KISAH PARA RASUL 6: 1-7
Kita semua ingin menjadi seperti Superman. Pasalnya, Superman bisa melakukan segala sesuatu. Akan tetapi, karakter seperti itu hanya ada di cerita fiksi. Di dunia nyata, semua hal besar perlu dikerjakan bersama-sama.
Gereja myla-mula makin hari makin banyak pengikutnya. Awalnya semua tampak begitu ideal. Akan tetapi, makin besar suatu organisasi, makin besar juga potensi konfliknya.
Perpecahan gereja menjadi satu persoalan yang sangat mungkin terjadi. Persoalan inipun hamper terjadi di gereja mula-mula. Pasalnya kelompok Kristen berbahasa Yunani merasa diperlakukan tidak adil. Mereka merasa bahwa pembagian sosial kepada janda miskin hanya difokuskan kepada orang Ibrani. Ada beberapa pemicu dari persoalan ini. Pelayan yang terlalu sedikit, yakni haya 12 Rasul Tugas-tugas pelayanan yang terlalu kompleks, serta jemaat yang sangat banyak sehingga ada yang terabaikan. Ditambah lagi, rasul-rasul telah menetapkan skala prioritas dalam pelayanan, firman sebagai yang primer. Maka, pelayanan sosial menjadi kurang maksimal. Oleh karena itu berdasarkan hikmat Allah, rasul-rasul mengambil Langkah konkret untuk mengatasinya, yakni delegasi.
Setelah delegasi dilakukan, persoalan ketidakadilan dapat diselesaikan, bahkan hasilnya melampaui itu, karena firman Allah tersebar dan jumlah orang percaya makin bertambah banyak. Ada banyak sekali tugas pelayanan Gerejawi. Ada tugas pokok (firman Tuhan, doa, penginjilan, liturgi) dan juga tugas lain yang kini menjadi bagian dari perkembangan zaman (perlawatan, konseling, media sosial) Tugas-tugas yang sedemikian banyak itu tidak mungkin hanya dikerjakan oleh hamba Tuhan dan mmajelis. Gereja perlu mempersiapkan jemaat yang mau melayani secara holistik. Hamba Tuhan dan majelis juga harus berani mendelegasikan tugas, agar makin banyak orang yang terlibat dalam pelayanan Kerajaan Allah dan makin banyak orang dapat mendengarkan injil Tuhan.