26
BAB IV
HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Tentang Lokasi Studi Kasus
RSUD Kota Kendari terletak di jalan Z.A. Sugianto No. 39, Kambu, Kota Kendari Sulawesi Tenggara. RSUD Kota Kendari merupakan salah satu Rumah Sakit tipe B berada dibawah naungan pemerintah yang telah terakredistasi paripurna. Rumah Sakit ini memiliki fasilitas serta layanan seperti ambulance, instalasi gawat darurat, instalasi rawat inap, apotek, ruang operasi, instalasi gizi, terapi okupasi, dokter umum dan memiliki fasilitas pelayanan penunjang medis lainnya.
B. Hasil Studi Kasus
Pengkajian dilakukan pada tanggal 30 Mei 2023 denggan menggunakan metode pengumpulan data seperti data observasi, wawancara, pemeriksaan fisik, dan hasil pemeriksaan penunjang. Hasil pengkajian didapatkan An. H dengan nomor rekam medik 290867 lahir Tobuuha, 2 Mei 2010, berjenis kelamin laki-laki, Beralamat jl.Y Wayong Kel. Tobuuha kota Kendari, masuk rumah sakit pada tanggal 26 Mei 2023. Anak dari Tn. A (53 Tahun), pekerjaan wiraswasta dan Ny. U (48 tahun) pekerjaan IRT. Pendidikan terakhir dari Tn. A SMA dan pendidikan terakhir Ny.
U SMP.
Pada saat dilakukan pengkajian ibu klien mengatakan anakanya demam selama kurang lebih 3 hari yang lalu ibu klien mengatakan anaknya mual dan muntah klien nampak gelisah, Dari pemeriksaan fisik didapatkan pasien Nampak lemas, ekspresi wajah tampak gelisah, kesadaran composmentis, TTV: TD;110/90 Mmhg RR: 18x/menit N: 88 x/menit S:39°C.
27
Klien datang diantar oleh keluarga. Keluarga klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit kronis dan riwayat penyakit keturunan maupun penyakit menular. Klien mengatakan tidak ketergantungan obat maupun alergi obat. Pemeriksaan penunjang pada pasien dengan teknik farmakologi adapun pemberian obat yang diberikan adalah PCT 500 mg injeksi/12 Jam, Ondansetron injeksi/12 Jam.
Setelah dilakukan pengkajian peneliti mengangkat diagnosa keperawatan hipetermia. Berdasarkan SIKI (Standar Intervensi Keperawatan Indonesia) perawatan anak untuk diagnosa keperawatan tersebut maka dilakukan, penerapan terapi kompres hangat untuk menurunkan termoregulasi pada pasien anak dengan febris.
Penerapan kompres air hangat ini dilakukan 4 hari berturut-turut dengan waktu 10-15 menit pada dahi, sela ketiak dan belakang leher.
Penurunan termoregulasi pada An.H sebelum dan sesudah diberikan terapi kompres hangat dari hari pertama sampai keempat dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.1 Hasil Observasi Luaran
Hari/tanggal Pengamatan Kriteria hasil
Sebelum Sesudah
Selasa, 30 Mei 2023 ( 07.00 pagi dan 17.00
sore)
Menggigil Ada Ada
Kulit merah Kemerahan kemerahan
Suhu tubuh 39°C 38,7°C
Suhu kulit Hangat Hangat
Rabu, 31 Mei 2023 ( 07.00 pagi dan 17.00
sore )
Menggigil Ada Ada
Kulit merah Kemera
han
kemera han
Suhu tubuh 38,7°C 38,3°C
Suhu kulit Hangat Menur
un Kamis,1 Juni
2023 ( 07.00 pagi dan 17.00
sore )
Menggigil Ada Ada
Kulit merah Berkurang Berkurang
Suhu tubuh 38°C 38°C
Suhu kulit Menurun Menurun
Jum’at, 2 Juni 2023 ( 07.00 pagi )
Menggigil Menurun Menurun
Kulit merah Tidak ada kemerahan
Tidak ada kemerahan Suhu tubuh
38°C 37,4°C
Suhu kulit
Menurun Menurun
28
29
Keterangan :
Pada hasil tabel 4.1 menunjukkan pada hari pertama tanggal 30 Mei 2023, sebelum dilakukan intervensi kompres hangat suhu tubuh pasien 39°C setelah dilakukan intervensi kompres hangat selama 10 menit, suhu tubuh pasien menurun menjadi 38,7°C. Kompres hangat dilakukan selama 2 kali dalam sehari, kompres hangat pertama dilakukan sebelum pemberian obat pada pasien di jam 7 pagi. Kemudian pasien diberikan obat pada jam 9 pagi dan kompres hangat kedua jam 17.00 sore sebelum pasien diberikan obat, pada malam hari jam 20.00 obat diberikan pada pasien.
. Pada hari kedua tanggal 31 Mei 2023 dilakukan kompres hangat sebelum melakukan intervensi kompres hangat terlebih dahulu mengukur suhu tubuh pada pasien hasilnya 38,7°C setelah dilakukan kompres hangat selama 15 menit suhu tubuh menurun menjadi 38,3°C. . Kompres hangat dilakukan selama 2 kali dalam sehari, kompres hangat pertama dilakukan sebelum pemberian obat pada pasien di jam 7 pagi. Kemudian pasien diberikan obat pada jam 9 pagi dan kompres hangat kedua jam
17.00 sore sebelum pasien diberikan obat, pada malam hari jam 20.00 obat diberikan pada pasien.
Pada hari ketiga tanggal 1 Juni 2023 sebelum di lakukan intervensi kompres hangat suhu tubuh pasien 38°C. Setelah dilakukan kompres hangat selama 10 menit suhu tubuh menurun pada 38°C. Kompres hangat dilakukan selama 2 kali dalam sehari, kompres hangat pertama dilakukan sebelum pemberian obat pada pasien di jam 7 pagi. Kemudian pasien diberikan obat pada jam 9 pagi dan kompres hangat kedua jam 17.00 sore sebelum pasien diberikan obat, pada malam hari jam 20.00 obat diberikan
30
pada pasien.
Kemudian pada hari keempat tanggal 2 Juni 2023 sebelum dilakukan terapi kompres hangat mengukur suhu tubuh pasien dan hasilnya 38°C, setelah diberikan terapi kompres hangat selama 15 menit maka suhu tubuh pasien menurun menjadi 37,4°C.
C. Pembahasan
Pada kasus An.H dilakukan selama 3 hari dengan memberikan terapi kompres air hangat selama 10-15 menit pada siang hari ( sebelum dilakukan terapi farmakologi). Hasil yang didapatkan peneliti melakukan implementasi terapi kompres air hangat pada An.H didapatkan klien mengalami penurunan suhu tubuh dari data obyektif menunjukan perubahan suhu tubuh, suhu kulit, kulit merah dan mengigil menjadi membaik.
Kompres hangat merupakan tindakan menurunkan suhu tubuh dengan menggunakan kain atau handuk yang telah dicelupkan pada air hangat 40°c,yang ditempelkan pada bagian tubuh tertentu sehingga dapat memberikan rasa nyaman, kompres tepid sponge bekerja dengan cara vasodilatasi (melebarnya) pembuluh darah perifer di seluruh tubuh sehingga evaporasi panas dari kulit ke lingkungan sekitar akan lebih cepat (Mawarti, 2019).
Saat dievaluasi yang di harapkan pada pasien berhasil tercapai, hal ini didapatkan hasil pada pasien An.H yaitu pada hari pertama sampai ketiga mengalami perubahan suu tubuh menjadi membaik. Dimana suhu tubuh pada hari pertama yaitu 39°C pada hari ketiga menjadi 37,4°C.
31
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Fadli tentang pengaruh kompres hangat terhadap perubahan suhu tubuh pada pasienfebris.
Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya pengaruh kompres hangat terhadap perubahan suhu tubuh pasien febris di ruangan instalasi gawat darurat Puskesmas Tanru Tedong Kabupaten Sidrap. Hasil penelitian ini dapat di pergunakan sebagai bahan masukan bagi institusi kesehatan dan penanganan peningkatan suhu tubuh pada pasien febris (Fadli, 2018).
Hasil penelitian Yoga maulana, dkk. Tentang pengaruh pemberian kompres hangat terhadap penurunan suhu tubuh anak dengan febris menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian kompres hangat terhadap penurunan temperatur badan anak dengan febris. Kesimpulan pemberian kompres hangat dapat menurunkan temperatur badan pada anak yang mengalami febris pada anak. ( Yoga, dkk, 2021).
Pemberian kompres hangat pada daerah tubuh akan memberikan sinyal ke hipotalamus melalui sumsum tulang belakang. Sistem efek mengeluarkan sinyal untuk berkeringat dan vasodilatasi perifer. Terjadinya vasodilatasi ini menyebabkan pembuangan energi atau panas melalui keringat karena seluruh tubuh dan kulit dikompres atau dibilas dengan air.
Kulit merupakan radiator panas yang efektif untuk keseimbangan suhu tubuh, sehingga dengan membilas seluruh tubuh atau kulit menyebabkan kulit mengeluarkan panas dengan cara berkeringatdengan suhu tubuh yang awalnya meningkat menjadi turun bahkan sampai mencapai batas normal.
Hasil penelitian yang dilakukan Annisa (2019) menyatakan bahwa kompresair hangat efektif menurunkan suhu tubuh anak yang mengalami hipetermia di RSUD Temaggung masing-masing responden anak yang dikompres dengan air hangat mengalami penurunan suhu tubuh dengan
32
rata-rata penurunan sebesar 0,4°C setiap diberikan kompres air hangat.
Menurut hasil penelitian Aksara (2022) menunjukan bahwa trdapat pengaruh kompres air hangat terhadap suhu tubuh anak di Rumah Sakit. Hal ini dibuktikan dengan terjadinya penurunan suhu tubuh pada pasien anak yang mengalami hipetermi dengan diberikan kompres air hangat. Hasil uji statistika diperoleh nilai p=0,000 yang menandakan bahwa terdapat pengaruh kompres air hangat terhadaap suhu tubuh anak.
Berdasarkan hasil penelitian Ardian (2020) mengatakan rata-rata suhu tubuh responden sebelum dilakukan tindakan kompres hangat yaitu 39°C dan setelah dilakukan kompres hangat menjadi 38,5°C. Berdasarkan perubahan suhu tubuh di RS PGI Cikini setelah dilakukannya kompres hangat membuktikan adanya pengaruh kompres air hangat pada tubuh.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di RSUD Kota kendari menunjukkan adanya kesamaan dengan hasil penelitian sebelumnya, dimana menunjukkan penurunan termoregulasi setlah diberikan terapi kompres hangat pada pasien.
D. Keterbatasan dalam penelitian
Dalam penelitian yang dilakukan terdapat keterbatasan dalam berkomunikasi pada pasien yang dimana pasien anak tidak kooperatif.
Sehingga peneliti sulit untuk mengidentifikasi keluhan yang dirasakan, tetapi karena adanya peran orang tua dalam merawat dan menampingi anak sehingga penelitidapat mengantisipasi kesulitan yang di dapatkan.
33
Perawatan yang diberikan pada pasien tidak hanya terbatas pada terapi kompres hangat tetapi menggunakan terapi lain seperti terapi
farmakologis. Sehingga kemungkinan adanya bias terhadap hasil dapat terjadi oleh karena itu, diharapkan penelitian selanjutnya bisa melibatkan 2 responden sehingga dapat dipertimbangkan hasil yang diperoleh dengan menggunakan metode intervensi dan kuratif.