• Tidak ada hasil yang ditemukan

STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

STATISTIK DESKRIPTIF DAN

INFERENSIAL

STATISTIK PARAMETRIK DAN NON

PARAMETRIK

JUDUL PENELITIAN DAN STATISTIK

YANG DIGUNAKAN UNTUK ANALISIS

KONSEP DASAR PENGUJIAN

(3)

 Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan

variable dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variable dari seluruh

responden, menyajikan data tiap variable yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan

melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah dilakukan.

 Analisis data : Statistik deskriptif dan statistik inferensial.

Statistika Inferensial meliputi : statistika

(4)

A. STATISTIK DESKRIPTIF DAN

INFERENSIAL

 Statistika deskriptif : statistik yang

digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana

adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum.

Statistika deskriptif : penyajian data melalui

table, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean, desil, persentil, penyebaran data melalui

(5)

 Statistika inferensial (statistika induktif atau statistika probabilitas) : teknik

statistik yang digunakan untuk

menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.

 Statistik ini akan cocok digunakan bila

sampel diambil dari populasi yang jelas dan teknik pengambilan sampel dari populasi

itu dilakukan secara random.

 Statistik probabilitas karena kesimpulan yang diberlakukan untuk populasi

(6)
(7)

B. STATISTIK PARAMETRIK DAN

NON PARAMETRIK

 Statistik parametrik digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik atau menguji ukuran populasi melalui data sampel.

Statistika non parametrik tidak menguji

parameter populasi tetapi menguji distribusi.

Statistika parametrik mengasumsikan

bahwa populasi berdistribusi normal

sedangkan statistika non parametrik tidak menuntut terpenuhinya banyak asumsi

(8)

 Statistika parametrik kebanyakan untuk menganalisis data interval dan rasio sedangkan statistika non

parametrik kebanyakan digunakan untuk menganalisis data nominal atau ordinal.

 Untuk menguji hipotesis dalam penelitian kuantitatif

yang menggunakan statistik, ada dua hal utama yang harus diperhatikan yaitu macam data dan bentuk

hipotesis yang diajukan.

 Macam data : data nominal, ordinal, interval atau rasio

 Bentuk hipotesis : hipotesis deskriptif, hipotesis komparatif dan hipotesis asosiatif.

(9)

 Untuk menguji hipotesis deskriptif satu

sampel bila digunakan datanya berbentuk nominal maka digunakan teknik statistik :

 Binomial

 Chikuadrat satu sampel

Untuk menguji hipotesis deskriptif satu

sampel bila datanya berbentuk ordinal maka digunakan teknik statistik : Run Test

(10)

 Untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berpasangan bila datanya berbentuk nominal digunakan teknik statistik : McNemar

Untuk menguji hipotesis komparatif dua

sampel berpasangan bila datanya berbentuk ordinal digunakan teknik statistik :

 Sign test

 Wilcoxon matched pairs

Untuk menguji hipotesis komparatif dua

sampel berpasangan bila datanya

(11)

Untuk menguji hipotesis komparatif dua

sampel independen baik datanya berbentuk nominal digunakan teknik statistik :

Fisher exact probability  Chikuadrat Dua sampel

 Untuk menguji hipotesis komparatif dua

sampel independen bila datanya berbentuk ordinal digunakan teknik statistik :

Median Test

Mann-Whitney U Test  Kolmogorov Smirnov

 Wald-Wolfowitz

Untuk menguji hipotesis kompartif dua sampel

berpasangan bila datanya berbentuk interval dan ratio digunakan t-test sampel

(12)

 Untuk menguji hipotesis komparatif k sampel

berpasangan bila datanya berbentuk nominal digunakan teknik statistik : Chocran Q

 Untuk menguji hipotesis komparatif k sampel berpasangan bila datanya berbentuk ordinal

digunakan teknik statistik : Friedman Two-way Anova

 Untuk menguji hipotesis komparatif sampel berpasangan bila datanya berbentuk interval atau ratio digunakan analisis variansi satu jalan maupun dua jalan (One way dan Two Way Anova)

 Untuk menguji hipotesis komparatif k sampel

independen bila datanya berbentuk nominal digunakan teknik statistik : Chikuadrat k

(13)

 Untuk menguji hipotesis komparatif k sampel

independen bila datanya berbentuk ordinal digunakan teknik statistik :

 Median Extension

 Kruskal-Wallis One Way Anova

 Untuk menguji hipotesis hubungan

assosiatif/hubungan korelasi bila datanya berbentuk nominal digunakan teknik statistik : Koefisien

kontingensi

 Untuk menguji hipotesis asosiatif/hubungan korelasi bila datanya berbentuk ordinal digunakan teknik

statistik :

 Koefisien korelasi spearman rank

(14)

 Untuk menguji hipotesis asosiatif/hubungan bila datanya berbentuk interval atau ratio digunakan :

 Koefisien Produk Momen : untuk menguji hipotesis hubungan antara satu variabel independen dengan satu dependen

 Korelasi ganda bila untuk menguji hipotesis tentang hubungan dua variabel independen atau lebih secara bersama-sama dengan satu variabel dependen

 Korelasi parsial digunakan untuk menguji hipotesis hubungan antara dua variabel atau lebih bila

terdapat variabel yang dikendalikan

(15)
(16)

C. JUDUL PENELITIAN DAN STATISTIK

YANG DIGUNAKAN UNTUK ANALISIS

 Judul penelitian : Pengaruh kecerdasan emotional terhadap prestasi pegawai di pemerintah propinsi Madukara

 Paradigma :

 Kecerdasan Emosional - Prestasi Kerja Pegawai

 Misalkanya koefisien korelasi 0,7 maka koefisien determinasinya 0,49 artinya bahwa variasi yang terjadi pada variable prestasi kerja pegawai 49 % dapat dijelaskan melalui variasi yang terjadi pada

kecerdasan emotional pegawai sedangkan sisanya 51 % ditentukan oleh factor di luar variable kecerdasan emotional seperti IQ, kedisiplinan dll.

 Korelasi positif antara kecerdasan emotional dengan prestasi kerja sebesar 0,7 artinya makin tinggi

(17)

Rumusan masalah, hipotesis dan

teknik statistik untuk analisis data

Rumusan masalah :

 1. Berapakah rata-rata kecerdasan

emosional pegawai di propinsi Madukara ?

 2. Berapakah rata-rata prestasi kerja pegawai ?

 3. Adakah hubungan positif dan signifikan antara kecerdasan emotional pegawai

dengan prestasi kerja ?

 4. Bagaimana pengaruh kecerdasan

(18)

Hipotesis :

 1. Kecerdasan emosional pegawai di pemerintahan propinsi Madukara paling tinggi 150

 2. Prestasi kerja pegawai pemerintah propinsi

Madukara paling tinggi 140 atau 70 % dari kriteria yang diharapkan

 (kriteria prestasi kerja pegawai paling tinggi misalnya 200)

 3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan emotional dengan prestasi kerja pegawai

(19)

Statistik untuk uji hipotesis :

 1. Teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis dapat dilihat pada Tabel 8.1. Data yang terkumpul adalah ratio.

 Bentuk hipotesisnya adalah deskriptif maka teknik

uji untuk hipotesis no 1 dan no 2 adalah sama yaitu : t-test (untuk satu sampel).

 3. Data kedua variabel adalah data ratio, oleh karena itu teknik statistik yang digunakan untuk

menguji hipotesis adalah : Korelasi Pearson Product Moment.

(20)
(21)

D. KONSEP DASAR PENGUJIAN

HIPOTESIS

 Hipotesis diartikan sebagai jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Kebenaran dari hipotesis itu harus dibuktikan melalui data yang

terkumpul.

 Secara statistik hipotesis adalah

pernyataan mengenai keadaan parameter yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian (statistik).

(22)

 Taraf kesalahan : Pada dasarnya menguji hipotesis adalah menaksir parameter populasi berdasarkan data sampel.

 Terdapat dua cara menaksir yaitu taksiran titik dan taksiran interval.

 Taksiran titik : suatu taksiran parameter populasi berdasarkan satu nilai dari rata-rata data sampel.

 Taksiran interval : suatu taksiran parameter

populasi berdasarkan nilai interval rata-rata data sampel.

 Menaksir parameter populasi menggunakan nilai tunggal (point estimate) akan mempunyai resiko kesalahan yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan interval estimate.

 Makin besar interval taksirannya maka akan semakin kecil kesalahannya.

 Biasanya dalam penelitian, kesalahan taksiran

(23)

 Dua kesalahan dalam menguji hipotesis

Dalam menaksir parameter populasi

berdasarkan data sampel, kemungkinan akan terdapat dua kesalahan yaitu :

Kesalahan tipe I adalah suatu kesalahan bila

menolak hipotesis nol H0 yang benar. Dalam hal ini tingkat kesalahan dinyatakan dengan .

Kesalahan tipe II adalah kesalahan bila

menerima hipotesis yang salah (seharusnya ditolak). Tingkat kesalahan untuk ini

(24)

Hubungan antara keputusan menolak atau

menerima hipotesis dapat dijelaskan sebagai berikut :

 Keputusan menerima hipotesis nol yang benar berarti tidak membuat kesalahan.

 Keputusan menerima hipotesis nol yang salah

berarti terjadi kesalahan tipe II ().

 Keputusan menolak hipotesis yang benar berarti terjadi kesalahan tipe I ().

 Keputusan menolak hipotesis nol yang salah berarti tidak membuat kesalahan.

Dalam pengujian hipotesis kebanyakan digunakan kesalahan tipe I yaitu berapa persen kesalahan untuk menolak Ho yang benar (yang

(25)

Macam Pengujian Hipotesis

 Uji Dua Pihak (Two tail Test) : digunakan bila hipotesis nol Ho berbunyi sama dengan dan hipotesis

alternatifnya Ha berbunyi “tidak sama dengan”.

 Uji Pihak Kiri : digunakan bila hipotesis nol Ho

berbunyi “lebih besar atau sama dengan ” (  ) dan

hipotesis alternatifnya Ha berbunyi ”lebih kecil” ( < ).

 Uji Pihak Kanan : digunakan apabila hipotesis nol Ho berbunyi “lebih kecil atau sama dengan (  ) dan hipotesis alternatifnya Ha berbunyi “lebih besar “ ( > ).

Dalam uji dua pihak taraf kesalahan  dibagi menjadi dua

yaitu yang terletak pada pihak kiri dan kanan. Harga setengah ( /2 ) sedangkan pada uji satu pihak (kanan

maupun kiri) harga terletak pada satu pihak saja yaitu terletak di pihak kanan saja atau kiri saja, taraf

(26)

Referensi

Dokumen terkait

• Chi Kuadrat (χ2) satu sampel adalah teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis sampel tunggal bila dalam populasinya terdiri atas dua kelas/kategori atau

Menguji hipotesis komparatif menguji parameter populasi yang berbentuk perbandingan melalui ukuran sampel yang berbentuk perbandingan juga. Jika Ho dalam pengujian diterima

Kesalahan Standar dari Rata-rata Hitung Sampel Menyusun Interval Keyakinan.. Interval Keyakinan Rata-rata

Masukan tiap sampel berupa bilangan ke kolom tunggal.Kita dapat membuat uji hipotesis atau interval kepercayaan untuk lebih dari satu kolom pada satu

Sehingga Korelasi Spearman merupakan alat uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif dua variabel bila datanya berskala ordinal (ranking). Pada

Statistik deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi dimana sampel

(erbin, 200;:2; * %elain lebih in&#34;ormati&#34;, bila dibandingkan dengan hipotesis alternati&#34; tidak terarah, hipotesis alternati&#34; juga lebih menguntungkan dari segi

Uji Kesesuaian Chi-Kuadrat Uji Chi-Kuadrat satu sampel digunakan untuk menguji hipotesis jika dalam populasi terdiri dari dua klas atau lebih dengan data berbentuk nominal dengan