PENDAHULUAN
Konteks Penelitian
6 Harahap, Sagala dan Pramono, “Moderasi Beragama Hubungan Masyarakat dalam Meningkatkan Kualitas Komunikasi Efektif di Desa Bandar Setia Dusun 8 Kecamatan Percut Sei Tuan”, 263. Ketiga, khusus dalam konteks Indonesia, moderasi beragama diperlukan sebagai budaya kita. strategi dalam merawat Indonesia. Maka pada tahun 2016, Kementerian Agama Republik Indonesia mencanangkan program moderasi beragama sebagai bentuk upaya menciptakan kehidupan umat beragama yang rukun, rukun, dan toleran.
Kementerian Agama Republik Indonesia telah merumuskan ekosistem moderasi beragama yaitu masyarakat, pendidikan, agama, media, politik, dan negara.19 Salah satunya melalui lembaga pendidikan seperti madrasah.
Fokus Penelitian
Dari semakin banyaknya kasus radikalisme kekerasan yang semakin memprihatinkan, maka institusi sekolah harus menanamkan nilai moderasi beragama pada siswa untuk mempersiapkan mereka menghadapi atau menyikapi hal-hal tersebut ketika terjun ke masyarakat di kemudian hari. Maka dapat dikatakan penanaman nilai moderasi beragama sangat penting karena dapat menjadi upaya preventif untuk mencegah ekstrimisme, radikalisme dan terorisme, serta fanatisme berlebihan yang dapat menjerumuskan peserta didik pada hal-hal yang negatif, sehingga peneliti menyatakan tertarik untuk mengetahui hal tersebut. lebih lanjut mengenai “Penanaman Nilai Moderasi Beragama pada Siswa Madrasah Tsanawiyah Wahid Hasyim Sukosari Kunir Lumajang”.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Definisi Istilah
Sistematika Pembahasan
KAJIAN TERDAHULU
Penelitian Terdahulu
Fokus penelitian ini adalah: 1) Nilai-nilai moderasi beragama manakah yang ditanamkan dalam pembelajaran keyakinan moral di MTsN 4 Pasuruan. Kesamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama membahas tentang nilai moderasi beragama dan menggunakan jenis penelitian studi kasus yang sama. Kesamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama membahas tentang nilai moderasi beragama.
Fokus penelitiannya adalah konsep dasar moderasi beragama dan muatan nilai-nilai moderasi beragama pada buku Pendidikan Agama Islam dan Karakter Kelas XII Silabus 2013 edisi revisi 2019.
Kajian Teori
39 M Ali Ramdhani dkk, Moderasi Beragama Berbasis Nilai-Nilai Islam, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, 2021): 34. 41 Kementerian Agama RI, Penyelenggaraan Beragama Moderasi dalam Pendidikan Islam, (Jakarta Pusat: Kelompok Karya dan Lembaga Kedaulatan Nasional, 2019), 11. Namun Abdul Aziz dan Khoirul Anam dalam buku “Moderasi Beragama Berbasis Nilai-Nilai Islam” mengutip pendapat Imam.
62. 329. Membangun Sikap Moderasi beragama dengan orientasi nir-kekerasan sangat penting karena bangsa Indonesia tidak bisa.
METODE PENELITIAN
- Pendekatan dan Jenis Penelitian
- Lokasi Penelitian
- Subyek Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Analisis Data
- Keabsahan Data
- Tahap-Tahap Pengumpulan Data
Mengenai hasil penelitian pengenalan nilai-nilai agama moderat di Madrasah Tsanawiyah Wahid Hasyim Sukosari Kunir Lumajang, peneliti menguraikannya dalam penyajian data sebagai berikut: 1. Materi SKI terkait pengenalan nilai-nilai agama moderat. ada yaitu materi penyebaran islam di indonesia kelas IX. Terdapat program terkait penanaman nilai moderasi beragama di Madrasah Wahid Hasyim Tsanawiyah yang diambil dari hasil wawancara.
Pengenalan nilai-nilai moderasi beragama tentu saja dilakukan oleh para guru Madrasah Tsanawiyah Wahid Hasyim. Penanaman nilai-nilai moderasi beragama melalui pengajaran pada siswa Madrasah Tsanawiyah Wahid Hasyim Sukosari Kunir Lumajang. Penanaman nilai-nilai moderasi beragama melalui interaksi di lingkungan Madresah Tsanawiyah Wahid Hasyim Sukosari Kunir Lumajang.
Penanaman nilai-nilai moderasi beragama melalui pembelajaran pada siswa Madrasah Tsanawiyah Wahid Hasyim Sukosari Kunir Lumajang. Membangun nilai-nilai moderasi beragama melalui interaksi di lingkungan Madrasah Wahid Hasyim Sukosari Kunir Lumajang Tsanawiyah. Penetapan nilai-nilai moderasi beragama dalam aspek akomodasi budaya lokal juga diterapkan di madrasah.
Pemasangan nilai-nilai moderat di Madrasah Wahid Hasyim Tsanawiyah telah memenuhi indikator moderasi beragama yaitu nasionalisme, toleransi, anti kekerasan dan adaptasi terhadap budaya lokal. Menanamkan nilai-nilai moderasi beragama melalui kegiatan mengajar pada siswa Madresah Tsanawiyah Wahid Hasyim Sukosari Kunir.
PENYAJIAN DATA DAN ANALISI
Gambaran Objek Penelitian
Madrasah Tsanawiyah Wahid Hasyim Sukosari didirikan pada tahun 1985/1986 oleh yayasan Lembaga Pendidikan Ma'arif NU Asalbiyah Lumajang yang beralamat di Jl. Wahid Hasyim No. 03 Desa Sukosari Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang. Dan pada awal penerimaan siswa baru, jumlah siswa di madrasah ini masih sekitar 58 orang, terdiri dari 44 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan, terakreditasi A pada tahun 2018. Sarana dan prasarana lembaga ini secara umum representatif dan terdiri dari ruang kelas. , perpustakaan, laboratorium, ruang staf, ruang bimbingan dan konseling, dll.
116 laporan penerimaan siswa baru tiga tahun terakhir di Madrasah Tsanawiyah Wahid Hasyim Sukosari Kunir Lumajang.
Penyajian Data dan Analisis
Materi terkait nilai-nilai moderasi beragama terdapat pada kelas VII yaitu untuk materi Q.S. Penanaman nilai-nilai moderasi beragama dalam proses pembelajaran tidak hanya terdapat pada mata pelajaran PAI saja, namun juga pada mata pelajaran PPKN. Penanaman nilai-nilai moderasi beragama melalui pembelajaran di kelas tidak selalu berjalan sesuai harapan guru, tentu saja ada kendala dalam proses pengenalannya.
Beberapa wawancara dengan banyak guru dan siswa menunjukkan bahwa nilai moderasi beragama di Madrasah Tsanawiyah Wahid Hasyim dipraktikkan dalam proses pembelajaran di kelas. Penanaman nilai moderasi beragama pada siswa dilakukan selain melalui kegiatan pembelajaran melalui kegiatan atau program sekolah. Oleh karena itu, madrasah merasa perlu untuk menanamkan nilai-nilai moderasi beragama yang indikatornya antara lain nasionalisme, toleransi, anti kekerasan dan adaptasi budaya lokal.
Hal ini merupakan wujud nyata upaya memperkenalkan dan menciptakan nilai moderasi beragama dalam hal toleransi. Tentu saja dalam mengenalkan nilai moderasi beragama yang terdiri dari beberapa indikator di atas, terdapat beberapa kendala yang dihadapi madrasah. Dari hasil wawancara di atas, penanaman nilai moderasi beragama tidak hanya dilakukan melalui proses pembelajaran di kelas, namun juga melalui interaksi di lingkungan sekolah.
Penetapan nilai-nilai moderasi beragama di Madrasah Wahid Hasyim Tsanawiyah memenuhi nilai-nilai moderasi beragama, serta terpenuhinya aspek nasionalisme, toleransi, anti kekerasan dan akomodasi terhadap budaya lokal, yaitu dilaksanakan melalui program atau kegiatan di sekolah. Penetapan nilai moderasi beragama telah dilaksanakan dengan sangat baik walaupun masih terdapat kendala.
Pembahasan Temuan
Pembahasan temuan dibahas berdasarkan data-data yang diperoleh peneliti selama melakukan penelitian di lapangan berdasarkan fokus penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya mengenai “Menanamkan Nilai-Nilai Moderasi Beragama pada Siswa Madrasah Tsanawiyah Wahid Hasyim Sukosari Kunir Lumajang”. Penanaman nilai-nilai moderasi beragama di kelas dilakukan melalui pembelajaran, dimana siswa mendapat wawasan dari guru berupa materi pembelajaran terkait nilai-nilai moderasi beragama. Hasil pemaparan data di atas mengungkapkan bahwa pengajaran nilai moderasi beragama di Madrasah Tsanawiyah Wahid Hasyim telah dilaksanakan melalui pembelajaran di kelas yaitu pada mata pelajaran SKI di kelas IX dengan materi penyebaran agama Islam di Indonesia.
Tentu saja materi ini juga menjadi salah satu cara guru untuk mendidik siswa tentang nilai moderasi beragama. Moderasi beragama yang berlandaskan nilai-nilai Islam menyatakan bahwa toleransi dapat ditunjukkan dengan bersikap terbuka menerima segala perbedaan. Berdasarkan temuan dan teori tersebut, dapat dipahami bahwa sekolah memperkenalkan nilai moderasi beragama melalui interaksi di lingkungan madrasah dengan melaksanakan program kegiatan.
Penanaman nilai-nilai moderasi beragama melalui kegiatan pengajaran pada siswa Madrasah Tsanawiyah Wahid Hasyim Sukosari Kunir Lumajang dilakukan dengan memberikan pemahaman kepada siswa berupa materi terkait nilai-nilai moderasi beragama yang terdapat dalam Sejarah Kebudayaan Islam. (SKI) Topik, Hadits Ketika 'anit, Fikh, Akide Akhlak dan PPKN. Bagi para guru diharapkan dapat terus memberikan kontribusi dalam pembinaan atau pengembangan peserta didik dalam menanamkan nilai-nilai moderasi beragama, sehingga selalu tercipta hubungan yang harmonis di lingkungan madrasah. Analisis Upaya UIN Raden Mas Said dalam Implementasi Nilai-Nilai Moderasi Beragama di Era Modern,”.
“Nilai-Nilai Moderasi Beragama Dalam Buku Ajar Pendidikan Agama Islam dan Karakter SMK Kelas XI Kurikulum 2013.” Skripsi, IAIN Ponorogo, 2021. Nilai-nilai Moderasi Beragama dalam Pendidikan Agama Islam dan Buku Karakter Kelas XII Kurikulum 2013 Edisi Revisi Skripsi Universitas Islam Negeri KH.
PENUTUP
Kesimpulan
Penegakan nilai-nilai moderasi beragama melalui interaksi di lingkungan Madrasah Tsanawiyah Wahid Hasyim Sukosari Kunir Lumajang dilakukan dengan melaksanakan program atau kegiatan seperti pada aspek nasionalisme, misalnya rutin mengadakan upacara bendera setiap hari senin, upacara memperingati hari libur nasional, wajib. Berbincang bahasa Indonesia dengan guru, nonton bareng film sejarah dan study tour tempat bersejarah, pemutaran drama besar yang berkaitan dengan perjuangan para pahlawan, kegiatan ekstrakurikuler kepanduan. Sedangkan dari segi toleransi misalnya dengan kebiasaan salat Dhuha dan Dhuhur berjamaah, istighasah saat merayakan hari besar Islam, mengaji, bakti sosial, lembaga HARLAH. Adapun aspek adaptasi terhadap budaya lokal seperti memakai pakaian adat, seni pertunjukan, albanjar/hadrah dan ekstrakurikuler seni tari.
Saran
- Surat Keaslian Tulisan
- Matrik Penelitian
- Surat Permohonan Izin Penelitian
- Surat Keterangan Selesai Penelitian
- Jurnal Kegiatan Penelitian
- Pedoman Kegiatan Penelitian
- Dokumentasi
- Biodata Penulis
“Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Penanaman Moderasi Beragama Pada Siswa SMPN 2 Badegan.” Tesis Diploma, Institut Agama Islam Negeri Ponorogo, 2022. Dengan strategi sesi poster, mahasiswa dapat menjelaskan secara tepat proses masuknya Islam ke nusantara melalui perdagangan, masyarakat, dan pengajaran. Melalui metode diskusi, siswa dapat menjelaskan dengan baik sejarah masuknya Islam di nusantara melalui perdagangan, masyarakat dan pengajaran.
Guru mengarahkan siswa untuk mendeskripsikan hal-hal yang berkaitan dengan 5 cara/saluran penyebaran agama Islam di nusantara. Jika waktunya habis, siswa diminta mengumpulkan gambarnya secara bertahap (agar tetap rapi di tempatnya masing-masing). Guru membiarkan siswa mengidentifikasi pertanyaan sebanyak-banyaknya yang berkaitan dengan gambar yang disajikan.
Siswa diminta mengamati gambar/foto/ayat Alquran atau Hadits yang berkaitan dengan macam-macam puasa, puasa wajib, puasa Ramadhan, puasa nadzar, puasa kafarat. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok klasik tentang macam-macam puasa, puasa wajib, puasa ramadhan, puasa nadzar, puasa kafarat. Siswa diminta menyimak penjelasan pengantar kegiatan secara umum/global dengan topik: jenis-jenis puasa, puasa sunnah, puasa haram, puasa makruh, hikmah puasa, hikmah puasa Ramadhan.
Siswa memaparkan hasil diskusi kelompok klasik tentang macam-macam puasa, puasa sunnah, puasa haram, puasa makruh, hikmah puasa, hikmah puasa Ramadhan. Observasi: Siswa dimotivasi atau dirangsang untuk memperhatikan gambar dan foto tentang tasamuh dan ta’awun. Soal: Siswa dapat membuat dan bertanya tentang husnuzhan, ta'awun, tasamun dan ta'awun.
Membuka dengan salam dan berdoa untuk memulai pembelajaran, memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap disiplin 2.