NORMALITAS
&
HOMOGENITAS
Yayi Ania 1112016300032 Nadia Putri 1113016300015 Sarlita Hidayati 1113016300022 Suci Nur Hidayah 1114016300004Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji yang
digunakan untuk mengetahui apakah
populasi data
berdistribusi
normal
atau tidak.
Jika, data tidak berdistribusi normal
maka metode yang digunakan adalah
Distribusi Normal
•
Distribusi normal
adalah distribusi
simetris dengan
modus, mean dan
median berada di
pusat
•
Distribusi ini juga
dijuluki kurva
lonceng
(bell curve) karena
grafik
fungsi
kepekatan probabilitas
mirip dengan bentuk
lonceng
Teknik Analisis Uji
Normalitas
Uji
Chi-Square
Uji
Lilliefors
Uji Chi-Square
Metode Chi-Square atau X
2untuk Uji
Goodness of fit Distribusi Normal
menggunakan pendekatan
penjumlahan penyimpangan data
observasi tiap kelas dengan nilai yang
Langkah-langkah
•
Perumusan Hipotesis
H
0: sampel berasal dari populasi
berdistribusi normal.
H
1: sampel berasal dari populasi
berdistribusi tidak normal
•
Data dikelompokan ke dalam distribusi
frekuensi.
•
Menentukan proporsi ke-j (Pj).
•
Menentukan 100 Pj yaitu presentase luas
interval ke-j dari suatu distribusi normal
melalui tranformasi ke skor baku:
𝑧
𝑖=
𝑋𝑆𝐷𝑖;𝑋•
Menghitung nilai χ2 hitung melalui rumus sebagai berikut: 𝜒2 = 𝑛 100 (𝑃𝑗 − 100𝑃𝑗)2 100𝑃𝑗•
Menentukan χ2tabel pada derajat bebas (dk) = k -3,
dimana k banyaknya kelompok
•
Kriteria Pengujian Jika χ2 ≤ χ2tabel ,maka H0 diterima.
Jika χ2 > χ2
tabel , maka H0 ditolak.
•
Kesimpulan Jika χ2 ≤ χ2tabel : Sampel berasal dari populasi
berdistribusi normal Jika χ2 > χ2
tabel : Sampel berasal dari populasi
Contoh Penerapan
Penghitungan uji normalitas 150 skor hasil ujian statistika dengan menggunakan Chi-Square sebagai berikut:
Skor
Frekuensi (fi)
60-64
5
65-69
15
70-74
25
75-79
50
80-84
30
85-89
18
90-94
7
Solusi
Cara I : •Mencari Pj Pj = (fi/150)x100 Misal : Pj = (5/150)x100 = 3 • mencari 100Pj1. mencari batas kelas bawah dan atas
2. Mencari zbawah dan z atas dengan rumus
(𝑧𝑖 = 𝑋𝑆𝐷𝑖;𝑋 )
3. Mencari luas daerah z pada tabel
distribusi z
4. Luas daerah z bawah – luas daerah z atas
Sk
or
fi Pj 10
0
Pj
Pj-100
Pj
60-64
5 3 2,
59
0,4
1
0,0
649
65-69
1
5
10 9,
31
0,6
9
0,0
511
70-74
2
5
17 20
,5
2
-3,5
2
0,6
038
75-79
5
0
33 27
,7
7
5,2
3
0,9
849
80-84
3
0
20 23
,0
7
-0,3
7
0,4
085
85-89
1
8
12 11
,7
7
0,2
3
0,0
045
90-94
7 5 3,
68
1,3
2
0,4
734
Ju
ml
ah
1
5
0
10
0
- - 2,5
911
(𝑃𝑗 − 100𝑃𝑗)2 100𝑃𝑗Misalkan:
o
Batas kelas bawah = 59,5o
Batas kelas atas = 64,5o
Zbawah = (59,4 – 77,7)/7.01 = -2,59o
Zatas = (64,5 – 77,6)/7.01 = -1,87o
Luas daerah z bawah (pada tabel -2,5 dan 0.09) =0,0048
o
Luas daerah z atas (pada tabel -1,8 dan 0.07) =0,0307
o
0,0048 – 0,0307 = 0,025o
100Pj = 100x0,0259 = 2,59•
Menghitung Pj – 100Pj•
Menghitung χ2 = 𝑛 100 (𝑃𝑗;10𝑃𝑗)2 100𝑃𝑗 χ2 = 150 100 (2,59) = 3,885•
Menentukan χ2 tabelderajat kebabasan (dk) = J – 3 = 7 – 3 = 4 χ2
tabel = χ2(𝛼)(dk) = χ2(0,05)(4) = 9,49 (Lihat pada tabel)
•
Membandingkan hasil perhitungan χ2 dengan data padatabel.
χ2 = 3,885 χ2
tabel = 9,49, Sehingga χ2 < χ2
tabel atau H0 diterima.
SOLUSI
Cara II :
Kolom 3 : Mencari nilai z pada X1 , maka harga z
diperoleh (64,5 – 77,6)/7,01 = -1,87.
Kolom 4 : Mencari proposi komulatif
Luas daerah z (pada -1,8 dan 0,07 pada tabel z)
Kolom 5 : Mencari Frekuensi komulatif Li mi t ata s fi Z Pro pors i Ku mul atif Frek uen si Ku mul atif Fe𝑓𝑜 − 𝑓𝑒) 𝑓𝑒 64, 5 5 -1, 87 0,03 08 5 5 0,000 0 69, 5 15 -1, 16 0,12 39 19 14 0,071 4 74, 5 25 -0, 44 0,32 92 49 30 0,833 3 79, 5 50 0, 27 0,60 68 91 42 1,523 8 84, 5 30 0, 98 0,83 75 126 35 0,714 3 89, 5 18 1, 70 0,95 52 143 17 0,058 8 94, 5 7 2, 41 0,99 20 149 6 0,166 7 Ju ml ah 150 3,201 6
Proposi komulatif x populasi = 0,0308 x 150 = 4,62 = 5
Kolom 6 : Mencari fe
frekuensi komulatif bawah – frekuensi komulatif atas = 5 – 0 = 5
Kolom 7 : Menghitung (𝑓𝑜;𝑓𝑒)𝑓𝑒 2
Sehingga di peroleh χ2 = (𝑓𝑜;𝑓𝑒)2
𝑓𝑒 = 3,2016.
•
Membandingkan hasil perhitungan χ2 dengan data padatabel.
χ2 = 3,885 χ2
tabel = 9,49, Sehingga χ2 < χ2
tabel atau H0 diterima.
Uji Lilliefors
•
Mengurutkan data sampel dari kecil ke besar
dan menentukan frekuensi tiap-tiap data.
•
Menentukan nilai Z
idari tiap-tiap data dengan
rumus:
•
Menentukan besar peluang untuk
masing-masing nilai Z berdasarkan tabel Z yang
disebut F(Z).
•
Menghitung frekuensi kumulatif dari
masing-masing nilai Z, dan disebut S(Zi). data
misalnya pada xi = 12 dengan peringkat 1 dan
n = 40 S(Zi) = 1/40 = 0.025.
SD X X Zi i
•
Menentukan nilai Lhitung = , setelahnya dipilih nilai L-hitung terbesar.•
Menentukan Ltabel untuk n>30 dengan taraf signifikansi 5% melalui Tabel Lilliefors.Maka dengan n adalah jumlah sampel.
•
Mengambil harga Lhitung yang paling besar kemudian dibandingkan dengan Ltabel. Jika Lhitung < Ltabel maka sampel berdistribusi normal.) ( ) (Zi S Zi F n Ltabel ,0886
Contoh Penerapan
•
Perhitungan uji normalitas untuk sampel
berukuran 30 responden dengan
menggunakan uji Liliefors disajikan pada tabel
berikut.(Rata – rata (
𝑥
) = 78,8, standar deviasi
(s) = 5,689)
70 72 71 71 81 76 74 76 77 74
76 76 89 87 88 84 85 83 83 81
81 81 79 85 84 71 81 81 81 81
•
Menentukan Zzi = 67;78,85,689 = -2,0743
•
Menentukan F(z) dilihat dari tabel.•
Menentukan S(z)misalnya data ke-1 atau 1/30 = 0,0333.
•
Menentukan L hitung contoh : Lhitung ==0,0190-0,0333= 0,0143
Pilih Lhitung terbesar L0 = 0.0840
•
Menentukan L tabel di tabel lilliefors dengan α = 0.05 (n = 30) diperoleh L-tabel = 0.161•
Kesimpulan Lhitung < L tabel maka Ho diterima dan berdistribusi normal Xi fi zi F(zi) S(zi) | F(zi) - S(zi)| 67 1 -2.0743 0.0190 0.0333 0.0143 70 1 -1.5470 0.0609 0.0667 0.0058 71 3 -1.3712 0.0852 0.1667 0.0815 72 1 -1.1954 0.1160 0.2000 0.0840 74 2 -0.8438 0.1994 0.2667 0.0673 76 3 -0.4922 0.3113 0.3667 0.0554 77 1 -0.3164 0.3758 0.4000 0.0242 78 2 -0.1406 0.4441 0.4667 0.0226 79 1 0.0352 0.5140 0.5000 0.0140 81 6 0.3867 0.6505 0.7000 0.0495 83 2 0.7383 0.7698 0.7667 0.0031 84 2 0.9141 0.8197 0.8333 0.0136 85 2 1.0899 0.8621 0.9000 0.0379 87 1 1.4415 0.9253 0.9333 0.0080 88 1 1.6173 0.9471 0.9667 0.0196 89 1 1.7931 0.9635 1.0000 0.0365 jumlah 30 ) ( ) (Zi S Zi F Uji Homogenitas
•
Uji homogenitas adalah Uji mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buahdistribusi atau lebih
•
Jadi dapat dikatakan bahwa ujihomogenitas bertujuan untuk mencari tahu apakah dari beberapa kelompok data
penelitian memiliki varians yang sama atau tidak.
•
Contoh, jika kita ingin meneliti sebuah permasalahan misalnya mengukurpemahaman siswa untuk sub materi vektor , yang dimaksudkan homogen bisa berarti bahwa kelompok data yang kita jadikan sampel pada penelitian memiliki
karakteristik yang sama, misalnya berasal dari tingkat kelas yang sama
Teknik Uji Homogenitas
Homogenitas Varians Dua Variabel dengan Uji F
Homogenitas dengan uji Bartlett Homogenitas Varians Dua Buah Sampel Berkolerasi dengan Uji-t Uji Homogenitas Variansi Cara
Homogenitas Varians Dua
Variabel dengan Uji F
•
Fisher test adalah uji eksak yang diturunkan
oleh seorang bernama Fisher, karenanya
disebut uji eksak Fisher
•
Uji F ini dimaksudkan untuk menguji apakah
ada perbedaan dua perilaku yang mungkin dari
dua populasi.
•
Ex/ kita inginmengetahui apakah skor hasil
ujian statistika pada dua kelompok
independen, misalkan kelas pagi (A1) dan
kelas siang (A2) mempunyai variansi yang
sama (homogen), maka kita dapat mengujinya
dengan menggunakan uji F.
Langkah-langkah
•
Tentukan Hipotesis dan taraf signifikasi
(𝛼)
𝐻
0∶ 𝜎
𝑋2= 𝜎
𝑌2(varians data homogen)
𝐻
0∶ 𝜎
𝑋2≠ 𝜎
𝑌2(varians data yang tidak
homogen)
•
Mencari Varians/Standar Deviasi
𝑆
𝑥2=
𝑛 𝑥2;( 𝑥)𝑛(𝑛;1)
𝑆
𝑌2=
𝑛 𝑌2;( 𝑌)•
Mencari F hitung𝐹 = 𝐹𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝐹𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 = 𝑆𝑥2
𝑆𝑦2 dengan :
𝑑𝑘1 (varians terbesar sebagai pembilang) =( 𝑛1 −1) dan
𝑑𝑘2 (varians terkecil sebagai pembilang) =( 𝑛2 −1)
•
Membandingkan 𝐹𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔dengan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada distribusi FJika 𝐹𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 berarti Homogen
Contoh Penerapan
Data tentang hubungan antara penguasaan kosakata (X) dengan Kemampuan membaca (Y). Tentukan
homogenitasnya.
X
Y
75
68
78
72
38
63
94
74
83
68
91
81
87
72
91
74
38
58
68
58
Solusi
•
Mencari Varians 𝑆𝑥2 = 10.59077;7432 10(10;1) = 430,23 = 20,74•
Mencari F hitung•
Membandingkan 𝐹𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔dengan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada distribusi Fdaftar distribusi F dengan dk pembilang 10-1=9. Dk penyebut
=10-9=1. Dan 𝛼=0,05 dan F table
=3,18
Tampak bahwa 𝐹𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔<𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . Ini berarti data variable X dan Y homogen
X Y
𝑋
2𝑌
2𝑋𝑌
75 68
78 72
47
33
44
38 63
94 74
49
16
83 68
91 81
87 72
91 74
38 58
68 58
𝑋
=
74
3
688 59
07
7
47
82
6
522
27
𝑆𝑦2 = 10.47826;68810(10;1) 2 = 54.62=7,39 𝐹 = 𝐹𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝐹𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙 = 𝑆𝑥2 𝑆𝑦2 = 20,74 7,39Homogenitas dengan Uji
Bartlett
Langkah-langkah:
•
Menghitung derajat kebebasan (dk)masing-masing
kelompok (n-1)
•
Menghitung varians (S) masing-masing kelompok
•
Menghitung besarnya log S
2untuk masing-masing
kelompok
•
Menghitung besarnya dk. Log S
2untuk
masing-masing kelompok
•
Menghitung nilai varians gabungan semua
kelompok dengan rumus sebagai berikut.
𝑆
2𝑔𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛=
𝑑𝑘
𝑖𝑆
𝑖2
Lanjutan....
•
Menghitung nilai B (nilai Bartlett) dengan rumus sebagai berikut.𝐵 = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐵𝑎𝑟𝑡𝑙𝑒𝑡𝑡 = 𝑑𝑘 (𝑙𝑜𝑔𝑆2𝑔𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛)
•
Menghitung nilai 𝜒2𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔dengan rumusan :𝜒2𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑙𝑛10 (𝐵 − 𝑑𝑘𝑖 log 𝑆𝑖2)
•
Setelah didapat hasil 𝜒2𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔bandingkandengan𝜒2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . Kriteria homogen ditentukan jika Jika
𝜒2𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔< 𝜒2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
Jika 𝜒2𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≥ 𝜒2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (1-α; db=n-1), maka Tolak Ho Jika 𝜒2𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔< 𝜒2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (1-α; db=n-1), maka Terima Ho
Penerapan Soal
Kelompok diberikan intervensi metode pembelajaran : Inquiri, penemuan terbimbing, pemecahan masalah dan driil.
Oleh karena itu,
K1 (Kelompok 1): Metode Inquiri
K2 (Kelompok 2) : Metode Penemuan Terbimbing K3 (Kelompok 3) : Metode Pemecahan Masalah K4 (Kelompok 4) : Metode Driil
Adapun skor kemampuan berpikir kritis masing-masing kelompok sebagai berikut :
K1 7 8 8 9 9 9
K2 7 7 8 8 9 9
K3 6 6 6 7 8 8
Solusi
• Drajat kebebasan : dk= n – 1 = 6 – 1= 5 • Mencari Varians S 𝑆2 = 𝑋𝑖;𝑋 2 𝑛;1 KI = 𝑆2 = 7 − 8,32+ 8 − 8,32+ 8 − 8,32+ 9 − 8,32+ 9 − 8,32+ 9 − 8,32 6 − 1 = 0,667• Menghitung nilai varians gabungan :
𝑆2 𝑔𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 = 𝑑𝑘(𝑠1 2) 𝑑𝑘 = 15,005 20 =0,750 • Menghitung nilai Bartlett:
𝐵 = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑏𝑎𝑟𝑡𝑙𝑒𝑡𝑡 = 𝑑𝑘 𝐿𝑜𝑔 𝑆2 𝑔𝑎𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎𝑛 = (log 0,750) (20) = -24988 Kel om pok 𝑋 dk S2Log Sdk. Log S2 dk. S2 K1 8, 3 5 0,6 67 -0,1 76 1 -o,8 805 3,3 35 K2 8 5 0,8 00 -0,0 96 9 -0,4 846 4,0 00 K3 6, 83 5 0,9 67 -0,0 14 7 -0,0 736 4,8 35 K4 5, 83 5 0,5 67 -0,2 46 7 -1,2 334 2,8 35 Ju mla h 28 ,9 6 20 3,0 0 - -2,6 720 15, 00 5
Lanjutan....
•
Menghitung nilai 𝑋2𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔:𝑋2𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔: = 𝐿𝑛10 (𝐵 − 𝑑𝑘𝑖 log 𝑠𝑖2) = (2,3026)(-24988 – (-2,672)) = 0,3988
•
Kesimpulan𝑋2𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔:0,3988 bandingkan dengan 𝑋2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙:untuk
𝛼 = 0,05 dan dk= 5 diperoleh 𝑋2 0,05 (5) =7,82. Hasil
perhitungan menunjukan bahwa 𝑋2𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔< 𝑋2𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 berarto H0 diterima. Dengan demikian, keempat
kelompok data mempunyai variansi sama atau skor dari keempat kelompok homogen.
Homogenitas Varians Dua
Buah Sampel Berkolerasi
dengan Uji-t
•
Andaikan kita ingin mengetahui apakah
skor hasil belajar matematika pada dua
kelompok yang tak independent
(berkolerasi)
•
kita dapat menguji homogenitasnya
dengan menggunakan statistik uji t.
Formula statistik uji t yang diekspresikan
sebagai berikut.
𝑡 = 𝑠12 − 𝑠22 2𝑠1𝑠2 1 − 𝑟𝑑𝑏122
• Dimana, 𝑠12 = varians pre tes
𝑠22 = varians pos tes
𝑟122 = koefisisen korelasi antar pretes-postes
Penerapan Soal
Perhitungan pengujian perbedaan varians pretes-postes pada taraf signifikasi α = 0,05 menggunakan contoh data berikut. Contoh: Pretes 4 5 6 8 8 9 ↔ s2 = 3,867, s = 1,966, n = 6, r xy = 0,899 Postes 5 5 6 6 7 8 ↔ s2 = 1,367, s = 1,169, n = 6, db = 4 𝑡 = 3,867 − 1,367 2(1,966)(1,169) 1 − (0,899)4 2 = 2,484
Bandingkan dengan ttabel pada db = 4 dan α = 0,05, yaitu ttabel = t(0,05)(4) = 2,78. Karena thitung < ttabel maka H0 diterima. Jadi distribusi populasi pretes dan postes
Uji dengan Hartley
•
Uji homogenitas variasi cara ini adalah untuk melihat apakah variansi k kelompok peubah bebas itu sama atau tidak.•
Uji statistik yang dipakai ialah:𝐹𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝑠2𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑠2
𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
•
Nilai kritinya dalah 1-nFmaks k, dk di mana dk = (n-1). Bila Fmaks lebih kecil daripada Fkritis, H0 diterimaPenerapan Soal
Andaikan kita mempunyai data hasil belajar tiga kelompok siswa yang masing-masing diperoleh melalui metode
ceramah, tanya-jawab, dan diskusi sebagai berikut Kelompok Ceramah Kelompok Tanya-Jawab
Kelompok Diskusi n1= 20 n2=20 n3=20 𝑋 1=75 𝑋 2=75 𝑋 3=75 s1=12,5 s2=11,2 s3=10,3 𝐹𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝑠2𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑠2𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙= 12,52 10,32= 156,25 106,09=1,47 𝐹 max 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 3,8( 20 − 1 = 19, 𝑘 = 3)
Kesimpulan : menerima 𝐻0 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝐹(max)𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 <
𝐹 max 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yang berarti variansi keempat kelompok,
Uji dengan Anova Satu
Jalur
•
Uji cara ini dapat dipergunakan bila
banyak
data per kelompok tidak sama
dan
bila populasi
induknya sangat tidak normal.
•
Tes statistiknya adalah sebagai berikut.
•
𝐹 =
𝑅𝐽𝐾𝑎𝑅𝐽𝐾𝑖
•
Dengan RJK
a= Rerata Jumlah Kuadrat
antar Kelompok
RJK
i= Rerata Jumlah Kuadrat
inter Kelompok
Langkah Langkah
•
Hitunglah variansi per subkelompok menurut
kelompok masing-masing.
•
Hitung logaritma dengan dasar e bagi setiap
variansi yang diperoleh pada langkah pertama
di atas.
•
Perlakukan data yang diperoleh pada langkah
dua di atas sebagai k kelompok data,
kemudian selesaikan dengan ANOVA 1-jalur.
•
Bila
𝐹 =
𝑅𝐽𝐾𝑅𝐽𝐾𝑎𝑖
lebih besar atau sama dengan
1-n
F
k-1, n-k, H
0ditolak, dengan k = banyak
Penerapan Soal
Kita akan membandingkan apakah efektifitas
metode ceramah, tanya-jawab, atau penemuan
itu, pada kelompoknya lebih besar
penyebarannya daripada metode lain pada
kelompok lainnya, dengan data sebagai berikut :
kelompok ceramah yaitu 6, 6, 4, 8, 3, 5, 9, 8,
7, 9, 5, 9
kelompok tanya-jawab yaitu 8, 7, 8, 6, 7, 9, 5,
8
kelompok penemuan yaitu 7, 6, 8, 9, 4, 6, 5,
8, 7, 6, 5, 6, 9, 8, 6, 7, 5, 4, 3, 3.
Solusi
• Bagilah anggota kelompok secara acak
kedalam sub kelompok.
• Menghitung 𝑋 𝑖 dan JKi 𝑋 𝑖= (2,026 + 0,811 + 1,447)/3 𝑋𝑖=4,2843 = 1,428 𝐽𝐾𝑖= (2,026 − 1,428)2+(0,811 − 1,428)2+(1,447 − 1,428)2 𝐽𝐾𝑖= 0,739
• Kita hitung 𝐽𝐾𝑎 = Σ𝑘𝑖(𝑋 𝑖− 𝑋 )2. Untuk
memperoleh JKa harus dihitung dulu 𝑋
𝑋 =3×1,428:2×0,602:5×1,0893:2:5 𝑋 =10,93310 𝑋 = 1,093 Kelompo k Ceramah Kelompok Tanya-Jawab Kelompok Penemua n Sk or S1 k2 lnS 1k2 Sk or S2 k2 lnS 2k2 Sk or S3 k2 lnS 3k2 4 3 7 9 7, 5 8 2,0 26 8 8 7 5 2 0,6 93 8 4 5 8 4, 25 1,4 47 6 8 5 8 2, 2 5 0,8 11 7 6 9 8 1, 6 7 0,5 11 7 6 6 8 0, 92 -0,0 87 6 9 5 9 4, 2 5 1,4 47 6 7 5 3 2, 92 1,0 7 9 7 5 6 2, 92 1,0 7 9 6 4 3 7 1,9 46 𝑋 1 = 1,428 𝑋2 = 0,602 𝑋3 = 1,089 JK1 = 0,739 JK2 = 0,017 JK3 = 2,246
• Maka 𝐽𝐾𝑎= Σ𝑘𝑖(𝑋 𝑖− 𝑋 )2 𝐽𝐾𝑎= 3(1,428 − 1,093)2+2(0,602 − 1,093)2+5(1,089 − 1,093)2 𝐽𝐾𝑎= 0,3367 + 0,4822 + 0,00008 𝐽𝐾𝑎= 0,8189 • 𝑅𝐽𝐾𝑎= 𝐽𝐾𝑎/(𝑘 − 1) 𝑅𝐽𝐾𝑎= 0,8189/(3 − 1) 𝑅𝐽𝐾𝑎= 0,4095 • 𝑅𝐽𝐾𝑖= Σ𝐽𝐾𝑖/𝑑𝑘𝑖 𝑅𝐽𝐾𝑖= (𝐽𝐾1+ 𝐽𝐾2+ 𝐽𝐾3)/(𝑁 − 𝑘) 𝑅𝐽𝐾𝑖= (0,739 + 0,017 + 2,246)/(103) 𝑅𝐽𝐾𝑖= 3,002/7 𝑅𝐽𝐾𝑖= 0,4289 Maka 𝐹 = 𝑅𝐽𝐾𝑎 𝑅𝐽𝐾𝑖 𝐹 = 0,4095 0,4289 = 0,9548
•
Menurut tabel. Pada tahap keberartian𝛼 = 0,01 dan dk (2,7),
0,99F2, 7=9,55. Karena
Fhitung=0,9548 lenih kecil daripada Ftabel=9,55, maka hipotesis nol diterima