• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. Guru mengucapkan salam ✓

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "2. Guru mengucapkan salam ✓ "

Copied!
171
0
0

Teks penuh

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan sosial anak kelompok B2 usia 5-6 tahun di TK Pertiwi Metro Tengah yang masih tergolong rendah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan perkembangan sosial anak usia 5-6 tahun dengan bermain balok di TK Pertiwi Metro Tengah tahun ajaran 2018/2019? Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan program Pendidikan Agama Islam Anak Usia Dini (PIAUD) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Metro untuk memperoleh gelar sarjana (S.Pd).

Ibu Astutiningsih, S.Pd., M.Pd., selaku Kepala Sekolah TK Pertiwi Metro Pusat dan Dewan Guru TK Pertiwi Metro Pusat yang telah membantu dalam penyelesaian disertasi ini.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

3 Farida Mayar, “Pembinaan Sosial Anak Usia Dini Sebagai Benih Masa Depan Bangsa”, dalam Jurnal Al-Ta’lim (Padang: Universitas Negeri Padang dan Penerbit FKIP IAIN Imam Bonjol Padang), No. 4 Femmi Nurmalisari, “Perkembangan Sosial Emosional Pada Anak Prasekolah”, dalam Buletin Jurnal Psikologi, vol.23/no. 5 Undang-Undang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), 28-29.

6 Ahmad Susanto, Early Childhood Development: An Introduction to Its Different Aspects, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), cetakan 1, 131.

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Penelitian Relevan

  • Perilaku Sosial Anak Usia Dini
  • Karakteristik Perkembangan Sosial Anak Usia Dini
  • Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial
  • Aspek Perkembangan Sosial
  • Program Pengembangan dan Muatan Pembelajaran Sosial Emosional Tabel 3
  • Fungsi Bermain Bagi Anak Usia Dini
  • Bentuk dan Jenis-jenis Bermain
  • Tugas Guru dan Orangtua dalam Bermain Bagi Anak Usia Dini
  • Manfaat Bermain Balok
  • Jenis-Jenis Bermain Balok
  • Model Area Balok Pendidikan Anak Usia Dini
  • Model Sentra Balok Pendidikan Anak Usia Dini

1 Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini: Pengenalan Dalam Berbagai Aspeknya, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011), Cet 1, 40. Umumnya anak usia dini ini memiliki satu atau dua orang teman, namun teman-teman tersebut mudah berubah. 7 Farida Mayar, “Pembinaan sosial anak muda sebagai benih masa depan bangsa”, dalam Jurnal Al-Ta'lim (Padang: Universitas Negeri Padang dan penerbit FKIP IAIN Imam Bonjol Padang), no.

Bermain tentunya memiliki banyak manfaat dan salah satunya adalah bermain dengan balok juga memiliki manfaat terutama untuk pendidikan anak usia dini.

Hipotesis Tindakan

Variabel dan Definisi Operasional Variabel

  • Variabel Bebas
  • Variabel Terikat

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menyebabkan perubahan atau munculnya variabel terikat 2 Variabel bebas dalam penelitian ini adalah bermain balok dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. 3 Ika Kemalawati, “Upaya Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Permainan Kubus di TK Cipta Mulia, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat”, dalam Jurnal Pemberdayaan, (Bandung: ) Volume 6, Nomor 1, Februari. Variabel terikat adalah variabel yang variabelnya diamati dan diukur untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel bebas Variabel terikat dalam penelitian ini adalah perkembangan sosial anak usia dini.

Perkembangan sosial dalam kajian ini adalah proses belajar berinteraksi dengan orang lain atau menyesuaikan diri dengan norma, moral dan tradisi kelompok sehingga dapat melebur menjadi satu kesatuan, berkomunikasi dan bekerja sama dengan masyarakat yang dipengaruhi oleh keluarga, lingkungan dan teman sebaya. faktor Indikator dalam penelitian ini adalah 5 :.

Setting Penelitian

Subjek Penelitian

Prosedur Penelitian

  • Perencanaan
  • Pelaksanaan
  • Pengamatan (Observasi)
  • Refleksi

Diskusi dengan guru kelas dalam penyusunan program pengembangan dan muatan pembelajaran serta RPPH (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian) penelitian siklus I. b. Bersiap untuk belajar tentang perkembangan sosial melalui permainan dadu. Awal belajar bermain dadu banyak anak yang lupa bekerjasama, membantu, bermain dadu, banyak anak yang lupa bekerjasama, membantu, mau berbagi dan berkomunikasi dengan baik. Pada tahap implementasi, hal ini dilakukan untuk meningkatkan perkembangan sosial anak melalui bermain yaitu bermain dadu.

Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang dibagikan dan dilakukan setiap kali pembelajaran berlangsung, dengan tujuan untuk memperoleh informasi tentang pelaksanaan proses pembelajaran yang dilaksanakan dari awal hingga akhir pembelajaran. Setelah proses pembelajaran, data yang diperoleh selama kegiatan dari lembar observasi dianalisis untuk mengetahui apa yang perlu diperbaiki. Jika tujuan yang diinginkan tercapai maka siklus tindakan dapat dihentikan, namun jika tidak maka siklus tindakan dilanjutkan dengan siklus II dengan memperbaiki tindakan.

Oleh karena itu observasi dijadikan sebagai bahan refleksi dan hasil refleksi pada siklus I dijadikan acuan untuk perbaikan pembelajaran pada siklus II.

Teknik Pengumpulan Data

Wawancara merupakan salah satu jenis teknik pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif, yang dilakukan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individu 8 Wawancara ini ditujukan kepada guru kelompok B2 (5-6 tahun) dengan wawancara terstruktur, yaitu disusun secara detail yang terdiri dari rangkaian pertanyaan yang dapat menginformasikan data yang peneliti butuhkan untuk mengembangkan keterampilan sosialnya di TK Pertiwi Metro Tengah. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan menganalisis dokumen, baik dokumen tertulis, grafik maupun elektronik, yang dikumpulkan dan diseleksi sesuai dengan tujuan dan fokus tugas 9 Peneliti menggunakan metode dokumentasi sebagai salah satu alat untuk memperoleh data seperti sejarah singkat TK Pertiwi Metro Center, sarana dan prasarana sekolah, jumlah guru, jumlah siswa, hasil perkembangan siswa, kondisi gedung sekolah dan sebagainya.

Instrument Penelitian

Teknik Analisis Data

Indikator Pencapaian

Hasil Penelitian

Pada pertemuan pertama dilakukan proses pembelajaran untuk meningkatkan perkembangan sosial melalui bermain balok selama 4 jam proses pembelajaran dengan jumlah siswa 20 orang dan 1 orang guru kelas. Sebelum memulai proses pembelajaran pada pertemuan pertama siklus I, guru mengucapkan salam dan berjanji membuka pembelajaran, dan semua siswa menjawab salam dan mengikuti janji yang diucapkan guru, guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa, dan semua murid membaca doa dan membaca surah – surah pendek. Pada pertemuan kedua dilakukan proses pembelajaran untuk meningkatkan perkembangan sosial melalui bermain balok selama 4 jam proses pembelajaran dengan jumlah siswa 20 orang dan 1 orang guru kelas.

Sebelum proses pembelajaran dimulai pada pertemuan kedua siklus I, guru mengucapkan salam dan janji membuka pelajaran dan semua siswa membalas salam dan mengikuti ikrar guru, guru. Pada pertemuan ketiga dilakukan proses pembelajaran untuk meningkatkan perkembangan sosial dengan bermain balok selama 4 jam proses pembelajaran dengan jumlah siswa 20 orang dan 1 orang guru kelas. Sebelum proses pembelajaran dimulai pada pertemuan ketiga siklus I, guru mengucapkan salam dan berjanji akan membuka pembelajaran dan semua siswa menjawab salam dan mengikuti nazar guru, guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa, dan semua siswa membaca doa dan membaca surah - surah pendek.

Sebelum proses pembelajaran dimulai pada pertemuan keempat siklus II, guru mengucapkan salam dan berjanji akan membuka pembelajaran dan seluruh siswa menjawab salam dan mengikuti nazar guru, guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa, dan seluruh siswa baca doa dan baca surah - surah pendek. Pada pertemuan kelima dilakukan proses pembelajaran untuk meningkatkan perkembangan sosial dengan cara bermain balok selama 4 jam proses pembelajaran dengan jumlah siswa 20 orang dan 1 orang guru kelas. Sebelum proses pembelajaran dimulai pada pertemuan kelima siklus II, guru mengucapkan salam dan berjanji akan membuka pembelajaran dan seluruh siswa menjawab salam dan mengikuti nazar guru, guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa, dan seluruh siswa baca doa dan baca surah - surah pendek.

Pada pertemuan keenam dilakukan proses pembelajaran untuk meningkatkan perkembangan sosial dengan bermain balok selama 4 jam proses pembelajaran dengan jumlah siswa 20 orang dan 1 orang guru kelas. Sebelum proses pembelajaran dimulai pada pertemuan keenam siklus II, guru mengucapkan salam dan berjanji akan membuka pembelajaran dan semua siswa menjawab salam dan mengikuti nazar guru, guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa, dan semua siswa membacakan. doa dan membaca surah - surah pendek.

Pembahasan

Pada pertemuan pertama siklus I, perkembangan sosial anak melalui bermain balok (BB) belum berkembang sebanyak 7 anak, sedangkan yang mulai berkembang (MB) sebanyak 7 anak. Pada pertemuan kedua siklus I, perkembangan sosial anak melalui bermain balok (BB) belum berkembang sebanyak 6 anak, sedangkan yang mulai berkembang (MB) berkembang sesuai harapan (BSH) dan berkembang sangat baik sebanyak 7 anak. (BSB) ). ) ada 5 anak dan 0 anak. 3) Pertemuan ketiga. Pada siklus II sesi ke-4, perkembangan sosial anak melalui bermain balok (BB) belum berkembang sebanyak 2 anak, sedangkan yang mulai berkembang (MB) sebanyak 5 anak.

Pada siklus II pertemuan ke-5 jumlah perkembangan sosial anak melalui permainan balok belum berkembang (BB) adalah 2. Aktivitas perkembangan sosial anak pada pertemuan ke-6 siklus II diambil dari lembar observasi aktivitas melalui permainan balok. Pada siklus II pertemuan keenam, perkembangan sosial anak melalui permainan balok belum berkembang (BB) ada 2 anak, sedangkan yang mulai berkembang (MB) ada 2 anak.

Pada pertemuan I siklus I persentase perkembangan sosial anak melalui play blocks yang belum berkembang (BB) masih sangat tinggi yaitu dengan persentase 35%, sama halnya dengan Start to Development (MB). ) ) kategori yang masih tergolong tinggi yaitu dengan persentase 35%, sedangkan pada kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH) masih sangat rendah dengan persentase 20%. Pada pertemuan ketiga siklus I dapat dikatakan masih belum ada peningkatan perkembangan sosial anak dengan bermain balok. Pada pertemuan keempat siklus II dapat dikatakan masih belum ada peningkatan perkembangan sosial anak dengan bermain balok.

Pada pertemuan kelima siklus II persentase perkembangan sosial anak melalui mainan balok belum berkembang (BB) masih sama dengan sudah rendah yaitu dengan persentase 10% kategori mulai berkembang (MB) sudah terlihat penurunannya sedikit lebih rendah yaitu 10% yaitu dengan persentase 15%, sedangkan pada kategori Developer by Expectations (BSH) masih terlihat sedikit tinggi dengan persentase 50% walaupun tidak bisa dikatakan. bahwa pada kategori indikator keberhasilan terlihat sedikit tinggi, pada kategori Berkembang Sangat Baik (BSB) masih terlihat sedikit rendah yaitu dengan prosentase 20%. Pada pertemuan ini dapat dikatakan bahwa masih belum ada peningkatan perkembangan sosial anak melalui bermain balok dengan indikator keberhasilan Berkembang Sesuai Harapan (BSH) dan Berkembang Sangat Baik (BSB).

Diagram Batang Jumlah Persentase Perkembangan Sosial Anak              melalui Bermain Balok Siklus I dan Siklus II
Diagram Batang Jumlah Persentase Perkembangan Sosial Anak melalui Bermain Balok Siklus I dan Siklus II

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

  • Media Balok yang di Gunakan
  • Guru Menjelaskan Kegiatan Bermain Balok yang Mengaitkan dengan Perkembangan Sosial
  • Anak di Bagi Kelompok
  • Anak Melakukan Kegiatan Bermain Balok dengan Membangun Bangunan
  • Guru Berkeliling untuk Melihat Anak Bermain Balok
  • Anak Merapikan Balok dan Menaruh ditempatnya
  • Hasil Bangunan Anak dari Balok

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan: Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini: Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Undang-Undang Nomor 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini: Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini. Undang-Undang Nomor 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini: Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak.

Gambar Proses Kegiatan Bermain Balok untuk meningkatkan  Perkembangan Sosial Anak
Gambar Proses Kegiatan Bermain Balok untuk meningkatkan Perkembangan Sosial Anak

PENDAHULUAN

LANDASAN TEORI

METODE PENELITIAN

Guru mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)

Guru mengabsen kehadiran peserta didik ✓

Menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan anak

6. Guru meminta anak untuk menggunakan balok

7. Guru melakukan tanya jawab tentang bermain balok ✓

9. Mengevaluasi dan membuat kesimpulan ✓

Skema Observasi Guru bermain dengan balok Kegiatan untuk meningkatkan perkembangan sosial TK Pertiwi Metro Center Nama Guru/Kelompok : Aminatun, S.Pd.Aud.

Gambar

Diagram Batang Jumlah Persentase Perkembangan Sosial Anak              melalui Bermain Balok Siklus I dan Siklus II
Diagram Batang Jumlah Persentase Tes Praktik Akhir   Siklus I dan Siklus II
Gambar Proses Kegiatan Bermain Balok untuk meningkatkan  Perkembangan Sosial Anak

Referensi

Dokumen terkait

The result of this research is teachers believe that :a authentic materials are materials produced by a native speaker of the target language not for a teaching purpose, b authentic