STRATEGI KOMUNIKASI BISNIS PENGUSAHA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI PADA MASA PANDEMI
COVID-19 DI KOTA MOJOKERTO
SKRIPSI
Oleh :
Nisa Maharani Putri Pratama Nuriyahsari NIM : D20181013
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER
FAKULTAS DAKWAH
DESEMBER 2022
i
STRATEGI KOMUNIKASI BISNIS PENGUSAHA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI PADA MASA PANDEMI
COVID-19 DI KOTA MOJOKERTO
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember Untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Fakultas Dakwah
Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam
Oleh :
Nisa Maharani Putri Pratama Nuriyahsari NIM : D20181013
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER
FAKULTAS DAKWAH
DESEMBER 2022
ii
iii
STRATEGI KOMUNIKASI BISNIS PENGUSAHA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI PADA MASA PANDEMI
COVID-19 DI KOTA MOJOKERTO
SKRIPSI
Telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos.)
Fakultas Dakwah
Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Hari : Kamis
Tanggal : 29 Desember 2022
Tim Penguji Ketua
Aprilya Fitriani, M.M.
NIP. 199104232018012002
Sekretaris
Firdaus Dwi Cahyo K., M.I.Kom.
NUP. 201603109 Anggota
1. Dr. H. Abdul Mu’Is, S.Ag., M.Si.
2. Dr. Imam Turmudi, S.Pd., M.M.
( ) ( )
Menyetujui Dekan Fakultas Dakwah
Prof. Dr. Ahidul Asror, M.Ag.
NIP. 197406062000031003
iv MOTTO
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepadamu.”(QS. An Nisa 4: Ayat 29)1
1 Kementerian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemah, (Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an, 2020)
v
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahim, skripsi ini dipersembahkan kepada Tuhanku Allah ﷻ dan Rasul-Nya Sayidina Muhammad ﷺ sebagai bentuk kontribusi perjuangan dalam menyejahterakan masyarakat dan dakwah islam. Aku persembahkan juga kepada orang-orang yang berperan penting dalam hidupku yaitu :
1. Papa dan Mamaku yang tercinta, Nurmuji Ratno dan Ainun Jariyah yang membantuku dalam proses penyelesaian skripsi, mendo’akanku, memberiku semangat dan motivasi.
2. Adik-adikku yang tersayang, Almarhumah Aulia Dwi Putri Nuriyahsari dan Safira Khairina Putri Nuriyahsari yang membangkitkan semangat pantang menyerah agar menjadi kakak yang teladan.
3. Para guruku yang telah mendidik dan membimbing; dosen, guru sekolah, guru ngaji; dan lain sebagainya.
4. Sahabat-sahabat baikku yang selalu memotivasi, memberi semangat, mendengar keluh kesahku dan membantuku dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Almamater kebanggaan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan menimba ilmu kepada para ahli yang kompeten dibidangnya, sehingga memberikan banyak sekali pembelajaran dan pengalaman yang berharga.
vi
KATA PENGANTAR
Segenap puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah ﷻ, karena dengan rahmat dan karunia-Nya akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.
Shalawat serta salam penulis curahkan kepada Nabi Muhammad ﷺ sebagai suri teladan.
Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang terdalam kepada:
1. Bapak Prof. H. Babun Suharto, SE., MM. selaku Rektor UIN KHAS Jember;
2. Bapak Prof. Dr. Ahidul Asror, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Dakwah 3. Bapak Mochammad Dawud, S.Sos., M.Sos. selaku Ketua Program Studi
Komunikasi dan Penyiaran Islam;
4. Bapak Dr. Imam Turmudi, S.Pd, M.M. selaku Dosen Pembimbing Skripsi;
5. Orangtua penulis, yang memberi dukungan moral dan materiel;
6. Bapak H. Mutlaq selaku Pemilik Usaha Dagang Perdana beserta karyawan, mitra bisnisnya dan pelanggannya;
7. Bapak H. Mochammad Yani selaku Usaha Dagang Athyyah beserta karyawan, mitra bisnisnya dan pelanggannya;
8. Sahabat seperjuangan dan semua pihak yang tidak dapat disebut satu- persatu.
Akhirnya, semoga amal baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan terbaik dari Allah SWT.
Jember, 16 November 2022
Nisa Maharani Putri Pratama Nuriyahsari D20181013
vii ABSTRAK
Nisa Maharani Putri Pratama Nuriyahsari, 2022: Strategi Komunikasi Bisnis Pengusaha Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Dalam Mempertahankan Eksistensi Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Kota Mojokerto
Kata Kunci : Strategi Komunikasi Bisnis, Pengusaha Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Eksistensi.
Pada masa pandemi covid-19, kehidupan manusia menjadi terhambat baik dari segala bidang salah satunya perekonomian. Dibidang perekonomian contohnya seperti pada sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) industri alas kaki di Kota Mojokerto yaitu Usaha Dagang Perdana dan Athyyah.
Pengusaha kesulitan mendapatkan bahan baku, pangsa pasar menurun, kepercayaan masyarakat menurun, dan hilangnya mitra bisnis sehingga mengakibatkan menurunnya omzet secara drastis bahkan tidak beroperasi beberapa bulan. Oleh karena itu, perlunya strategi komunikasi bisnis untuk mencapai tujuan yaitu agar bisa beroperasi kembali dan menstabilkan penjualan atau tidak turun secara drastis.
Fokus Penelitian dalam skripsi ini adalah : 1) Bagaimana upaya Pengusaha UMKM membangun komunikasi dengan mitra bisnisnya dalam mempertahankan eksistensi pada masa pandemi covid-19 di Kota Mojokerto? 2) Bagaimana strategi komunikasi bisnis Pengusaha UMKM dalam mempertahankan eksistensi pada masa pandemi covid-19 di Kota mojokerto? dan 3) apa saja faktor yang menghambat Pengusaha UMKM dalam mempertahankan eksistensi pada masa pandemi covid-19 di Kota Mojokerto?.
Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mendeskripsikan upaya Pengusaha UMKM dalam mempertahankan eksistensi pada masa pandemi covid-19 di Kota Mojokerto; 2) Untuk mendeskripsikan strategi komunikasi bisnis Pengusaha UMKM dalam mempertahankan eksistensi pada masa pandemi covid-19 di Kota Mojokerto dan 3) Untuk mendeskripsikan faktor yang menghambat Pengusaha UMKM dalam mempertahankan eksistensi pada masa pandemi covid-19 di Kota Mojokerto.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model Miles and Huberman.
Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan teknik.
Hasil penelitian ini menunjukkan 1) Upaya pengusaha UMKM membangun komunikasi dengan mitra bisnisnya melalui komunikasi bisnis yaitu perubahan pengetahuan, perhatian, dan perilaku 2) Strategi komunikasi bisnis pengusaha UMKM yaitu melalui strategi marketing mix. Strategi product berupa inovasi merek dan jenis baru pada UD Athyyah sedangkan pada UD Perdana inovasi merek, model dan tipe baru, strategi price lebih murah jika mengambil langsung di lokasi, strategi promotion menggunakan periklanan digital pada UD Athyyah sedangkan pada UD Perdana menggunakan personal selling, strategi place berupa fleksibilitas dalam distribusi maupun pengambilan barang secara langsung. dan 3) Faktor yang menghambat yaitu pangsa pasar, kebijakan pemerintah, perubahan sosial, dan perkembangan teknologi.
viii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
PENGESAHAN TIM PENGUJI... iii
MOTTO... iv
PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRAK ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Konteks Penelitian ... 1
B. Fokus Penelitian ... 9
C. Tujuan Penelitian ... 10
D. Manfaat Penelitian ... 10
E. Definisi Istilah ... 12
F. Sistematika Pembahasan ... 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 16
A. Penelitian Terdahulu ... 16
B. Kajian Teori ... 23
BAB III METODE PENELITIAN... 65
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian... 65
ix
B. Lokasi Penelitian ... 66
C. Subjek Penelitian ... 67
D. Teknik Pengumpulan Data ... 70
E. Analisis Data ... 74
F. Keabsahan Data ... 78
G. Tahap-Tahap Penelitian ... 79
BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS ... 82
A. Gambaran Objek Penelitian ... 82
B. Penyajian Data dan Analisis... 91
C. Pembahasan Temuan ... 127
BAB V PENUTUP ... 155
A. Simpulan ... 155
B. Saran ... 156
DAFTAR PUSTAKA ... 158 LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Pernyataan Keaslian tulisan 2. Jurnal Kegiatan Penelitian 3. Surat Izin Penelitian 4. Surat Selesai Penelitian 5. Matrik Penelitian 6. Kartu Konsultasi Skripsi 7. Pedoman Wawancara 8. Dokumentasi
9. Biodata Penulis
x
DAFTAR TABEL
2.1 Persamaan & Perbedaan Penelitian Terdahulu ... 20
xi
DAFTAR GAMBAR
No. Uraian Hal
1.1. Rekapitulasi Penjualan (Sebelum pandemi covid-19 dan saat pandemi covid-19) Usaha Dagang Athyyah Januari 2020 – Agustus
2022 ... 7
1.2 Rekapitulasi Penjualan (Sebelum pandemi covid-19 dan saat pandemi covid-19) Usaha Dagang Perdana Januari 2020 – Agustus 2022 ... 7
2.1 Model-model Komunikasi ... 45
4.1 Struktur organisasi Usaha Dagang Athyyah ... 85
4.2 Akun sosial media Shopee Usaha Dagang Athyyah ... 85
4.3 Akun sosial media Whatsapp Usaha Dagang Athyyah ... 85
4.4 Akun sosial media Instagram Usaha Dagang Athyyah ... 86
4.5 Akun sosial media Tiktok Usaha Dagang Athyyah ... 86
4.6 Akun sosial media Whatsapp reseller Usaha Dagang Athyyah... 86
4.7 Akun sosil media Tokopedia reseller Usaha Dagang Athyyah ... 86
4.8 Akun sosial media Bukalapak reseller Usaha Dagang Athyyah ... 87
4.9 Akun sosial media Instagram reseller Usaha Dagang Athyyah ... 87
4.10 Akun sosial media Shopee reseller Usaha Dagang Athyyah ... 87
4.11 Akun sosial media Tiktok reseller Usaha Dagang Athyyah... 87
4.12 Struktur organisasi Usaha Dagang Perdana ... 90
4.13 Akun sosial media Instagram Usaha Dagang Perdana ... 91
4.14 Akun sosial media Whatsapp Usaha Dagang Perdana ... 91
1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian
Di era globalisasi, pertumbuhan ekonomi terjadi begitu cepat, begitu pula dengan kebutuhan masyarakat. Manusia dituntut untuk melakukan kegiatan berbisnis karena kebutuhan yang semakin meningkat. Bisnis adalah kegiatan usaha individu yang sistematis dan terorganisir yang melibatkan produksi dan penyebaran barang dan jasa untuk menghasilkan pendapatan dan memenuhi persyaratan2 Bisnis termasuk kegiatan ekonomi dan sangat penting perannya dalam kelangsungan hidup manusia.
Dalam mempertahankan kelangsungan hidup, manusia memiliki kebebasan mengatur dirinya terutama dalam memenuhi kebutuhan. Namun, kebebasan tersebut tidak mutlak, perlu memperhatikan nilai-nilai, aturan atau pedoman khususnya bagi seorang muslim. Seorang muslim yang baik dalam menjalankan kegiatan bisnis sesuai dengan syariat islam. Konsep bisnis Islami menggunakan indikator dari kehidupan ini dan kehidupan selanjutnya serta dunia. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang menguntungkan pelakunya baik sekarang maupun di akhirat.
2 Cahya Purnama Asri, Komunikasi Bisnis: Untuk Mahasiswa Dan Kalangan Umum, (Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2017), 13.
Sebagaimana dijelaskan dalam QS. An-Nisa ayat 29 sebagai berikut :
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.
Dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepadamu.”
Tafsir ayat tersebut menurut Al-Munir yaitu dengan janganlah kamu memakan harta sebagian yang lain dengan jalan yang tidak diakui oleh syariat, seperti merampok, mencuri, penggelapan, judi, riba, kesaksian palsu, sumpah, dusta, dan mengingkari hak tetapi makan dengan cara yang halal seperti melalui perniagan atau perdagangan yang dilakukan dengan suka sama suka diantara kamu (sukarela). Janganlah kamu melakukan perbuatan yang menyebabkan kamu dihukum mati karena itu Dia melarang kamu dari hal-hal yang berakibat menyulitkan dirimu.3
Ada banyak macam bisnis yang ada di Indonesia, salah satunya yaitu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Pemerintah telah menetapkan pengertian, kriteria, dan contoh UMKM dalam UU Nomor 20 Tahun 2008.
UMKM dijalankan oleh individu, rumah tangga, atau badan usaha ukuran kecil. Penggolongannya berdasarkan batasan omzet pertahun, jumlah aset atau kekayaan dan jumlah karyawan. Sedangkan usaha besar, yang meliputi usaha nasional milik negara dan swasta, usaha patungan, dan usaha asing yang
3Al-‘Allamah Asy-Syekh Muhammad Nawawi Al-Jawi. Tafsir Al-Munir Jilid I.
(Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2017), 553.
melakukan kegiatan ekonomi, adalah yang tidak termasuk UMKM. Usaha tersebut merupakan kegiatan ekonomi produktif yang dilakukan oleh badan usaha dengan hasil penjualan tahunan lebih besar dari usaha menengah di Indonesia.4
Alasan masyarakat memilih bisnis UMKM yaitu karena tidak membutuhkan modal yang besar jika dilakukan secara pribadi. Meski terlihat mudah dan menarik, tentunya tetap adanya permasalahan yang harus dihadapi.
Masalah tersebut seperti perkembangan teknologi, kestabilan politik atau peranan kebijakan pemerintah, lingkungan pasar atau perekonomian, perubahan sosial, dan lain sebagainya.5
Ada banyak sektor dalam berbisnis UMKM. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat ada 17.145.244 pebisnis semua sektor kecuali sektor pertanian di 2004. Adanya peningkatan 2 juta pebisnis baru dari tahun sebelumnya yaitu 2003.6 Sedangkan pada tahun 2018 menurut Kementerian Koperasi Dan UMKM Republik Indonesia terdapat 64.194.057 pebisnis UMKM dan pada tahun 2019 mengalami peningkatan 1 juta pebisnis baru.7 Dengan adanya data statistik tersebut, membuktikan bahwa laju pertumbuhan UMKM terus meningkat setiap tahunnya di Indonesia.
4Muhammad Idris, “Apa Itu UMKM: Pengertian, Kriteria, Dan Contohnya”, 2021, https://money.kompas.com/read/2021/03/26/153202726/apa-itu-umkm-pengertian-kriteria-dan- contohnya?page=all
5Sadono Sukirno, Pengantar Bisnis, (Jakarta: Kencana, 2017), 61.
6 Badan Pusat Statistik, “Tabel Dinamis UMK” , 2022, https://www.bps.go.id/site/resultTab
7 Kementerian Koperasi dan UMKM Republik Indonesia, Data UMKM, 2021, https://www.kemenkopukm.go.id/data-umkm
Salah satu provinsi dengan laju perekonomian tertinggi di Indonesia adalah Jawa Timur, yaitu menduduki urutan ke-10 sebagai provinsi Produk Domestik Bruto (PDB) tertinggi kuartal II tahun 2021.8 Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur pada tahun 2018 terdapat 9.782.262 pebisnis UMKM di Jawa Timur9. Ada salah satu daerah terkecil di Jawa Timur yaitu Kota Mojokerto dengan luas 16,47 km², namun UMKM berkembang pesat. Salah satu UMKM yang berhasil tembus penjualannya hingga internasional yaitu alas kaki seperti sepatu dan sandal. Tidak hanya itu, kota ini dijuluki sebagai kampung sepatu. Selain itu, kota yang juga dijuluki kota onde-onde ini juga memiliki prestasi yaitu berhasil menduduki urutan kedua lomba Usaha Kecil dan Menengah (UKM) orientasi ekspor tahun 2021 yang digelar Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur di bidang industri sepatu.10
Desain dan model sepatu atau sandal yang diproduksi sangat bervariasi.
Mulai dari sepatu dan sandal anak-anak, remaja hingga dewasa serta berjenis formal seperti pantofel maupun non formal seperti sepatu kasual. Pebisnis menyesuaikan selera pasar yang terkini. Pebisnis juga menjalin kerja sama dengan pabrik sepatu bermerek dengan memasok sepatu ke pabrik. Bahan yang digunakan yaitu sintetis, kulit asli dan PVC. Produksi sepatu akan meningkat
8 Lidya Julita Sumbiring, “Ada DKI, Ini 10 Daerah Dengan Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi”, 2021, https://www.cnbcindonesia.com/news/20210806174240-4-266782/ada-dki-ini- 10-daerah-dengan-pertumbuhan-ekonomi-tertinggi
9 Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur, “Data Jumlah UMKM Di Jawa Timur”, 2019, https://diskopukm.jatimprov.go.id/info/data-ukm
10 Indra Setiawan, “Industri Sepatu Kota Mojokerto Tempati Peringkat Kedua Lomba UKM Jatim”, 2022, https://jatim.antaranews.com/berita/517862/industri-sepatu-kota-Mojokerto- tempati-peringkat-kedua-lomba-ukm-jatim
permintaannya saat menjelang hari raya seperti natal dan tahun baru, lebaran, hari besar nasional seperti acara kemerdekaan, maupun tahun ajaran baru sekolah11 Namun hal itu mengalami perubahan dengan munculnya covid-19.
Munculnya Corona Virus Disease 2019 (covid-19) pertama kali di Wuhan yaitu Cina pada Desember 2019. World Health Organization (WHO) menetapkan covid-19 sebagai pandemi di Jenewa Swiss pada tanggal 11 Maret 2020.12 Sedangkan di Indonesia, Presiden Joko Widodo menetapkan covid-19 sebagai bencana nasional pada 13 April 2020. Penetapan dinyatakan dalam Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non-Alam Penyebaran covid-19 Sebagai Bencana Nasional.13 Dampaknya memengaruhi semua bidang seperti sosial, ekonomi, pendidikan dan lain sebagainya.
Salah satu dampak dari covid-19 dalam bidang perekonomian yaitu ada pada sektor UMKM. Pada tahun 2020 menurut BPS, tedapat 8,76% perusahaan yang berhenti beroperasi.14 Berdasarkan data BPS, rata-rata UMKM mengalami kemerosotan omzet selama adanya covid-19. Hal ini dibuktikan dengan terjadinya penurunan pendapatan perusahaan sebesar 82,85% ditahun 2020.15
11 Fajri Kurnia, “Menilik Kampung Sepatu”, 2021, https://brisik.id/read/64480/menilik- kampung-sepatu-Mojokerto.
12 Gloria Setyvani Putri, “WHO Resmi Sebut Virus Corona Covid-19 Sebagai Pandemi Global”, 2020, ttps://www.kompas.com/sains/read/2020/03/12/083129823/who-resmi-sebut- virus-corona-covid-19-sebagai-pandemi-global?page=all
13 Danung Arifin, “Presiden Tetapkan Covid-19 Sebagai Bencana Nasional”, 2020, https://bnpb.go.id/berita/presiden-tetapkan-covid19-sebagai-bencana-nasional
14 Tim Penyusun, Analisis Hasil Survei Dampak Covid-19 Terhadap Pelaku Usaha, (Jakarta: Badan Pusat Statistik, 2021), 3.
15 Tim Penyusun, Analisis Hasil Survei Dampak Covid-19 Terhadap Pelaku Usaha, (Jakarta: Badan Pusat Statistik, 2021), 8.
Menurut BPS tahun 2021, adanya kendala UMK dalam memasarkan produk sebesar 49%, tagihan sebesar 23%, dan hutang sebesar 23%.
Sedangkan ekspektasi untuk bertahan bulan November 2021 dan seterusnya sebesar 45,93% pada UMK. 16 Hal ini membuat pebisnis harus bisa memasarkan produknya agar tetap stabil tanpa mengalami penurunan secara drastis. Tidak hanya itu, banyak distributor maupun reseller yang menghentikan pembelian karena pandemi ini. Oleh karena itu, pebisnis harus bisa berupaya membangun komunikasi dengan mitra bisnisnya agar bisa tetap adanya penjualan meskipun tidak sebanyak permintaan pembelian sebelum pandemi covid-19. Pebisnis juga harus memiliki strategi dalam menghadapi persoalan-persoalan yang muncul akibat adanya pandemi.
Pada UMKM khususnya industri alas kaki yang ada di Mojokerto, terkena dampaknya juga. Contohnya seperti penjualan sepatu maupun sandal mengalami kemerosotan bahkan sangat drastis. Hal ini dikarenakan berkurangnya aktivitas diluar rumah. Tidak hanya penjualan, pebisnis juga kesulitan dalam mendapatkan bahan baku seperti kulit dan sintetis. Demikian juga, pangsa pasar menurun, dan kepercayaan konsumen terhadap produk yang digunakan di luar rumah juga menurun. Namun, tidak semua UMKM tutup, beberapa UMKM tetap beroperasi meskipun omzet penjualan turun. Para pebisnis mengalami kesulitan akan tetapi hal inilah yang membantu mereka untuk terus eksis.
16 Tim Penyusun, Analisis Hasil Survei Dampak Covid-19 Terhadap Pelaku Usaha Jilid II, (Jakarta: Badan Pusat Statistik, 2022), 13&24.
Salah satu pebisnis UMKM industri alas kaki di Kota Mojokerto yang masih bertahan yaitu Usaha Dagang (UD) Perdana milik H. Mutlaq Abdul Aziz dan UD Athyyah milik H. Mochammad Yani. UD Perdana dan Athyyah telah dikenal oleh beberapa warga Mojokerto dengan produk unggulannya. Namun, bisnisnya terancam gulung tikar karena penjualannya mengalami kemerosotan, bahan baku yang sulit didapatkan, dan lain sebagainya pada pandemi covid-19.
Gambar 1.1
Rekapitulasi Penjualan (Sebelum Pandemi Covid-19 dan Saat Pandemi Covid-19) Usaha Dagang Athyyah Januari 2020 – Agustus 2022
Gambar 1.2
Rekapitulasi Penjualan (Sebelum Pandemi Covid-19 dan Saat Pandemi Covid-19) Usaha Dagang Perdana Januari 2020 – Agustus 2022
Berdasarkan tabel di atas terlihat rekapitulasi penjualan Usaha Dagang Athyyah dan Usaha Dagang Perdana Tahun 2020-2022 di Kota Mojokerto.
Selama 3 tahun terakhir penjualan di UD Athyyah Mojokerto pernah tidak ada sama sekali permintaan dari konsumen. Namun beberapa bulan berikutnya terjadi lonjakan penjualan. Meskipun ada pasang surut tetapi tetap bisa memproduksi dengan tidak terlalu jauh penurunannya. Sedangkan pada Usaha Dagang Perdana mengalami penurunan secara drastis karena pandemi covid- 19, kurang lebih 50% dari penjualan tahun sebelumnya. Meski mengalami penurunan drastis, tetap bisa memproduksi karena ada permintaan konsumen meskipun tidak banyak. Hal tersebut tentunya melindungi usaha dari kebangkrutan.
Meski dilanda pandemi covid-19 yang membuat bisnisnya mengalami kemunduran, pebisnis harus bisa memutar otak dalam mempertahankan bisnisnya. Contohnya yaitu harus memiliki strategi tersendiri agar mencapai tujuannya seperti tidak terjadinya penurunan penjualan secara drastis dan tidak mengalami gulung tikar. Salah satunya menggunakan strategi komunikasi bisnis pemasaran yang disesuaikan dengan masa pandemi covid-19. Contohnya seperti inovasi produk, fleksibilitas dan keamanan tempat penjualan karena adanya pandemi covid-19, penyesuaian harga dan cara promosi yang aman dan menyesuaikan situasi maupun kondisi saat pandemi covid-19. Tidak hanya itu, perlunya kemampuan dalam membangun komunikasi dengan mitra bisnisnya baik yang lama maupun baru.
Ditinjau dari persoalan diatas, peneliti ingin mengkaji lebih mendalam tentang strategi komunikasi bisnis pengusaha UMKM dalam mempertahankan eksistensi pada masa pandemi covid-19 beserta upaya pengusaha UMKM dalam membangun komunikasi dengan mitra bisnisnya. Berdasarkan latar belakang diatas, sehingga diberi judul “Strategi Komunikasi Bisnis Pengusaha Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Dalam Mempertahankan Eksistensi Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Kota Mojokerto”.
B. Fokus Penelitian
Dari pemaparan konteks penelitian diatas, maka fokus dalam penelitian proposal skripsi ini, diantaranya:
1. Bagaimana upaya Pengusaha UMKM membangun komunikasi dengan mitra bisnisnya dalam mempertahankan eksistensi pada masa pandemi covid-19 di Kota Mojokerto?
2. Apa saja strategi komunikasi bisnis Pengusaha UMKM dalam mempertahankan eksistensi pada masa pandemi covid-19 di Kota Mojokerto?
3. Apa saja faktor yang menghambat Pengusaha UMKM dalam mempertahankan eksistensi pada masa pandemi covid-19 di Kota Mojokerto?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah gambaran yang menjelaskan tentang arah yang akan dituju dalam penelitian.17 Adapun tujuan penelitian dari proposal skripsi ini yaitu:
1. Untuk mendeskripsikan upaya Pengusaha UMKM membangun komunikasi dengan mitra bisnis dalam mempertahankan eksistensi pada masa pandemi covid-19 di Kota Mojokerto
2. Untuk mendeskripsikan strategi komunikasi bisnis Pengusaha UMKM dalam mempertahankan eksistensi pada masa pandemi covid-19 di Kota Mojokerto
3. Untuk mendeskripsikan faktor yang menghambat Pengusaha UMKM dalam mempertahankan eksistensi pada masa pandemi covid-19 di Kota Mojokerto
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat teoritis
Dapat menambah wawasan keilmuan terutama pada disiplin ilmu komunikasi pada aspek “tentang strategi komunikasi bisnis”. Khususnya pada masa pandemi covid-19.
17 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jember: IAIN JEMBER PRESS, 2020), 45.
2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti
1) Dapat memberikan informasi dan pemahaman tentang strategi komunikasi bisnis para pengusaha UMKM untuk mempertahankan eksistensinya di tengah wabah covid-19 di Kota Mojokerto.
2) Dapat menambah pengalaman dan keahlian menulis dalam rangka mempersiapkan penulisan studi selanjutnya.
3) Di Universitas Islam Negeri KH. Fakultas Dakwah Achmad Siddiq Jember, riset ini juga dilakukan untuk mendapatkan gelar sarjana.
4) Bagi Universitas Islam Negeri KH. Achmad Siddiq Jember Dapat dijadikan tambahan referensi atau sebagai rujukan bagi generasi penerus di Universitas Islam Negeri KH. Achmad Siddiq Jember.
b. Bagi Pengusaha UMKM
Dapat dijadikan dokumen pengusaha UMKM sebagai bahan evaluasi terhadap bisnisnya. Nantinya, pengusaha UMKM dapat berpegang dengan strategi komunikasi bisnis agar tetap bisa mempertahankan eksistensi di masyarakat.
c. Bagi Pembaca
Dapat digunakan sebagai pengetahuan dan informasi tambahan tentang teknik komunikasi bisnis yang efektif untuk mempertahankan
eksistensi, terutama selama pandemi. Tujuannya agar pembaca dapat terinspirasi, memahami, dan menggunakan taktik komunikasi bisnis dalam berwirausaha.
E. Definisi Istilah
Definisi istilah adalah Pemahaman sejumlah istilah yang digunakan dalam karya ilmiah. Istilah tersebut menjadi titik fokus peneliti dalam judul penelitian. Tujuannya untuk mencegah arti istilah diinterpretasikan secara berbeda dari yang dimaksudkan peneliti. Oleh karena itu, istilah tersebut perlu didefinisikan. Istilah-istilah berikut digunakan dalam skripsi ini:
1. Strategi Komunikasi Bisnis
Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran ide, gagasan, pikiran, dan konsep melalui medium yang berkaitan dengan komersial untuk mendapatkan keuntungan dan mencapai tujuan. Strategi komunikasi bisnis adalah suatu cara atau siasat komersial untuk mencapai tujuan melalui perencanaan, pengimplementasian dan mengevaluasinya sesuai indrawi, empiris, yuridis, dan objek berdasarkan proses pertukaran ide, gagasan, pikiran, dan konsep yang disampaikan komunikator untuk komunikan yang mana melalui medium.
2. Strategi
Strategi adalah suatu cara, trik, kiat atau siasat untuk mencapai tujuan melalui perencanaan, pengimplementasian rencana dan mengevaluasinya sesuai indrawi, empiris, yuridis, dan objek.
3. Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan yang dilakukan oleh komunikator melalui medium (media/channel) yang mana nantinya akan mendapatkan feedback (umpan balik) oleh komunikan.
4. Bisnis
Bisnis adalah suatu kegiatan usaha yang komersial secara terstruktur untuk menghasilkan barang atau jasa yang mana nantinya dijual sehingga memiliki nilai dan mendapatkan keuntungan untuk memenuhi kebutuhan.
5. Pengusaha UMKM
Pengusaha adalah seseorang yang berusaha mendirikan, mengembangkan dan mempertahankan perusahaan bisnisnya dengan cara yang inovatif, kreatif, kompetitif, produktif dan fleksibel. Sedangkan UMKM adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang memiliki kriteria tersendiri yaitu jumlah kekayaan maupun hasil penjualan. Jadi, pengusaha UMKM adalah seseorang yang menjalankan kegiatan bisnis dengan kemampuan yang dimiliki untuk menjual barang atau jasa agar mendapatkan keuntungan.
6. Eksistensi
Eksistensi adalah keberadaan, muncul, timbul, keadaan atau tentang adanya sesuatu. Eksistensi merupakan kemampuan bertahan yang dilakukan seseorang atau objek untuk mendapat pengakuan dari orang lain atas keberadaan atau kehadirannya dengan mengaktualisasikan potensi-potensi
yang dimilikinya, karena setiap individu atau objek memiliki potensi berupa ciri khas dan keunikannya masing-masing.
Bisnis adalah suatu kegiatan usaha yang komersial secara terstruktur untuk menghasilkan barang atau jasa yang mana nantinya dijual sehingga memiliki nilai dan mendapatkan keuntungan untuk memenuhi kebutuhan produsen maupun konsumen.
Eksistensi bisnis adalah kemampuan pebisnis dalam mempertahankan bisnisnya agar keberadaannya terus bertahan salah satunya mendapat pengakuan dari orang lain atas keberadaannya dengan mengaktualisasikan potensi-potensi yang dimilikinya.
7. Pandemi Covid-19
Pandemi adalah istilah yang ada dalam epidemiologi yang mana adanya sebuah penyakit yang menyebar secara bersamaan dengan daerah geografi yang sangat luas bahkan seluruh dunia. Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh salah satu macam virus corona yaitu SARS-CoV-19 yang mana penderitanya mengalami gejala demam, batuk, kesulitan bernafas bahkan tanpa gejala. Jadi, pandemi covid- 19 adalah adanya penjangkitan virus corona dengan cepat dan meluas diseluruh dunia.
F. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan merupakan alur pembahasan skripsi yang dimulai dari bab pendahuluan hingga bab penutup. Adapun sistematika skripsi ini diantaranya:
Bab I, Pendahuluan. Bab ini membahas konteks penelitian, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah, dan sistematika pembahasan.
Bab II, Kajian Pustaka. Bab ini membahas penelitian terdahulu yang sejenis dan relevan dengan penelitian peneliti dan membahas kajian teori yang berkaitan dengan “Strategi Komunikasi Bisnis Pengusaha Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Dalam Mempertahankan Eksistensi Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Kota Mojokerto” sebagai pijakan penelitian.
Bab III, Metode Penelitian. Bab ini membahas pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data dan tahap-tahap penelitian.
Bab IV, Penyajian data dan analisis. Bab ini memuat hasil penelitian dari fokus penelitian yang diteliti. Berisi tentang gambaran objek penelitian, penyajian dan analisis data, serta pembahasan temuan.
Bab V, Penutup. Bab ini merupakan bab terakhir, yang berisi simpulan dan saran-saran dari uraian penelitian.
16 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu
Peneliti mengumpulkan hasil penelitian yang sudah ada sebelumnya.
Untuk menunjukkan fokus penelitian ini, peneliti melihat sejumlah penelitian sebelumnya, baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan.18
Agar membantu menemukan dan menentukan posisi penelitian yang akan dilaksanakan diperlukan penelitian terdahulu. Dalam skripsi ini yakni:
1. Skripsi yang ditulis oleh Tri Sutrisno dengan judul “Strategi Komunikasi Driver Gojek Dalam Menarik Simpati Pelanggan (Studi Pada Komunitas Gojek Demang Di Palembang)”
Penelitian ini dilakukan untuk memperjelas strategi komunikasi yang digunakan oleh driver Gojek untuk memenangkan pelanggan. Teknik komunikasi yang efektif digunakan oleh driver dalam upaya untuk memenangkan pelanggan. Mengingat masih banyaknya driver Gojek yang masih melanggar etika berkomunikasi dengan konsumen dan kurangnya strategi komunikasi saat melayani pelanggan, hal ini dapat menyebabkan kekecewaan pelanggan terhadap layanan yang ditawarkan.
Rumusan masalah dalam penelitian ini ada dua, yaitu bagaimana etika komunikasi driver Gojek Demang Palembang dalam mendapatkan simpati penumpang dan bagaimana perencanaan driver Gojek Demang Palembang dalam mendapatkan simpati penumpang.
18 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jember: IAIN JEMBER PRESS, 2020), 46.
Metodologi penelitian deskriptif kualitatif digunakan untuk penelitian ini. data primer untuk data penelitian ini adalah organisasi masyarakat dan driver Gojek Demang Palembang, sedangkan data sekunder berupa buku dan informasi dari laporan dari instansi yang relevan dengan masalah penelitian.
Hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi menjadi dasar pengumpulan data. Sementara itu, menganalis data yang telah dikumpulkan melalui aktualitas dan realita aktual untuk menguji data dengan menggunakan metode analisis studi deskriptif.
Berdasarkan penelitian yang telah diuraikan di atas, ditemukan bahwa pengemudi Gojek di Demang Palembang memiliki etika komunikasi yang baik, terbukti dengan menjunjung tinggi sembilan prinsip pengemudi Gojek ketika berkomunikasi dengan konsumen. Indikator perencanaan driver Gojek Demang Palembang untuk mendapatkan simpati pelanggan antara lain: pertama, perencanaan elemen komunikasi yang maksimal, yang meliputi komunikator dan pesan; kedua, media dan umpan balik; ketiga, teknik komunikasi informatif, persuasif, dan koersif; dan keempat tujuan terakhir yaitu kepuasan pelanggan dan simpati pelanggan.
2. Skripsi yang ditulis oleh Mia Muliyani Petri dengan judul “Strategi Pemasaran Dalam Mempertahankan Bisnis UMKM Di Tengah Pandemi Covid-19 (Studi UMKM Buket Bunga Gallery Daisuki Jambi)”
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan oleh UMKM khususnya UMKM Buket Bunga Gallery Daisuki.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu studi kasus yang menghasilkan data deskriptif yang dituangkan secara verbal.
Pengambilan sampel secara purposive sampling dan prosedur pengumpulan data lainnya digunakan dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data dari sumbernya, termasuk kunjungan langsung oleh peneliti ke Galeri UMKM Daisuki untuk mewawancarai Ibu Rahayu, pemilik galeri. dilengkapi dengan data dan informasi historis penjualan.
Hasil penelitian ini berupa strategi yang dilakukan Gallery Daisuki yaitu Bauran 4P (Product, Promotion, Price, dan Place). Inovasi buket masker berfungsi sebagai strategi produk, sedangkan pengurangan harga berfungsi sebagai strategi promosi, bonus masker disertakan dengan setiap pembelian buket berfungsi sebagai strategi price, dan fleksibilitas dalam pengiriman produk berfungsi sebagai strategi place, yang keseluruhannya bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas produk. Meski ada keterbatasan bahan baku dan finansial, Galeri Daisuki tetap dapat memberikan jawaban dan alternatif, dengan mengelola keduanya secara efektif. Dalam rangka memerangi covid-19, Galeri UMKM Daisuki menyarankan untuk menjaga cashflow, mendorong inovasi produk, memanfaatkan media sosial secara maksimal, dan memaksimalkan layanan distribusi atau pengiriman.
3. Skripsi yang ditulis oleh Asmaul Husna dengan judul “Strategi Komunikasi Bisnis El-Hanief Dalam Upaya Membranding Usaha Konveksi Pertama Di Banda Aceh”
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji strategi komunikasi dari Elhanief Konveksi untuk memasarkan produk dan jasanya serta tantangan yang dihadapi saat memulai usaha.
Adapun Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yang mengumpulkan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun Elhanief melakukan promosi di media massa, masih terdapat tantangan yang dihadapi perusahaan karena Elhanief Convection hanya memiliki konsumen dan basis pelanggan yang kecil di Banda Aceh dan sekitarnya.
Hal ini dikarenakan pelanggan dari daerah lain lebih memilih memesan barang dari tempat selain Aceh karena mereka percaya sumber tersebut lebih aman. Elhanief merupakan perusahaan baru yang bergerak di bidang industri konveksi dan merupakan perusahaan konveksi pertama yang beroperasi di Aceh.
Dengan menggunakan jasa media cetak surat kabar Serambi, kegiatan pemasaran dilakukan melalui pembuatan iklan yang terbit sekitar lima kali dalam sebulan. Kajian ini memanfaatkan sistem penerapan teori AIDDA dan teknik komunikasi persuasif (Attention, Interest, Desire, Desicition, Action). Komponen ini memiliki dampak yang signifikan bagi pelaku bisnis dalam referensi pemasaran yang bertujuan menarik perhatian
pelanggan, membangkitkan minat, membangkitkan keinginan pelanggan, dan menginspirasi yang dapat mengarahkan konsumen. Sehingga pelanggan dapat memutuskan apakah akan bergabung ke layanan yang ditawarkan perusahaan.
Tabel 2.1
Perbedaan dan Persamaan Penelitian Terdahulu Nama Peneliti TRI SUTRISNO
Judul Penelitian STRATEGI KOMUNIKASI DRIVER
GOJEK DALAM MENARIK SIMPATI
PELANGGAN (STUDI PADA
KOMUNITAS GOJEK DEMANG DI PALEMBANG)
Perguruan Tinggi Universitas Islam Raden Fatah Palembang
Tahun 2018
Metode Penelitian Kualitatif Deskriptif
Fokus Penelitian 1. Bagaimana etika komunikasi driver Gojek Demang Palembang dalam menarik simpati pelanggan?
2. Bagaimana perencanaan driver Gojek Demang Palembang dalam menarik simpati pelanggan?
Hasil Penelitian menjunjung tinggi sembilan prinsip pengemudi Gojek ketika berkomunikasi dengan konsumen. Indikator perencanaan driver Gojek Demang Palembang untuk mendapatkan simpati pelanggan antara lain: pertama, perencanaan elemen komunikasi yang maksimal, yang meliputi komunikator dan pesan; kedua, media dan umpan balik; ketiga, teknik komunikasi informatif, persuasif, dan koersif; dan keempat tujuan terakhir yaitu kepuasan pelanggan dan simpati pelanggan.
Persamaan 1. Menggunakan metode kualitatif
deskriptif
2. Membahas strategi komunikasi Perbedaan 1. Subjek penelitian yang berbeda 2. Lokasi penelitian yang berbeda
3. Fokus penelitian pada etika komunikasi 4. Ruang lingkupnya pada komunikasi
kelompok atau komunitas
Nama Peneliti MIA MULIYANI PETRI
Judul Penelitian STRATEGI PEMASARAN DALAM
MEMPERTAHANKAN BISNIS UMKM DI TENGAH PANDEMI COVID-19
(STUDI UMKM BUKET BUNGA
GALLERY DAISUKI JAMBI)
Perguruan Tinggi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Tahun 2020
Metode Penelitian Kualitatif Deskriptif
Fokus Penelitian 1. Strategi Pemasaran apa yang diterapkan Gallery Daisuki di tengah pandemi covid- 19?
2. Apa saja kendala yang dihadapi oleh Gallery Daisuki dalam menerapkan strategi pemasaran agar mampu bertahan di tengah pandemi covid-19?
3. Apa solusi Gallery Daisuki dalam menghadapi Pandemi covid-19 agar mampu mempertahankan bisnis?
Hasil Penelitian Strategi yang dilakukan Gallery Daisuki yaitu Bauran 4P (Product, Promotion, Price, dan Place). Inovasi buket masker berfungsi sebagai strategi produk, sedangkan pengurangan harga berfungsi sebagai strategi promosi, bonus masker disertakan dengan setiap pembelian buket berfungsi sebagai strategi price, dan fleksibilitas dalam pengiriman produk berfungsi sebagai strategi place, yang keseluruhannya bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan kualitas produk. Meski ada keterbatasan bahan baku dan finansial, Galeri Daisuki tetap dapat memberikan jawaban dan alternatif, dengan mengelola keduanya secara efektif. Dalam rangka memerangi covid-19, Galeri UMKM Daisuki menyarankan untuk menjaga cashflow, mendorong inovasi produk, memanfaatkan media sosial secara maksimal, dan memaksimalkan layanan distribusi atau pengiriman.
Persamaan 1. Menggunakan metode kualitatif deskriptif 2. Menggunakan teori 4P (Product,
Promotion, Price dan Place)
3. Cara mempertahankan bisnis pada masa
pandemi covid-19
Perbedaan 1. Subjek penelitian yang berbeda 2. Lokasi penelitian yang berbeda 3. Fokus penelitian yang berbeda
4. Menggunakan jenis penelitian studi kasus
Nama Peneliti ASMAUL HUSNA
Judul STRATEGI KOMUNIKASI BISNIS EL-
HANIEF DALAM UPAYA
MEMBRANDING USAHA KONVEKSI PERTAMA DI BANDA ACEH
Perguruan Tinggi Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh
Tahun 2018
Metode Penelitian Kualitatif Deskriptif
Fokus Penelitian 1. Bagaimana strategi komunikasi bisnis yang diterapkan oleh Elhanief Konveksi dalam upaya meningkatkan jumlah konsumen?
2. Apa saja hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Elhanief Konveksi dalam melakukan bisnisnya?
Hasil Penelitian Adanya hambatan dalam perusahaan. Hal ini dikarenakan Elhanief Convection hanya memiliki konsumen dan basis pelanggan yang kecil di Banda Aceh dan sekitarnya.
Hal ini dikarenakan pelanggan dari daerah lain lebih memilih memesan barang dari tempat selain Aceh karena mereka percaya sumber tersebut lebih aman. Elhanief merupakan perusahaan baru yang bergerak di bidang industri konveksi dan merupakan perusahaan konveksi pertama yang beroperasi di Aceh. Kajian ini memanfaatkan sistem penerapan teori AIDDA dan teknik komunikasi persuasif (Attention, Interest, Desire, Desicition, Action). Komponen ini memiliki dampak yang signifikan bagi pelaku bisnis dalam referensi pemasaran yang bertujuan menarik perhatian pelanggan, membangkitkan minat, membangkitkan keinginan pelanggan, dan menginspirasi yang dapat mengarahkan konsumen. Sehingga pelanggan dapat memutuskan apakah akan bergabung ke layanan yang ditawarkan perusahaan.
Persamaan 1. Metode kualitatif yang digunakan 2. Membahas strategi komunikasi bisnis 3. Ruang lingkupnya komunikasi bisnis
atau organisasi
Perbedaan 1. Subjek penelitian yang berbeda 2. Lokasi penelitian yang berbeda B. Kajian Teori
Bagian ini berisi mengenai pembahasan tentang teori-teori yang dapat dijadikan sebagai sudut pandang dalam melakukan penelitian. Pembahasan teori yang lebih mendalam dan ekstensif akan meningkatkan pemahaman peneliti terhadap masalah yang akan diteliti sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.19
1. Strategi Komunikasi Bisnis
a. Pengertian Strategi Komunikasi Bisnis
Menurut Cangara sebagaimana dikutip oleh Sabini, strategi komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya. Strategi komunikasi perusahaan merupakan hal yang bsangat penting untuk mengelola kondisi lingkungan yang tidak pasti, baik sebelum maupun setelah krisis terjadi.20
Dalam struktur dan sistem organisasi, komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk meningkatkan efektivitas
19 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, (Jember: IAIN JEMBER PRESS, 2020), 46.
20 Marselinus Nuba Sabini Dan Leila Mona Ganiem, ”Corporate Social Responsibility Sebagai Strategi Komunikasi Bisnis Perusahaan”, Jurnal Komunikasi ASPIKOM Vol. 2 No.5 (2015),347.
dan efisiensi produk kerja. Pesannya tidak hanya informatif akan tetapi persuasif, agar pihak lain mau menerima informasi dan pemahaman.21
Menurut Djoko Purwanto sebagaimana dikutip oleh Handayani, Komunikasi bisnis adalah segala bentuk komunikasi yang digunakan di tempat kerja untuk mencapai tujuan tertentu. Ini termasuk bentuk komunikasi verbal dan nonverbal. Tujuan yang diinginkan tidak diragukan lagi adalah tujuan bisnis. Laba adalah satu-satunya hal yang diperhatikan perusahaan. purposive rational action adalah kegiatan atau tindakan yang dilakukan dengan maksud untuk mencapai tujuan tersebut. 22
Strategi bisnis adalah teknik yang mencakup jangka waktu yang panjang, perubahan masif, dan pelakunya dari pemimpin serta pendekatan dengan cara yang umum dilakukan untuk mencapai tujuan terkait aktivitas yang mendatangkan profit.23
Menurut Hendro sebagaimana dikutip oleh Sumarsid strategi bisnis ada tiga yaitu The buffer route (menjadi pendiri utama atau mencari donatur), The spin of route (menjadi subkontraktor, konsultan freelance, pemasok skala kecil, marketing/sales freelance, outsourcing
21 Nasrul Syarif, Komunikasi Kontemporer Bisnis Islam Di Era Digital, (Yogyakarta:
Deepublish, 2019), 46-47.
22 Dian Handayani, “Strategi Komunikasi Bisnis Pt. Grab Indonesia Dalam Menghadapi Krisis Pandemi Corona”, Gandiwa: Gagasan, Media Dan Wacana, Vol. 1 No. 1 (2021), 56.
23 Muhammad Luqman Hakim, Strategi Bisnis Di Era Covid-19, (Yogyakarta: Bintang Pustaka Madani, 2020), 1.
services, recruitment services), The moonlighting route (membentuk the business team skill).24
Strategi komunikasi bisnis melalui persuasi yang efektif menurut Djoko Purwanto mencakup beberapa komponen penting yaitu:25
1) Menetapkan Kredibilitas
Kredibilitas merupakan Kapasitas untuk mendapatkan kepercayaan orang lain. Upaya untuk meyakinkan akan dianggap menipu jika tidak memiliki kredibilitas.
2) Kerangka Argumentasi
Mengembangkan argumentasi melalui AIDDA (Attention, Interest, Desire, Decision, Action). Menurut Onong yang dikutip oleh Husna, teori AIDDA merupakan hasil yang menjelaskan bagaimana khalayak dapat memahami sebuah iklan yang mengadopsi pola pikir untuk mendapatkan hal-hal yang telah disediakan dalam iklan tersebut. Teori AIDDA dinyatakan dalam empat tahap berikut:
a) Attention (perhatian)
Memulai komunikasi dengan menarik perhatian pelanggan ke produk yang diiklankan. Untuk mendorong konsumen memperhatikan barang yang mereka buat, pemasar harus inventif dalam mempromosikan produk tersebut.
24 Sumarsid, Kewirausahaan Membentuk Mindset Mahasiswa Dengan Pendekatan, Teori, Kasus dan Pendekatan Praktek, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2020), 17.
25 Said Afriaris, Sry Windartini, “Model Pengembangan Strategi Komunikasi Bisnis untuk Mencapai Tujuan Pemasaran pada Usaha Kecil Menengah (Studi Kasus Pada Konsep Usaha Rumah Tangga Kerak Nasi)” Jurnal EKOBISTEK Vol.9, No. 1 (2020),14.
b) Interest (minat)
Jika telah mendapatkan perhatian konsumen, Mereka harus bekerja untuk mempromosikan minat pada produk yang dipasarkan.
c) Desire (hasrat)
Konsumen akan mengembangkan keinginan atau rasa ingin memiliki dan memilih suatu produk setelah mengembangkan hasrat terhadap produk.
d) Decision (keputusan)
Rasa ingin memiliki tersebut kemudian menjadikan konsumen mengambil keputusan, bagi penawar belum apa-apa, sebab harus adanya keputusan untuk membeli
e) Action (tindakan)
Tahapan dimana di konsumen agar mengambil tindakan untuk mulai membeli produk kita sekarang.26
3) Memilih Daya Pemikat
Mayoritas pesan persuasif meyakinkan melalui daya tarik rasional (Logical appeals) dan emosional (Emotional appeals).
Empat faktor yang mempengaruhi keduanya yaitu tindakan yang diharapkan, ekspektasi audiens, jumlah hambatan yang harus diatasi, dan tingkat kemampuan untuk menjual konsep.
26 Asmaul Husna, “Strategi Komunikasi Bisnis El-Hanief Dalam Upaya Membranding Usaha Konveksi Pertama Di Banda Aceh”, (Skripsi, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Darussalam Banda Aceh, 2018), 37.
b. Komponen-komponen Strategi Komunikasi Bisnis
Keberhasilan strategi komunikasi diperoleh dari menganalisis keunggulan dan kesiapan semua komponen. Komponen sama seperti unsur-unsur komunikasi. Salah satunya yaitu formula Lasswell berisi:27 1) Who? (Siapakah komunikatornya) meliputi kepercayaan diri,
kredibilitas, terbuka, jujur, disiplin, berkeinginan keras, penuh perhitungan logika dan mawas diri.
2) Says what? (Pesan apa yang dinyatakannya) meliputi benar, autentik, rasional, terukur, valid, dan cepat.
3) In which channel (Media apa yang digunakannya) meliputi elektronik, cetak, grafis gambar, infografis, visual diam atau gerak, audio dan audio visual
4) To whom? (Siapa komunikannya) meliputi personal, kelompok terbatas, masyarakat, dan orang yang membutuhkan laporan.
5) With what effect (Efek apa yang diharapkan) meliputi komunikan memahami pesan, bekerja sama dalam memahami pesan, menjalin saling pengertian, terjadinya perbedaan persepsi, ingin menunjukkan arah pesan, menawarkan perbandingan pesan yang dimaksud, meningkatkan persepsi baru yang sesuai atau tidak selaras, saling memperkaya pemahaman pesan, dan terfokus pada pencapaian tujuan bersama.
27 Edi Suryadi, Strategi Komunikasi Sebuah Analisis Teori dan Praktis Di Era Global, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2018), 31.
c. Tahapan Strategi Komunikasi Bisnis
Menurut David sebagaimana dikutip oleh Sutrisno mengatakan bahwa untuk menerapkan strategi secara efektif, harus ada banyak langkah dalam prosesnya. Secara umum, strategi melewati tiga tahap, yaitu:28
1) Perumusan Strategi
Isinya meliputi penetapan tujuan, mempertimbangkan kemungkinan dan ancaman dari luar, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari dalam, menetapkan objektivitas, menemukan solusi alternatif, dan memilih taktik mana yang akan digunakan.
2) Impelementasi Strategi
Tahap pelaksanaan strategi ini merupakan pewujudan dari perumusan strategi yang membutuhkan dedikasi dan kerjasama tim.
Tanpa hal ini, proses pengembangan dan analisis strategi ini hanya akan menjadi mimpi belaka.
3) Evaluasi Strategi
Evaluasi strategi diperlukan karena Keberhasilan yang dapat diukur untuk menetapkan target berikutnya. Evaluasi diperlukan untuk memastikan tujuan yang telah ditetapkan telah terpenuhi karena berfungsi sebagai standar strategi yang akan digunakan kembali oleh suatu organisasi.
28 Tri Sutrisno, “Strategi Komunikasi Driver Gojek Untuk Menarik Simpati Pelanggan (Studi Pada Komunitas Gojek Demang Di Palembang)”, (Skripsi, Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, 2018), 23.
d. Urgensi Komunikasi dalam Bisnis (Pemasaran)
Pemasaran tradisional menempati kedudukan yang utama pada suatu produk. Ini dimulai dengan anggapan bahwa tidak akan ada cukup pilihan bagi pelanggan untuk memilih produk yang mereka inginkan di pasar yang tidak kompetitif. Transaksi masih berkisar pada pelaksana keinginan semata. Komunikasi dalam hal ini tidak terlalu diperlukan selain sekedar menyampaikan keinginan untuk menawarkan barang itu sendiri dan penerimaan atau penolakan pelanggan terhadap barang tersebut.
Meskipun pasar masih dalam bentuk yang paling sederhana, komunikasi tetap penting untuk memastikan bahwa apa yang dimaksudkan dari pemasar (komunikator) hingga calon konsumen (komunikan) tepat. Setidaknya pemasar memberikan informasi produk dan layanan dalam hal yang dapat dipahami pelanggan. disampaikan dengan menggunakan etika (tata krama) yang biasanya digunakan dalam interaksi sosial, serta dengan cara yang dapat diterima oleh konsumen. Penggunaan komunikasi nonverbal (bahasa tubuh) yang akrab bagi pelanggan tidak selalu diperlukan. Jika komunikator ingin berhasil mencapai tujuan pemasaran mereka, mereka harus mengambil langkah-langkah sederhana seperti ini
Jika pemasar tidak dapat mengomunikasikan poin-poin yang disebutkan di atas, komunikasi dapat menjadi terhambat (noise) dan menyebabkan kesalahpahaman. Menurut Deddy Mulyana, jika pada
awalnya persepsi buruk, komunikasi juga akan buruk. Pemasaran biasa gagal menghasilkan penjualan karena pelanggan potensial memiliki persepsi yang salah tentang barang, bukan karena kualitas produknya yang buruk.
Dalam membuat istilah baru untuk komunikasi pemasaran, para ahli berusaha untuk menggabungkan ilmu komunikasi dan ilmu pemasaran. Komunikasi pemasaran, menurut Barry Callen adalah setiap tindakan yang diambil oleh seluruh perusahaan Anda yang berdampak pada bagaimana klien Anda berperilaku atau memandang Anda. Proses komunikasi pemasaran terdiri dari dialog antara Anda dan konsumen Anda di mana Anda mendengarkan masalah mereka dan kemudian mengirimi mereka pesan sebagai tanggapan.
Hampir tidak mungkin pemasaran berhasil tanpa komunikasi, maka para profesional telah berikhtiar untuk mengintegrasikan kedua bidang tersebut. Pemasaran selalu melibatkan komunikasi. Tindakan berkomunikasi tidak menyatukan orangorang dengan orang, tetapi orang dengan mesin Namun aspek komunikasi tetap saja harus ada supaya simbol-simbol yang dirancang dalam mesin computer tersebut dapat dipahami oleh pemakainya. Terkadang dibutuhkan pengetahuan dan banyak pembiasaan untuk membiasakan berbisnis dengan perangkat teknologi. Penggunaan komunikasi adalah inti dari pendidikan konsumen.
Leonard L. Berry dan James H. Fennely terdorong untuk mengeksplorasi aspek komunikasi ketika mereka menulis buku Marketing for Bankers. Keduanya secara sukarela menerima teori komunikasi untuk menjelaskan fenomena perbankan, seperti proses Harold D. Laswell dan Wilbur Schramm. Sementara Schramm paling dikenal untuk mengedit buku The Process and Effect Mass Communication, Laswell terkenal karena bukunya tahun 1948 Power and Personality (1954). Ini menunjukkan perlunya ilmu komunikasi untuk membantu penduduk dunia memahami dirinya. Kegiatan bisnis dan komunikasi sering hidup berdampingan dan terhubung, tidak dapat dibagi-bagi.
Upaya promosi dibandingkan dengan aliran darah tubuh dalam teori pemasaran 4P (Product, Price, Promotion and Place) Philip Kotler yang terkenal. Karena itu, begitu promosi berakhir, begitu pula pemasarannya. Robert J. Bensly sampai pada kesimpulan bahwa kombinasi berdasarkan 4P didasarkan pada pengetahuan tentang keinginan dan kebutuhan segmen pasar sasaran, untuk menawarkan pertukaran dengan apa yang mereka lakukan saat ini. Kesimpulan ini dicapai bahkan ketika menguraikan konsep "Bauran pemasaran". Jelas bahwa komunikasi adalah kunci untuk memahami apa yang diinginkan, dibutuhkan, dan pasar.
Untuk memperkenalkan, menginformasikan, menawarkan, mempengaruhi, dan mempertahankan perilaku pembelian konsumen
dan calon konsumen, Neni Yulianita mengklaim bahwa peran komunikasi pemasaran semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Perusahaan harus bekerja keras agar tidak tenggelam dalam menghadapi persaingan komersial yang semakin ganas karena dikalahkan oleh barang-barang yang sebanding, baik produk baru maupun lama yang telah bertahan untuk mengembangkan citra merek atau brand image.
Dari pandangan Yulianita diatas menunjukkan bahwa Peningkatan kualitas produk tidak lagi menjadi fokus upaya pemasaran suatu perusahaan. Produknya masih penting, dan nama konsentrasinya perlu diubah menjadi citra (image). Di masa sekarang, konsumen lebih mementingkan citra produk daripada hal yang sebenarnya. Di sini, komunikasi membantu dalam mempromosikan citra produk untuk membangkitkan rasa ingin tahu, membangkitkan keinginan, dan akhirnya mendorong pembelian. Model pembelian telah berubah dari kebutuhan (need) menjadi dorongan keinginan (need) di zaman modern ini. Orang sering membeli barang bukan karena kebutuhan tetapi karena keinginan, seperti keinginan untuk bergaya, keinginan untuk mempertahankan posisi sosial tertentu, dan kepuasan lainnya.
Callen menyatakan bahwa citra merek merupakan jumlah dari semua persepsi klien tentang barang atau jasa Anda. Meskipun merek hanya ada di benak pelanggan dalam keadaan sadar dan tidak sadar,
inilah yang memotivasi perilaku mereka dengan cara yang sangat nyata.
Yulianita menegaskan bahwa di era modern, fenomena pemasaran barang atau jasa juga harus menjawab kebutuhan psikologis konsumen atau pengguna sebenarnya dari barang atau jasa tersebut dan tidak lagi dilihat semata-mata dari perspektif fungsional. Francis C.
Rooney mengutip dalam Kotler bahwa individu tidak lagi membeli sepatu untuk menjaga kaki mereka tetap kering dan hangat. Sepatu dibeli karena memberikan pemakainya rasa maskulinitas, feminitas, keras, eksklusivitas, modernitas, masa muda, kemewahan, dan gaya.
Membeli sepatu telah berkembang menjadi proses emosional. Bisnis hari ini menjual kegembiraan alih-alih menjual sepatu.
Hasil akhir dari pendidikan masyarakat pada akhirnya adalah orang membeli suatu produk. Membeli sepatu sama dengan membeli atribut sosial. Beberapa ahli mengklaim bahwa pemasaran, atau lebih tepatnya komunikasi pemasaran, diperlukan untuk kualitas sosial ini juga. Wahyuni Pudjiastuti (2016: 87) mengklaim bahwa pemasaran sosial, Kotler menambahkan tiga P yaitu personel, presentation, dan proses. Pemasaran sosial dilakukan oleh personel. Target audiens disajikan dengan program pemasaran sosial melalui presentation, dan masyarakat dipandu ke produk sosial melalui proses tersebut.29
29 Redi Panuju, Komunikasi Pemasaran (Pemasaran Sebagai Gejala Komunikasi, Komunikasi Sebagai Strategi Pemasaran), (Jakarta: Kencana, 2019), 7-9.
e. Konsep Komunikasi Bisnis
Konsep adalah makna dari suatu objek yang dapat diartikan secara berbeda tergantung pada situasi atau konteksnya. Conceptum adalah kata Latin yang berarti "segala sesuatu yang dapat dipahami."
Menurut Aristoteles, konsep merupakan unsur utama dalam perkembangan ilmu pengetahuan.
Konsep juga dapat dianggap sebagai gambaran mental yang dikomunikasikan melalui kata atau simbol. Pernyataan berikut berfungsi sebagai deskripsi umum dari komunikasi pemasaran:
1) Semua metode komunikasi yang digunakan oleh bisnis untuk mendidik orang tentang suatu produk dan memengaruhi keputusan pembelian mereka.
2) Cara untuk berkomunikasi dengan klien dan konsumen tentang keunggulan dan nilai produk untuk layanan yang diberikan.
3) Proses komunikasi dibuat dimulai dengan tahap pra-penjualan, tahap penggunaan, dan tahap pasca-penggunaan.
4) Program untuk komunikasi yang ditargetkan pada pasar tertentu, atau bahkan orang-orang tertentu. terutama karena setiap konsumen dan klien adalah unik.
5) Selain “bagaimana pemasar dapat menjangkau konsumen atau pelanggan”, kegiatan komunikasi juga "bagaimana pemasar dapat mengidentifikasi cara agar konsumen dan calon pelanggan dapat dengan mudah menjangkau produk perusahaan”.
f. Strategi Komunikasi dan Target
Strategi komunikasi memungkinkan pelaksanaan tindakan komunikasi untuk target komunikasi yang dimaksudkan sebagai target perubahan. Bahwa dalam strategi komunikasi pemasaran, tujuan utamanya adalah membangkitkan perhatian masyarakat akan kebutuhan akan suatu produk, jasa, atau nilai. Begitu perhatian telah dibangkitkan, tujuan yang paling penting adalah membujuk pelanggan setia untuk membeli produk, layanan, atau nilai yang ditargetkan.
Jadi, ketika tujuan komunikasi adalah untuk meningkatkan kesadaran, maka strategi komunikasi adalah menyebarkan informasi tentang suatu kebutuhan akan suatu produk sehingga masyarakat mengetahuinya. Strategi komunikasi kemudian adalah bagaimana mengubah pengetahuan orang tentang suatu produk menjadi perhatian pada produk itu ketika tujuan komunikasi adalah untuk membuat mereka memperhatikan suatu produk, layanan, atau nilai. Dengan cara yang sama, ketika target audiens suatu produk adalah loyalitas masyarakat, strategi komunikasinya adalah bagaimana membujuk mereka untuk memilih atau membeli produk tersebut.30
Ketiga teknik komunikasi tersebut di atas harus mempertimbangkan faktor-faktor lain di sektor korporasi, seperti 1) kesadaran proses komunikasi, 2) berpikir positif, dan 3) pemahaman
30 Burhan Bungin, Komunikasi Pariwisata Pemasaran dan Brand Destinasi, (Jakarta:
Kencana, 2017), 62-63.
Bahasa, 4) kejelasan pesan, 5) Persuasif, 6) Kelengkapan pesan, 7) dan Keinginan baik.
Seluruh proses komunikasi harus dipandang sebagai proses konversi pesan antara dua pihak agar dapat menerapkan strategi komunikasi secara efektif. Strategi komunikasi harus mempertimbangkan semua pihak yang terlibat dalam proses komunikasi karena kedua belah pihak memiliki kepentingan dan saling berbagi pengetahuan.
Setiap fase dalam rencana komunikasi harus dibangun di atas gagasan bahwa semua pihak yang terlibat mampu melakukan perubahan jika mereka menyadari kebutuhan akan perubahan dan memperhatikannya. Oleh karena itu, rencana komunikasi dilaksanakan dengan menggunakan bahasa yang dapat dipahami oleh kedua belah pihak. Kejelasan pesan dalam komunikasi juga harus diperhatikan agar tujuan komunikasi dapat tercapai, dengan menitikberatkan pada pesan komunikator.
Memastikan bahwa orang lain telah memahami tujuan komunikasi dan bersedia melakukan penyesuaian, persuasi diperlukan untuk mencapai target yang diinginkan. Kemampuan untuk memaksa orang lain untuk berubah juga diperlukan untuk proses persuasi.
Tujuan persuasi yang perlu dicapai adalah kesediaan orang tersebut untuk melakukan perubahan ini.