TUJUAN : Untuk mengetahui hubungan label tidur Nabi SAW dengan kualitas tidur pada kalangan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas. Persentase responden yang kualitas tidurnya berpengaruh sebanyak 19 orang (38%) dan persentase responden yang kualitas tidurnya tidak berpengaruh sebanyak 31 orang (62%). Artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara kualitas tidur dan kebiasaan tidur Rasulullah.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kebiasaan tidur menurut kebiasaan tidur Nabi dengan kualitas tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar. Adakah hubungan antara kebiasaan tidur menurut adab tidur Rasulullah SAW dengan kualitas tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar?
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian .1 Manfaat Peneliti
- Manfaat Bagi Pendidikan
- Definisi Kualitas Tidur
- Faktor Yang Mempengaruhi Tidur
- Aspek- aspek Kualitas Tidur
- Penatalaksanaan
Memberikan pengetahuan kepada ummat bahwa kemuliaan dan keselamatan hanya ada pada amalan sunnah Nabi Muhammad SAW. Sementara itu, Nashori dan Diana (2005) mendefinisikan kualitas tidur sebagai suatu keadaan dimana tidur yang dialami seseorang menghasilkan kebugaran dan kesegaran pada saat bangun tidur. Waktu tidur yang cukup (minimal 6 jam sehari), jika seseorang dapat tidur dengan waktu yang cukup, maka seseorang akan siap melakukan aktivitas yang perlu dilakukannya ketika bangun tidur.
Merasa segar saat bangun tidur Saat terbangun dari tidur yang cukup, seharusnya seseorang merasa segar atau bugar saat bangun tidur. Tanpa mimpi buruk, tidur berkualitas ditandai dengan tidak adanya mimpi buruk dalam tidur seseorang. Selain dengan pengobatan farmakologis, kualitas tidur yang buruk juga dapat ditangani secara nonfarmakologis, seperti relaksasi yang diajarkan dalam agama Islam yaitu mengikuti tata krama sebelum tidur seperti yang diamalkan Nabi Muhammad SAW.
Adab sebelum tidur bagi Rasulullah SAW adalah mengatur waktu tidur, sesuai anjuran tidur di awal malam setelah waktu petang dan. Beberapa hasil pengembaraan intelektual-spiritual penulis sampai pada kesimpulan bahwa aspek Dzikir (mengingat Allah) adalah meditasi, relaksasi, pengalaman transendental, berkaitan dengan berkurangnya gangguan jiwa dan munculnya efek positif seperti ketenangan atau ketenangan. kestabilan emosi yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia.13 Rasulullah SAW juga tidak tidur melebihi kebutuhan tubuh, namun juga tidak menahan diri untuk beristirahat sesuai kebutuhan. Hikmah tidur dini hari seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad di atas adalah tidur dini hari membuat tubuh menjadi sehat.
Tidur miring ke kanan merupakan posisi tidur yang paling cocok dan dapat mencegah berbagai penyakit.
Tinjauan Keislaman
Pengertian Adab-Adab Tidur Rasulullah SAW
Adab Tidur Rasulullah SAW
13 Untuk mendapatkan tidur yang sehat dan nyaman, dianjurkan untuk meniru cara tidur Nabi Muhammad SAW. Tidur sangat baik bagi kesehatan, posisi dan waktu tidur apapun yang dipilihnya sangat bermanfaat bagi kesehatan bahkan jauh sebelum ilmu kedokteran berkembang seperti sekarang. Imam Ghazali berkata: “Ketahuilah bahwa malam dan siang itu totalnya dua puluh empat jam.
Tutup lampu pada waktu malam jika anda tidur pada waktu malam, tutup pintu dan tutup pinggan mangkuk, makanan dan minuman." (HR. al-Bukhari) "Dan tutuplah pintu-pintumu dan sebutlah nama Allah, sesungguhnya syaitan tidak akan membuka pintu yang tertutup. Maksudnya: "Apabila kamu hendak tidur (tidur), maka berwuduklah dahulu keluar. sebagai wuduk kamu untuk solat.” [HR. Kemudian petunjuk Nabi ialah memindahkan tilam sebelum tidur sebagaimana disebutkan dalam riwayat Muslim “Maka hendaklah dia mengambil kainnya dan hendaklah dia membersihkan tempat tidurnya dengannya dan hendaklah dia menyebut nama Allah kerana dia mengetahui. bukan apa yang ada di sebalik tilamnya" .
Kemudian baring di sebelah kanan badan, dan letakkan pipi di tangan kanan. 15 Maksudnya: "Apabila kamu sampai ke tempat tidurmu, maka berwuduklah kamu sebagaimana kamu berwuduk untuk solat kemudian berbaringlah di sisi kananmu". Bukhari no: 6320, Muslim no: 2714.) kemudian membaca wirid-wirid yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, seperti: ayat kursi, surah Al-Ikhlash, dan Al Mu'awwidzataini (Al-Falaq dan Al-Nas) ) dan kemudian ditiup di atasnya, baca surat Al-Kafirun, kemudian baca beberapa doa dan zikir.
Sebagaimana dikatakan “Tiada seorang muslim yang tidur di malam hari dengan berzikir dan bersuci lalu bangun di malam hari, lalu memohon kepada Allah kebaikan dunia dan akhirat, melainkan Allah mengabulkan permohonannya” (HR. Abu Dawud dan disahihkan oleh Albani dalam kitab Al-Misykat no: 1215 dan Sahih Abu Dawud no: 4216.)17.
Manfaat mengikuti adab-adab tidur Rasulullah SAW
Anjuran menciptakan suasana nyaman di tempat tidur bagi penderita insomnia pada hakikatnya sejalan dengan anjuran Nabi Muhammad SAW yaitu berwudhu sebelum tidur. Wudhu pada hakikatnya bukan hanya sekedar proses penyucian diri, namun lebih dari itu juga dapat menjadi tempat relaksasi demi ketenangan jiwa dan pikiran manusia. Leopold Wemer Von Enrenfels (psikiater dan ahli saraf asal Austria), menemukan sesuatu yang menakjubkan saat berwudhu, bahwa pusat saraf paling sensitif pada tubuh manusia terletak di dekat dahi, tangan, dan kaki.
Pusat-pusat saraf ini sangat sensitif terhadap air tawar, sehingga dengan selalu membasuh pusat-pusat saraf ini dengan air bersih berarti selalu menjaga dan memelihara kesehatan dan keharmonisan pusat-pusat saraf tersebut. Sebelum dia tidur, Nabi SAW. Ia biasa berdzikir hingga tertidur.Salah satu amalan Sunnah Rasulullah SAW. itu adalah dzikir dan adab-adab sebelum tidur. Dzikir sebelum tidur terdiri dari surat al-Fatihah, al-Ikhlas, al-Falaq, an-Nas yang masing-masing dibacakan.
Menurut Edelman & Mandle (2010), doa merupakan suatu cara konsentrasi yang dalam pelaksanaannya menitikberatkan pada kata-kata suci. Pengaturan pola tidur merupakan salah satu kunci kesehatan Rasulullah, yaitu cepat tidur di malam hari dan cepat bangun di pagi hari. Tidur miring ke kanan, tidur dengan posisi miring ini mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan terutama bagi kesehatan jantung, karena berdasarkan analisa medis, tidur miring ke kanan membuat jantung dan pembuluh darah besar di sisi kiri lebih leluasa memompa dan mengedarkan darah.
Dan Rasulullah senang melakukan sesuatu dengan posisi badan miring ke kanan karena tidur miring ke kanan membuat beliau lebih cepat bangun.
Kerangka Teori
Adab- adab tidur
Definisi: Adab sebelum tidur yang Nabi SAW lakukan sebelum tidur dengan berwuduk sebelum tidur, tidur di awal malam, berzikir dan solat serta tidur di atas muka kanan sebelum tidur. . Cara mengukur: Dengan meminta responden mengikut adab tidur nabi sebelum tidur selama 21 hari.
Kualitas Tidur
Definisi: Kualitas tidur adalah ukuran seberapa mudah seseorang tertidur dan tetap tertidur. Kualitas tidur seseorang dapat digambarkan dari lamanya ia tidur atau setelah ia bangun. Hipotesis nol (H0): tidak ada hubungan antara kebiasaan tidur Rasulullah SAW dengan kualitas tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar. Hipotesis alternatif (HA): ada hubungan antara kebiasaan tidur Rasulullah SAW dengan kualitas tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.
Penelitian ini dilakukan di Universitas Muhammadiyah Makassar yang akan dilaksanakan pada bulan Desember hingga Januari 2020. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.
Metode Penelitian
Teknik Pengambilan Sampel .1 Populasi
Rumus sampel dan besar sampel
Teknik Pengumpulan Data
Teknik Analisis Data .1 Metode Analisis Data
Cara menentukan signifikan atau tidak adalah jika p-value <0,005 maka ada hubungan dan jika >0,05 tidak ada hubungan.
Aspek Etika Penelitian
Data yang ditemukan merupakan data pengukuran kualitas tidur dengan menggunakan uji normalitas Shapiro Wilk (p<0,005) dan hasil data tidak berdistribusi normal. Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden akan terjamin, karena peneliti menggunakan data tersebut untuk tujuan penelitian. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar pada bulan Desember sampai Januari 2020 mengenai hubungan kebiasaan tidur menurut adab Rasulullah SAW dengan kualitas tidur pada mahasiswa.
Identitas Responden
Persentase responden laki-laki sebanyak 12 orang (24%) dan persentase responden perempuan sebanyak 38 orang (76).
Tabel 5.4 Distribusi responden dengan kualitas tidur pre test
Tabel 5.4 Distribusi responden dengan kualitas tidur post test
Analisis
Dari tabel diatas terlihat hasil uji normalitas data menunjukkan nilai signifikansi keseluruhan >0,05 yang diperoleh dari total pretest dengan p (0,11) dan > 0,05 yang diperoleh dari total posttest sebesar 1,86.
Penguji Hipotesis
Artinya terdapat perbedaan yang signifikan pada kualitas tidur dan kebiasaan tidur Nabi Muhammad SAW. Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data yang dilakukan pada kalangan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar, berikut pembahasan hasil penelitian yang diperoleh. Instrumen ini memberikan skor dominan yaitu kualitas tidur yang dapat dinilai secara subyektif, efisiensi tidur harian, latensi tidur, kebiasaan tidur, gangguan tidur, penggunaan obat tidur (berlebihan), masing-masing nilai dominan berkisar <12 (bermasalah) >12 ( Tidak masalah.
Hasil analisis data menunjukkan adanya peningkatan kualitas tidur yang baik pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhamadiyah Makassar Angkatan 2019 karena rutin mengamalkan adab tidur Nabi SAW. Penelitian mengenai ada tidaknya hubungan antara pola tidur Nabi Muhammad SAW dengan variabel kualitas tidur menghasilkan nilai p sebesar 0,000 (p < 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara cara tidur Nabi Muhammad SAW dengan kualitas tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar. Jika ditelaah lebih dalam, hasil penelitian ini menunjukkan adanya fenomena yang telah dijelaskan secara teori dan sumber melalui tinjauan pustaka, yang menjelaskan bahwa mengikuti kebiasaan tidur Nabi dapat mempengaruhi kualitas tidur menjadi lebih baik.
Salah satu kebiasaan tidur Rasulullah SAW yang dapat mempengaruhi kualitas tidur adalah efek mematikan cahaya sekitar dengan merangsang pusat otak untuk mulai tidur (Bahammam 2011). Hasil uji rasio pada penelitian ini membuktikan terdapat nilai p value yang signifikan (<0,005) dan sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Emma, dan dan/atau berkaitan dengan kegiatan doa. Hasil penelitian lain yang dilakukan Bahammam (2010) menunjukkan adanya perubahan ritme sirkadian tubuh seiring dengan aktivitas sholat dan ibadah di malam hari.
Ada hubungan antara kebiasaan tidur Rasulullah SAW dengan kualitas tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.
SARAN
Responden dapat menerapkan metode etika tidur Nabi Muhammad SAW untuk menjaga kualitas tidur yang baik dan mencegah gangguan tidur.
KETERBATASAN PENELITIAN
KAJIAN HADITS TENTANG MEMATIKAN LAMPU SAAT INGIN TIDUR (Analisis Makna Hadits Melalui Pendekatan Ilmu Kesehatan). Hubungan kualitas tidur dengan kinerja belajar pada mahasiswa keperawatan yang aktif dalam organisasi kemahasiswaan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.