• Tidak ada hasil yang ditemukan

Materi Kuliah: Statistik Inferensial

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Materi Kuliah: Statistik Inferensial"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

TEORI PENDUGAAN STATISTIK

TEORI PENDUGAAN STATISTIK

Prof. Dr.

Prof. Dr. Almasdi

Almasdi Syahza

Syahza, SE., MP

, SE., MP

Email:

Email: asyahza@yahoo.co.id

asyahza@yahoo.co.id

2

OUTLINE

Konsep Dasar Persamaan Simultan

Memilih Ukuran Sampel

Bagian I Statistik Induktif

Metode dan Distribusi Sampling

Teori Pendugaan Statistik

Pengujian Hipotesa Sampel Besar

Pengujian Hipotesa Sampel Kecil

Analisis Regresi dan Korelasi Linier

Analisis Regresi dan Korelasi Berganda

Pengertian Teori dan Kegunaan Pendugaan

Pendugaan Titik Parameter Pendugaan Interval

Kesalahan Standar dari Rata-rata Hitung Sampel Menyusun Interval Keyakinan

Interval Keyakinan Rata-rata dan Proporsi

Interval Keyakinan Selisih Rata-rata dan Proporsi

3

OUTLINE

Konsep Dasar Persamaan Simultan

Bagian I Statistik Induktif

Metode dan Distribusi Sampling

Teori Pendugaan Statistik

Pengujian Hipotesa Sampel Besar

Pengujian Hipotesa Sampel Kecil

Analisis Regresi dan Korelasi Linier

Analisis Regresi dan Korelasi Berganda

Pengertian Teori dan Kegunaan Pendugaan

Pendugaan Titik Parameter Pendugaan Interval

Kesalahan Standar dari Rata-rata Hitung Sampel

Menyusun Interval Keyakinan

Interval Keyakinan Rata-rata dan Proporsi

Interval Keyakinan Selisih Rata-rata dan Proporsi Memilih Ukuran Sampel

(2)

4

PENDUGA TUNGGAL SEBAGAI FUNGSI UNSUR

PENDUGA TUNGGAL SEBAGAI FUNGSI UNSUR

POPULASI

POPULASI

atau S = f( X

1

, X

2

, …, X

n

)

di mana:

= 1 ∑∑∑∑Xi n = 1 (X1 + X2+ … + X n) n

Standar deviasi

s2= 1 ∑ (Xi- )2 n - 1 s2= 1 {(X 1- )2+ (X2-x)2+ … + (Xn- )2} n - 1 f( 1) f( 2) f( 3) X X X X X X X X X X X

)

1

(

)

(

2 2 2

=

n

n

X

X

n

S

i i 5

 Penduga Tidak Bias

SIFAT-SIFAT PENDUGA

E( ) =µµµµ E( ) ≠≠≠≠ µµµµ

Gambar A Penduga Bersifat Tidak Bias Gambar B Penduga Bersifat Bias Penduga titik dikatakan tidak bias (unbiased estimator) jika di dalam sampel random yang berasal dari populasi, rata-rata atau nilai harapan (expexted value, ) dari statistik sampel sama dengan parameter populasi (µµµµ) atau dapat dilambangkan dengan E( ) = µµµµ. X X X X 6

 Penduga Efisien

SIFAT-SIFAT PENDUGA

sx12 < sx22 sx12 sx22

Penduga yang efisien (efficient estimator) adalah penduga yang tidak bias dan mempunyai varians terkecil (sx2) dari penduga-penduga lainnya.

(3)

7

DEFINISI

 Penduga Konsisten

Penduga yang konsisten (consistent estimator) adalah nilai dugaan ( ) yang semakin mendekati nilai yang sebenarnya µµµµdengan semakin bertambahnya jumlah sampel (n). n kecil n sangat besar n besar n tak terhingga X 8

OUTLINE

Bagian I Statistik Induktif

Metode dan Distribusi Sampling

Teori Pendugaan Statistik

Pengujian Hipotesa Sampel Besar

Pengujian Hipotesa Sampel Kecil

Analisis Regresi dan Korelasi Linier

Analisis Regresi dan Korelasi Berganda

Konsep Dasar Persamaan Simultan

Pengertian Teori dan Kegunaan Pendugaan

Pendugaan Titik Parameter Pendugaan Interval Kesalahan Standar dari Rata-rata Hitung

Sampel Menyusun Interval Keyakinan

Interval Keyakinan Rata-rata dan Proporsi

Interval Keyakinan Selisih Rata-rata dan Proporsi Memilih Ukuran Sampel

9

DEFINISI

Pendugaan interval

:

Pendugaan interval adalah menyatakan jarak di dalam

mana suatu parameter populasi mungkin berada.

(4)

10

RUMUS INTERVAL PENDUGAAN

(s – Zs

x

< P < s + Zs

x

) = C

Di mana:

S : Statistik yang merupakan penduga parameter populasi (P) P : Parameter populasi yang tidak diketahui

sx : Standar deviasi distribusi sampel statistik

Z : Suatu nilai yang ditentukan oleh probabilitas yang berhubungan dengan pendugaan interval, nilai Z diperoleh dari tabel luas di bawah kurva normal

C : Probabilitas atau tingkat keyakinan yang dalam praktek sudah ditentukan dahulu.

s – Zsx : Nilai batas bawah keyakinan s + Zsx : Nilai batas atas keyakinan

11

CONTOH MENENTUKAN JUMLAH SAMPEL

SETIAP STRATUM

Pada gambar terlihat untuk interval keyakinan 95% terhubungkan dengan nilai Z antara –1,96 sampai 1,96. Ini dapat diartikan juga bahwa 95% dari rata-rata hitung sampel akan terletak di dalam ±±±±1,96 kali standar deviasinya. Sedangkan untuk keyakinan 99%, maka rata-rata hitungnya juga akan terletak di dalam ±±±±2,58 kali standar deviasinya. Interval keyakinan juga dapat dituliskan untuk C= 0,95 adalah µµµµ ±±±± 1,96σσσσxdan untuk C=0,99 adalah µµµµ ±±±±2,58sx.

95% 99% Z =2,58 Z =-2,58 0=µ 0,50 Z=1,96 Z=-1,96 0,50 X X X X X X X X X X X X X X XX X X X X X X 12

CONTOH MENENTUKAN JUMLAH SAMPEL

SETIAP STRATUM

0,50 0,50 0,025 (0,50/2 ) 0,4750 (0,95/2 ) 0,4750 (0,95/2 ) (0,50/20,025 ) Z= -1,96 Z= 1,96

Luas kurva adalah 1, dan simetris yaitu sisi kanan dan kiri luasnya sama yaitu 0,5. Nilai C= 0,95 apabila dibagi menjadi dua bagian simetris maka menjadi 0,4750 yang diperoleh dari 0,95/2. Apabila digunakan tabel luas di bawah kurva normal untuk probabilitas 0,4750 maka akan diperoleh nilai Z sebesar 1,96. Begitu juga untuk C= 0,99, maka probabilitasnya adalah 0,99/2 = 0,4950, nilai probabilitas ini terhubung dengan nilai Z= 2,58. Setelah menemukan nilai Z dan standar deviasinya, maka dapat dibuat interval keyakinan dengan mudah misalnya untuk C= 0,95 adalah P( – 1,96sx< m < + 1,96sx) = 0,95 sedang untuk C= 0,99 adalah P( – 2,58sx< µµµµ< + 2,58sx) = 0,99.

(5)

13

CONTOH MENENTUKAN JUMLAH SAMPEL

SETIAP STRATUM

x = –1,96sx x = –1,96sx x1 Interval 1 mengandung µ x2 Interval 2 mengandung µ x95 Interval 95 mengandung µ x96-100

Interval 95 sampai 100 tidak mengandung µ

Pada gambar di atas terlihat bahwa interval 1 dengan nilai rata-rata interval 95 dengan rata-rata 95 mengandung nilai parameternya yaitu dan hanya 96 sampai 100 atau 5% interval saja yang tidak dari statistik mengandung µµµµ. Jadi interval keyakinan C= 95 dapat diartikan bahwa sebanyak 95% interval mengandung nilai parameter aslinya yaitu µµµµ

dan hanya 5% interval saja yang tidak mengandung parameternya.

X

X X X

X

14

OUTLINE

Bagian I Statistik Induktif

Metode dan Distribusi Sampling

Teori Pendugaan Statistik

Pengujian Hipotesa Sampel Besar

Pengujian Hipotesa Sampel Kecil

Analisis Regresi dan Korelasi Linier

Analisis Regresi dan Korelasi Berganda

Konsep Dasar Persamaan Simultan

Pengertian Teori dan Kegunaan Pendugaan

Pendugaan Titik Parameter Pendugaan Interval

Kesalahan Standar dari Rata-rata Hitung Sampel Menyusun Interval Keyakinan

Interval Keyakinan Rata-rata dan Proporsi

Interval Keyakinan Selisih Rata-rata dan Proporsi Memilih Ukuran Sampel

15

DEFINISI

Kesalahan standar dari rata-rata hitung sampel adalah standar deviasi distribusi sampel dari rata-rata hitung sampel. Kesalahan standar dari rata-rata hitung dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Untuk populasi yang tidak terbatas n/N < 0,05:

untuk populasi yang terbatas dan n/N> 0,05:

Di mana:

σ : Standar deviasi populasi

sx : Standar error / kesalahan standar dari rata-rata hitung sampel n : Jumlah atau ukuran sampel

N : Jumlah atau ukuran populasi

n

σ

=

s

x

1

σ

=

s

N

n

N

n

x

(6)

16

OUTLINE

Bagian I Statistik Induktif

Metode dan Distribusi Sampling

Teori Pendugaan Statistik

Pengujian Hipotesa Sampel Besar

Pengujian Hipotesa Sampel Kecil

Analisis Regresi dan Korelasi Linier

Analisis Regresi dan Korelasi Berganda

Konsep Dasar Persamaan Simultan

Pengertian Teori dan Kegunaan Pendugaan

Pendugaan Titik Parameter Pendugaan Interval

Kesalahan Standar dari Rata-rata Hitung Sampel Menyusun Interval Keyakinan

Interval Keyakinan Rata-rata dan Proporsi

Interval Keyakinan Selisih Rata-rata dan Proporsi Memilih Ukuran Sampel

17

CONTOH INTERVAL KEYAKINAN RATA-RATA

HITUNG

Interval keyakinan untuk rata-rata hitung dirumuskan

Tingkat Keyakinan C/2 Nilai Terdekat Nilai Z

0,99 0,495 0,4951 2,58 0,98 0,49 0,4901 2,33 0,95 0,475 0,475 1,96 0,9 0,45 0,4505 1,65 0,85 0,425 0,4251 1,44 0,8 0,4 0,3997 1,28

Untuk populasi yang terbatas, faktor koreksi menjadi √(N-n)/N-1. Nilai merupakan rata-rata dari sampel, sedangkan nilai Z untuk beberapa nilai C

±±±±Z αααα/2s/√√√√n

X

X

18

CONTOH INTERVAL KEYAKINAN RATA-RATA

HITUNG

Berdasarkan pada nilai Z dan diasumsikan bahwa n>30 maka

dapat disusun interval beberapa keyakinan sebagai berikut:

1. Interval keyakinan 99%:

±

2,58 s/

n

2. Interval keyakinan 98%:

±

2,33 s/

n

3. Interval keyakinan 95%:

±

1,96 s/

n

4. Interval keyakinan 90%:

±

1,65 s/

n

5. Interval keyakinan 85%:

±

1,44 s/

n

6. Interval keyakinan 95%:

±

1,28 s/

n

X X X X X X

(7)

19

CONTOH INTERVAL KEYAKINAN RATA-RATA

HITUNG

Interval keyakinan tersebut dapat juga digambarkan

sebagai berikut:

1 -αααα α αα α/2 αααα/2 -Zαααα/2 µµµµ Zαααα/2

Batas bawah Batas atas

Nilai parameter yang sebenarnya diharapkan adan terdapat pada interval 1 -α dengan batas bawah -Zα/2 dan batas atas Zα/2.

20

OUTLINE

Bagian I Statistik Induktif

Metode dan Distribusi Sampling

Teori Pendugaan Statistik

Pengujian Hipotesa Sampel Besar

Pengujian Hipotesa Sampel Kecil

Analisis Regresi dan Korelasi Linier

Analisis Regresi dan Korelasi Berganda

Konsep Dasar Persamaan Simultan

Pengertian Teori dan Kegunaan Pendugaan

Pendugaan Titik Parameter Pendugaan Interval

Kesalahan Standar dari Rata-rata Hitung Sampel Menyusun Interval Keyakinan

Interval Keyakinan Rata-rata dan Proporsi

Interval Keyakinan Selisih Rata-rata dan Proporsi Memilih Ukuran Sampel

21

SKEMA PROSES INTERVAL KEYAKINAN

Mulai Identifikasi

masalah

Menentukan sampel (n) dan nilai rata-rata

Populasi Tidak Terbatas

±Zα/2 s/√n

Menentukan Keyakinan(C atau α= (1 – C) dan Nilai Z

Populasi Terbatas

±

Z

α/2

s/

(N - n)/N-1

X

X

(8)

22

Probabilitas ( – Z

αααα/2

σσσσ

x

<

µµµµ

< (

±±±±

Z

αααα/2

s/

√√√√

(N – n)/N – 1n s

x

) = C

atau Probabilitas (

±±±±

Z

αααα/2

s

x

) = C

DISTRIBUSI NORMAL DAN STANDAR DEVIASI

POPULASI DIKETAHUI

Di mana:

: Rata-rata dari sampel Zα/2 : Nilai Z dari tingkat kepercayaan α µ : Rata-rata populasi yang diduga

σx : Standar error / kesalahan standar dari rata-rata hitung sampel C : Tingkat keyakinan α= (1 – C) X XX X X 23

DISTRIBUSI NORMAL DAN STANDAR DEVIASI

DISTRIBUSI NORMAL DAN STANDAR DEVIASI

POPULASI TIDAK DIKETAHUI

POPULASI TIDAK DIKETAHUI

Standar error untuk populasi tidak terbatas

Standar error untuk populasi yang terbatas dan n/N > 0,05:

Distribusi t dengan n=25

Distribusi t dengan n=5 Distribusi normal standar

Distribusi t dengan n=15

n

S

S

x

=

1 − − = N n N n S Sx 24

DISTRIBUSI SAMPLING MENDEKATI NORMAL

DISTRIBUSI SAMPLING MENDEKATI NORMAL

DAN STANDAR DEVIASI POPULASI TIDAK DIKETAHUI

DAN STANDAR DEVIASI POPULASI TIDAK DIKETAHUI

( – t

αααα/2

s

x

<

µµµµ

< ( + t

αααα/2

s

x

)

Di mana:

: Rata-rata dari sampel

tα/2

: Nilai t dari tingkat kepercayaan

α

µ

: Rata-rata populasi yang diduga

s

x

: Standar error/kesalahan standar dari rata-rata hitung sampel

C : Tingkat keyakinan

α

: 1 – C

X

(9)

25

OUTLINE

Bagian I Statistik Induktif

Metode dan Distribusi Sampling

Teori Pendugaan Statistik

Pengujian Hipotesa Sampel Besar

Pengujian Hipotesa Sampel Kecil

Analisis Regresi dan Korelasi Linier

Analisis Regresi dan Korelasi Berganda

Konsep Dasar Persamaan Simultan

Pengertian Teori dan Kegunaan Pendugaan

Pendugaan Titik Parameter Pendugaan Interval

Kesalahan Standar dari Rata-rata Hitung Sampel Menyusun Interval Keyakinan

Interval Keyakinan Rata-rata dan Proporsi

Interval Keyakinan Selisih Rata-rata dan Proporsi Memilih Ukuran Sampel

26

CONTOH MENGHITUNG RETURN ON ASSET

Untuk populasi yang tidak terbatas

Untuk populasi yang terbatas

Bentuk pendugaan proporsi populasi dirumuskan sebagai berikut:

Probabilitas (p - Zαααα/2.Sp<P< p + Zαααα/2.Sp)

Di mana: p : Proporsi sampel

Zαααα/2: Nilai Z dari tingkat keyakinanαααα P :Proporsi populasi yang diduga Sp: Standar error/kesalahan dari proporsi C :Tingkat keyakinan α αα α:1 – C 1 1 1 − − − − = N n N n p p Sp ( )

1

1

=

n

p

p

Sp

(

)

27

OUTLINE

Bagian I Statistik Induktif

Metode dan Distribusi Sampling

Teori Pendugaan Statistik

Pengujian Hipotesa Sampel Besar

Pengujian Hipotesa Sampel Kecil

Analisis Regresi dan Korelasi Linier

Analisis Regresi dan Korelasi Berganda

Konsep Dasar Persamaan Simultan

Pengertian Teori dan Kegunaan Pendugaan

Pendugaan Titik Parameter Pendugaan Interval

Kesalahan Standar dari Rata-rata Hitung Sampel

Menyusun Interval Keyakinan

Interval Keyakinan Rata-rata dan Proporsi

Interval Keyakinan Selisih Rata-rata dan Proporsi Memilih Ukuran Sampel

(10)

28

INTERVAL KEYAKINAN UNTUK SELISIH RATA

INTERVAL KEYAKINAN UNTUK SELISIH RATA--RATA

RATA

Probabilitas

(( -

) - Z

αααα/2

.

σσσσ

x1-x2

) <( - ) < ( -

) + Z

αααα/2

.

σσσσ

x1-x2

)

Di mana standar error dari nilai selisih rata-rata adalah:

Apabila standar deviasi dari populasi tidak ada, maka dapat diduga dengan standar deviasi sampel yaitu:

Di mana:

σx1-x2: Standar deviasi selisih rata-rata populasi sx1-x2: Standar error selisih rata-rata sx1,sx1: Standar deviasi sampel dari dua populasi n1, n2: Jumlah sampel setiap populasi

X2 X1 X1 X2 X1 X2 2 2 2 2 1 1 2 1

n

n

x x x x

σσσσ

++++

σσσσ

====

σσσσ

−−−−==== 2 2 2 2 1 1 2 1

n

s

n

s

s

x x x x−−−− ====

====

++++

29

INTERVAL KEYAKINAN UNTUK SELISIH PROPORSI

INTERVAL KEYAKINAN UNTUK SELISIH PROPORSI

Probabilitas

Probabilitas ((p

1

-p

2

) - Z

αααα/2

. s

p1-p2

) <(P

1

-P

2

) < (p

1

-p

2

) + Z

αααα/2

. s

p1-p2

)

Di mana standar error dari nilai selisih proporsi adalah:

p1, p2: Proporsi sampel dari dua populasi

Sp1,sp1: Standar error selisih proporsi dari dua populasi

n1, n2 : Jumlah sampel setiap populasi

1

)

1

(

1

)

1

(

2 2 2 1 1 1 2 1

−−−−

−−−−

++++

−−−−

−−−−

====

==== −−−−

n

p

p

n

p

p

s

p p 30

OUTLINE

Bagian I Statistik Induktif

Metode dan Distribusi Sampling

Teori Pendugaan Statistik

Pengujian Hipotesa Sampel Besar

Pengujian Hipotesa Sampel Kecil

Analisis Regresi dan Korelasi Linier

Analisis Regresi dan Korelasi Berganda

Konsep Dasar Persamaan Simultan

Pengertian Teori dan Kegunaan Pendugaan

Pendugaan Titik Parameter Pendugaan Interval

Kesalahan Standar dari Rata-rata Hitung Sampel

Menyusun Interval Keyakinan

Interval Keyakinan Rata-rata dan Proporsi

Interval Keyakinan Selisih Rata-rata dan Proporsi Memilih Ukuran Sampel

(11)

31

FAKTOR UKURAN SAMPEL

FAKTOR UKURAN SAMPEL

Faktor yang mempengaruhi jumlah sampel

1. Tingkat keyakinan yang dipilih.

2. Kesalahan maksimum yang diperbolehkan.

3. Variasi dari populasi.

32

RUMUS JUMLAH SAMPEL UNTUK

MENDUGA RATA-RATA POPULASI

Rumus jumlah sampel dalam populasi dirumuskan sebagai berikut:

n = [(Z

α/2

.

σ

)/

ε

]

2

Rumus tersebut diturunkan dari interval keyakinan sebagaimana

diuraikan sebagai berikut

:

P (–Zαααα/2< Z < Zαααα/2 ) = C = 1 –αααα

(–Zαααα/2< ( –µµµµ)/(σσσσ/√√√√n) < Zαααα/2)

(–Zαααα/2(σσσσ/√√√√n) < ( µµµµ) < Zαααα/2(σσσσ/√√√√n))

(x –µµµµ) < Zαααα/2(σσσσ/√√√√n); ingat bahwa errorεεεε= –µµµµ

εεεε< Zαααα/2(σσσσ/√√√√n); εεεε2= (Z α αα α/2)2(σσσσ2/n); n = [(Zαααα/2.σσσσ)/εεεε]2 X X X 33

RUMUS JUMLAH SAMPEL UNTUK MENDUGA

RATA-RATA PROPORSI POPULASI

Untuk mendapatkan rumus jumlah sampel dalam pendugaan

proporsi populasi dapat diturunkan sebagai berikut:

P (–Z

αααα/2

< Z < Z

αααα/2

) = C = 1 –

α

αα

α

(–Z

αααα/2

< (p

1

– p

2

)/(

σσσσ

/

√√√√

n) <Z

αααα/2

)

(–Z

αααα/2

(

√√√√

[(p(1 – p)]/n – 1) < (p

1

– p

2

) < Z

αααα/2

(

√√√√

[p(1– p)]/n–1)

(p1 – p2) < Z

αααα/2

(

√√√√

[(p(1 – p)]/n – 1); ingat bahwa error

εεεε

= p

1

– p

2

εεεε

< Z

αααα/2

(

√√√√

[(p(1 – p)]/n – 1); dikuadratkan kedua sisi menjadi

εεεε

2

= (Z

αααα/2

)

2

[(p(1 – p)]/n – 1; dipindahkan n – 1 ke sisi kiri

n –1 = (Z

αααα/2

.)

2

p(1 – p) sehingga n menjadi

εεεε

2

n = (Z

αααα/2

.)

2

p(1 – p) + 1

(12)

34

TERIMA KASIH

Gambar

Gambar A Penduga Bersifat Tidak Bias Gambar B Penduga Bersifat BiasPenduga titik dikatakan tidak bias  (unbiased estimator) jika di dalam sampel random yang berasal dari populasi, rata-rata atau nilai harapan (expexted value,   ) dari statistik sampel sama

Referensi

Dokumen terkait

bandeng, kakap putih dan kerapu macan, juga telah berhasil dipijahkan dan diproduksi benihnya antara lain berbagai jenis kerapu kerapu lumpur (E. corallicola),

,engingatkan kembali ke&#34;ada ibu tentang &#34;ers/nal $ygiene &#34;ada balita  dengan membiasakan kebiasaan 9u9i tangan setela$ melakukan aktiitas?.

Metode yang paling sering digunakan untuk membentuk selang kepercayaan bagi distribusi parameter Poisson adalah interval Wald akan tetapi menurut Khamkong(2012)

Oleh karena itu, untuk percobaan pengaruh epoch terhadap generalisasi digunakan jumlah hidden neuron sebesar 10 dan 20, karena pada saat hidden neuron 10 dan 20

Hasil uji hubungan yang khusus menguji per dimensi kesiapan menikah dengan perkembangan anak diperoleh hasil bahwa semakin tinggi tingkat kesiapan intelektual,

Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa peningkatan produksi keripik pare ke depan lebih menjanjikan dari pada keripik sayur lainnya, disamping pula ada

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Hasil wawancara menunjukkan bahwa Guru “Fn” telah lulus dalam sertifikasi, secara personal Guru “Fn”

Tanpa adanya evaluasi, maka tidak akan bisa mengetahui semua itu maka diperlukan evaluasi kegiatan pembangunan dan anggaran SKPD dan menggunakan prosedur yang baik sesuai