Kelompok 6 Fachry alfarisi Julia putri maharani Kadek kharisma prastiti P1 dan P2
Konsep, Ruang Lingkup, Prinsip, Dan Keuntungan Good Corporate Governance (GCG)
BAHAN DISKUSI
Bentuk kelompok 2-3 orang, diskusikan materi berikut
Kalian diminta untuk menemukan selain dari materi yang telah disampaikan 1. Teori GCG lainnya
2. Latar Belakang GCG 3. Definisi
4. Tujuan
5. Ruang lingkup 6. Kegunaan
No Mate Literatur dan Judul
Buku Menuliskan Kutipan sesuai
literatur Kesimpulan
berdasarkan literatur
1
Definisi 1 Eko Sudarmanto., dkk.(2021) Good Corporate
Governance (GCG) Yayasan Kita Menulis.
Corporate Governance adalah sistem, proses dan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang berkepentingan terutama dalam arti sempit,
hubungan antara
pemegang saham, dewan komisaris dan dewan direksi demi tercapainya tujuan organisasi.
Corporate Governance dimaksudkan untuk mengatur hubungan tersebut dan mencegah terjadinya kesalahan yang signifikan dalam strategi korporasi serta untuk
memastikan bahwa
kesalahan yang terjadi dapat segera diperbaiki.
Berdasarkan 5 definisi GCG, maka GCG adalah sistem, proses, struktur, dan mekanisme yang mengatur hubungan antara perusahaan dan para pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk mencapai kinerja perusahaan yang
optimal dan
menciptakan nilai tambah bagi semua
pihak yang
berkepentingan. GCG bertujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan secara berkelanjutan, melindungi hak-hak pemegang saham dan stakeholders, serta memperkuat
kepercayaan investor dan pihak eksternal.
Penerapan GCG 2 Sugeng Suroso
(2022):GOOD CORPORATE GOVERNANCE.
Penerbit Qiara media
Good corporate
governance terdiri dari sekumpulan perangkat hukum yang menjelaskan
hubungan antara
pemegang saham ,manajer,
kreditur ,pemerintah dan
pihak-pihak yang
berkepentingan dengan perusahaan (stakeholders).
Good corporates
governance juga dapat dipandang sebagai sebuah
mekanisme yang
membantu perusahaan dalam menegakkan hukum dan peraturan yang menjelaskan hubungan antara pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan.
berlandaskan pada lima prinsip utama, yaitu transparansi, akuntabilitas,
responsibilitas, independensi, dan keadilan.
Transparansi mengharuskan perusahaan untuk menyampaikan informasi yang akurat dan tepat waktu.
Akuntabilitas menuntut
perusahaan untuk bertanggung jawab atas pengelolaan usahanya.
Responsibilitas memastikan perusahaan
mematuhi aturan dan ketentuan hukum yang berlaku.
Independensi berarti pengelolaan
perusahaan dilakukan secara bebas dari pengaruh pihak tertentu yang dapat menimbulkan konflik kepentingan.
Sementara itu, keadilan menekankan perlakuan yang adil dan setara terhadap seluruh pemegang
saham dan
stakeholders lainnya.
Dengan penerapan prinsip-prinsip tersebut, GCG diharapkan mampu menciptakan
perusahaan yang sehat, transparan, dan berkelanjutan.
3 Riska franita (2018):Mekanisme Good Corporate Governance dan Nilai Perusahaan:
Studi untuk
Perusahaan Telekomunikasi.
Lembaga Penelitian dan Penulisan Ilmiah AQLI
Good corporate
governance adalah suatu sistem yang mengelola dan
mengawasi proses
pengendalian usaha yang
berjalan secara
berkesinambungan untuk menaikkan nilai saham yang akhirnya akan meningkatkan nilai perusahaan dan sebagai bentuk
pertanggungjawaban kepada shareholders tanpa mengabaikan kepentingan stakeholders yang meliputi karyawan kreditur dan masyarakat.
4 Hendrik manossoh (2016):Good corporate
governance untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan. Norlive kharisma Indonesia
good corporate governance merupakan suatu sistem, proses,
struktur, dan mekanisme yang mengatur pola hubungan
harmonis antara
perusahaan dan pemangku kepentingannya
untuk mencapai kinerja perusahaan semaksimal mungkin
dengan cara-cara yang tidak merugikan pemangku kepentingannya. Good corporate governance merupakan upaya
yang dilakukan oleh semua pihak yang berkepentingan
dengan
perusahaan untuk
menjalankan usahanya secara baik sesuai
dengan hak dan kewajibannya masing- masing.
5 Njatrijani, Rinitami., Rahmanda, Bagus.,
& Saputra, Reyhan Dewangga. (2019).
Hubungan Hukum dan Penerapan Prinsip Good Corporate
Governance dalam Perusahaan. Jurnal Gema Keadilan, Volume 6, Edisi III,
Oktober -
November, 242- 266.
Good Corporate
Governance merupakan sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan guna menciptakan nilai tambah (value added) untuk
semua stakeholder. Konsep ini menekankan pada dua hal, pertama pentingnya hak
pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan benar dan tepat pada
waktunya dan kedua kewajiban perusahaan
untuk melakukan
pengungkapan
secara akurat, tepat waktu, transparan terhadap semua informasi kinerja
perusahaan, kepemilikan dan stakeholder. Serta mengatur pembagian tugas, hak
dan kewajiban mereka yang berkepentingan terhadap kehidupan perusahaan, termasuk para pemegang saham, dewan pengurus, para manajer dan semua anggota stakeholders non pemegang saham.
2 Latar Belakan g
1 Thomas S. Kaihatu (2006). Good Corporate
Governance Dan Penerapannya Di Indonesia. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. 8(1 ). 1-9.
Perkembangan terbaru membuktikan bahwa manajemen tidak cukup hanya memastikan bahwa proses pengelolaan manajemen berjalan dengan efisien. Diperlukan instrumen baru, Good Corporate Governance (GCG), untuk memastikan
penerapan GCG menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa manajemen
perusahaan berjalan dengan baik dan efisien. Perhatian
terhadap GCG
meningkat terutama
bahwa manajemen
berjalan dengan baik. setelah terjadinya krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1998 hingga 2008, yang menunjukkan
lemahnya penerapan tata kelola di berbagai sektor, termasuk perbankan.
Selain itu, skandal keuangan besar
seperti yang
menimpa Enron dan WorldCom juga memperkuat urgensi penerapan GCG di tingkat global.
Meskipun konsep GCG telah muncul sejak tahun 1999, penerapannya di Indonesia masih menjadi tantangan dan terus menjadi topik kajian untuk menciptakan iklim bisnis yang sehat dan berkelanjutan.
2 Indria Kinasih Khameswary (2019). Good Corporate
Governance dan Kurang Efektifnya Direktur
Independen di Indonesia. Jurnal Gema
Keadilan. 6(2). 114- 136.
Isu corporate governance menjadi perhatian para pengamat ekonomi setelah terjadinya krisis ekonomi yang melanda Indonesia,
yang salah satu
penyebabnya adalah kondisi dunia usaha di Indonesia tidak mendukung terciptanya iklim perekonomian yang baik.
3 Fitrianingsih dan Asfaro (2022). Good Corporate
Governance dan Kinerja Keuangan.
Journal Of Student Research. 2(6). 28- 32.
GCG menjadi isu penting di Indonesia, krisis ekonomi yang berkepanjangan dari tahun 1998 hingga 2008,
yang menunjukkan
lemahnya penerapan GCG di berbagai sektor, termasuk perbankan
4 M. Shidqon
Prabowo (2018).
Good Corporate Governance (GCG) dalam Perspektif Islam. Jurnal Ilmiah Ilmu
Hukum. 11(2). 257- 270.
Isu Good Corporate
Governance (GCG)
berkembang seiring terjadinya skandal keuangan yang menimpa beberapa perusahaan
besar seperti
Enron dan WorldCom.
5 IGAM Asri Dwija Putri (2012).
Peranan Good Corporate
Governance dan Budaya Terhadap Kinerja Organisasi.
Jurnal Akuntansi dan
Bisnis. 7(2). 193- 204.
Good corporate
governance (GCG) telah menjadi wacana sejak tahun 1999. Walaupun keberadaan GCG cukup lama, saat ini masih menjadi
kajian yang menarik.
3 Tujuan 1 Santoso, B. (2021).
Pengaruh Good Corporate
Governance terhadap Transparansi Keuangan
Perusahaan. Jurnal Ekonomi & Bisnis,
Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas perusahaan. Penerapan prinsip-prinsip GCG secara signifikan meningkatkan transparansi keuangan dan
akuntabilitas di
perusahaan.
Tujuan dari Good Corporate
Governance (GCG)
adalah untuk
meningkatkan transparansi dan akuntabilitas
perusahaan dengan memastikan bahwa
15(2), 112-125. informasi keuangan dan operasional disampaikan secara jujur, tepat waktu,
dan dapat
dipertanggungjawab kan. Selain itu, GCG bertujuan untuk melindungi hak dan kepentingan
pemegang saham serta pemangku kepentingan lainnya melalui kerangka kerja yang mengatur
hubungan dan
interaksi antara perusahaan dan para pemangku
kepentingan seperti manajemen,
kreditor, pemerintah, karyawan, serta entitas internal dan eksternal lainnya.
Penerapan prinsip- prinsip GCG yang
baik juga
berkontribusi pada peningkatan nilai perusahaan dan kinerja keuangan secara signifikan.
Lebih dari itu, GCG mendorong
manajemen yang bertanggung jawab dengan menekankan pentingnya
penyampaian
informasi yang akurat dan tepat
waktu kepada
pemegang saham
dan pemangku
kepentingan lainnya.
Penerapan GCG yang efektif juga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas
2 Putri, A., &
Wahyuni, R. (2020).
Analisis
Perlindungan Hak Pemegang Saham dalam
Implementasi GCG di Indonesia. Jurnal Manajemen, 18(1), 98-110.
Melindungi hak dan kepentingan pemegang saham serta pemangku kepentingan lainnya. GCG berfungsi sebagai kerangka kerja peraturan yang mengatur interaksi antara
para pemangku
kepentingan seperti
pemegang saham,
manajemen, kreditor, pemerintah, karyawan, dan entitas internal serta eksternal lainnya.
3 Hidayat, T., Sari, D.,
& Pratama, R.
(2019). Good Corporate
Governance dan Kinerja Keuangan Perusahaan: Studi Empiris di Sektor Manufaktur. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 14(3), 150-165
Meningkatkan nilai perusahaan dan kinerja keuangan. Penerapan GCG yang baik memberikan pengaruh signifikan positif pada kinerja perusahaan.
4 Rachman, F. (2022).
Penerapan GCG sebagai Upaya Meningkatkan Akuntabilitas dan Manajemen
Perusahaan. Jurnal Ilmu Manajemen, 20(4), 178-190.
Mendorong manajemen yang bertanggung jawab.
GCG menekankan
pentingnya hak pemegang saham untuk memperoleh informasi yang tepat waktu dan kewajiban perusahaan untuk mengungkapkan informasi secara akurat, tepat waktu, dan transparan mengenai kinerja perusahaan, pemegang saham, dan pemangku kepentingan.
5 Fauzan, M., &
Widodo, B. (2021).
Efisiensi Operasional Perusahaan dengan
Implementasi Good Corporate
Governance. Jurnal Manajemen
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional.
Penerapan GCG yang efektif dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional perusahaan, sehingga mencapai tujuan perusahaan secara lebih optimal.
Strategis, 17(2),
134-145. operasional
perusahaan,
sehingga membantu perusahaan dalam mencapai tujuan secara lebih optimal.
4
Ruang
Lingkup 1 PT. Integrasi Logistik Cipta Solusi (2024).
Pedoman Tata Kelola Perusahaan Yang Baik. Penerbit Yayasan
Kita Menulis. 1- 187.
Ruang lingkup Pedoman
Good Corporate
Governance (GCG) di Lingkungan PT Integrasi Logistik Cipta Solusi adalah
panduan yang
mengarahkan praktik bisnis yang bertanggung jawab, sehingga memastikan pengelolaan lingkungan kerja yang positif dan kondusif, bertanggung jawab kepada Stakeholder dan komunitas serta mencapai kinerja keuangan
yang sehat dan
berkesinambungan.
2 Khalil Pratama (2023). Konsep, Tujuan dan Ruang Lingkup
Corporate Governa nce.
Ruang Lingkup Corporate Governance
Pedoman corporate governance disusun sebagai pedoman dan untuk memberikan arahan dalam pengelolaan perusahaan, kepada:
1. Pemegang saham, dewan komisaris, direksi.
2. Komite penunjang dewan komisaris, sekretaris
perusahaan dan audit internal dan 3. Para
pemangku Kepenti ngan.
3 AD Islamiah (2020).
Ruang Lingkup Good Corporate Governance.
Repository STEI. 7- 25.
Peraturan OJK No.
4/POJK.03/2015
menegaskan pentingnya Corporate Governance bagi BPR untuk menghadapi risiko dan tantangan yang kompleks.
1. Penerapan Tata Kelola – Direksi dan komisaris harus
menjadi penggerak utama dalam implementasi tata kelola.
2. Perbedaan Skala BPR – BPR besar harus memiliki struktur organisasi lengkap, sedangkan BPR kecil fokus pada fungsi tata kelola yang baik.
3. Independensi dan Konflik Kepentingan – Pihak independen dalam dewan komisaris menjaga keseimbangan, dengan aturan masa tunggu bagi mantan pengurus untuk menghindari konflik kepentingan.
4. Peran Pemegang Saham – Mereka dapat menunjuk wakil di dewan komisaris untuk mengawasi BPR.
Penerapan tata kelola ini bertujuan menjadikannya budaya dalam operasional BPR.
4 Dewanti, D. C., &
Birton, M. N. A.
(2024). Perspektif
Ihsan atas
Pengungkapan Good Corporate Governance Bank
Syariah di
Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Islam, 12(2), 171-192.
Prinsip Good Corporate Governance (GCG) mencakup lima aspek utama yang
mendukung tata kelola perusahaan yang baik.
Transparansi menuntut keterbukaan dalam menyampaikan informasi material dan relevan, serta dalam
proses pengambilan keputusan, sehingga semua pihak memiliki akses terhadap
informasi yang diperlukan.
Akuntabilitas menekankan kejelasan fungsi dan tanggung jawab setiap organ perusahaan untuk memastikan pengelolaan berjalan efektif.
Pertanggungjawaban memastikan pengelolaan perusahaan
sesuai peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip pengelolaan yang
sehat. Profesionalisme menuntut individu yang terlibat memiliki kompetensi,
bersikap objektif, bebas dari pengaruh pihak lain, dan berkomitmen tinggi untuk mengembangkan perusahaan, termasuk dalam konteks bank syariah.
Kewajaran mengedepankan keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan berdasarkan perjanjian dan peraturan yang berlaku.
5 Kegunaa
n 1 Irmalasari, E.,
Gurendrawati, E., &
Muliasari, I. (2022).
Pengaruh Good Corporate
Governance (GCG), dan Corporate Social
Responsibility (CSR) Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Ukuran Perusahaan dan Leverage Sebagai Variabel Kontrol. Jurnal Akuntansi,
Perpajakan dan Auditing, 3(2), 443- 460.
Good Corporate
Governance (GCG) memiliki peran penting dalam meningkatkan nilai perusahaan dengan menciptakan kepercayaan dari investor dan meningkatkan nilai pasar.
Penerapan GCG juga mampu mengurangi risiko konflik kepentingan antara pemegang saham dan
manajemen dengan
memastikan pengelolaan yang transparan dan akuntabel. Selain itu, pengelolaan perusahaan yang baik melalui prinsip- prinsip GCG dapat meningkatkan efisiensi operasional, yang berdampak positif pada kinerja keuangan dan laba perusahaan. Reputasi yang baik dari penerapan GCG juga menarik minat investor untuk menanamkan modal di perusahaan. Prinsip
kegunaan Good Corporate
Governance (GCG)
adalah bahwa
penerapan GCG memiliki peran penting dalam meningkatkan kinerja dan reputasi perusahaan. GCG menciptakan proses pengambilan
keputusan yang lebih terstruktur dan efisien, sehingga mampu
meningkatkan kinerja keuangan dan operasional
perusahaan.
Pengelolaan yang transparan dan akuntabel juga memperkuat
kepercayaan
investor, yang pada akhirnya
meningkatkan nilai
transparansi dan akuntabilitas yang dipegang dalam GCG memastikan bahwa informasi yang disampaikan kepada investor dan pemangku kepentingan lainnya akurat dan dapat dipercaya, sehingga memperkuat posisi perusahaan di pasar.
pasar perusahaan.
Selain itu, penerapan GCG membantu melindungi
kepentingan para pemangku
kepentingan (stakeholders) dengan memastikan pengelolaan
perusahaan
dilakukan secara adil dan akuntabel.
Pengawasan melalui dewan komisaris dan komite audit juga mampu mengurangi risiko konflik kepentingan antara manajemen dan pemegang saham.
Penerapan GCG yang
baik turut
memperkuat ketahanan
perusahaan dalam menghadapi
ketidakstabilan ekonomi, sehingga dapat menekan risiko terjadinya krisis keuangan. Di tengah persaingan global, GCG meningkatkan
daya saing
perusahaan di pasar internasional dan memberikan
perlindungan hukum bagi direksi serta komisaris dengan memastikan proses pengambilan
keputusan berjalan sesuai prinsip tata kelola yang baik.
2 Komite Nasional Kebijakan
Governance
(KNKG). (2006).
Pedoman Umum Good Corporate Governance
Indonesia. Jakarta (ID): Komite Nasional
Kebijakan Governa nce.
GCG memiliki berbagai kegunaan yang signifikan bagi perusahaan, di
antaranya adalah
meningkatkan kinerja perusahaan, baik dari segi keuangan maupun non-
keuangan, dengan
menciptakan proses pengambilan keputusan yang lebih terstruktur dan efisien. Selain itu, penerapan GCG membantu melindungi kepentingan stakeholders melalui prinsip transparansi dan akuntabilitas, sehingga meningkatkan kepercayaan publik dan investor terhadap perusahaan.
Dengan tata kelola yang baik, perusahaan juga dapat mengelola risiko dengan lebih efektif,
termasuk risiko
operasional,
keuangan, dan reputasi.
3 Titania, H., &
Taqwa, S. (2023).
Pengaruh Good Corporate
Governance
terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan. Jurnal Eksplorasi
Akuntansi (JEA), 5(3), 1224-1238.
penerapan GCG terbukti dapat meningkatkan kepercayaan investor karena pengelolaan yang transparan dan akuntabel
mampu memberikan
kepastian kepada
pemegang saham
mengenai pengelolaan dana dan prospek keuntungan di masa depan.
Selain itu, penerapan GCG juga berfungsi untuk mengurangi konflik
kepentingan antara manajemen dan pemegang saham, di mana pengawasan melalui dewan komisaris independen dan komite audit memastikan proses pengambilan keputusan berjalan sesuai dengan prinsip tata kelola yang baik. Peningkatan akuntabilitas dan transparansi dalam penyusunan laporan
keuangan turut
memperkuat citra
perusahaan di mata publik dan investor, sehingga meningkatkan nilai perusahaan di pasar.
4 Rismawandi.
(2020). Modul Mata
Kuliah Good
Corporate
Governance (GCG).
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Budi Lu hur.
Kegunaan pertama adalah memulihkan kepercayaan investor, di mana survei oleh McKinsey & Company menunjukkan bahwa investor institusional lebih percaya pada perusahaan yang telah menerapkan GCG dengan baik. Selain itu, GCG juga dapat mengurangi dampak krisis finansial, karena lemahnya tata kelola perusahaan sering kali menjadi pemicu terjadinya krisis ekonomi yang berkepanjangan.
Internasionalisasi pasar dan liberalisasi sektor keuangan menuntut perusahaan untuk menerapkan GCG agar dapat bersaing di pasar global. Lebih jauh, penerapan GCG juga mampu meningkatkan nilai perusahaan dalam jangka panjang dan memperkuat
kepercayaan para
pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap perusahaan. Terakhir, dengan penerapan GCG yang efektif, perusahaan
dapat melindungi direksi dan komisaris dari potensi tuntutan hukum yang mungkin timbul akibat kesalahan
pengelolaan perusahaan.
5 Sumani, S.E., M.Si., CRA., Isti Fadah, M.Si., CRA., &
Ahmad Roziq, S.E., M.M., Ak., C.A., CSRS. (2021). Good Corporate
Governance:
Struktur Modal dan Kinerja Keuangan (Cetakan I).
Yogyakarta:
Penerbit Samudra Bi ru.
penerapan Good Corporate Governance (GCG) memiliki peran penting dalam meningkatkan kinerja dan reputasi perusahaan. Salah satu kegunaan utama dari penerapan GCG adalah memulihkan kepercayaan investor, di mana perusahaan dengan tata kelola yang baik cenderung lebih dipercaya oleh investor institusional.
Selain itu, penerapan GCG juga mampu mengurangi risiko terjadinya krisis keuangan yang disebabkan oleh lemahnya tata kelola perusahaan. Dalam konteks globalisasi, penerapan GCG menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing perusahaan di pasar internasional, mengingat persaingan bisnis yang semakin ketat. Di samping itu, perusahaan yang menerapkan GCG dengan baik akan mampu meningkatkan nilai perusahaan dalam jangka
panjang, karena
pengelolaan yang
transparan dan akuntabel akan menarik minat investor. Terakhir, GCG juga melindungi direksi dan komisaris dari potensi tuntutan hukum dengan
memastikan bahwa
pengambilan keputusan
dan pengelolaan
perusahaan dilakukan sesuai dengan prinsip- prinsip yang berlaku.