• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Uji Evaluasi suspensi

N/A
N/A
eka susilowati

Academic year: 2023

Membagikan "Hasil Uji Evaluasi suspensi"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Hasil Uji Evaluasi suspense A. Uji Organoleptis

-Warna : putih -Rasa : manis

-Aroma : bauk khas suspensi -Bentuk : cair/ suspensi B. Uji Ph

-Suspensi dikocok dan diambil sampel -Tuang sedikit dalam beker glass -Celupkan kertas Ph

-Tunggu dan amati perubahan warna Hasil : ph 6

C. Uji Volume Sedimentasi -Kocok suspensi terlebih dahulu -Masukkan dalam gelas ukur -Diukur tinggi (volume awal) -Diamkan selama 7 hari

-Setiap harinya diukur tinggi endapannya

-Tinggi endapan pada hari ke 7 merupakan (volume akhir) -dihitung menggu akan rumus

F= Vu

Vo

dimana VU volume awal dan VO volume akhir Hasil : volume awal 10ml

Volume akhir 1,25ml

F = 1,25

10

= 0,125 D. Uji Homogenitas

-Mengamati partikel yang terbentuk -Suspensi dikocok dan diambil sampel -oleskan pada kaca objektif

-Tutup dengan kaca objek lain -Amati dengan mikroskop Hasil : belum homogen E. Uji redisperbilitas

-Putar suspensi hasil volume sedimentasi 180˚

-Kembalikan pada posisi awal

-Kemampuan redispersi baik bila suspensi telah terdispersi sempurna 100 % setiap pengulangan sampel,maka menurunkan nilai redispersi sebanyak 5%

Hasil :

F. Uji kebocoran

-Suspensi yang sudah dimasukkan dalam botol tertutup,dibalik 180˚

-Suspensi dibalik diatas kertas saring,tungu dan amati kertas saring Hasil : tidak ada kebocoran

(2)

Pembahasan

Suspensi merupakan sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair. Kestabilan fisik suspensi merupakan salah satu kesulitan yang biasa terjadi pada saat pembuatan suspensi, oleh karena itu diperlukan penggunaan suspending agent untuk meningkatkan kestabilan fisik suspensi. Zat yang terdispersi tidak boleh cepat mengendap, harus halus dan apabila dikocok perlahan-lahan endapan harus segera terdispersi kembali. Kekentalan suspensi tidak boleh terlalu tinggi agar sediaan mudah dikocok dan dituang (Anief, 2010). Sediaan suspensi lebih disukai daripada sediaan padat karena mudah ditelan, mudah diberikan pada anak-anak dan lanjut usia yang kesulitan dalam menelan (Ansel, 2008). Suspensi mempunyai bioavaibilitas yang lebih baik dan absorbsinya lebih cepat daripada sediaan padat (Joenoes, 2001).

Evaluasi fisik suspense bertujuan untuk mengetahui adanya perubahan yang terjadi pada suspense dari segi fisiknya.Hasil fisik sediaan suspense sebagai berikut :

a. uji organoleptis

bertujuan untuk mengetahui bentuk,warna,aroma,rasa dari sediaan suspense.Hail pengamatan suspense berwarna putih,aroma khas suspense,bentuk cair dan rasa manis.

b. Uji Ph

Uji ini dilakukan menggunakan kertas ph,dilakukan untuk mengetahui seberapa besar derajat keasaman suatu sediaan suspense,apakah sudah sesuai kententuan atau tidak.Hasil dari praktikum sdiaan suspense yang dibuat mempunyai ph 6,dimana sudah sesuai dengan syarat ph pada sediaan suspense yaitu 4-6 yang merupakan ph asam.

c. Uji volume sedimentasi

Tujuan dilakukan Uji volume sedimentasi untuk mengetahui rasio pengendapan yang terjadi selama penyimpanann dalam waktu tertentu (Wahyuni, 2017). Volume sedimentasi dipengaruhi viskositas suspensi,semakin besar viskositas suspensi maka semakin lambat proses pengendapannya dikarenakan semakin besar daya tahan yang diberikan bahan pensuspensi. Pengujian volume sedimentasi suspensi yang baik jika nilai F =1. Pada praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil 0,125 berarti belum memenuhi syarat.

d. Uji homogenitas

bertujuan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel yang telah diambil berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama.Pada praktikum yang telah dilakukan dengan mengoleskan sampel pada kaca objek (objektif 4 ; okuler 10 dengan pembesaran yang digunakan 40 sediaan suspense belum homogen karena partikel belum seragam.belum homogen bisa terjadi karena factor suhu pencampuran, lama pengadukan. Lama pengadukan dapat memperluas bidang kontak dengan meningkatnya kecepatan pengadukan sehingga meningkatkan homogenitas dari suatu campuran (Barkat etal., 2013).

e. Uji kebocoran

Untuk mengetahui apakah ada atau tidak pada kemasan yang digunakan terjadi kebocoran.Pada praktikum yang telah dilakukan sediaan suspense tidak mengalami kebocoran yang artinya sesuai dengan persyaratan

f. Uji redisperbilitas

Untuk membantu menemukan volume pengendapan,mengatur vehicle dan susunan partikel.Pada praktikum yang telah dilakukan

(3)

kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan;

sediaan suspense berasa manis,beraroma seperti suspense,bentuk cair dan berwarna putih,memiliki Ph 6, hasil sedimentasi 0,125, belum homogen dan tidak terdapat kebocoran

Sedimentasi dipengaruhi viskositas suspensi,semakin besar viskositas suspensi maka semakin lambat proses pengendapannya, Lama pengadukan dapat memperluas bidang kontak dengan meningkatnya kecepatan pengadukan sehingga meningkatkan homogenitas dari suatu campuran.

Dapus

Nuryadi, Astuti, T. D., Utami, E. S., & Budiantara, M. (2017). Dasar-Dasar Statistik.Penelitian.

Yogyakarta: Gramasurya

Agoes G. (2012). Sediaan Farmasi LiquidaSemisolida (SFI-7), Penerbit ITB Bandung, 124, 142-143 Ulfah, F., & Slamet, S. (2020). Karakterisasi Sediaan Suspensi Nanopratikel Ekstrak Etanol Daun Afrika

(Vernonia Amygdalina Del.). Cendekia Journal of Pharmacy, 4(2), 138-148.

Wahyuni,R.,Syifyan dan Septa Yunalti.2011. Formulasi dan Evaluasi Stabilitas FisikSuspensi Ibuprofen Menggunakan Kombinasi Polimer Serbuk Gom Arab dan Natrium Karboksimetilselulosa.

Universitas Andalas:Padang

(4)

Referensi

Dokumen terkait

Uji normalitas data dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui

hasil uji normalitas terlihat bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, dan ditunjukkan bahwa hasil sampel berasal dari populasi yang memiliki

Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah sampel yang berasal dari suatu populasi tersebut homogen atau tidak. Dengan ketentuan nilai

Menurut Usmadi (2020), Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui sampel berasal dari populasi yang sama (homogen) atau tidak. Untuk menguji homogenitas pada

Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berangkat dari kondisi yang sama atau homogen. Uji homogenitas variansi sangat diperlukan sebelum

Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel uji coba berasal dari populasi uji coba yang berdistribusi normal atau tidak, jika sampel uji coba yang

menentukan apakah sampel dari dua atau lebih kelompok berasal dari populasi menentukan apakah sampel dari dua atau lebih kelompok berasal dari populasi dengan mean yang sama

Uji prasyarat meliputi uji normalitas populasi menggunakan metode Liliefors dan uji homogenitas variansi populasi menggunakan uji Bartlett Berdasarkan uji hipotesis, diperoleh