MAKALAH REKAYASA LINGKUNGAN
“ SAMPAH ORGANIK ”
Disusun oleh : Chandra Yuda Pratama
21021010
POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat yang diberikan-Nya sehingga tugas makalah dengan judul “Sampah Organik” dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini dibuat sebagai kewajiban untuk memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Rekayasa Lingkungan. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang sampah organik.
Penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bapak Susatyo Adhip selaku dosen mata kuliah rekayasa lingkungan. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun pembacanya.
Tegal, 19 Juli 2022
Chandra Yuda P
DAFTAR ISI
Halaman Judul...i
Kata Pengantar...ii
Daftar Isi...iii
Pembahasan dan penjelasan materi..……….………...1
1.1 Pengertian Sampah Organik 1.1 Jenis-Jenis Sampah Organik 3.1 Manfaat Sampah Organik 4.1 Kelebihan Sampah Organik 5.1 Kekurangan Sampah Organik 6.1 Cara Pengolahan Sampah Organik Penutup...7
1. Kesimpulan 2. Saran Daftar Pustaka...8
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan atau tidak bermanfaat setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan semalam proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.
Berdasarkan sumbernya terdiri dari sampah alam, sampah manusia, sampah konsumsi, sampah nuklir, sampah industry, sampah pertambangan. Berdasarkan sifatnya terdiri dari sampah organik dan sampah anorganik. Berdasarkan bentuknya terdiri dari sampah padat, sampah cair, sampah alam, sampah manusia, sampah konsumsi, limbah radioaktif. Pada makalah ini yang akan dibahas adalah sampah organik
2. RUMUSAN MASALAH
a. Apa pengertian sampah organik?
b. Apa saja jenis-jenis sampah organik?
c. Apa manfaat sampah organik?
d. Apa kelebihan sampah organik?
e. Apa kekurangan sampah organik?
f. Bagaimana cara pengholahan sampah organik?
3. TUJUAN
a. Menjelaskan pengertian sampah organik.
b. Mengetahui jenis-jenis sampah organik.
c. Mengetahui manfaat sampah organik.
d. Mengetahui kelebihan sampah organik.
e. Mengetahui kekurangan sampah organik.
f. Menjelaskan cara pengolahan sampah organik.
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN SAMPAH ORGANIK
Sampah organik adalah barang yang sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik atau pemakai sebelumnya. Sampah organik masih bisa dipakai jika dikelola dengan prosedur yang benar. Sampah organik dapat mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut dengan kompos).
Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti dedaunan, Jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan bahan lain yang sejenis. Proses pelapukan sampah organik dapat dipercepat oleh bantuan manusia. sebesar 95% sampah organik dapat dihasilkan dari pasar khusus seperti pasar sayur mayur, pasar buah, pasar ikan. Selain dari pasar khusus, 75% sampah organik berasalah dari daerah permukiman masyarakat.
2. JENIS-JENIS SAMPAH ORGANIK
Sampah organik berasal dari makhluk hidup , baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Berdasarkan jenisnya, sampah organik dapat dibagi menjadi dua, yaitu sampah organik basah dan sampah organik kering. Sampah organik basah ialah sampah yang memiliki kandungan air yang cukup tinggi. Contoh dari sampah organik basah ialah kulit buah, sisa makanan, dan sisa sayuran. Sementara itu, sampah organik kering adalah bahan organik lain yyang kandungan airnya sedikit. Contoh sampah organik kering diantaranta kertas, kayu atau ranting pohon dan dedaunan kering.
3. MANFAAT SAMPAH ORGANIK
Daripada dibiarkan membusuk dan menimbulkan bakteri penyebab penyakit, sampah organik nyatanya dapat dijadikan sesuatu yang lebih bermanfaat.
Berikut beberapa manfaat sampah organik rumah : 1. Dapat diolah menajdi kompos dan pupuk sederhana.
Sebagaimana kita ketahui, sampah organik dapat dijadikan kompos, namun masih banyak yang belum tahu cara pengolahannya dan dimanfaatkan untuk pertanian, sebab butuh ketelatenan dan melalui tahapan yang benar. Apabila tidak telaten, sampah organik bisa diolah menjadi pupuk sederhana. Hanya diperlukan suatu
lubang untuk pembuangan sampah organik ditanah dan tunggu hingga membusuk hngga menyerupai tanah. Unsur hara yang dihasilkan tersebut dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman.
2. Tambahan Pakan Ternak
Sampah organik yang berbentuk dedaunan dapat dimanfaatkan sebgai pakan ternak seperti kambing, sapi dan hewan herbivora lainnya. Selain itu, dapat juga dinuat menjadi pelet untuk makanan ayam dan ikan.
3. Dapat dijadikan Kerajinan Tangan
Beberapa sampah organik dapat dijadikan produk yang memiliki nilai jual, seperti enceng gondok yang sudah dikeringkan dan dibakar dapat diolah kembali menjadi tas. Selain itu, batok kelapa yang umumnya hanya digunakan sebagai bahan bakar, dapat juga dijadikan sebagai peralatan masak seperti centong, cangkir, dll.
4. Dapat dijadikan Biogas dan Listrik
Sampah organik dari tahu, tempe dan kotoran hewan dapat dijadikan bahan utama untuk membuat biogas. Cukup sediakan wadah tertutup yang dapat dijadikan penampungan gas dan ditambahkan air serta diaduk untuk mempercepat proses proses pembuatannya. Selain itu, dapat juga ditambahkan decomposer untuk mempersingkat waktu pembuatan, karena apabila hanya menggunakan air butuh waktu lebih dari dua minggu.
4. KELEBIHAN SAMPAH ORGANIK
Berikut ini beberapa kelebihan dari sampah organik:
1. Mampu menyediakan pupuk orgaik yang murah dan ramah lingkungan.
2. Mengurangi tumpukan sampah organik yang berserakan disekitar tempat tinggal.
3. Membantu pengelolaan sampah secara dini dan cepat.
4. Menghemat biaya pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA).
5. Mengurangi kebutuhan lahan tempat pembuangan akhir (TPA)
6. Menyelamatkan kerusakan lingkungan akibat ulah manusia dan gangguan bau, selokan macet, bencana alam banjir, bencana alam tanah longsor,, serta penyakit yang ditularkan oleh serangga dan binatang pengerat.
5. KEKURANGAN SAMPAH ORGANIK
Setelah menjadi pupuk kompos, pupuk siap untuk digunakan sebagai penyubur tanah.
Adapun kekurangan pupuk kompos adalah unsur hara relative lama diserap tumbuhan, pembuatannya lama, dan sulit dibuat dalam skala besar. Oleh karena itu untuk mendukung peningkatan hasil-hasil pertanian diperlukan pupuk buatan.
6. CARA PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK
Jumlah sampah organik yang terus bertambah, menjadi masalah tersendiri. Maka dari itu perlu adanya upaya untuk mengelola sampah tersebut agar tidak menimbulkan masalah yang lebih besar.
Sampah organik merupakan jenis sampah yang cukup mudah diolah. Sampah organik dapat diolah menjadi berbagai produk yang fungsional dan memiliki nilai ekonomis.
Adapun cara mengolah sampah organik sebagai berikut:
1. Pupuk kompos
Pupuk kompos adalah jenis pupuk organik yang berasal dari penguraian sampah organik seperti daun kering. Pembuatan kompos ini bisa dilakukan secara alami.
Namun saat ada tindakan dari manusia seperti penambahan mikroorganisme pengurai, pengomposan terjadi lebih cepat. Cara membuat kompos sangat mudah dan kandungan haranya juga cukup lengkap sehingga sangat berguna untuk budidaya tanaman. Berdasarkan penjelasan di Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPP2M), berikut ini langkah-langkah membuat kompos dari sampah organik:
a) Siapkan bahan kompos seperti sampah dari daun-daunan, kotoran ayam, arang sekam, EM4, gula pasir, dan air.
b) Kemudian buat starter dengan cara melarutkan gula dengan air.
c) Selanjutnya tambahkan EM4 dalam starter dengan takaran yang telah ditentukan.
d) Tahap selanjutnya diamkan starter selama 24 jam.
e) Lalu campurkan seluruh bahan untuk membuat kompos seperti daun, kotoran ayam, dan arang sekam.
f) Siram bahan dengan starter yang sudah dibuat kemudian aduk sampai merata.
g) Diamkan kompos tersebut selama kurang lebih 17 hari.
h) Apabila bahan tersebut sudah berwarna kehitaman, maka kompos telah siap digunakan.
2. Biogas
Selain kompos, sampah organik juga bisa diolah menjadi biogas. Menurut penjelasan di modul “Pengolahan Limbah Organik/Cair menjadi Biogas, Pupuk Padat, dan Cair”, biogas adalah gas dari aktivitas anaerobik atau fementasi bahan organik. Biogas yang dihasilkan memiliki kandungan seperti metana, karbon dioksida, nitrogen, hidrogen, hidrogen sulfida, dan oksigen. Biogas diperoleh oleh bakteri dari bahan organik dalam kondisi kedap udara.
Biogas yang berasal dari kotoran tenak memiliki kandungan 60% gas metan.
Produksi gas bisa dipengaruhi dengan jumlah bahan organik yang digunakan.
Semakin tinggi bahan organik yang digunakan maka gas yang dihasilkan juga semakin banyak.
Kecepatan produksi gas juga dipengaruhi oleh kondisi fisik dan temperatur.
Bahan kering dan berserabut umumnya lebih lama dibandingkan dengan bahan yang basah dan halus. Sementara itu, temperatur yang optimal yaitu 32 – 37oC.
Jumlah bakteri juga bisa mempengaruhi proses pembuatan biogas. Kelompok bakteri yang diperlukan untuk mempercepat fementasi.
3. Pupuk Organik Cair (POC)
Selain diolah menjadi kompos dan biogas, sampah organik juga bisa diolah menjadi pupuk organik cair. Mengutip dari modul “Pembuatan Pupuk Padat dan Cair dari Sampah Organik”, berikut cara membuat pupuk organik cair. Bahan dan Alat Pembuatan POC
a. Drum 200 liter beserta tutupnya.
b. Stop kran diameter 1 – 1,5 inchi.
c. Sock berderat pipa pralon PVC, ukurannya disesuaikan dengan stop kran.
d. Sealent, seal karet ban dalam. Plastik yang telah dilubangi sesuai dengan ukuran drum.
e. Sampah organik seperti sisa sayur dan buah.
f. EM-4.
Cara membuat POC:
1. Pasang pelat plastik yang telah dilubangi ke dalam drum.
2. Pasang penahan dibawah pelat plastik untuk menahan sampah yang akan dijadikan pupuk organik cair.
3. Buat lubang di samping drum untuk tempat stop kran.
4. Pasang stop kran di lubang tersebut lalu lapisi dengan karet seal pada bagian luar dan dalam.
5. Pada bagian dalam pasang sock pipa plastik dengan stop kran. Lalu kencangkan agar stop kran tidak bocor.
6. Setelah alat pembuatan selesai, lanjutkan dengan memasukan seluruh sampah organik yang sudah dicincang ke dalam wadah tersebut.
7. Masukkan juga EM-4 sebagai starter.
8. Tutup drum dengan rapat.
9. Setelah fermentasi selesai, tampung pupuk cair dalam wadah lalu lakukan aerasi agar aroma fementasi hilang.
10. Terakhir, kemas POC dalam wadah tertutup lalu aplikasikan ke tanaman.
Perlu diketahui bahwa proses pembuatan POC membutuhkan waktu kurang lebih 2 minggu. Anda bisa melakukan pengecekan secara berkala. Jika aroma fermentasi sudah harus atau menyerupai aroma tape, maka POC telah selesai dibuat dan proses fermentasi bisa dihentikan.
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sampah organik adalah barang yang sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik atau pemakai sebelumnya. Sampah organik masih bisa dipakai jika dikelola dengan prosedur yang benar.
2. SARAN
Penulis menyadari jika dalam penyusunan makalah diatas masih banyak kekurangan serta jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bisa membangun dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA 1. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sampah_organik
2. https://mmc.kalteng.go.id/berita/read/1869/manfaat-sampah-organik-bagi-kehidupan 3. https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/61a460e0778da/ulasan-tentang-sampah-
organik-dari-pengertian-sampai-cara-mengolahnya