A. Gambaran Obyek Penelitian 1. Usaha Dagang Athyyah
2. Strategi komunikasi bisnis Pengusaha Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam mempertahankan eksistensi pada masa
Kalau tidak begitu bisa lepas, apalagi sekarang saingannya pasar online” 88
Dengan adanya pandemi covid-19 ini, hanya bisa mengandalkan loyalitas tali persaudaraan dari mitra bisnis lama maupun reseller.
Begitupun dari pengusaha ke pembeli baru maupun pelanggan dengan cara penguatan produk melalui cara memberi pengetahuan seputar produk ke pembeli seperti bahan yang digunakan dalam produk UD Perdana dan manfaatnya, lalu membuat pembeli menjadi perhatian terhadap produk seperti menanamkan memori atau kesan yang bagus sehingga bisa memilih dan membeli produk tersebut. Jika memori berupa kesan yang bagus sudah tertanam, maka pembeli akan loyalitas terhadap produk tersebut. Contohnya yaitu mengingat harganya, bahannya, dan mereknaya.
2. Strategi komunikasi bisnis Pengusaha Usaha Mikro, Kecil dan
ini dikenal sebagai bauran pemasaran, atau lebih khusus lagi, formula
"4P", yang merupakan singkatan dari product, price, place, dan promotion.
a. Usaha Dagang Athyyah 1) Produk (Product)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan. Seseorang membeli suatu barang atau jasa bukanlah karena fisik saja, namun bisa karena manfaatnya, kepuasannya, dan lain-lain. Oleh karena itu pengusaha harus bisa kreatif terhadap produk, hal ini dikarenakan setiap konsumen sangat variatif apalagi produk termasuk bagian sentral dalam marketing.
Pandemi covid-19 membuat penjualan mengalami kelesuan.
Kelesuan ini hampir membuat kebangkrutan pada UD Athyyah.
Mulai dari penurunan permintaan pasar, sistem gagal bayar pada permintaan sebelumnya sehingga membuat pengusaha harus melakukan strategi mempertahankan bisnisnya. Salah satunya yaitu strategi melalui produk seperti inovasi baru terhadap produk.
“Kami menyesuaikan produk sesuai dengan keinginan pasar agar konsumen tidak bosan menerima produk kita. Dulu kami terfokus dengan sandal atau sepatu kulit mereknya Giardo dan Gardiano yang terbuat dari kulit premium. Tetapi sejak adanya pandemi, lebih fokus ke Atozz yang terbuat dari sintetis. Itu produk baru kami, baru ada waktu pandemi Juni 2020. Produk lama kami segmentasi pasarnya untuk lelaki dewasa sedangkan produk baru kami untuk remaja unisex.” 89
89 Mochammad Yani, diwawancarai oleh penulis, Mojokerto, 27 Agustus 2022.
Awalnya produk yang di UD Athyyah berjenis kulit yang bermerek Giardo dan Gardiano. Segmentasinya untuk lelaki dewasa umur 40 tahunan untuk kegiatan santai. Penjualan produk ini mengalami penurunan pembelian oleh pemakai maupun mitra bisnis saat adanya pandemi covid-19. Maka dari itu pengusaha membikin inovasi baru terhadap produk. Produk baru di UD Athyyah ini membuat penjualan meningkat secara perlahan, meski demikian untuk produk lama sangat minim permintaan sehingga minim pula produksi dan penjualannya.
Ide inovasi baru ini didapat Ketika pengusaha UD Athyyah mempelajari hal-hal baru dengan mengunjungi ke pabrik-pabrik besar terkait pengetahuan dan pengelolaan seputar bahan hingga proses finishingnya. Tidak hanya itu, pengusaha UD Athyyah juga mempelajari tentang sistem penjualan digital. Pengusaha UD Athyyah membuat produk baru yang terbuat dari jenis sintetis dengan model-model terbaru yang kekinian menyesuaikan dengan remaja masa kini. Produk ini untuk perempuan dan lelaki, akan tetapi yang untuk lelaki cenderung ke feminis. Disinilah membuat pengusaha UD Athyyah percaya diri dengan produk baru buatannya. Hal ini diperkuat oleh karyawan UD Athyyah mengenai perubahan jenis produk dari konvensional (kulit) menjadi modern (sintetis) yaitu :
“Awalnya produk disini hanya kulit namun modelnya banyak ada 150an, tetapi waktu pandemi ada inovasi baru. Nama
mereknya Atozz. Bahannya beda dengan produk basic kita yang kulit sedangkan Atozz ini dari jenis sintetis. Modelnya hanya ada 9 item. (sambil menunjukkan produknya) Awalnya waktu pandemi tidak ada orderan sampai beberapa bulan, namun waktu ada produk baru ini langsung ramai sekali.” 90
Jenis produk lamanya yaitu kulit premium dengan 150 model. Namun produk ini kurang diminati masyarakat, terbukti dengan penurunan penjualan. Maka dari itu adanya inovasi produk yaitu jenis sintetis dengan 9 macam model. Produk atozz ini ternyata digemari oleh kalangan remaja, dibuktikan dengan permintaan yang meningkat setiap minggunya. Penjualan di UD Athyyah pun perlahan demi perlahan mulai bangkit lagi setelah tidak adanya sama sekali penjualan dan aktivitas di pabrik. Hal ini diperjelas pula dengan mitra bisnis barunya UD Athyyah yang mana mulai September 2020. Tentunya ini yang memperkuat bahwa produk di UD Athyyah berkualitas bagus karena mendatangkan reseller maupun mitra bisnis baru.
“Saat kami tahu bahwa produk Atozz itu buatan UD Athyyah, kami tertarik untuk menjadi mitra bisnis disitu.
Apalagi setelah kami menganalisis tentang sosial medianya, review pembeli sangat bagus begitupun dengan penjualannya tinggi sehingga kami berani untuk menjual kembali. Kami ambil yang model khusus cewe seperti flatshoes. Kalau produk sandalnya yang model ban dua dan menjadi best seller. Menurut saya sejauh ini produknya kuat, jarang ada komplain. Jadi begini, produknya tidak bisa dipakai sehari-hari, karena produk dikhususkan untuk fashion. Nah kendalanya itu semisal orangnya punya sandal itu saja, otomatiskan dipakai terus, tidak lama sepertinya empat
90 Nur Kholis, diwawancarai oleh Penulis, Mojokerto, 3 September 2022.
bulanan karetnya sobek meski alasnya masih bagus, solnya masih bagus.” 91
Produk baru di UD Athyyah ini mendatangkan mitra bisnis baru. Menurut mitra bisnis produk Atozz terkenal dan banyak peminat. Ditinjau dari sosial media seperti review pembeli, dan jumlah pembelian yang tinggi. Tidak hanya itu, produknya juga bagus dengan bahan yang premium. Meski demikian, setiap mitra bisnis wajib mempunyai merek sendiri yang sudah dipatenkan di HAKI. Hal ini dikarenakan agar tidak dicuri oleh orang lain. Mitra bisnis baru ini menamai mereknya Rostock. Tidak hanya itu, mitra bisnis baru ini selalu memerhatikan pangsa pasar seperti produk apa yang dibutuhkan, model apa yang terbaru, jenis apa yang baru, komplain apa yang didapatkan, solusi apa yang harus dilakukan dan lain sebagainya.