Laporan Tugas Akhir ini disampaikan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan Diploma III Kebidanan. Laporan Tugas Akhir ini telah disetujui, dikaji dan dipertahankan di hadapan tim penguji Politeknik Kesehatan Kemenkes Kaltim, Jurusan Kebidanan, Program Studi DIII. Allah SWT yang senantiasa melimpahkan kebaikan dan hidayah-Nya sehingga Laporan Tugas Akhir (LTA) ini dapat terselesaikan.
Nina Mardiana, S.Pd., M.Kes selaku Peneliti Utama yang memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini. A dan keluarga yang telah mempercayai dan bersedia menjadi klien dalam penyusunan laporan tugas akhir ini. Teman-teman seperjuangan yang selalu memberikan dukungan dan semangat dalam penyusunan laporan skripsi ini.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Selain disebabkan oleh rendahnya status sosial ekonomi ibu hamil, anemia pada ibu hamil juga dapat disebabkan oleh kesenjangan gender dan ketidaktahuan terhadap pola makan yang benar. Kekurangan zat besi sejak sebelum hamil apabila tidak ditangani dapat mengakibatkan ibu hamil menderita anemia (Kementerian Kesehatan RI, 2010). Anemia pada ibu hamil akan meningkatkan risiko dan cenderung mengalami kelahiran prematur atau berat badan lahir rendah (BBLR), risiko terjadinya perdarahan sebelum dan saat melahirkan, hingga dapat menyebabkan kematian ibu dan bayi jika ibu hamil tersebut menderita anemia berat.
Selain berdampak pada tumbuh kembang janin, anemia pada ibu hamil juga menyebabkan penyakit plasenta seperti hipertrofi, klasifikasi, dan infark sehingga mengakibatkan terganggunya fungsinya. Faktor lain yang juga diyakini mempengaruhi terjadinya anemia pada ibu hamil adalah kepatuhan mengonsumsi tablet Fe. Namun kenyataannya tidak semua ibu hamil yang diberikan tablet Fe meminumnya secara rutin, hal ini mungkin disebabkan oleh ketidaktahuan akan pentingnya tablet Fe selama kehamilan.
Rumusan Masalah
Memberikan pelayanan kebidanan secara komprehensif kepada Ibu Baby. Mampu memberikan asuhan maternitas secara komprehensif pada Ny. A dengan anemia ringan dan mendokumentasikannya dalam bentuk SOAP. Mampu memberikan perawatan bayi baru lahir secara komprehensif pada Ny. A dengan anemia ringan dan mendokumentasikannya dalam bentuk SOAP.
Mampu memberikan perawatan nifas secara komprehensif pada Ny. R dengan anemia ringan dan mendokumentasikannya dalam format SOAP. Mampu memberikan pelayanan neonatal komprehensif pada Ny. A dengan anemia ringan dan mendokumentasikannya dalam format SOAP. Mampu memberikan pelayanan KB atau kontrasepsi kepada Ny. A dengan anemia ringan dan mendokumentasikannya dalam bentuk SOAP.
Ruang Lingkup
Terselenggaranya pelayanan obstetri yang komprehensif akan membantu masyarakat untuk lebih mudah mencapai pelayanan yang optimal. Ibu bayi dan keluarganya akan mempunyai pengetahuan lebih mengenai pola hidup sehat dan pentingnya melakukan pemeriksaan kehamilan, persalinan dan KB dengan tenaga kesehatan yang terlatih. Secara teoritis penelitian ini sangat bermanfaat bagi penulis dan pembaca untuk menambah pengetahuan dan keahlian dalam memberikan pelayanan obstetri komprehensif.
Pelayanan komprehensif ini meliputi pelayanan kebidanan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi baru lahir, serta pemilihan alat kontrasepsi (CB).
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep dasar Manajemen Kebidanan
- Hasil Pengkajian klien dan perencanaan asuhan
- Langkah I Pengkajian a. Identitas
- Langkah II Interprestasi Data Dasar
- Langkah III Mengidentifikasi Diagnosa Atau Masalah Potensial Diagnose potensial = Anemia Ringan
- Langkah IV Menetapkan Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera Tidak ada
- Langkah V Menyusun Rencana Asuhan Yang Menyeluruh 1. Bina hubungan yang baik dengan ibu dan keluarga
- Langkah VI Pelaksanaan Langsung Asuhan
- Langkah VII Evaluasi
Kista : tidak ada c) Mola hidatidosa : tidak ada.. a) Imunisasi catin : tempat : PKM tanggal : Lupa b) Imunisasi TT I : tempat : SD tanggal : Lupa c) Imunisasi TT II : tempat : SD tanggal : Lupa d. Vagina : Tidak dilakukan karena tidak ada indikasi c) Dinding vagina : Tidak dilakukan karena tidak ada indikasi d) Bagian : Tidak dilakukan karena tidak ada indikasi e). Pembukaan : Tidak dilakukan karena tidak ada indikasi f) Ukuran serviks : Tidak dilakukan karena tidak ada indikasi g).
Albumin : Tidak dilakukan karena tidak ada indikasi c) Reduksi : Tidak dilakukan karena tidak ada indikasi d) Lainnya : Tidak dilakukan karena tidak ada indikasi 3) Penelitian penunjang. Dada: payudara simetris, tidak ada retraksi dinding dada, puting menonjol Perut: tidak ada bekas luka operasi, pembesaran. Perut : tidak ada bekas operasi, membesar sesuai usia kehamilan, terdapat garis-garis, dan terdapat linea nigra.
Konsep Dasar Asuhan Kebidanan 1. Kehamilan
Terjadi penurunan kepala janin. j) Kepala janin terfiksasi pada PAP di antara kontraksi. k) Pemberian obat penenang tidak menghentikan proses persalinan yang sebenarnya. Peran penolong adalah mengantisipasi dan menangani komplikasi yang mungkin timbul pada ibu dan janin. Bidang terluas terbentuk di tengah simfisis dengan tulang sakral I-III, sehingga kepala janin dapat bergeser melalui PAP ke dalam ruang panggul.
Kepala janin merupakan bagian janin yang terbesar dan tersulit untuk dilahirkan. Berbagai posisi kepala janin dalam keadaan defleksi, dimana lingkaran jalan lahir memanjang sehingga menimbulkan masalah. Peran bidan adalah mengantisipasi dan menangani komplikasi yang mungkin timbul pada ibu dan janin.
Perhatian penuh kasih sayang seorang ibu sangat membantu ibu dan keluarganya merasa aman dan nyaman saat melahirkan. Rujukan dalam kondisi optimal dan tepat waktu ke fasilitas rujukan atau fasilitas yang mempunyai fasilitas lebih lengkap diharapkan dapat menyelamatkan nyawa ibu dan bayi baru lahir. Fiksasi (engagement) merupakan tahap reduksi ketika diameter biparietal kepala janin sudah masuk ke dalam panggul ibu. 2) Sinklitisme adalah bila arah sumbu kepala janin tegak lurus terhadap bidang PAP (jahitan sagital berada di tengah jalan lahir atau PAP).
Asynclitism adalah bila arah sumbu kepala janin miring ke arah bidang PAP (jahitan sagital mendekati simfisis promontorium atau pubis) Asynclitism anterior, yaitu bila jahitan sagital mendekati promontorium sehingga sumbu parietal anterior lebih rendah dibandingkan posterior. lembu parietal. Melalui fleksi tersebut, diameter terkecil kepala janin dapat masuk ke panggul dan berlanjut ke dasar panggul. Letakkan tali pusar menghadap ibu dan letakkan klem di antara keduanya dengan jarak 2 cm dari klem pertama.
Arah program pemerintah dalam pelayanan nifas adalah dengan melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali untuk menilai keadaan ibu dan bayi baru lahir, mencegah, mendeteksi dan mengobati permasalahan yang diakibatkannya. Kesulitan buang air kecil, kejang sfingter, dan pembengkakan leher kandung kemih dapat terjadi setelah bagian antara kepala janin dan tulang kemaluan terjepit saat melahirkan. Mainkan dan dengarkan lagu-lagu klasik sambil ibu dan bayi beristirahat untuk menghilangkan ketegangan dan kepenatan.
SUBJEK DAN KERANGKA PELAKSANAAN STUDI KASUS
- Rancangan Penelitian
- Subjek Penelitian
- Instrumen Penelitian
- Etika Penelitian
- Kerangka Penelitian
Subyek penelitian adalah individu, benda atau organisme yang dijadikan sumber informasi yang diperlukan untuk mengumpulkan data penelitian. Ini adalah orang-orang yang merespons pengobatan yang ditujukan untuk mereka (Amirin, 2009). Dalam hal ini yang menjadi subjek penelitiannya adalah Ny. Instrumen penelitian adalah segala alat yang digunakan untuk mengumpulkan, mempelajari, menyelidiki suatu masalah atau mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menyajikan data secara objektif dan sistematis dengan tujuan untuk memecahkan suatu masalah. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa instrumen penelitian, antara lain wawancara mendalam dengan pelanggan sebagai data subjektif dalam melakukan penilaian awal.
Kemudian melakukan observasi untuk memperoleh data tentang objek yang diteliti. Alat yang digunakan dalam pemeriksaan adalah checklist, leaflet dan instrumen penelitian ANC (skala bb, tensimeter, stetoskop, lilac, kaliper panggul, metlin, kepala fundus, Doppler, hammer refleks, penlight, termometer, instrumen penelitian HB dan instrumen urinalisis). membantu dalam melakukan penilaian awal. Pemeriksa mengamati secara langsung keadaan klien yang dirawat atau mengamati tingkah laku dan kebiasaan klien yang berkaitan dengan pelayanan yang diberikan. Peneliti melakukan pemeriksaan, meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi, untuk memperoleh data mengenai kasus yang ditangani.
Peneliti menggunakan dokumentasi yang berkaitan dengan judul LTA ini, seperti: rekam medis klien berupa buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak), literatur dan lain sebagainya. Menurut Sugiyono (2004), analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau mengilustrasikan data yang dikumpulkan sebagaimana adanya, tanpa bermaksud menarik kesimpulan atau generalisasi yang luas. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mengubah data penelitian menjadi informasi yang dapat digunakan untuk menarik kesimpulan dengan menggunakan manajemen obstetrik Varney yang didokumentasikan dalam bentuk SOAP.
Menurut Hidayat (2008), dalam penelitian ini peneliti akan memperhatikan etika dalam penelitian yang dilakukan secara bertahap. Peneliti menjelaskan proses perawatan yang akan diberikan dan memberikan formulir persetujuan kepada klien sebagai bukti bahwa klien bersedia memberikan perawatan dalam penelitian ini. Untuk menjamin kerahasiaan identitas responden, maka dalam lembar pendataan tidak dicantumkan nama responden; lembar pendataan cukup dilengkapi dengan inisial klien.
Peneliti menjamin kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun hal-hal lain yang berkaitan dengan responden.
TINJAUAN KASUS
Mulut : Bibir tampak simetris, mukosa mulut tampak lembab, tidak ada karies pada gigi, tidak terlihat stomatitis, geraham lengkap dan lidah bersih. Tampak simetris; tidak ada bekas luka operasi yang terlihat; linea nigra terlihat dan tidak ada striae bivida yang terlihat; Tinggi fundus uteri 32 cm. Tampak simetris; tidak ada bekas luka operasi yang terlihat; linea nigra terlihat dan tidak ada striae bivida yang terlihat; Tinggi fundus uteri 33 cm.
Mulut : Bibir tampak simetris, mukosa mulut tampak lembab, tidak ada karies pada gigi, tidak ada stomatitis, geraham lengkap dan lidah gemetar. Pada vulva/vagina tidak tampak edema atau varises, terdapat lendir bercampur darah, tidak terdapat lesi pada vagina. Pada vulva/vagina tidak tampak edema atau varises, lendir bercampur darah semakin banyak, tidak terdapat lesi pada vagina.
Anus: Ambeien tidak ada, ada tekanan pada anus, tidak terlihat keluarnya feses dari lubang anus. Dada : Tampak simetris, tidak tampak retraksi dinding dada, tidak terdengar bunyi napas tambahan, bunyi jantung teratur, gerakan dada tampak simetris. Alat Kelamin : Vulva tidak edema, tidak terdapat varises, terlihat sekret lochea rubra, tidak terdapat bekas luka, tidak terlihat adanya fistula, jahitan pada luka perineum baik.
Alat Kelamin : Vulva tidak edema, tidak ada varises, terlihat sekret lochea serosa, tidak ada bekas luka, tidak ada fistula, jahitan baik, tampak kering dan tidak ada tanda-tanda infeksi. Mata: tidak ada edema pada kelopak mata, tidak pucat pada konjungtiva, tidak tampak putih pada sklera. Alat Kelamin : Vulva tidak edema, tidak terdapat varises, terlihat sekret lochea alba, tidak terdapat bekas luka, tidak terdapat fistula, luka dijahit dengan baik, tampak kering dan tidak terdapat tanda-tanda infeksi.
Mulut : Tampak simetris, gigi tidak sianosis, mukosa mulut lembab, bayi menangis kuat, refleks rooting dan menghisap baik. Mulut : Tampak simetris, sianosis tidak terlihat, mukosa mulut lembab, bayi menangis kencang, refleks rooting dan menghisap baik. Dada : Tampak simetris, tidak terlihat retraksi dinding dada, tidak ada bunyi nafas tambahan, bunyi jantung teratur, pergerakan dada tampak simetris.