• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAYA HIDUP BERKELANJUTAN PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK UNTUK KOMPOS

N/A
N/A
Bahtiyar Wahyu

Academic year: 2024

Membagikan "GAYA HIDUP BERKELANJUTAN PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK UNTUK KOMPOS "

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

GAYA HIDUP BERKELANJUTAN

PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK UNTUK KOMPOS

Panduan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Bagi Guru SMA (Fase E)

Penyusun:

Tim Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

SMA Negeri 1 Sale

(2)

SMA NEGERI 1 SALE 2022

Tujuan, Alur, dan Target Pencapaian Projek

Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam dimana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Dalam proses pembelajaran, guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Di dalam kurikulum ini terdapat projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila. Dimana dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah.

Profil pelajar pancasila merupakan bentuk rencana strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024 sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020. Profil pelajar pancasila mencakup mengenai kemampuan pelajar untuk memiliki paradigma berpikir yang terbuka terhadap perbedaan dan kemajemukan.

Pelajar pancasila harus memiliki kepedulian pada lingkungannya dan menjadikan kemajemukan yang ada sebagai kekuatan untuk hidup bergotong royong. Pelajar pancasila merupakan pelajar Indonesia yang memiliki inisiatif dan siap untuk belajar akan hal-hal yang baru. Tidak hanya itu, pelajar pancasila harus aktif dalam mencari cara untuk meningkatkan kapasitas diri dan bersikap reflektif agar dapat terus berkontribusi kepada bangsa, negara, dan dunia.

Profil Pelajar Pancasila dicetuskan sebagai pedoman untuk pendidikan Indonesia. Tidak hanya untuk kebijakan pendidikan di tingkat nasional saja, akan tetapi diharapkan menjadi pegangan untuk para pendidik dalam membangun karakter anak di ruang belajar yang lebih kecil. Pelajar pancasila disini berarti pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila. Pelajar yang memiliki profil ini adalah pelajar yang terbangun utuh keenam dimensi pembentuknya. Dimensi ini antara lain: 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia; 2) Mandiri; 3) Bergotong-royong; 4) Berkebinekaan global; 5) Bernalar kritis; 6) Kreatif. Keenam dimensi ini perlu dilihat sebagai satu buah kesatuan yang tidak terpisahkan. Apabila satu dimensi ditiadakan, maka profil ini akan menjadi tidak bermakna. Sebagai contoh: ketika seorang pelajar perlu mengeluarkan ide yang baru dan orisinil untuk memecahkan masalah, diperlukan juga kemampuan bernalar kritis untuk melihat permasalahan yang ada. Solusi yang dihasilkan juga perlu mempertimbangkan akhlak kepada makhluk hidup lain yang dapat dimunculkan dari dimensi beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia, perlu melibatkan orang lain beserta perannya dari dimensi Gotong Royong dan Berkebinekaan Global, serta mempertimbangkan kemampuan diri dalam solusi yang dihasilkan dalam dimensi Mandiri.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka SMA Negeri 1 Sale mengangkat tema “Pemanfaatan Sampah Organik Untuk Kompos” yang merupakan bagian dari “Gaya Hidup Berkelanjutan”

sebagai salah satu Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Sampah organik merupakan sampah

(3)

adalah sisa buangan dari suatu produk atau barang yang sudah tidak digunakan lagi, tetapi masih dapat di daur ulang menjadi barang yang bernilai. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa mahkluk hidup yang mudah terurai secara alami tanpa proses campur tangan manusia untuk dapat terurai.

Sampah organik bisa dikatakan sebagai sampah ramah lingkungan bahkan sampah bisa diolah kembali menjadi suatu yang bermanfaat bila dikelola dengan tepat. Tetapi sampah bila tidak dikelola dengan benar akan menimbulkan penyakit dan bau yang kurang sedap hasil dari pembusukan sampah organik yang cepat.

Pemanfaatan Sampah Organik Untuk Kompos yang akan diangkat SMA Negeri 1 Sale terdiri dari kegiatan pembuatan pupuk kompos dari sampah organik yang ada di lingkungan sekolah serta mendokumentasikannya dalam bentuk video. Kegiatan tersebut mempunyai beberapa tahap diantaranya adalah tahap pengenalan, kontekstualisasi, perencanaan, aksi dan reaksi. Tahap pengenalan dan kontekstualisasi adalah bagian dari pengetahuan tentang berbagai macam jenis sampah. Tahap ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan kepada para peserta didik tentang jenis-jenis sampah yang dapat dan tidak dapat diolah menjadi pupuk kompos. Selain itu, tahap ini juga bertujuan untuk menjadikan para peserta didik menjadi pribadi yang lebih menghargai lingkungan sekitar. Tahap selanjutnya adalah perencanaan, aksi dan reaksi. Tahap perencanaan dimaksudkan untuk memberikan gambaran lebih nyata dan detail kepada para peserta didik supaya nantinya peserta didik tidak mengalami kebingungan dalam membuat atau melaporkan proses pembuatan pupuk kompos. Setelah tahap perencanaan, adalah tahap aksi dan reaksi. Tahap aksi adalah tahap dimana para peserta didik memulai membuat pupuk kompos dari sampah. Tahap yang terakhir adalah tahap reaksi, dimana para peserta didik diminta untuk mendokumentasikan proses pembuatan pupuk kompos dan mengunggah video tersebut ke dalam akun media sosial masing- masing peserta didik, dapat berupa youtube, whatssapp, instagram atau media sosial lainnya.

Para peserta didik harus mengikuti alur tersebut untuk menyelesaikan Proyek Profil Pelajar pancasila yang nantinya di akhir proyek diharapkan para peserta didik SMA Negeri 1 Sale menjadi pribadi yang senantiasa peduli terhadap lingkungan dan mendukung Pembangunan Berkelanjutan untuk kelangsungan hidup generasi sekarang dan generasi yang akan dating.

(4)

Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memulai Projek

Profil Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Dalam kegiatan tersebut, peserta didik diasah untuk berpikir kritis, kreatif, dan bergotong royong guna mencapai karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Profil pelajar pancasila merupakan sebuah hal baru maka dari itu perlu memperhatikan beberapa hal, yaitu :

1. Pemahaman bahwa Gaya Hidup Berkelanjutan merupakan cara hidup yang senantiasa peduli terhadap lingkungan.

2. Pemahaman bahwa Gaya Hidup Berkelanjutan harus dimulai dari pribadi masing-masing individu.

3. Pengetahuan bahwa Gaya Hidup Berkelanjutan bertujuan untuk melestarikan lingkungan agar bisa dinikmati oleh generasi sekarang dan generasi yang akan datang.

4. Pemahaman bahwa Gaya Hidup Berkelanjutan adalah salah satu cara untuk membangun kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan.

5. Pengetahuan dan keterampilan yang dilatih nantinya merupakan salah satu hal penting yang dibutuhkan di dunia nyata apapun peran yang nantinya dipilih peserta didik saat dewasa.

6. Komitmen seluruh warga sekolah untuk menjalankan aksi atau solusi yang telah disepakati untuk menerapkan Gaya Hidup Berkelajutan

7. Pemahaman bahwa ada tahap dimana peserta didik akan diminta untuk membuat pupuk kompos dari sampah organik dan mendokumentasikannya, keberhasilan dari projek ini ditentukan pada perilaku peserta didik tentang rasa kepeduliannya terhadap lingkungan dan teman serta bagaimana mereka menerapkan hal tersebut dalam kehidupan nyata.

8. Memberikan bimbingan bagi peserta didik sekaligus memberikan ruang bagi mereka untuk menuangkan kreativitas mereka.

9. Membina hubungan dengan warga sekitar daerah kecamatan Sale agar dapat menjadi partner dalam pelaksanaan program Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.

10. Menyiapkan waktu khusus yang dikoordinasikan dengan seluruh guru mata pelajaran, jika akan ada hari yang dipakai untuk proses pembuatan pupuk kompos dan pemanfaatannya agar seluruh kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan baik.

(5)

Tahapan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila “Pemanfaatan Sampah Organik Untuk Kompos”

Tahap Pengenalan. Pengetahuan mengenai berbagai jenis sampah, meliputi sampah organik dan anorganik

Pengetahuan tentang berbagai jenis sampah

Pemahaman mengenai sampah organik dan anorganik

Pengetahuan tentang asal sampah dan bagaimana memilih sampah tersebut

4 JP 4 JP 4 JP

Tahap Kontekstualisasi. Mengkontekstualisasi wujud sampah organik yang terdapat sekitar sekolah

Menggali potensi sekolah dalam menghasilkan sampah organik

Analisis sumber daya Analisis kemampuan peserta didik

5 JP 5 JP 2 JP

Tahap Perencanaan. Mencari, memilih dan menemukan serta menginventarisasi berbagai macam sumber daya lokal yang bermanfaat dalam pembuatan pupuk kompos

Mencari dan memilih sampah organik

Merencanakan pembuatan pupuk kompos sesuai sumberdaya yang ada

Persiapan alat dan bahan yang akan digunakan untuk pengaplikasian pengetahuan dan keterampilan yang telah didapatkan sebelumnya

4 JP 10 JP 4 JP

Tahap Aksi. Pengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang didapat melalui aksi nyata yang bermakna

Strategi dan inovasi pengaplikasian pengetahuan dan keterampilan dalam kaitannya dengan pembuatan proyek

Berkolaborasi dengan seluruh warga sekolah

Penyempurnaan produk dan strategi

8 JP 8 JP 6 JP

Tahap Reaksi. Penggenapan proses dengan cara dokumentasi berupa video dan laporan Penguatan Proyek Profil Pelajar Pancasila

Perencanaan alur dokumentasi pembuatan proyek

Persiapan alat dan bahan kaitannya dengan dokumentasi

Refleksi

6 JP 6 JP 6 JP

Keterangan Total : 82 JP 1 JP : 45 Menit

(6)

Dimensi dan Elemen Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Dimensi Profil

Pelajar Pancasila Terkait

Sub-Elemen Profil

Pelajar Pancasila Target Pencapaian Di Akhir Fase E Aktivitas Terkait

Beriman, Bertakwa kepada Tuhan

YME, dan Berakhlak Mulia

Memahami keterkaitan ekosistem bumi

Memahami konsep sebab akibat di antara berbagai ciptaan Tuhan dan mengidentifikasi berbagai sebab yang mempunyai dampak baik atau buruk, Mengidentifikasi masalah lingkungan hidup di tempat ia tinggal dan melakukan langkah-langkah konkrit yang bisa dilakukan

Menjaga lingkungan alam sekitar

Terbiasa memahami tindakan-tindakan yang ramah dan tidak ramah lingkungan serta membiasakan diri untuk berperilaku ramah lingkungan

Bernalar kritis

Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan

mengolah informasi

Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan menganalisis informasi yang relevan serta memprioritaskan beberapa gagasan tertentu.

Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri

Menjelaskan asumsi yang digunakan, menyadari kecenderungan dan konsekuensi bias pada pemikirannya, serta berusaha mempertimbangkan perspektif yang berbeda

Kreatif

Menghasilkan ide solusi masalah

Menghubungkan gagasan yang ia miliki dengan informasi atau gagasan baru untuk menghasilkan kombinasi gagasan baru dan imajinatif untuk mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya

Mencari solusi alternatif dari

masalah

Menghasilkan solusi alternatif dengan mengadaptasi berbagai gagasan dan umpan balik untuk menghadapi situasi dan permasalahan

Bereksperimen dengan berbagai pilihan solusi kreatif

Bereksperimen dengan berbagai pilihan secara kreatif untuk memodifikasi gagasan sesuai dengan perubahan situasi.

Perkembangan Elemen Antarfase Beriman dan Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa Dimensi beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa pelajar mempunyai maksud peserta didik SMA Negeri 1 Sale yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Peserta didik memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Elemen terkait yang sesuai dengan Proyek Penguatan

(7)

Profil Pelajar Pancasila dengan tema “Pemanfaatan Sampah Organik Untuk Kompos” adalah akhlak kepada manusia dan akhlak kepada alam dengan rincian perkembangan sebagai berikut:

Sub-Elemen Belum Berkembang

Mulai Berkembang

Berkembang Sesuai Harapan

Sudah Melebihi Harapan

Memahami Keterhubungan

Ekosistem Bumi

Memahami keterhubungan antara satu ciptaan

dengan ciptaan Tuhan yang

lainnya

Memahami konsep harmoni dan mengidentifikasi

adanya saling ketergantungan antara berbagai ciptaan Tuhan

Memahami konsep sebab-akibat di antara berbagai ciptaan Tuhan dan

mengidentifikasi berbagai sebab yang mempunyai dampak

baik atau buruk, langsung maupun

tidak langsung, terhadap alam

semesta.

Mengidentifikasi masalah lingkungan hidup di

tempat ia tinggal dan melakukan langkah-langkah konkrit

yang bisa dilakukan untuk menghindari kerusakan dan menjaga keharmonisan ekosistem

yang ada di lingkungannya.

Menjaga Lingkungan Alam Sekitar

Terbiasa memahami tindakan-tindakan

yang ramah dan tidak ramah lingkungan serta membiasakan diri

untuk berperilaku ramah

lingkungan

Mewujudkan rasa syukur dengan

terbiasa berperilaku ramah

lingkungan dan memahami akibat

perbuatan tidak ramah lingkungan

dalam lingkup kecil maupun

besar.

Mewujudkan rasa syukur dengan berinisiatif untuk

menyelesaikan permasalahan lingkungan alam sekitarnya dengan

mengajukan alternatif solusi dan

mulai menerapkan solusi tersebut.

Mewujudkan rasa syukur dengan membangun kesadaran peduli lingkungan alam

dengan menciptakan dan mengimplementasikan solusi dari permasalahan

lingkungan yang ada.

Perkembangan Elemen Antarfase Bernalar Kritis

Dimensi mandiri dalam proyek penguatan profil pelajar Indonesia mempunyai maksud peserta didik SMA Negeri 1 Sale merupakan pelajar mandiri. Pelajar yang bernalar kritis adalah yaitu pelajar yang mampu secara objektif memproses informasi baik secara kualitatif maupun kuantitatif membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen terkait yang sesuai dengan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tema “Pemanfaatan Sampah Organik Untuk Kompos” adalah kemampuan dalam menyikapi kondisi lingkungan. Kemampuan ini meliputi mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan gagasan serta merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri.

Berikut merupakan rincian perkembangan dimensi Bernalar Kritis yang dijadikan referensi dalam proyek ini:

Sub-Elemen Belum Berkembang Mulai Berkembang Berkembang Sesuai Harapan

Sudah Melebihi Harapan

(8)

Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan gagasan

Mengumpulkan, mengklasifikasikan, membandingkan dan memilih

informasi dan gagasan dari berbagai sumber.

Mengumpulkan, mengklasifikasikan, membandingkan, dan memilih informasi dari berbagai sumber, serta memperjelas informasi dengan bimbingan orang dewasa.

Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan menganalisis

informasi yang relevan serta memprioritaskan beberapa gagasan tertentu.

Secara kritis mengklarifikasi serta menganalisis gagasan dan informasi yang kompleks dan abstrak dari berbagai sumber.

Memprioritaskan suatu gagasan yang paling relevan dari hasil klarifikasi dan analisis.

Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri

Menyampaikan apa yang sedang

dipikirkan dan menjelaskan alasan dari hal

yang dipikirkan

Memberikan alasan dari hal yang dipikirkan, serta menyadari

kemungkinan adanya bias pada

pemikirannya sendiri

Menjelaskan asumsi yang digunakan, menyadari

kecenderungan dan konsekuensi bias pada pemikirannya, serta berusaha mempertimbangkan perspektif yang berbeda.

Menjelaskan alasan untuk mendukung pemikirannya dan memikirkan pandangan yang mungkin

berlawanan dengan pemikirannya dan mengubah

pemikirannya jika diperlukan.

Perkembangan Elemen Antarfase Kreatif

Dimensi pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak untuk mengatasi berbagai persoalan baik untuk dirinya sendiri ataupun untuk lingkungan sekitarnya. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal, menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal, serta memiliki keluwesan berfikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan. Yang dimaksud gagasan orisinal adalah ide yang berasal dari diri peserta didik sendiri dan bukan mengambil dari ide orang lain. Berikut merupakan rincian perkembangan elemen antarfase kreatif:

Belum berkembang Mulai berkembang Berkembang sesuai

harapan Sudah melebihi harapan Menghasilkan ide

solusi masalah Memunculkan

gagasan imajinatif baru yang bermakna dari beberapa

gagasan yang berbeda sebagai

ekspresi pikiran dan/atau perasaannya.

Mengembangkan gagasan yang ia miliki untuk membuat kombinasi hal yang baru dan imajinatif untuk mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya.

Menghubungkan gagasan yang ia miliki dengan informasi atau gagasan baru untuk menghasilkan kombinasi gagasan baru dan imajinatif Untuk

mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya.

Menghasilkan gagasan yang beragam untuk

mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya, menilai gagasannya, serta memikirkan segala risikonya dengan mempertimbangkan banyak perspektif seperti etika dan nilai kemanusiaan ketika

Gagasannya direalisasikan.

Mencari solusi alternative dari masalah

Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya sesuai dengan minat dan kesukaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan serta mengapresiasi

Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya sesuai

dengan minat dan kesukaannya dalam bentuk karya dan/atau

tindakan serta mengapresiasi dan

Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan,

Serta mengevaluasinya dan

mempertimbangkan

Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan, serta

mengevaluasinya dan mempertimbangkan dampak dan resikonya bagi diri dan lingkungannya

(9)

karya dan tindakan yang

dihasilkan mengkritik karya dan

tindakan yang dihasilkan dampaknya bagi orang

lain dengan menggunakan

berbagai perspektif.

Bereksperimen dengan berbagai pilihan solusi kreatif

Membandingkan gagasan-gagasan kreatif untuk

menghadapi situasi dan permasalahan.

berupaya mencari solusi alternatif saat pendekatan yang diambil tidak berhasil berdasarkan

identifikasi terhadap situasi

Menghasilkan solusi alternatif dengan mengadaptasi berbagai gagasan dan umpan balik untuk

menghadapi situasi dan permasalahan

Bereksperimen dengan berbagai pilihan secara kreatif untuk memodifikasi gagasan sesuai dengan perubahan situasi.

Relevansi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Bagi Sekolah dan Semua Guru Mata Pelajaran

Menjalani hidup minim sampah merupakan salah satu bentuk nalar dan rasa tentang ekgsistensi kita di bumi. Sebagai manifestasinya adalah dengan membuat pupuk kompos dari sampah organik. Membuat pupuk kompos merupakan cara yang paling mudah dan berdampak besar dari semua gerakan Go Green untuk menyelamatkan bumi.

Gaya hidup minim sampah (zero waste) harus menjadi prinsip desain abad 21. Tujuan utamanya adalah untuk meminimalisir buangan sampah, memaksimalkan daur ulang dan mengompos, serta memastikan tiap barang yang diproduksi memiliki usia hidup yang Panjang.

Perlakuannya bisa beragam, mulai dari dipakai kembali, diperbaiki, atau didaur ulang untuk kembali dijual atau dikembalikan ke alam. Memperpanjang daya hidup suatu barang berarti membuatnya bertahan lebih lama sehingga tidak segera menjadi sampah tanpa nilai.

Mengolah sampah organik sendiri menawarkan solusi parsial untuk isu besar yang menjadi kekhawatiran banyak orang. Menurut riset dari KLHK di tahun 2017 sebesar 60% dari sampah yang tertimbun di TPA adalah sampah organik. Dengan mengolah sampah organik yang ada di sekolah berarti kita telah berupaya membantu penyelesaian masalah di TPA.

Kompos adalah hasil penguraian segala sisa organic yang kita hasilkan. Ketika diuraikan dengan baik, sisa konsumsi dapa menyuburkan tanah.proses pengomposan dikerjakan oleh berbagai macam organisme, seperti bakteri, jamur, cacing tanah dan semut. Selain meminimalisir buangan sampah ke TPA, kita juga turut mentransformasikan sampah organik menjadi produk yang bermanfaat untuk tanaman dan menutrisi tanah. Bakteri, cacing, semut, dan mahluk hidup mikro lainnya yang ada di tanah akan membantu proses pembusukan sampah organik.

Untuk menjaga kelestarian lingkungan, SMA Negeri 1 Sale sebagai salah satu institusi pendidikan yang ada di kabupaten Rembang memiliki peran untuk ambil bagian dalam gerakan

GO GREEN” yaitu dengan berusaha mengolah sampah organik yang dihasikan menjadi pupuk kompos. Selain itu, sekolah akan dapat memberikan pengalaman yang bermakna pada peserta didik bagaimana mengolah sampah organik menjadi pupuk yang bermanfaat untuk tanaman.

Dengan kegiatan proyek ini peserta didik SMA Negeri 1 Sale diharapkan memiliki sikap lebih beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bernalar kritis serta kreatif dalam menghadapi berbagai permasalahan lingkungan. Dalam hal ini sekolah menjadi lembaga yang berfungsi untuk mendidik dan memberikan pemahaman tentang arti penting lingkungan bagi

(10)

kehidupan, baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang dengan membiasakan gaya hidup berkelanjutan seperti mengolah sampah organic menjadi pupuk kompos.

(11)

Petunjuk Penggunaan Modul Ajar Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Perangkat ajar (toolkit) ini dirancang untuk membantu guru SMA (Fase E) yang berada di sekolah penggerak untuk melaksanakan kegiatan ko-kurikuler yang mengusung tema Bhineka Tunggal Ika. Di dalam perangkat ajar untuk projek “Eksplorasi Kearifan Lokal Indonesia” ini, ada 9 (sembilan) aktivitas yang saling berkaitan.

Tim Penyusun menyarankan agar projek ini dilakukan pada semester pertama kelas X atau semester pertama kelas XI dan XII dikarenakan aktivitas yang ditawarkan disusun dengan sedemikian rupa agar peserta didik dapat memiliki kesempatan untuk melakukan rangkaian pembelajaran secara penuh, dari mengenal, membangun sikap, hingga membuat aksi nyata dan refleksi.

Waktu yang direkomendasikan untuk pelaksanaan projek ini adalah 1 (satu) semester, dengan total kurang lebih 144 Jam Pelajaran. Projek ini membuat gambaran sederhana dari pelaksanaan yang terdiri dari 82 Jam Pelajaran. Setiap tahap memiliki JP yang berbeda terkait dengan karakteristik dari kegiatan pada tahap tersebut. Sisa JP yang ada dapat dimanfaatkan guru untuk meramu kembali kegiatan dan JP yang dibutuhkan pada setiap tahap dengan mempertimbangkan persiapan materi untuk memantik diskusi dan refleksi. Peserta didik juga mempunyai waktu untuk berpikir, berefleksi, dan menjalankan masing-masing aktivitas dengan baik.

Guru dan kepala sekolah mempunyai kebebasan dan kewenangan untuk menyesuaikan jumlah aktivitas, alokasi waktu per aktivitas, dan apakah semua aktivitas diselesaikan dalam waktu singkat atau disebar selama satu semester/satu tahun ajaran. Materi ataupun rancangan aktivitas juga bisa disesuaikan agar projek bisa berjalan efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan kondisi sekolah juga kondisi daerah tempat sekolah berdiri.

Modul ini disusun sebagai bahan pembelajaran dengan peserta didik sebagai student centre dan guru berfungsi sebagai fasilitator. Melalui modul ini diharapkan peserta didik mampu mengingat kembali perjuangan nenek moyang melawan para penjajah, menjadi salah satu pribadi yang senantiasa menghargai perbedaan, senantiasa beradaptasi dengan kondisi lingkungan sekitar, serta mampu membangun sinergi atas perbedaan. Oleh karena itu peserta didik diharapkan dapat berinteraksi lebih jauh dengan modul ini dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Bacalah modul ini secara berurutan

2. Pahami secara cermat mengenai deskripsi modul secara keseluruhan, tujuan, alur dan target pembelajaran serta langkah-langkah yang telah tersedia

3. Bila terdapat hal yang kurang dimengerti/dipahami, mintalah petunjuk kepada fasilitator 4. Dokumentasikanlah setiap kegiatan yang kamu lakukan selama mengerjakan modul ini 5. Kerjakan setiap tugas sesuai dengan petunjuk yang ada

6. Kerjakan setiap soal yang ada pada setiap fase tes/assessment 7. Tunjukkan hasil kerjamu pada fasilitator

8. Untuk lebih memperluas wawasan, pelajari secara mendalam referensi yang berhubungan dengan modul ini

(12)

Kegiatan 1. Pengenalan Sampah Tujuan Pembelajaran :

1. Peserta didik mampu menyebutkan berbagai jenis sampah 2. Peserta didik mampu mengklasifikasikan berbagai jenis sampah

3. Peserta didik mampu memilih sampah organic yang dapat diolah menjadi pupuk kompos Alokasi Waktu : 6 JP

Alat & Bahan : Alat tulis, Jurnal pembelajaran, Perangkat audio visual, Komputer, Internet, Narasumber, Buku bacaan & referensi lain yang mendukung

Peran Guru adalah sebagai fasilitator/ moderator/ narasumber/ supervisor/ konsultan Pelaksanaan :

1. Diskusi tentang nama dan asal berbagai macam sampah

2. Diskusi antar peserta didik mengenai klasifikasi berbagai jenis sampah 3. Pemutaran video mengenai jenis sampah

4. Pencarian referensi lain mengenai sampah yang dapat diolah menjadi pupuk kompos 5. Pengerjaan kuis klasifikasi sampah

Tugas : Meresume klasifikasi sampah Kegiatan 2. Pengenalan Karakter Tujuan Pembelajaran :

1. Peserta didik mampu mengenal identitas, karakter dan kualitas diri secara lebih mendalam 2. Peserta didik mampu mengenal, memahami gaya hidup berkelanjutan

Alokasi Waktu : 6 JP

Alat & Bahan : Alat tulis, Jurnal pembelajaran, Perangkat audio visual, Komputer, Internet, Narasumber, Buku bacaan & referensi lain yang mendukung

Peran Guru adalah sebagai fasilitator/ moderator/ narasumber/ supervisor/ konsultan Pelaksanaan :

1. Diskusi antar peserta didik mengenai gaya hidup berkelanjutan 2. Pengenalan berbagai bentuk gaya hidup berkelanjutan

3. Pencarian referensi lain mengenai bentu-bentuk gaya hidup berkelanjutan oleh peserta didik 4. Pengerjaan kuis gaya hidup berkelanjutan

Tugas : Meresume bentuk-bentuk gaya hidup berkelajutan Kegiatan 3. Perencanaan Pembuatan Pupuk Kompos Tujuan Pembelajaran :

1. Peserta didik mampu merencanakan pembuatan pupuk kompos dari sampah organik.

2. Peserta didik mampu menggambarkan secara detail kebutuhan materi dan alat yang digunakan untuk membuat pupuk kompos dari sampah organik

Alokasi Waktu : 10 JP

Alat & Bahan : Alat tulis, Persiapan alat dan bahan gambar, Perangkat audio visual, Komputer, Internet, Narasumber, Buku bacaan & referensi lain yang mendukung

Peran Guru adalah sebagai fasilitator/ moderator/ narasumber/ supervisor/ konsultan Pelaksanaan :

1. Peserta didik akan mencari di Internet/Browsing mengenai proses pembuatan pupuk kompos 2. Peserta didik membuat catatan bahan dan alat yang digunakan dalam membuat pupuk

(13)

kompos

3. Peserta didik mengumpulkan catatan bahan dan alat yang diperlukan kepada fasilitator Tugas : Buat catatan bahan dan alat untuk membuat pupuk kompos

Selesai

Kegiatan 4. Pengenalan Potensi Daerah Tujuan Pembelajaran :

1. Peserta didik mampu menemukan berbagai macam jenis sampah di lingkungan mereka Alokasi Waktu : 6 JP

Alat & Bahan : Perangkat audio visual, Komputer, Internet, Narasumber, Buku bacaan & referensi lain yang mendukung

Peran Guru adalah sebagai fasilitator/ moderator/ narasumber/ supervisor/ konsultan Pelaksanaan : Tugas

Kegiatan 5. Analisis Sumberdaya Daerah Tujuan Pembelajaran :

1. Peserta didik mampu menganalisis berbagai macam jenis sampah yang ada di sekitar mereka Alokasi Waktu : 6 JP

Alat & Bahan : Perangkat audio visual, Komputer, Internet, Narasumber, Buku bacaan & referensi lain yang mendukung

Peran Guru adalah sebagai fasilitator/ moderator/ narasumber/ supervisor/ konsultan Pelaksanaan : Tugas

Kegiatan 6. Pembuatan Pupuk Kompos dari Sampah Organik Tujuan Pembelajaran :

1. Peserta didik mampu membuat pupuk kompos dari sampah organik dengan memanfaatkan alat dan bahan yang ada di sekitar mereka.

Alokasi Waktu : 30 JP

Alat & Bahan : Perangkat audio visual, Komputer, Internet, Narasumber, Buku bacaan & referensi lain yang mendukung

Peran Guru adalah sebagai fasilitator/ moderator/ narasumber/ supervisor/ konsultan Pelaksanaan : Tugas

Kegiatan 7. Penyempurnaan Karya Tujuan Pembelajaran :

1. Peserta didik mampu memanfaatkan pupuk kompos yang mereka buat untuk menyuburkan tanah di lingkungan sekolah

Alokasi Waktu : 6 JP

Alat & Bahan : Perangkat audio visual, Komputer, Internet, Narasumber, Buku bacaan & referensi lain yang mendukung

Peran Guru adalah sebagai fasilitator/ moderator/ narasumber/ supervisor/ konsultan Pelaksanaan : Tugas

Kegiatan 8. Dokumentasi Tujuan Pembelajaran :

1. Peserta didik mampu membuat dokumentasi proses pembuatan proses pembuatan pupuk

(14)

kompos dari sampah organik dan proses pemanfaatanya.

Alokasi Waktu : 6 JP

Alat & Bahan : Alat tulis, Perangkat audio visual, Komputer, Internet, Smartphone Peran Guru adalah sebagai fasilitator/ moderator/ narasumber/ supervisor/ konsultan Pelaksanaan : Tugas

Kegiatan 9. Laporan Tujuan Pembelajaran :

1. Peserta didik mampu membuat laporan atau tulisan mengenai langkah-langkah membuat pupuk kompos dari sampah organik.

Alokasi Waktu : 6 JP

Alat & Bahan : Alat tulis, Perangkat audio visual, Komputer, Internet, Smartphone Peran Guru adalah sebagai fasilitator/ moderator/ narasumber/ supervisor/ konsultan Pelaksanaan : Tugas

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui metode yang lebih baik dalam pengelolaan sampah organik menjadi kompos dari dua metode yaitu metode konvensional dan metode dengan

dari proses pengolahan sampah organik menjadi kompos ini yaitu untuk.. mengurangi

Khusus untuk sampah organik berupa sisa makanan atau sampah basah bisa dibuat pupuk kompos, selain itu juga sampah organik berupa daun daunan atau serbuk gergaji bisa dibuat

Spesifikasi ini menetapkan kompos dari sampah organik domestik yang meliputi, persyaratan kandungan kimia, fisik dan bakteri yang harus dicapai dari hasil olahan sampah

Sampah organik asal rumah tangga dapat dimanfaatkan menjadi pupuk kompos dan pupuk organik cair dengan cara yang sederhana dan dapat dilakukan oleh masyarakat

PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK MENJADI KOMPOS.. BERKUALITAS SEBAGAI UNIT

Sampah Organik (Kompos) merupakan hasil perombakan bahan organik oleh mikrobia dengan hasil akhir berupa kompos yang memiliki nisbah C/N yang rendah. Bahan yang

Dalam proses pembuatan pupuk kompos melewati beberapa tahapan, mulai dari pemilahan limbah organik berupa sayur mayur, limbah pakan ternak, dan lain sebagainya, penjemuran sampah