BAB III
METODE PENULISAN A. Rancangan Studi Kasus
Metode penelitian merupakan pedoman atau prosedur teknik dalam rencana penelitian yang di gunakan sebagai pedoman untuk menyusun strategi yang di hasilkan model atau blue print penelitian.
Rancangan studi kasus ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat nausea sebelum dan sesudah upaya-upaya massage therapy pada pasien yang mengalami dispepsia. Pendekatan yang meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan.
B. Subyek Studi Kasus
Subyek penelitian yang digunakan dalam penelitian berjudul gambaran penerapan massage therapy tingkat nausea pada pasiean dispepsia di ruangan melati RSUD kota Kendari. Jumlah subyek penelitian yaitu 1 orang pasien anak dengan perawatan minimal 3x24 jam. Adapun kriteria inklusi dan ekslusi subyek studi kasus ini, yaitu:
1. Kriteria inklusi
a. Pasien anak usia 10-17 tahun yang mengalami nausea b. Orang tua bersedia untuk menjadi responden
c. Pasien anak yang mengalami dispepsia 2. Kriteria ekslusi
a. Anak dengan dispepsia yang mengalami komplikasi b. Pasien yang pulang kurang dari 3 hari
C. Fokus Studi Kasus
Fokus studi kasus ini untuk mengetahui gambaran penerapan massage therapy terhadap penurunan tingkat nausea anak dengan diagnosa dispepsia di ruangan melati RSUD kota kendari.
D. Definisi Operasional
Operasional adalah suatu konsep yang bersifat abstrak guna memudahkan pengukuran suatu variabel. Operasional juga dapat di artikan sebagai suatu pedoman dalam melakukan kegiatan atau pekerjaan penelitian.
Tabel 3.1 Definisi Oprasional
Variabel Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Dispepsia Dispepsia merupakan
yang disebabkan oleh rasa tidak nyaman dalam perut bagian atas karena penyakit asam lambung atau maag.
Adapun yang di rasakan adalah mual, nyeri ulu hati, muntah, cepat kenyang dan banyak bersendawa.
Berdasarkan diagnosa dokter.
Rekam medik yang menyatakan klien menderita dispepsia
Tingkkat Nausea
Nausea adalah kondisi dimana perasaan tidak nyaman pada bagian belakang tenggorokan atau lambung yang dapat mengakibatkan muntah. Kriteria objektif yaitu:
a. Nafsu Makan b. Keluhan Mual
Nausea dinilai jika klien mengalami mual muntah dengan
menggunakan lembar
observasi Keterangan:
Lembar kuisioner mual muntah
c. Perasaan ingin muntah
1=meningkat 2=cukup menurun 3=sedang 4=cukup menurun 5=menurun Terapi
pijat
Terapi pijat adalah terapi yang memberikan tekanan untuk meremas, memutar serta menekan lapisan otot dengan menggunakan jari atau telapak tangan yang bermanfaat bagi kondisi kesehatan dan fisik yang bermanfaat buat meredakan nyeri dan tingkat nausea. Terapi ini dilakukuan pada pagi hari.
Terapi pijat ini dinilai jika klien dapat merasakan perbedaan sebelum dan sesudah
pemijatan
Lembar Observasi
E. Instrumen Studi Kasus
Dalam penelitian ini Instrumen yang digunakan merupakan proses asuhan keperawatan berupa pengkajian, penetapan diagnosis, perencanaan, serta alat pemeriksaan fisik yang terdiri dari stetoskop, thermometer, timbangan, Pen light, dan tongue spatel, meteran. Pengumpulan data dilakukan dengan cara anamnesis, pemeriksaan fisik, observasi langsung, dan studi dokumentasi.
1. Format pengkajian keperawatan terdiri dari: identitas pasien, identifikasi penanggung jawab, riwayat kesehatan, kebutuhan dasar,
pemeriksaan fisik, data pisikologis, data ekonomi social, data spiritual, lingkungan tempat tinggal, pemeriksaan laboratorium, dan program pengobatan.
2. Format analisa data terdiri dari: Nama pasien, nomor rekam medic, data, masalah, dan etiologi.
3. Format diagnosis keperawatan terdiri dari: Nama pasien, nomor rekam medic, diagnosis keperawatan, tanggal dan paraf ditemukannya masalah, serta tanggal dan paraf dipecahkannya masalah.
4. Format rencana ashuan keperawatan terdiri dari: Nama pasien, nomor rekam medic, diagnose keperawatan, intervensi SDKI, SLKI dan SIKI.
5. Format implementasi keperawatan terdiri dari: Nama pasien, nomor rekam medic, hari dan tanggal, diagnosis keperawatan, implementasi keperawatan, dan paraf yang melakukan implementasi keperawatan.
6. Format evaluasi keperawatan terdiri dari: Nama pasien, nomor rekam medik, hari dan tanggal, diagnosis keperawatan, evaluasi keperawatan, dan paraf yang mengevaluasi tindakan keperawatan.
F. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data berupa kuisioner dan formulir observasi. Studi kasus ini menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder, sumber data primer didapat langsung dari klien dan keluarga.
1. Wawancara bertujuan untuk mendapatkan data dan identitas lengkap klien, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit terdahulu, riwayat penyakit keluarga, riwayat psikologi, pola kesehatan
keamanan dan proteksi. Data hasil wawancara ini dapat sumber dari klien atau keluarga dengan menggunakan instrumen pengkajian.
2. Observasi dan pemeriksaan fisik adalah pengumpulan data menggunakan format pengkajian asuhan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari.
G. Lokasi dan Waktu Studi Kasus
Lokasi dan waktu studi kasus ini dilakukan pada Tanggal 1 sampai 3 Juni Tahun 2023 Di Ruang Mawari RSUD Kota Kendari
H. Penyajian Data
Penyajian adalah sekumpulan informasi terstruktur yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. Penyajian data di lakukan untuk dapat melihat gambaran keseluruhan atau bagian tertentu dari gambaran keseluruhan penyajian data. Penelitian ini dilakukan melalui berbagai bentuk pada umumnya penyajian data ini di kelompokan menjadi tiga, yaitu penyajian dalam bnetuk text naratif, penyajian dalam bentuk tabel, dan penyajian dalam bentuk grafis.
I. Etika Studi Kasus
Prinsip etika yang digunakan oleh penelitian dalam membuat dan menerapkan studi kasus ini, adalah sebagai berikut:
1. Informent consent di berikan kepada responden yang akan diteliti disertai judul penelitian, apabila responden menerima atau menolak, maka penelitian ini harus menerima keputusan responden.
2. Confidentialy adalah informasi kerahasiaan responden yaang dijamin oleh peneliti dan kelompok tertentu saja yang dapat mengetahui hasil penelitian.
3. Full disclosure yaitu penelitian memberikan kepada responden untuk membuat keputusan secara sukarela dalam penelitian keputusan tersebut tidak dapat dibuat tanpa memberikan penjelasan yang lengkap.
4. Anomimity untuk menjaga kerahasian responden, tidak akan menyebut nama klien dan menggantinya menggunakan inisial atau kode klien.
5. Beneficience adalah peneliti mampu melindungi subyek agar terhindar dari bahaya dan keamanan fisik.