PERTEMUAN 4
Hipotesis Statistik , Uji
Indikator
Mahasiswa mampu:
1. Menyusun Hipotesis
Statistik Penelitian
2. melakukan uji normalitas
3. melakukan uji homogenitas
4. melakukan uji Hipotesis
Uji Normalitas Data
•
Jelaskan tentang uji normalitas dan
rumus yang dipakai
•
Jangan lupa cantumkan sumber
Uji Normalitas data
•
Kolmogorov-Smirnove test
•
Jika K-S test
Signifkan maka
data tdk normal
•
Dan Jika K-S test
Proses analisa data
•
Kegiatan dalam analisis data adalah
mengelompokkan data berdasarkan variable
dan jenis responden, mentabulasi data
berdasarkan variable dari seluruh
responden, menyajikan data tiap variable
yang diteliti, melakukan perhitungan untuk
menjawab rumusan masalah dan melakukan
perhitungan untuk menguji hipotesis yang
telah dilakukan.
•
Analisis data : Statistik deskriptif dan
statistik inferensial.
•
Statistika inferensial (statistika induktif atau
statistika probabilitas) : teknik statistik yang
digunakan untuk menganalisis data sampel
dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.
•
Statistik ini akan cocok digunakan bila
sampel diambil dari populasi yang jelas dan
teknik pengambilan sampel dari populasi itu
dilakukan secara random.
•
Statistik probabilitas karena kesimpulan
yang diberlakukan untuk populasi
B. STATISTIK PARAMETRIK DAN NON
PARAMETRIK
•
Statistik parametrik digunakan untuk
menguji parameter populasi melalui statistik
atau menguji ukuran populasi melalui data
sampel.
•
Statistika non parametrik tidak menguji
parameter populasi tetapi menguji
distribusi.
•
Statistika parametrik mengasumsikan
bahwa populasi berdistribusi normal
sedangkan statistika non parametrik tidak
menuntut terpenuhinya banyak asumsi
• Statistika parametrik kebanyakan untuk menganalisis data interval dan rasio sedangkan statistika non
parametrik kebanyakan digunakan untuk menganalisis data nominal atau ordinal.
• Untuk menguji hipotesis dalam penelitian kuantitatif
yang menggunakan statistik, ada dua hal utama yang harus diperhatikan yaitu macam data dan bentuk
hipotesis yang diajukan.
• Macam data : data nominal, ordinal, interval atau rasio
• Bentuk hipotesis : hipotesis deskriptif, hipotesis komparatif dan hipotesis asosiatif.
• Dalam hipótesis komparatif dibedakan menjadi dua
•
Untuk menguji hipotesis deskriptif satu
sampel bila digunakan datanya berbentuk
nominal maka digunakan teknik statistik :
–
Binomial
–
Chikuadrat satu sampel
•
Untuk menguji hipotesis deskriptif satu
sampel bila datanya berbentuk ordinal
maka digunakan teknik statistik : Run Test
•
Untuk menguji hipotesis deskriptif satu
•
Untuk menguji hipotesis komparatif dua
sampel yang berpasangan bila datanya
berbentuk nominal digunakan teknik
statistik : McNemar
•
Untuk menguji hipotesis komparatif dua
sampel berpasangan bila datanya
berbentuk ordinal digunakan teknik
statistik :
–
Sign test
–
Wilcoxon matched pairs
•
Untuk menguji hipotesis komparatif dua
sampel berpasangan bila datanya
• Untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel
independen baik datanya berbentuk nominal digunakan teknik statistik :
– Fisher exact probability – Chikuadrat Dua sampel
• Untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel
independen bila datanya berbentuk ordinal digunakan teknik statistik :
– Median Test
– Mann-Whitney U Test – Kolmogorov Smirnov – Wald-Wolfowitz
• Untuk menguji hipotesis kompartif dua sampel
• Untuk menguji hipotesis komparatif k sampel berpasangan bila datanya berbentuk nominal digunakan teknik statistik : Chocran Q
• Untuk menguji hipotesis komparatif k sampel
berpasangan bila datanya berbentuk ordinal
digunakan teknik statistik : Friedman Two-way Anova
• Untuk menguji hipotesis komparatif sampel
berpasangan bila datanya berbentuk interval atau ratio digunakan analisis variansi satu jalan maupun dua jalan (One way dan Two Way Anova)
• Untuk menguji hipotesis komparatif k sampel
independen bila datanya berbentuk nominal
• Untuk menguji hipotesis komparatif k sampel independen bila datanya berbentuk ordinal digunakan teknik statistik :
– Median Extension
– Kruskal-Wallis One Way Anova
• Untuk menguji hipotesis hubungan
assosiatif/hubungan korelasi bila datanya berbentuk nominal digunakan teknik statistik : Koefsien
kontingensi
• Untuk menguji hipotesis asosiatif/hubungan korelasi
bila datanya berbentuk ordinal digunakan teknik statistik :
– Koefsien korelasi spearman rank
• Untuk menguji hipotesis asosiatif/hubungan bila datanya berbentuk interval atau ratio digunakan :
– Koefsien Produk Momen : untuk menguji hipotesis
hubungan antara satu variabel independen dengan satu dependen
– Korelasi ganda bila untuk menguji hipotesis tentang
hubungan dua variabel independen atau lebih secara bersama-sama dengan satu variabel dependen
– Korelasi parsial digunakan untuk menguji hipotesis
hubungan antara dua variabel atau lebih bila terdapat variabel yang dikendalikan
C. JUDUL PENELITIAN DAN STATISTIK YANG
DIGUNAKAN UNTUK ANALISIS
• Judul penelitian : Pengaruh kecerdasan emotional
terhadap prestasi pegawai di pemerintah propinsi Madukara
• Paradigma :
• Kecerdasan Emosional - Prestasi Kerja Pegawai
• Misalkanya koefsien korelasi 0,7 maka koefsien
determinasinya 0,49 artinya bahwa variasi yang terjadi pada variable prestasi kerja pegawai 49 % dapat
dijelaskan melalui variasi yang terjadi pada kecerdasan emotional pegawai sedangkan sisanya 51 % ditentukan oleh factor di luar variable kecerdasan emotional
seperti IQ, kedisiplinan dll.
• Korelasi positif antara kecerdasan emotional dengan
prestasi kerja sebesar 0,7 artinya makin tinggi
Rumusan masalah, hipotesis dan
teknik statistik untuk analisis data
Rumusan masalah :
•
1. Berapakah rata-rata kecerdasan
emosional pegawai di propinsi Madukara ?
•
2. Berapakah rata-rata prestasi kerja
pegawai ?
•
3. Adakah hubungan positif dan signifkan
antara kecerdasan emotional pegawai
dengan prestasi kerja ?
•
4. Bagaimana pengaruh kecerdasan
Hipotesis :
• 1. Kecerdasan emosional pegawai di pemerintahan
propinsi Madukara paling tinggi 150
• 2. Prestasi kerja pegawai pemerintah propinsi
Madukara paling tinggi 140 atau 70 % dari kriteria yang diharapkan
• (kriteria prestasi kerja pegawai paling tinggi misalnya 200)
• 3. Terdapat hubungan yang positif dan signifkan
antara kecerdasan emotional dengan prestasi kerja pegawai
Statistik untuk uji hipotesis :
•
1. Teknik statistik yang digunakan untuk menguji
hipotesis dapat dilihat pada Tabel 8.1. Data yang
terkumpul adalah ratio.
•
Bentuk hipotesisnya adalah deskriptif maka teknik
uji untuk hipotesis no 1 dan no 2 adalah sama yaitu :
t-test (untuk satu sampel).
•
3. Data kedua variabel adalah data ratio, oleh karena
itu teknik statistik yang digunakan untuk menguji
hipotesis adalah : Korelasi Pearson Product Moment.
D. KONSEP DASAR PENGUJIAN
HIPOTESIS
•
Hipotesis diartikan sebagai jawaban
sementara terhadap rumusan masalah
penelitian. Kebenaran dari hipotesis itu
harus dibuktikan melalui data yang
terkumpul.
•
Secara statistik hipotesis adalah pernyataan
mengenai keadaan parameter yang akan
diuji kebenarannya berdasarkan data yang
diperoleh dari sampel penelitian (statistik).
•
Hipotesis nol adalah pernyataan tidak
• Taraf kesalahan : Pada dasarnya menguji hipotesis adalah menaksir parameter populasi berdasarkan data sampel.
• Terdapat dua cara menaksir yaitu taksiran titik dan taksiran interval.
• Taksiran titik : suatu taksiran parameter populasi
berdasarkan satu nilai dari rata-rata data sampel.
• Taksiran interval : suatu taksiran parameter populasi berdasarkan nilai interval rata-rata data sampel.
• Menaksir parameter populasi menggunakan nilai tunggal (point estimate) akan mempunyai resiko kesalahan yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan interval estimate.
• Makin besar interval taksirannya maka akan semakin kecil
kesalahannya.
•
Dua kesalahan dalam menguji hipotesis
•
Dalam menaksir parameter populasi
berdasarkan data sampel, kemungkinan
akan terdapat dua kesalahan yaitu :
–
Kesalahan tipe I adalah suatu kesalahan bila
menolak hipotesis nol H0 yang benar. Dalam hal
ini tingkat kesalahan dinyatakan dengan
.
Hubungan antara keputusan menolak atau menerima hipotesis dapat dijelaskan sebagai berikut :
• Keputusan menerima hipotesis nol yang benar berarti
tidak membuat kesalahan.
• Keputusan menerima hipotesis nol yang salah berarti terjadi kesalahan tipe II ().
• Keputusan menolak hipotesis yang benar berarti terjadi kesalahan tipe I ().
• Keputusan menolak hipotesis nol yang salah berarti tidak
membuat kesalahan.
Dalam pengujian hipotesis kebanyakan digunakan
Macam Pengujian Hipotesis
• Uji Dua Pihak (Two tail Test) : digunakan bila hipotesis nol Ho berbunyi sama dengan dan hipotesis
alternatifnya Ha berbunyi “tidak sama dengan”.
• Uji Pihak Kiri : digunakan bila hipotesis nol Ho berbunyi
“lebih besar atau sama dengan ” ( ) dan hipotesis
alternatifnya Ha berbunyi ”lebih kecil” ( < ).
• Uji Pihak Kanan : digunakan apabila hipotesis nol Ho berbunyi “lebih kecil atau sama dengan ( ) dan
hipotesis alternatifnya Ha berbunyi “lebih besar “ ( > ). Dalam uji dua pihak taraf kesalahan dibagi menjadi dua
yaitu yang terletak pada pihak kiri dan kanan. Harga setengah ( /2 ) sedangkan pada uji satu pihak (kanan
maupun kiri) harga terletak pada satu pihak saja yaitu terletak di pihak kanan saja atau kiri saja, taraf
Pengolahan Data
•
Kegiatan lanjutan setelah
pengumpulan data dilaksanakan
•
Biasanya dilakukan dengan melalui
tahap
editing
(memeriksa),
coding
(proses pemberian identitas), dan
Editing
•
Proses ini dimulai dengan memberi
identitas pada instrumen penelitian
yang telah terjawab, memeriksa satu
persatu lembar instrumen
•
Apabila terjadi kejanggalan berupa
kesalahan atau kekurangan informasi
yang dibutuhkan maka peneliti harus
kembali ke lapangan untuk
Koding
•
Setelah editing, data yang ada
diberi identitas sehingga memiliki
arti tertentu pada saat dianalisis
•
Ada 2 macam koding :
1. Koding frekuensi
digunakan
apabila jawaban memiliki bobot
atau arti frekuensi tertentu
2. Koding lambang
digunakan
Tabulasi
•
Memasukkan data pada tabel-tabel
tertentu dan mengatur angka-angka
serta menghitungnya
•
Bagian tabel:
TEKNIK ANALISIS
STATISTIK DESKRIPTIF
• Frekuensi digunakan untuk menghitung jumlah responden dengan kategori ttt
• Eksplorasi digunakan untuk melihat nilai rata2 (means), standar deviasi, nilai minimun, nilai maksimum,dan nilai
tengah(median)
• Deskriptif digunakan untuk menghitung nilai minimum, nilai
maksimum, nilai rata2, standar deviasi, dan jumlah total
• Tabulasi silang digunakan untuk menghitung frekuensi dan persentase dua variabel atau lebih dengan cara menyilangkan variabel2 yang dianggap berhubungan
• Rasio digunakan untuk memberikan gambaran rasio antara dua variabel berskala interval / rasio
• Report
a. OLAP Cubes digunakan untuk menghitung ringkasan dalam bentuk jumlah total, nilai rata2, dan statistik univariat lainnya
dengan menggunakan variabel yang berskala nominal / ordinal
b. Case Summaries prosedur penghitungan statistik subgroup dalam suatu kelompok variabel didasarkan pada kategori
Means
Nilai rata2 dari suatu jumlah
keseluruhan bilangan
Median
Nilai tengah dari suatu bilangan yang
membatasi setengah frekuensi distribusi bagian
bawah dan bagian atas
Modus
nilai atau frekuensi terbesar pada
suatu kelompok data nominal ttt (nilai yang
menonjol atau sering muncul)
Nilai minimum
Nilai terendah dari suatu
jumlah keseluruhan bilangan
Nilai maksimum
Nilai tertinggi dari suatu
jumlah keseluruhan bilangan
Standar Deviasi
alat statistik yang
TEKNIK ANALISIS
STATISTIK INFERENSI
•
Korelasi
: analisis yang digunakan untuk melihat kuat
lemahnya hubungan antara variabel bebas dan terikat
•
Regresi
: analisis yang digunakan untuk memprediksi
seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat
•
Uji T
: analisis yang digunakan untuk membandingkan
nilai rata-rata satu populasi atau lebih dengan
menggunakan sampel kecil
•
Time Series
: analisis yang digunakan untuk membuat
data yang dapat digunakan untuk memprediksi
kejadian di masa yad
•
Chi Square
: analisis yang digunakan untuk melihat
ketergantungan antara variabel bebas dan terikat
dengan skala nominal atau ordinal