• Tidak ada hasil yang ditemukan

GRAND DESIGN LAYANAN PUBLIK BERSPEKTIF MODERASI BERAGAMA

N/A
N/A
arif firmansyah

Academic year: 2024

Membagikan "GRAND DESIGN LAYANAN PUBLIK BERSPEKTIF MODERASI BERAGAMA "

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Sekretariat Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia

Pokja Moderasi Beragama

GRAND DESIGN LAYANAN PUBLIK BERSPEKTIF MODERASI

BERAGAMA

(2)

MODERASI UNTUK KEBERSAMAAN UMAT

PMA 18 2020 tentang Renstra Kementerian Agama 2020-

2024 Perpres 18

Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-

2024 Perpres 83

Tahun 2015 tentang Kementerian

Agama UU 39 Tahun

1999 tentang Hak Asasi

Manusia UUD 1945

Negara menjamin kemerdekaan tiap- tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing- masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu

Pasal 29 ayat (2)

Setiap orang bebas memeluk

agamanya masing- masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu

Pasal 22 ayat (2)

Kementerian Agama

mempunyai tugas menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang agama untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan

negara Pasal 2

Program Prioritas memperkuat moderasi

beragama, yang bertujuan untuk mengukuhkan

toleransi, kerukunan dan harmoni sosial, menjadi tanggung jawab Kementerian Agama

Lampiran III

Kementerian Agama yang profesional dan andal dalam membangun masyarakat yang saleh, moderat, cerdas dan unggul untuk

mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan

berkepribadian

berdasarkan gotong royong

Lampiran I

4

Dasar

Hukum

(3)

Peraturan Presiden (Perpres) No. 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, Moderasi Beragama telah secara resmi TERTULIS sebagai salah satu Program Prioritas (PP) Negara. Perpres tersebut telah ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada 17 Januari 2020, dan telah diundangkan pada tanggal 20 Januari 2020.

Dalam 5 tahun ke depan, Moderasi Beragama akan menjadi salah satu Arah Kebijakan Negara untuk mengukuhkan toleransi, kerukunan, dan harmoni sosial. Kebijakan ini ditempuh sebagai bagian dari revolusi mental dalam rangka mewujudkan pembangunan sumber daya manusia, sesuai arahan Presiden.

02 01

02

Kementerian Agama diberi amanah sebagai Instansi Pelaksana untuk menyusun kerangka dan strategi implementasi Moderasi Beragama, yang dapat diterapkan di Kemenag maupun di Kementerian dan Lembaga lain

03

Untuk mengkoordinir tugas itulah penting dibentuk segera Pokja Implementasi Moderasi Beragama di tingkat Kementerian Agama, dengan payung hukumnya berupa Keputusan Menteri Agama (KMA) tentang Pedoman Penyelenggaraan Moderasi Beragama.

04

(4)

Arah Kebijakan dan Strategi:

PN 4 : Revolusi Mental Dan Pembangunan Kebudayaan PP 3 : Penguatan Moderasi Beragama

MEMPERKUAT MODERASI BERAGAMA

KP.2

Peningkatan Kualitas Pelayanan Kehidupan

Beragama

KP.4 Pengembangan

Ekonomi dan Sumber Daya Keagamaan

KP.5

Penguatan Cara Pandang, Sikap, dan

Praktik Beragama Jalan Tengah

KP.1

ProPN: Pemberdayaan dana sosial keagamaan ProPN: Pengembangan kelembagaan

ekonomi umat

ProPN: penguatan peran lembaga agama, organisasi sosial keagamaan, tokoh agama, tokoh masyarakat, ASN, TNI, dan Polri sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa ProPN: Pengembangan penyiaran agama untuk perdamaian dan

kemaslahatan umat

ProPN: Pengelolaan dana haji secara profesional, transparan, dan akuntabel

Penguatan Harmoni dan Kerukunan Umat Beragama

ProPN: Penguatan sistem pendidikan yang berperspektif moderat penguatan sistem pendidikan yang berperspektif moderat mencakup pengembangan kurikulum, materi dan proses pengajaran, pendidikan guru dan tenaga kependidikan, dan rekrutmen guru

ProPN: pengelolaan rumah ibadah sebagai pusat syiar agama yang toleran

ProPN: peningkatan pelayanan bimbingan perkawinan dan keluarga

ProPN: penguatan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) untuk membangun solidaritas sosial, toleransi, dan gotong royong

ProPN: pemanfaatan ruang publik untuk pertukaran ide dan gagasan lintas budaya, lintas agama, dan lintas suku bangsa

KP.3

Penyelarasan Relasi Agama dan Budaya

ProPN: Penghargaan atas ekspresi budaya berbasis nilai- nilai agama

ProPN: Pengembangan Literasi khazanah budaya bernafas agama

ProPN: Pelestarian situs keagamaan dan pemanfaatan perayaan keagamaan dan budaya untuk memperkuat toleransi

4 ProPN: penguatan peran pesantren dalam mengembangkan moderasi beragama melalui peningkatan pemahaman dan pengamalan ajaran agama untuk kemaslahatan

ProPN: pelindungan umat beragama untuk menjamin hak-hak sipil dan beragama

ProPN: Peningkatan kualitas penyelenggaran haji dan umrah ProPN: Penguatan penyelenggaraan jaminan produk halal ProPN: peningkatan fasilitasi pelayanan keagamaan

(5)
(6)

Hubungan Logis Grand Design Pelayanan Publik Berperspektif

Moderasi Beragama dengan Pembangunan Nasional

(7)

Kementerian Agama

Republik Indonesia KEBIJAKAN DAN

PROGRAM PRIORITAS 1-3 Dasar Hukum Kebijakan dan Program Kementerian Agama 2020 - 2024

Tantangan Indonesia yang terkait dengan Kementerian Agama

Kementerian Semua Agama : Arah Kebijakan dan Program Prioritas

REVITALISASI KUA 9-10 Arah Kebijakan Revitalisasi KUA

Peta Jalan Revitalisasi KUA

CYBER ISLAMIC

UNIVERSITY 11-13

Arah Kebijakan Universitas Islam Siber Syekh Nurjati Indonesia (UISSI) Tahun 2021-2023

Peta Jalan Universitas Islam Siber Syekh Nurjati Indonesia (UISSI) Tahun 2021- 2023

Program Persiapan UISSI: PJJ Prodi PAI IAIN Syekh Nurjati Cirebon

KEMANDIRIAN

PESANTREN 14-15 Arah Kebijakan Kemandirian Pesantren

Peta Jalan Kemandirian Pesantren

RELIGIOSITY INDEX 16-17 Arah Kebijakan Religiosity Index

Peta Jalan Religiosity Index

PENGUATAN MODERASI

BERAGAMA 4-6 Arah Kebijakan Penguatan Moderasi Beragama dalam RPJMN 2020-2024

Peta Jalan Penguatan Moderasi Beragama pada Kementerian Agama

Peta Jalan Penguatan Moderasi Beragama pada Lingkup Nasional

TRANSFORMASI

DIGITAL 7-8 Arah Kebijakan Transformasi Digital Kementerian Agama

Peta Jalan Transformasi Digital Kementerian Agama

TAHUN TOLERANSI

2022 18-20 Arah Kebijakan Tahun Toleransi 2022

Peta Jalan Tahun Toleransi 2022

KEBIJAKAN DAN PROGRAM PRIORITAS KEMENTERIAN AGAMA

"Agama Sebagai Sumber Inspirasi"

(8)

Demograf

Pertumbuhan Penduduk Muda, Kelas Menengah,

dan Perkotaan

Teknologi

Penetrasi pengguna Internet

dan Media Sosial yang semakin

besar

Pendidikan

Kualitas Pendidikan keagamaan yang

belum merata (madrasah dan

pesantren)

Pelayanan

Tuntutan publik terhadap kualitas

pelayanan publik yang semakin

meningkat.

Moderasi Beragama

Masih berkembangnya

cara pandang keagamaan yang mengesampingkan

maslahat kemanusiaan Kementerian Agama

Republik Indonesia

Tantangan

Indonesia yang terkait dengan Kementerian Agama

2

(9)

Kementerian Agama Republik Indonesia

Kementerian Agama

Untuk Semua Agama

7 Kebijakan Prioritas Kementerian Agama Arah Kebijakan Kementerian Agama

UMAT BERAGAMA

Moderat, Unggul, Maslahat, Rukun, Dan Damai

KUALITAS PENDIDIK

AN KEAGAMA

AN KUALITAS

KEHIDUPAN KEBERAGAMAAN

KUALITAS PERSAUDAR

AAN UMAT BERAGAMA

KUALITAS KEHIDUPA

N PESANTRE

N

GOOD GOVERNANCE TRANSFORMASI DIGITAL

MODERASI BERAGAMA

PENGUATA

01

NMODERA SI

BERAGAM A

02

TRANSFORM ASI DIGITAL

03

REVITALIS ASI KUA

04

CYBER ISLAMIC UNIVERSIT Y

05

KEMANDIRI AN

PESANTRE N

06

RELIGIOS ITY INDEX

3

TAHUN TOLERANSI 2022 TAHUN TOLERANSI 2022

07

(10)

Kementerian Agama Republik Indonesia

PENGUATAN MODERASI

BERAGAMA

4-6

Arah Kebijakan Penguatan Moderasi Beragama dalam RPJMN 2020-2024

Peta Jalan Penguatan Moderasi Beragama pada Kementerian Agama

Peta Jalan Penguatan Moderasi Beragama pada Lingkup Nasional

(11)

Arah Kebijakan

17 Penguatan Moderasi Beragama dalam

RPJMN 2020-2024

Kebijakan memperkuat Moderasi Beragama didasarkan pada paradigma:

Indonesia bukan negara sekuler yang memisahkan agama dari negara, bukan pula negara yang diatur berdasarkan agama tertentu. Indonesia adalah

negara yang kehidupan warga dan bangsanya tidak bisa dipisahkan dari nilai-nilai agama. Karenanya, negara memfasilitasi kebutuhan kehidupan

keagamaan warganya sesuai amanah konstitusi.

Negara memposisikan diri “in between”: tidak boleh terlalu jauh campur tangan, tapi juga tidak boleh terlalu jauh lepas tangan.

Negara berlandaskan dan berorientasi pada nilai-nilai agama, yaitu terwujudnya kemaslahatan bersama menuju kedamaian dan kebahagiaan.

Kementerian Agama Republik Indonesia

4

(12)

MODERASI UNTUK KEBERSAMAAN UMAT

Peta Jalan

Penguatan pelibatan pemangku

kepentingan dengan fasiitasi program masyarakat untuk implementasi

Moderasi Beragama

Peningkatan fasilitasi program masyarakat sesuai tugas dan

fungsi 26

Penguatan Moderasi Beragama pada Kementerian Agama

2021 2022 2023 2024

Penguatan Perspektif Moderasi Beragama dalam Institusi

Penyelenggaraan

Layanan dan Program Keagamaan

berperspektif MB

Penguatan Peran Masyarakat

dalam PMB

Peneguhan dan

Apresiasi Negara dan Bangsa Berperspektif

Pengembangan kerangka MB

kerja tingkat Pusat dan Daerah

Penyiapan Instrumen implementasi Penguatan Moderasi Beragama

Pemenuhan anggaran

Program Penguatan MB berbasis tugas dan fungsi

Peningkatan kapasitas ASN Kemenag

Pengembangan dan penguatan pelayanan publik berperspektif Moderasi Beragama

Pelibatan pemangku kepentingan dalam implementasi Moderasi Beragama

Tercapainya indeks- indeks sesuai target

Pemenuhan regulasi akan hak sipil berbasis Moderasi Beragama

Penurunan jumlah kasus konflik atas nama agama

Apresiasi implementasi Moderasi Beragama

Kementerian Agama Republik Indonesia

5

(13)

MODERASI UNTUK KEBERSAMAAN UMAT

202 3

Implementasi penguatan Moderasi Beragama oleh penyelenggara negara.

Peningkatan pelibatan tokoh publik dan organisasi

berpengaruh dalam penguatan Moderasi Beragama

Kebijakan afirmasi penguatan Moderasi Beragama

Pengarusutamaan Perspektif Moderasi Beragama dalam Kehidupan Keberagamaan Indonesia di semua lini

202 1

Sosialisasi dan penyelarasan konsep dan kerangka kerja Moderasi

Beragama

Penguatan regulasi perspektif Moderasi Beragama

Penguatan dukungan kebijakan dan anggaran Kementerian/Lembaga di tingkat pusat sampai pemerintah daerah

Pengembangan kelembagaan Moderasi Beragama

Pengembangan Infrastruktur Penguatan Perspektif Moderasi Beragama

202 2

Peningkatan perspektif dan kapasitas penyelenggara negara.

Pelibatan kelompok-kelompok kunci dalam Pengarusutamaan Moderasi Beragama

Kajian awal Program

Pengarusutamaan Moderasi

Beragama pada target utama RPJMN Penguatan Perspektif dan Kapasitas Penyelenggara Negara & Lembaga Keagamaan dalam Pengarusutamaan Perspektif Moderasi Beragama

202 4

Tercapainya Indeks KUB, Indeks Kesalehan Umat Beragama, dan Indeks Penerimaan Umat

Beragama atas keragaman budaya

Rekognisi dan afirmasi kepada pelaku Moderasi Beragama

Tercapainya target rumah ibadah sebagai pusat syiar agama yang toleran.

Perspektif Moderasi Beragama menjadi perspektif utama dalam dunia pendidikan.

Media masa menjadi agen Penguatan Moderasi Beragama Peneguhan Kerukunan Umat Beragama dan Kehidupan Keberagamaan Berperspektif Moderasi Beragama

Peta Jalan

Penguatan Moderasi Beragama pada Lingkup Nasional

27

Kementerian Agama Republik Indonesia

6

(14)

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

PENINGKATAN KUALITAS MODERASI BERAGAMA DAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (1)

14

Kebijakan dalam

meningkatkan kualitas moderasi beragama dan kerukunan umat beragama dititikberatkan pada

penguatan moderasi beragama dalam rangka mempererat kerukunan dan menyelesaikan konflik intra dan antarumat

beragama

KEBIJAKAN

STRATEGI

1. Peningkatan peran penyuluh agama, lembaga keagamaan, organisasi sosial keagamaan, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan lembaga diklat dalam menginternalisasi dan menyebarkan nilainilai agama yang moderat, substantif, inklusif, dan toleran;

2. Penyusunan literasi keagamaan yang moderat selaras dengan kearifan lokal, dalam bentuk elektronik yang disimpan dalam clearing house yang mudah diakses;

3. Pengkajian literatur dan menyelenggarakan penelitian dan pengembangan di bidang moderasi beragama;

4. Penguatan muatan moderasi beragama dalam mata pelajaran agama dan budi pekerti diseluruh jenjang dan jenis pendidikan;

5. Peningkatan kegiatan ekstra kurikuler keagamaan yang melibatkan peserta didik dan pendidik, lintas agama/daerah/negara;

6. Peningkatan kualitas perilaku toleransi dan etika peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan lainnya;

7. Pembentukan kelompok kerja yang menyusun konsep, kebijakan, strategi implementasi dan mereviu konten literatur moderasi beragama;

(15)

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

PENINGKATAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA (2)

15

STRATEGI

8. Heningkatan kapasitas guru agama/penyiar agama dalam pembelajaran dan pemberian contoh praktik moderasi beragama;

9. Penguatan peran pesantren dalam mengembangkan moderasi beragama;

10. Peningkatan peran rumah ibadah sebagai pusat syiar moderasi beragama;

11. Peningkatan kualitas dan frekuensi penyiaran moderasi beragama pada lembaga keagamaan dan institusi media massa;

12. Peningkatan frekuensi forum dialog antartokoh agama yang mendiskusikan praktik moderasi antarumat beragama;

13. Peningkatan frekuensi dialog kerukunan intraumat beragama dalam pencegahan dan penyelesaian konflik;

14. Peningkatan pemahaman tentang indikator dan potensi terjadinya konflik masyarakat yang bersumber dari paham keagamaan; dan

15. Peningkatan kapasitas anggota FKUB di daerah dalam menyampaikan pesan dan contoh kerukunan antarumat beragama.

(16)

16

16

Visi & Misi Kemenag

Arah Kebijakan

Strategi dan Nasional (RPJMN)

Arah Kebijakan

Strategi dan

Kemenag PROGRAM GENERIK DAN TEKNIS Kerang

regulaska i Kerang kelembka a-gaan

Kerang penda- ka

naan

LINGKUNGAN STRATEGIS

Peningkatan kualitas umat

beragama dalam menjalankan

ibadah ritual dan sosial

Penguatan kualitas moderasi beragama

dan kerukunan

umat beragama

Peningkatan umat beragama

yang menerima

layanan keagamaan

Peningkatan peserta didik

yang memperoleh

layanan pendidikan umum berciri khas agama,

pendidikan agama dan pendidika keagamaan

berkualitas

Peningkatan budaya birokrasi kepemerintahan

yang bersih, melayani dan

responsif Peningkatan

lulusan pendidikan yang

produktif dan memiliki daya saing komparatif

Meningkatnya pemerataan akses

pendidikan

Meningkatnya moderasi dan

kerukunan umat beragama

Meningkatnya kualitas pelayanan kehidupan beragama Meningkatnya

pemahaman pengamalan dan ajaran agama

1 2

Meningkatnya kualitas pembelajaran dan

pengajaran

Meningkatnya pemanfaatan

ekonomi keagamaan

umat

6 Meningkatnya

kualitas tata kelola kepemerintahan

yang efektif, transparan dan

akuntabel

Meningkatnya kualitas penelitian pengembangan

dan kebijakan

Menguatnya pendidikan tinggi yang berkualitas

11 12

Meningkatny a keselarasan

relasi agama dan budaya

Meningkatnya pengelolaan dan

penempatan pendidik Meningkatnya

kualitas penjaminan mutu

pendidikan Meningkatnya

kualitas mental/karakter

siswa 4

5

7

8

9

13

10 3

PETA STRATEGIS

(17)

Kebijakan Prioritas Khusus

MODERASI BERAGAMA

RESPONSIVE COVID 19

KITA CINTA PAPUA

LAYANAN AGAMA DAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA

LAYANAN

PENDIDIKAN AGAMA DAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN

TATA KELOLA LAYANAN

1

2

3

1

2

3

(18)

MODERASI UNTUK KEBERSAMAAN UMAT Pemberdayaan

Ekonomi umat Pemberdayaan Ekonomi umat

Pelayanan Keagamaan

Harmoni dan Kerukunan

Praktik dan Cara Pandang Beragama

Perspektif Jalan Tengah (Wasathiyyah)

Pengembangan dakwah untuk perdamaian dan kemaslahatan umat;

Penguatan sistem pendidikan yang berperspektif moderat mencakup pengembangan kurikulum, materi dan proses pengajaran, pendidikan guru dan tenaga kependidikan, dan rekrutmen guru;

pengelolaan rumah ibadah sebagai pusat syiar agama yang toleran; dan

Pemanfaatan ruang publik untuk pertukaran ide dan gagasan di kalangan pelajar, mahasiswa, dan pemuda lintas budaya, lintas agama, dan lintas suku bangsa.

Pelindungan umat beragama untuk menjamin hak-hak sipil dan beragama;

Penguatan peran lembaga agama, organisasi sosial keagamaan, tokoh agama, tokoh masyarakat sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa; dan

Penguatan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) untuk membangun solidaritas sosial, toleransi, dan gotong royong.

Peningkatan fasilitasi pelayanan keagamaan;

Peningkatan pelayanan bimbingan perkawinan dan keluarga;

Penguatan penyelenggaraan jaminan produk halal; dan

Peningkatan kualitas penyelenggaran haji dan umrah.

Pemberdayaan dana sosial keagamaan;

Pengembangan kelembagaan ekonomi umat; dan

Pengelolaan dana haji secara profesional, transparan, dan akuntabel.

Literasi Keagamaan

Implementasi Moderasi Beragama

Kerukunan Umat Beragama

Moderasi Beragama

(19)

MODERASI UNTUK KEBERSAMAAN UMAT

(20)

Tantangan Saat Ini

Berkembangnya cara pandang, sikap dan praktik beragama yang berlebihan (ekstrem), yang mengesampingkan martabat kemanusiaan

Berkembangnya klaim kebenaran subyektif dan pemaksaan kehendak atas tafsir agama serta pengaruh kepentingan ekonomi dan politik berpotensi memicu konflik

Berkembangnya semangat beragama yang tidak selaras

dengan kecintaan berbangsa dalam bingkai NKRI

Tantangan 3 Tantangan 1

Tantangan 2

Merawat Keindonesiaa

n Memperkuat

esensi ajaran agama dalam

kehidupan masyarakat

Mengelola keragaman tafsir

keagamaan dengan mencerdaskan

kehidupan keberagamaan

Moderasi beragama

merupakan perekat antara semangat beragama dan komitmen berbangsa. Di Indonesia, beragama pada hakikatnya adalah ber- Indonesia dan ber- Indonesia itu pada hakikatnya adalah beragama

Moderasi Beragam a

Moderasi Beragama menjadi sarana mewujudkan kemaslahatan

kehidupan beragama dan berbangsa yang harmonis, damai dan toleran sehingga Indonesia maju.

Toleran, Harmonis, Damai

(21)

Karakter Indonesia

Pluralitas

Religiusitas

(22)

Moderasi Beragama

Moderasi beragama bukanlah upaya memoderasi agama, melainkan memoderasi pemahaman dan

pengamalan kita dalam beragama.

MODERASI, menurut kamus bahasa:

Bahasa Indonesia: 1. pengurangan kekerasan dan 2. penghindaran keekstreman.

Bahasa Latin: ke-sedang-an (tidak kelebihan dan tidak kekurangan).

Bahasa Inggris: core (inti, esensi), standard (etika).

Bahasa Arab: wasath atau wasathiyah, yang memiliki padanan makna dengan kata tawassuth (tengah-tengah), i’tidal (adil), dan tawazun

(berimbang).

Cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama –

yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan umum – berlandaskan prinsip adil, berimbang, dan

menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa

(23)

mencederai nilai luhur kemanusiaan

melanggar ketentuan hukum yang menjadi

panduan

bermasyarakat dan bernegara

ATAS NAMA

AGAMA: 3 1

BATASAN EKSTREM

cara pandang, sikap, dan praktik keagamaan

2

bertentangan kesepakatan bersama dalam

kehidupan

bermasyarakat dan bernegara

1

INDIKATOR

Moderasi Beragama

Komitmen kebangsaan

Penerimaan terhadap prinsip-prinsip berbangsa yang tertuang dalam konstitusi: UUD 1945 dan regulasi di bawahnya

Toleransi

Menghormati perbedaan dan memberi ruang orang lain untuk berkeyakinan, mengekspresikan keyakinannya, dan menyampaikan pendapat.

Menghargai kesetaraan dan sedia bekerjasama.Anti kekerasan

2

Menolak tindakan seseorang atau kelompok tertentu yang menggunakan cara-cara kekerasan, baik secara fisik maupun verbal, dalam mengusung perubahan yang diinginkan

3

Menghargai tradisi

Ramah & penghargaan terhadap tradisi dan budaya lokal dalam perilaku keagamaannya, sejauh tidak bertentangan dengan pokok ajaran

agama

4

(24)

Ekosistem

MASYARAKAT Praktik keberagamaan, budaya,

keluarga, keterlibatan, kepeloporan, perempuan, dan anak muda

NEGARA

Ideologi, paradigma konstitusional, kebijakan, program dan layanan, regulasi dan penegakan hukum,

desentralisasi, sistem ekonomi, aktor negara

PENDIDIKAN Penanaman nilai-nilai agama, pendidikan formal dan nonformal, pendidikan masyarakat (informal), pendidik, pengelola pendidikan, bahan ajar

MEDIA

Komodifikasi kasus agama,

kemerdekaan berpendapat, distorsi informasi, disrupsi otoritas

keagamaan KEAGAMAAN

Pemuka agama, organisasi berbasis keagamaan, rumah ibadah, penyiaran agama, pendidikan agama, komodifikasi agama

POLITIK

Praktik politik kekuasaan dan kebangsaan, populisme

Moderasi Beragama dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling bertautan.

Setiap faktor berinteraksi dan saling mempengaruhi sehingga membentuk sebuah sistem yang kompleks. Penguatan Moderasi Beragama perlu dilakukan secara holistik dan komprehensif dengan pendekatan sinergitas kerja sama.

Penguatan Moderasi Beragama

(25)

MODERASI UNTUK KEBERSAMAAN UMAT

Terdapat 7 kelompok yang memiliki peran strategis dalam kehidupan berbangsa di Indonesia. Penguatan Moderasi Beragama pada ketujuh kelompok ini akan mempercepat pengarusutamaan Moderasi Beragama di Indonesia.

7 Kelompok Strategis

Penguatan Moderasi Beragama

Partai Politik

Penguatan praktik politik

bermartabat nir-SARA Pemeliharaan

keamanan dan ketertiban umum serta

penegakan hukum dengan

perspektif pemenuhan hak

konstitusi dan perspektif

Moderasi Beragama

Pengayaan literasi masyarakat

sebagai pembentuk

nilai-nilai kolektif, pengurangan

sentimen kebencian Dunia

Pendidikan Media

Birokra si

Dunia Bisnis TNI/Polr

i

Masyaraka t

Sipil Penanaman

nilai-nilai Moderasi Beragama dan

pengelolaan institusi pendidikan secara non diskriminatif Penguatan

perspektif Moderasi Beragama bagi

birokrat, untuk pemenuhan hak sipil dan hak beragama

warga negara Indonesia

Penguatan peran &

kapasitas tokoh masyarakat,

tokoh adat, tokoh agama,

budayawan, organisasi

berbasis agama, pengelola rumah ibadah,

ormas sipil, keluarga, perempuan, dan anak muda

Pengembanga n ekonomi inklusif dan keterlibatan dunia bisnis

dalam penguatan

Moderasi Beragama

1 5

(26)

MODERASI UNTUK KEBERSAMAAN UMAT

2019 2024

83,56

86,0

n/a

76,0 8

73,83

75,8 0 0

Kualitas pemahaman dan

pengamalan ajaran agama para umat beragama melalui

kepedulian sosial, relasi antar manusia, melestarikan

lingkungan, etika dan budi pekerti, serta kepatuhan

terhadap negara dan pemerintah Keselarasan relasi agama dan budaya melalui sikap akomodatif umat beragama terhadap

budaya dan penurunan konflik bernuansa agama

Menggambarkan realitas kerukunan umat beragama dalam hubungannya dengan pembangunan kehidupan sosial keagamaan melalui sikap

toleransi, kesetaraan, dan

kerjasama antar umat beragama

Indeks Kesalehan Umat Beragama Indeks Penerimaan Umat Beragama

atas Keragaman Budaya Indeks Kerukunan Umat

Beragama

Indikator Kinerja

17

Penguatan Moderasi Beragama Tahun 2024

Pemerintah memperkuat Moderasi Beragama sebagai modal sosial pembangunan dalam mewujudkan cita-cita bangsa sesuai amanat konstitusi. Meskipun terdapat institusi negara

yang menjadi leading sector, pengejawantahan Moderasi Beragama adalah tugas semua pemangku kepentingan.

(27)

MODERASI UNTUK KEBERSAMAAN UMAT

Anti Kekerasan

Mengharg ai Tradisi

Ruang Publik

Indeks Moderasi Beragama

17

Moderasi Beragama sebagai modal sosial pembangunan dalam mewujudkan cita-cita

bangsa sesuai amanat konstitusi.

Toleransi Komitmen

Kebangsaan

Indikator Moderasi Beragama

1. Kemanusiaan

2. Kemaslahatan umum 3. Adil

4. Berimbang 5. Taat konstitusi

6. Komitmen kebangsaan 7. Toleransi

8. Anti kekerasan dan

9. Penghormatan terhadap tradisi Kata Kunci Moderasi Beragama

(28)

MODERASI UNTUK KEBERSAMAAN UMAT

01 02 03 04

Sebagai jaminan penerapan nilai-nilai Moderasi Beragama dalam Pelayanan Publik Kementerian Agama

Sebagai Instrumen Evaluasi Pelayanan Publik Berprespektif Moderasi Beragama

TUJUAN GRAND DESAIN LAYANAN PUBLIK BERSPEKTIF MODERASI BERAGAMA

Sebagai Pedoman Perencanaan dan Implementasi Pelayanan Publik Kementerian Agama

Sebagai pemenuhan dari mandatori Rencana Pembangunan Jangka

Panjang (RPJP), RPJMN, Renstra dan Peta Jalan Moderasi Beragama

(29)

Kerangka Konseptual Pelayanan Publik Berperspektif Moderasi Beragama Pilar Moderasi Beragama dan Hasil yang Diharapkan

(30)

Target Pelaksanaan Pelayanan Publik Berperspektif Moderasi Beragama

(31)

Moderasi Beragama

Pada tahun 2025, pencapaian sasaran-sasaran disamping secara bertahap diharapkan telah menghasilkan pelayanan publik yang berkualitas.

Semakin baik kualitas pelayanan publik, semakin baik pula hasil pembangunan bidang agama yang ditandai dengan:

1. Meningkatnya bimbingan keagamaan yang berwatak moderat.

2. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pelayanan keagamaan yang bertumpu pada pertimbangan realitas sosial, guna memberikan kepuasan dan kebahagiaan masyarakat.

3. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang bertumpu pada akses dan mutu berdasarkan dimensi Moderasi Beragama.

4. Untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi umat yang dapat dirasakan kemanfaatannya.

5. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan administrasi yang tidak diskriminatif.

(32)

SELF ASSESSMENT IMPLEMENTASI PELAKSANAAN PROGRAM MODERASI BERAGAMA

Form Lembar Identifikasi dapat di unngah pada link https://bit.ly/kuesionerPPMB22

(33)

IDENTIFIKASIPELAYANAN BERPERSPEKTIF MODERASI BERAGAMA

IDENTIFIKASI LAYANAN PUBLIK BERPERSPEKTIF MODERASI BERAGAMA DI LINGKUNGAN KANTOR KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI BALI

Form Lembar Identifikasi dapat di unngah pada link https://bit.ly/identifikasiPPMB22

(34)

TERIMA

KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Segala bentuk informasi yang berkaitan dengan penguatan moderasi beragama di lingkungan sekolah SMA Kalimantan Timur pada tahap-tahap inilah peneliti memiliki

6 Indikator moderasi beragama yang terkait dengan komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan akomodatif dengan kebudayaan lokal adalah bagian dari karakter dan perilaku

Metode dan pendekatan ini sesuai dengan arah dari jalannya penelitian ini, yaitu mengungkap peran guru agama dalam implementasi pendidikan moderasi beragama di SDN 2 Sukodono

Moderasi beragama tidaklah lahir dari ruang yang hampa, ia lahir dari ajaran Islam itu sendiri untuk membangun Islam yang selalu menjunjung tinggi pesan kemanusiaan dan

Kegiatan yang dilaksanakan untuk mewujudkan aspek akomodatif terhadap kebudayaan lokal sebagai salah satu bagian dari moderasi beragama adalah 1 Kerja bakti, yang sudah menjadi budaya

Keywords: Ma'had al-Jami'ah, Religious Moderation, Industrial Revolution 4.0 Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mengungkap gerak Ma’had al-Jami’ah dalam penguatan moderasi beragama

Nur Faida menyimpulkan bahwa upaya guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan penanaman moderasi beragama adalah dengan memberi penguatan kepada peserta didik yaitu dengan cara

Artikel ini bertujuan untuk mengkaji pola dan strategi penguatan moderasi beragama bagi generasi milenial dengan fokus pada Gerakan Siswa Moderat GSM di Kabupaten Lumajang, terutama