• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kuliah 9 -10 Uji Normalitas dan Homogenitas

N/A
N/A
Efrain Bennedick Girsang

Academic year: 2025

Membagikan "Kuliah 9 -10 Uji Normalitas dan Homogenitas"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

Uji Normalitas dan Uji Homogenitas

Uji Normalitas

(2)

Pengertian Uji Normalitas

• Uji Normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok data atau variabel, apakah sebaran data tersebut berdistribusi normal ataukah tidak.

• Berdasarkan pengalaman empiris beberapa pakar statistik, data yang banyaknya lebih dari 30 angka (n > 30), maka sudah dapat diasumsikan berdistribusi normal. Biasa dikatakan sebagai sampel besar.

• Namun untuk memberikan kepastian, data yang dimiliki

berdistribusi normal atau tidak, sebaiknya digunakan uji

normalitas. Karena belum tentu data yang lebih dari 30 bisa

dipastikan berdistribusi normal, demikian sebaliknya data

yang banyaknya kurang dari 30 belum tentu tidak berdistribusi

normal

(3)

Macam-macam Uji Normalitas

Uji normalitas yang dapat digunakan diantaranya:

• -uji grafik

• -Chi-Square

• -Kolmogorov Smirnov,

• -Lilliefors

• -Shapiro Wilk

(4)

Uji Grafik

• Uji metode grafik adalah dengan memperhatikan penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik normal P- P Plot of Regression Standardized Residual.

• Data dinyatakan berdistribusi

normal apabila sebaran titik-

titik berada disekitar garis dan

mengikuti garis diagonal maka

nilai tersebut normal

(5)

Metode Chi-Square (Uji Goodness of fit Distribusi Normal)

• Metode Chi-Square atau 2 untuk Uji Goodness of fit 𝑋 Distribusi Normal menggunakan pendekatan

penjumlahan penyimpangan data observasi tiap kelas dengan nilai yang diharapkan.

• Persyaratan Metode Chi Square (Uji Goodness of fit Distribusi Normal)

 Data tersusun berkelompok atau dikelompokkan dalam tabel distribusi frekuensi.

 Cocok untuk data dengan banyaknya angka besar

(n>30)

(6)

Metode Lilliefors

• Metode Lilliefors menggunakan data dasar yang belum diolah dalam tabel distribusi frekuensi. Data

ditransformasikan dalam nilai Z untuk dapat dihitung luasan kurva normal sebagai probabilitas komulatif normal

• PERSYARATAN

 Data berskala interval atau ratio (kuantitatif)

 Data tunggal/belum dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi

 Dapat untuk n besar maupun kecil

(7)

• Uji lilliefors adalah salah satu metode dalam uji normalitas yang sangat efektif digunakan untuk jumlah sampel kecil sampai menengah, tepatnya kira-kira untuk sampel 50 sampai

dengan 500 sampel.

(8)
(9)
(10)

Metode Kolmogorov-Smirnov

• Metode Kolmogorov-Smirnov tidak jauh beda dengan metode Lilliefors. Langkah-langkah

• Penyelesaian dan penggunaan rumus sama,namun pada signifikansi yang berbeda. Signifikansi

• Metode Kolmogorov-Smirnov menggunakan tabel pembanding Kolmogorov-Smirnov, sedangkan

• Metode Lilliefors menggunakan tabel pembanding metode Lilliefors.

• PERSYARATAN

 Data berskala interval atau ratio (kuantitatif)

 Data tunggal/ belum dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi

 Dapat untuk n besar maupun n kecil.

(11)

Metode Shapiro Wilk

• Metode Shapiro Wilk menggunakan data dasar yang belum diolah dalam tabel distribusi frekuensi. Data diurut,kemudian dibagi dalam dua kelompok untuk dikonversi dalam Shapiro Wilk. Dapat juga dilanjutkan transformasi dalam nilai Z untuk dapat dihitung luasan kurva normal

• PERSYARATAN

 Data berskala interval atau ratio (kuantitatif)

 Data tunggal/belum dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi

 Data dari sampel random

(12)

Uji Normalitas dan Uji Homogenitas

Uji Homogenitas

(13)

• Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-variansi dua buah

distribusi atau lebih. Uji homogenitas yang

akan dibahas adalah Uji Homogenitas Varians Dengan Uji F dan Uji Bartlett. Uji homogenitas Variansi Dengan Uji F dilakukan untuk

mengetahui apakah data dalam variabel X dan

Y bersifat homogen atau tidak.

(14)

UJI HOMOGENITAS VARIANSI DENGAN UJI F 1. Mencari Varians/Standar deviasi Variabel X dan Y, dengan rumus :

2. Mencari F hitung dengan dari varians X dan Y,

dengan rumus :

 Pembilang: S besar artinya Variance dari kelompok dengan variance terbesar (lebih banyak)

 Penyebut: S kecil artinya Variance dari kelompok dengan variance terkecil (lebih sedikit)

 Jika variance sama pada kedua kelompok, maka bebas tentukan pembilang dan

penyebut.

(15)

3. Membandingkan F hitung dengan

Tabel F: F Tabel dalam Excel pada tabel distribusi F, dengan:

• Untuk varians dari kelompok dengan variance terbesar adalah dk pembilang n-1

• Untuk varians dari kelompok dengan variance terkecil adalah dk penyebut n-1

• Jika F hitung < Tabel F: F Tabel dalam Excel, berarti homogen

• Jika F hitung > Tabel F: F Tabel dalam Excel, berarti

tidak homogen

(16)

Contoh :

• Data tentang hubungan antara Penguasaan kosakata(X) dan kemampuan membaca (Y):

Dari penghitungan diatas diperoleh F hitung 2.81 dan dari grafik daftar distribusi F dengan dk pembilang = 10-1 = 9. Dk penyebut = 10-1 = 9. Dan α = 0.05 dan F tabel = 3.18. Tampak bahwa F hitung < Tabel F: F Tabel dalam Excel.

Hal ini berarti data variabel X dan Y homogen.

(17)

Uji Bartlett

• Misalkan sampel berukuran n1,n2,…,nk

dengan data Yij = (I = 1,2,…,k dan j = 1,2,…,nk)

dan hasil pengamatan telah disusun seperti

dalam Tabel dibawah ini. Selanjutnya sampel-

sampel dhitung variansnya masing-masing

yaitu:

(18)

• Untuk mempermudah perhitungan, satuan-

satuan yang diperlukan uji bartlett lebih baik

disusun dalam sebuah tabel sebagai berikut :

(19)

• Dari tabel diatas hitung nilai-nilai yang dibutuhkan :

• 1. Varians gabungan dari semua sampel:

• 2. Harga satuan B dengan rumus:

• Uji bartlett digunakan statistik chi-kuadrat yaitu :

• Dengan ln 10 = 2.3026.

(20)

• Signifikansi:

(21)

Perbedaan Uji Normalitas dan Homogenitas

• Uji Normalitas dan Homogenitas adalah dua jenis uji yang berbeda namun

banyak mahasiswa yang seolah menganggap keduanya adalah satu jenis uji yang sama

dengan istilah yang berbeda. Uji Normalitas dan Homogenitas itu sebenarnya adalah

kedua uji yang sama sekali berbeda, namun sering dilakukan atau diperlukan secara

bersamaan.

(22)

• Uji normalitas digunakan sebagai syarat atau asumsi dari berbagai uji parametris, misalnya uji regresi linear, uji Anova, Uji Ancova, Uji Manova, Uji Independen T Test, Uji Paired T Test dan berbagai uji lainnya, baik analisis multivariat ataupun univariat.

• Uji normalitas, berbeda-beda caranya dan berbeda juga apa yang diuji.

Misalkan pada uji regresi linear berganda, yang diuji normalitas adalah residual. Pada uji independen t test, yang diuji adalah variabel terikat per kelompok. Sedangkan pada uji paired t test, yang diuji adalah selisih antara dua data yang berpasangan.

• Tentunya karena sebagai syarat uji parametris, maka jika asumsi normalitas tidak terpenuhi atau dengan kata lain tidak berdistribusi normal atau terima H1, kita sebagai peneliti harus melakukan treatment sesuai analisis hipotesis yang kita gunakan. Misalnya jika asumsi normalitas tidak terpenuhi pada uji regresi linear berganda, kita bisa melakukan teknik transformasi. Sedangkan jika asumsi normalitas tidak terpenuhi pada uji independen t test, maka kita bisa menggunakan uji alternatif dengan uji non parametris, misalnya uji mann whitney u test.

(23)

• Uji homogenitas berbeda dengan uji normalitas meskipun sama-sama

digunakan sebagai syarat dalam uji parametris. Letak perbedannya adalah, jika uji normalitas diperlukan pada semua uji parametris, maka uji

homogenitas tidak selalu digunakan. Uji homogenitas hanya digunakan pada uji parametris yang menguji perbedaan antara kedua kelompok atau beberapa kelompok yang berbeda subjeknya atau sumber datanya. Oleh karena itu, uji homogenitas diperlukan sebagai asumsi dari uji independen t test dan uji Anova. Sedangkan pada uji regresi linear, homogenitas tidak diperlukan sebagai syarat sebab uji regresi linear tidak menguji perbedaan beberapa kelompok.

• Konsekuensi jika asumsi homogenitas tidak terpenuhi, maka yang harus dilakukan oleh peneliti juga berbeda-beda tergantung pada analisis

hipotesis yang utama. Misalkan pada uji Anova, jika asumsi homogenitas tidak terpenuhi, maka peneliti dapat menggunakan koreksi oleh uji brown forsythe atau welch’s F. Sedangkan jika asumsi homogenitas tidak

terpenuhi apda uji independen t test, peneliti dapat menggunakan uji independen t test unequal variance atau menggunakan uji indepeden welch’s test.

(24)

• Kesimpulan Kesamaan Uji Normalitas dan Homogenitas Berdasarkan penjelasan singkat di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa kesamaan antara uji normalitas dan homogenitas: keduanya sama-sama sebagai asumsi atau syarat uji parametris.

• Kesimpulan Perbedaan Uji Normalitas dan Homogenitas Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara uji normalitas dan homogenitas: uji

normalitas selalu diperlukan sebagai asumsi atau syarat setiap

uji parametris. Sedangkan uji homogenitas hanya diperlukan

pada uji parametris yang menilai perbedaan dua atau lebih

kelompok.

(25)

Lilliefors Test Table

(26)
(27)

Referensi

Dokumen terkait

Uji Normalitas sebaran dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian setiap variabel telah menyebar secara normal. Uji normalitas dilakukan dengan metode

Tujuan uji normalitas data adalah untuk mengetahui apakah data suatu variabel terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan uji statistik perametik

Uji normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan untuk menilai sebaran data atau variabel, apakah sebaran data tersebut berdistribusi normal atau

Pengujian normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data.Uji ini merupakan pengujian yang paling banyak dilakukan untuk analisis statistik

kelompok data mempunyai variansi sama atau skor dari keempat kelompok homogen.. Homogenitas Varians Dua Buah

Uji Normalitas Didalam arti dari uji normalitas adalah suatu metode yang digunakan dalam mengevaluasi sebaran data pada suatu kelompok data atau suatu variabel, dengan memiliki tujuan

Uji normalitas merupakan uji yang dilakukan untuk mengecek apakah data penelitian berasal dari populasi yang sebarannya

Dokumen ini menjelaskan tentang uji normalitas data, prosedur untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang terdistribusi normal, dan pentingnya normalitas data dalam analisis statistika