Cabang Dalam Studi Sastra: Teori Sastra, Kritik Sastra, dan Sejarah Sastra
Ki Puji Karyanto & Adi Setijowati
Tiga Sudut Pandang dalam Studi Sastra
1.
Kesusasteraan DAPAT dipelajari secara
umum melalui studi prinsip, kategori, dan kriteria
2.
Kesusasteraan DAPAT dipelajari secara khusus melalui telaah langsung terhadap karya sastra
3.
Karya sastra DAPAT dipandang sebagai deretan karya yang sejajar, atau yang tersusun secara kronologis dan
merupakan bagian dari suatu proses
sejarah
Teori Sastra
Teori sastra identik dengan pengertian theory of literature, literary theory, dan critical theory dalam tradisi sastra Inggris
Teori sastra adalah kaidah-kaidah untuk diterapkan dalam analisis karya sastra (Budi Dharma)
Teori sastra adalah studi prinsip, kategori, dan kriteria karya sastra (Rene Wellek & Austin Warren)
Teori sastra, seperti namanya bekerja dalam bidang teori seperti (1) penyelidikan hal yang berhubungan dengan apakah sastra itu; (2) apakah hakikat sastra;
(3) dasar-dasar sastra, dan; (4) segala hal yang berhubungan dengan teori dalam bidang sastra (Rachmat Djoko Pradopo)
Sejarah Sastra
Sejarah sastra adalah studi langsung terhadap karya sastra dengan asumsi bahwa karya sastra dapat dilihat sebagai deretan karya yang sejajar, atau yang tersusun secara kronologis
Sejarah sastra bertugas menyusun perkembangan
sastra mulai dari timbulnya hingga perkembangannya yang terakhir, misalnya: (1) sejarah timbulnya suatu kesusasteraan; (2) sejarah jenis sastra (genre); (3) sejarah perkembangan gaya-gaya sastra; (4) sejarah pemikiran manusia yang dikemukakan dalam karya sastra
Sejarah sastra (history of literature/literary history) adalah sejarah perkembangan sastra yang mungkin meliputi (1) aliran-aliran dalam penulisan karya sastra, misalnya klasisisme, romantisme, realisme, dan lain- lain; (2) periodisasi sastra; (3) angkatan sastra, dll
Kritik Sastra
Kritik sastra adalah cabang studi sastra yang
mempelajari sastra secara khusus melalui telaah langsung terhadap karya sastra
Kritik sastra adalah cabang ilmu sastra yang berusaha menyelidiki karya sastra dengan
langsung menganalisis, memberi pertimbangan baik-buruknya karya sastra, bernilai atau tidaknya karya sastra
Kritik sastra (literary criticism) adalah penerapan kaidah-kaidah, rambu-rambu, atau teori-teori tertentu dalam analisis karya sastra, seperti new criticism, psikoanalisis, strukturalisme, dsb.
Bagan Cabang dalam Studi Sastra
KRITIK SASTRA
SEJARAH SASTRA TEORI
SASTRA
Lima Fokus (Perspektif Ruang) Studi Sastra
Sastra umum (general literature)
Sastra nasional (National literature) Note: di Indonesia ada sastra daerah
Sastra regional (regional literature)
Sastra dunia (world
literature/weltliteratur)
Sastra bandingan (comparative
literature)
Sastra Umum
Sastra yang tidak dikaitkan dengan bangsa, negara, atau wilayah geografis tertentu
Biasanya dikaitkan dengan gerakan-gerakan internasional dalam bidang sastra
Sastra yang nilai-nilainya ada di seluruh dunia (universal)
Sastra umum dalam batas tertentu identik juga dengan istilah poetics (poetica) dan teori sastra Note: Poetika adalah ilmu yang menyelidiki tentang
modus keberhasilan sastrawan dalam mencipta karya sastra yang baik dan sekaligus keberhasilan (cara) pembaca dalam menghayati karya sastra
Sastra Nasional
Sastra bangsa atau negara tertentu
Kewarganegaraan sastrawan menjadi tolok ukur utama masuknya seseorang dalam suatu rumpun kesusasteraan
Dalam konteks Indonesia, sastra daerah dapat dikategorisasikan sebagai sastra Nasional (UUD 1945 mengamanatkan bahwa kebudayan nasional adalah
puncak-puncak kebudayaan daerah)
Sastra Regional
Sastra dari kawasan geografi tertentu yang mencakup beberapa negara, baik yang
mempergunakan bahasa yang sama maupun yang mempergunakan bahasa yang berbeda, seperti:
1. Sastra ASEAN (sastra negara-negara anggota ASEAN) dengan bahasa yang berbeda-beda sesuai dengan negara masing-masing)
2. Sastra Nusantara (sastra berbahasa Melayu/Indonesia)
3. Sastra Dunia, sastra yang reputasi para sastrawannya dan karya-karyanya diakui secara internasional
Sastra Bandingan
Pada awalnya datang dari studi bandingan ilmu pengetahuan dan perbandingan agama
Kelahirannya terkait dengan munculnya kesadaran pentingnya jati diri bangsa
Karena sastra merupakan salah satu cerminan jati diri maka muncul asumsi bahwa dengan mempelajari
sastra suatu bangsa akan dapat terdedah jati diri bangsa bersangkutan
Pertama muncul di Eropa ketika batas berbagai negara di Eropa mengalami perubahan
Berkembang pula di negara-negara bekas jajahan
Pada perkembangan awalnya sastra bandingan
umumnya mengarah pada perbandingan karya-karya bekas jajahan dengan bekas penjajah dan juga antara sesama negara yang pernah dijajah