• Tidak ada hasil yang ditemukan

gaya bahasa mural di media sosial tagar instagram

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "gaya bahasa mural di media sosial tagar instagram"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Gaya bahasa merupakan teknik penutur dalam menyampaikan gagasan dengan menggunakan kaidah atau konvensi serta gagasan yang digunakan penutur sebagai ciri pribadi pengguna bahasa. Gaya bahasa penting untuk digunakan, karena selain menambah keindahan bahasa, juga dapat berfungsi sebagai alat referensial, konatif, ekspresif, dan lain-lain. Gaya bahasa dapat menyampaikan pemikiran penutur dengan cara tertentu yang dapat menjadi ciri khas penutur atau penulisnya.

Gaya bahasa merupakan ciri bahasa yang digunakan seseorang untuk menyampaikan pikiran, gagasan, keinginan, keterangan, dan perasaan yang diungkapkan dalam bentuk lisan atau tulisan. Gaya bahasa merupakan teknik penutur dalam menyampaikan gagasan dengan menggunakan norma-norma dan gagasan yang dijadikan penutur sebagai ciri pribadi pengguna bahasa. Fikra, 2021) menjelaskan bahwa tujuan penggunaan gaya bahasa adalah untuk memperkaya dan memperindah bahasa dalam menyampaikan pesan.

Berdasarkan pernyataan di atas, penulis fokus pada penggunaan gaya bahasa satir dan memberikan penjelasan mengenai makna gaya bahasa yang terdapat pada mural tersebut. Oleh karena itu peneliti mengambil judul “Gaya Bahasa Mural pada Hashtag Media Sosial Instagram di Masa Pandemi Covid-19 Sebagai Bentuk Sindiran Pemerintah”.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Batasan Istilah

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA

  • Penelitian yang Relevan
  • Gaya Bahasa
  • Instagram
  • Kerangka Pikir

Pars Pro Toto menurut (Nurdin et al., 2004) adalah gaya bahasa yang menetapkan suatu bagian untuk keseluruhan. Menurut penulis, majas eponymous merupakan gaya bahasa yang menggunakan nama-nama familiar untuk mengungkapkan ciri-ciri tersebut. Majas hypalase menurut (Kosasih et al., 2004) adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata tertentu untuk menjelaskan sesuatu.

Menurut penulis, majas merupakan gaya bahasa yang menjelaskan sesuatu yang digunakan untuk menjelaskan suatu kata. Keraf (Gorys Keraf, 2009) Menurut penulis, paradoks adalah gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang bertentangan. Penulis berpendapat bahwa repetisi adalah gaya bahasa dimana kata-kata diulang-ulang dalam sebuah kalimat.

Penulis berpendapat bahwa gaya bahasa satir adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menyindir secara tidak langsung. Sedangkan menurut penulis, anadiplosis adalah gaya bahasa yang mengulang kata atau frasa terakhir dari kata atau frasa sebelumnya.

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir

METODE PENELITIAN

  • Pendekatan dan Jenis Penelitian
  • Tempat dan Waktu Penelitian
  • Subjek / Sumber Data Penelitian
  • Instrumen Penelitian
  • Data dan Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Gaya bahasa yang terdapat pada mural di atas merupakan sebuah ironi karena mengungkapkan sesuatu dengan makna atau tujuan yang berbeda dengan makna sebenarnya. Mural diatas mengandung gaya bahasa yang menyindir karena mural diatas mengandung makna penegasan dengan maksud menyampaikan suatu pernyataan itu. Gaya bahasa yang terdapat pada mural di atas bersifat sinisme karena menekankan pada pertanyaan yang bertujuan untuk mengungkapkan sesuatu dengan maksud yang positif dan apa adanya.

Gaya bahasa yang terdapat pada mural di atas merupakan gambaran sinisme karena menekankan pada pertanyaan yang bertujuan untuk mengungkapkan sesuatu dengan maksud positif dan apa adanya. Gaya bahasa yang terdapat pada mural di atas merupakan gambaran sinisme karena menekankan pada pertanyaan yang bertujuan untuk mengungkapkan sesuatu apa adanya. Mural di atas mengandung gaya kiasan/sindiran karena mengandung kata-kata yang tajam dan menyinggung perasaan.

Bukan sekedar menuntut gerobak atau pemulung. Mural di atas mengandung gambaran/gaya sarkasme karena mengandung kata-kata tajam yang menyinggung perasaan. Gaya tutur/majas yang terdapat pada mural di atas merupakan majas ironi yaitu menyampaikan sindiran dengan menggunakan makna yang kontradiktif. Mural di atas mengandung sinisme karena menekankan suatu pernyataan yang bertujuan untuk mengungkapkan sesuatu.

Gaya bahasa yang terdapat pada mural di atas bersifat sinisme karena menekankan pada suatu pernyataan yang bertujuan untuk mengungkapkan sesuatu dengan tujuan yang positif dan apa adanya. Makna mural diatas mengandung gaya bahasa yang bersifat sindiran, karena sindiran meminimalisir makna sebenarnya, artinya tidak menggunakan bahasa yang terlalu kasar hingga bersifat sarkastik. Mural di atas memuat gaya bahasa kiasan/sindiran yang meminimalkan sesuatu yang berasal dari fakta nyata.

Gaya bahasa/kiasan yang terdapat pada mural di atas bersifat sarkasme karena mengandung kata-kata kasar yang bermaksud menyinggung. Mural bagian atas mengandung gaya bahasa yang menyindir karena dinding bagian atas mengandung makna penegasan dan penolakan dengan maksud untuk menengahi. Gaya bahasa yang terdapat pada data dinding di atas bersifat sinisme karena menekankan pada pertanyaan mengungkapkan sesuatu dengan maksud yang positif dan apa adanya.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASA

Hasil Penelitian

Pada bab ini penulis akan memaparkan hasil dan pembahasan penelitian “Pelukisan gaya linguistik pada hastag media sosial Instagram pada masa pandemi Covid-19 sebagai bentuk sindiran kepada pemerintah”. Analisis data dilakukan dengan pendekatan semantik untuk mengetahui makna yang terkandung dalam gaya bahasa dalam lukisan. Informasi kedua berisi gaya bahasa sindiran yang berarti mengecilkan yang sebenarnya dengan menggunakan kata “dipuji tidak terbang”.

Makna mural di atas memberitahukan kepada pemerintah bahwa masyarakatnya lebih membutuhkan pangan dibandingkan sekedar protokol kesehatan, karena pangan merupakan kebutuhan hidup. Makna dari mural di atas adalah agar kita sebagai warga negara berhati-hati dalam berpendapat atau memilih, terutama dalam mengkritik pemerintah. Mural di atas mengandung sarkasme karena mural di atas mengandung makna penegasan atau langsung pada intinya dengan tujuan untuk menyampaikan pernyataan bahwa masyarakat juga membutuhkan sesuap nasi untuk bertahan hidup, dan tidak sekedar mengikuti protokol kesehatan agar segala aktivitasnya lancar. terbatas.

Gaya bahasa yang terdapat pada mural di atas merupakan tuturan sindiran karena sindiran tersebut meminimalkan makna sebenarnya, artinya tidak menggunakan bahasa yang terlalu kasar hingga bersifat sarkastik. Makna dari mural di atas adalah untuk menghina pemerintah yang awalnya hanya memberikan janji kepada masyarakat atau rakyat namun sekarang janji hanya tinggal janji saja, ketika sudah mendapat jabatan atau jabatan, entah mereka lupa untuk menepati kata-kata itu, pernah mereka ucapkan, atau mereka apatis terhadap rakyatnya. . Gaya bahasa yang terdapat pada mural di atas merupakan kiasan sarkasme karena mural di atas mengandung makna penegasan atau langsung to the point dengan tujuan menyampaikan bahwa masyarakat juga butuh sesuap nasi untuk bertahan hidup, bukan sekedar menuruti. dengan proker (protokol kesehatan).

Gaya bahasa pada mural di atas merupakan kiasan sindiran, karena pada mural di atas terdapat pertanyaan dengan makna menolak dan tidak mau melakukan vaksinasi, hal ini merupakan tanda dari kiasan sindiran yang menolak suatu hal. Gaya bicara/bahasa pada mural di atas merupakan sindiran, karena sindirannya meminimalisir makna sebenarnya, artinya tidak menggunakan bahasa yang terlalu kasar hingga bersifat sarkastik. Mural di atas mengandung sarkasme/ kiasan karena mural di atas mengandung makna penegasan atau langsung pada inti penjelasannya.

Mural di atas mengandung sarkasme/ kiasan karena mural di atas mengandung makna penegasan atau langsung pada inti penjelasannya.

Tabel 4.1 Data Penelitian
Tabel 4.1 Data Penelitian

Pembahasan

Data mural diatas mengandung gaya bahasa satir karena mengandung makna penegasan dan penolakan dengan maksud menyampaikan makna penolakan yang merupakan tanda dari majas satir. Gaya bahasa yang terdapat pada data mural di atas merupakan majas yang tersirat karena sindiran meremehkan makna sebenarnya, artinya tidak menggunakan bahasa yang terlalu kasar hingga bersifat sarkastik. Majas sinis merupakan gaya bahasa sindiran berupa keraguan yang mengandung sindiran keikhlasan dan keikhlasan dengan maksud mengungkapkan sesuatu dengan maksud positif dan sebenarnya kebalikan dari ironi, sinisme adalah ejekan langsung.

Data di atas mengandung gaya bahasa yang sarkastik karena mural di atas mengandung makna penegasan atau langsung to the point dengan tujuan menyampaikan suatu pernyataan atau pertanyaan yang mengandung kritik pedas dan menyinggung pemerintah. Berdasarkan analisis dan hasil pembahasan yang dipaparkan mengenai penggunaan bahasa/kiasan dalam lukisan. Mural diatas mempunyai gaya bahasa yang berbeda-beda, namun maksud dan maknanya hampir sama yaitu sama-sama mempunyai makna sindiran yang menghina.

Dengan menggunakan gaya kebahasaan pada setiap mural, maka setiap mural mempunyai ciri khas tersendiri dalam menyampaikan ide atau konsep, baik secara lisan maupun tulisan. Gaya bahasa digunakan untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam bentuk lisan atau tulisan, yang dengan kata lain merupakan suatu variasi bahasa untuk mencapai suatu keadaan atau perasaan dimana seseorang menggunakan dan memperkaya bahasa tersebut dalam tuturan (lisan) atau tulisan. Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber pengetahuan tentang makna semantik khususnya mengenai makna linguistik mural media sosial Instagram, sehingga dapat digunakan untuk menambah wawasan pembaca.

Hasil penelitian ini menginterpretasikan gaya bahasa yang terdapat pada gambar dinding pada jejaring sosial di Instagram, semoga penelitian ini dapat menambah motivasi pembaca untuk mempelajari aspek lain seperti motivasi.

PENUTUP

Simpulan

Saran

Gambar

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir
Tabel 4.1 Data Penelitian
Gambar  mural  di  atas  menganjurkan  lebih  berhati-hati  dalam  bersuara  atau  saat  mengkritisi,  baik  di  luar  maupun  di  dalam  penggunaan  sosial  media

Referensi

Dokumen terkait

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan media gambar pada materi teks laporan hasil observasi dapat

Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas,maka rumusan masalah dalam penelitian Ini adalah apakah terdapat pengaruh penggunaan media power point