• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hari / Tanggal Jumat/ 15 September 2017 Waktu Pukul 14.00 – 16.00

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Hari / Tanggal Jumat/ 15 September 2017 Waktu Pukul 14.00 – 16.00 "

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Hari / Tanggal Jumat/ 15 September 2017 Waktu Pukul 14.00 – 16.00

Tempat Gedung Balai Pertemuan Ilmiah ITB Jalan Dipati Ukur No. 4 Bandung

Peserta Anggota SA = 36 orang (dari 55 orang) Ex-officio = 13 orang (dari 19 orang)

Tidak Hadir = 25 orang (termasuk 8 orang ijin tidak hadir) Catatan: Daftar hadir ada pada lampiran

Agenda Sidang

1. Pengesahan Agenda Sidang

2. Laporan Pimpinan Senat Akademik 3. Laporan Komisi-Komisi

Komisi III:

- Kenaikan Jabatan ke GB: Dr. Nana R. Syambas (STEI) dan Dr.

Taufan Marhaendrajana (FTTM).

- Laporan Kenaikan Jabatan ke LK: Dr. Asep R.Setiawan (FTMD) dan Dr. Sri Raharno (FTMD).

- Laporan Kenaikan pangkat dalam Jabatan yang sama: Dr. Imam Kartolaksono R. (FTMD), Dr. Irwan Meilano (FITB) dan Dr.

Poerbandono (FITB).

Komisi I:

- Laporan Panitia Adhoc Kebijakan Akademik Pengembangan Teknologi di ITB (Prof. Bambang Sunendar dan Tim)

Komisi II:

- Laporan Panitia Adhoc Perubahan Rencana Induk Pengembangan ITB (Dr. Joko Siswanto dan Tim)

- Draft Peraturan tentang Norma dan Kebijakan Pusat dan Pusat- Pusat di ITB (Prof. Johnner Sitompul dan Tim)

4. Lain-lain

Catatan Sidang 1. PENGESAHAN AGENDA SIDANG

Mengingat tingkat urgensinya, Komisi IV mengusulkan agar draft Peraturan tentang Norma dan Kebijakan Pusat dan Pusat- Pusat di ITB dapat dimasukkan dalam agenda sidang, sehingga urutan agenda sidang menjadi sebagai berikut:

1. Pengesahan Agenda Sidang

2. Laporan Pimpinan Senat Akademi

3. Laporan Komisi-Komisi

(2)

Poerbandono (FITB).

Komisi IV:

- Draft Peraturan tentang Norma dan Kebijakan Pusat dan Pusat- Pusat di ITB (Prof. Johnner Sitompul dan Tim)

Komisi I:

- Laporan Panitia Adhoc Kebijakan Akademik Pengembangan Teknologi di ITB (Prof. Bambang Sunendar dan Tim)

Komisi II:

- Laporan Panitia Adhoc Perubahan Rencana Induk Pengembangan ITB (Dr. Joko Siswanto dan Tim)

4. Lain-lain

Keputusan:

Perubahan agenda sidang disetujui untuk dilaksanakan.

2. LAPORAN PIMPINAN SENAT AKADEMIK

1. MWA pada hari Jumat tanggal 8 September 2017 telah melaksanakan rapat terbatas untuk membahas tentang Pengembangan Unit Bisnis ITB.

2. Telah diterbitkan SK No. 14/2017 tentang Perpanjangan Masa Tugas Panitia Adhoc Review dan Usulan Revisi Statuta ITB, berlaku sampai dengan 30 Nopember 2017.

3. SA akan menerbitkan Buku Kumpulan Peraturan SA Periode Tahun 2010-2017

4. Usulan penambahan anggota Panitia Khusus Pemberian Gelar Doktor Kehormatan Kepada Ir. Hatta Rajasa (SK N0 11/2017):

Ketua : Prof. Dr. Doddy Abdassah Anggota : Prof. Dr. Djoko Santoso

Prof.Dr. H.P. Septoratno Siregar Prof.Dr. Tommy Firman

Prof. Dr. Senator Nur Bahagia Prof. Dr. Hermawan K. Dipojono Prof. Dr. Tutuka Ariaji

Prof.Dr. Freddy Permana Zen Prof. Jann Hidayat Tjakraatmadja Prof.Dr. Roos Akbar

5. SA akan membentuk Panitia Adhoc Kesetaraan Karya Ilmiah di Lingkungan FSRD, dengan susunan sebagai berikut:

Nara Sumber : Dekan FSRD

(3)

Dr. Rikrik Adrianto Kusmara Dr. Acep Iwan Saidi

Dr. Y. Martinus Pasaribu Dr. Ira Adriati

Dr. Adhi Nugraha

6. SA akan membentuk Panitia Adhoc Persiapan Pembukaan Program Studi Magister Teknologi Pertahanan, dengan susunan sebagai berikut:

Nara Sumber : Dekan FMIPA Dekan FTI Dekan FTMD Dekan STEI

Ketua : Prof. Adang Suwandi Ahmad Sekretaris : Prof. Roos Akbar

Anggota : Dr. Lucia Diawati

Dr. Deddy Priatmodjo Koesrindartoto

3. LAPORAN KOMISI-KOMISI:

KOMISI III:

USULAN KENAIKAN JABATAN KE GB, LAPORAN KENAIKAN JABATAN KE LK, DAN KENAIKAN PANGKAT DALAM JABATAN YANG SAMA

Pengantar disampaikan oleh Ketua Komisi III Prof. Mikrajuddin Abdullah. (Materi presentasi terlampir)

1. Usulan Kenaikan Jabatan ke GB an.:

1) Dr. Ir

.

Nana Rachmana Syambas, M.Eng (STEI) Usulan: GB, IVc

Angka Kredit: 1444,31

Wakil pemberi rekomendasi: Prof. Dr. Adrian Bayu Suksmono Wakil FGB: Prof. Dr. Nanang Puspito

Bidang keahlian: Jaringan Telekomunikasi.

Keputusan: Disetujui untuk diusulkan kenaikan jabatan ke GB

2) Dr. Ir. Taufan Marhaendrajana (FTTM)

Usulan: GB, IVb

Angka Kredit: 1142,70

Wakil pemberi rekomendasi: Prof. Dr. Doddy Abdassah

Wakil FGB: Prof. Dr. Nanang Puspito

(4)

Keputusan: Disetujui untuk diusulkan kenaikan jabatan ke LK

2) Dr. Sri Raharno, ST, MT (FTMD)

Usulan: LK, IIId Angka Kredit: 499,26

Keputusan: Disetujui untuk diusulkan kenaikan jabatan ke LK

3. Laporan Kenaikan Pangkat dalam Jabatan yang Sama an.:

1) Dr.Ir. Imam Kartolaksono Reksowardojo (FTMD) Usulan: IVa, tetap LK

2) Dr. Irwan Meilano, ST, MT (FITB) Usulan: IVa, tetap LK

3) Dr. Poerbandono (FITB) Usulan: IVa, tetap LK

Keputusan: Disetujui untuk diusulkan kenaikan pangkat dalam

jabatan yang sama

KOMISI IV:

DRAFT PERATURAN TENTANG NORMA DAN KEBIJAKAN PUSAT DAN PUSAT- PUSAT DI ITB

Pengantar disampaikan oleh Ketua Komisi IV Prof. Johnner Sitompul.

Paparan disampaikan oleh Dr. Ir. Toto Hardianto Diskusi:

Mikrajuddin Abdullah:

Apakah pengangkatan ketua pusat perlu pertimbangan SA?

Tati S Syamsudin:

Peraturan hanya tentang Pusat, bagaimana dengan Pusat Penelitian?

Johnner Sitompul:

Pusat adalah nomenklatur utama. Pusat penelitian atau pusat lainnya hanya berupa varian.

Roos Akbar:

Mengapa muncul PUI. Mengapa tidak merging dengan yang sudah ada. Pusat harus disupport oleh eksekutif.

Toto Hardianto:

Pusat adalah istilah yang bersifat generik.

(5)

Ahmad Sjarmidi:

Pusat harus mencakupi yang komprehensif. Penelitian merupakan program. Pilah mana yang normatif dan eksekutif. Tridarma sebagai misi harus ada dalam program dan dianggarkan.

Suhardi:

Perlu klarifikasi tentang KK, kalau akan dimasukkan dalam peraturan.

Jann Hidayat:

Pusat dan Pusat Penelitian merupakan ujung tombak ITB.

Suhardi:

Bagaimana mengevaluasi bahwa kebijakan ini baik?

Keputusan: Draft peraturan secara prinsip disetujui, agar

disempurnakan sesuai dengan masukan dan saran yang disampaikan dalam sidang.

4. LAIN-LAIN

Karena keterbatasan waktu, paparan Komisi I tentang laporan kemajuan tim adhoc Kebijakan Akademik Pengembangan Teknologi di ITB, dan Komisi II tentang laporan tim adhoc Perubahan Rencana Induk Pengembangan ITB ditunda hingga kesempatan Sidang Senat Akademik berikutnya.

Sidang ditutup pk 16.00

Jadwal Sidang Pleno Berikut: 06 Oktober 2017

Bandung, 15 September 2017

Senat Akademik ITB Menyetujui

Sekretaris, Ketua Sidang,

(Iwan Sudradjat) (Indratmo Sukarno)

(6)

SIDANG PLENO 13 SENAT AKADEMIK

Institut Teknologi Bandung

15 September 2017

AGENDA SIDANG PLENO

15 September

2017

SENAT AKADEMIK - Institut Teknologi Bandung 1

AGENDA SIDANG 15 September 2017

1. Pengesahan Agenda Sidang 2. Laporan Pimpinan SA 3. Laporan Komisi-Komisi:

Komisi III:

- Kenaikan Jabatan ke GB: Dr. Nana R. Syambas (STEI) dan Dr. Taufan Marhaendrajana (FTTM).

- Laporan Kenaikan Jabatan ke LK: Dr. Asep R.Setiawan (FTMD) dan Dr. Sri Raharno (FTMD).

- Laporan Kenaikan pangkat dalam Jabatan yang sama: Dr. Imam Kartolaksono R.

(FTMD), Dr. Irwan Meilano (FITB) dan Dr. Poerbandono (FITB).

Komisi I:

- Laporan Panitia Adhoc Kebijakan Akademik Pengembangan Teknologi di ITB (Prof.

Bambang Sunendar dan Tim)

Komisi II:

- Laporan Panitia Adhoc Perubahan Rencana Induk Pengembangan ITB (Dr. Joko Siswanto dan Tim)

4. Lain-lain

SENAT AKADEMIK - Institut Teknologi Bandung 2

LAPORAN PIMPINAN SENAT AKADEMIK

SENAT AKADEMIK - Institut Teknologi Bandung 3

LAPORAN PIMPINAN SENAT AKADEMIK

SENAT AKADEMIK - Institut Teknologi Bandung 4

MWA pada hari Jumat tanggal 8 September 2017 telah melaksanakan rapat terbatas untuk membahas tentang Pengembangan Unit Bisnis ITB.

Telah diterbitkan SK No. 14/2017 tentang Perpanjangan Masa Tugas Panitia Adhoc Review dan Usulan Revisi Statuta ITB, berlaku sampai dengan 30 Nopember 2017.

SA akan menerbitkan Buku Kumpulan Peraturan SA Periode Tahun 2010-2017.

LAPORAN PIMPINAN SENAT AKADEMIK

SENAT AKADEMIK - Institut Teknologi Bandung 5

Usulan penambahan anggota Panitia Khusus Pemberian Gelar Doktor Kehormatan Kepada Ir. Hatta Rajasa (SK N0 11/2017):

Ketua : Prof. Dr. Doddy Abdassah Anggota : Prof. Dr. Djoko Santoso

Prof.Dr. H.P. Septoratno Siregar Prof.Dr. Tommy Firman Prof. Dr. Senator Nur Bahagia Prof. Dr. Hermawan K. Dipojono Prof. Dr. Tutuka Ariaji Prof.Dr. Freddy Permana Zen Prof. Jann Hidayat Tjakraatmadja Prof.Dr. Roos Akbar

(7)

LAPORAN PIMPINAN SENAT AKADEMIK

SENAT AKADEMIK - Institut Teknologi Bandung 6

SA akan membentuk Panitia Adhoc Kesetaraan Karya Ilmiah di Lingkungan FSRD, dengan susunan sebagai berikut:

Nara Sumber : Dekan FSRD

Ketua : Prof.Dr. Yasraf Amir Piliang Sekretaris : Dr. Irma Damayanti Anggota : Prof.Dr. Setiawan Sabana, MFA

Dr. Tisna Sanjaya, MSch Dr. Dicky R Munaf Dr. Rikrik Adrianto Kusmara Dr. Acep Iwan Saidi Dr. Y. Martinus Pasaribu Dr. Ira Adriati Dr. Adhi Nugraha

LAPORAN PIMPINAN SENAT AKADEMIK

SENAT AKADEMIK - Institut Teknologi Bandung 7

SA akan membentuk Panitia Adhoc Persiapan Pembukaan Program Studi Magister Teknologi Pertahanan, dengan susunan sebagai berikut:

Nara Sumber : Dekan FMIPA Dekan FTI Dekan FTMD Dekan STEI

Ketua : Prof. Adang Suwandi Ahmad Sekretaris : Prof. Roos Akbar

Anggota : Dr. Lucia Diawati

Dr. Deddy Priatmodjo Koesrindartoto

LAPORAN PIMPINAN SENAT AKADEMIK

Laporan Kesekretariatan :

Surat/SK masuk dan keluar (18 Agustus 2017 – 14 September 2017)

Surat Masuk : 12 Surat Keluar : 5

SK Masuk : 24

SK SA : 2

SENAT AKADEMIK - Institut Teknologi Bandung 8

RENCANA

SIDANG PLENO BERIKUTNYA

Jumat, 06 Oktober 2017

pk. 14.00 – 16.00

SENAT AKADEMIK - Institut Teknologi Bandung 9

(8)

15 September 2017

1) Pembahasan usulan kenaikan jabatan ke Guru Besar: 2 orang

2) Pembahasan usulan kenaikan jabatan ke Lektor Kepala: 2 orang

3) Pembahasan usulan kenaikan pangkat pada jabatan Lektor Kepala (tetap): 3 orang

NIP: 195902211985031003 F/S: STEI

TMT: IVb (1-03-2002), LK (1-03-2002) Usulan: GB, IVc

AK: 1.444,31

Bidang pendidikan sangat signifikan

Bidang penelitian cukup signifikan. Makalah memenuhi kriteria (2 makalah di jurnal Q3)

Bidang pengabdian masyarakat cukup baik

Bidang lain-lain cukup baik

2009 2016

(9)

2012

2014

NIP: 19680117 199302 1 001 F/S: FTTM

TMT: IVa (1-10-2009), LK (1-03-2007) Usulan: GB, IVb

AK: 1142,70

(10)

Usulan jabatan Lektor Kepala

NIP: 19800324 200912 1 004 F/S: FTMD

TMT: IIIc (1-10-2013), L (1-11-2012) Usulan: LK,IIId

AK: 419,5

NIP: 197010272008011005 F/S: FTMD

TMT: IIIc (1-04-2010), L (1-03-2010) Usulan: IIId, LK

AK: 499,26

(11)

Sitasi jurnal Kones di Scholar Google

Usulan Kenaikan Golongan pada jabatan tetap Lektor Kepala

NIP: 19560930 198702 1 001 F/S: FTMD

TMT: IIId (1-04-2015), LK (1-10-2012)

NIP: 19740518 199802 1 001 F/S: FITB

TMT: IIId (1-10-2014), LK (1-04-2011)

(12)

NIP: 1970 0125 1997 021 000 F/S: FITB

TMT: IIId (1-04-2014), LK(1-05-2008) Usulan: IVa, tetap LK

AK: 669,3

(13)

TENTANG

NORMA DAN KEBIJAKAN PUSAT DI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG SENAT AKADEMIK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Menimbang : (a) bahwa dalam Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2013 tentang Statuta ITB pasal 5 (1) dinyatakan:

ITB merupakan universitas penelitian yang mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, ilmu sosial, serta ilmu humaniora dan yang diakui dunia untuk memajukan dan mewujudkan bangsa yang kuat, bersatu, berdaulat, bermartabat dan sejahtera;

(b) Surat Keputusan Senat Akademik Nomor 12/SK/K01-SA/OT/2015 tentang Norma dan Kebijakan Penelitian Institut Teknologi Bandung;

(c) SK SA ITB No. 20/SK/K01-SA/2015, tentang Prioritas Penelitian ITB;

(d) Persetujuan rapat pleno SA tanggal …September 2017

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2013 tentang Statuta Institut Teknologi Bandung;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;

5. Surat Keputusan Senat Akademik ITB Nomor 09 tahun 2011 tentang Visi dan Misi ITB;

6. Surat Keputusan Senat Akademik Nomor 15/SK/K01-SA/2004 tentang Kebijakan Penelitian Institut Teknologi Bandung;

7. Surat Keputusan Senat Akademik Nomor 01/SK/K01-SA/2004 tentang ITB sebagai Universitas Penelitian;

8. Surat Keputusan Senat Akademik Nomor 23/SK/K01-SA/2009 tentang Kategori Luaran Penelitian;

9. SK SA ITB No. 23/SK/I1-SA/OT/2016 tentang Monitoring dan Evaluasi Normatif Penelitian ITB, 2016;

10. Surat Keputusan Rektor ITB Nomor 320/SK/I1.A/KP/2013 tentang Pemberhentian Anggota Senat Akademik ITB PT BHMN dan Pengangkatan Anggota Senat Akademik ITB PTN Badan Hukum Periode 2014-2019;

11. Surat Keputusan Majelis Wali Amanat ITB Nomor 001/SK/I1.A-MWA/2016 tentang Penambahan Anggota Tetap Senat Akademik ITB Periode 2014-2019;

12. Surat Keputusan Majelis Wali Amanat ITB Nomor 030/SK/I1.A-MWA/2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua Senat Akademik ITB Periode 2014-2019.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

PERTAMA : Pusat didirikan untuk mengakomodasi perkembangan ilmu/keahlian yang terdapat di KK ITB, untuk menunjang visi dan misi ITB.

KEDUA : Pusat di ITB bersifat multi-, inter-, dan/atau trans-disiplin dengan didukung minimal 3 (tiga) Kelompok Keilmuan/Keahlian (KK) dari minimal 2 (dua) Sekolah/Fakultas yang berbeda.

KETIGA : Pembentukan dan penutupan Pusat ditetapkan oleh Rektor ITB dengan persetujuan Senat Akademik ITB.

KEEMPAT : ITB memfasilitasi Pusat untuk melaksanakan program yang tertuang di dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA).

(14)

Pada tanggal … September 2017 Ketua,

Prof.Dr.Ir. Indratmo Soekarno, M.Sc NIP. 195709201984031001

Tembusan Yth. :

1. Ketua Majelis Wali Amanat;

2. Rektor;

3. Para Dekan Fakultas/Sekolah;

Lampiran Surat Keputusan Senat Akademik ITB Nomor : … /SK/I1-SA/OT/2017

Tanggal : … September 2017

Lampiran naskah akademik (dengan sejumlah fact finding, analisis serta rekomendasi terhadap norma dan kebijakan Pusat di ITB)

(15)

I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Penelitian dan pengabdian masyarakat merupakan bagian dari Tri Dharma ITB, yang sejajar dan selaras dengan pendidikan. Secara filosofis, penelitian adalah suatu cara yang dilakukan umat manusia untuk mencapai kebenaran transendental secara bottom-up melalui pemahaman hukum-hukum fundamental di balik realitas fisik duniawi. Secara pragmatis, tujuan utama penelitian adalah untuk:

(a) Memecahkan permasalahan keilmuan global serta pengembangan keilmuan terkini (cutting edge) demi kesejahteraan dan perdamaian dunia.

(b) Memperkuat daya saing (competitiveness) suatu bangsa dalam mencapai kesejahteraan, baik secara material maupun spiritual, yang bersama dengan lembaga terkemuka bangsa menghantarkan masyarakat Indonesia menjadi bangsa yang bersatu, berdaulat dan sejahtera.

Secara khusus, penelitian diarahkan untuk mewujudkan kepeloporaan ITB dalam pengembangan sains, teknologi, seni dan ilmu social-humaniora, terutama dalam menanggulangi berbagai permasalahan bangsa dan memperkuat peran serta menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai Negara kepulauan terbesar di dunia (SK SA ITB No. 20/SK/K01-SA/2015, Norma dan Kebijakan Penelitian ITB).

Institut Teknologi Bandung telah menyatakan dirinya menjadi Universitas Penelitian (Riset) yang tertuang dalam Statuta ITB serta didukung dalam norma, kebijakan, dan perundangan/peraturan yang tercantum, sebagai berikut:

(1) Statuta ITB (PP 65/ 2010): Univeritas Penelitian; kesejahteraan bangsa dan dunia ;

(2) Rencana Induk Pengembangan 2006-2025 dan Rencana Strategis 2006-2010; ITB sebagai simpul penelitian internasional dan regional (2020)

(3) KEPUTUSAN Senat Akademik ITB Nomor: 01/SK/K01-SA/2009 TENTANG INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG SEBAGAI UNIVERSITAS RISET; dengan target atau berdampak menjadi World Class Uinversity;

(4) KEPUTUSAN SA ITB Nomor : 15/SK/K01-SA/2004 TENTANG KEBIJAKAN RISET INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG; riset institusi; riset kelompok dibiayai ITB; skema funding untuk penelitian.

(5) KEPUTUSAN SA ITB Nomor : 23/SK/K01-SA/2009 TENTANG KATEGORI LUARAN RISET

(6) SK SA ITB No. 20/SK/K01-SA/2010, “Fokus Riset Institut Teknologi Bandung” tgl 30 Nov 2010, 7 Fokus Riset ITB

(7) SK SA ITB No. 20/SK/K01-SA/2015, Norma dan Kebijakan Penelitian ITB, 30 Nov 2015 2015;7 Prioritas Penelitian ITB; Energi, Informasi, Kebencanaan, Kesehatan, Kewilayahan &

Infrastruktur, Pangan, Produk Budaya

(8) SK SA ITB No. 23/SK/I1-SA/OT/2016 Monitoring dan Evaluasi Normatif Penelitian ITB, 2016;

(16)

sains, teknologi dan seni yang unggul, handal dan bermartabat di dunia, yang bersama dengan lembaga terkemuka bangsa menghantarkan masyarakat Indonesia menjadi bangsa yang bersatu, berdaulat dan sejahtera.

Pusat, Pusat Penelitian, dan lembaga atau unit kerja sejenisnya, merupakan suatu kelengkapan yang harus dimiliki universitas riset untuk dapat menjalankan visi dan misi yang diembannya. Sebagai benchmark, di bawah ini dapat dilihat data singkat mengenai lembaga penelitian di Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan di Hong Kong University of Science & Technology (HKUST).

Massachusetts Institute of Technology (2017):

Research Institutes (43)

Interdisciplinary Center, Laboratory (62) dengan catatan terdapat Center sebagai Lembaga Pendidikan

Research Alliances (Persekutuan/ kerjasama) (9) – Dana Penelitian MIT ca. setara Rp. 10,2 triliun.

Hong Kong University of Science & Technology (2016-2017):

Institute for Advanced Study (1) : HKUST Jockey Club Institute for Advanced Study – National/ State Laboratory (1): State Key Laboratory of Molecular Neuroscience – Research Institutes (11)

Research Center and Laboratory (49) (2016), 54 (2017) – Dana Penelitian HKUST ca. setara Rp. 1,4 - 2,3 triliun.

Dari data dan informasi di atas, maka dapat difahami bahwa Universitas Penelitian Riset umumnya memiliki jumlah Pusat Penelitian atau Research Institute yang jauh lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan hanya 5 Sekolah atau Fakultas seperti yang ada di MIT dan HKUST. Di ITB memiliki 100 Kelompok Keahlian/ Keilmuan yang merupakan kelompok terkecil penelitian dan pengembangan. Lebih jauh, data menunjukkan bahwa Research Insitute juga dapat menjadi lembaga/unit kerja income generating, seperti Max-Planck Institute yang menghasilkan revenue of licensing sejumlah US$ 20 – 30 M (setara Rp. 0,26- 0,39 triliun) per tahun (data 2016).

1.2 Permasalahan Normatif Terkait Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi di ITB

Jika ditelaah lebih detil, SK SA ITB no: 12/SK/K01-SA/OT/2015 tentang Norma Dan Kebijakan Penelitian ITB, dalam Naskah Akademiknya menyatakan bahwa terdapat sejumlah masalah yang terkait dengan penelitian di ITB:

(1) Peta potensi kepakaran ITB belum dirumuskan dengan jelas, sistematis, dan berkelanjutan.

(2) Sistem perencanaan, penganggaran, dan pengelolaan dana riset tidak kondusif bagi kelancaran proses riset, bahkan cenderung menghambat.

(3) Belum terintegrasinya riset dan pendidikan, kebutuhan industri, kebutuhan masyarakat dan sektor publik.

(17)

masyarakat umum.

(7) Dana riset dan akses terhadap sumber dana riset dari pemerintah maupun non-pemerintah masih sangat terbatas.

(8) Kebijakan prioritas tema riset yang ada belum memperlihatkan konsistensi dengan alokasi anggaran, fasilitas, sistem insentif, dll.

(9) Kerjasama riset antar civitas akademika dan mitra di dalam maupun di luar ITB masih belum sepenuhnya melembaga.

Permasalahan tersebut di atas, secara normatif, dijawab oleh uraian menyangkut penelitian, pengembangan dan inovasi di dalam Statuta ITB terdapat dalam pasal-pasal berikut:

(a) Pasal 5:

(1) ITB merupakan universitas penelitian yang mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, ilmu sosial, serta ilmu humaniora dan yang diakui dunia untuk memajukan dan mewujudkan bangsa yang kuat, bersatu, berdaulat, bermartabat dan sejahtera.

(b) Pasal 16:

(1) ITB menyelenggarakan penelitian secara terpadu dengan misi pendidikan dan misi pengabdian kepada masyarakat.

(2) Penelitian dilaksanakan dalam bentuk program penelitian monodisiplin, interdisiplin dan multidisiplin.

(3) Pendanaan program penelitian berasal dari ITB dan/atau pihak lain sebagai hibah atau atas dasar kerja sama dengan ITB.

(4) ITB berperan dalam pengembangan inovasi dan kewirausahaan yang berbasis pada penelitian untuk meningkatkan kemajuan bangsa.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai kebijakan penelitian diatur dengan Peraturan SA

Dalam menjalankan fungsinya terkait dengan ayat (5) di atas, Komisi IV–SA ITB telah melakukan kajian dan menyusun kebijakan penelitian. Antara lain, dalam rekomendasi yang telah disampaikan kepada pimpinan SA ITB, Tim Adhoc Komisi IV untuk Identifikasi Tantangan dan Peluang ITB telah dinyatakan bahwa Tema Riset Prioritas Institusional ITB mencakup tiga tema utama yakni: (1)Energi, (2)Sumber Daya Mineral, (3)Biodiversity. Agar “Riset Institusional” tersebut dapat dijalankan, maka diperlukan berbagai kebijakan lebih lanjut yang untuk mendorong institusionalisasi kegiatan riset.

1.3 Pelaksana Penelitian dan Pengabdian Masyarakat di ITB

Pada dasarnya, kegiatan penelitian dan Pengabdian Masyarakat telah dilakukan oleh seluruh dosen ITB, melalui organisasi (unit-unit):

(a) Kelompok Keilmuan/Keahlian (KK) atau Sekolah/Fakultas, yang bersifat “mono-disiplin” ilmu walaupun ada juga yang bersifat ‘multi disiplin’ dan dikoordinasi oleh Fakultas/Sekolah.

(18)

tertentu (top down) dan,

(2) Pusat (P) yang didirikan atas prakarsa dosen lintas KK, sebagai kebutuhan perkembangan ilmu/keahlian (bottom-up)

Untuk mengetahui kontribusi PP dan P dalam mencapai Visi ITB perlu dilakukan evaluasi terhadap kebijakan dan kinerjanya. Lebih jauh, untuk mengarahakan agar keberadaan Pusat/Pusat Penelitian yang ada di ITB dapat menjalankan perannya di dalam Program Riset Institusi, maka Komisi IV SA-ITB membentuk Tim Adhoc Norma dan Kebijakan PP dan P di ITB melalui SK SA no: 11/SK/I1- SA/OT/2016, diperpanjang melalui SK SA no: 19/SK/I1-SA/OT/2016 dengan rincian tugas:

(1) Melakukan identifikasi peran, prospek perkembangan, dan kendala yang dihadapi Pusat Penelitian dan Pusat-pusat di ITB.

(2) Menyusun naskah akademik sebagai dokumen pendukung dalam identifikasi peran, prospek perkembangan, kendala, dan tantangan yang dihadapi Pusat Penelitian dan Pusat-pusat di ITB (3) Menyusun norma dan kebijakan untuk meningkatkan kinerja, sinergi dan tingkat keberhasilan Pusat

Penelitian dan Pusat-pusat di ITB, dalam rangka pelaksanaan misi penelitian dan pengembangan inovasi ITB

(4) Melaporkan hasil kerja Tim Adhoc kepada Sidang Senat Akademik.

II. Evaluasi Kebijakan dan Kinerja Pusat Penelitian dan Pusat ITB

Berikut disampaikan “Sejarah” Perkembangan Organisasi Penelitian, Sistem Pelaporan, SDM, serta Perbandingan Profil PP dan P dalam ‘Pusat’(Center) di ITB dari tahun 90-an sampai saat ini.

2.1. Sejak Tahun 90-an sampai dengan 1997, bernama Pusat Penelitian (PP):

1. PP Energi dan Material.

2. PP Pengembangan dan Penerapan Matematika (SK no: 1011/SK/PT07.H/Q/ 1993) 3. PP Lingkungan Hidup (SK (Rektorium) no: 279/SK/ITB/Pers/79, 10 Mei 1979) 4. PP Kelautan (SK no: 091/SK/PT07.H/Q/1993)

5. PP Transportasi dan Komunikasi

(19)

Ada yang khusus: Pusat Antar Universitas (PAU) di lingkungan ITB:

 Unit pelaksana program Ditjen Dikti, dengan Misi: meningkatkan kemampuan tenaga pengajar Perguruan tinggi di Indonesia dalam hal meneliti

 Meliputi 4 bidang penelitian: PAU Ilmu Hayati, PAU Bioteknologi, PAU Ilmu Rekayasa, PAU Mikroelektronika.

Melalui SK Rektor no: 193/SK/K01/HK.1.9/1997, PAU berubah status masuk ke dalam unit kerja ITB sebagai Pusat Penelitian Antar Universitas (PPAU), dengan tetap 4 bidang penelitian.

2.2. Tahun 2003:

Rektor melalui SK no: 099/SK/K01/OT/2005 tanggal 26 Mei 2005, tentang pembentukan dan

Pengangkatan Pimpinan Pusat, membentuk sekaligus 9 (sembilan) Pusat yang dipimpin oleh oleh seorang Kepala Pusat.

1. Pusat Rekayasa Industri, dibentuk dari Eks-KPP Ilmu Rekayasa dan Geoteknik,

2. Pusat Pemodelan Matematika dan Simulasi, dibentuk dari Eks KPP Matematika Industri dan Terapan,

3. Pusat Mikroelektronika, dibentuk dari Eks KPP Mikroelektronika dan Material, 4. Pusat Kepariwisataan (selanjutnya diganti namanya dengan Pusat Perencanaan dan

Pengembangan Kepariwisataan, berdasarkan surat Wakil Rekor Bidang Penelitian dan

Kemitraan/Ketua LPPM, no: 0806/K01.03/KP/ 2005, ttg Perubahan Nama Pusat Kepariwisataan, tgl 5 Juli 2005), dibentuk dari Eks KPP Kepariwisataan,

5. Pusat Ilmu hayati, dibentuk dari Eks KPP Ilmu Hayati,

6. Pusat Mitigasi Bencana, dibentuk dari Eks KPP Mitigasi Bencana, 7. Pusat Bioteknologi, dibentuk dari Eks KPP Bioteknologi,

8. Pusat Studi Lingkungan Hidup, dibentuk dari Eks KPP Lingkungan,

9. Pusat Pengembangan kawasan Pesisir dan Laut, dibentuk dari Eks KPP Kelautan.

Dalam SK tersebut, tugas Kepala Pusat: mengelola dan melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di bidang kajian Pusat masing-masing sesuai dengan Statement of Responsibility dan Program Kerja.

(20)

3. Teknologi Informasi dan Komunikasi 4. Pangan, Kesehatan dan Obat-obatan 5. Produk Budaya dan Lingkungan 6. Teknologi Nano dan Kuantum 7. Bioteknologi.

Produk riset di atas harus berorientasi pada teknologi hijau dan perubahan iklim

Senat Akademik melalui SK No. 12/SK/K01-SA/OT/2015 tentang “Norma dan Kebijakan ITB”, menetapkan 7 (tujuh) Prioritas Riset ITB 2010-2020:

Dalam pasal 3 ayat I.2 tercantum Prioritas penelitian ditentukan berdasar pada unsur inovasi dan kreativitas, prinsip ramah lingkungan, pemenuhan kebutuhan strategis nasional, dan kepakaran yang dimiliki IT, terutama dalam bidang ENergi, Indormasi, Kebencanaan, Kesehatan, Kewilayahan dan Infrastruktur, Panganm dan Produk Budaya.

Berdasarkan SK Senat Akademik tersebut, ITB merestrukturisasi dan membentuk Pusat Penelitian baru, sehingga PP yang ada menjadi:

1. Pusat Penelitian Pengelolaan Lingkungan, Wilayah dan Infrastruktur (PP PLWI) 2. Pusat Penelitian Energi Berkelanjutan (PP EB)

3. Pusat Penelitian Teknologi Informasi dan Komunikasi (PP TIK) 4. Pusat Penelitian Bioteknologi (PP Biotek)

5. Pusat Penelitian Seni Rupa dan Desain (PP SRD).

2.4 Tahun 2011-2014:

Beberapa SK perubahan yang pernah dibuat terkait P dan PP, di antaranya:

 SK Nomor 054/SK/I1.A/KP/2011, tentang Perubahan Nama Pusat Penelitian, Pemberhentian dan Pengangkatan Para Kepala Pusat Penelitian ITB:

Nama Pusat Penelitian Lama Nama Pusat Penelitian Baru

(21)

Pusat Penelitian Teknologi Informasi dan Komunikasi

Pusat Penelitian Teknologi Informasi dan Komunikasi

Pusat Penelitian Bioteknologi Pusat Penelitian Pangan, Kesehatan dan Obat-Obatan Pusat Penelitian Seni Rupa dan Desain Pusat Penelitian Produk Budaya dan Lingkungan

Sebagai catatan, SK Rektor ITB Nomor 820/I1.B03/KP/SK/2014 menyatakan tentang Penggabungan Pusat Penelitian Pangan, Kesehatan dan Obat-obatan dan Pusat Ilmu Hayati, menjadi Pusat Penelitian Biosains dan Bioteknologi

2.5 Tahun 2014-2017:

Hingga saat ini ada 7 Pusat Penelitian dan 22 Pusat serta Pusat Unggulan Ipteks (PUI) di bawah koordinasi LPPM.

Pusat Penelitian (ada 7):

1. Pusat Penelitian Energi Baru dan Terbarukan (Center for Research on New and Renewable Energy)

2. Pusat Penelitian Teknologi Informasi dan Komunikasi (Center for Research on Information and Communication Technology)

3. Pusat Penelitian Biosains dan Bioteknologi (Center for Bioscience and Biotechnology) 4. Pusat Penelitian Infrastruktur dan Kewilayahan (Center for Research on Infrastructure and

Regional)

5. Pusat Penelitian Produk Budaya dan Lingkungan (Center for Research on Cultural and Environmental Products)

6. Pusat Penelitian Mitigasi Bencana (Center for Research on Disaster Mitigation)

7. Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi (Center for Nanoscience and Nanotechnology) Pusat (ada sejumlah 22):

1. Pusat Rekayasa Industri (Center for Industrial Technology)

2. Pusat Pemodelan Matematika dan Simulasi (Center for Mathematical Modelling and Simulation) 3. Pusat Mikroelektronika (Center for Microelectronics)

4. Pusat Perencanaan dan Pengembangan Kepariwisataan (Center for Tourism Planning and Development)

5. Pusat Studi Lingkungan Hidup (Center for Environmental Studies, CES-ITB)

6. Pusat Pengembangan Wilayah Pesisir dan Laut (Center for Coastal and Marine Develoment) 7. Pusat Kebijakan Keenergian (Center for Research on Energy Policy, CREP-ITB)

(22)

13. Pusat Teknologi Kesehatan dan Keolahragaan (Center for Health and Sport Technologies) 14. Pusat Studi Sistem Tak Berawak (Center for Unmanned System Studies)

15. Pusat Pengkajian Logistik dan Sistem Rantai Pasok (Center for Logistics and Supply Chain Studies)

16. Pusat Pengembangan Sumber Daya Air (Center for Water Resources Development) 17. Pusat Perubahan Iklim (Center for Climate Change)

18. Pusat Pemberdayaan Perdesaan (Center for Rural Areas Empowerment) 19. Pusat Studi Agraria (Center for Agrarian Studies)

20. Pusat Pertahanan dan Keamanan

21. Pusat Pengembangan Teknologi Transportasi Berkelanjutan 22. Pusat Kajian Halal

Lebih jauh, KemenRistekDikti menggulirkan program penelitian: Pusat Unggulan Iptek (PUI) mulai 2016, ITB mendapat kepercayaan, sehingga membentuk PUI yang dikoordinasikan oleh masing-masing Pusat dan Pusat Penelitian yang terkait:

1. Pusat Pengembangan Teknologi Transportasi Berkelanjutan 2. Pusat Pertahanan dan Keamanan

3. Pusat Mikroelektronika

4. Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi

Berdasarkan perjalanan “Sejarah” Pusat Penelitian dan Pusat di atas, maka dapat ditarik garis besar sebagai berikut:

1. PP dan P didirikan tidak dalam waktu yang bersamaan, dari yang sudah ada sejak dulu sampai yang baru berdiri pada tahun lalu.

2. PP dan P berkembang dalam arah yang “beragam”

3. Pembukaan dan penutupan “Pusat” bisa secara top down atau bottom up

3. Sistem Pelaporan Berkala Kegiatan PP dan P Pusat Penelitian

Berkewajiban mengajukan rencana kerja tahunan dan melaporkan hasil kegiatannya setiap akhir tahun.

Tim Adhoc mendapatkan data lengkap untuk tahun 2013, 2014, 2015, dan 2016 dari LPPM beserta rekapitulasinya, yang menandakan bahwa PP selalu dimonitor, tetapi belum sepenuhnya dievaluasi oleh LPPM

(23)

menyebutkan bahwa hanya sebagian kecil Pusat yang mengirim laporan tahunan. Pusat tidak secara kontinu dan konsisten mengirimkan laporan tahunan

Pusat belum sempat dimonitor dan dievaluasi tahunan oleh LPPM Catatan:

Evaluasi tahunan terhadap PP dan P oleh LPPM baru dilaksanakan tahun ini Evaluasi belum dilaksanakan secara baku.

4. SDM pada PP dan P:

Komitment SDM, yang meliputi definisi penugasan dan alokasi waktu, tidak begitu jelas dan tidak termonitor oleh ITB (Dekan, karena umumnya SDM berasal dari Fakultas/Sekolah)

5. Perbandingan Profil PP dan P:

Organisasi Orientasi/

Otoritas

SDM Finansial Fasilitas/

Infrastruktur

KPI Pimpinan

PP Top down F/S/ KK ITB ITB Impact/ Outcome Kepala

P Bottom-Up F/S/ KK Mandiri ITB + Mitra Impact/ Outcome Kepala

III. REKOMENDASI TERKAIT NORMA DAN KEBIJAKAN PP DAN P

 Secara umum, organisasi terkecil dalam pelaksanaan penelitian di ITB adalah KK. Secara khusus, KK bersifat ‘mono disiplin’ walaupun ada sejumlah KK di ITB yang bersifat ‘multi disiplin’.

Dengan demikian, pembentukan P sangat penting bagi yang pertama dalam upaya melaksanakan program penelitian dan atau pengembangan keilmuan atau keahlian. Sampai saat ini ada sekitar 100 Kelompok Keahlian/ Keilmuan di ITB.

 Mengacu ke Tridarma PT, matra Penelitian masuk ke dalam domain akademik sehingga organisasi pengelola Penelitian ITB seharusnya UKA, namun dalam implementasinya Penelitian masuk ke dalam WRRIM/ LPPM yang merupakan UKP. Sehingga ke depan, untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas dari Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat memerlukan reorganisasi agar pengelolaan Penelitian menjadi UKA bahkan Pusat sebagai unit sumber memerlukan sumber daya peneliti dalam pelaksanaan program yang strategis atau ITB melakukan management

(24)

 Point-point penting dalam rekomendasi untuk revitalisasi Pusat:

i. Karakter multidisiplin ditandai dengan minimal 3 KK dan minimal 2 Sekolah/ Fakultas.

ii. Periode evaluasi: setiap tahun untuk mengukur kinerja, dan periode 3 tahun untuk menentukan keberlanjutan atau penutupan Pusat

iii. SDM Peneliti ITB yang bekerja di Pusat harus atas ijin dari dekan atau atasan langsung yang terkait

iv. Persetujuan senat dalam pembukaan dan penutupan Pusat

IV. PENUTUP

 Profil yang diusulkan oleh Tim Adhoc pada dasarnya adalah upaya untuk me(re)vitalisasi Pusat yang ada di ITB guna mencapai visi dan misi ITB dalam hal penelitian dan pengabdian

masyarakat

 Pusat perlu mensinergikan aktivitasnya dengan program-program akademik untuk menjadikan ITB sebagai Universitas Penelitian seperti tertuang dalam Statuta dan ditargetkan atau berdampak sebagai World Class University, tertuang dalam Renip, serta berkarakter Entrepreneurial yang berdampak bagi kesejahteraan bangsa University.

 ITB harus memfasilitasi revitalisasi Pusat melalui pembentukan perangkat kebijakan dan peraturan.

(25)
(26)

14/08/2017

-Ir. Muhammad Abduh, MT. Ph.D.

23/08/2017 21/08/2017 WRSO Permohonan Persetujuan SA:

- Dr. Muhammad Zaki Mubarok, ST.MT.

Ka SA

25/08/2017 22/08/2017 WRSO

Usul Penggantian Wakil Anggota Senat Akademik dari Sekolah Teknik Elektro dan Informatika

Ka SA

25/08/2017 23/8/2017 WRSO Permohonan Persetujuan SA:

- Dr. Ir. Indra Djati, M.Sc., Ka SA 25/08/2017 23/8/2017 WRSO Permohonan Persetujuan SA:

- Dr. Muhammad Miftahul Munir, dkK(3orang) Ka SA 25/08/2017 24/08/2017 WRSO Permohonan Persetujuan SA:

- Dr. Ilma Nugrahani, M.S:,Apt. Ka SA 30/08/2017 28/08/2017 WRAM Perubahan Nama Program Studi Aeronotika dan

Astronotika Ka SA

30/08/2017 28/08/2017 WRSO Usulan Kenaikan Jabatan ke GB,a.n. Dr. Ir. Nana

Rachmana Syambas Ka SA

31/08/2017 30/08/2017 FGB Hasil Penilaian Usulan Kenaikan Jabatan/Pangkat

a.n. Dr.Ir. Richard K. Willem Mengko (STEI) Ka SA 04/09/2017 05/09/2017 WRSO Permohonan persetujuan SA: Ir. N.R. Reini

Djuhraeni Wirahadi Kusumah M.Ss., Ph.D. Ka SA 12/09/2017 08/09/2017 WRSO Penyampaian Keputusan Jabatan GB: - Ir. Dwi

Wahyu sasongko Ka SA

13/09/2017 12/09/2017

WRSO

Penyampaian kembali berkas usulan kenaikan Jabatan menjadi Professor/Guru Besar: - Dr. Ir.

Richard Karel Willem Mengko

Ka SA

b) SURAT KELUAR

Tanggal Nomor Perihal Ditujukan

23/08/2017 277/I1- SA/OT/2017

Surat usulan kenaikan Pangkat/Jabatan; -Dr. Ir. Nana Rachmana Syambas.

Dekan STEI 23/08/2017 278/I1-

SA/OT/2017

Surat usulan kenaikan Jabatan LK; - Dr. Muhammad Ali Zulfikar.M.Si dan Dr. Eng. Yudi Darma. M.Si.

Dekan FMIPA 31/08/2017 284/I1-

SA/OT/2017

Permohonan Penyelenggaraan FGB tentang ITB Tahun 2030

FGB 31/08/2017 285/I1-

SA/OT/2017

Usulan Kenaikan Jabatan an: Dr. Richard Karell William Mengko

Rektor 31/08/2017 286/I1-

SA/OT/2017

Usulan Kenaikan Jabatan ke GB an: Dr. Edy Agus Basuki.

Rektor

(27)

Tanggal Tgl. SK Asal Tentang Ket

23/08/2017 20/06/2017 Rektor

SK Rektor:” Sanksi untuk saudara Daniel Paries Sitinjak Nim.19716028 Mahasiswa Program Studi Manajemen SBM-ITB”

23/08/2017 09/08/2017

Rektor

SK Rektor: "Daftar Nama dan Judul Penerima Bantuan Publikasi Jurnal Proceeding Berdasarkan Scimago Journal and Country Rank Tahap III-ITB."

31/08/2017 21/08/2017 Rektor

SK Rektor:“Penganugerahan Penghargaan Ganesa Prajamanggala Bakti Adi Utama Kepada Dr. Ir. Arief Yahya, M.Sc.”

31/08/2017 21/08/2017

Rektor

SK Rektor: ”Penganugerahan Penghargaan Ganesa Prajamanggala Bakti Adi Utama Kepada Dr. Ir. Pramono Anung Wibowo, M.M.”

31/08/2017 21/08/2017

Rektor

SK Rektor: ”Penganugerahan Penghargaan Ganesa Praja Manggala Bakti Adi Utama Kepada Dr.Ir. Mochamad Basuki Hadi Mulyono, M.Sc.”

31/08/2017 21/08/2017 Rektor

SK Rektor: " Penganugerahan Penghargaan Ganesa Widya Jasa Adiutama Kepada Dr. Ir.

Bisuk Siahaan.”

31/08/2017 21/08/2017 Rektor

SK Rektor: "Penganugerahan Penghargaan Ganesa Widya Jasa Adiutama Kepada Dr. Ir.

Ismail. M.T.”

31/08/2017 21/08/2017

Rektor

SK Rektor: "Penganugerahan Penghargaan Ganesa Widya Jasa Adiutama Kepada Dr. Ir.

Son Diamar, M.Sc.”

31/08/2017 21/08/2017

Rektor

SK Rektor: ”Penganugerahan Penghargaan Ganesa Widya Jasa Adiutama Kepada Dr. Ir.

Sugiono.”

31/08/2017 21/08/2017

Rektor

SK Rektor: " Penganugerahan Penghargaan Ganesa Widya Jasa Adiutama Kepada Ir.

Hendro Pranoto Suselo, MPW.”

31/08/2017 21/08/2017 Rektor

SK Rektor: "Penganugerahan Penghargaan Ganesa Widya Jasa Adiutama Kepada Ir. JH.

Simanjuntak (Almarhum).”

31/08/2017 21/08/2017 Rektor

SK Rektor: ”Penganugerahan Penghargaan Ganesa Widya Jasa Adiutama Kepada Ir. M.

Donny Azdan Ms., MA., Ph.D. (Almarhum)”

31/08/2017 21/08/2017 Rektor

SK Rektor: "Penganugerahan Penghargaan Ganesa Widya Jasa Adiutama Kepada Ir.

(28)

31/08/2017 21/08/2017 Rektor

SK Rektor:"Penganugerahan Penghargaan Ganesa Wirya Jasa Adiutama Kepada Ir.

Abdus Somad Arief, M.T.”

31/08/2017 21/08/2017 Rektor

SK Rektor:"Penganugerahan Penghargaan Ganesa Wirya Jasa Adiutama Kepada Prof.

Dr. Katsuaki Koike."

31/08/2017 21/08/2017 Rektor

SK Rektor:"Penganugerahan Penghargaan Ganesa Wirya Jasa Utama Kepada Abdullah Fawzy Siddik"

31/08/2017 21/08/2017 Rektor

SK Rektor:"Penganugerahan Penghargaan Ganesa Wirya Jasa Utama Kepada Dr. Ir.

Mesdin Kornelis Simarmata. M.Sc.”

31/08/2017 21/08/2017 Rektor

SK Rektor:"Penganugerahan Penghargaan Ganesa Wirya Jasa Utama Kepada Drs.

Titianus Winata, Apt.

31/08/2017 21/08/2017 Rektor

SK Rektor: "Penganugerahan Penghargaan Ganesa Wirya Jasa Utama Kepada Helmi Imam Satriyono, S.Si.M.M.”

31/08/2017 21/08/2017 Rektor

SK Rektor:"Penganugerahan Penghargaan Ganesa Wirya Jasa Utama Kepada Ikatan Alumni Geologi ITB (IA GL ITB).”

31/08/2017 21/08/2017 Rektor

SK Rektor:"Penganugerahan Penghargaan Ganesa Wirya Jasa Utama Kepada Ir. Artissa Panjaitan, MBA.”

08/09/2017 22-08-2017

Rektor

SK Rektor: " Pengangkatan Dr. Fauzan Adzima sebagai Adjunt Proffesor Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara-ITB"

d) SK SENAT AKADEMIK

Tanggal Nomor Tentang

10/08/2017 13/SK/I1-

SA/2017 Pengangkatan Staf Ahli Komisi I (Komisi Pendidikan, Kemahasiswaan dan Alumni) Senat Akademik ITB

12/09/2017 14/SK/I1-

SA/2017 Perpanjangan Masa Tugas Panitia Adhoc Review dan Usulan Revisi Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 2013 tentang Statuta ITB

(29)
(30)
(31)

Referensi

Dokumen terkait

Kepala Pusat/Pusat Penelitian Institut Teknologi Bandung Merujuk surat Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan