• Tidak ada hasil yang ditemukan

HAGIA SHOPIA SEBAGAI OBJEK ESTETIKA

Nur Aini

Academic year: 2024

Membagikan "HAGIA SHOPIA SEBAGAI OBJEK ESTETIKA "

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

HAGIA SHOPIA SEBAGAI OBJEK ESTETIKA

Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas akhir semester mata kuliah Estetika

Disusun Oleh : Nur Aini (20021264007)

Dosen Pembimbing :

Tri Cahyo Kusumandyoko, S.Sn., M.Ds.

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2021

(2)

2 DAFTAR ISI

Sampul……… 1

Daftar Isi……… 2

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang……… 3

B. Rumusan Masalah………... 4

C. Tujuan………. 4

BAB II Pembahasan A. Definisi Estetika Terapan..……… 5

B. Sejarah Hagia Shopia……….. 5

C. Penguasa Hagia Shopia…………... ……… 6

D. Hagia Shopia Sebagai Objek Estetika Terapan ………..……. 6

E. Sejarah Alih Fungsi Hagia Shopia 2020…..………..……….. 8

BAB III Penutup Kesimpulan……….. 9

Saran………. 9

Daftar Pustaka……….. 10

(3)

3 BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Sekarang ini sejarah penaklukan konstantinopel menjadi sorotan warga dunia.

Salah satu penyebabnya adalah perubahan kebijakan status museum Hagia Shopia menjadi masjid oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan. Hal tersebut mendapat respon yang luar biasa terutama negara barat dan negara Islam. Sehingga muncul pro dan kontra, masyarakat yang pro terhadap keputusan tersebut beranggapan bahwa setiap negara memilki hak untuk menentukan status identitasnya sesuai dengan keputusan warga negaranya. Sedangkan , masyarakat yang kontra berpendapat apabila status Hagia Shopia dirubah dari museum menjadi masjid, maka masyarakat non muslim atau masyarakat umum akan kesulitan untuk mengakses Hagia Shopia seperti sebelumnya.

Sebelumnya Hagia Shopia sendiri merupakan sebuah museum sejak tahun 1934.

Hal itulah yang menimbulkan kecaman juga dari presiden Amerika Serikat bahwa menurutnya Hagia Shopia merupakan museum cagar budaya dunia yang dapat diakses oleh semua kalangan masyarakat, dan setelah difungsikan sebagai masjid kalangan umum akan kehilangan akses tersebut. Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis juga sependapat dengan Amerika Serikat, yang menyatakan bahwa keputusan presiden Turki dianggap menyinggung semua kalangan masyarakat yang menganggap Hagia Shopia sebagai monumen tersebut sebagai warisan dunia.

Bukan hanya dari negara-negara Barat yang kontra, dari umat Islam ada yang mendukung kebijakan Turki tersebut salah satunya dari kelompok Hamas Palestina.

Menurut Rafat Mura, kepala kantor Internasional Hamas melalui pernyataan tertulis dari laman Anadolu Agency pada Sabtu 11 Juli 2020 yang mengatakan bahwa membuat Hagia Sophia untuk dijadikan tempat shalat adalah momen membanggakan bagi umat Muslim dunia. Ia mendukung dan menyambut baik keputusan Turki yang mengubah Museum Hagia Sophia menjadi Masjid [1].

(4)

4 B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud estetika terapan?

2. Bagaimanakah sejarah Hagia Shopia bermula?

3. Siapakah tokoh penguasa atau pendiri Hagia Shopia?

4. Bagaimana kaitan Hagia Shopia sebagai objek estetika terapan?

5. Kenapa Hagia Shopia dialih fungsikan menjadi masjid? Dan kapan diresmikannya?

C. Tujuan

Dalam penyusunan makalah ini ditujukan untuk mengetahui sejarah singkat bagaimana Hagia Shopia berdiri hingga beralih fungsi beberapa kali pada tahun-tahun tertentu. Dan setelah mengetahui sejarah singkat Hagia Shopia maka kita akan mengetahui bagaimana hubungannya Hagia Shopia sebagai objek estetika terapan, dan kaitannya dengan teori prinsip estetika terapan.

(5)

5 BAB II

Pembahasan

A. Definisi Estetika Terapan

Karya seni yang memiliki nilai guna selain nilai keindahan bisa disebut dengan seni terapan. Atau bisa juga disebut juga dengan karya seni yang memiliki nilai guna lebih tinggi daripada nilai keindahannya. Contohnya seperti kursi yang terbuat dari bahan rotan.

Kursi rotan dinilai estetik atau indah dengan tekstur yang tercipta dari anyaman rotan, namun nilai gunanya jauh lebih tinggi atau sangat berguna sebagai tempat duduk.

Dari penjabaran diatas, estetika terapan bisa disebut sebagai proses mempelajari karya seni terapan atau ilmu yang mengkaji tentang karya seni terapan.

B. Sejarah Hagia Shopia

Hagia Sophia ini awalnya merupakan markas Kristen Ortodoks sedunia, sebagaimana Vatikan merupakan markas Kristen Katolik sedunia. Sebelum ditaklukan oleh Muhammad Al-Fatih, Umat Islam berupaya menaklukan Konstantinopel beberapa kali sebelum era Turki Usmani [1].

Sultan Muhammad Al-Fatih membangun benteng di daratan eropa sebagai langkah awal rencana penguasaan konstantinopel. Tepatnya pada 1453 Turki Usmani dibawah pimpinan Sultan Muhammad Al-Fatih dapat menguasai atas kota tersebut dan memerintahkan agar adzan dikumandangkan di Gereja Hagia Sophia sebagai pengumuman kepada umat manusia bahwa gereja itu dirubah menjadi masjid dan umat Islam menjadi penguasa yang baru di Konstantinopel [1].

Setelah itu Sultan Al-Fatih juga mengubah nama kota tersebut menjadi Istambul (Islam Bul) yang berarti Kota Islam. Dan juga dijadikan sebagai ibukota Turki seterusnya sampai dibubarkannya Turki Usmani pada tahun 1924 oleh bapak Turki Modern Mustafa Kemal Pasha dan berubah konsep negara menjadi Turki Modern.

Sultan Al-Fatih juga membeli separuh gereja yang ada di kota untuk dijadikan sebagai masjid, sisanya tetap sebagai gereja untuk menghormati penduduk lain yang beragama kristen untuk tetap beribadah sesuai keyakinan mereka.

(6)

6 C. Penguasa Hagia Shopia

Kaisar Bizantium Konstanius menugaskan pembangunan pertama Hagia Shopia pada tahun 360 M. Hagia Shopia saat itu dibangun sebagai gereja pertama di Konstantinopel yang namanya diambil dari nama ayah Konstantius, yaitu Konstantius I yang merupakan penguasa pertama Byzantium.

Kemudian Hagia Shopia terbakar pada tahun 404 M, dikarenakan terjadinya kerusuhan konflik politik keluarga kaisar. Setelah itu dibangun kembali Hagia Shopia dan selesai pada tahun 415 M oleh Kaisar Theodosios II. Setelah satu abad berjalan, Hagia Shopia kembali dibakar karena terjadinya pemberontakan Nika.

Setelah kerusakan tersebut, Justinianus memerintahkan untuk melakukan pembongkaran Hagia Shopia sebab tak dapat diperbaiki. Pembongkaran ini terjadi pada tahun 532 M. Justinianus memerintahkan arsitek Isidorus (Milet) dan Anthemios (Tralles) sebagai perancang baru Hagia Shopia. Kemudian pembangunan ketiga selesai pada tahun 537 M yang berdiri hingga sekarang. Mereka membangun Hagia Sophia dalam enam tahun. Meskipun, mereka memiliki masalah dengan atap kubah; Oleh karena itu, kubah runtuh pertama selama konstruksi, setelah itu dua dekade kemudian. Dengan demikian, Isidorus Muda dinominasikan untuk membangun atap baru, yang bertahan hingga saat ini.

Hagia Sophia membentuk kombinasi dari aula berkubah dan aula persegi panjang yang diproyeksikan [2].

D. Hagia Sophia Sebagai Objek Estetika Terapan

Gambar 1 : mewakili Hagia Sophia. Istanbul, Turki (Pedalaman). Mahkota kubah naik 55 meter di atas lantai.

(7)

7 Pada pembangunannya yang ketiga oleh arsitek Isidorus (Milet) dan Anthemios (Tralles) dibangun kembali sebagai simbol puncak ketinggian dari arsitektur Bizantium.

Orang-orang Bizantium mulai mengenal arsitektur Islam berupa kubah. Arsitektur kubah dianggap praktis dan pada pembangunan ini memerlukan batu bata yang lebih ringan daripada penggunaan beton pada arsitektur orang-orang nasrani di Roma.

Kubah Hagia Sophia adalah perubahan signifikan dalam sejarah konstruksi bangunan. Kepentingan ini berasal dari transformasi dari denah melingkar ke persegi.

Meskipun desain khusus ini, kubah melingkar di atas dasar persegi [2].

Gambar 2 : menunjukkan transfer kubah ke rencana persegi dengan liontin.

Penjelasan singkat diatas dapat kita cermati bahwa Hagia Shopia memiliki nilai fungsional yang sangat beragam dalam sejarahnya. Selain juga nilai arsitekturnya sangat indah. Bahkan dalam proses pembangunannya pun memerlukan berbagai macam proses, dimulai dari kehancuran Hagia Sophia yang pertama, kemudian terjadinya pembangunan renovasi, lalu hancur lagi, dan akhirnya pembangunan yang ketiga selesai hingga bisa kita lihat sampai saat ini.

Secara fungsional pun Hagia Sophia sangat erat juga dengan proses sejarahnya.

Yang pembangunan awalnya berfungsi sebagai markas kristen ortodoks, kemudian terjadi penaklukan konstantinopel oleh Sultan Al-Fatih kemudian dirubah fungsi sebagai masjid, hingga beralih fungsi menjadi Museum selama bertahun-tahun. Dan kembali diubah menjadi Masjid kembali oleh Presiden Erdogan.

(8)

8 Sejarah perubahan nilai fungsional ini berkaitan dengan salah satu prinsip Estetika Terapan milik Hekkert (2006), prinsip ke 2 yaitu Unity in Variety (kesatuan dan keberagaman), prinsip ini bisa dijelaskan sebagai berikut : “kita cenderung melihat hal-hal yang berdekatan / terlihat, terdengar, atau terasa sama sebagai satu kesatuan milik bersama (pengelompokan)”.

Hal ini terkait dengan proses perubahan nilai fungsional Hagia Sophia terhadap respon masyarakat sekitar. Mereka menerima saat bangunan tersebut berfungsi sebagai gereja pada awal pertama pembangunannya, kemudian berubah fungsi menjadi masjid saat penaklukan konstatinopel oleh Sultan Al-Fatih, dan sejarah berikutnya hingga berfungsi kembali sebagai masjid. Meskipun ada yang tidak menyetujui kebijakan-kebijakan tersebut, namun Hagia Sophia tetaplah diterima sebagai situs bersejarah dunia yang harus dijaga. Hal ini ada kaitannya juga bahwa sebuah desain memiliki fungsi sebagai pembangun makna (significance) menurut Heskett dan fungsi eksperimental (pengalaman) menurut Hekkert.

E. Sejarah Alih Fungsi Hagia Shopia 2020

Berakhirnya Turki Utsmani dimulai sejak berkuasanya Mustafa Kemal Pasha sebagai penguasa setelahnya. Ia memiliki kebijakan menjadikan Turki sebagai bagian dari negara barat, sehingga menghilangkan kebudayaan atau kebiasaan Islam seperti melarang hijab atau pakaian tertutup di tempat umum. Hal ini membuat kekecewaan masyarakat muslim yang selama ini menjalankan kebiasaan beragama dengan baik.

Hingga pada tahun 2004 Erdogan terpilih menjadi presiden Turki melalui pemilihan umum. Yang kemudian dianggap sebagai kebangkitan Islam kembali di negara Turki. Ia memiliki kebijakan baru diantaranya : membebaskan berpakaian hijab di berbagai sektor, kemudian kebijakan mengembalikan fungsi Hagia Sophia sebagai masjid yang menjadi kebijakan kontroversial bagi beberapa masyarakat yang kontra akan kebijakan tersebut respon negatif muncul terutama dari negara-negara barat. Resminya Hagia Sophia kembali sebagai masjid ditandai dengan dilaksanakannya salat Jumat pertama pada tanggal 24 Juli 2020. Meskipun sudah beralih fungsi sebagai masjid, presiden Erdogan tetap mengijinkan siapapun memasukinya. Terkait perubahan fungsinya itu merupakan kedaulatan Turki.

(9)

9 BAB III

Penutup

A. Kesimpulan

Setiap bangunan bersejarah memiliki nilai estetika, seperti sejarah Hagia Sophia.

Proses pembangunan memiliki nilai estetik bagaimana ia hancur kemudian dibangun kembali hingga tiga kali. Secara fungsional pun memiliki berbagai kegunaan atau fungsi yaitu, bermula dari gereja/markas kemudian berubah menjadi museum, dan berubah kembali menjadi masjid.

Dari proses-proses tersebut kita dapat mempelajari proses estetik bermula, kemudian tokoh-tokoh yang terlibat dan juga sistem kepemimpinannya.

B. Saran

Saya sadar masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh sebab itu, saran, kritik, dan masukan dari pembaca sangat diperlukan. Semoga penulisan makalah ini bermanfaat untuk saya sebagai bahan evaluasi, dan tentunya juga bermanfaat untuk pembaca.

(10)

10 DAFTAR PUSTAKA

[1] B. Sujati and W. Iryana, “Transformasi Museum Hagia Sophia oleh Erdogan Persfektif Sejarah dan Implikasinya bagi Indonesia,” Tazkir J. Penelit. Ilmu-ilmu Sos. dan

Keislam., vol. 6, no. 2, pp. 277–290, 2020, [Online]. Available:

http://194.31.53.129/index.php/TZ/article/viewFile/2690/2343.

[2] S. Sqour, “Influence of Hagia Sophia on Construction of Dome in Mosque Architecture,” 2016, doi: 10.15242/iie.e0516006.

Referensi

Dokumen terkait

menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat

Sejarah Negara Republik Indonesia, Sejarah Negara Republik Demokratik Timor Leste, Konflik yang terjadi di Timor Timur dan akibatnya, status warga masyarakat yang

Pelaksanaan Ujian Nasional yang masih menjadi pro-kontra di masyarakat untuk terus diadakan atau dihapuskan dengan berbagai argumennya masing-masing masih dapat dipandang

Bulan ramadhan ini menjadi bulan yang istimewa bagi masyarakat di lingkungan masjid Gondang Legi // Pasalnya untuk solat tarawih pada puasa tahun ini / warga bisa menggunakan

menyebabkan hilangnya status kewarganegaraan tersebut yaitu : menjadi warga negara asing sesuai pasal 23 UU No.23 Tahun 2006 bahwa yang bersangkutan mendapatkan status

Tujuannya adalam membntuk pribadi anak, supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat yang baik dan warga Negara yang baik bagi suatu masyarakat atau bangsa,

a) Yang menjadi warga Negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang- orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga Negara. b) Penduduk ialah

Seperti yang diajukan oleh Molly Harrison, museum di negara-negara berkembang seharusnya bisa menjadi lambang kebanggaan nasional, menjadi pusat penelitian bagi identitas