• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh metode mengajar (ceramah-ceramah praktikum dan ceramah-pemberian tugas) terhadap hasil belajar Biologi siswa : sebuah eksperimen di SMPN 1 Cikarang Barat - Bekasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh metode mengajar (ceramah-ceramah praktikum dan ceramah-pemberian tugas) terhadap hasil belajar Biologi siswa : sebuah eksperimen di SMPN 1 Cikarang Barat - Bekasi"

Copied!
184
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH METODE MENGAJAR (CERAMAH,

CERAMAH-PRAKTIKUM DAN CERAMAH - PEMBERIAN TUGAS)

TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA

(Sebuah Eksperimen di

SMPN

1cゥォ。イ。ョAセ Barat - Bekasi )

Oleh

EDIGUNAWAN

102016023838

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul PENGARUH METODE MICNGAJAR (CERAMAH,

CERAMAH-PRAKTlKUM DAN CERAMAH-PEMBERIAN TUGAS)

TERI-IADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA (Sebuah Eksperimen di SMPN 1 Cikarang Barat - Bekasi), yang disusun oleh: Edi Gunawan, NIM: 102016023838, Jurusan Pendidikan IPA, Program Studi Pendidikan Biologi, telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqosyah sesuai ketentuan yang ditetapkanFakultas.

Yang mengesahkan:

PembimbingI

II". H. Mahmud M. Siregar, M.Si NIP. 150222933

PembimbingII

(3)

LEMBAR l'ENGESAHAN I>EMBIMBING SKRIl'SI

Skripsi beljudul l'ENGARUH KOMBINASI METODE MENGAJAR (CERAMAH, CERAMAH-I)RAKTIKUM DAN CERAMAH-l'EMBERIAN TUGAS) TERHADAl' HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA (Sebuah EI<sperimen eli SMPN 1 Cikarang Barat - Bekasi), yang elisusun oleh: Edi Gunawan, NIM: 102016023838, telah diujikan pada tanggal 08 Mai 2007 dan telah diteril11a dan elisahkan oleh Dewan Penguji Shipsi Fakultas Ill11u Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Shipsi ini telah diteril11a sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S-I) pada Jurusan Pendidikan IpA Program Stueli Pendidikan Biologi.

Jakarta: 08 Mai 2007 Sidang Munaqosyah

Dekan/Ketua WakH Dekan/Sekretaris

ada. M.A

Anggota

Penguji II

's u'i 0 Miranto M.pel NIP. ISO 299 933

(4)

KATAPENGANTAR

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Yang Maha Agung dan Maha Kehendak, yang telah menciptakan segalanya berpasang-pasangan, termasuk ihwal baik dan buruk. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat, keluarga dan kepada siapa saja yang mengikuti jejak langkah beliau hingga hari kemudian.

Sejak semula, penulis menyadari betapa tidak sederhananya menyelesaikan tugas akhir perkuliahan ini. Namun demikian, dengan dorongan, kritik dan saran dari berbagai pihak, akhirnya alhamdulillah skripsi ini dapat di selesaikan juga. Karenanya, tak ada yang lebih pantas penulis perbuat selain mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Prof. Dr. H. Aziz Fahrurrozi, MA., selaku Pembantu Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

(5)

4. Ibu Dr. Zulfiani, M.Pd., selaku Pembimbing II yang telah berkenan dengan ketulusan hatinya untuk memberikan bimbingan dan pengarahannya kepada penulis selama menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan IPA, Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis dan Karyawan Civitas Akademika Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis selama menyelesaikan tugas akhir ini.

7. Bapak Kepala dan para karyawan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah mell1berikan pelayanan dan fasilitas kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

8. Ibu Uning Tresnasih, selahl Kepala Sekolah SMPN I Cikarang Barat Bekasi dan Dewan Guru beserta karyawannya yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

9. Ibu Mardiah, S.Pd., selaku guru biologi yang mel11berikan pengarahan dalam melaksanakan penelitian di lapangan.

(6)

rnendoakan keberhasilan saudaranya. Keponakanku yang lucu-lucu, yang selalu rnenghibur penulis.

11. Ternan-ternan sepeljuangan Biologi 2002 yang selalu rnernberikan dorongan, yang tak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu.

12. Adik-Adikku tercinta Julian Triatrnodjo, Angga Enricho, Vidi Gushendrik, Farhan Yazid dan Anugraha Prima Kurniawan yang selalu rnenghibur penulis dalarn rnenyelesaikan tugas akhir ini.

13. Handai tauladan dan ternan-ternan yang terlibat secara langsung rnaupun tidak langsung dalam rnernbantu penulisan sla'ipsi ini.

Akhir kata penulis haturkan terima kasih sekali lagi yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Sernoga Allah Yang Maha Pemberi rnelirnpahkan pahala yang selayaknya bagi rnereka, yang telah rnernbesarkan dan rnernbirnbing sesuatu yang terbaik bagi penulis. Sernoga sla'ipsi ini berrnanfaat. AMIN.

Bekasi, Juni 2007

(7)

DAFTARISI

LEMBAR PENGESAHAN .

KATAPENGANTAR III

DAFTAR lSI '" IV

DAFTAR TABEL... IX

DAFTARLAMPlRAN X

ABSTRAK "... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. LataI' Belakang Masalah .

B. Identifikasi Masalah 5

C. Pembatasan Masalah 5

D. Perumusan Masalah 6

E. Manfaat Peneltian 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Kaj ian Pustaka 8

I. Pengertian Belajar 8

2. Pengertian Hasil Belajar .. -:... II

B. Hakikat IPA Biologi 12

C. Metode Ceramah 15

(8)

2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Ceramah 17

3. Langkah-Langkah Penggunaan Metode Ceramah 17

D. Metode Praktikum 19

1. Pengertian Metode Praktikum 19

2. Kelebihan den Kekurangan Metode Praktikum 22

3. Langkah-Langkah Penggunaan Metode Praktikum 23

E. Metode Pemberian Tugas 24

1. Pengertian Metode Pemberian Tugas 24

2. Kelebihan den Kekurangan Metode Pemberian Tugas 25

3. Langkah-Langkah Penggunaan Metode Pemberian Tugas 27

F. Kerangka Pikir 28

G. Perumusan Hipotesis 29

BAB 1lI METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian 31

B. Waktu dan Tempat Penelitian 31

C. Metode Penelitian 31

D. Variabel Penelitian 32

E. Populasi dan Sampel 32

F. Instrumen Penelitian 33

G. Teknik Pengumpulan Data... 37

(9)

1.Desain Pembelajaran 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Belajar Biologi 45

B. Pengaruh Metode Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 54

B. Saran 55

DAFTARPUSTAKA 57

(10)

TabelILl

Tabel IILl Tabel III.2 Tabel III.3 TabelIV.l

TabellV.2 TabelIV.3

DAFTAR TABEL

Tahap pembelajaran konstruktiYisme lO

Kisi-kisi instrumen hasil belajar siswa 34

Tabel Anaya satu jalan (one way) 38

Tabel ringkasan Anaya 39

.Kesimpulan hasil belajar siswa terhadap kemampuan konsep pada materi sistem pencemaan makanan pada

manusia 47

[image:10.601.59.451.126.498.2]
(11)

Lampiran 1 Lampiran 2 Larnpiran 3 Larnpiran 4

Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Larnpiran 8 Larnpiran 9

DAFTAR

LAMPIRAN

Instrurnen Penelitian 61

Kunci lawaban Instrurnen 66

Kisi-kisi tes hasil belajar 67

Kernarnpuan konsep siswa dengan tiga bentuk rnetode yang

berbeda 74

Perhitungan pengujian persyaratan analisis 78 Analisis konsep sistern pencemaan rnakanan pada rnanusia 82 Hirarki konsep sistern pencernaan rnakanan pada rnanusia 87

Silabus Pernbelajaran 89

Skenario pernbelajaran kelornpok siswa yang diajarkan dengan

rnetode cerarnah 91

Larnpiran 10 Skenario pernbelajaran kelornpok siswa yang diajarkan dengan

Lampiran 11

Larnpiran 12 Larnpiran 13

Lampiran 14

rnetode cerarnah-praktikum 95

Skenario pernbelajaran kelornpok siswa yang diajarkan dengan

metode ceramah-pernberian tugas 101

Data hasil uji coba instrurnen penelitian 106 Data hasil uji coba kelompok atas (upper graup) dan kelornpok 107

bawah (lowwer group) .

Perhitungan validitas instrurnen, koefisien reliabilitas instrumen

(12)

Lampiran 15 Perhitungan uji validitas instrument... 112 Lampiran 16 Perhitungan analisis butir soal tingkat kesukaran ( difficulty

level) dan daya pembeda soal (discriminating power) instrumen

penelitian uji coba 114

Lampiran 17 Data tes hasil belajar biologi siswa pada kelompok siswa yang

diajarkan dengan metode ceramah 116

Lampiran 18 Data tes hasil belajar biologi siswa pada kelompok siswa yang diaj arkan dengan metode ceranlah-praktikum 117 Lampiran 19 Data tes hasil belajar biologi siswa pada kelompoksiswa yang

diajarkan dengan metode ceramah-pemberian tugas... 118 Lampiran 20 Perhitungan koefisien reliabilitas instrumen hasil belajar siswa

pada kelompok siswa yang diajarkan dengan metode cerarnah... 119 Lampiran 21 Perhitungan analisis data hasil belajar siswa yang diajarkan

dengan metode ceramah 121

Lampiran 22 Perhitungan koefisien reliabilitas instrumen hasil belajar siswa pada kelompok siswa yang diajarkan dengan metode

ceramah-praktikum 124

Lampiran 23 Perhitungan analisis data hasil belajar siswa yang dif\iarkan

dengan metode ceramah-praktikum 128

Lampiran 24 Perhitungan koefisien reliabilitas instrumen hasil belajar siswa pada kclompok siswa yang diajarkan dengan mctodc

(13)

Lampiran25

Lampiran26 Lampiran 27 Lampiran 28 Lampiran 29

pemberian tLIgas .

PerhitLIngan analisis data hasil belajar siswa yang diajarkan dengan metode ceramah-pemberian tLIgas 131 Skor data pre-test pada kelompok A, B dan C 134 Pengujian rata-rata hasil belajar biologi pada skor pre-tes 135 Skor post-test siswa pada kelompok A, B dan C 138 Uji normalitas skor hasil belajar siswa yang diajarkan dengan

metode ceramah 139

Lampiran 30 Uji normalitas skor hasil belajar siswa yang diajarkan dengan

kombinasi metode ceramah-praktikum 142

Lampiran 31 Uji normalitas skor hasil belajar siswa yang diajarkan dengan kominasi metode ceramah-pemberian tugas 145

Lampiran 32 Uji homogenitas skor pest-tes 148

Lampiran 33 Skor pre-test dan skor pest-test kelompok siswa yang cliajarkan

dengan metode ceramah ISO

Lampiran 34 Skor pre-test dan skor pest-test kelompok siswa yang diajarkan dengan l11etode ceral11ah-praktikul11 ;:... lSI Lal11piran 35 Skor pre-test clan skor pest-test kelol11pok siswa yang diajarkan

clengan l11etocle ceral11ah-pel11berian tugas 152

Lampiran 36 Perhitungan pengujian hipotesis 153

(14)

Lampiran 38 Lampiran39 Lampiran 40 Lampiran 41 Lampiran 42

Nilai kritis distribusi T 159

Barga kritik rumus chi kuadrat 161

Nilai daftar F 162

(15)

ABSTRAK

Edi Gunawan. Pengaruh Metode Mengajar (Ceramah, Ceramah-Praktikum dan Ceramah-Pemberian Tugas) Terhadap HasH Belajar Biologi Siswa. Skripsi., Jurusan Pendidikan IPA, Program Studi PendidikanIPA Biologi, Fakultas lImu

(16)

ABSTRACT

Edi Gunawan. Instruction by Using (Lecture Method, by Using Lecture -experiment Method and by Using Lecture - Recitation Method) to Result of Learning Student of Biology. Skripsi. Major Education of Natural Sciences (IPA ). Biology Program Study. Faculty of Tarbiyah and Teachership, Syarif Hidayatullah State Islamic University. Jakarta. 2007. This research (aim) to know do there are difference result of learning biology with three group student by using difference method.. 90 go student SMP Negeri 1 Cikarang Barat Bekasi in October of to December 2006. Where involved as subject with experiment design with sample amount to go 30 student to group with instruction by using combination lecture, 30 studen to group with instruction by using lecture-experiment, and 30 student to group with instruction by using lecture-recitation method, used instrument is in the from multiple choice test counted 30 problem by 4 answer alternatif with score 0 - I. The result show that are signifikan with control - experiment (0,0 I ) that comparation means result of learning between three group studen by using instruction difference method. From calculation by using uji tukey eamed that result ofleaming higher with way can bee seen of means t-price calculate with use uji tukey is a 16.33 (class experiment II), 10.00 (class experiment III) and 6.33 (class experiment 1), from result of this research prove that lecture-experiment method can give positif impact for student give flat result of leaming the, second is group student wich instruction with lecture-recitation method and group student whic instruction by using lecture method earn means result oflearning lower.

(17)

BABI

PENDAHULUAN

A. LataI' Belakang Masalah

Dalam pembangunan di Indonesia sekarang ini pendidikan mempunyai peranan penting, karen a dianggap sebagai sarana yang dapat menyediakan tenaga-tenaga terampil yang berguna. Pada dimensi lain, pendidikan berperan sebagai tempat pembenihan warga negara yang belianggung jawab dan beljiwa pancasila. Berkaitan dengan dunia pendidikan, guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam usaha mencapai tujuan pendidikan nasional. Hal ini dapat ditunjukkan dalam Undang-Undang tentang dasar. fungsi dan tujuan pendidikan nasional dijelaskan dalam undang- undang Sisdiknas nomor 20 tahun 2003 bab III pasal 2 dan pasal 3 adalah sebagai berikut:

Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. Yaitu manusia yang beriman dan berlaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengelahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

(18)

2

Metode mengajar merupakan bagian dari strategi mengajar, dil11ana metode l11engajar berfungsi sebagai cara untuk l11enyajikan, menguraikan, memberi contoh dan memberikan latihan kepada siswa untuk mencapai tuj uan tertentu, tetapi tidak setiap metode mengajar sesuai digunakan untuk mencapai tujuan instruksional tertentu. Banyak metode instruksional yang dapat digunakan dalam l11enyajikan pelajaran kepada siswa, seperti metode ceramah, metode diskusi, l11etode karya wisata, metode demonstrasi, metode penampilan, metode studi mandiri, metode sil11ulasi, metode induksi dan deduksi, metode studi kasus, l11etode pel11ecahan masalah, metode seminar, metode bermain peran, metode proyek metode praktikum, l11etode pemberian tugas dan lain-lain. Masing-masing metode ini mel11iliki kelebihan dan kekurangan.!

Dalam proses belqjar mengaJar guru dihadapkan untuk memilih metode-metode dari sekian banyak metode-metode yang ditemukan oleh para ahli sebelul11 menyampaikan materi pengajaran untuk mencapai tujuan instruksional. Beberapa pertimbangan yang harus dilakukan oleh pengajar dalam memilih metode pengajaran secara tepat dan akurat. Pertimbangan tersebut harus berdasarkan pada penetapan tujuan instruksional pengetahuan awal siswa, bidang studi atau pokok bahasan, sarana penunjang, jumlah siswa, dan pengalaman serta kewibawaan pengajar.

Metode mengajar yang banyak digunakan di sekolah-sekolah adalah metode ceral11ah, karena dianggap sebagai cara yang paling mudah dilakukan untuk

I Martinis Yamin,Siralegi Pell1be!(y'uranb・イ「。ウOセ|G Kompelensi,(JakUlta: Gaung Persada

(19)

3

menyampaikan informasi suatu pelajaran. Dengan metode ceramah ini umumnya guru yang sangat aktif dan memegang peranan utama. Sementara siswa hanya menerima saja apa yang disampaikan oleh guru sehingga siswa bersifat pasif. Akibat dari penggunaan metode ini daya pikir siswa kurang dapat berkembang dan pada gilirannya dapat menurunkan minat siswa pada pelajaran tersebut. Oleh karena itu maka suasana belajar perlu diciptakan sedemikian rupa dengan jalan melibatkan siswa untuk ikut aktif mengikuti pelajaran dan mengembangkan pemikirannya.

Seorang guru harus memiliki kompetensi mengluar agar dapat melaksanakan proses belajar mengajar dengan baik. Adapun 10 kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah sebagai berikut:2 (I) menguasai bahan; (2) mengelola program belajar mengajar ; (3) mengelola kelas; (4) menggunakan media sumber; (5) menguasai landasan-landasan kependidikan; (6) mengelola interaksi belajar mengajar; (7) menilai prestasi siwa untuk kepentingan pelajaran; (8) mengenal fungsi dan program layanan bimbingan dan penyuluhan di sekolah; (9) mengenal dan melaksanakan administrasi sekolah; (I0) memahami prinsip-prinsip dan menjelaskan hasil-hasil penelitian kependidikan guna keperluan pengajaran.

Sehubungan dengan kompetensi mengajar tersebut, maka seorang guru biologi harus dapat memikirkan materi pelajaran yang akan disajikan pada siswa, konsep yang akan disampaikan yang pendekatan dan metode mengajar apa yang perlu digunakan dalam penyajian pokok bahasan pellUaran biologi, serta kegiatan apa yang perlu dilakukan

1Nanu Syaodih Sukmudinata, PengeJllbangan Kuriku/u/Il Teor! dan Praktek,(Bandung:

(20)

4

untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar seSUaI dengan tujuan intruksional yang telah ditetapkan .

Dalam penyajian materi pelajaran biologi, salah satu kegiatan yang penting ialah kegiatan praktik di laboratorium praktikum. Melalui kegiatan praktikum siswa dapat membuktikan kebenaran konsep yang ada dalam materi pelajaran biologi

Tahap awal sebelum pelaksanaan praktikum, siswa di beri penjelasan tentang pengetahuan dan konsep-konsep yang ada dalaIU pokok bahasan tertentu. Sehingga pada saat pelaksanaan siswa sudah memiliki bekal pengetahuan dan konsep-konsep yang akan dibuktikannya. Pelajaran yang diberikan kepada siswa oleh guru dilakukan dengan metode eeramah. Metode eeramah yang dikombinasikan dengan kegiatan praktikum bertujuan untuk membangkitkan motivasi siswa, menjelaskan bagian-bagian yang dirasa sulit bagi siswa serta memperluas materi pelajaran.

(21)

5

Dengan melihat latar belakang diatas maim peneliti tertarik untuk menguji variasi metode mengajar antara lain yaitu antara metode ccramah - praktikum dan mctode ceramah - pemberian tugas yang dibicarakan dalam penelitian ini. Maka perlu kiranya diteliti lebih lanjut apakah hasil belajar biologi siswa yang diajarkan dengan metode ceramah - praktikum lebih baik daripada yang diajarkan dengan metode ceramah - pemberian tugas atau sebaliknya dan apakah kedua metode mengajar tersebut lebih baik dari pada dengan menggunakan metode mengajar dengan metode ceramah saja atau sebaliknya.

B. Pembatasan Masalah

Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada pengaruh metode mengajar (ceramah, ceramah-praktikum dan ceramah-pemberian tugas) terhadap hasil belajar biologi pada pokok bahasan sistem pencernaan makanan pada tiga (3) kelompok siswa yang berbeda.

(22)

6

Variabel bebas (X) pada penelitian ini adalah pengaruh metode mengajar

(eeramah, ceramah - praktikum dan eeramah - pemberian tugas), sedangkan variabel

terikatnya (Y) adalah hasil belajar biologi siswa.

C. l'erulllusan lVlasalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maim masalah penelitian dapat

dirumuskan sebagai berikut:

"Apakah terdapat perbedaan hasil belqjar biologi antara tiga kelompok siswa yang

diajarkan e1engan tiga bentuk metoele yang berbeela".

D. lVIanfaat l'ellclitian

I. Bagi Departemen Penelielikan elan Kebuelayaan sebagai pengambil kebijkan

tertinggi e1alam biclang penelielikan, hasil pei1elitian ini diharapkan dapat dijaelikan

sebagai salah satu aeuan e1alam menentukan garis-garis besar program pengajaran

yang sesuai e1engan Kurikulum Terpaelu Satuan Penclielikan (KTSP), sehingga

tujuan pembelajaran yang telah c1itentukan c1apat dieapai seem'a efektif elan

efesian.

2. Bagi Lembaga Perguruan Tinggi Kepeneliclikan (LPTK) hasil penelitian ini

e1iharapkan bergllna sebagai baban pertimbangan dalal11 pengal11bilan

kebijaksanaan lIntuk meningkatkan program perkuliaban yang l11el11perluas

(23)

7

E. Mallfaat PCllclitiall

1. Bagi Lembaga Perguruan Tinggi Kependidikan (LPTK) hasil penelitian ini diharapkan berguna sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijaksanaan untuk meningkatkan program perkuliahan yang memperluas wawasan mahasiswa tentang metode-metode mengajar. Dengan demikian mahasiswa lulusan LPTK diharapkan menjadi pendidik-pendidik yang kompeten dalam profesinya sebagai guru.

2. Bagi guru yang terlibat langsung dalam kegiatan belajar mengajar hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber informasi dan bahan pertimbangan dalam perencanaan pengaJaran khususnya dalam menentukan dan l11engkol11binasikan metode l11engajar yang tepat untuk pengajaran materi biologi. 3. Bagi siswa hasil penelitian ini diharapkan l11enjadi l110tivasi dalam kegiatan

(24)

BABIl

KAJIAN

PUSTAKA,

KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

1. Pcngcrtian Bclajar

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Tercapainya tujuan pembelajaran ditandai oleh tingkat penguasaan kemampuan dan pembentukan kepribadian. 1

Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan berdasarkan pengalaman (learning is defined as of modification or strengthening of behavior through experiencing). Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses kegiatan dan bukan suatu hasil dan tujuan.2 Belajar merupakan proses mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep yang relevan yang terdapat dalam struktur

I(ognlt1 . seseorang.. 'f ]

Belajar merupakan proses aktif siswa mengkonstruksi arti, wacana, dialog, pengalaman fisik dan lain-lain. Belajar juga merupakan proses mengasimilasi dan menghubllngkan pengalaman atau informasi yang dipelajari dengan pengeliian yang

IOcmar Hamal ik, Kuriku/ul/1 dan Pembelajaran,(Jakarta: Rincka Cipta, 200 1), eet ke-3 hal.

57

, tbid,hal. 36

) Martinis Yamin,Op. Cil,hal 103

(25)

9

sudah dimiliki siswa sehingga pengetahuannya berkembang. Proses tersebut bercirikan:4

I. b・ャセ。イ berarti membentuk makna.

2. Konstruksi arti merupakan proses yang terus menerus.

3. Belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, melainkan lebih merupakan suatu proses pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian yang banI.

4. Proses belajar yang sebenarnya teljadi pada waktu skema seseorang dalam kesenjangan yang merangsang pemikiran yang lebih lanjut.

5. Basil belajar dipengaruhi oleh pengalaman siswa dengan dunia fisik dan lingkungan.

6. Basil belajar siswa tergantung pada upaya yang telah diketahui siswa: konsep, tujuan, dan motivasi yang mempengaruhi interaksi dengan bahan yang dipelajari.

Belajar yang baik adalah Slswa mengkonstruksikan sendiri pemahamannya (Student learn best actively conscructing their own understanding).5 Belajar merupakan usaha seseorang untuk membangun pengetahuan dalam dirinya. Dalam proses belajar teljadi perubahan dan peningkatan mutu kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan siswa, baik dari segi kognitif, psikimotor maupun afektif.6

4 Paulina Pannell, Dian Mustafa dan Mestika Sekarwinahyu, Kons/ruktivisme Da/am

PelJlbetajal'al1,(Jakarta: PAU-PPAI, Universitas Terbuka, 200 I), hal. J8- J9

;,Nurhadi,KurikulllJ11 2004 Perlanyaan danJa}l'aban,(Jakarta: Grasindo, 2004), hal. 3

(26)

10

Be1ajar adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas yang di1akukan secat'a sadar oleh seseorang yang ュ・ョァ。ォゥ「。エォ。ョGセ・イオ「。ィ。ョ dalam dirinya berupa penambahan pengetahuan atau kemahiran berdasarkan alat indra dan pengalamannya.7

Strategi pembelajaran menurut konstruktivisme:8 (1) Pusat kegiatan pembelajaran adalah peserta didik yang aktif, (2) Pembelajaran dimulai dari yang sudah diketahui dan dipahami peserta didik, (3) Bangkitkan motivasi belajar peserta didik yang membuat materi pelajaran sebagai hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan peserta didik, (4)Guruharus segera mengena1i materi pe1ajaran dan model pembelajaran yang membuat peserta didik bosan.

[image:26.598.45.463.113.642.2]

Tahap pembelajaran manurut konstruktivisme:9 Tabel ILl

Tahap pembelajaran konstmktivisme

Tahap pembe1ajaran Keterangan Alokasi waktu Pell1anasan-apresiasi Tanyajawab tentang 5-10%

pengetahuan dan pengalall1an

Eksplorasi Mell1peroleh atau l11encari 25-30% inforl11asi baru

Konsolidasi Negoisasi dalam pencapaian 35-10% pel11belajaran pengetahuan baru

Pembentllkkan sikap Pengetahuan diproses menjadi 10% dan perilakll nil ai, sikap dan perilaku

Penilaian forl11atif Proses evalllasi 10%

7Andrinn,iV/erodeA1engajar BerdasarkanTipologiBe/ajarSiswa,filttp:/!.google. com/

al'iikel/okt/2004/htm

II Mulyasa. Kuriklllul11 Berbus;s Kompe/ens;, ( Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002 ), eet.

Ke-I hal. 242

(27)

11

Dari urman diatas dapat simpulkan bahwa pengertian belajar adalah suatu proses dari seseorang yang berllsaha untllk

ュ・ューセッャ・ィ

pengetahuan dalam dirinya dengan menghubungkan pengalaman atau informasi yang dipelajari dengan tujuan untuk membentuk perilaku baru yang lebih baik berdasarkan dari pengalaman tersebut.

2. Pengertian Hasi! Belajal'

Hasil belajar atau prestasi adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh slswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Mengingat belajar merupakan perubahan tingkah laku yang bersifat permanen, sebagai hasil dari pengalaman atau interaksi, perubahan tingkah laku sesudah belajar disebut sebagai hasil belajar.1O

Hasil belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penguasaan, keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik.' , Menurut Bunyamin Bloom sepelii yang dikutip oleh Nana Sudjana mengklasifikasikan hasil belajar menjadi 3 aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik.'2

10Oemar Humalik,Gp. cit,hal. 153

IINana Sudjana, Penilaian Hasil ProsesBeh!ial'Ivlengajar, (BandLlng: Remaja Rosdakarya,

2001 l,hal. 22

(28)

12

Dari uraian teori dan konsep tentang hasil belajar diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perilaku berupa ーセQァ・エ。ィオ。ョL keterampilan, sikap,

\

informasi, dan strategi kognitif yang baru diperoleh siswa setelah berinteraksi dengan lingkungan dalam suasana atau kondisi pembelajaran. Pengetahuan, keterampilan, sikap, inforl11asi, dan strategi kognitif tersebut adalah baru bukan yang telah dimiliki siswa sebelum memasuki kondisi atau situasi pembelajaran dimaksud. Untuk l11enentukan tingkat penguasaan, kemampuan dan keterampilan digunakan hasil test belajar.

B. Hakikat IPA Biologi

Sains atau ilmu pengetahuan alal11 adalah ilmu yang l11empelajari tentang fenomena yang teljadi di alamo Dalal11 sains, fenol11ena-fenol11ena alam ini diterangkan berdasarkan fakta yang ada.I) Konstruktivisl11e berpendapat bahwa

anak didik akan belajar banyak tentang sains jika l11ereka melakukan percobaan sendiri. Siswa akan belajar sains dengan baik jika l11ereka l11al11pu membuat konsep sendiri dengan l11enggabungkan pengetahuan yang l11ereka peroleh dari pengalaman sehari-hari dengan pengetahuan yang l11ereka peroleh dari percobaan-pei'cobaan di kelas sains. Siswa akan l11el11punyai pengalaman belajar jika ャセ・イ・ォ。 aktif

berpartlslpaSl.. . . 14

13Munasprianto Ramli,Pembelajaran SainsAlenyenangkan Dengan Metode Konstruktivisme,

Jllma! PendidikanlPA FlTK UlN SyarilHidayatlliiah Jakarta. Metamorfosa, vol. 1nO.2(Oktober)

2006, hal. 49

(29)

13

Sains adalah ilmu pengetahuan tentang fenomena alam berupa sekumpulan konsep, hukum, dan teori, selia proses kreatifケ。ョセゥョエ・ウゥウ yang dapat diuji kembali kebenarannya. Dalam perkembangannya sains dapat teljadi secara akumulatif, yaitu landasan bagi terbentuknya konsep prinsip, hukum dan teori berikutnya. Pendidikan sains pada hakekatnya adalah membelajarkan siswa untuk memahami sains (produk dan proses) dan sadar akan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat serta terjadi pengel11bangan kearah sikap yang positif.15 Konsep merupakan buah pel11ikiran seseorang atau sekelol11pok orang yang dinyatakan dalam definisi sehingga melahirkan produk pengetahuan meliputi prinsip, hukum dan teori. Konsep diperoleh dari fakta, peristiwa, pengalaman, melalui generalisasi dan berpikir abstrak, keguanaan konsep untuk menjelaskan den meramalkan. 16

IP

A pada hakekatnya adalah menyangkut proses dan produk. Menurut Nur dan Samani menyebutkan bahwa pendidikan IPA tericliri atas tiga komponen yaitu sileap ilmiah, proses ilmiah, dan produk ilmiah. Oleh karenanya pengajaran IPA di sekolah tidak hanya mementingkan penguasaan siswa terhadap fakta, konsep, dan teori-teori IPA (sebagai produk), tetapi yang lebih penting adalah mengerti terhadap proses bagaimana fakta, konsep, clan teori-teori IPA tersebut ditemukan. 17

15Made Alit Mariana, "Suatu Tinjauan Tentang Hakekat Pendekatan Science, Technology dan

Society Dalam Pembelajaran Sa ins", Bide/in Pelangi Pendidikan,Vol. 2 no. I ( 1999/2000), hal. 38

16Syaiful Syagala, op. cit, hal. 71

17 I Wayan Sukra Warpala, "lmplementasi pendekatan Pcmbelajaran Kontekstual Oalum

Pengq[aran IPA Oi Sekolah Dasar Dengan Menggunakan LKS Berbasis Masalah'\Jurnal Pendidikan

(30)

14

Menurut Sukiniarti, l11endefinisikan IPA sebagai sistem pengetahuan alam sel11esta melalui pengumpulan data yang 、ゥセォオォ。ョ dengan observasi dan eksperil11en., IPA sebagai(I) proses penguji informasi yang diperoleh melalui metode el11piris, (2) informasi yang diberikan oleh suatu proses yang menggunakan pelatihan yang dirancang secm'a logis, dan (3) kombinasi antara proses berpikir kritis yang menghasilkan produk yang sahih.18 IPA mempunyai potensi yang benar untuk dijadikan wahana guna mengembangkan kemampuan bekerja keras, keterampilan dasar, sikap jujur, berdisiplin, dan sebagainya.19

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa IPA mempakan suatu kUl11puian pengetahuan yang tersusun secm'a sistematis dalal11 bentuk kumpulan konsep, prinsip, teori, dan hukul11. IPA dapat dipandang sebagai produk yaitu ill11u pengetahuan yang diperoleh melalui metode ilmiah, dan dapat dipandang sebagai proses yaitu sebagai poia berpikir atau metode berpikirnya. Pengajaran IPA di sekolah tidak hanya l11el11entingkan penguasaan siswa terhadap fakta, konsep dan teori-teori IPA (sebagai produk), tetapi yang lebih penting adalah mengerti terhadap bagail11ana fakta, konsep dan teori IPA ditel11ukan.

IIISukiJliarti, Pellerapan PeJllbelajaran IPA Seko/ah dasar Kelas /1/SD, (Jakarta: UT, 2001 ),

hal. I

19 NancySUgiOllO,"Model Pelllbe[ajaran Berbasis Kegiatan Luboratoriull1 untuk mcningkatkan

penguasaan konsep sebag,ai wahana pendidikan siswa 5LTP", Seminar nasional pendidikan

(31)

15

C. Metode Ceramah

1. Pengertian metode cenlmah

\

Metode adalah langkah-Iangkah yang diambil guru guna membantu murid merealisasikan tujuan tertentu. Metode adalah jalan yang harus dilalui untuk

. . 20

mencapm suatu tUJuan.

Metode eeramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional, karena sejak dahulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antm'a guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar. Metode eeramah adalah penuturan atau penerangan seem'a lisan oleh guru terhadap kelas.21

Menurut W. James Popham, metode eeramah setiap penyajian informasi seem'a lisan baik yang formal dan berlangsung selama 45 menit, maupun informal dan hanya berlangsung 5 menit. Ceramah tidak dapat dikatakan baik dan buruk; ceramah harus dinilai menurut tujuan penggunaannya.22 Metode eeramah adalah metode yang paling banyak digunakan dalam proses 'mengajar, hampir lebih dari separuh waktu mengajar dipakai guru untuk bereeramah.23

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, mendefinisikan metode eeramah sebagai eara penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan penuturan atau penjelasan lisan seeara langsung terhadap siswa.24

:wRamayulis,"1/1JI11Pendidikan h;/am",(Jakarta: Kalam Mulia, 2002), hal. 149

21 Sri Anitah Wiryawan dan Noorhadi,"Slralegi be/ajar mengajar",(Jakarta: UT Jakarta, 2001)

22 W.James Popham, clan Eva, L. Baker, reknik Mengqjar Seew"a Sis/emalis, (Jakarta: Rineka

Cipta, 200 I), eel. I<.c-2, hal. 80

23 Lily Budimja,"HakikallJletude Inslruksionaf'.(Jakarta: Depdiknas,200 1).

Rセ Syaiful Sahri Djamarah dan Aswan Zain, Stralegi Be/ajar Alengajar, (Jakarta: Rineka

(32)

16

Cara mengajar dengan eeramah dapat dikatakan juga sebagai teknik kuliah, merupakan suatu eara mengajar yang digunakan セョエオォ menyampaikan keterangan atau inforl11asi tentang suatu pokok persoalan selia masalah seeara lisan.

Metode eeramah menurut Syaiful Syagala, adalah sebuah bentuk interaksi melalui penerangan dan penuturan lisan dari guru kepada perserta didik. Dalam pelaksanaan eeramah untuk menjelaskan uraiannya, guru dapat menggunakan alat-alat bantu seperti gambar dan audio visuallainnya.25

Metode eeramah yaitu sebuah metode mengajar dengan l11enyampaikan informasi dan pengetahuan seeara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umnmnya mengikuti seem'a pasif. Metode eeramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan suatu informasi dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur/rujukkan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan

I . 26

pa Jam Slswa.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa, metode eeral11ah aclalah menyal11paikan sebuah materi peljaran melalui penerangan dan penuturan seem'a lisan oleh guru kepacla siswa. Dalam mempeljelas penuturan atau penyajiannya, guru c1apat menggunakan alat-alat bantu seperti gambar, peta, dan sebagainya. Ccramah juga sebagai kegiatan yang mel11beri informasi c1engan kata-kata yang sering l11engaburkan dan kaclang-kaclang ditafsirkan salah.

15Syniful Syagala, Konsep donlv/akna Pembe/ajaran,(Banclutlg: Altbbeta, 2005), hal. 201

(33)

17

2. Kelebihan dan Kekurangan metode ceramah

Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Gセウキ。ョ

mempunyai kelebihan dan kekurangan antara lain:27 Kelebihan metode ceramah:

1. Guru mudah menguasai kelas.

,2. Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas. 3. Dapat diikuti olehjumlah siswa yang besar. 4. Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya. 5. Guru mudah l11enerangkan pelajaran dengan bailc Kekurangan l11etode ceramah sebagai berikut:

I. Mudah l11enjadi verbalisl11e (pengertian kata-kata).

Zain, metode ceramah

2. Yang visuall11enjadi rugi, yang auditif (l11endengar) yang besar menerimanya. 3. Bila selalu digunakan dan terlalulal11a akan l11el11bosankan.

4. Guru sulit untuk menentukan dan l11enyil11pulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya.

5. Menyebabkan siswa menjadi pasif.

3. Langkah-Iangkah pelaksanaan metode ceramah

Dalal11 kehidupan sehari-hari disekolah l11etode ceramah paling popular dikalangan guru. Sebelul11l11etode lain yang dipakai untuk mengajar, metode ceramah

(34)

18

yang paling dulu digunakan, oleh karena itu disarankan agar guru mengikuti

langkah-langkah sebagai berikut:28 \

a. Persiapan

1. Menjelaskan tujuan lebih dahulu kepada siswa dengan maksud agar Slswa mengetahui arah kegiatannya dalam belajar.

2. Mengemukakan pokok materi yang disampaikan kepada siswa.

3. Memancing pangalaman siswa dengan materi yang akan dipelajarinya yaitu dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan yang menarik perhatian mereka.

b. Penyajian

1. Mel11perhatikan Slswa dari awal sampai akhir pelajaran, agar Slswa tetap berkonsentrasi terhadap pelajaran.

2. Menyajikan pelajaran secm'a sistematis.

3. Kegiatan belajar mengajar diciptakan secara variatif. 4. Mel11beri pelajaran ulangan kepada siswa.

5. Mel11bangkitkan motivasi belajar secm'a terus l11enerus selama kegiatan belajar l11engaj ar berlangsung.

6. Menggunakan media pelajaran yang variatif yang sesum dengan tujuan pel11belajaran.

(35)

19

c. Penutup

1. MengambiJ kesimpuJan dari semua materiーセ。ェ。イ。ョ yang telah diberikan. 2. Mel11berikan kesempatan kepada siswa untuk menanggapi l11ateri peJajaran

yang teJah diberikan.

3. MeJaksanakan peniJaian seear komprehensip untuk mengukur perubahan tingkah Jaku.

D. Metode Praktikum

1. l'engertian metode pl'aktikum

Mcngembangkan pembelajaran IPA mel11erlukan pengujian dan pengulasan yang Jebih mendaJam dengan melakukan kegiatan seperti membandingkan, mengkJasifikasikan, menyeJidiki, melakukan percobaan, dan memecahkan masaJah.

Praktikum merupakan strategi pembelajaran atau bentuk pengajaran yang digunakan untuk mel11beJajarkan secara bersal11a-sal11a kemal11puan psikomotorik (keleral11pilan), pengerlian (pengetahuan) dan afektif (sikap) l11enggunakan sarana Jaboratorium29 Laboratorium adaJah suatu tempat atau sarana yang dibuat untuk l11el11eberikan kesempatan kepada siswa mempraktekkan suatu tentang keterampiJan clan teknik sebagaimana clirumuskan claJam tujuan pembelajaran yang harus clicapai dalam kegiatan praktikum tersebut30

2')M. Zainuddin, Prak/ikulJl,(Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2001), ha1.2

(36)

20

Gustone dan Champagne (1990) berpendapat bahwa kegiatan praktikul11 akan berhasil digunakan untuk l11engubah pengetahuanセゥウキ。 jika l11ereka l11elaksanakan

\

tugas-tugas kecil dalam praktikul11. Banyak tugas akan l11el11bantu siswa l11enyusun kembali pengetahuannya dengan l11enghabiskan sedikit waktunya untuk berinteraksi dengan alat-alat, instruksi, dan cara kerja, serta menghabiskan lebih banyak waktu untuk berdiskusi dan l11erenung.31

Metode praktikum atau eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dil11ana siswa melakukan percobaan dengan mengalal11i dan l11el11buktikan sendiri sesuatu yang dipelajari dalam proses belajar mengajar. Dengan l11etode percobaan ini siswa dituntut untuk l11engalami sendiri, l11encari kebenaran, l11encoba, l11eneari suatu hukum/clalil, claml11enarik kesimpulan atas proses yang dialaminya itu.32

Menurut Sholahuddin pelaksanaan pratikum yang benar yaitu bukan sekedar verifikasi teori tetapi merupakan upaya menemukan konsep dan melibatkan siswa secm'a aktif, akan l11al11pu mengurang1 tingkat keabstrakan konsep dan memungkinkan teljadinya salah konsep. Melalui kegiatan praktikum Slswa akan mendapatkan konsep yang dipelajari melalui pengalal11an langsung, mengal11ati, menafsirkan, meramalkan serta mengajukan pertanyaan-pertanyaan selama kegiatan

'] b I 33

pratl (tlln er angsung.

31 Cristina Hart, "What IsTlle PurposeOf ThisExperiment? Or Can Student Learn Something

From Doing Experiment?", JOJ'na/ of Research In Science Teaching. Vol 37, no, 7 ( September 2000),

hal. 656

32Syaifltl Sahri Djamarah dan Aswan Zain, Op.cit, hal. 84

D ArifSholahuddin, "Peningkatan pemahaman konsep keseimbangan kimia melalui

(37)

21

Metode praktikum dapat dilakukan kepada siswa setelah guru memberikan arahan, aba-aba, petunjuk untuk ュ・ャ。ォウ。ョ。ォ。ョョケセ Kegiatan ini berbentuk praktik

\

dengan menggunakan alat-alat telientu, dalam hal ini guru melatih keterampilan siswa dalam menggunakan alat-alat yang telah diberikan kepadanya serta hasil dicapai mereka.34

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dengan praktikum akan melatih siswa menggunakan alat-alat sains untuk meneliti, mengamati, dan menganalisa suatu proses. Siswa akan mengalami proses belajar yang efesien dalam mii siswa tidak memperoleh ilmu pengetahuan yang statis dan otoriter, melainkan siswa diharapkan akan memperoleh kesempatan untuk mengembangkan berbagai keterampilan baik keterampilun psikomotor maupun intelektual, menghayati prosedur ilmiah dan sikap ilmiah. Sehingga siswa menyadari bahwa ilmu sebenarnya bersifat dinamik dan berkembang secara kontinu. Bila siswa bekerja sama dalam memecahkan atau menyelidiki masalah, maka mereka akan terlibat dalam mengembangkan konsep dirinya seperti merencanakan, mengorganisasi, komunikasi sosial, kreativitas, dan akademik. Dalam penelitian ini materi yang digunakan untuk kegiatan praktikum adalah tentang pokok bahasan sistem pencernaan makanan.

(38)

22

2. Kelebihan dan kekurangan metode praktikum

Menurut Momi Sahromi dan Tjetje Sutara,',netode pembelajaran praktikum memiliki kelebihan dan kekurangan antara lain:35

Kelebihan metode praktikum:

I. Menghilangkan atau mengurangi timbulnya verbalisme.

2. Melibatkan siswa secara langsung dalam mengalami atau mengamati sendiri suatu proses atau pengalaman suatu objek.

3. Siswa benar-benar yakin akan hasilnya karena siswa mengalami sendiri sesuatu yang sedang dipelajari.

4. Memupuk dan mengembangkan sikap berpikir ilmiah, sikap inovatif dan kerja

san1U.

5. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa serta memperkaya pengalaman siswa.

Kekurangan metode praktikum:

I. Guru harus benar-benar mampu dan menguasai materi selia keterampilan. 2. Suatu praktikum tidak selalu berhasil, adapula kemungkinan gaga!.

3. Alat dan bahan yang harganya mahal dapat menghambat untuk melakukan praktikum.

35Momi Sahromi dan Tjetje SUlara, Pengelolaan Pengajaran Bio/agi,(Jakarta: UT, 2001 ),

(39)

23

4. Banyak praktikum yang memerlukan banyak waktu, sehingga terpaksa dilakukan diluar jam pelajaran.

\

3. Lallgkah-langkah pelaksallaan metode pl'aktikum

Langkah-langkah pelaksanaan metode praktikum antara lain:36 a. Persiapan

I. Menentukan tujuan instruksional yang akan dicapai dalam melakukan kegiatan praktikum.

2. Menentukan hasil yang diharapkan dari akhir kegiatan praktikum.

3. Merumuskan suatu tugas yang dapat menuntut siswa untuk mengaplikasikan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan kognitif yang dimiliki, bukan sekedar mengikuti prosedur Itahap praktikum.

4. Mempertimbangkan perilaku awal Slswa, apakah konsep/teori yang dibutuhkan untuk mengerjakan tugas praktikum telah dikuasai siswa.

5. Menyiapkan pasilitas seperti ruang, peralatan praktikum, bahan praktikun dan sebagainya.

b. Pelaksanaan

I. Menginformasikan tujuan praktikum.

2. Mengkol11unikasikan tugas masalah yang harus diselesaikan melalui praktikul11.

3. Menerangkan prosedur praktikum, meliputi; pembagian waktu praktikum, cam kelja, bimbingan praktikum dan laporan praktikum.

(40)

24

4. Mel11bimbing pelaksanaan praktikul11. c. Penutup

\

I. Memberi kesempatan kepada siwa untuk melaporkan hasil praktikum.

2. Melaksanakan kesel11patan kepada siswa lain untuk menanggapi hasil praktikum tersebut.

3. Memberi umpan balik berupa pertanyaan-pertanyaan. 4. Menyimpulkan hasil praktikum.

E. Metode Pemberian Tugas

1. Pengel·tian metode pemberian tugas

Pola pemberian tugas mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan Slswa setelah mendapat tugas dari guru. Seperti membuat karangan, mengeljakan soal, menyusun makalah, mengadakan eksperimen, dan mempersiapkan suatu ceramah.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, metode pemberian tugas

> k t:\

atau resitasi adalah cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan tugas tcrtentu agar murid melakukan kegiatan belajar. Tugas yang dilaksanakan oleh siswa dapat dilakukan di dalam kelas, di sekolah, di laboratorium, di perpustakaan, di rumah atau climana saja tugas itu dapat clikeljakan.37

Metode pemberian tugas adalah metode yang dapat membuat proses belajar l11engajar l11enjacli menYlOnangkan, efektif dan efisien. Tugas dapat memberi

|セ

(41)

25

kesempatan kepada SlSWa untuk menenma inforl11asi baru, mengaplikasikan, menganalisis, bahkan mengevaluasi infomlasi エ・イウ・セエN JS

Menurut Agus Sutanto, metode pemberian tugas adalah suatu cara mengajar yang dilakukan guru dengan jalan meminta murid untuk mengerjakan sesuatu diluar jam pelajaran. Dengan pemberian tugas siswa l11emperdalam konsep-konsep secara

leluasa dan memperkayaー・ョァ。ャ。ョセ。iュケ。 di sekolah.39

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode pemberian tugas atau resitasi adalah metode penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan tugas kepada tertentu kepada siswa agar siswa melakukan kegiatan belajar. Tugas dapat dikeljakan di kelas, di sekolah, di rumah, di perpustakaan, di laboratorium dan ditempat lainnya. Dengan pemberian tugas tersebut siswa dapat memperdalam konsep seCal'a luas dan dapat memperkaya pengalal11annya di sekolah.

2. Kelcbihan dan kekurangan mctode pembcriantugas

Metode pemberian tugas memiliki keunggulan dan kelemahan seperti halnya metode mengajar yang lainnya. Keunggulan metocle pemberian tugas:

Kelebihan metode pemberian tugas:40

I. Lebih ll1crangsang slswa dalam melakukan aktivitas belajar indivicluallkelompok.

31:LilyBudiardjo, Ale/ode Pemberic/I1 Tugas,(Jakarta: DepultemenPendidikan Nasional,2001),

hal. I

3')Agus Sutanto, "Meningkatkan HasH Belajar Fisika Konsep Kelistrikan Melalui Metode

Pcmberian Tug<ls PadaSiswa SLTP Negeri I Banjarnegara ", Bllle/in Pe/angi Pelldidikan,vol. 4, no. 2

(2002 ), hal. 37

(42)

26

2. Dapat l11engel11bangkan kel11andirian siswa diluar pengawasan guru. 3. Dapat l11embina rasa tanggungjawab dan 、ゥセャゥョ siswa.

4. Dapat l11el11bangkitkan kreativitas siswa.

5. Siswa dapat l11el11bina kebiasaan siswa untuk l11encari dan mengolah sendiri inforl11asi dan komunikasi.

6. Mel11buat siswa lebih efektif dalam belajar yang dilakukan dengan berbagai variasi sehingga tidak membosankan.

Kelemahan metode pemberian tugas antm·a lain:

I. Sulit lllengetahui dan lllengawasi Slswa apakah lllereka benar-benar l11engeIj akan sendiri/tidak.

2. Khusus tugas kelolllpok, tidak jarang yang aktif lllengeljakan dan lllenyelesaikannya adalah anggota tertentu saja.

3. Tidak llludah lllelllberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu Slswa.

4. Bila pelaksanaannya tanpa supervisi yang baik dapat melllberikan pengalaman yang salah.

(43)

27

3. Lallgkah-lallgkah pclaksallaall mctodc pcmbcrian tllgas

Lallgkah-Iallgkah pelaksanaan metode pemberian t,as antara laill:41 a. Fase pemberiall tugas

I. Tujuan yang akan dieapai

2. Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga siswa mengerti apa yang ditugaskan tersebut.

3. Sesuai dengan kemampuan siswa.

4. Ada petunjukl sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa. 5. Sediakan waktu yang eukup untuk mengeljakan tugas tersebut. b. Fase pelaksanaan tugas

I. Diberikan bimbingan/pengawasan dari guru.

2. Diberikan dOl'Ongan/motivasi sehingga anak mau bekerja. 3. Dikeljakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang lain.

4. Dianjurkan agar hasil-hasil yang dipel'Oleh dengan baik dan sistematis. e. Fase mempertanggung jawabkan tugas

1. Laporan siswa baik lisan/tulisan dari apa yang telah dikeljakan. 2. Ada tanya jawab/diskusi kelas.

3. Penilaian hasil belajar siswa baik dengan tes/nonles alau eara lainnya.

(44)

28

F. Kerangka Berpikir

Biologi sebagai bagian dari IPA

ュ・ューオョセゥ

cakupan yang luas terdiri dari konsep-konsep tentang gejala-gejala alam yang banyak dialami siswa dalam kehidupan sehari-hari. Dalam rangka meningkatkan kualitas pengajaran biologi yang diberikan pada siswa salah satu caranya yaitu dengan meningkatkan proses interaksi belajar melalui kegiatan yang diperlukan dalarn menyarnpaikan materi pelajaran. Salah satu kegiatan yang sangat penting dalam penyajian materi pelajaran biologi adalah kegiatan praktikum yang dilaksanakan di labolatorium. Dengan praktikum ini

siswa mengalami sendiri atau melakukan sendiri serta dapat membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek, keadaan atau proses tertentu. Untuk pengajaran praktikum adalah afektif untuk mencapai tiga macarn tujuan pengajaran secara bersamaan yaitu keterampilan kognitif, afektif dan psikomotori. Agar pelaksanaan praktikum dapat berjalan seperti yang diharapkan maka sebelumnya siswa diberikan penjelasan tentang pengetahuan dan konsep-konsep yang akan dipelajarinya sehingga pada saat pelaksanaan praktikum siswa sudah mempunyai bekal pengetahuan yang cukup. Penjelasan materi bilogi kepada siswa dilakukan melalui metode ceran1ah. Dengan metode tersebut maim siswa terlibat aktif dalam proses belajar mengajar dan lebih mudah memahami materi yang sedang dipelajarinya.

(45)

29

dalam proses belajar mengajar. Tugas belajar dapat diberikan guru di sekolah maupun di rumah. Pemberian tugas dilakukan setelah

sゥsセ

menerima penjelasan dari guru tentang suatu pokok bahasan tertentu. Karena itu digunakan metode ceramah.

Melalui metode ceramah - metode pemberian tugas ini diharapkan siswa dapat memanfaatkan waktu yang tersedia dengan efektif dan efisien. Sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang lebih baik. Metode pemberian tugas ini mempunyai kelemahan dimana guru sulit untuk mengetahui bahwa tugas-tugas yang diiberikan benar-benar dikeljakan sendiri oleh siswa.

Dengan adanya pengaruh metode mengaJar (ceramah, metode ceramah -praktikum dan metode ceramah - pemberian tugas) yang digunakan dalam penyampaian materi pelajaran bialagi, maka dalam penelitian ini diduga adanya perbedaan hasil belajar bialagi siswa apabila tiga kelampak siswa yang berbeda diajarkan dengan tiga bentuk metade mengajar tersebut. Dalam penelitian ini metade ceramah ceramah - praktikum memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi dari pada metade ceramah - pemberian tugas danl11etade cral11ah saja.

G. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka pikir maka hipatesis penelitian 1111

dapat dirul11uskan sebagai berikut :

Ha = Tidak terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar bialagi antara tiga kelal11pak

(46)

30

HI = Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar biologi antara tiga kelompok siswa

yang diajarkan dengan tiga bentuk ュ・エッセ・ yang berbeda, yaitu metode ceramah-praktikum lebih baik dari pada metode ceramah-pemberian tugas dan metode ceramah saja.

Hipotesis statistik

Sesuai dengan hipotesis penelitian maka hipotesis statistik dapat dirumuskan sebagai berikut:

Ho :MA=MB=MC HI :MB>MC>MA Keterangan :

MA: rata-rata hasil belajar biologi populasi siswa yang diajarkan dengan metode ceramah saja

MB: rata-rata hasil belajar biologi populasi Slswa yang diajarkan dengan metode ceramah - praktikum

(47)

UIN

(48)

BAB III

METODOLOGI

penセitian

A. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan rata-rata hasil belajar biologi antara tiga kelompok siswa yang diajarkan dengan tiga bentuk metode mengajar yang berbeda.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2006 - Desember 2006. Penelitian dilakukan di sekolah Menengah Pertama (3MP) yang berlokasi di kabupaten Bekasi, yakni 3MP Negeri 1 Cikarang Barat Bekasi.

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu. Metode ini digunakan karena mengelompokkan secm'a acak yang tidak mungkin dilakukan (tidak dapat mengacak siswa dalam satu kelas yang ikut melakukan eksperimen dan tidak). Jadi dalam kelas tersebut masih terdapat siswa yang tidak terpilih sebagai sampel tetapi tumt di beri perlakuan (intact group).

(49)

32

Rancangan penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Kelompok A 0 XA 0

\

Kelompok B 0 XB 0

Kelompok C 0 XC 0

Keterangan:

0 : Pre-test

XA: Kelompok siswa yang diajar dengan metode mengajar ceramah saja XB: Kelompok siswa yang diajar dengan metode megajar ceramah praktikum XC: Kelompok siswa yang diajar derigan metode ceramah - pemberian tugas

o :

Post-test

D. Variabel Penelitian

Dalam Peneltian ini terdapat dua variabel, yaitu:

1. Variabel bebas: Metode pembelajaran (metode ceramah, metode ceramah-praktikum dan metode ceramah-pemberian tugas)

2. Variabel terikat: Hasil belajar biologi

E. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri I Cikarang Barat Bekasi yang mendapat pelajaran biologi pada tahun ajaran

(50)

33

Penentuan kelas yang dipakai sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan dengan Cluster Random

s。ューャセァ

yaitu cara penentuan sampel dalam bentuk berumpun atau dalam bentuk kelas-kelas. Caranya yaitu dari banyaknya jumlah kelas II yang ada di sekolah tersebut dipilih tiga kelas untuk dijadikan sebagai kelompok penelitian. Ketiga kelas itu akan ditentukan oleh pihak sekolah.

Pengambilan sampel dilaksanakan secara Simple Random Sampling atiinya setiap unsur dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk terambil sebagai unsur dalam sampel. Caranya dengan mengacak pada masing-masing kelas diambil 30 siswa. Sehingga diperoleh sampel sebanyak 90 siswa.

F. Instrumen Penelitian

Hasil belajar adalah perilaku berupa pengetahuan, keterampilan, sikap, informasi, dan strategi kognitif yang baru diperoleh siswa setelah berinteraksi dengan lingkungan dalam suasana atau kondisi pembelajaran. Pengetahuan, keterampilan, sikap, informasi, dan strategi kognitif tersebut adalah baru bukan yang telah dimiliki siswa sebelum memasuki kondisi atau situasi pembelajaran dimaksud. Untuk menentukan tingkat penguasaan, kemampuan dan keterampilan digunakan hasil test belajar. Hasil belajar siswa dibatasi pada ranah kognitif yang meliputi ingatan

(retention), pemahaman (comprehension),dan aplikasi (application).

(51)

34

adalah berupa test hasil belajar biologi. Tes hasil belajar biologi yang digunakan terdiri dari tes objektif pilihan ganda dengan 4 pilih\n jawaban. Jawaban yang benar akan di beri nilai 1 dan jawaban yang salah akan di beri nilai O.

[image:51.606.47.469.173.550.2]

Oleh karena itu dalam penyusunan instrumen dibuat pula tabel kisi-kisi instrumen hasil belajar biologi guna mendukung validitas isi tersebut. Kisi-kisi instrumen hasil belajar biologi siswa setelah dilakukan uji validitas instrumen dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Tabel III.I

Tabel Kisi-Kisi Instrumen HasH Belajar Siswa

Pokok Sub Pokok Bahasan Aspek Aspek Aspek Jumlah

Bahasan Kognitif Kognitif Kognitif

Cl C2 C3

Sistem - Kandungan zat 1,2,3, 5,9 6 9

Pencernaan makanan 4,7,8,

Makanan

Pada - Sistem pencernaan 16, 17, 10, 11, 23 IS

Manusia makanan pada manusia 19,20, 12, 13, 21, 22, 14, IS,

24 18,

- Kelainan dan gangguan 28,29 26,27 25 5 pada sistem

pencernaan makanan

Jumlah 14 12 3 29

Keterangan: CI = Pengetahuan

C2 = Pemahaman

(52)

35

1. Validitas Instrumen Penelitian

Validitas berhubungan dengan sejauh mana \;uatu alat mampu mengukur apa

\

yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas isi (content validity). Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan.! Validitas instrumen dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

rpb= Mp-Mt.

{P

SDt

VQ

Dari hasil perhitungan uji validitas instrumen maka diperoleh instrumen data hasil belajar biologi sebanyak 29 butir yang valid dari jumlah soal sebanyak 40 soal

. 2

ll1strumen.

2. Reliabilitas Instrumen Penelitian

Reliabilitas alat ukur adalah ketepatan atau keandalan dalam mengukur apa yang hendak diukur. Sebuah tes dikatakan memiliki reabilitas yang baik apabila tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap atau bila hasil pengukurannya dapat dipercaya. Uji reliabilitas yang digunakan yaitu dengan menggunakan rumus Kuder Richardson atau yang dikenal dengan K-R 20, yaitu: 3

Rumus K-R. 20

I Suharsimi, arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 200 I), eel

ke-2, hal. 67

2Perhitungan lengkap pada lampiran 14 hal. 108

(53)

36

rn

\

Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas melalui rumus K-R 20 diperoleh r-hitung sebesar 0,690 dan diperoleh r-tabel sebesar 0,361 pada ex = 0.0 I, maka

r-hitung lebih besar dari pada r-tabel yaitu ( 0,690 > 0,361), dengan demikian data instrumen tersebut adalah reliabe1.4

3. Perhitungan Analisis Butir Instrumen

Sebelum penelitian terlebih dahulu dilakukan qji coba instrument melalui perhitungan analisis butir instrument dengan cara menghitungdifficulty level (tingkat kesukaran) dandiscriminating power(daya pembeda) tiap butir soal.

Tingkat kesukaran dari suatu tes digunakan untuk mengetahui apakah tiap butir soal termasuk dalam kategori mudah, sedang atau sukar. Tingkat kesukaran dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

TK = U-L

T

Sedangkan daya pembeda soal berguna untuk mengetahui kemampuan suatu soal membedakan siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai. Daya pembeda dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Rumus daya pembeda soal: D= U-L

0,5xT

(54)

37

Pada analisis butir instrument penelitian uji caba terdapat tingkat kesukaran antara 0.15 - 0.85, sehingga dapat ditarik

ォ・ウゥューオセョ

tingkat kesukarannya termasuk kategari sedang. Adapun indeks daya pembeda saal memiliki rata-rata sebesar 0.27. Oleh karena itu dapat ditarik kesimpulan bahwa instrument penelitian uji caba dapat mengukur dengan baik tiap butir saal dalam membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai.5

F. Teknik l'engumpulan Data

Data yang diambil clalal1l penelitian ini berupa skor-skar yang terdiri clari skar pre-test dml skar past-test. Skar pre-test adalah skor-skar siswa dari

tes

hasil belajar bialagi yang diberikan sebeJum melalui kegiatan belajar mengajar. Tluuan skar pre-test adalah llntuk mengetahui apakah sampel berangkat dari kemampuan yang sama atau tidak. Skar past-test adalah skar-skar siswa yang diperaleh dari tes hasil belajar biolagi, tes ini diberikan kepada siswa melalui kegiatan belajar mengajar.

G. Tcknik Analisis Data

Analisis data diawal dengan pengujian terhadap rata-rata skar pre-test untuk mengetahlli apakah siswa berangkat dari kel1lal1lpuan awal yang sarna atau tidak. Pengujian clilakukan clengan llji F melalui ANAVA satu jalur (one-way). Karena lebih dari clua rata-rata yang dibandingkan.

Pengujian hipatesis dilakukan setelah persyaratan analisis. Pengluian hipatesis diJakukan melalui ANA VA. DaJam penelitian ini ANAVA yang ditcrapkan adalah

(55)

38

ANAVA satu jalan, karena ingin menguji pengaruh satu variabel bebas yaitu strategi penggunaan metode mengajar terhadap hasil

「・ャセ。イ

biologi pada tiga kelompok siswa (lebih dari dua kelompok). ANAVA satu jalan diterapkan setelah diuji pada populasi berdistribusi normal dan mempunyai variansi yang sama. Dari hasil pengujian melalui ANAVA satu jalur diketahui apakah terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar biologi antm'a tiga kelompok siswa yang diajar dengan metode mengajar yang berbeda.6 [image:55.606.51.469.161.563.2]

ANAVA satu jalan sering disebut juga ANAVA klasifikasi tunggal, ada beberapa pengertim1 dan rumus-rumus yang diperlukan sebelum mengadakan perhitungan nilai F yang dibuat dalam tabel persiapan, yaitu sebagai berikut:7

Tabel III.2

TabelANAVA satu jalul' ( tunggal )

Sumber Derajat

Varians Jumlah Kuadrat (JK) Kebebasan (db) Means Kuadrat (MK)

Kelompok JKk = (Xk

Y

-

(ZXr

y

Dbk= K - 1 MKk=JKk

(K) NK N dbk

Dalam (d) JKd = JKt - JKk Dbd=N - K MKd=JKd dbd

Total (T) JKt=

LX1.L

Dbt=N-1 *)

N

6Perhitungan lengkap pada lampiran 5 hal. 80

7Suharsimi Arikunto, P"osedur Penelitian Sebuah Pendekatan dan Praktek, (Jakarta: Bumi

(56)

39

Tabe! III.3

Tabe! ringkasan tabel AtTAVA

Sumber Varians JK Db MK Fo P

Kelompok (K) Dalam (D) Total (T)

keterangan:

N = Jumlah subjek dalam kelompok

K = Banyaknya kelompok

N = Jumlah subjek se!Uluhnya

(XT)' = Faktor koreksi yang muncul berkali-kali

N

Untuk mencari harga Fo dapat digunakan rumus:

Fo = MK(k) dengan dbf= dbk lawan dbd

MK(d)

Selanjutnya untuk mengetahui rata-rata hasil belajar biologi kelompok mana yang tertinggi dan terel1dah, Tukey digunakal1 dengan alasan bahwa hipotesis yang diuji lebih dari dua kelompok rata-rata yang dibandingkan.

(57)

40

subjek pada setiap kelompok sama besar) dapat ditentukan dengan mnms sebagai berikut:8

HSD=

Q

1-a x MS",

(M -K),K n

Keterangan:

Q = Nilai pada distribusi studentized range statistik K = Jumlah kelompok dalam ANAVA

N =Besamya sampel (jumlah subjek)

I-a

Q= M-K,K

I. Desain Pembelajaran

\

Penelitian ini dilakukan di SMPN I Cikarang Barat Bekasi, penelitian ini dilakukan sebanyak 5 kali pertemuan pembelajaran dengan pokok bahasan materi sistem pencernaan makanan pada manusia. Penulis memberikan perlakuan yang berbeda pada tiga kelas yang dijadikan sampel penelitian. Kelas 11.5 sebagai kelompok eksperimen I yaitu diberi perlakuan dengan menggunakan metode ceramah-praktikum, kelas Il.4 sebagai kelompok eksperimen II yaitu diberi perlakuan dengan metode ceramah-pemberian tugas dan kelas 11.3 sebagai kelompok kontrol yang diberi perlakuan dengan metode ceramah saja.

8Furqon, SWlislika Terapan Un/uk Pene/ilian,(Bandung: Alfabeta, 2004 ), eet. Ke-s, hal.

(58)

41

Untuk mengetahui hasil belajar biologi, penulis memberikan tes objektif sebanyak 30 soal pilihan ganda. Sehingga diPerole\data hasil belajar tentang materi sistem pencernaan makanan pada manusia untuk mengetahui pengaruh perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diberikan pengajaran dengan metode ceramah, metode ceramah-praktikum dan metode ceramah-pemberian tugas.

1. Metode ceramah

Dalam kehidupan sehari-hari metode ceramah paling populer dikalangan guru, sebelum metode lain digunakan untuk mengajar metode ceramah paling dulu digunakan, pada penelitian ini kelompok siswa yang diajarkan dengan metode ceramah dijadikan sebagai kelas kontrol, dalam menerapkan metode ini diperlukan tahapan-tahapan dalam proses belajar mengajar dikelas yaitu sebagai berikut:

A. Apersepsil Pemanasan

I. Guru mengaitkan materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya. 2. Guru mengemukakan pokok materi untuk diberikan kepada siswa. B. Eksplorasi/Kegiatan inti

I.Guru langsung menjelaskan pokok materi dengan meode ceramah.

2. Guru memperhatikan siswa dari awal sampai akhir pelajaran agar siswa tetap berkonsentrasi terhadap pelajaran.

C. Penutup

(59)

42

2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanggapi dan bertanya terhadap mated pelajaran yang telah、ゥ「・イゥォセN

2. Metode Ceramah - Praktikum

Dalarn menerapkan metode praktikum dalam kelas eksperimen terlebih dahulu melaksanakan rencana/prosedur penelitian melalui beberapa tahapan-tahapan sebagai berikut:

A. Apersepsi/ Pemanasan

1. Guru melakukan observasi mela1ui tanya jawab 1angsung kepada guru dan beberapa siswa serta pengarnatan terhadap proses belajar mengajar yang meliputi fasi1itas labortodum yang mendukung untuk pelaksanaan praktikum pencernaan makanan pada manusia, buku acuan yang digunakan, dan metode yang selama ini digunakan.

2. Guru selanjutnya mengaitkan materi pe1ajaran pada peliemuan sebelumnya dan mengemukakan mated pelajaran yang akan diberikan kepada siswa. B. Eksplorasi/Kegiatan inti

1. Guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan rencana pembelajaran dan menje1askan mated sistem pencernaan makanan pada manusia melalui metode ceramah.

(60)

43

3. Pada pertemuan berikutnya guru menerapkan dan melakukan kegiatan praktikum yang melibatkan siswa secara a\tif untuk mempelajari konsep-konsep penting dalam materi pencemaan makanan pada manusia.

C. Penutup

1. Guru mengambil kesimpulan dari semua materi pelajaran yang telah diberikan kepada siswa dan guru menyimpulkan hasil kegiatan praktikum pada saat pelaksanakan praktikum.

2. Guru memberikan kesampatan kepada siswa untuk melaporkan hasil praktikum dan memberikan umpan balik berupa pertanyaan-pertanyaan.

3. Metode Ceramah - Pemberian tugas

Dalam menerapkan metode pemberian tugas pada kelas eksperimen terlebih dahulu melaksanakan rencanalprosedur penelitian melalui beberapa tahapan-tahapan sebagai berikut:

A. Apersepsi/ Pemanasan

I. Guru menetapkan jenis pemberian tugas yang akan diberikan kepada siswa, menyusun rencana pembelajaran dan guru memberikan tugas 4 hari sebelum pelaksanaan proses pembelajaran berupa membuat rangkuman/resume materi pelajaran sistem pencemaan makanan pada manusia.

(61)

44

B. Eksplorasi/inti

I. Guru melakukan proses pembelajaran sesuai セ・ョァ。ョ rencana pembelajaran dan menjelaskan materi pelajaran dari hasil tugas resume siswa dengan metode ceramah.

2. Sebelum akhir pembeliUaran, guru memberikan tugas latihan kepada siswa untuk memancing pengetahuan siswa kemudian guru mengevaluasi tugas tersebut bersama siswa.

c.

Penutup

I. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai hasil tugas yang telah dikerjakan.

2. Guru melakukan tanya jawab kepada siswa dan melaksanakan diskusi kelas, serta mengumpulkan laporan tugas siswa baik lisan maupun tulisan dari apa yang telah dikerjakan siswa.

(62)

BABIV

HASIL PENELITIAN

danセembahasan

A. I-Iasil Belajar Biologi

1. Hasil Belajar Biologi Kelompok Siswa Yang Diajar Dengan Metode

Ceramah.

Data hasil belajar biologi siswa yang diajarkan dengan kombinasi metode ceramah secara keseluruhan skor yang diperoleh nilai rata-rata hasil belajar biologi pada konsep materi sistem pencemaan makanan pada manusia sebesar 20.40, simpangan baku sebesar 2.03 dan nilai bentangan antara 17 - 25, skor tertinggi sebesar 25 dan skor terendah sebesar 17. 1

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis terhadap hasil belajar pada tahap pemberian pre-test kelompok siswa yang diajarkan dengan metode ceramah pada konsep materi sistem pencemaan makanan pada manusia memiliki rata-rata pre-test sebesar 58.51 % dan rata-rata post-test sebesar 70.55 % dengan selisih rata-rata sebesar 12.04 %, maka setelah dilakukan proses pembelajaran rata-rata hasil belajar siswa tal11pak terdapat peningkatan lebih baik secara relatif dibandingkan dengan rata-rata sebelul11l11endapat perlakukan proses pel11belajaran.2

I Perhitungan lengkap pada lampiran 21 hal. 118

2Perhitungan lengkap pada lampiran 4 hal. 74

(63)

46

2. Hasil Belajar Biologi Kelolllpok Siswa Yang Diajar Dengan KOlllbinasi Metode Cenllnah-Praktikulll

\

Data hasil belajar biologi siswa yang diajarkan dengan kombinasi metode eeramah-praktikum seem'a keseluruhan skor yang diperoleh nilai rata-rata hasil belajar biologi pada konsep materi sistem peneernaan makanan pada manusia sebesar 23.83, simpangan baku sebesar 2.60 dan nilai bentangan antara 20 - 28, skor tertinggi sebesar 28 dan skor terendah sebesar 20.3

Berclasarkan hasil perhitungan clan analisis terhadap hasil belajar pacla tahap pemberian pre-test kelol11pok siswa yang c1iajarkan c1engan kombinasi metocle eeral11ah-praktikum pada konsep materi sistem peneernaan makanan pacla manusia l11el11iliki rata-rata pre-test sebesar 57.21 % clan rata-rata post-test sebesar 78.06 % dengan selisih rata-rata sebesar 20.85 % , l11aka setelah dilakukan proses pel11belajaran rata-rata hasil belajar siswa tal11pak terclapat peningkatan lebih baik seeara relatif dibandingkan dengan rata-rata sebelul11 menclapat perlakukan proses pel11belajaran.4

3. Hasil belajal' Biologi Siswa Yang Diajar Dengan Kombinasi Metode Ceramah-Pemberian Tugas

Data hasil belajar biologi Slswa yang c1iajarkan dengan kombinasi l11etocle eeral11ah-pel11berian tugas seem'a keseluruhan skor yang c1iperoleh nilai rata-rata hasil belajar biologi pad a konsep l11ateri sistel11 peneernaan makanan pada manusia

J Perllitullgan lcngkap pada laillpiran 23 hal. 126

(64)

47

sebesar 22.50, simpangan baku sebesar 2.43 dan nilai bentangan antara 17 - 26, skor tertinggi sebesar 26 dan skor terendah sebesar 17.5 \

Berdasarkan hasil perhitungan dan analisis terhadap hasil belajar pada tahap pemberian pre-test kelompok siswa yang diajarkan dengan kombinasi metode ceramah-pemberian tugas pada konsep materi sistem pencernaan makanan pada manusia memiliki rata-rata pre-test sebesar 58.48 % dan rata-rata post-test sebesar 75.74 % dengan selisih rata-rata sebesar 17.26 % , maka setelah dilakukan proses pembelajaran rata-rata hasil belajar siswa tampak terdapat peningkatan lebih baik secm'a relatif dibandingkan dengan rata-rata sebelum mendapat perlakukan proses pembelajaran. 6

Berdasarkan perhitungan hasil belajar siswa dengan tiga metode yang berbeda dapat disimpulkan sebagai berikut:

[image:64.601.44.465.158.619.2]

Tabel IV.!

kesimpulan hasil belajar siswa terhadap kemampuan konsep pada mated

sistClll pencernaan lllakanan.

Kelompok Nilai Rata-Rata Nilai Rata-Rata Selisih Rata-Rata Pre-Pre-Test Post-Test Test dan Post-test

(Gain)

I. Kelompok A 58,51 70,55 12,04

2. Kelompok B 57,21 78,06 20,85

3. Kelompok C 58,48 75,74 17,26

5Perhitungan lengknp pad;] Jampiran 25 hal. 131

(65)

48

B. Pengaruh Metode Pembelajaran Terhadap HasH Belajar Siswa

Untuk mengetahui apakah terdapat ー・セ。イオィ antara metode eeramah, eeramah-praktikum dan metode eeramah-pemberian tugas maka perlu dilakukan uji hipotesis.

Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis. Dari hasil perhitungan uji normalit

Gambar

Tabel ILlTabel IILlTahap pembelajaran konstruktiYismeKisi-kisi instrumen hasil belajar siswa
Tabel ILlTahap pembelajaran konstmktivisme
Tabel III.I
Tabel III.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penjelasan di atas jelas sekali bahwa kebudayaan luar sangat berpengaruh pada kebudayaan Indonesia, tinggal bagaimana cara kita menyaring dan menyeleksi

melalui satu titik tertentu dan berserenjang dengan garis lurus yang diberi. Memahami dan menggunakan konsep persamaan lokus yang melibatkan jarak di antara dua titik.. 6.1

Berdasarkan hasil penelitian terhadap ibu nifas di Puskesmas Siantan Hilir didapatkan bahwa dari 32 responden yang telah diberikan kuesioner tentang pemberian

Hasil variasi jumlah blade yang paling optimal adalah dengan menggunakan 7 blade, dimana kapasitas yang dihasilkan lebih besar dari kapasitas base model yaitu 70,14 m 3 /h,

1.Blok komponen sistem informasi yang terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di dasar data untuk

Di Aceh, timphan mudah ditemui saat lebaran atau di hari-hari besar se- perti pesta pernikahan dan sunatan. Bisa kita temui juga di warung-warung kopi dengan harga Rp. Kalau di

Tapi kalo aku nelaah-nelaah, menurutku sendiri thu Book Report itu gunanya buat kita memperkaya vocab kita, terus karna di semester pertama dan hari pertama dan

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk: (a) Mengetahui pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap produktivitas sekolah pada Sekolah Dasar