• Tidak ada hasil yang ditemukan

Beton Geopolimer dengan Agregat Kasar dari Sampah Polipropilena dan Agregat Halus dari Sampah Polietilana Tereftalat terhadap Kuat Tarik, Kuat Lentur, dan Penyerapan Air - Repository Universitas Jenderal Soedirman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Beton Geopolimer dengan Agregat Kasar dari Sampah Polipropilena dan Agregat Halus dari Sampah Polietilana Tereftalat terhadap Kuat Tarik, Kuat Lentur, dan Penyerapan Air - Repository Universitas Jenderal Soedirman"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

77 DAFTAR PUSTAKA

Duxson P, F.-J. A. (2007). Geopolymer technology: The current state of the art.

Journal of Materials Science, 42(9): 2917-2933.

Ismanto, U. B. (2016). Pengolahan Sampah Plastik Jenis PP, PET dan PE Menjadi Bahan Bakar Minyak dan Karakteristiknya. Mekanika dan Sistem Termal (JMST), 35.

Kurniawan, B. R. (2021). STUDI EKSPERIMEN SIFAT FISIK DAN MEKANIK BETON BERAGREGAT KASAR DARI SAMPAH PLASTIK POLYPROPYLENE (PP) YANG DISELIMUTI PASIR KASAR.

Muhammad Hadi, H. Z. (2019). Optimum mix design of geopolymer pastes and concretes cured. Journal of Building Engineering, 23,301-313.

Putri, M. D. (2021). PENGARUH RASIO ADDITIONAL WATER DENGAN BINDER TERHADAP SIFAT-SIFAT PASTA GEOPOLIMER.

SNI-03-1968. (1990). Analisa Saringan Agregat Halus dan Kasar.

SNI-03-2417. (1991). Metode Pengujian Agregat dengan Mesin Abrasi Los Angeles.

SNI-03-2491. (2002). Pengujian Kuat Tarik Belah Beton.

SNI-03-3402. (1994). Metode Pengujian Berat Isi Beton Ringan Struktural.

SNI-03-4804. (1998). Metode Pengujian Berat Isi Dan Rongga Udara Dalam Agregat.

SNI-03-6863. (2002). Metode pengambilan contoh dan pengujian abu terbang atau pozolan alam sebagai mineral pencampur dalam beton semen portland.

SNI-1968. (2008). Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Kasar.

SNI-1970. (2008). Cara Uji Berat Jenis dan Penyerapan Air Agregat Halus.

SNI-1974. (2011). Cara Uji Kuat Tekan Beton dengan Benda Uji Silinder.

(2)

78

SNI-2493. (2011). Tata Cara Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Beton di Laboratorium.

SNI-3407. (2008). Cara Uji Sifat Kekekalan Agregat dengan Cara Perendaman Menggunakan Larutan Natrium Sulfat atau Magnesium Sulfat.

Tjokrodimuljo, K. (2007). Teknologi Beton. Yogyakarta: Biro Penerbit Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.

Amin, M. (2019). Pengaruh Pemakaian Sodium Hidroksida (NaOH) Pada Pembuatan Geopolimer Menggunakan Material Perlit, Basalt, Feldspart. Inovasi

, 7(1), 97.

Davidovits, J. (2020). Geopolymer CHemistry and Applications, 5th edition. In J.

Davidovits. Saint-Quentin, France(Issue January 2008).

Pamudji, G., Satim, M., Chalid, M., & Purnomo, H. (2020). The influence of river and volcanic sand as coatings on polypropylene waste coarse aggregate towards concrete compressive strength. Jurnal Teknologi, 82(4), 11 16.

Sapulete, C. A., Lie, H. A., & Priastiwi, Y. A. (2019). Sustainability Beton Metode Life Cycle Assessment Studi Kasus: Limbah Beton Laboratorium Bahan dan Konstruksi Departemen Teknik Sipil Universitas Diponegoro Semarang.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan kandungan mineral agregat serta pengaruhnya terhadap sifat fisik agregat, dapat disimpulkan bahwa beton pada nilai faktor air semen terbaik (0,4) yang menggunakan

Beton didefinisikan sebagai bahan bangunan yang dihasilkan dengan mencampurkan semen portland , agregat dan air pada perbandingan tertentu. Penelitian ini dilakukan untuk

Perencanaan campuran beton ( mix design) dengan fc’ 25 MPa terdiri dari 3 variasi. Campuran 1 menggunakan agregat natural semua, campuran 2 menggunakan 50% agregat kasar daur

Nilai optimum pencampuran agregat kasar alam dengan agregat kasar limbah beton ditemukan pada variasi 40%, untuk penelitian selanjutnya dapat dicoba menggunakan bahan

Berdasarkan penelitian kuat tekan beton menggunakan Abu Sekam Padi sebagai bahan tambah dengan agregat kasar koral Long Iram dan halus pasir Mahakam, penggunaan

Berdasarkan kandungan mineral agregat serta pengaruhnya terhadap sifat fisik agregat, dapat disimpulkan bahwa beton pada nilai faktor air semen terbaik (0,4) yang

Berdasarkan kandungan mineral agregat serta pengaruhnya terhadap sifat fisik agregat, dapat disimpulkan bahwa beton pada nilai faktor air semen terbaik (0,4) yang menggunakan

Dasar Teori 2.2 2.2.1 Beton Menurut SNI-03-2847-2002 beton merupakan campuran antara semen portland atau semen hidraulik lainnya, agregat halus, agregat kasar, dan air, dengan atau