• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gotong Royong Desa Giham Sukamaju

N/A
N/A
Difaaa Atha

Academic year: 2023

Membagikan "Gotong Royong Desa Giham Sukamaju"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Nama Program : Gotong Royong Desa Giham Sukamaju Identifikasi masalah :

1. Tidak terdapat sarana dan prasarana yang memadai.

2. Kurangnya sumber daya manusia yang dapat mengelola sampah sekitar

3. Kurangnya kepedulian dan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

4. Kurangnya edukasi masyarakat terkait bahayanya membuang sampah sembarangan dan dampak yang dapat diberikan kedepannya.

Kegiatan :

1. Membersihkan sampah disekitar Desa Giham Sukamaju 2. Memilah sampah

3. Memberikan edukasi mengenai sampah daur ulang 4. Memasang banner

5. Merapikan Balai Pekon

Kelompok Sasaran : Seluruh Masyarakat Desa Giham Sukamaju Lokasi : Desa Giham Sukamaju

Penanggungjawab : M.Hafis Al-Amin

Waktu Mulai Kegiatan : 6 Februari Waktu Selesai: 6 Februari Waktu efektif :180 menit

Biaya : Rp 800.000

Tingkat Keberhasilan: 100 Pembahasan:

(2)

 Kegiatan yang dilakukan adalah gotong royong. Nilai dan perilaku gotong royong bagi masyarakat Indonesia sudah menjadi pandangan hidup, sehingga tidak bisa dipisahkan dari aktivitas kehidupannya sehari-hari. Pola hidup yang seperti ini merupakan bentuk nyata dari solidaritas yang terdapat dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Masyarakat Desa Giham Sukamaju kurang peduli dan sadar terhadap pentingnya kebersihan lingkungan sekitar yang dapat dilihat dengan banyaknya sampah yang berserakan di jalan dan penumpukan sampah akibat masyarakat yang telah menormalisasikan pembuangan sampah di daerah dekat dengan Balai Pekon. Pada kegiatan KKN ini dilakukan kegiatan gotong royong berupa Kerja bakti ini dilaksanakan dengan tujuan untuk membersihkan potongan kayu, sampah, tanah yang sudah tebal di area selokan. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya banjir terutama pada musim hujan, sehingga sekarang mulai diaktifkan kembali penyaluran air yang sempat tersumbat karena sampah organik, non organik dan potongan kayu. Mahasiswa membantu warga untuk memilah dan kemudian akan diarahkan untuk melakukan penimbangan yang akan disesuaikan harga dengan jenis sampah yang sudah ditimbang kemudian warga mendapatkan uang. Setelah menerima sampah dari warga, mahasiswa memilah kembali sampah tersebut yang sudah dipilah-pilah menurut jenisnya tersebut seperti memisahkan botol-botol plastic dan kertas berdasarkan warna. Untuk botol dengan warna putih transparan dan kertas berwarna putih memiliki nilai harga yang lebih tinggi.Sehingga sampah tersebut dapat ditukarkan dan memaksimalkan uang yang didapat.

 Bank Sampah ini menerima 5 jenis sampah yang nantinya dapat didaur ulang yaitu kertas, elektronik, besi, plastik, dan botol kaca.Mahasiswa mendatangi rumah-rumah untuk mengajak warga mengumpulkan sampah rumah tangga yang dapat didaur ulang tersebut. Selain itu, mahasiswa dan para pemangku desa Giham Sukamaju memasang banner dan merapikan balai pekon. Setelah melakukan kegiatan gotong royong kondisi Desa Giham Sukamaju menjadi lingkungan bersih, aman, nyaman, dan terjaga kebersihannya. Dengan demikian, adanya kegiatan gotong royong membuat masyarakat peduli dan sadar menjaga kebersihan lingkungan masyarakat sekitar.

(3)

Kesimpulan:

Gotong royong berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan.

Sikap gotong royong adalah bekerja bersama-sama dalam menyelesaikan pekerjaan dan secara bersama-sama menikmati hasil pekerjaan tersebut secara adil. Atau suatu usaha atau pekerjaan yang dilakukan tanpa pamrih dan secara sukarela oleh semua warga menurut batas kemampuannya masing-masing. Gotong Royong Desa Giham Sukamaju merupakan salah satu program kerja langkah untuk membersihkan desa dengan tujuan untuk memberikan kesadaran dan mengedukasi masyarakat mengenai lingkungan bersih. Hal ini dilakukan dengan bekerja sama-sama atau saling tolong- menolong dalam mengerjakan sesuatu antara satu dengan yang lainnya. Gotong-royong sebagai solidaritas sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, terutama mereka yang membentuk komunitas-komunitas, karena dalam komunitas seperti ini akan terlihat dengan jelas. Gotong-royong terjadi dalam beberapa aktivitas kehidupan, seperti gotong-royong dalam bentuk kerjabakti, dilakukan untuk kepentingan bersama. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang bergerak dalam kegiatan sosial kemasyarakatan dalam perbaikan Desa melihat kurangnya kepedulan dan kesadaran masyarakat Desa Giham Sukamaju. Gotong royong yang kami lakukan berupa membersihkan sampah, memasang banner, merapikan balai pekon, memilah sampah yang benar, dan memberikan edukasi mengenai daur ulang sampah. Output yang didapatkan dari kegiatan gotong royong ini adalah masyarakat peduli dan sadar menjaga kebersihan lingkungan sekitar, dan masyarakat dapat mencegah terjadinya perkambangan suatu penyakit.

Catatan:

Referensi

Dokumen terkait

Implementasi karakter kepedulian sosial melalui kegiatan gotong royong di Desa Widodaren Kecamatan Widodaren Kabupaten Ngawi adalah masyarakat di Desa Widodaren mampu bekerja

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasinilai gotong royong di masyarakat perkotaan (studi kasus pada masyarakat Dusun Sidomulyo, Desa Makamhaji, Kecamatan

Sistem gotong royong yang berkembang dalam kehidupan masyarakat, baik berupa gotong royong tolong menolong maupun gotong royong kerja bakti , apabila dikaitkan

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui jenis gotong royong dalam pembangunan pedesaan di masyarakat Desa Karae Kecamatan Siompu Kabupaten Buton

Jadi ketika nilai gotong royong dianggap terletak pada hasil kerjasama sukarela, praktik gotong royong merupakan suatu aktivitas ekonomi yang bisa jadi hasilnya tidak seefektif

Melalui internalisasi budaya gotong royong diharapkan masyarakat Indonesia tidak hanya memahami dan mengingat kembali budaya gotong royong tetapi juga menjadikan budaya

Saling Membantu Helpfulnes Gotong Royong berat terasa ringan lama terasa cepat begitulah yang dinamakan gotong royong susah senang bersama sam banyak tangan membantu banyak jiwa

Berdasarkan wawancara dengan tokoh pemuda, N 28 tahun menyatakan bahwa salah satu faktor utama terbentuknya gotong royong di desa Jendi adalah masyarakat sadar bahwa mereka hidup