• Tidak ada hasil yang ditemukan

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN DALAM METODE CERAMAH

N/A
N/A
Loh Rahman

Academic year: 2023

Membagikan "BELAJAR DAN PEMBELAJARAN DALAM METODE CERAMAH"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN DALAM METODE CERAMAH

Helma Hidayati

Email : [email protected]

Program Studi Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat

Banjarmasin

Abstrak

Metode ceramah ialah penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru di depan siswa dan di muka kelas, apalagi dengan karakter siswa yang selfcentered dan serba instan mempengaruhi disiplin belajar dan respon mereka selama pembelajaran. Siswa menjadi tidak aktif dan tujuan pembelajaran belum bisa tercapai dengan efektif. Maka dari itu, guru mengupayakan metode yang meningkatkan keaktifan pada siswa agar siswa dapat memahami pada pembelajarannya.

Dengan demikian, upaya untuk meningkatkan pada minat belajar siswa dapat menggunakan metode ceramah sudah dirasa efektif, dilihat dari pengertian kata minat merupakan kemauan atau keinginan diri melakukan sesuatu. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deksriptif, artikel ini bertujuan untuk mengkaji tentang penggunaan metode ceramah interaktif sebagai upaya untuk meningkatkan keaktifan siswa.

Pemaparan metode ceramah interaktif dapat memberikan gambaran tentang bagaimana tahap- tahap dalam metode ini dan interaksi yang terjadi didalamnya dapat memenuhi indikator keaktifan belajar berupa semangat mengikuti pembelajaran, berani bertanya, berani menjawab pertanyaan, dan berani mempresentasikan hasil belajar siswa di depan kelas melalui interaksi yang ada. Penggunaan metode ceramah interaktif efektif digunakan sebagai alternatif solusi untuk masalah keaktifan siswa dan mendukung pencapaian tujuan pembelajaran.

Kata kunci : metode pembelajaran, metode ceramah, kelebihan dan kekurangan metode ceramah, menerapkan metode ceramah.

(2)

Pendahuluan

Sekolah merupakan institusi pendidikan legal yang memiliki wewenang untuk mencari dan mengembangkan bakat, minat, dan kecenderungan anak didik untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa secara utuh. Sekolah sampai saat ini masih dipandang sebagai bentuk dari partisipasi dan dukungan akan peningkatan sumber daya manusia, sehingga keberadaannya mempunyai pengaruh yang besar terhadap kehidupan setiap bangsa (Slameto, 2003: 1). Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Yang artinya yaitu berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses belajar yang dialami siswa sebagai anak didik (Slameto, 2003: 1).

Dalam proses tersebut terdapat kombinasi yang meliputi unsur-unsur manusia, materi, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pendidikan (Hamaik, 1995: 57). Berangkat dari tujuan pendidikan, maka guru harus memiliki cara yang benar dalam mendidik siswa melalui pembelajaran yang berjalan setiap harinya. Cara yang dilakukan guru untuk mencapai tujuan bisa beragam, bergantung dari konteks unit dan mata pelajaran yang diampu oleh guru. Dengan cara tersebut adalah bagian dari manajemen pendidikan. Manajemen pendidikan merupakan proses pendidikan secara keseluruhan yang meliputi aplikasi prinsip, konsep, fungsi, dan teori manajemen dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien (Sunaengsih, 2017). Pembelajaran akan berlangsung dengan efektif, efisien, dan sesuai dengan tujuan apabila guru telah menerapkan manajemen pendidikan dengan baik.

Manajemen pendidikan meliputi bahan ajar, RPP, proses pembelajaran, manajemen kelas, media pembelajaran, profesionalitas guru, penguasaan dalam teknologi informasi dan komunikasi, serta evaluasi pada pembelajaran (Sunaengsih, 2017). Aspek dari manajemen pendidikan tersebut cukup luas, namun yang disoroti dalam artikel ini adalah metode pembelajaran sebagai bagian penting dari proses pembelajaran. Metode pembelajaran adalah cara menyajikan bahan pembelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran (Mukrimaa, 2014). Metode pembelajaran menentukan kondisi kelas selama pembelajaran berlangsung. Ketika metode yang dipakai sudah tepat maka pembelajaran bisa berlangsung dengan baik dan tujuan pembelajaran tercapai. Maka dari itu guru diharapkan memiliki daya kreatif yang tinggi dalam pembelajran, sebab guru tidak dapat melaksanakan peranannya apabila ia tidak menguasai satupun metode mengajar yang telah dirumuskan dan dikemukakan

(3)

oleh para ahli psycologi dan ahli pendidikan (Jamaral, 1997: 72). Apabila diketahui metode- metode pembelajaran banyak sekali macam-macam atau jenisnya. Tentunya setiap metode pembelajaran memiliki segi positif dan segi negatif masing-masing, semua dapat dikembalikan kepada tenaga pengajar yang bersangkutan. Dalam penerapan setiap metode pembelajarannya, setiap guru hendaknya memperhatikan bagaimana posisi murid-muridnya bila dihadapkan dengan metode ceramah dalam pembelajaran tersebut.

Metode ceramah ialah penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru di depan siswa dan di muka kelas. Dalam metode ini, seorang guru sangat mendominasi dan menjadi subjek sebuah pembelajran, sementara siswa adalah sebagai objek pasif menerima apa yang disampaikan oleh guru (Jamaral, 1997: 85-98). Kunci sukses dalam menggunakan metode tergantung pada seorang guru, bagaimana guru menerapkan dan mengendalikannya dalam pembelajaran. Walaupun metode yang digunakan guru adalah metode ceramah, akan tetapi didalamnya tetap diselipkan Tanya- jawab dengan siswa supaya kelas tetap hidup, materi tersampaikan dan pembelajaran sesuai dengan target.

Menurut Hollingsworth & Lewis (2006), keadaan aktif adalah keadaan di mana siswa terlibat terus menerus secara mental dan fisik. Indrawati & Setiawan (2009) mengemukakan pendapat lain tentang pembelajaran aktif, yaitu pembelajaran yang berpusat pada siswa. Dan pendapat dari Helmiati (2016) tentang pembelajaran aktif yaitu pembelajaran yang bertujuan untuk mengoptimalkan seluruh potensi yang dimiliki siswa berdasarkan karakteristiknya sehingga siswa mencapai hasil belajar yang memuaskan. Artinya, dalam suatu pembelajaran siswa sebagai pusat dalam pembelajaran yang berperan secara aktif untuk memahami pembelajaran baik secara fisik maupun secara mental dengan menggunakan potensi yang ada secara optimal.

Tugas guru adalah bagaimana memastikan siswa aktif sesuai dengan konteksnya dan memahami materi pembelajaran. Salah satu metode yang melibatkan interaksi antara guru dan siswa selama pembelajaran adalah metode ceramah interaktif. Metode yang interaktif akan meningkatkan keaktifan dan kreativitas siswa (Aminah, 2018). Dengan kelebihan tersebut, metode ceramah interaktif cocok dipakai pada konteks mata pelajaran kimia materi tata nama senyawa hidrokarbon yang merupakan materi yang sangat konseptual sekaligus kontekstual.

Melihat dari latar belakang artikel, maka rumusan masalah dari artikel ini adalah “bagaimana pengaruh metode ceramah interaktif sebagai upaya untuk meningkatkan keaktifan siswa?” dan

(4)

tujuan penulisan dari artikel ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode ceramah interaktif dalam upaya untuk meningkatkan keaktifan siswa.

Metode

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dimana data dikumpulkan melalui kajian literatur dan Google Schoolar.

Hasil dan Pembahasan

1.1. Pengertian Pembelajaran

Proses pembelajaran adalah proses mentransfer ilmu dari guru ke murid yang membutuhkan metode-metode yang tepat agar ilmu yang disampaikan bisa diterima secara baik. Secara sekilas, dari sini bisa terlihat pentingnya metode pembelajaran dalam proses KBM di samping peran guru yang sentral dalam memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan karakter peserta didiknya dan dalam mengoptimalisasi keunggulan metode pembelajaran yang digunakan dan meminimalisir kekurangannya. Karena memang harus diakui dalam setiap metode pembelajaran mesti memiliki kelebihan dan kekurangan.

Ada dua kata yang tersusun dalam kata majemuk. Metode Pembelajaran, metode dan pembelajaran. Dari suatu aspek etimologi kata Metode ini bersumber dari bahasa Yunani, methados asalnya dari dua suku kata meta yang bermakna melalui dan hodosyang bermakna cara. (Ma’arif: 2019). Dalam bahasa inggris disebut dengan method dan dalam bahasa arab jika dikaitkan dengan pembelajaran yang dikenal dengan istilah ةقيرط (thariqah) atau بولسأ(uslub). (Ali dan Mudhar: tt). Dan menurut KBBI, pengertian metode adalah cara teratur yang di gunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Sedangkan makna pembelajaran yang dalam istilah bahasa Inggris disebut theachingdan dalam bahasa arabnya disebut dengan سيردتلا(tadris), menurut PP No. 32 tahun 2013, adalah proses interaksi antar Peserta Didik, antara Peserta Didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Artinya pembelajaran menurut pemerintah bisa terpenuhi apabila memiliki beberapa unsur:

a) Peserta Didik, yang dikenal dengan murid.

b) Pendidik, atau guru

c) Sumber Belajar atau materi yang dipelajari

(5)

d) Lingkungan Belajar seperti kelas dan lain sebagainya.

Jadi sederhananya dari pengertian dua kata diatas, yang dimaksud dengan metode pembelajaran adalah cara guru menyampaikan materi belajar kepada peserta didiknya dalam lingkungan kegiatan belajar mengajar (KBM). Dan itu adalah inti dari definisi-definisi para pakar pendidikan, mengenaimetode pembelajaran meski diungkapkandengan redaksi yang berbeda-beda. Seperti didefinisikan oleh Nana Sudjana (2005,76) bahwa metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya proses belajar dan mengajar. Begitu pula M. Sobri Sutikno (2009, 88) yang memberikan penjelasan, metode pembelajaran adalah cara-cara dalam menyajikan materi pelajaran yang diberikan kepada murid agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa.

1.2 Pengertian Metode Ceramah

Metode ceramah adalah salah satu cara pengajaran tradisional yang paling lama digunakan dalam proses belajar mengajar dari tingkat paling dasar sampai perguruan tinggi mengingat sifatnya yang sangat praktis lagi efisien bagi model pengajaran yang materi dan jumlah peserta didiknya banyak. Boleh dikatakan setiap orang yang telah mengenyam bangku pendidikan formal maupun non formal atau mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah ataupun selainnya pasti telah mengerti dan merasakan metode pengajaran tersebut.

Yang dimaksud dengan ceramah dalam metode pembelajaran di sini adalah penyampaian materi pelajaran secara langsung melalui penuturan lisan atau komunikasi verbal yang menggunakan bahasa dan disebut juga dengan pidato.

Dalam bahasa Inggris diistilahkan dengan Lecture Method yang berasal dari bahasa latin Lactare, Lecturu, Legu yang berarti membaca dengan suara keras (Natalia Winda, 2017). Hal ini merujuk kepada histori, asal muasal penggunaan metode ini yang muncul dan banyak digunakan mulai abad ke-5 oleh bangsa Yunani yang kemudian diadopsi penggunaannya secara luas oleh kaum Muslimin dan orang-orang Eropa pada abad pertengahan saat tulisan sangat jarang digunakan. Dan yang dimaksud dengan metode ini ketika itu adalah pembacaan informasi dengan suara keras mirip dengan pembacaan pengumuman yang lazimnya dilakukan saat ini (Syafiqah dan Shabah, 2017).

Menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang disebut dengan metode ceramah adalah salah satu cara belajar mengajar yang menekankan pada pemberitahuan satu arah dari seorang pengajar kepada para pelajar. Natalia Winda dalam makalahnya metode ceramah (2017) menyimpulkan bahwa ceramah diartikan secara umum dengan mengajar

(6)

sebagai guru yang menyampaikan pelajaran dengan membaca dari buku dan mendiktekan pelajaran dengan menggunakan buku yang kemudian menjadi lecture method atau metode ceramah. Suryono, menurut beliau metode ceramah adalah penuturan atau penjelasan guru secara lisan, di mana dalam pelaksanaannya guru dapat menggunakan alat bantu mengajar untuk memperjelas uraian yang disampaikan kepada murid- muridnya. (Suyono, 1992)

Sedangkan menurut Roestiyah N.K, metode ceramah adalah suatu cara mengajar yang digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan. (Roestiyah: 2001)

Dari berbagai macam definisi yang dipaparkan tentang metode ceramah, inti metode ceramah ada pada penyampaian secara lisan. Artinya dalam metode ini kemampuan bahasa memiliki suatu urgensitas yang sangat besar dalam keberhasilannya sesuai dengan tujuan pembelajaran dari zaman ke-zamannya. Hanya saja, seiring dengan perkembangan zaman, kecanggihan teknologi dan kemajuan alat komunikasi serta media informasi. Ceramah yang dulu hanya bisa dilakukan di ruangan atau tempat terbatas namun saat ini jangkauannya semakin lebih luas dan bahkan tak terbatas. Pembelajaran daring, atau pembelajaran melalui televisi atau radio adalah contohnya. Dan dari situ pula keberadaan guru sebagai penyampai materi secara langsung dengan lisan bisa digantikan dengan media- media yang lain.

1.3 Kelebihan dan Kekurangan Metode Ceramah

Sebagaimana telah sedikit disinggung, metode pembelajaran apa pun yang digunakan dalam proses belajar mengajar pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Begitu juga metode ceramah, hanya saja metode ini begitu popular di dunia pendidikan dari klasik sampai yang modern, tingkat yang paling rendah hingga yang paling tinggi, yang formal dan yang normal dikarenakan kelebihan- kelebihan yang ada padanya. Dan yang bisa penulis kumpulkan dan simpulkan dari keterangan para ahli sebagai berikut:

a) Murah dikarenakan tidak memerlukan biaya yang sbesar sehingga dapat menampung kelas besar dan tiap siswa mempunyai kesempatan yang sama untuk mendengarkan.

b) Mudah dikarenakan cukup menggunakan media lisan tanpa perlu persiapan yang rumit.

Siswa bisa langsung menerima ilmu pengetahuan. Kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat bantu pelajaran, tidak menghambat terlaksananya pelajaran dengan ceramah.

c) Konsep dan materi yang disajikan secara hierarki.

d) Dapat mencakup materi pelajaran yang banyak dan luas.

(7)

e) Guru dapat memberi tekanan terhadap hal-hal yang penting hingga waktu dan energi dapat digunakan sebaik mungkin.

f) Keadaan kelas dapat terkontrol, karena kondusifitas kelas dan kenyamanannya untuk digunakan sebagai ruang belajar adalah tanggung jawab guru.

g) Organisasi kelas dapat disetting secara lebih sederhana.

Adapun kekurangan dari metode ceramah yang bisa dianalisis oleh para ahli yang bisa dikumpulkan adalah sebagai berikut:

a) Minimnya kesempatan untuk berdiskusi memecahkan masalah dan mengembangkan keberanian dalam mengemukakan pendapat.

b) Proses penyerapan pengetahuan kurang dikarenakan bertumpu pada satu arah.

c) Kurang memberi ruang bagi para siswa untuk mengembangkan kreativitas.

d) Guru yang kurang kreativitas akan mengakibatkan situasi kelas yang monoton.

e) Kurangnya kemampuan guru dalam berorasi yang baik akan membuat peserta didik cepat bosan.

f) Sangat sulit mendeteksi sejauh mana tingkat pemahaman seluruh siswa.

g) Siswa mudah lupa atas apa yang sudah disampaikan.

h) Tidak merangsang siswa untuk membaca.

1.4 Langkah-langkah Yang Perlu Dilakukan Oleh Guru Dalam Menerapkan Metode Ceramah

Agar pembelajaran metode ceramah dapat efektif dan efisien hendaknya para pendidik memperhatikan langkah-langkah berikut ini:

(1) Melakukan pendahuluan dengan cara sebagai berikut:

a. Memulai pelajaran dengan menatap muka para siswa. Dengan adanya kontak mata dan guru memberikan perhatian kepada mereka, mereka akan lebih tertarik menyimak pelajaran.

b. Menjelaskan terlebih dulu kepada siswa tujuan dari pembelajaran agar peserta didik mengetahui ke mana arah kegiatan belajarnya, bahkan tujuan itu dapat membangkitkan motivasi belajar jika bertalian dengan kebutuhan mereka.

c. Menjelaskan setelahnya pokok-pokok materi yang akan dipelajari. Hal ini untuk memberikan gambaran ke peserta didik seberapa banyak yang akan dipelajarinya.

d. Merangsang pengalaman peserta didik yang sesuai dengan materi pelajarannya melalui pertanyaan-pertanyaan yang dapat mengundang perhatian mereka.

(8)

e. Melakukan langkah penyajian materi ceramah dengan memperhatikan faktor- faktor berikut:

(2) Memelihara perhatian peserta didik sepanjang pelajaran dan menyemangatinya.

a. Sistematis dalam penyampaian, tidak berputar-putar dan tidak loncat-loncat.

b. Bervariasi dalam kegiatan pembelajaran, dan berinteraksi dengan siswa semisal memberi latihan mengerjakan tugas, mengajukan pertanyaan dan berdiskusi.

c. Menggunakan media pelajaran yang variatif, yang sesuai dengan tujuan pelajaran.

d. Memberi ulangan pelajaran kepada respons, jawaban yang salah dan benar perlu ditanggapi sebaik-baiknya.

e. Menyampaikan materi dengan antusias dan dengan suara yang lantang dan jelas.

f. Bergerak, tidak terpaku di meja, sehingga dapat respons menarik perhatian siswa- siswanya dan di samping itu bisa mengawasi mereka dari dekat.

g. Hendaknya dihindari penggunaan bahasa yang hanya dimengerti oleh kalangan tertentu.

Karena hal itu sering di latar belakangi keinginan untuk menunjukkan kapasitas diri bahwa ia pembicara cerdas dan berpendidikan tinggi. Padahal sebagian besar dari audiens tidak memahaminya. Seharusnya jika menggunakan kata-kata yang tak biasa didengar, seorang guru yang bijak harus menerangkannya.

(3) Melakukan langkah penutupan pelajaran di akhir pelajaran dengan memperhatikan hal-hal berikut:

a. Mengambil kesimpulan dari pelajaran yang telah disampaikan yang dilakukan siswa dengan bimbingan guru.

b. Memberikan kesempatan untuk menanggapi atas materi pembelajaran.

c. Melakukan evaluasi secara komprehensif untuk mengukur hasil pembelajaran dalam perubahan tingkah laku.

(4) Langkah aplikasi penggunaan

Pada langkah ini kesimpulan yang diperoleh digunakan dalam berbagai situasi sehingga nyata makna kesimpulan itu.

Poin penting dari metode ceramah adalah terjadinya interaksi antara guru dengan siswa serta interaksi antar siswa dalam bentuk ceramah, tanya jawab, ataupun diskusi. Melalui interaksi tersebut maka guru dapat memahami karakteristik setiap siswa dengan baik dan pada akhirnya bisa mengetahui apa yang siswa butuhkan. Dasar yang tepat dalam guru memahami kebutuhan siswa bukan hanya karena sebatas memenuhi tuntutan profesionalitas saja. Ketika guru sudah memahami kebutuhan siswa maka guru dapat menemukan cara yang tepat untuk memanajemen kelas agar cocok dengan karakter siswa. Sehingga kelas akan menyenangkan,

(9)

siswa antusias untuk belajar, dan siswa menjadi aktif dalam belajar. Selain itu, interaksi yang berlangsung dengan sehat menjadi bentuk kasih dan perhatian guru di dalam kelas siswa bisa merasakan kasih yang diberikan guru sehingga kelas menjadi damai bukan kelas yang tegang dan mengancam.

Guru menciptakan suasana diskusi yang nyaman dan menyenangkan namun masih dalam kontrol guru. Maksudnya adalah guru tetap memegang otoritas dan mengendalikan diskusi agar siswa tetap membicarakan hal yang sejalan dengan materi dan juga agar siswa tetap menaruh rasa hormat kepada guru sebagai pemegang otoritas di dalam kelas. Interaksi positif yang dibangun antara guru dan siswa selama penerapan metode ceramah interaktif juga sangat membantu mencapai tujuan pembelajaran

Kesimpulan

Pendidikan merupakan lembaga formal dan juga memiliki tujuan pendidikan yang berupa tujuan umum dan tujuan khusus. Maka demi terwujudnya tujuan pendidikan, antara guru dan siswa sama-sama pentingnya dalam peran proses pembelajaran. Metode pembelajaran adalah cara untuk mencapai tujuan pembelajaran, dan macam atau jenis dari metode pembelajaran sangat banyak. Salah satunya metode yang paling menonjol adalah metode ceramah.

Metode ceramah merupakan suatu cara penyampaian informasi atau pengetahuan secara lisan dari seorang ke sejumlah pendengar dalam suatu ruang lingkup belajar. Ceramah merupakan metode mengajar yang paling jamak digunakan dalam proses belajar mengajar di berbagai tingkat dan model pendidikan.

Mengingat penggunaan metode ini sifatnya sangat praktis dan efisien bagi pengajaran yang materi dan peserta didiknya banyak. Metode ceramah merupakan cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama digunakan sepanjang sejarah pendidikan. Dalam penerapan metode ceramah ada tahap-tahap yang perlu diperhatikan seperti Melakukan pendahuluan, Menyajikan bahan/ materi baru dan Menutup pelajaran pada akhir pelajaran

(10)

Referensi

Rikawati, K., & Sitinjak, D. (2020). Peningkatan keaktifan belajar siswa dengan penggunaan metode ceramah interaktif. Journal of Educational Chemistry (JEC), 2(2), 40.

Fatmawati, R., & Rozin, M. (2018). Peningkatan Minat Belajar Siswa dengan Menggunakan Metode Ceramah Interaktif. Journal Focus Action of Research Mathematic (Factor M), 1(1).

Wirabumi, R. (2020, October). Metode Pembelajaran Ceramah. In Annual Conference on Islamic Education and Thought (ACIET) (Vol. 1, No. 1, pp. 105-113).

Rusmaniah, H. (2012). Meningkatkan Hasil Belajar Thaharah Melalui Penerapan Strategi Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Pada Siswa Kelas I SDN Sungai Besar 4 Kota Banjarbaru.

Syaharuddin, S., & Mutiani, M. (2020). Strategi Pembelajaran IPS: Konsep dan Aplikasi.

Jumriani, J., Subiyakto, B., & Syaharuddin, S. (2019). Social Interaction Sasirangan Traders Village in The City of Banjarmasin as a Learning Resources on Social Studies. The Innovation of Social Studies Journal, 1(1), 65-77.

Mutiani, M. (2017). IPS dan pendidikan lingkungan: urgensi pengembangan sikap kesadaran lingkungan peserta didik. SOSIO-DIDAKTIKA: Social Science Education Journal, 4(1), 45-53.

Abbas, E. W. (2013). Ersis Warmansyah Abbas. PENDIDIKAN KARAKTER, 19.

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu cara untuk meningkatkan minat belajar adalah dengan menerapkan Metode Diskusi yang menerapkan cara atau strategi mengajar yang menekankan pada

Apalagi dalam pendidikan dan pengajaran tradisional, seperti di pedesaan yang kekurangan fasilitas (Riyanto, 2006:27). Cara mengajar dengan ceramah dapat dikatakan

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mendorong siswa agar termotivasi untuk belajar PKn dengan mengembangkan metode ceramah yang bervariasi dan diskusi, metode

Penerapan metode ceramah dan audiolingual yang baik adalah dengan cara berikut : setelah diberikan ceramah tentang satu pokok bahasan seperti istilah-istilah dalam

Skripsi ini yang berjudul PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN INTERAKTIF SETTING KOOPERATIF DAN METODE CERAMAH PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN GARIS SINGGUNG

Penelitian ini dilaksanakan dengan menjelasakan metode ceramah dan motivasi belajar PAI siswa, kemudian kelebihan dan kekurangan yang ada di metode ceramah ketika

Salah satu penentu dalam proses pembelajaran adalah metode. Metode pengajaran adalah salah satu cara untuk menyajikan pesan pembelajaran sehingga pencapaian hasil belajar

Dalam mengaplikasikan metode ceramah pada proses belajar mengajar ada beberapa syarat yang harus diperhatikan, antara lain: guru yang menyampaikan metode ini adalah