;

Dalam melakukan percakapan kita harus memerhatikan etika agar percakapan berlangsung dengan nyaman dan menarik bagi kedua belah pihak.

Mengangkat topic pembicaraan tentang hal atau isu

yang menarik, misalnya kebudayaan, hobi, dkk. Hindari mengangkat topic yang bersifat pribadi atau sensitif.

Memiliki rasa humor dan wawasan luas.

(24)

Etika Komunikasi Interpersonal

7.Etika Komunikasi dalam Percakapan ;

Mampu menyesuaikan diri.

Menjelaskan dengan singkat, padat, dan jelas.

Memberikan perhatian penuh pada lawan bicara.

Menggunakan bahasa yang dimengerti lawan bicara.

Bersikap ramah, dan menunjukkan tingkah laku yang baik.

(25)

Etika Komunikasi Interpersonal

8. Etika Ketika Berada di Ruang Tunggu Umum ;

Kita harus menjaga kenyamanan dan

ketertiban orang di sekitar kita, saat berada diruang tunggu umum, dengan memperhatikan tata tertib dan etika yang berlaku.

Mengantri dengan sabar sampai mendapat giliran.

Hindari menyerobot antrian.

Hindari menerima telepon didepan umum dengan suara keras.

(26)

Etika Komunikasi Interpersonal

8. Etika Ketika Berada di Ruang Tunggu Umum ;

Hindari duduk berselonjor kaki sehingga menghalangi jalan. Hindari pula nenaikkan kaki ke atas bangku.

Jangan membuang sampah sembarangan.

Tidak bersikap mengganggu dan berusaha menjaga kenyamanan.

(27)

Etika Komunikasi Interpersonal

9. Etika Ketika Merokok ;

Seperti kita ketahui rokok memberikan dampak buruk bagi kesehatan, adalah tidak etis jika seorang perokok merokok didepan lawan

bicara yang tidak merokok, sebab orang tersebut juga

akan menerima dampak dari asap rokok yang ditimbulkan.

• Tidak merokok di tempat yang dilarang merokok.

• Meminta ijin pada orang didekat anda sebelum merokok.

• Hindari merokok saat acara makan sedang berlangsung.

• Sebaiknya merokok lah di ruang terbuka.

(28)

Etika Komunikasi Interpersonal

9. Etika Ketika Merokok ;

Seperti kita ketahui rokok memberikan dampak buruk bagi kesehatan, adalah tidak etis jika seorang perokok merokok didepan lawan

bicara yang tidak merokok, sebab orang tersebut juga

akan menerima dampak dari asap rokok yang ditimbulkan.

• Tidak merokok di tempat yang dilarang merokok.

• Meminta ijin pada orang didekat anda sebelum merokok.

• Hindari merokok saat acara makan sedang berlangsung.

• Sebaiknya merokok lah di ruang terbuka.

(29)

Etika Komunikasi Antar Budaya

(30)

Etika Komunikasi Antar Budaya

1. Jujur pada diri sendiri ;

Sebelum melakukan komunikasi antar budaya, ada baiknya kita memiliki

penilaian yang jujur terkait dengan gaya komunikasi, keyakinan, dan prasangka yang dimiliki. Hal ini

dikarenakan sikap yang kita miliki terhadap perbedaan budaya dapat berpengaruh pada cara kita berkomunikasi dengan orang lain.

(31)

Etika Komunikasi Antar Budaya

2. Menerapkan perilaku komunikasi yang suportif ;

Berbagai macam perilaku suportif dapat

meningkatkan tingkat efektivitas komunikasi antar budaya.

Salah satu contoh perilaku komunikasi yang suportif

adalah sikap empati terhadap orang lain. Yang dimaksud dengan empati adalah memahami perspektif orang lain dari sudut pandang yang bersangkutan. Dengan bersikap empati, maka kita tidak akan gegabah dalam memberikan penilaian terhadap orang lain.

(32)

Etika Komunikasi Antar Budaya

3. Mengembangkan kepekaan terhadap

keberagaman ;

Manusia diciptakan dengan berbagai macam perbedaan latar belakang seperti suku bangsa,

ras, dan lain-lain. Ketika kita berkomunikasi dengan orang lain sejatinya kita sedang belajar mengenai berbagai hal dari orang lain. Keberagaman yang kita miliki memberikan peluang lebih banyak bagi kita untuk belajar. Untuk itulah, kita perlu menyediakan waktu untuk mempelajari budaya orang lain.

(33)

Etika Komunikasi Antar Budaya

4. Menghindari stereotype ;

Ketika kita

berkomunikasi dengan orang lain yang memiliki perbedaan budaya dengan kita, ada baiknya kita menghindari

membuat generalisasi atau asumsi-asumsi tentang latar belakang budaya orang lain. Lebih baik kita mencari tahu melalui orang yang bersangkutan.

(34)

Etika Komunikasi Antar Budaya

5. Mengembangkan kode kepekaan ;

Kode

kepekaan merujuk pada kemampuan untuk menggunakan bahasa verbal dan bahasa nonverbal yang sesuai dengan norma budaya seseorang yang menjadi lawan bicara.

Semakin banyak kita mengetahui tentang budaya orang lain maka akan semakin mudah bagi kita untuk

beradaptasi.

(35)

Etika Komunikasi Antar Budaya

6. Mencari kode Bersama ;

Salah satu kunci untuk mencari kode bersama adalah bersedia untuk

berpikiran terbuka mengenai perbedaan dan di saat yang bersamaan kita menentukan gaya komunikasi yang akan digunakan agar dapat beradaptasi selama komunikasi

antar budaya.

(36)

Etika Komunikasi Antar Budaya

6. Mencari kode Bersama ;

Salah satu kunci untuk mencari kode bersama adalah bersedia untuk

berpikiran terbuka mengenai perbedaan dan di saat yang bersamaan kita menentukan gaya komunikasi yang akan digunakan agar dapat beradaptasi selama komunikasi

antar budaya.

(37)

Etika Komunikasi Antar Budaya

7. Menggunakan dan mendorong umpan balik deskriptif ;

Umpan balik yang efektif dapat mendorong adaptasi dan hal ini sangat penting dalam komunikasi antar budaya. Partisipan komunikasi harus

bersedia untuk menerima umpan balik dan menampilkan sikap suportif. Umpan balik yang diberikan hendaknya

bersifat segera, jujur, spesifik, dan jelas.

(38)

Etika Komunikasi Antar Budaya

8. Membuka saluran komunikasi ;

Komunikasi antar budaya tidaklah mudah. Oleh karenanya, kita perlu mengembangkan sikap sabar selama berinteraksi dengan orang lain agar pemahaman bersama dapat tercapai.

9. Mau mendengarkan ;

Mendengarkan tidak hanya sekedar menanyakan sesuatu kepada orang lain melainkan mendidik diri kita sendiri. Jangan sampai kita menunggu orang lain untuk mendidik diri kita..

(39)

Etika Komunikasi Massa

(40)

Etika Komunikasi Massa

Saat ini, televisi diminati oleh banyak orang di seluruh dunia. Hampir semua keluarga, minimal memiliki satu pesawat televisi di rumahnya. Selain televisi, media

komunikasi massa yang saat ini sedang popoler adalah internet. Kepopulerannya bahkan telah mengalahkan

televisi. Sebagian besar orang, terutama kamun milenial menghabiskan lebih banyak waktunya untuk berselancar di dunia maya dibanding untuk menonton televisi.

(41)

Etika Komunikasi Massa

Seiring dengan perkembangan media massa, seperti semakin banyaknya stasiun televisi baru dan memakin maraknya kemunculan media online baru menimbulkan permasalahan: apakah isi pesan yang di sampaikan oleh media massa tersebut layak untuk dipublikasikan?

Mengingat dampak yang dapat ditimbulkannya. Apabila terdapat dampak negatif, tentu akan membahayakan

sendi kehidupan yang berlaku dalam masyarakat. Misalnya tergradasinya norma atau perilaku budaya lokal.

(42)

Etika Komunikasi Massa

1. Tanggung Jawab ;

Media massa serta jurnalis memiliki tanggung jawab atas berita serta dampak dari berita yang dibuat dan dipublikasikannya. Jurnalis harus mempertanggung jawabkan berita yang dibuatnya

tersebut terhadap Tuhan, masyarakat, profesi, serta

terhadap dirinya sendiri. Dalam membuat berita, sebisa mungkin hindari berita yang dapat menimbulkan dampak negatif yang dapat merugikan orang banyak. Jika berita tersebut menimbulkan dampat negatif, apalagi jika

memibulkan kerugian secara perdata atau pidana; media massa bahkan harus siap mempertanggungjawabkannya di pengadilan.

(43)

Etika Komunikasi Massa

2. Kebebasan Pers ;

Kebebasan yang dimiliki pers merupakan kebebasan yang bertanggung jawab, bukannya bebas yang sebebas-bebasnya. Maksud kebebasan disini adalah bahwa pers memiliki kebebasan untuk bersuara melawan kekeliruan dan penindasan yang terjadi dalam masyarakat. pers memiliki kebebasan untuk tidak berada dibawah kendali dan kepentingan pihak tertentu. Pers

memiliki kebebasan untuk dapat memberikan kontribusi yang konstruktif untuk sebuah perubahan yang bernilai positif.

(44)

Etika Komunikasi Massa

3. Masalah Etis ;

Jurnalis mengabdi kepada kepentingan umum, bukan individu atau kelompok

tertentu. Jurnalis sebaiknya tidak terlibat atau melayani organisasi masyarakat tertentu (termasuk organisasi

politik), untuk menghindari adanya konflik kepentingan.

Sehubungan dengan hal tersebut, Jurnalis juga sebisa mungkin tidak menerima hadiah atau ‘amlop’ untuk menjaga integritasnya. Sebab ketika telah menerima

sesuatu yang bersifat meyuap, maka kepentingan orang yang memberi suap akan lebih didahulukan, dan jurnalis tidak lagi bersikap netral.

(45)

Etika Komunikasi Massa

4. Ketepatan Dan Objektivitas ;

Dalam menulis berita, wartawan harus akurat, cermat dan menghindari

adanya kesalahan sekecil apapun. Objektifitas bermakna berita yang ditulis berdasarkan fakta-fakta yang terjadi dilapangan, bukan mutlak pendapat pribadi jurnalis.

Orientasi dan tujuan utama dari sebuah berita adalah kebenaran

(46)

Etika Komunikasi Massa

4. Ketepatan Dan Objektivitas ;

Ketika sedang menyampaikan pendapat pribadi, sebaiknya pembaca

berita menggunakan intonasi dan penekanan suara yang berbeda dalam pengucapannya dengan ketika sedang

menyampaikan laporan. Contoh lain mengenai ketepatan dan objektivitas misalnya, headline berita. Headline

sebuah berita juga harus sesuai dengan isi berita yang disampaikan. Laporan berita juga mempresentasikan semua aspek/ sisi peristiwa

.

(47)

Etika Komunikasi Massa

5. Tindakan Adil Untuk Semua Orang ;

Media massa memperjuangkan kepentingan umum, bukan kepentingan individu atau kelompok. Media harus berani untuk melawan campur tangan individu dalam media,

menolak mengistimewakan individu atau kelompok

tertentu. Media tidak boleh menjadi kaki tangan pihak tertentu. Media sebaiknya menghindari campur tangan pihak yang dapat mempengaruhi proses pemberitaan, yang membuat pemberitaannya memihak kepentingan kelompok atau individu tertentu.

(48)

Etika Komunikasi Massa

6. Bersikap Jujur ;

Seperti yang kita ketahui, media berperan dalam membentuk opini publik. Dalam sebuah konflik misalnya, media harus melihat secara konkrit dan berpihak kepada korban. Jangan sampai integritasnya,

moral, dan sikap kritisnya kalah oleh hadiah atau amplop atau kepentingan pribadi pihak tertentu. Jurnalis dan

media haruslah jujur dalam mengungkap sebuah peristiwa, menyampaikan semua aspek berita dan tidak menutup-

nutupinya atas dasar kepentingan tertentu. Misalnya atas kepentingan pemegang saham media massa yang

bersangkutan.

(49)

Etika Komunikasi Massa

6. Bersikap Jujur ;

Seorang penyampai berita atau informasi juga harus jujur dalam menyatakan

perasaannya, jika setuju dengan sesuatu katakan setuju, dan sebaliknya jika tidak setuju maka katakan tidak setuju.

Jangan mengatakan persetujuan atas sesuatu yang

sebenarna tidak disetujuinya. Jika marah, maka katakan

bahwa anda marah. Namun dalam penyampaiannya harus menggunakan bahasa yang santun dan beretika

(50)

Etika Komunikasi Massa

7. Tidak Menuduh ;

Jurnalis dan media sebaiknya tidak membuat dan menyiarkan berita yang bersifat

menuduh atau mempersalahkan seseorang, kelompok tertentu, atau siapapun. Media harus bersikap netral.

Seorang pemnyampai informasi atau komunikan juga sebaiknya menghindari ucapan yang bersifat tuduhan, misalnya dengan mengatakan bahwa seseorang telah menyebabkan orang lain merasa seperti ini atau seperti itu. Hindari mengucapkan sesuatu yang dapat

menyebabkan hubungan komunikasi menjadi tegang dan akhirnya bersifat negatif

(51)

Etika Komunikasi Massa

8. Memberi Gambaran Tepat ;

Media sebaiknya menyampaikan informasi dengan tepat, tidak

menimbulkan penyimpangan makna atau bahkan

menghilangkan makna yang dimaksud. Jangan membuat informasi yang bersifat palsu atau hoax, dan memberikan gambaran yang salah mengenai suatu hal.

(52)

Etika Komunikasi Massa

9. Berkata Benar ;

Selain memberikan gambaran yang tepat dalam menyampaikan informasi; media juga harus memberitakan informasi yang benar. Jangan

membuat berita palsu, dengan tujuan untuk menipu atau memperdaya penerima berita. Jangan melakukan

kecurangan yang disengaja untuk menguntungkan pihak tertentu.

(53)

Etika Komunikasi Massa

10. Mematuhi Etika;

Dalam menyampaikan

informasi komunikator sebaiknya menggunakan bahasa yang santun dan mematuhi etika, misalnya dengan tidak mengumpat. Menghormati orang yang sedang berbicara dengan tidak memotong atau mengalihkan pembicaraan.

Kominikator harus memperhitungkan emosi dan perasaan komunikan dan juga diri sendiri.

(54)

Etika Komunikasi Massa

11. Selaras ;

Makna selaras dalam komunikasi massa adalah, bahwa dalam menyampaikan sebuah informasi, gerak-gerik komunikator harus selaras dengan

perkataannya. Misalnya ketika kita berkata ‘iya’ maka kepala kita juga sebaiknya menggeleng bukannya

mengangguk (baca juga: Komunikasi visual). Makna

komunikasi yang dilakukan secara verbal dan non verbal harus konsisten untuk menghindari bias makna.

(55)

Etika Komunikasi Massa

12. Tidak Mengganggu ;

Ketika berkomunikasi, misalnya dalam sebuah percakapan kelompok sebaiknya hindari melakukan hal yang bersifat mengganggu jalannya komunikasi. Misalnya tidak memotong pembicaraan,

mengatakan hal yang tidak berkaitan dengan point yang sedang dibahas, atau mengalihkan pembicaraan. Selain menganggu jalannya komunikasi yang dapat

menyebabkan tidak tercapaikanya tujuan komunikasi, gannguan yang dilakukan juga berpotensi menimbulkan dampak negatif misalnya perasaan tidak dihargai.

(56)

Etika Komunikasi Massa

13. Bersikap Positif ;

Dalam menanggapi dan menyampaikan sesuatu, sebaiknya hindari mencari-cari kesalahan atau hal-hal yang bersifat negatif. Sebaiknya

lebih utamakan hal-hal yang bersifat positif. Dengan begitu komunikan akan merasa dihargai, dan juga akan

menunjukkan sikap positif. Hal ini juga penting dilakukan untuk menghindari berjalannya proses komunikasi yang bersifat negatif.

(57)

Etika Komunikasi Massa

14. Bersikap Terbuka ;

Komunikan harus mau bersikap terbuka terhadap informasi yang belum di

ketahui, yang mungkin akan mengakibatkan perubahan konsepsi diri atau orang lain. Salah satunya terbuka

terhadap kritik, sebab seperti yang kita ketahui bahwa semua orang tidak pernah lepas dari kesalahan.

(58)

Etika Komunikasi di Era Siber

1. Penggunaan komunikasi yang baik sangat diwajibkan apabila kita menjadi pengguna media sosial (tidak hanya untuk yang memberikan informasi saja tapi juga menerima informasi). Pemilihan kata dan bahasa yang tepat

menjadikan informasi tersebut nyaman ketika diberikan kepada khalayak umum. Jika memberikan tanggapan terhadap sebuah postingan disarankan berkomunikasi dengan sopan dan santun.

(59)

Etika Komunikasi di Era Siber

2. Beragam informasi yang akan diunggah di media sosial sebaiknya menghindari penyebaran yang mengandung

aksi kekerasan, pornografi ataupun SARA. Kadangkala, ingin memberikan informasi yang real seseorang

mengupload foto dari korban kecelakaan, kekerasan dan sebagainya. Alangkah baiknya, informasi yang diberikan bersifat informatif dan edukatif.

(60)

Etika Komunikasi di Era Siber

3. Kebenaran/kepastian sebuah berita adalah hal utama yang perlu ditekankan. Bagi pengguna jejaring sosial, kita harus cerdas menyaring beragam informasi yang disajikan.

Apakah berita tersebut pasti? Sumber beritanya jelas ? Hal ini menghindari kita mengkonsumsi informasi hoax. Bagi pemberi berita, juga dituntut cerdas memberikan berita, memastikan isian benar berdasarkan hasil dari

pengecekan.

(61)

Etika Komunikasi di Era Siber

4. Setiap orang memiliki hak untuk berkarya. Jika kita menggunakan karya orang lain, alangkah baiknya

mencantumkan sumbernya. Hal ini sebagai bentuk

penghargaan kita terhadap karya orang lain sekaligus rasa terimakasih kita karena bisa menggunakan karya orang

lain. Apabila hendak memberikan tanggapan,

saran/masukan, kita bisa berkomunikasi secara personal dengan kalimat yang baik.

(62)

Etika Komunikasi di Era Siber

5. Media sosial banyak digunakan sebagai wadah

mengeksplore diri. Beragam konten dimuat dijejaring

sosial mulai dari gaya hidup, aktifitas sehari-hari, prestasi serta capaian hidup. Hal ini memang menjadi hak setiap insan di akun media sosial yang dimiliki. Namun baiknya kita tetap waspada dalam memberikan sajian informasi.

Penyebaran terkait data diri bisa diberikan sewajarnya saja karena resiko penyalahgunaan informasi pribadi juga

seringkali terjadi. Banyak oknum yang tidak bertanggung jawab menggunakan informasi pribadi orang lain untuk kepentingannya sendiri, misalnya untuk melakukan

penipuan dan sebagainya.

(63)

Thank You

Ilma Saakinah Tamsil M.Comm ilmasaakinah@gmail.com

Referensi

Dokumen terkait

Literature, and Teaching The Use of Social Media in Improving EFL Learner Writing Skills *Kartika Puspa Dewi¹, Daviq Rizal2 1,2 Universitas Islam Negeri Walisongo, Indonesia

2016 “Pencarian Rute Terpendek Menggunakan Algoritma Dijkstra pada Sistem Informasi Geografis Pemetaan Stasius Pengisian Bahan Bakar Umum,” Jurnal Vokasional Teknik Elektronika &